Oleh
Iyanda A’la Aulia, Program Studi Hukum, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Tidar
E-mail: iyandaulia@gmail.com
ABSTRAK
Asas fiktif positif yang diatur dalam ketentuan Pasal 53 UU Nomor. 30 Tahun 2014 yaitu
keputusan dan/atau tindakan yang dikabulkan secara hukum sebagai akibat permohonan tersebut
tidak ditetapkan/dan atau tidak dilakukan dalam batas waktu kewajiban sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-unangan atau dalam waktu paling lama sepuluh (10) hari kerja setelah
permohonan tersebut diterima Badan/Pejabat Pemerintah. Penggunaan asas fiktif positif dalam
pengambilan Keputusan Pejabat dan/atau Badan Pejabat Pemerintah dikhawatirkan dapat
menimbulkan kebingungan dan ketidakpastian hukum. Perubahan ini harus diantisipasi dengan
baik sehingga tidak terjadi saling tumpang tindih peraturan dan juga abuse of power maupun
abuse of functions. Tulisan ini bertujuan untuk menjawab bagaimana implementasi dari asas fiktif
positif dan bagaimana pengaruhnya terhadap kewenangan Peradilan Tata Usaha Negara. Dengan
metode penulisan yuridis normatif.
Kata kunci: Asas fiktif positif, Peradilan Tata Usaha Negara, Pasal 53 UU Administrasi
Pemerintahan No 30. Tahun 2014