NIM : 12070120763
MATKUL : AKUNTANSI MANAJEMEN
1. Jenis informasi apa saja yang membutuhkan sistem informasi akuntansi manajemen?
2. Lingkup yang dicakup oleh informasi yang dihasilkan oleh akuntansi manajemen dan
akuntansi keuangan berbeda. Jelaskan perbedaan tersebut.
6. Jelaskan tiga karakteristik yang harus dimiliki oleh akuntansi manajemen agar dapat
menjadi pencatat skor yang baik.
8. Jelaskan mengapa informasi yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan diatur oleh
prinsip akuntansi yang lazim (baku)?
10. Apakah perbedaan antara posisi staff dan posisi lini? Jelaskan.
SOAL 1
Biaya Variabel = Total Biaya Variabel
Unit Produksi
= Rp525.000.000
1.200 unit
= Rp437.500 per unit
Apabila perusahaan memproduksi 1.500 unit, maka total biaya produksinya adalah:
Total Biaya = Biaya Tetap + Biaya Variabel x Unit
Produksi
= Rp 255.000.000 + Rp 437.500 x 1.500 unit
= Rp 255.000.000 + Rp 656.250.000
= Rp911.250.000
b. Unit Produksi = 1.000 unit
Apabila perusahaan memproduksi 1.000 unit, maka total biaya produksinya adalah:
Total Biaya = Biaya Tetap + Biaya Variabel x Unit
Produksi
= Rp 255.000.000 + Rp 437.500 x 1.000 unit
= Rp 255.000.000 + Rp 437.500.000
= Rp692.500.000
Apabila perusahaan memproduksi 2.400 unit, maka total biaya variabelnya adalah:
Total Biaya Variabel = Biaya Variabel x Unit Produksi
= Rp 437.500 x 2.400 unit
= Rp1.050.000.000
SOAL 2
Total Biaya Variabel = Total Biaya Produksi - Biaya Tetap
= Rp 400.000 - Rp 100.000
= Rp300.000
maka:
Unit Produksi
= Rp. 300.000
50.000 unit
= Rp. 6,00 per unit
Apabila perusahaan memproduksi 60.000 unit, maka total biaya produksinya adalah:
Apabila perusahaan memproduksi 40.000 unit, maka total biaya produksinya adalah:
Apabila perusahaan memproduksi 42.500 unit, maka total biaya variabelnya adalah:
SOAL 3
BIAYA PRODUKSI
Rp500.000
Rp450.000
Rp400.000
Rp350.000
Rp300.000
Rp250.000
Rp200.000
Rp150.000
Rp100.000
Rp50.000
Rp-
40.000 unit 50.000 unit 60.000 unit
Biaya Tetap Rp100.000 Rp100.000 Rp100.000
Biaya Variabel Rp240.000 Rp300.000 Rp360.000
Total Biaya Rp340.000 Rp400.000 Rp460.000
SOAL 4
Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 750.000
Biaya Overhead Pabrik Variabel (Rp 550.000 x (1 - 90%)) Rp 55.000
Total Biaya Variabel Rp 805.000
SOAL 5
Biaya Variabel per unit = Harga Jual per unit x Rasio Biaya Variabel
= Rp 1.000 x 60%
= Rp600
Apabila perusahaan memproduksi 200.000 unit, maka total biaya produksinya adalah:
1. Anggaran biaya PT. TRESNO SEJATI (PT.TS) untuk tahun anggaran 2010 yang disusun
berdasarkan kapasitas produksi dan pemasaran sebanyak 1.100.000 unit produk adalah
sbb.:
Biaya bahan baku Rp.
85.000.000
Biaya tenaga kerja langsung Rp.
165.000.000
Biaya overhead pabrik variable Rp.
195.000.000
Biaya overhead pabrik tetap Rp.
140.000.000
Biaya Adm & umum variable Rp.
110.000.000
Biaya pemasaran variable Rp.
220.000.000
Biaya Adm & umum tetap Rp.
88.000.000
Biaya pemasaran tetap Rp.
150.000.000
a. Hitunglah Full Cost secara pendekatan Full Costing
b. Hitunglah Full Cost secara pendekatan Variabel Costing
c. Hitunglah laba perusahaan jika harga jual perunit sebesar Rp. 2.500,-
d. Hitunglah Contribution Margin Ratio
e. Hitunglah profitabilitas perusahaan
2. Anggaran sementara yang disusun oleh perusahaan untuk produk X dalam tahun 2010
adalah sbb. :
Pendapatan penjualan Rp.
900.000.000
Biaya produksi variable Rp.
