Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN

PRAKTIKUM MONSOONSIM

Oleh :

1. Akhmad Zayyun In’ami (172010200153)


2. Norma Citra Pramudita (172010200175)
3. Nur Hidayati (172010200156)
4. Ilham Pratama Yudha (172010200072)

Dosen Pengampu :
Rizky Eka Febriansyah, S.Mb., M.SM.

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS BISNIS, HUKUM DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO

2020
LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTIKUM MONSOONSIM

1. Akhmad Zayyun In’ami (172010200153)


2. Norma Citra pramudita (172010200175)
3. Nur Hidayati (172010200156)
4. Ilham Pratama Yudha (172010200072)

Mengetahui, Sidoarjo, 8 maret 2021

Ketua Prodi Manajemen Dosen Pembimbing


Dewi Komala Sari, SE., MM Rizky Eka Febriansah, S. Mb., M. SM
NIDN. 729097701 NIDN. 0705028802

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS BISNIS, HUKUM DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO

2020

ii
Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
monsoonsim ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas
limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran,
sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah ini.

Makalah monsoonsim ini penulis buat untuk mengetahui bagaimana


kinerja kelompok B mengaplikasikan program monsoonsim. Penulis tentu
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Kami selaku penulis ingin
menyampaikan terima kasih kepada bapak Rizky Eka Febriansyah, S.Mb., M.SM.
selaku dosen pengampu monsoonsim, Shofi Al-Hadi selaku asisten dosen, serta
teman-teman yang membantu memberikan pengetehauannya kepada kami
kelompok B.

Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk
makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik
lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya. Demikian, semoga makalah ini dapat
bermanfaat.

i
Daftar Isi

LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
Kata Pengantar..........................................................................................................i
Daftar Isi..................................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1. Latar belakang...........................................................................................1
BAB II......................................................................................................................3
HASIL PRAKTIKUM.............................................................................................3
2.1 Strategi Pembagian Tugas Personil Dengan Modul..................................3
2.2.1 Forecast..........................................................................................5
2.1.2 Warehouse......................................................................................5
2.2.2 B2B.................................................................................................7
2.3 Keterkaitan Masing-Masing Modul yang Sudah Dijalankan..................10
2.4 Strategi day 0-60 secara umum...............................................................11
BAB III..................................................................................................................13
PENUTUP..............................................................................................................13
3.1 Kesimpulan..............................................................................................13
3.2 Saran........................................................................................................13
DOKUMENTASI..................................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Pada era saat ini teknologi merupakan kebutuhan pokok dalam


menjalankan suatu pekerjaan. Peningkatan jumlah perusahaan di Indonesia
secara signifikan mendorong perusahaan untuk tetap mempertahankan
posisinya. Hal ini sejalan dengan perkembangan teknologi yang begitu cepat
sehingga memaksa setiap perusahaan untuk tetap mengikuti perkembangan
teknologi tersebut agar tidak tersingkirkan dari perusahaan lain yang lebih
maju dalam hal teknologi. Salah satu teknologi yang diterapkan di bidang
manajemen ialah Monsoonsim. Sistem Monsoonsim adalah sistem yang
merangkum seluruh kegiatan perusahaan, tidak hanya menganalisa penjualan
tetapi juga mencangkup kegiatan lain seperti pemasaran, produksi, pembelian
dan analisa pasar suatu perusahaan. Monsoonsim secara otomatis telah
menyambungkan kegiatan perusahaan secara keseluruhan dan
mengintegrasikan sesuai logika manusia. Simulation game adalah metode
pengajaran yang lebih baik dibanding pembelajaran mata kuliah dan studi
kasus. Simulasi perangkat lunak berbentuk game dalam dunia pendidikan
sudah tidak asing lagi, karena metode ini telah digunakan cukup lama.
Simulation game akan memberikan gambaran terhadap aktivitas secara
realistis sehingga mahasiswa berperan secara aktif dalam menjalankan
kegiatan yang disediakan dalam simulation game.

