Anda di halaman 1dari 14

HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

IMPLEMENTASI PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP) DALAM ORGAN


PEMERINTAH DI KEMENTERIAN AGAMA DALAM MENGHADAPI ERA DIGITAL
PERSPEKTIF HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

Dosen Pengampu : Nur Jannani, S.Hi.,M.H.

Anggota Kelompok :

1. Ilham (200203110007)
2. Nur Fatimah Sarwono (200203110023)
3. Khusaini Ayatullah Afak (200203110025)
4. Widya Dwi Novitasari (200203110033)
5. Putri Deygita Aisyah R (200203110034)

Program Studi Hukum Tata Negara (Siyasah)


Fakultas Syariah
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
2022

1
Bab I

Pendahuluan

A. Latar Belakang
Hukum Administrasi Negara adalah ilmu yang sangat luas dan terus
berkembang mengikuti tuntutan Negara/masyarakat, sehingga lapangan yang kan
digalinyapun sangat luas dan beranekan ragam dan campur tangfan pemerintah
dalam kehidupan masyarakat. Pada dasarnya definisi Hukum Administrasi Negara
sangat sulit untuk dapat memberikan suatu definisi yang dapat diterima oleh
semua pihak, mengingat Ilmu Hukum Administrasi Negara sangat luas dan terus
berkembang mengikuti arah pengolahan/penyelenggaraan suatu Negara.1
Secara garis besar Hukum Administrasi Negara dapat di klasifikasikan di
beberapa point, sebagai berikut :
1. Sarana bagi penguasa untuk mengatur dan mengendalikan masyarakat
2. Mengatur cara-cara partisipasi warga negara dalam proses pengaturan dan
pengendalian tersebut
3. Sebagai perlindungan hukum
4. Menetapkan norma-norma fundamental bagi penguasa untuk pemerintahan
yang baik.2
Sejalan dengan kemajuan masyarakat dan meningkatnya permasalahan yang
ada, birokrasi cenderung terus semakin besar. Akibatnya timbul masalah birokrasi
yang makin lama makin serius, termasuk beban negara menjadi terus bertambah
berat. Keadaan ini diperparah dengan datangnya era globalisasi, yang merupakan
era semakin luas dan tajamnya kompetisi antar bangsa. Globalisasi menimbulkan
masalah yang harus diatasi agar kepentingan nasional tidak dirugikan, dilain pihak
menimbulkan pula peluang yang perlu dimanfaatkan untuk kemajuan dan
kepentingan nasional. Namun hal itu tidak mungkin mampu dihadapi dan
ditanggulangi oleh pemerintah saja.
Dalam Pasal 1 angka 17 UU RI No. 30 Tahun 2014 dinyatakan “Asas-asas
Umum Pemerintahan yang Baik yang selanjutnya disingkat AUPB adalah prinsip
yang digunakan sebagai acuan penggunaan wewenang bagi Pejabat Pemerintahan

1
Bewa Ragawino, Hukum Adminstrasi Negara. (Bandung : Universitas Padjajaran, 2006), 3.
2
I Nyoman Gede Remaja, Hukum Administrasi Negara. (Singaraja : Universitas Panji Sakti, 2017), 6.