Biaya tetap : 540.000.000
5. Sebuah perusahaan memiliki aktiva penuh sebesar Rp. 4.000.000.000, Pendapatan penuh
Rp 3.600.000.000, biaya penuh Rp. 2.400.000.000 dan beban modal 20% dari aktiva.
Berapakah residual income yang diterima perusahaan?
JAWABAN LATIHAN BAB III
SOAL 1
a. Full Cost dengan Full Costing
Penjualan
= Rp1.975.000.000
Rp2.750.000.000
= 71,82%
e. Profitabilitas
Penjualan
= Rp2.165.000.0
00
Rp2.750.000.00
0
= 78,73%
Laba
Rasio Laba Operasional = Operasional
Penjualan
= Rp1.597.000.000
Rp2.750.000.000
= 58,07%
SOAL 2
Jika rencana manajer pemasaran dimasukkan ke dalam anggaran sementara, maka laba
usaha yang dianggarkan untuk tahun 2010 adalah :
Penjualan (Rp 900.000.000 x Rp1.170.000.000
(1 + 30%))
Biaya Produksi Variabel (Rp Rp (702.000.000)
540.000.000x(1+ 30%)
Marjin Kontribusi Rp 468.000.000
Biaya Tetap
Biaya Produksi Tetap Rp 135.000.000
Biaya Komersial Tetap Rp 165.000.000
Biaya Promosi Baru Rp 75.000.000
Total Biaya Tetap Rp
(375.000.000)
Laba Operasional Rp
93.000.000
SOAL 3
Beban Depresiasi = Harga Perolehan - Nilai Residu
Umur Ekonomis
= Rp 40.000.000 - Rp 0
8 tahun
= Rp5.000.000
Rp 789.548 + Rp 1.857.767
= x 2% + 13%
= 13,60%
SOAL 4
Akumulasi Aliran
Aliran Kas Bersih Kas Bersih setelah
Tahun
setelah Pajak Pajak
0 Rp (84.000.000) Rp (84.000.000)
1 Rp 10.000.000 Rp (74.000.000)
2 Rp 10.000.000 Rp (64.000.000)
3 Rp 10.000.000 Rp (54.000.000)
4 Rp 10.000.000 Rp (44.000.000)
5 Rp 10.000.000 Rp (34.000.000)
6 Rp 10.000.000 Rp (24.000.000)
7 Rp 12.000.000 Rp (12.000.000)
8 Rp 12.000.000 Rp -
9 Rp 12.000.000 Rp 12.000.000
10 Rp 12.000.000 Rp 24.000.000
Maka, payback period investasi tersebut adalah 8 tahun.
SOAL 5
Pendapatan Operasional Rp
3.600.000.000
Biaya Operasional Rp
(2.400.000.000)
Laba Operasional Rp
1.200.000.000
Maka, residual income yang diterima perusahaan adalah:
Rumus :
Keterangan :
BEP : Break Even Point
FC : Fixed Cost
P : Price per unit
VC : Variabel Cost
BEP dalam rupiah, yaitu digunakan untuk mengetahui berapa rupiah yang harus
diterima untuk mencapai titik impas.
Rumus :
Keterangan :
BEP : Break Even Point
FC : Fixed Cost
VC : Variabel Cost
P : Price per unit
6. a. Jumlah penurunan volume penjualan yang dianggarkan maksimum yang tidak
mengakibatkan kerugian.
7. b. Tujuan analisis impas adalah untuk menetapkan terget penjualan minimum yang
hendak dicapai oleh suatu usaha agar tidak menderita kerugian.
SOAL 1
a. BEP (unit)
Maka:
BEP (Unit) = Biaya Tetap
Rp 2.500 - Rp
704,55
= Rp378.000.000
Rp1.795,4
5 = 210.531,65 unit
= 210.532 unit (dibulatkan)
c. Laporan Keuangan
PT. TRESNO SEJATI
Laporan Laba Rugi (Variable Costing)
untuk Periode Berjalan
Penjualan (1.100.000 unit x Rp 2.500) Rp2.750.000.000
Dikurangi: Biaya Variabel
Biaya bahan baku Rp 85.000.000
Biaya tenaga kerja langsung Rp 165.000.000
Biaya overhead pabrik variabel Rp 195.000.000
Biaya administrasi & umum variabel Rp 110.000.000
Biaya pemasaran variable Rp 220.000.000
Total Biaya Variabel Rp 775.000.000
Marjin Kontribusi Rp1.975.000.000
Dikurangi: Biaya Tetap
Biaya overhead pabrik tetap Rp 140.000.000
Biaya administrasi & umum tetap Rp 88.000.000
Biaya pemasaran tetap Rp 150.000.000
Total Biaya Tetap Rp 378.000.000
Laba Operasional Rp1.597.000.000
SOAL 2
BEP (Rp) = Biaya Tetap Rasio Marjin Kontribusi
= Rp3.500
80%
= Rp4.375
Jumah unit tidak dapat dihitung karena tidak ada informasi yang tersedia mengenai harga
jual per unit.