1
1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menambah skil dan menerapkan
materi yag sudah di dapatkan oleh mahasiswa agar mahasiswa semakin
memahami materi dan teori-teori yang sudah dijelaskan. Dengan
menerapkannya mengguakan sebuah aplikasi, diharapkan mahasiswa semakin
mengerti tentang teori-teori yang sudah dijelaskan. Praktikum ini nantinya
mendapatkan sebuah sertifikat, dimana sertifikat tersebut sangat penting bagi
mahasiswa utuk digunakan sebagai persyaratan tugas akhir.

1.3 Manfaat

1. Memberi informasi kepada mahasiswa manajemen mengenai


pentingnya peran pemahaman Monsoonsim.
2. Memberi wawasan mengenai dunia manajemen dan peningkatan
skill untuk mempersiapkan karir.
3. Mampu mengetahui kekuatan dan kelemahan dalam menjalankan
bisnis

2
BAB II

HASIL PRAKTIKUM

2.1 Strategi Pembagian Tugas Personil Dengan Modul

Strategi yang kami gunakan terlebih dahulu ialah pembagian tugas dalam
mengerjakan monsoonsim dimana pembagian tugas tersebut sudah
dikonfirmasi dan disetujui oleh semua anggota kelompok. Pembagian
kelompok kami ialah sebagai berikut :

Akhmad Zayyun : menentukan penyewaan lokasi untuk retail dan juga


warehouse dan memantau grafik forecast untuk melihat apakah permintaan
atas produk meningkat, dan apakah luas dari warehouse dan retail yang sudah
dimiliki cukup atau tidak untuk menghadapi peningkatan grafik forecast

Norma Citra : menentukan harga penjualan untuk setiap produk apple


juice, orange juice, dan melon juice yang paling diminati konsumen kemudian
menentukan harga produk, membantu proses B2B, melakukan transaksi bid
dan deal, serta procurement untuk barang-barang di warehouse

Ilham pratama : membeli produk, menentukan jasa vendor yang akan


digunakan untuk pengiriman produk ke retail, memantau jumlah persediaan
yang ada di retail supaya tidak kehabisan stock persediaan

Nur hidayati : mengatur flow barang di warehouse mulai dari procurement


hingga moving stock, dan juga membantu proses B2B, mulai dari proses
pemantauan penawaran, melakukan transaksi bid dan deal, serta
pengalokasian barang.

Hal yang kami lakukan terlebih dahulu pada saat mengerjakan


monsoonsim ialah menentukan lokasi gudang dan retail agar lebih

3
strategis dan tidak terlalu jauh. Pembagian gudang ini dipegang oleh
Akhmad Zayyun dan ditempatkan di kota Bogor dengan luas 1500m2
untuk menyimpan MRP dan prodk jadi. HR dikelola oleh Akhmad
Zayyun, untuk pengelolaan service dilakukan oleh semua kelompok untuk
melakukan pengecekan. Pembagian retail tetap yang memegang ialah
Akhmad Zayyun yang dibantu oleh Ilham Pratama agar semua sama rata,
pembagiannya ialah sebagai berikut :
1. Surabaya dan Kupang
Surabaya dengan luas 300m2 Dan untuk stok apple juice 30.000,
orange juice 30.000, melon juice 30.000.
Kupang dengan luas 100m2 dan untuk stok apple juice 8.000, orange
juice 8.000, melon juice 8.000.
2. Bandung dan Samarinda
Bandung dengan luas 300m2 dan untuk stok apple juice 30.000,
orange juice 30.000, melon juice 30.000.
Samarinda dengan luas 100m2 dan untuk stok apple juice 8.000,
orange juice 8.000, melon juice 8.000.
3. Palembang dan Denpasar
Palembang dengan luas 100m2 dan untuk stok apple juice 8.000,
orange juice 8.000, melon juice 8.000.
Denpasar dengan luas 300m2 dan untuk stok apple juice 30.000,
orange juice 30.000, melon juice 30.000.

