Anda di halaman 1dari 6

Good Governance melalui E-Government dalam Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah di Indonesia


Oleh:
Iyanda A’la Aulia, Aulia Trisna Agustin, Adela Thabita Launa Refan, Fikri Ardiya
Ramadhan
Program Studi Hukum Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tidar
E-mail : iyandaulia@gmail.com, auliatrisna28@gmail.com, adellalaunna@gmail.com,
fikriramadhan12.fr@gmail.com

Abstrak
Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini yaitu bagaimana implementasi Good
Government melalui e-government dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di
Indonesia. Saat ini teknologi sudah menjadi kebutuhan disetiap kehidupan manusia sehingga
teknologi yang semakin canggih membuat pelaksanaan good government menjadi lebih
mudah, dengan adanya e-government akan terjadi komunikasi dua arah antara pemerintah
dengan masyarakat yang mana pemerintah dapat memberikan informasi dan pelayanan bagi
warganya dengan memanfaatkan teknologi infomasi dan komunikasi yang saat ini semakin
maju. Maka dari itu diperlukan Implementasi adanya e-government guna memberikan akses
dan kesempatan kepada masyarakat dan sektor swasta untuk mengakses layanan pemerintah
dengan layanan yang efektif dan efisien di mana saja hanya dengan meggunakan internet.
Namun, fakta lapangan menunjukan bahwa penggunaan e-government di Indonesia masih
tergolong lambat yang terjadi akibat faktor kurangnya sosialisasi dari pemerintah dan sumber
daya manusia terkait teknologi yang saat ini dirasa masih kurang, sehingga beberapa faktor
tersebut menjadi bahan evaluasi pemerintah guna menciptakan adanya e-government sebagai
salah satu terwujudnya good governance

Kata kunci : Pemerintahan yang baik, e-government, teknologi, pemerintahan daerah