2
dalam mengeluarkan Keputusan dan/atau Tindakan dalam penyelenggaraan
pemerintahan.3
AAUPB dapat di ibaratkan sebagai rambu lalu lintas dan pedoman perjalanan
dalam rangka memperlancar hubungan pemerintahan yaitu antara pemerintah dan
yang diperintah atau warga masyarakat. AAUPB selanjutnya dijadikan sebagai
dasar penilaian dan upaya administrasi, di samping sebagai norma hukum tidak
tertulis bagi tindakan pemerintah.4
Sebagai negara berkembang, teknologi digital mampu mendorong berbagai
kemajuan Indonesia. Dari segi infrastruktur dan hukum yang mengatur kegiatan di
dalam internet, Indonesia sudah siap hidup di era digital. Kesiapan Indonesia
dalam koneksi internet yang saat ini sudah semakin membaik di era 4G dengan
Informasi dan Transaksi Eelektronik (ITE). Masyarakat Indonesia secara umum
antusias mengadopsi hidup mendigital terutama dipicu oleh penetrasi internet dan
penggunaan ponsel pintar yang terus meningkat setiap tahun.
Dunia digital berbasis internet membuat seluruh aktivitas para penghuninya
menjadi tanpa batas ruang dan waktu. Payung hukum untuk mengatur segala
bentuk aktivitas tersebut seperti Undang-Undang Informasi dan Transaksi
Elektronik (UU ITE) tahun 2008 terus disempurnakan. Data pribadi masyarakat
perlu diberikan perlindungan di dalam dunia maya, maka pihak seperti Google
atau Facebook yang memiliki data pribadi penggunanya tidak bisa menggunakan
big data tersebut sembarangan.5
Dengan adanya perkembangan teknologi saat ini mendorong bidang
pemerintahan juga beradaptasi dengan penggunaan teknologi informasi,
salah satunya dalam menjalankan aktivitas instansi pemerintahan yang
berhubungan langsung dengan pelayanan publik agar dapat memberikan
pelayanan yang memberi kemudahan bagi masyarakat dalam mendapatkan
layanan yang berkualitas.Salah satu bentuk layanan publik dalam
pemerintahan adalah pelayanan perizinan, banyak aspek yang harus
diupayakan pemerintah dalam membentuk pelayanan perizinan yang dapat
memuaskan masyarakat. Baik itu dari segi ketepatan pelayanan serta
3
I Nyoman Gede Remaja, Hukum Administrasi Negara. (Singaraja : Universitas Panji Sakti, 2017), 23.
4
Solechan, Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik dalam Pelayanan Publik, Adminitrative Law &
Governance Journal, no.2(2019): https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/alj/article/download/6521/3361
5
Wawan Setiawan, Era Digital dan Tantangannya, Universitas Pendidikan Indonesia, no.1(2017):
https://core.ac.uk/download/pdf/87779963.pdf

3
kompetensi penyelenggara layanan dalam memberikan informasi yang akurat
kepada pengguna layanan. Pemerintah telah mengusahakan penyederhanaan
layanan yang bersangkutan dengan layanan perizinan maupun non perizinan
dengan memberlakukan Sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu, biasa disingkat
dengan sebutan PTSP.6
Dalam Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Agama mempunyai tugas menyelenggarakan urusan
di bidang keagamaan dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam
menyelenggarakan pemerintahan negara. Dalam melaksanakan tugasnya
Kementerian Agama menyelenggarakan fungsi antara lain perumusan, penetapan,
dan pelaksanaan kebija kan di bidang keagamaan seperti pengelolaan barang
milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian Agama dan
pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Agama seperti
pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pela ksanaan urusan
Kementerian Agama di daerah pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional
dan pelaksanaan kegiatan teknis dari pusat sampai ke daerah.
Perkembangan dan pemanfaatan teknologi informasi berbasis web saat ini
semakin meluas di segala bidang, yaitu untuk mempermudah kinerja dalam
kegiatan sehari-hari. Penggunaan sistem informasi di dalam suatu instansi
pemerintahan adalah hal yang wajar. Dimana sistem informasi saat ini tidak lepas
dari pem a kaia n komputer yang menyediakan berbagai fasilitas lebih yang
memberikan berbagai kemudahan di dalam proses pengolahan data. Karena itu
diperlukan sebuah media untuk menyimpan dan mengelola data yang lebih ef
isien, seperti halnya pembuatan Aplikasi mengenai pengelolaan data pengarsipan
surat menyurat pada instansi tersebut.7
Oleh karena itu, kami disini mengangkat judul tersebut, guna apakah
pemerintah sudah siap menghadapi era digital dalam hal pelayanan public dengan
tetap menjaga Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik yang akan terus
mengikuti perkembangan zaman kedepannya

