DOSEN PENGAMPU:
Manajemen 7A1S
PRODI MANAJEMEN
2020
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Alahamdulillah, puji syukur saya panjatkan atas kehadirat allah SWT atas Rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Adaptive Organizational
Culture”. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas pada mata kuliah “Seminar Sumber
Daya Manusia” guna memahami atau belajar mengenai Adaptive Organizational Culture.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, oleh karena itu kritik dan saran sangat
diharapkan. Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagai tambahan
informasi dan wacana bagi semua pihak yang membutuhkan.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................2
1.3 Tujuan....................................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
2.1 Pengertian Adaptive Organizational Culture..........................................................................3
2.2 Masalah atau Tantangan........................................................................................................4
2.3 Strategi atau Solusi................................................................................................................4
2.4 Contoh Budaya Adaptif.........................................................................................................5
BAB III.................................................................................................................................................6
PENUTUP............................................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................7
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor penting dalam suatu
organisasi. Melimpahnya SDM yang ada saat ini mengharuskan suatu organisasi
untuk berpikir secara seksama tentang bagaimana dapat memanfaatkan SDM secara
optimal. Sumber daya manusia yang ada pada perusahaan harus selalu diberdayakan
agar menjadi SDM yang kompetitif. Banyak organisasi yang menghadapi tantangan
ini dengan membangun komitmen dengan para karyawan dalam upaya meningkatkan
kualitas. Menurut Tasya (dalam Abrivianto, 2014) Jika SDM dikelola secara tepat
maka organisasi akan bergerak secara dinamis dan berkembang dengan pesat.
Menurut Wheelen dan Hunger (2010), budaya adalah sekumpulan keyakinan,
harapan dan nilai-nilai yang dipelajari dan dibagikan oleh seluruh anggota organisasi
dan diajarkan dari satu generasi pegawai ke generasi pegawai yang lain. Wheelen dan
Hunger (2010) memasukan unsur budaya sebagai bagian dari lingkungan internal
perusahaan dalam model manajemen strateginya, dengan kata lain dalam konteks
manajemen strategi. Wheelen menganggap bahwa sebuah budaya organisasi
memegang peranan sangat penting bagi kesuksesan sebuah organisasi di masa
sekarang dan kelangsungan hidup perusahaan di masa depan.
Keberadaan komitmen organisasi dalam diri karyawan bukan hanya berasal
dari individu yang bersangkutan tetapi dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang
berhubungan dengan individu tersebut. Faktor-faktor yang dapat memengaruhi
komitmen organisasi adalah adaptabilitas budaya organisasi dan motivasi. Pesatnya
laju perubahan lingkungan seperti saat ini menyadarkan organisasi akan semakin
pentingnya adaptabilitas, yakni kemampuan untuk tanggap akan lingkungan eksternal,
pelanggan internal, dan pelanggan eksternal dengan cara menerjemahkan permintaan
lingkungan bisnis menjadi tindakan agar perusahaan bertahan, bertumbuh, dan
berkembang (Denison dan Aniel, 1990).
Adaptabilitas budaya organisasi adalah tingkat keefektifan budaya organisasi
dalam menghadapi tantangan – tantangan yang ada dan merespon perubahan –
perubahan yang akan dilakukan. Budaya organisasi harus bersifat dinamis dan adaptif
terhadap lingkungan organisasi jika menginginkan kinerja yang baik untuk jangka
panjang. Oleh karena itu, budaya adaptif adalah salah satu faktor penting agar
organisasi tetap bertahan. Kotter dan Heskett (2011) juga melaporkan bahwa beberapa
budaya perusahaan bersifat adaptif sementara yang lainnya tidak. Mereka berpendapat
bahwa budaya perusahaan harus adaptif untuk mencegah terhambatnya kinerja
keuangan jangka panjang, yang mungkin terjadi bahkan di hadapan orang-orang yang
berakal sehat dan intelektual.
1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah masalah dan tantangan yang dihadapi di dalam Adaptiv
Organizational Culture?
1.2.2 Bagaimana strategi yang dilakukan dalam menghadapi tantangan di dalam
Adaptiv Organizational Culture?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk memahami Adaptiv Organizational Culture
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
dengan perubahan lingkungan. Untuk mencapai kemampuan beradaptasi, organisasi
perlu secara sengaja menyelaraskan dimensi organisasinya: visi, strategi,
kepemimpinan, budaya, struktur dan proses untuk memfasilitasi pembelajaran
organisasi (Redding, 1997).
