Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH E-GOVERNANCE

TRANSPARANSI WEBSITE RESMI BADAN PERENCANAAN


PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH DALAM
MEWUJUDKAN GOOD GOVERNMENT DI PROVINSI SUMATERA UTARA

DI SUSUN OLEH :

Febrina Larasati 200903010


Ribka.AR.Tinambunan 200903018
Yaumil Khoiriah Daulay 200903025
Patmay Irmayanti Banurea 200903029
Alya Humairah 200903003
Romadhon Mubarok Isdaputra 200903032
Armanda Rambe 200903036
Irfan Joli Sibagariang 200903051
Krislin Margarettha Hasianna Sitorus 200903055

Dosen Pengampu : Dra. Februati Trimurni, M.Si., Ph.D.

ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok di mata kuliah E-Governance dengan judul “Transparansi
Website Resmi Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian Dan Pengembangan
Daerah Dalam Mewujudkan Good Government Di Provinsi Sumatera Utara”

Kami menyadari bahwa di dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga makalah ini
dapat terselesaikan

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna di
karenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang dapat membangun dari
berbagai pihak. Akhir kata kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan

Medan, 09 April 2022

Kelompok IV

2
DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 latar Belakang…………………………………………………………..4

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Transparansi………………………………………………….4

2.2 Konsep Tata Kelola Berbasis Teknologi ………………………..6

2.3 Konsep Good Government…………………………………………..…6

2.4 Analisis Hubungan Transparansi Tata Kelola Pemerintahan Berbasis


Teknologi di Website Resmi Bappeda Provinsi Sumatera Utara Dalam
Mewujudkan Good Government……………………………………………7

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan……………………………….……………………….…11

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan teknologi yang terus menerus berkembang menuntut sistem pemerintahan


di Indonesia turut ambil bagian dalam pelaksanaan birokrasi nya. Tata kelola birokrasi
dan pemerintahan berbasis elektronik atau yang lebih sering di kenal sebagai E-
Governance ini kerap menjadi perbincangan apa lagi di saat pandemic seperti ini dimana
segala kegiatan dituntut untuk berkeja berbasis digital.

Dalam meningkatkan kinerja E-Governance banyak sekali factor yang di butuhkan ,


salah satu nya ialah sistem transparansi dimana dalam peningkatan nya ini di harapkan E-
Governance menjadi jembatan bagi birokrasi Indonesia menuju Good Government.
Dengan ada nya hal tersebut dapat di nilai bahwa betapa pentingnya keterbukaan dan
upaya peningkatan akuntabilitas publik dalam pengelolaan pemerintahan dalam menuju
Good Government di Indonesia Implementasi dari penerapan tata kelola berbasis
elektronik ini ialah tersedua nya website pemerintah daerah yang berkualitas. Suatu
website dapat di katakan telah menjalankan sistem transparansi nya apabila website
tersebut mampu menampilkan secara terbuka seluruh informasi terkait hal yang menjadi
perhatian publik dan kemampuan publik dalam perpartisipasi untuk pengambilan
keputusan atas kebijakan yang telah di lakukan.

Sebagai salah satu bukti nyata dari implikasi transparansi tata kelola dengan basis
teknologi ini dapat di lihat dari website resmi Badan Perencanaan Pembangunan,
Penelitian Dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Utara yang sudah memberikan
fasilitas secara transparan kepada masyarakat untuk mengakses rancangan rancangan
mulai dari rancangan kebijakan jangka pendek, menengah, panjang hingga rencana
anggaran yang telah dirancang oleh para actor kebijakan di BAPPEDA Provinsi
Sumatera Utara.

Dengan latar belakang tersebut lah penulis merumuskan masalah dalam makalah ini
ialah untuk menganalisis sistem transparansi yang terdapat pada website resmi
Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian Dan Pengembangan Daerah dalam
mewujudkan Good Government di Provinsi Sumatera Utara.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Transparansi

Transparansi (transparency) secara harafiah adalah jelas, dapat dilihat secara


menyeluruh. Menurut Mardiasmo (2009: 17) transparansi merupakan suatu prinsip yang
menjamin akses atau kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi yang
mencakup penyelenggaraan pemerintahan, yang mana informasi mengenai kebijakan, proses
pembuatan, pelaksanaan, dan juga hasil yang dicapai. Prasojo tahun 2007 menjelaskan bahwa
pada dasar nya pemerintah harus memberikan informasi mengenai segala spek pemerintahan
hal ini penting dalam pemberantasan korupsi dimana segala kebijakan akan di lakukan
dengan terbuka sehingga tidak terjadi penyelewenangan kebijakan