6
Erica Alvionita, Kondar Siahaan, Analisis Dan Perancangan Sistem InformasiLayananPerizinan Dan Monitoring
Berkas Pada Pelayanan Terpadu Satu PintuKanwilKemenag ProvinsiJambi, JurnalMSI, No.2 (2021) :
https://doi.org/10.33998/jurnalmanajemensisteminformasi.2021.6.2.1075
7
Muhammad Yusril, APLIKASI PELAYANAN PENDAFTARAN HAJI DAN UMRAH SECARA ONLINE SERTA
PENGELOLAAN SURAT BERBASIS WEB PADA PTSP KEMENTERIAN AGAMA KOTA BANJARBARU.  Diploma thesis,
Universitas Islam Kalimantan, (2022), http://eprints.uniska-bjm.ac.id/9747/

4
Yang mana kita ketahui bahwasannya dulu 5-10 tahun yang lalu ketika kita
ingin membuat surat menyurat ke instansi pemerintahanan kita perlu mengantri
cukup lama belum lagi administrasi lainnya yang terbilang cukup sulit untuk
dikerjakan. Tapi dewasa ini segala administrasi pemerintahan sudah berbasis
online dengan kemudahan-kemudahan didalamnya.
Dengan digitalisasi yang ada, akankah pemerintah terkhusu dalam
administrasi Negara bisa menjalankan dan mempertahan kan kinerjanya
berdasarkan Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik (AAUPB) ditinjau dari
segi Hukum Administrasi Negara

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan pelayanan terpadu satu pintu dalam Kementerian
Agama Kota Malang?
2. Apakah Kementerian Agama Kota Malang dapat menjalankan AAUPB
dengan baik dan sesuai?
3. Apakah Kementerian Agama Kota Malang sudah siap dalam menghadapi era
digital untuk pelayanan public?
4. Bagaimana penerapan digitalisasi pelyanan public di Kementerian Agama
Kota Malang.

C. Kajian Pustaka
Pada pembahasan kali ini penulis disini mengambil beberapa kajian pustaka, guna
memberikan informasi tambahan dalam wawancara ke narasumber dan
kemudahan dalam penulisan hasil laporan yang diberikan, berikut beberapa kajian
pustaka yang kelompok kami ambil sebagai bahan acuan dan pertimbangan dalam
wawancara beserta penulisan :
1. Sistem Informasi Administrasi Surat Menyurat Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi Riau, Nurul Ikhsan, UIN Sultan Syarif Kasim, Riau,
https://doi.org/10.47233/jteksis.v2i2.126 .
Sistem Infromasi Administrasi Surat Menyurat Di Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Riau telah selesai dibangun menggunakan
sistem administrasi surat menyurat dengan web, dan diharapkan dapat
mempermudah pegawai dalam pengelolaan administrasi surat masuk dan surat

5
keluar yang ada di instansi terutama dibagian sub instansi Ortala sehingga
tidak lagi melakukan administrasi surat menyurat dengan cara manual.
2. Desain & Pengembangan Web-Service Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)
Kementerian Agama (KEMENAG) Kutai Timur. Tommy Bustomi, Nursobah,
Jan-Jan Jaelanai, Semanthic Scholar,
https://pdfs.semanticscholar.org/1ff7/c1217307f4e8e1a4d3eb1934913df001ab
32.pdf .
Aplikasi Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) merupakan pemberian
pelayanan terhadap beberapa jenis pelayanan yang diselenggarakan secara
terintegrasi dalam satu tempat dan dikontrol oleh sistem pengendalian
manajement. Di dalam Aplikasi PTSP ini ada dua jenis pelayanan yaitu
costumer servivce (Cs) dan front office (FO) , di kedua jenis pelayanan itu
mempunyai fungsi pelayanan yang berbeda CS berfungsi memberikan
pelayanan kepada masyarakat maupun pegawai yang mau melakukan
konsultasi meliputi, Ibadah Haji dan Umrah, Pernikahan, Wakaf, Zakat,
Kenaikan Pangkat, Kepegawaian sedangkan FO Memberikan pelayanan
kepada masyarakat berupa permohonan pindah sekolah, legaliser ijazah,
rekomendasi masjid, rekomendasi paspor, Permohonan Arah kiblat,
permohonan doa, permohonan rohaniawan, Permohonan data tempat Ibadah,
Permohonan data Pernikahan. Dengan dikembangkannya aplikasi PTSP
berbasis web mempermudah petugas kantor dalam pelayanan pengarsipan
pencatatan history dan mempermudah dalam melayani masyarakat umum serta
memberikan kemudahan kepada masyarakat ketika akan melakukan pelayanan

