Dosen pengampu:
Oleh Kelompok 5:
SELA ULANDARI (B1B122047)
ZAHRAWANI AMALIA (B1B122052)
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Terkait ANALISIS FAKTOR TATA
KELOLA PEMERINTAHAN BURUK DI KABUPATEN SORONG
SELATAN ini dapat diselesaikan dengan baik. Kami ucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Makalah ini . Dan
kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang
telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat
dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam
penulisan Makalah ini sehingga saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi penyempurnaan makalah ini. Semoga Makalah Terkait
ANALISIS FAKTOR TATA KELOLA PEMERINTAHAN BURUK DI
KABUPATEN SORONG SELATAN ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ......................................................................................................... i
Daftar isi .................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 5
1.3 Tujuan Masalah ................................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 6
2.1 Prinsip Good Governence Dalam Tata Kelola Pemerintahan ........................ 6
2.2 Penerapan SIP dan Faktor Buruknya Tata Kelola Pemerintahan di Kabupaten
Sorong Selatan …...........................................................................................
2.3 Upaya Pemerintah Untuk Memperbaiki Tata Kelola Pemerintaan Sorong
Selatan...... .......................................................................................................... 7
BAB III PENUTUP ............................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 13
3.2 Saran .............................................................................................................. 13
Daftar Pustaka ...................................................................................................... 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
akuntabilitas instansi pemerintahan (SAKIP) yang merupakan
pertanggungjawaban setiap individu ataupun organisatoris pada instansi
pemerintah kepada pihak-pihak luar yang berkepentingan atas sumber daya, dana
dan seluruh unsur kinerja yang di amanatkan kepada mereka.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Jika dikaitkan dengan tata kelola Pemerintahan maka good governance adalah
suatu suatu gagasan dan nilai untuk mengatur pola hubungan antara pemerintah,
dunia usaha swasta, dan masyarakat sehingga terjadi penyelenggaraan
pemerintahan yang bersih, demokratis, dan efektif sesuai dengan cita-cita
terbentuknya suatu masyarakat yang makmur, sejahtera dan mandiri.
4
Negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-
undangan.Pengendalian internal terdiri dari komponen-komponen yang
memiliki pengaruh langsung yang sangat signifikan terhadap pengendalian
dalam pemerintahan. Menurut Peraturan Pemerintah republik indonesia
No 60 tahun 2008 mengatakan ada 5 komponen dalam pengendalian
internal yang terdiri dari: (1) lingkungan pengendalian, (2) penetapan
risiko manajemen (3) sistem informasi dan komunikasi akuntansi, (4)
aktivitaspengendalian, (5) pemantauan.” Berdasarkan beberapa pengertian
diatas, dapat kita simpulkan bahwa pengendalian internal merupakan suatu
sistem yang terdiri dari kebijakan, prosedur, cara, dan peraturan yang
ditetapkan oleh pemerintahan agar rencana dan tujuan dapat dicapai
dengan baik. Dengan adanya pengendalian internal yang efektif akan
menghindarkan terjadinya tindakan-tindakan penyimpangan yang dapat
merugikan pemerintahan
5
menciptakan keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara dan
ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tujuan
akhir sistem pengendalian intern ini adalah untuk mencapai efektivitas,
efisiensi, transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan di
lingkungan sekretariat Kabupaten Sorong selatan.