Budaya adaptasi (adaptation culture) ditandai oleh keadaan yang tidak stabil
dengan perhatian strategi yang fokus pada kegiatan eksternal. Orang-orang dalam
institusi diarahkan agar dapat mendukung kapasitas organisasi untuk menangkap
tanda-tanda dan menafsirkan tindakan terhadap perubahan lingkungan. Institusi yang
menganut budaya ini memerlukan respon yang segeran untuk menyesuaikan diri
dengan perubahan lingkungan.
4
dalam tim. Peranan pimpinan sampai bawahan dikatakan berhasil dalam sebuah
organisasi ketika komunikasi antar karyawan mampu meningkatkan kinerja individu
maupun kinerja organisasi (Wiratama & Darsono, 2017).
Dalam mewujudkan budaya adaptif tersebut, maka peran pimpinan terbilang
besar. Pemimpin perlu untuk mampu menyampaikan visi dan misi organisasi secara
persuasif dengan komunikasi dan gaya bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami.
Kondisi ini akan menimbulkan motivasi dan semangat bagi karyawannya untuk
bekerja secara optimal karena bawahan tahu apa yang menjadi tujuan organisasi
(Wiratama & Darsono 2017). Menurut McShane dan Von Glinow (2010),
kemampuan tersebut disebut dengan sense making dimana budaya organisasi dapat
memandu karyawan tentang apa yang tengah terjadi di dalam perusahaan tersebut.
Hal ini merupakan salah satu fungsi budaya organisasi yang dapat meningkatkan
kesuksesan perusahaan.
Bagaimana kaitan antara budaya adaptif dengan kinerja perusahaan? Menurut
Kisdarto (dalam Wiratama & Darsono, 2017) kinerja sendiri merupakan perbandingan
antara keluaran (ouput) yang dicapai dengan masukan (input) yang diberikan. Selain
itu, kinerja juga merupakan hasil dari efisiensi pengelolaan masukan dan efektivitas
pencapaian sasaran. Oleh karena itu, efektivitas dan efisiensi pekerjaan yang tinggi
akan menghasilkan kinerja yang tinggi pula. Untuk memperoleh kinerja yang tinggi,
organisasi perlu untuk terus menerus menyelaraskan diri dengan lingkungan sekitar.
Oleh karena itulah, budaya adaptif menjadi esensial di dalam keberlanjutan
perusahaan.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Salah satu faktor yang membedakan antara satu organisasi dengan organisasi
lainnya adalah budaya organisasi. Budaya organisasi dapat dijadikan sebagai sumber
keunggulan bersaing perusahaan dalam menghadapi lingkungan yang terus berubah.
Di era globalisasi saat ini sangat penting bagi perusahaan yang memiliki budaya
adaptif. Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi untuk promosi dan
komunikasi yang bisa meningkatkan kinerja, pola pikir yang mengembangkan, dan
dapat meningkatkan organisasi dengan lingkungan yang terus berkembang. Dan
keterbukaan kesempatan dalam memberikan ide, saran dan pembaharuan merupakan
salah satu kunci untuk meningkatkan adaptabilitas budaya organisasi. Dalam
meningkatkan adaptabilitas budaya organisasi dan motivasi memerlukan komitmen
penuh dari pimpinan untuk mengeluarkan program-program yang dapat meningkatkan
komitmen karyawan.
6
DAFTAR PUSTAKA
BeritaSatu. (2017). Kembangkan bisnis, FIFGroup luncurkan 2 truk safari terbaru. Diakses
melalui: http://www.beritasatu.com/bisnis/475251-kembangkan-bisnis-fifgroluncurkan-
2-truk-safari-terbaru.html.
Melia Safitri, Erisca dan Widya, Gita. 2019. Pentingnya Budaya Adaptif dalam Perusahaan
[Artikel]. Tanggerang Selatan: Unniversitas Pembangunan Jaya
Tasya, M Syamsun, dan Sukiswo. 2017. Pengaruh Adabtibilitas Budaya Organisasi dan
Motivasi Terhadap Komitmen Karyawan pada Organisasi PT. Krakatau Steel TBK
[Artikel]. Bogor: Institusi Pertanian Bogor
Wandrial, Son. 2012. Budaya Organisasi (Organizational Culture), Salah Satu Sumber
Keunggulan Bersaing Perusahaan di Tengah Lingkungan yang Selalu Berubah. BINUS
BUSINESS REVIEW Vol. 3 No. 1 Mei 2012: 335-342
Aman, Edwinah. 2012. Corporate Culture and Organizational Effectiveness: A Study of the
Nigerian Banking Industry. European Journal of Business and Management Vol 4,
No.8, 2012