PENDAHULUAN dilatar belakangi oleh berbagai macam


permasalahan yang timbul akibat adanya
A. Latar Belakang tuntutan pemerintah orde baru yaitu
Good Governance mulai muncul di presiden yang saat itu sebagai pusat
Indonesia setelah era reformasi. kekuasaan sehingga muncul akibat dari
Munculnya good governance adalah konstitusi maupun akibat dari lembaga
tinggi negara lainnya yang tidak berjalan tahan yang layak.1
dengan baik, dan juga tidak adanya sebuah Tata pemerintahan yang baik saat ini
kontrol sosial yang berasal dari partisipasi sebagai acuan dan diperlukan bagi
masyarakat. Pemerintahpun mulai kehidupam bermasyarakat dan terus
mempunyai komiten untuk menjadikan berbenah sesuai dengan tuntutan reformasi
good governance sebagai landasan atau yang mana saat ini perkembangan
pondasi nilai pemerintahan.Penciptaan teknologi semakin pesat, perkembangan
good governance ini dilakukan guna teknologi komunikasi yang ada dapat
mewujudkan dan menciptakan suatu menjadi sarana komunikasi dua arah antara
tatanan masyarakat pada umumnya dan pemerintah dan masyarakat yang mana
sistem pengelolaan negara yang lebih baik dengan hal ini terjadi perubahan atau
dengan mengatur masalah masalah yang transformasi dalam mekanisme kerja
ada di bidang politik, sosial, hukum dan pemerintah yang kini berorientasi pada
juga administrasi sehingga permasalahan pengelolaan informasi dan strategi
permasalahan di masa lalu diharapkan komunikasi. Mengikuti adanya
tidak terjadi lagi. perkembangan zaman dan teknologi yang
Indonesia kemudian me- masukkan semakin berkembang saat ini muncul
masalah Good Governance tersebut adanya e-government sebagai perwujudan
kedalam hukum positif Indonesia, antara tata kelola pemerintahan yang baik.
lain dapat ditemukan pada Tap MPR Instruksi Presiden Republik Indonesia
No.IV/MPR/1999 tentang Garis-Garis Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan
Besar Haluan Negara, dan Undang- dan Strategi Nasional Pengembangan e-
Undang No.25 Tahun 2000 tentang Government, yang menyebutkan
Program Pem- bangunan Nasional 2000- terbentuknya kepemerintahan yang bersih,
2004. Dalam Ketetapan MPR transparan, dan mampu menjawab tuntutan
No.IV/MPR/1999 tersebut ditegaskan perubahan secara efektif.
tentang konsep pemerintahan yang baik
sebagai berikut: B. Rumusan Masalah
1. Menjamin terwujudnya kehidupan Rumusan masalah yang akan dikaji dalam
bermasyarakat berdasarkan atas hukum artikel ini adalah bagaimana Implementasi
dan perlindungan hak asasi manusia. e-government pada daerah di Indonesia
2. Menjamin kehidupan yang de- mokratis. dan bagaimana bentuk evaluasi terhadap
3. Mewujudkan keadilan sosial.
4. Menjamin terwujudnya pemerin- 1
pelaksanaan e-government pada daerah di kehidupan manusia dari mulai
Indonesia ekonomi sampai dengan politik dan
pemerintahan. Dengan adanya
C. Tujuan Penelitian kemajuan teknologi informasi dapat
Penelitian ini bertujuan memahami menjadikan penyampaian informasi
mengenai implementasi e-government menjadi sangat cepat dan efisien. Di
pada daerah di Indonesia dan bentuk dalam aspek pemerintahan, teknologi
evaluasi terhadap pelaksanaan e- komunikasi dan informasi diterapkan
government pada daerah di Indonesia dengan adanya “E-Goverment”.
Penerapan e-goverment dilakukan
METODE PENELITIAN untuk mewujudkan asas pemerintahan
Penelitian ini memakai jenis penelitian yang baik atau yang bisa disebut
deskriptif,yaitu jenis penelitan yang dengan good governance dalam
mendeskripsikan sesuatu baik itu kondisi pelaksanaan otonomi daerah. Sejalan
yang ada,pendapat,proses berjalannya dengan misi good governance,
maupun akibat yang terjadi.Penelitian ini Pemerintah mengeluarkan kebijakan
menggunakan metode hukum normatif yaitu Instruksi Presiden Republik
atau yang juga bisa disebut sebagai metode Indonesia Nomor 3 Tahun 2003
penelelitian doktrinal, jenis penelitian tentang Kebijakan dan Strategi
hukum normatif merupakan penelitian Nasional Pengembangan E-
yang mengkaji dari studi dokumen yakni Goverment. Kebijakan ini bertujuan
dengan menggunakan data sekunder untuk meningkatkan efektivitas dan
seperti peraturan perundang-undangan, efisiensi pengaksesan, pengelolaan,
keputusan pengadilan, teori hukum, dan dan pendayagunaan informasi
dapat berupa pendapat para sarjana pelayanan publik, transparansi dan
akuntabilitas penyelenggaraan
PEMBAHASAN pemerintahan, serta mewujudkan
1. Implementasi E-Goverment aspirasi masyarakat dengan
Pada Daerah di Indonesia keikutserataan dalam pengambilan
keputusan.
Di era perkembangan zaman,
teknologi komunikasi dan informasi Definisi dari e-goverment sendiri
berkembang sangat cepat dan yaitu suatu upaya penyelenggaraan
mempengaruhi pada segala aspek pemerintahan yang bebasis elektronik.
Manajemen dan proses kerja pada budgeting, e-procurement, e-audit, e-
pemerintahan dengan mengandalkan catalog, e-payment, e-controlling, dan
teknologi informasi dan komunikasi e-health. E-goverment ini tidak hanya
(ICT). Manfaat dari adanya e- berjalan di salah satu instansi, tetapi di
goverment yaitu memberikan layanan seluruh instansi yang ada dan akan
24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu terintegrasi dengan sistem pusat.
tanpa menunggu dibukanya kantor, Untuk dapat berjalan dengan baik
informasi dari pemerintah dapat dicari penerapan e-goverment ini dibutuhkan
dengan mudah melalui smartphone. kerja sama antara pemerintah pusat,
daerah, dan masyarakat.
Penerapan e-goverment di
sejumlah daerah di Indonesia sudah 2. Bentuk Evaluasi Terhadap
dilakukan dengan baik, namun masih Pelaksanaan E-Government
banyak yang harus diperbaiki. Pada Daerah di Indonesia
Penerapan e-goverment di sejumlah Seiring dengan berkembangnya ilmu
daerah diharapkan dapat sesuai pengertahuan maka tidak dapat
dengan visi misi good governance. dipungkiri bahwa kita hidup
Sejumlah daerah yang sudah berdampingan dengan perkembangan
menerapkan e-goverment hingga teknologi. Perkembangan teknologi
mendapatkan penghargaan dari
inilah yang memiliki dampak cukup
kementrian yakni ada Kabupaten Aceh
besar bagi kehidupan manusia ,
Timur, Kabupaten Lampung Tengah,
pasalnya dengan adanya teknologi
Kota Gorontalo, Kabupaten Asahan,
tidak hanya memberikan nilai positif
Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten
bagi kehidupan manusia tetapi juga
Belu, Provinsi Banten, Kabupaten
memberikan banyak kemudahan serta
Agam, Kabupaten Trenggalek,
memberikan cara baru dalam
Kabupaten Murung Raya, Kota Bau-
Bau, Kabupaten Lombok Barat, melakukan aktivitas manusia. Dalam