SOAL 3
Titik penutupan usaha terjadi ketika penjualan = biaya variabel, sehingga titik penutupan
usaha terjadi ketika penjualan mencapai Rp 43.000.000. Jumah unit tidak dapat dihitung
karena tidak ada informasi yang tersedia mengenai jumlah unit penjualan.
SOAL 4
BEP (Rp) = Biaya Tetap
SOAL 5
Pendapatan Rp1.500.000.000
Biaya Variabel (60%) Rp (900.000.000)
Rp300.000.000
= 2,00
PERTANYAAN ESSAI BAB V
1. Informasi biaya penuh dapat diambil langsung dari catatan akuntansi regular
perusahaan,karena sistem akuntansi perusahaan memang dirancang untuk
menghasilkan informasibiaya penuh dengan kegiatan normalnya. Karena biaya
diferensial sangat tergantung padamasalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan,
maka tidak ekonomis jika informasitersebut dikumpulkan secara regular melalui
sistem akuntansi. Cara yang biasanyaditempuh untuk mengumpulkan biaya diferensial
adalah dengan merancang sistemakuntansi sedemikian rupa sehingga memudahkan
penaksiran biaya diferensial tersebutsesuai dengan masalah tertentu yang sedang
diambil pengambil keputusan. Sistemakuntansi harus dapat memisahkan biaya
menurut perilakunya dan memisahkan biayamenurut hubungan biaya dengan
berbagaicost objectives.
2. Informasi akuntansi diferensial merupakan taksiran perbedaan aktiva, pendapatan,
dan/atau biaya dalam alternatif tindakan tertentu dibandingkan dengan alternatif
tertentu dibandingkan dengan alternatif tindakan yang lain. Informasi akuntansi
diferensial bermanfaat bagi manajemen dalam pengambilan keputusan, diantaranya
membeli atau membuat sendiri, menjual atau memproses lebih lanjut suatu produk,
menghentikan atau melanjutkan produksi produk tertentu dan menerima atau menolak
pesanan khusus.
3. Biaya yang relevan dengan pengambilan keputusan lebih tepat disebut biaya
differensial, karena berhubungan dengan pemilihan alternatif masa yang akan datang,
dan untuk dapat melakukan pemilihan, pengambil keputusan harus dapat
membedakan diantara alternatif yang tersedia, maka informasi yang relevan adalah
informasi.
4. Informasi akuntansi penuh adalah seluruh aktiva, seluruh pendapatan yang diperoleh,
dan atau seluruh sumber yang dkorbankan suatu obyek informasi. Full Accounting
Information dapat mencakup informasi masa lalu maupun informasi masa yang akan
datang. Informasi akuntansi diferensial merupakan taksiran perbedaan aktiva,
pendapatan, dan/atau biaya dalam alternatif tindakan tertentu dibandingkan dengan
alternatif tertentu dibandingkan dengan alternatif tindakan yang lain.
5. Perbedaannya adalah sebagai berikut :
Metode Net Present Value (NPV) Adalah proceeds atau cash flows yang
didiskontokan atas dasar biaya modal (cost of capital) atau rate of return. Yang
diinginkan. Dalam metode ini pertama-tama dihitung adalah nilai sekarang (present
value) Dari proceeds yang diharapkan atas dasar “discount rate” tertentu. Kemudian
jumlah “present value” (PV) dari keseluruhan proceeds selama usianya dikurangi
dengan PV dari jumlah investasinya (initial investment). Selisih antra PV dari
pengeluaran modal (capital outlay atau initial investment) dinamakan nilai sekarang
netto (Net Present Value).
Metode Internal Rate of Return (Yield Method) Adalah tingkat bunga yang kan
menjadikan jumlah nilai sekarang dari proceeds yang diharapkan akan diterima (PV
of future prodeeds) sama dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran modal (PV of
capital outlays) Pada dasarnya “internal rate of return” harus dicari dengan cara
“Trial and error” dengan serba coba-coba.
Persamaannya adalah sebagai berikut :
NPV dan IRR sudah terkenal sebagai dua metode untuk menilai usul investasi.