6
Bab II

Metodologi Penelitian

A. Jenis Penelitian
Pada penelitian kali ini kelompok kami mengangkat jenis penelitian
Empiris, yang mana kelompok kami melihat dan mengamati langsung
problem yang terjadi dilapangan8, yaitu pada Kementerian Agama Kota
Malang
B. Pendekatan Penelitian
Pada penelitian kali ini, kelompok kami menggunakan pendekatan
penelitian Empiris Observatoris
C. Sumber Data.
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari
lapangan berdasarkan dari responden dan narasumber. Pengumpulan
data dilapangan yang dilakukan oleh peneliti dengan cara wawancara.
2. Data Sekunder
Disini peneliti menggunakan beberapa bahan hokum yaitu:
a) Bahan hokum primer :
-Pasal 1 angka 17 UU RI No. 30 Tahun 2014 “Asas-asas Umum
Pemerintahan yang Baik”
-Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE)
tahun 2008
-Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama

8
Mukti Fajar dan Yulianto Achmad, Dualisme Penelitian Hukum Empiris & Normatif,( Pustaka Pelajar, 2010),
280

7
b) bahan hokum sekunder :

- buku buku yang berkaitan dengan penelitian


-jurnal dan artikel yang berkaitan9

D. Cara Pengambilan Data


Pada penelitian kali ini, kelompok kami menggunakan teknik
wawancara untuk pengambilan data yang ada, untuk menambil dan
menyimpulkan hasil penelitian

9
Zain, Penelitian Hukum Empiris, Jurnal UMY, (2009):
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/11875

8
BAB III

Hasil Wawancara

A. Lokasi Wawancara
Wawancara kelompok kami bertempat di Kantor Kementerian Agama Kota
Malang, Jl. Raden Panji Suroso No.2, Polowijen, Kec. Blimbing, Kota Malang,
Jawa Timur.
B. Narasumber Yang Diwawancarai
Pada topic pembahasan kali ini, kelompok kami berkesempatan untuk
mewawancarai salah seorang pejabat administrasi Negara di lingkungan
Kementerian Agama Kota Malang yaitu Bapak Sutrisno, M.Pd. beliau sebagai
Kasubbag TU di Kantor Kementerian Agama Kota Malang.
C. Hasil Wawancara
Dari wawancara yang kami lakukan dan beberapa pertanyaan yang kami ajukan
kepada narasumber, kami dapatkan beberapa point penting dari hasil wawancara
sebagai berikut :
Ilham : begini bapak, dalam realita dan keadaan sekarang bagaimana bapak dapat
melakukan pelayanan public yang baik, melihat sekarang ini pelayan public
dimana pun itu sudah serba digital?
Narasumber : baik, untuk hal seperti itu, kami sudah menyiapkan, bahkan sudah
punya pelayanan berbasis digital tersendiri, bisa kalian cek namanya Sitem
Informasi Layanan Unggulan Masyrakat Kementerian Agama Kota Malang
(SENYUM KEMENAG KOTA MALANG)
Ilham : di system itu apakah sudah mencakup semua layanan pak?