Kabupaten Tuban, Kabupaten Pati, hal ini , teknologi juga dimanfaatkan

dan Kabupaten Bandung. dalam kalangan pemerintahan yang


disebut dengan E-government. E-
Government merupakan suatu
Penerapan e-goverment di berbagai pemanfaatan teknologi informasi
daerah di Indonesia ini mencakup e- untuk menunjang kinerja
pemerintahan serta memperluas akses government di Indonesia dilaksanakan
layanan pemerintah . Hal ini didasari melalui 4 (empat) tingkatan yang
dengan adanya Instruksi Presiden No 3 diantaranya ialah :
Tahun 2003 pemerintah yang 1. Tingkat 1 merupakan tingkat
menginstruksikan kepada beberapa Persiapan berupa pembuatan situs
pejabat lembaga pemerintahan web sebagai media informasi dan
termasuk gubernur dan komunikasi pada setiap lembaga serta
bupati/walikota untuk mengambil sosialisasi situs web untuk internal dan
langkah-langkah demi terlaksananya publik.
e-government secara nasional, 2. Tingkat 2 merupakan tingkat
merumuskan dan melaksanakan Pematangan yang berupa Pembuatan
rencana tindak lanjut dan berkordinasi situs web informasi publik yang
dengan Menteri Negara Komunikasi bersifat interaktif dan Pembuatan
dan Informasi, dan melaksanakan antar muka keterhubungan dengan
instruksi dengan sebaik-baiknya. Salah lembaga lain.
satu wujud dari pelaksanaan e- 3. Tingkat 3, tingkat Pemantapan
government ialah pembuatan situs yang berisi Pembuatan situs web yang
web oleh setiap pemerintah daerah . bersifat transaksi pelayanan publik
Web atau yang biasa kita kenal dan Pembuatan interoperabilitas
dengan website merupakan strategi aplikasi dan data dengan lembaga lain.
atau kiat-kiat untuk meningkatkan 4. Tingkat 4 adalah tingkat
layanan dan informasi pemerintah Pemanfaatan yang berisi Pembuatan
daerah , mendukung prinsip-prinsip aplikasi untuk pelayanan yang bersifat
administrasi ataupun transparasi Government to Government (G2G),
informasi , serta membangun Government to Business (G2B),
partisipasi masyarakat sebagai wujud Government to Consumers (G2C).
demokrasi dengan melalui sarana Dimana evaluasi terhadap
internet. pelaksanaan e-government di
Sesuai dengan kondisi e-government Indonesia masih menempati tingkat
yang dijelaskan dalam instruksi satu yakni tingkat persiapan dan
Presiden No 3 tahun 2013 , tingkat dua yakni tingkat pematangan.
menjelaskan bahwa pelaksanaan e- Dimana pemerintah Indonesia masih
dalam tahap pembuatan situs web kiranya perlu adanya kontribusi dan
atau sudah memiliki situs web namun kerjasama secara mendasar baik dari
informasi yang disediakan masih pemerintah pusat maupun
terbatas. Berdasarkan hasil assessing pemerintah daerah seregional
website yang telah dilakukan, dapat maupun nasional untuk mencapai
disimpulkan bahwa sudah ada tingkat 4 yakni tingkat pemanfaatan
pemerintah daerah yang mencapai
masing-masing tahapan sesuai
Instruksi Presiden No 3 Tahun 2003.
Tahapan kedua (pematangan) adalah
tahapan yang paling banyak dicapai
yaitu sejumlah 341 website
pemerintah daerah. Tahapan keempat
(pemanfaatan) adalah tahapan dengan
populasi paling sedikit yaitu hanya 4
website pemerintah daerah.
Dalam hal ini dapat kita simpulkan
bahwa penggunakan e-govemernt di
Indonesia tergolong lambat.
Keterlambatan pelaksanaan teknologi
ini bisa terjadi karena beberpa faktor
antara faktor sumber daya manusia .
Faktor sumber daya manusia menjadi
hal yang penting , karena aparat
pemerintah kurang melek akan
teknologi serta kurangnya pelatihan
khusus terkait dengan pemanfaatan
penggunaan e-government sebagai
upaya penunjang kinerja kegiatan
pemerintahan . Selain itu , disebabkan
oleh kurangnya sosialisasi terkait
dengan hal tersebut . Oleh karena itu ,

Anda mungkin juga menyukai