Yang sedikit belum terkenal keduanya sama-sama termasuk kelompok discounted
cash flow penganut nilai waktu dan proceeds selama total usia proyek. Berdasarkan
kesamaan demikian, NPV IRR akan memberikan keputusan yang sama dalam menilai
usul investasi. Andaikan berbasis NPV usul investasi layak diterima maka demikian
pula
IRR. IRR akan memberikan keputusan yang sama. Tetapi sebenarnya telah terbukti
terkandung sebuah pengecualian. Pengecualian yang dimaksudkan tidak lain jika
berkaitan dengan menilai salah satu dari dua atau lebih usul investasi bersifat mutually
exclusive. Untuk kondisi seperti begitu NPV, IRR dapat bertolak belakang memberikan
jawaban secara khusus sering terjadi pada susunan peringkat usul investasi. Hal
tersebut, dikarenakan perbedaan asumsi yang melekat terkait tingkat reinvestasi dana
bebas. IRR berasumsi dana bebas diinvestasikan kembali dengan tingkat rate of
returnnya selama periode sisa usia. Sebaliknya NPV berpegang konsisten besarnya
tingkat reinvestasi adalah tetap sebesar tingkat diskonto yang ditetapkan sebelumnya.
6. Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk menghitungnya, khususnya biaya
modal rata-rata tertimbang (WACC). Berikut di antaranya :
• Mengidentifikasi Sumber Dana, Langkah pertama yang perlu dilakukan
adalah mengidentifikasi sumber-sumber dana yang diperoleh. Ada dua sumber
dana yang umum digunakan, yaitu utang dan saham. Utang dapat berupa utang
bank atau melalui obligasi. Pemberi utang akan mendapatkan kompensasi
berbentuk bunga. Saham dapat berupa private placement atau saham dari pasar
sekunder. Ada juga yang disebut saham preferen.
• Menghitung Biaya Modal Individual, Contoh menghitung perhitungan dari
utang jangka pendek adalah sebagai berikut : Sebut saja cash discount yang
hilang dalam waktu 1 tahun adalah Rp5.000.000 dan utang perniagaan sekitar
Rp50.000.000, maka :
Biaya modal sebelum pajak adalah Rp5 juta/Rp50.000.000 x 100% = 10%
Jika pajak 40%, maka :
Biaya modal sesudah pajak adalah 10% x (100%-40%) = 6%
Contoh perhitungan dari utang jangka panjang adalah sebagai berikut :
Obligasi dikeluarkan dengan nominal per lembar adalah Rp100 juta dan umur
10 tahun. Hasil penjualan netto yang diterima adalah Rp97.000.000. Jika
bunga obligasi 4% per tahun, berapa cost of bond? Dana rata-rata selama 10
tahun adalah
Rp100.000.000 + Rp97.000.000/2 = Rp98.500.000
Selisihnya dialokasikan untuk 10 tahun yaitu
SOAL 1
Beban Depresiasi = Harga Perolehan - Nilai Residu
Umur Ekonomis
= Rp 4.600.000 - Rp 0
4 tahun
= Rp115.000 per tahun
Apabila perusahaan memproduksi 1.000 unit per tahun, maka beban depresiasi per unit
adalah:
Beban Depresiasi = Beban Depresiasi per tahun
Unit Produksi per tahun
= Rp115.000
1.000 unit
= Rp115
Selain itu, biaya modal per tahun dari pembelian mesin adalah:
Biaya Modal = Biaya Modal (%) x Harga Perolehan Mesin
= 15% x Rp 4.600.000
= Rp690.000 per tahun
Apabila perusahaan memproduksi 1.000 unit per tahun, maka biaya modal per unit
adalah:
Biaya Modal = Beban Depresiasi per tahun
Unit Produksi per tahun
= Rp690.000
1.000 unit
= Rp690
Maka:
Alternatif Diferensial
Beli Produksi
Harga Beli Rp 4.700 Rp (4.700)
Biaya Produksi Rp 2.900 Rp 2.900
Beban Rp 115 Rp 115
Depresiasi
Biaya Modal Rp 690 Rp 690
Total Biaya Rp 4.700 Rp 3.705 Rp (995)
Catatan:
Penjualan Tanpa Pesanan Khusus (120.000 unit x Rp 1.250) Rp 150.000.000
Penjualan dari Pesanan Khusus (30.000 unit x Rp 750) Rp 22.500.000
Total Penjualan Rp 172.500.000
Maka, apabila kapasitas produksi sudah sepenuhnya terpakai, perusahaan akan mengalami
penurunan keuntungan sebesar Rp 15.000.000. Sehingga, sebaiknya pesanan khusus tidak
diterima.