9
Narasumber : ohh jelas sudah semua, semua pelayanan sudah ada didalamnya,
cukup simple dan ga perlu mengantri
Ilham : baik terimakasih pak, begini pak, apakah dengan pelyanan terpadu satu
pintu berbasi online tersebut dapat menjamin kinerja pejabat administrasi Negara
dalam menjalankan asas umum pemerintaha yang baik didalamnya, terkhusus di
kemenag kota malang ini?
Narasumber : pertanyaan yang cukup bagus,justru dengan kemudahan akses
seperti itu masyrakat justru percaya dan yakin dong terhadap pelayanan kami,
tidak ada kecurangan atau pun mempersulit lagi dalam pengajuan surat menyurat,
kami disini akan terus menjaga dan menjamin AUPB meskipun dalam digitalisasi
ini, kami akan terus memantau kinerja dari setiap anggota kami
Putri Deygita : menurut bapak, apakah kemenang malang ini sudah menjalankan
PTSP dengan baik bapak? Apakah bisa bapak berikan contohnya ?
Narasumber : oh baik, kami disini tidak bisa menilai kinerja kita sudah sebaik
apa, masyrakat lah yang bisa menilainya, tapi kami disini terus memberikan
pelayanan yang baik kepada masyrakat dan kemudahan nya, sebagai contohnya,
banyak sekarang perusahaan travel terkhusus di haji dan umroh itu melakukan
pelayan surat rekomendasi untuk pembuatan paspor, nah itu kita fasilitasi melalui
system tersebut perusahaan hany perlu mengupload berkas berkas tanpa perlu
mengantri lagi seperti dulu, dan hasilnya pun sehari jadi tidak perlu ribet lagi.
Widya Dwi : dalam penerapannya pak, apakah PTSP ini akan terus dikembangkan
atau hanya mengandalkan satu system tersebut?
Narasumber : ohh tidak dong, justru kami terus berinovasi dalam
mengembangkan PTSP kami seiring perkembangan zaman, tidak hanya terpaku
melalui satu system web tersebut, bahkan kami sekarang ini mempunya call centre
melalu whatsapp yang dapat dihubungi selama jam kerja, jika masyrakat
mengalami kendala tertentu.
Nur Fatimah : jika untuk keamanan data penggunan atau pemohon itu apa sudah
terjamin pak?
Narasumber : untuk itu pasti ya, karena keamanan data pengguna itu merupakan
sebuah privasi yang harus dijaga, disini juga sesuaikan dengan AUPB tersebut
Khusaini Ayatullah : kedepannya apakah terus dijalankan seperti ini atau
bagaimana pak? Apa juga masih menerima pengajuan offline?

10
Narasumber : tentu tidak, kita disini terus mengedukasi masyrakat tentang
pengguanaan system ini, sedikit demi sedikit pengajuan offline pun kami alihkan
keonline, agar masyrakat terbiasa kedepannya.

Dari beberapa hasil wawancara teresbut, dapat kami analisis bahwasannya,


penerapan AUPB dalam lingkungan pemerintahan di Kantor Kementerian Agama
Kota Malang sudah berjalan sebagaimana mestinya, meskipun sudah memasuki
era digital kesiapan sudah ada di Kemenag Kota Malang ini untuk menjalankan
PTSP berbasis Online yang menjadikkan kemudahan, kecermatan, dan
transparansi serta kepastian kepada masyrakat, yang mana sudah selaras dengan
AAUPB. Aplikasi Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) merupakan pemberian
pelayanan terhadap beberapa jenis pelayanan yang diselenggarakan secara
terintegrasi dalam satu tempat dan dikontrol oleh sistem pengendalian
manajement10
D. Pembahasan Hasil Wawancara
1. Bagaimana penerapan pelayanan terpadu satu pintu dalam Kementerian
Agama Kota Malang?
Penerapan yang dilakukan adalah memberikan kemudahan dalam pelayanan
kepada public guna mempermudah proses percepatan informasi
2. Apakah Kementerian Agama Kota Malang dapat menjalankan AAUPB
dengan baik dan sesuai?
Dalam hal ini, kementerian Agama Kota Malang, sudah merasa baik dalam
menjalankan AAUPB dalam system pemerinthannya
3. Apakah Kementerian Agama Kota Malang sudah siap dalam menghadapi era
digital untuk pelayanan public?
Bahkan Kementerian Agama Kota Malang sudah mempunyai system
informasi berbasis online tersendiri yang didalamnya sudah bisa melakukan
pelayanan publik
4. Bagaimana penerapan digitalisasi pelyanan public di Kementerian Agama
Kota Malang?