Menurut Andrianto (2007:20) menjelakan bahwa transparansi publik adalah


Transparansi adalah suatu keterbukaan secara sungguh-sungguh, menyeluruh dan
memberikan tempat bagi partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat dalam proses
pengelolaan sumber daya publik. Setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh penyelenggara
harus dapat diakses secara terbuka dengan memberikan ruang yang cukup bagi masyarakat
untuk berpastisipasi di dalamnya. Dalam implikasi nya transparansi tata kelola memiliki
beberapa manfaat menurut Andrianto (2007:21), yaitu untuk mencegah terjadinya KKN,
lebih mudah mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan kebijakan, meningkatkan
akuntabilitas pemerintah sehingga masyarakat akan lebih mampu mengukur kinerja
pemerintah, meningkatkan kepercayaan terhadap komitmen pemerintah untuk memutuskan
kebijakan tertentu, serta menguatkan kohesi sosial karena kepercayaan publik terhadap
pemerintah akan terbentu. Dalam hal ini di perjelas oleh Thamrin dalam Hidayatullah dkk
(2014) yang mengatakan bahwa transparansi bermanfaat dalam hal masyarakat akan
mendapatkan lebih banyak pengertian menganai rencana-rencana dari kebijakan pemerintah.

2.2 Konsep Tata Kelola Pemerintahan Berbasis Teknologi

Tata kelola Pemerintahan berbasis tekonolo atau lebih kerap di sebut sebagai E-
Governance atau Electronik Governance merupakan wujud dari Governance (tata kelola
pemerintahan) yang dijalankan oleh pemerintah pusat dan daerah didalam melakukan
pelayanan publik ke masyarakat dengan berbasiskan teknologi. Paulus Effendi Lotulung
mengemukakan bahwa “Konsep Governance dalam masyarakat sering dirancukan dengan

5
konsep government. Konsep pada suatu organisasi pengelolaan berdasarkan kewenangan
tertinggi (Negara dan pemerintah). Konsep Governance melibatkan tidak sekedar pemerintah
dan negara, sehingga pihak-pihak yang terlibat juga sangat luas”.

E-Governance memiliki beberapa kelebihan di antara nya : E-Governance mampu


meningkatkan kecepatan komunikasi antara pemerintah, masyarakat, swasta, sesama
pemerintah, dan tenaga kerja berbasis internet serta teknologi informasi lainnya; E-
Governance mampu menghemat anggaran pemerintah untuk penyediaan sarana komunikasi,
transportasi, penyelenggaraan pemerintahan, hal ini disebabkan karena E-Governance
menyediakan sistem yang otomatis, cepat dan online yang mampu menghubungkan semua
elemen; mampu menyediakan kemudahan bagi pelaku bisnis melalui layanan-layanan
berbasis online digital; mampu meningkatkan hubungan baik dan kerja sama antar instansi
(pemerintah, lembaga pusat dan daerah) melalui sistem online yang terintegrasi; mampu
menciptakan pemerintah yang terbuka, kreatif, pintar dan besih dengan menyediakan sistem
online yang terintegrasi dan transparan, mampu mempercepat pertukaran dan penyebaran
data dan informasi untuk menciptakan masyarakat informasi, pemerintahan yang terbuka, dan
kebebasan informasi.

Namun di balik semua itu E-Governance masih memiliki beberapa kekurangan di


antaranya : Sistem dalam Pelayanan yang diberikan melalui situs online masih kurang
efektif karena kesiapan prosedur dan keterbatasan SDM; memindahkan layanan pemerintah
ke dalam sistem berbasis elektronik; sistem ini kehilangan interaksi orang ke orang yang
dihargai oleh banyak orang dalam masyarakat saat ini; adanya beberapa penentang e-
government yang berpendapat bahwa transparansi pemerintahan online mencurigakan karena
dikelola oleh pemerintah sendiri; informasi dapat ditambahkan atau dihapus dari mata publik;
seringkali server mati atau mengalami keterlambatan akibat jaringan yang hilang atau rusak