SOAL 3
Akumulasi Aliran
Aliran Kas Bersih Kas Bersih setelah
Tahun
setelah Pajak Pajak
0 Rp (84.000.000) Rp (84.000.000)
1 Rp 10.000.000 Rp (74.000.000)
2 Rp 10.000.000 Rp (64.000.000)
3 Rp 10.000.000 Rp (54.000.000)
4 Rp 10.000.000 Rp (44.000.000)
5 Rp 10.000.000 Rp (34.000.000)
6 Rp 10.000.000 Rp (24.000.000)
7 Rp 12.000.000 Rp (12.000.000)
8 Rp 12.000.000 Rp -
9 Rp 12.000.000 Rp 12.000.000
10 Rp 12.000.000 Rp 24.000.000
Maka, payback period investasi tersebut adalah 8 tahun.
SOAL 4
Pendapatan Operasional Rp
3.600.000.000
Biaya Operasional Rp
(2.400.000.000)
SOAL 5
Pendapatan Kas Rp 3.900.000
Pengeluaran Kas Rp (3.000.000) Arus Kas
Bersih Rp 900.000
a) Payback Period
Akumulasi Arus
Tahun Arus Kas Bersih
Kas Bersih
0 Rp (2.400.000) Rp (2.400.000)
1 Rp 900.000 Rp (1.500.000)
2 Rp 900.000 Rp (600.000)
3 Rp 900.000 Rp 300.000
4 Rp 900.000 Rp 1.200.000
5 Rp 900.000 Rp 2.100.000
maka:
PP = Rp600.000 x (3 tahun - 2 tahun) + 2 tahun
Rp 600.000 + Rp 300.000
= Rp600.000 x 1 tahun + 2 tahun
Rp900.000 =
2,67 tahun
b) Accounting rate of return (ARR) Beban Depresiasi = Harga Perolehan - Nilai Residu
Umur Ekonomis
Rp 2.400.000 - Rp
= 0
5 tahun
= Rp480.000 per tahun
Maka:
Pendapatan Kas Rp 3.900.000
Pengeluaran Kas Rp (3.000.000)
Beban Depresiasi Rp (480.000) Laba
Bersih per tahun Rp 420.000 Sehingga,
ARR-nya adalah:
(1) Investasi Awal
= Rp420.000
Rp2.400.000
= 17,50%
(2) Investasi Rata-rata
= Rp420.000
Rp2.400.000
= 17,50%
c) NPV
Faktor PV PV Arus Kas
Tahun Arus Kas Bersih
(i = 10%) Bersih
0 Rp (2.400.000) 1,00000 Rp (2.400.000)
1 Rp 900.000 0,90909 Rp 818.182
2 Rp 900.000 0,82645 Rp 743.802
3 Rp 900.000 0,75131 Rp 676.183
4 Rp 900.000 0,68301 Rp 614.712
5 Rp 900.000 0,62092 Rp 558.829
NPV Rp 1.011.708
d) IRR
Apabila i = 25%, maka:
Faktor PV
Tahun Arus Kas Bersih PV Arus Kas Bersih
(i = 25%)
0 Rp (2.400.000) 1,00000 Rp (2.400.000)
1 Rp 900.000 0,80000 Rp 720.000
2 Rp 900.000 0,64000 Rp 576.000
3 Rp 900.000 0,51200 Rp 460.800
4 Rp 900.000 0,40960 Rp 368.640
5 Rp 900.000 0,32768 Rp 294.912
NPV Rp 20.352
Apabila i = 26%, maka:
Faktor PV
Tahun Arus Kas Bersih PV Arus Kas Bersih
(i = 26%)
0 Rp (2.400.000) 1,00000 Rp (2.400.000)
1 Rp 900.000 0,79365 Rp 714.286
2 Rp 900.000 0,62988 Rp 566.893
3 Rp 900.000 0,49991 Rp 449.915
4 Rp 900.000 0,39675 Rp 357.076
5 Rp 900.000 0,31488 Rp 283.393
NPV Rp (28.436)
Maka, IRR-nya adalah:
IRR = Rp20.352 x (26% - 25%) + 25%
Rp 20.352 + Rp
28.436
= Rp20.352 x 1% + 25%
Rp48.788
= 25,42%
e) Keputusan
Hasil Analisa Kesimpulan
Payback Period 2,67 tahun PP < Umur Ekonomis LAYAK
ARR 17,50% ARR > Discount rate (10%) LAYAK
NPV Rp 1.011.708 NPV > 0 LAYAK
IRR 25,42% IRR > Discount rate (10%) LAYAK