10
Tommy Bustomi, Nursobah, Jan-Jan Jaelanai , Desain & Pengembangan Web-Service
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kementerian Agama (KEMENAG) Kutai Timur,
Semanthic Scholar,(2021) :
https://pdfs.semanticscholar.org/1ff7/c1217307f4e8e1a4d3eb1934913df001ab32.pdf
11
Penerapannya adalah dengan menjalankan system pelayanan informasi
berbasis online

BAB IV

KESIMPULAN

Bahwasannya, penerapan AUPB dalam lingkungan pemerintahan di Kantor Kementerian


Agama Kota Malang sudah berjalan sebagaimana mestinya, meskipun sudah memasuki era
digital kesiapan sudah ada di Kemenag Kota Malang ini untuk menjalankan PTSP berbasis
Online yang menjadikkan kemudahan, kecermatan, dan transparansi serta kepastian kepada
masyrakat, yang mana sudah selaras dengan AAUPB. Aplikasi Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(PTSP) merupakan pemberian pelayanan terhadap beberapa jenis pelayanan yang
diselenggarakan secara terintegrasi dalam satu tempat dan dikontrol oleh sistem pengendalian
manajement.

Dalam Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Agama mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang keagamaan
dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan
negara. Dalam melaksanakan tugasnya Kementerian Agama menyelenggarakan fungsi antara
lain perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebija kan di bidang keagamaan seperti
pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian
Agama dan pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Agama seperti
pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pela ksanaan urusan Kementerian Agama di

12
daerah pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional dan pelaksanaan kegiatan teknis
dari pusat sampai ke daerah.

Perkembangan dan pemanfaatan teknologi informasi berbasis web saat ini semakin meluas di
segala bidang, yaitu untuk mempermudah kinerja dalam kegiatan sehari-hari. Penggunaan
sistem informasi di dalam suatu instansi pemerintahan adalah hal yang wajar. Dimana sistem
informasi saat ini tidak lepas dari pem a kaia n komputer yang menyediakan berbagai fasilitas
lebih yang memberikan berbagai kemudahan di dalam proses pengolahan data. Karena itu
diperlukan sebuah media untuk menyimpan dan mengelola data yang lebih ef isien, seperti
halnya pembuatan Aplikasi mengenai pengelolaan data pengarsipan surat menyurat pada
instansi tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Alvionita,Eric, Kondar Siahaan, Analisis Dan Perancangan Sistem


InformasiLayananPerizinan Dan Monitoring Berkas Pada Pelayanan Terpadu Satu
PintuKanwilKemenag ProvinsiJambi, JurnalMSI, No.2 (2021) : 257-
260https://doi.org/10.33998/jurnalmanajemensisteminformasi.2021.6.2.1075

Bustomi, Tommy, Nursobah, Jan-Jan Jaelanai , Desain & Pengembangan


Web-Service Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kementerian Agama
(KEMENAG) Kutai Timur, Semanthic Scholar,(2021), 456-490 :
https://pdfs.semanticscholar.org/1ff7/c1217307f4e8e1a4d3eb1934913df001ab32.pdf

Ragawino, Bewa,Hukum Adminstrasi Negara. Bandung : Universitas


Padjajaran, 2006

Remaja, I Nyoman Gede, Hukum Administrasi Negara. Singaraja : Universitas


Panji Sakti, 2017.

Mukti Fajar dan Yulianto Achmad, Dualisme Penelitian Hukum Empiris &
Normatif, Pustaka Pelajar, 2010.

13
Setiawan, Wawan Era Digital dan Tantangannya, Universitas Pendidikan
Indonesia, no.1(2017): https://core.ac.uk/download/pdf/87779963.pdf

Solechan, Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik dalam Pelayanan


Publik, Adminitrative Law & Governance Journal, no.2(2019):
https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/alj/article/download/6521/3361

Lampiran Dokumentasi

14

Anda mungkin juga menyukai