2.3 Konsep Good Government

Menurut S.E. Finer pemerintah mempunyai kegiatan terus-menerus (process),


wilayah negara tempat kegiatan itu berlangsung (state), pejabat yang memerintah (the duty),
dan cara atau metode serta sistem (manner, method, and system) dari pemerintah terhadap
masyarakatnya. Government atau pemerintahan berkaitan dengan badan-badan publik yang
bertanggung jawab dalam sebagian atau seluruh rute penyediaan jasa atau layanan melalui
otorisasi atau privatisasi; Pemerintah dalam arti luas yang meliputi konsep trias politica
(eksekutif, legislatif dan yudikatif); Tingkatan pemerintah yang mulai dari pemerintah pusat

6
hingga pemerintah daerah. Good Government merupakan suatu kesepatan terkait pengaturan
negara yang diciptakan bersama oleh pemerintah, masyarakat madani, dan swasta. Good
Government merupakan seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang
saham, pengurus (Pengelola perusahaan), Pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta para
pemegang kepentingan internal dan eksternal yang berkaitan dengan hak serta kewajiban
mereka, atau dengan kata lain suatu system yang mengatur serta mengendalikan suatu
instansi atau perusahaan.

Penerapan Good Government membutuhkan suatu peyelegaraan manajemen


pembangunan yang solid dan bertanggung jawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan
pasar yang efisien, penghindaran salah alokasi dana investasi dan pencegahan korupsi baik
secara politik maupun secara administratif menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan
legal dan politican framework bagi tumbuhnya aktifitas usaha. Dibutuhkan suatu konsep yang
mengacu kepada proses pencapaian keputusan dan pelaksanaannya yang dapat
dipertanggungjawabkan secara bersama. Sebagai suatu konsensus yang dicapai oleh
pemerintah, warga negara, dan sektor swasta bagi penyelenggaraan pemerintahaan dalam
suatu negara. Penerapan tata kelola pemerintahan yang baik di Indonesia belum dapat
dikatakan berhasil sepenuhnya sesuai dengan cita – cita Reformasi. Masih banyak ditemukan
kecurangan dan kebocoran dalam pengelolaan anggaran dan akuntansi yang merupakan dua
produk utama Good Government. Akan tetapi, Hal tersebut tidak berarti gagal untuk
diterapkan, banyak upaya yang dilakukan pemerintah dalam menciptaka iklim Good
Government yang baik, diantaranya ialah mulai diupayakannya transparansi informasi
terhadap publik mengenai APBN sehingga memudahkan masyarakat untuk ikut berpartisipasi
dalam menciptakan kebijakan dan dalam proses pengawasan pengelolaan APBN dan BUMN.
Oleh karena itu, hal tersebut dapat terus menjadi acuan terhadap akuntabilitas manajerial dari
sektor publik tersebut agar kelak lebih baik dan kredibel kedepannya.

2.4 Analisis Hubungan Transparansi Tata Kelola Pemerintahan Berbasis Teknologi di


Website Resmi Bappeda Provinsi Sumatera Utara Dalam Mewujudkan Good
Government

Instansi pemerintahan perlu lebih transparan untuk mencapai tingkat pembangunan


dan kesejahteraan yang tepat bagi masyarakat dan dapat mewujudakan Good Governace.
Untuk mencapai transparansi, penyediaan informasi perlu disiapkan baik dari sisi masyarakat
maupun dari sisi pemerintah. Dalam mencapai sebuah visi dan misi pada salah satu instansi

7
pemerintahan BAPPEDA provinsi sumut, Telah mengoptimalkan penggunaan teknologi dan
memanfaatkan penyebaran informasi pada era globalisai menggunanan sebuah situs web
yang dapat diakses oleh publik, hanya dengan mengetikkan alamat https berupa
bappeda.sumutprov.go.id. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota
Medan, merupakan unsur pendukung tugas Walikota, yang dipimpin oleh seorang Kepala
Badan yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Walikota Medan melalui
Sekretaris Daerah. Bappeda mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan kota.

Sebenarnya Penerapan sistem e-planning di BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara


sudah dimulai sejak Tahun 2017, dimana Perencanaan Pembangunan sudah menggunakan
sistem E-Planning. Terdapat visi dan misi yang di miliki oleh BAPPEDA dalam menjalan
kan pelayanan publik nya:

Visi:

Menjadi badan perencanaan yang handal dalam peningkatan pembangunan daerah


menuju Sumatera Utara yang maju, sejahtera dan harmoni dalam keberagamannya.