2.2 Penjelasan Fungsi dan Fitur Masing-Masing Modul

Dalam simulasi ketiga dan keempat, kami mengaplikasikan 8 modul yang


terdiri dari 5 modul yang sudah dijelaskan pada simulasi pertama dan kedua
serta 3 modul baru, yaitu :

4
2.2.1 Forecast

a. Retail Demand
Melihat prediksi flow demand di retail yang sudah dibeli. Dengan
adanya forecast maka akan sangat membantu dalam hal penyediaan
barang dan melihat peak season nya kapan. Pihak yang sangat relate
untuk memantau grafik ini adalah bagian Procurement Finish Good
yang kemudian aka nada komunikasi dengan bagian Procurement
Finish Good Warehouse untuk menghindari adanya overflow pada
retail.
b. Wholesales Demand
Faktor yang membedakan antara retail demand dengan wholesales
demand adalah pada retail demand kita bisa melihat demand dari
masing-masing retail, sedangkan wholesales demand menggambarkan
permintaan keseluruhan atas produk yang dijual. Pihak yang sangat
relate untuk memantau grafik ini adalah bagian Procurement Finish
Good Warehouse untuk menghindari adanya overflow pada retail.

2.1.2 Warehouse

a. Location
Lokasi yang dipilih adalah lokasi yang belum dijadikan retail.
Disarankan untuk membuat 1 warehouse untuk mempermudah
perpindahan barang antar retail. Untuk mempermudah pengiriman
barang salah satu wilayah dijadikan sebagai warehouse dan wilayah
lainnya digunakan untuk tempat retail, tempat yang dijadikan
warehouse ada baiknya adalah kota yang menjadi titik tengah untuk
mempermudah dan mempercepat proses moving stock dari warehouse
ke retail atau apabila wilayah tengah tersebut memiliki biaya sewa
yang cukup tinggi untuk menjadikan warehouse maka alternative

5
lainnya adalah memilih wilayah yang menawarkan harga sewa yang
tidak terlalu mahal.
b. Move Stock
Move Stock adalah bagian yang digunakan atau dipakai pada saat
retail membutuhkan barang dengan waktu pengiriman yang lebih pasti dan
tidak ada keterlambatan pengiriman barang sehingga ada transfer barang
yang dilakukan dari warehouse ke retail. Strategi ini bisa dipakai untuk
menghindari stock out dalam retail. Waktu pengiriman ditentukan oleh
jarak antara retail dan warehouse. Setiap 500 km membutuhkan waktu 1
hari untuk pengiriman barang. Bagian bersifat manual dimana kita bisa
menentukan berapa banyak stock yang akan ditransfer ke retail. Pada
bagian ini juga kita bisa melihat retail mana yang sudah kehabisan barang
atau stock out. Pihak yang bertanggung jawab atas move stock harus
sering berkomunikasi dengan procurement finished good retail agar tidak
ada penyediaan barang yang double dan malah bisa menyebabkan
overflow.
c. Schedule auto replenishment
schedule auto replenishment adalah alat yang dipakai ketika tim
memutuskan untuk mengisi ulang atau mentransfer ulang barang secara
otomatis tidak secara manual menggunakan tools move stock. Pada bagian
ini terdapat data quantity on hand untuk melihat jumlah barang yang
dimiliki oleh retail saat ini, apabila kita memutuskan untuk melakukan
transfer secara otomatis maka kita bisa mengatur when quantity less than
sebagai reorder point yaitu titik minimal stock yang dimiliki retail untuk
pengisian ulang secara otomatis. Misalkan bagian when quantity less diisi
4500 warehouse akan secara otomatis mengirimkan atau mentransfer
barang ke retail sebesar replenish quantity. Replenish quantity diisi sebesar
sejumlah barang yang ingin ditransfer secara otomatis ke retail ketika
sudah mencapai titik reorder point.
Pada bagian ini juga bisa dilihat informasi jarak dari warehouse ke
retail. Apabila kita memiliki 2 warehouse maka bagian ini perlu di setting.