1) Komunikasi
2) Sumber daya
Sumber daya yang ada pada sekertariat daerah masih belum begitu baik ,
dilihat dari seluruh tugas sehari-hari bagi seluruh staff masih ada beberapa yang
tidak dikerjakan, kurangnya sikap disiplin bagi setiap staff untuk kehadiran
pegawai, namun untuk kesiapan sekertariat daerah dalam mengelola SDM sudah
dikatakan baik dilihat dari kesiapan sekertariat dalam pengelolaan SDM. Peneliti
melihat sejauh mana tingkat Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Daerah
Sorong selatan. Penulis melakukan wawancara kepada ketua pelaksana SPIP yang
berkaitan dengan kesiapan sekertariat daerah dalam menerima dan mengelola
SDM yang ada agar pengendalian intern bisa berjalan sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008.Dari wawancara yang telah dilakukan, dapat
diketahui bahwa beberapa upaya yang telah dilakukan Sekertariat Daerah Sorong
Selatan dalam mengelola sumber daya manusia sudah cukup baik dilihat dari
prosedur pengelolan, reviu yang dilakukan pimpinan mengenai pekerjaan sehari-
6
hari bagi staff, sangsi atas pelanggaran terhadap kebijakan dan prosedur, dan
penyelidikan latar belakang bagi calon pegawai negeri di sekertariat daerah
sorong selatan.
3) Disposisi
4) Struktur Birokrasi
7
kegiatan di sekertariat dapat terkomunikasikan dengan lebih baik selain itu,
penggelapan, pemborosan, penyalahgunaan, dan salah kelola dapat di hindari.
Implikasi adanya Sistem Pengendalian Intern Pemerintah mewajibkan
pertanggungjawaban kegiatan bagi instansi pemerintah, kesekretariatan daerah
wajib menerapkan setiap unsur dari sistem pengendalin dan memastikan bahwa
sistem pengendalian sudah dirancang dan di implementasikan dengan baik.
Namun untuk melakukan sistem ini pasti muncul kendala atau hambatan yang
dapat mengurangi keterandalan sistem pengendalian ini. Kendala tersebut muncul
dari berbagai aspek. Beberapa kendala yang dihadapi SATGAS SPIP dalam
penerapan sistem pengendalian ini antara lain: Secara umum, kendala penerapan
SPIP dapat mencakup kurangnya sumber daya, kurangnya pemahaman terhadap
SPIP, atau hambatan administratif dan budaya di lingkungan pemerintah tersebut.
8
Menggalakkan partisipasi aktif masyarakat dalam proses pengambilan
keputusan, baik melalui mekanisme konsultasi publik, forum, atau diskusi
terbuka. Memastikan aspirasi masyarakat terwakili dalam kebijakan pemerintah.
e. Pengawasan Independen
f. Pengendalian Korupsi
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jika dilihat dari beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa upaya untuk
melaksanakan SPIP sudah baik, namun sebagai daerah yang sedang dalam
upayanya untuk berkembang, Kabupaten Sorong Selatan harus menyiapkan
berbagai hal yang diperlukan. Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui
bahwa, dalam upaya melaksanakan SPIP Kabupaten Sorong Selatan memiliki
kendala yang dihadapi, seperti SDM dan teknologi. Sumber daya manusia yang
ada sebenarnya sudah sanggup menjalankan segala tanggung jawab maupun
sistem yang ada dalam sekertariat derah kabupaten Sorong selatan, namun sikap
kurang disiplin bagi setiap pegawai, staff maupun pejabat merupakan kendala
utama dalam melaksanakan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) ini.
3.2. Saran
a. Sikap kurang disiplin bagi setiap pegawai, staf maupun pejabat dalam
menjalankan segala tanggung jawab maupun sistem merupakan kendala
utama dalam melaksanakan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
10
ini, Pemerintah Daerah sebaiknya memberikan tindakan tegas ataupun
sangsi bagi pegawai, staff maupun pejabat sehingga lebih meningkatkan
tanggung jawab terhadap amanah yang diberikan masyarakat.
11
DAFTAR PUSTAKA
Hetifah Sj. 2003. Inovasi, Partisipasi dan Good Governance. Yayasan Obor
Indonesia. Jakarta.
https://m.bisnis.com/amp/read/20230522/414/1657982/tata-kelola-sorong-selatan-
buruk-begini-temuan-kpk
https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6729211/peringatan-kpk-agar-
pemkab-sorong-selatan-benahi-tata-kelola-pemerintahan
12