Misi:

 Mengembangkan perencanaan pembangunan daerah sesuai dengan


perencanaan termasuk mengurangi kesenjangan antar wilayah daearh melalui
peningkatan profesionalitas dan inovasi teknologi.
 Mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas dengan
memperhatikan keperdulian terhadap kesejahteraan masyarakat dan
berwawasan lingkungan guna mewujudkan Sumatera Utara yang maju,
sejahteram dan harmoni dalam keberagamannya.

Sesuai dengan misi dari Bappeda Pemprovsu tentang inovasi teknologi, Bappeda
Pemprovsu sudah mulai menggunakan internet sebagai sarana untuk publikasi publik atau
pemberian inormasi umum kepada publik. Dalam mengikuti perkembangan teknologi
tersebut Bappeda pemprovsu menerpkan sistem tata kelola berbasi teknologi, salah satunya
adalah e-Planning. Selain kepada fungsi perencanaan pembangunan tadi, situs
http://bappeda.sumutprov.go.id/ milik Bappeda Pemprovsu ini juga menampilkan informasi-

8
infromasi umum yang dapat diakses langsung oleh publik sebagai bentuk transparansi yang
dilakukan. Informasi-informasi umum itu antara lain sejarah berdirinya, visi misi instansi,
struktur organisasi, serta tupoksi dari instansi itu sendiri.

Selain itu, terdapat juga dokumen-dokumen umum yang dapat diakses oleh
masyarakat terkait perencanaan pembangunan di daerah Sumatera Utara itu sendiri.
Dokumen-dokumen tersebut antara lain:

Dokumen RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) adalah dokumen


perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun. Dokumen Renstra (Rencana Strategi)
adalah dokumen perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dalam jangka
menengah yaitu 5 (lima) tahunan. Dokumen RTRWP (Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi) adalah dokumen yang berisi program dan anggaran provinsi di bidang penataan
ruang tingkat Provinsi, untuk sekarang ini masih mengikuti RTRWP Tahun 2017-2037.
Dokumen RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) merupakan
dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk jangka periode selama 5 (lima tahunan
yang berisi penjabaran dari visi, misi, dan program kepala daerah dengan berpedoman pada
RPJP Daerah serta memperhatikan RPJM Nasional,

Dokumen RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) adalah


dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk periode 5 (lima) tahun., Dokumen
Lakip (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan) adalah dokumen yang
menggambarkan kinerja yang dicapai oleh suatu instansi pemerinah atas pelaksanaan

9
program dan kegiatan yang dibiayai APBN/APBD., Dokumen Renja (Rencana Kerja)
adalah dokumen yang disusun oleh setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah yang memuat
kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan, baik yang dilaksanakan langsung oleh
pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat dalam
kurun waktu 1 (satu) tahun, Dokumen PK (Perjanjian Kinerja) adalah dokumen yang
berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang
lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kerja. ,
Dokumen Iku (Indikator Kinerja Utama) merupakan dokumenn tahunan yang berisi
penetapan target dari setiap indikator kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam mencapai
tujuan atau sasaran strategisnya.

Dalam upaya Bappeda Pemprovsu untuk mewujudkan Good Government, Bappeda


Pemprovsu juga membuat layanan “Aspirasi” yang difungsikan sebagai wadah bagi
masyarakat untuk mengutarakan suaranya, baik itu berupa pendapat, kritik, ataupun saran-
saran lain yang berguna bagi Bappeda Pemprovsu.

Dapat dilihat bahwa Bappeda Pemprovsu serius dalam memanfaatkan teknologi untuk
memberikan pelayanan publikasi informasi sebagai bukti transparansi kepada masyarakat
secara luas. Dokumen-dokumen yang sebelumnya lumayan tabu bagi masyarakat awam,
sekarang bisa diakses oleh mereka melalui Smartphone masing-masing untuk melihat
dokumen-dokumen tersebut. Sehingga dapat dikatakan bahwa upaya Bappeda Pemprovsu
untuk menunjukkan nilai transparansi tersebut sudah dikatakan bagus, walaupun tidak
menutup mata bahwa masih ada kesalahan-kesalahan kecil di beberapa tempat seperti
kesalahan penulisan di beberapa judul dokumen. Penulis juga menyadari bahwa upaya
transparansi ini juga harus dibentuk dari SDM nya sendiri. Sehingga diperlukan SDM yang
berkualitas serta unggul untuk membentuk nilai-nilai transparan dalam pekerjaan mereka
serta dalam melakukan pelayanan kepada publik untuk menerapkan sistem Good Government
yang berorientasi kepada demokrasi, atau persamaan kedudukan.