6
Strategy 2 warehouse berdasarkan pembagian wilayah bisa dipakai disini.
Usahakan mentransfer barang dari warehouse terdekat karena jarak akan
mempengaruhi lama pengiriman barang dari warehouse ke retail.
d. Finished goods purchase
Bagian ini berfungsi untuk melakukan penyediaan pada warehouse.
Sistem pemesanan sama hal nya dengan procurement di retail. Disarankan
untuk melakukan pembelian secara massive sehingga bisa melakukan
transaksi B2B karena di B2B membutuhkan barang hingga ratusan ribu
pack per produk nya. Pihak yang memegang procurement finished goods
warehouseharus berkomunikasi dengan baik dengan bagian B2B Offers
karena barangyang dialokasikan untuk B2B sebagian besar dari warehouse
kecuali terjadioverflow pada retail. Namun perlu diperhatikan juga luas
wilayah gudang jangan sampai terjadi overflow dimana charge sewa
menjadi mahal karenaadanya overflow tersebut. Perlu diperhatikan juga
vendor dan warehouse yang membutuhkan barang. Misalnya perusahaan
memiliki 2 warehouse (Surabaya dan Bandung) dan warehouse yang
membutuhkan barang adalah warehouse Surabaya, jangan lupa untuk
mengganti warehouse tujuan.

2.2.2 B2B
a. B2B offers
Bagian ini menunjukkan penawaran B2B selama
berlangsungnyasimulasi. Terdapat 2 tipe transaksi B2B, yaitu Bid dan
deal.
 Bid
Bid adalah transaksi B2B yang mengharuskan tim untuk
menentukanharga serendah mungkin namun jangan sampai
dibawah average cost. Pada bagian timetable bisa dilihat
bahwa terdapat data day published,need day, dan bid result.
Day published adalah data tentang kapan penawarantersebut di
published, penawaran yang paling atas adalah penawaran yang

7
paling baru di published. Need day adalah data tentang kapan
penawarantersebut harus terpenuhi, yang perlu diperhatikan
dari need day ini adalahkemampuan kita dalam memenuhi
penawaran ini apabila kita menjadi pemenang penawaran.
Apabila kita tidak bisa telah menjadi pemenangdan tidak bisa
memenuhi permintaan pada hari yang telah ditentukan di need
day, maka aka nada late penalty yang berlaku dimana late
penalty dari masing-masing penawaran berbeda dan penalty ini
berjalan setiap hari sampai kita bisa memenuhi kewajiban kita.
Serta yang terakhir ada bid result itu menjelaskan kapan
pengumuman penawaran ini bisa dilihat (melihat siapa yang
berhak mendapatkan penawaran)
 Deal

Pada deal, tim harus memperhatikan jumlah produk yang


dibutuhkanoleh client. Tim harus melihat ketersediaan barang
yang dimiliki apakahcukup atau tidak dan apabila tidak cukup
dan tetap mau deal bisa namun perlu memperhatikan need day
dari penawaran tersebut karena pemesanan barangdari vendor
membutuhkan waktu pengiriman yang tidak bisa di prediksi.

b. B2B Sales Order List


Berisi B2B yang sukses diambil untuk deal atau yang masih dalam
progres bid. Pada bagian timetable kita bisa melihat kapan hasil bid
akandiumumkan dan juga status dari transaksi b2b tersebut. apabila
masih dalam proses penentuan siapa yang memenangkan lelang maka
status yang akanmuncul adalah transaction in progress apabila proses
bid sudah ditentukanmaka harus segera dilakukan alokasi atas barang
yang diminta jangan sampai terkena denda akibat barang yang diminta
belum atau lupa untuk dialokasikan.Ketika barang sudah dialokasi dan
seluruh barang sudah selesai dialokasi maka status akan berubah
menjadi complete. Bagian penting dalam B2B Sales Order List adalah