10
Selanjutnya Analisis terkait transparansi yang terdapat pada sistem tata kelola
BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara, kami menganalisis berdasarkan beberapa faktor seperti
intensitas. diikuti dengan pembaharuan data disesuikan dengan periode penyusunan, serta
memiliki akses tertutup seperti pada laman E-planing, yang dihkususkan untuk para pegawai
dalam menyususn beberpa program pembagunan, dan dalam hal ini dapat dikatakan bahwa
pada web BAPPEDA pemerintahan provinsi sumatera utara tetap memiliki beberapa
informasi yang tidak dapat dipublikasikan agar dapat tercapainya penyususnan program yang
nantinya akan dipublikasikan secara umum agar dapat menerima tanggapan dari publik.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kemajuan teknologi yang terus menerus berkembang menuntut sistem pemerintahan


di Indonesia turut ambil bagian dalam pelaksanaan birokrasi nya. Tata kelola birokrasi
dan pemerintahan berbasis elektronik atau yang lebih sering di kenal sebagai E-
Governance ini kerap menjadi perbincangan apa lagi di saat pandemic seperti ini dimana
segala kegiatan dituntut untuk bekerja berbasis digital.Transparansi (transparency) secara
harafiah adalah jelas, dimana setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh penyelenggara
Pemerintah harus dapat diakses secara terbuka dengan memberikan ruang yang cukup
bagi masyarakat untuk berpastisipasi di dalamnya.

Tata kelola birokrasi dan pemerintahan berbasis elektronik sangat memerlukan


tranparansi dalam setiap pengelolaannya untuk mewujudkan good government. Karena
Penerapan Good Government membutuhkan suatu penyelenggaraan manajemen
pembangunan yang solid dan bertanggung jawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi
dan pasar yang efisien, penghindaran salah alokasi dana investasi dan pencegahan korupsi
baik secara politik maupun secara administratif, menjalankan disiplin anggaran serta
penciptaan legal dan politican framework bagi tumbuhnya aktifitas usaha.

Upaya upaya penerapan transparansi ini telah kami temukan di instansi pemerintahan
BAPPEDA provinsi sumut, melalui situs bappeda.sumutprov.go.id. Yang didalamnya
termuat E-planning untuk mendukung perencanaan pembangunan yang lebih baik, dan
menampilkan informasi-infromasi umum yang dapat diakses langsung oleh publik
sebagai bentuk transparansi. Informasi-informasi umum itu antara lain sejarah berdirinya,

11
visi misi instansi, struktur organisasi, serta tupoksi dari instansi itu sendiri. Dengan
program ini, Bappeda Pemprovsu terbilang serius dalam memanfaatkan teknologi untuk
memberikan pelayanan publikasi informasi sebagai bukti transparansi kepada masyarakat
secara luas.

DAFTAR PUSTAKA

Ahuluheluw, Stevan Selfanus. Pentingnya Transparansi Pemerintah dalam Pelaksanaan


Pembangunan di Distrik Sorong. Sorong (2013)

Andrianto, N. 2007. Good E-Governance: Transparansi dan Akuntabilitas Publik melalui


E-Governance. Malang: Bayumedia Publishing

Hafifah Atiek, 2018. Peran E Government dalam Meningkatkan Penyelenggaraan


Transparansi dan akuntabilitas Penyelengaraan pemerintahan, diakses pada laman
www.Academia.edu

Hardjasoemantri, Koednadi. 2003. Good Governance Dalam Pembangunan


Berkelanjutan Di Indonesia, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hidayatullah dkk. 2014. Transparansi Pelayanan Jaminan Sosial Nasional (JSN)


Ketenagakerjaan di Kabupaten Gowa.

Prokomsetda Kabupaten Buleleng. (2017). Pengertian, prinsip dan penerapan Good


Governance di Indonesia. Dapat diakses di:
https://prokomsetda.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/pengertian-prinsip-dan-
penerapan-good-governance-di-indonesia-99

WEB BAPPEDA SUMUT http://bappeda.sumutprov.go.id/page/?t=sejarah diakses pada


10.37 wib

12

Anda mungkin juga menyukai