8
ketika melakukanalokasi yang akan dilakukan secara manual. Tim
harus melakukan hal initerlebih dahulu baru barang bisa terkirim ke
client. Apabila tim lupa untuk melakukan tahapan ini maka
kemungkinan besar akan terjadi keterlambatan pengiriman hingga
melewati need day dan terkena penalty. Bagian Allocate, pack, and
ship ini nanti akan muncul di bagian Goods Allocation. Komponen
penyusun bagian B2B Sales Order List adalah ID, Items, Goods
Allocation,Sales revenue, timelate dan status.
c. Indikator, Keputusan dan informasi kunci pada masing-masing modul
Pada pertemuan ketiga dan keempat, ada 6 modul yang sudah
digunakan, yaitu finance, retail, marketing, warehouse, B2B dan
forecasting. Untuk modul finance ,indikator yang ditetapkan adalah
jumlah total net profit dari perusahaan yang kita jalani. Di modul
procurement terdapat beberapa submenu, seperti location, retail sales,
procure finished goods, price, salesby product, unit sold, dan unit
remain. Sub menu yang memiliki indikator kinerja adalah location
yaitu pemilihan lokasi yang digunakan untuk menjual barang tersebut,
retail sales yaitu dimana kita bisa mengatur harga dari barang yang kita
jual dan procure finished goods dimana kita dapatmemesan produk
dari 2 vendor yang disediakan. Sedangkan untuk marketing,
kitamemutuskan produk mana yang akan menggunakan promosi dan
dengan media apa.Informasi kunci dari submenu location adalah harga
rentalnya, sedangkan untuk procure finished goods adalah vendor
mana yang akan dipilih berdasarkan kecepatan pengiriman, dan untuk
retail sales,berapa harga yang dipilih agar produk dibeli. Dalam
warehouse, poin penting yang harus diterapkan adalah pemilihan letak
warehouse dan jumlah procurement untuk warehousenya, dimana
nantinya, jumlah procurement tersebut akan berpengaruh terhadap
B2B, karena kebanyakan darideal/bid di B2B membutuhkan amount
yang tidak sedikit.Pada pertemuan ke 3 dan 4 ini, kami memutuskan
untuk memilih toko retail di Bandung dan Surabaya, sedangkan untuk

9
warehouse dipilih di Bogor. Kitatidak menggunakan marketing, karena
lebih berfokus kepada warehouse dan B2B.Pembelian jumlah order
untuk warehouse adalah 40.000 unit per jenis jus untuk setiapkali
ordernya, karena ada diskon 20% untuk pembelian >30.000 unit, dan
pembeliandilakukan setiap kira-kira 2 hari sekali.

2.3 Keterkaitan Masing-Masing Modul yang Sudah Dijalankan

Dalam pertemuan simulasi kedua, kami menjalankan 3 modul, berikut


ini 3 modulyang saling berkaitan fungsinya satu sama lain:

a. Forecast dengan B2B


Forecast merupakan modul yang menunjukan prediksi mengenai
penjualan yang akan terjadi dimasa yang akan datang. keterkaitannya
dengan B2B iniadalah pada bagian sub-modul yang di dalam modul
forecast ini yaitu, Wholesales Demand Karena grafik yang ditampilkan
pada sub-modul ini berfungsi untuk menunjukan prediksi permintaan
untuk penjualan grosir. Maka peningkatan yang terjadi berguna untuk
penjualan melalui modul B2B.

b. Forecast dengan Warehouse


Forecast juga memiliki keterkaitan dengan modul lainnya yaitu,
modulwarehouse. Warehouse berguna untuk melakukan restock
finished good danraw material, maka keterkaitannya dengan modul
forecast ini adalah saat kitamengetahui permintaan akan penjualan
dimasa yang akan datang, kami dapatmelakukan restock persedian
sesuai dengan grafik permintaan yang ada diforecast, dan saat hari
permintaan meningkat itu tiba, perusahaan akan lebihcepat melakukan
penjualannya, dan dapat langsung di distribusikan ke toko-toko retail
yang kita miliki.
c. Warehouse dengan B2B

10
Para pelanggan B2B adalah orang-orang yang akan melakukan
pembelian produk secara grosir. Maka dari itu, keterkaitannya dengan
warehouse adalahkita sebagai penjualan harus menyediakan finished
good yang memadai,karena penjualan B2B produknya dapat
dialokasikan dari warehouse. Hal inidilakuan karena warehouse dapat
menyimpan lebih banyak produk.

2.4 Strategi day 0-60 secara umum


Secara umum tim B menggunakan strategi yakni membuka gudang
terlebh dahulu dan mengisi kebutuhan untuk gudang yakni di Bogor. Sambil
menunggu barang di gudang terisi sesuai kebutuhan tadi, kita menyewa toko
retail di wilayah lain yakni di Surabaya, Denpasar, Bandung, Samarinda,
Palembang, dan Kupang. Ketika menyewa lokasi, kelompok kami menyewa
lokasi tersebut dengan ukuran yang berbeda, hal tersebut dilakukan karena
kebutuhan dan kecepatan lajur penjualan di setiap wilayah berbeda, semakin
besar tempat yang kita sewa maka semakin besar pula biaya yang harus kita
keluarkan untuk menyewa toko retail tersebut. Jadi kita memutuskan untuk
menyewa toko sebesar yang kita butuhkan agar tidak terjadi pemborosan
biaya dalam menyewa. Untuk wilayah Surabaya dan Bandung kami menyewa
dengan ukuran 300 m2 karena kota tersebut memiliki jumalh penduduka yang
banyak sehingga laju penjualan di kota ini terbilang cepat, untuk kota lain
kelompok kami menyewa dengan ukuran lebih kecil dibandingkan dengan
kedua kota tadi. Setelah melakukan persewaan retail, maka saatnya untuk
mengisi stok pada toko retail, toko kami isi sesuai dengan kemempuan dari
toko tersebut sehingga tidak terjadi penumpukan pada toko karena hal
tersebut membuat kami mengeluarkan biaya tambahan karena stok melebihi
batas kemampuan dari toko tersebut.

Kemudian selanjutnya kelompok kami melakukan pemantauan terhadap


kecepatan penjualan dari setiap kota. Kota yang memiliki penjualan cepat
akan kami naikkan sedikit harganya, karena kelompok kami juga ingin

11
mendapatkan laba yang tinggi. Penerapan media juga berpengaruh dalam
penjualan sehingga pemilihan media sangat penting dalam kecepatan
penjualan. Ketika harga sudah di naikkan, kami tetap emmantau apakah laju
penjualan tetap sama ataukah justru berkurang, ketika laju penjualan
berkurang maka kami akan kembali menurunkan harga dari barang tersebut.
Stok ditoko retail juga harus diperhatikan agar tidak terjadi retail out of stok,
cara yang bisa dilakukan ketika ritel mengalami hal ini adalah dengan cara
membeli pada vendor ritel. Retail out of stok bisa terjadi karena stok pada
gudang habis sehinnga gudang tidak bisa menyuplai barang ke toko retail.
Stok pada gudang habis bisa dikarenakan vendor yang terlalu lama ataupun
mesin kurang perawatan sehingga terjadi kerusakan, kedua hal tersebut bisa
menjadi alasan mengapa terjadi kehabisan stok pada gudang, Jadi bisa
disimpulkan bahwa pemilihan vendor dan perawatan mesin sangat penting
untuk menjaga ketersediaan barang di gudang.

Karena tugas dari setiap anggota sudah dijelaskan, ketika saat bersamaan
juga ada yang bertugas mengawasi B2B dan e-commerce untuk
meningkatkan laba yang kita dapatkan, koordinasi antara petugas gudang dan
petugas B2B sangat diperlukan untuk hal ini karena ketika B2B diambil maka
kita harus memiliki stok yang cukup untuk memenuhi kkebutuhan dari B2B
tersebut. Selanjutnya yakni pengecekan karyawan apakah ada yang
memerlukan konseling atau tidak, hal ini dilakukan demi menekan angka
turnover karyawan.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembelajaran dari simulasi Monsoonsim.com dapat diambil
pelajaran, yaitu :

1. Dapat mengetahui proses berlangsungnya bisnis disuatu perusahaan


retail, baik itu mengatur cash on hand , sales, pendapatan, marketing,
dan sebagainya
2. Kita dilatih untuk belajar bagaimana memanajemen suatu perusahaan.
Didalam Monsoonsim.com kita dapat mengatur manajemen
perusahaan, baikitu dari retail, pendapatan, cash on hand, dan lain-lain

3.2 Saran
3.2.1 Saran untuk penulis
Semoga kedepannya penulis lebih baik lagi dalam menulis
dan dapat dipahami oleh pembaca dengan baik.
3.2.2 Saran untuk kemajuan dan perbaikan pelaksanaan praktikum
1. Semoga kedepannya kegiatan monsoonsim selalu sukses dan
selalu bisa memberikan lebih banyak manfaat kepada para
mahasiswanya.
2. Semoga lebih banyak wawasan yang diperoleh melalui
simulasi game ini, karena memang terdapat banyak ilmu yang
kita pelajari dari semester 1 sampai semester 6.

13
DOKUMENTASI

14
15

Anda mungkin juga menyukai