Disusun Oleh :
1. Ramlan Hariadi (19632011)
2. Nurikas Yumaini (1963201146)
3. Yuli Astuti (1963201153)
PEKANBARU
RIAU
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, nikmat serta karunia-Nya
yang tak ternilai dan tak dapat dihitung sehingga kami bisa menyusun dan menyelesaikan
makalah ini. Makalah yang berjudul “AKTOR PEMBANGUNAN DALAM PERSPEKTIF
GOOD GOVERNANCE”
Adapun, penyusunan makalah ini kiranya masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kami
menghaturkan permohonan maaf apabila terdapat kesalahan dalam makalah ini. Kami pun
berharap pembaca makalah ini dapat memberikan kritik dan sarannya kepada kami, agar di
kemudian hari kami bisa membuat makalah yang lebih sempurna lagi.
Mudah-mudahan makalah sederhana ini dapat dipahami oleh semua orang khususnya bagi
para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER.............................................................................................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................
KESIMPULAN.................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
a. Untuk mengetahui aktor-aktor yang ada di dalam pembangunan perspektif good
governance
b. Untuk mengetahui peran aktor di dalam pembangunan perspektif good governance
BAB II
PEMBAHASAN
Di Indonesia Good Governance mulai dikenal secara lebih dalam kurang lebih tahun
1990 sebagai wacana penting yang muncul dalam berbagai pembahasan, diskusi, penelitian,
dan seminar, baik di lingkungan pemerintah, dunia usaha swasta, dan masyarakat termasuk
lingkungan para akademisi. Sejak terjadinya krisis moneter dan krisis kepercayaan yang
mengakibatkan perubahan dramatis pada tahun 1998, Indonesia telah memulai berbagai
inisiatif yang dirancang untuk mempromosikan Good Governance, akuntabilitas dan
partisipasi yang lebih luas. Ini sebagai awal yang penting dalam menyebarluaskan gagasan
yang mengarah pada perbaikan governance dan demokrasi partisipasi di Indonesia.
Good Governance dipandang sebagai paradigma baru dan menjadi ciri yang perlu ada
dalam sistem administrasi publik. Secara umum Good Governance diartikan sebagai kualitas
hubungan antara pemerintah dan masyarakat yang dilayani dan dilindunginya. Oleh sebab
itu disektor publik governance diartikan sebagai suatu proses tata kelola pemerintahan yang
baik dengan melibatkan pengambil kebijakan, terhadap berbagai kegiatan perekonomian,
sosial politik dan pemanfaatan beragam sumber daya seperti sumber daya alam, keuangan
dan manusia bagi kepentingan rakyat yang dilaksanakan dengan menganut asas, keadilan,
pemerataan, persamaan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas (World Conference on
Governance, UNDP, 1999).
Good Governance di Indonesia sendiri mulai benar – benar dirintis dan diterapkan sejak
meletusnya era Reformasi yang dimana pada era tersebut telah terjadi perombakan sistem
pemerintahan yang menuntut proses demokrasi yang bersih sehingga Good Governance
merupakan salah satu alat Reformasi yang mutlak diterapkan dalam pemerintahan baru.
Akan tetapi, jika dilihat dari perkembangan Reformasi yang sudah berjalan selama 12 tahun
ini, penerapan Good Governance diIndonesia belum dapat dikatakan berhasil sepenuhnya
sesuai dengan cita – cita Reformasi sebelumnya. Masih banyak ditemukan kecurangan dan
kebocoran dalam pengelolaan anggaran dan akuntansi yang merupakan dua produk utama
Good Governance.
Akan tetapi, hal tersebut tidak berarti gagal untuk diterapkan, banyak upaya yang
dilakukan pemerintah dalam menciptaka iklim Good Governance yang baik, diantaranya
ialah mulai diupayakannya transparansi informasi terhadap publik mengenai APBN
sehingga memudahkan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam menciptakan kebijakan
dan dalam proses pengawasan pengelolaan APBN dan BUMN. Oleh karena itu, hal tersebut
dapat terus menjadi acuan terhadap akuntabilitas manajerial dari sektor publik tersebut agar
kelak lebih baik dan kredibel kedepannya.
Undang-undang, peraturan dan lembaga – lembaga penunjang pelaksanaan Good
governance pun banyak yang dibentuk. Hal ini sangatlah berbeda jika dibandingkan dengan
sektor publik pada era Orde Lama yang banyak dipolitisir pengelolaannya dan juga pada era
Orde Baru dimana sektor publik di tempatkan sebagai agent of development bukannya
sebagai entitas bisnis sehingga masih kental dengan rezim yang sangat menghambat
terlahirnya pemerintahan berbasis Good Governance.
Diterapkannya Good Governance diIndonesia tidak hanya membawa dampak positif
dalam sistem pemerintahan saja akan tetapi hal tersebut mampu membawa dampak positif
terhadap badan usaha non-pemerintah yaitu dengan lahirnya Good Corporate Governance.
Dengan landasan yang kuat diharapkan akan membawa bangsa Indonesia kedalam suatu
pemerintahan yang bersih dan amanah.
3. Peran Swasta
Pelaku sektor swasta mencakup perusahaan yang aktif dalam interaksi sistem pasar,
seperti: industri pengolahan (manufactur), perdagangan, perbankan, dan koperasi,
termasuk juga kegiatan sektor informal. Peranan sek- tor swasta sangat penting dalam
pola kepemerintahan dan pembangunan, karena perannya sebagai peluang untuk
perbaikan produktivitas, penyerapan tenaga kerja, sumber penerimaan, investasi publik,
pengembangan usaha dan pertumbuhan ekonomi.
KESIMPULAN
Good Governance adalah suatu peyelegaraan manajemen pembangunan yang solid dan
bertanggung jawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien,
penghindaran salah alokasi dana investasi dan pencegahan korupsi baik secara politik
maupun secara administratif menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal dan
politican framework bagi tumbuhnya aktifitas usaha.
Good Governance pada dasarnya adalah suatu konsep yang mengacu kepada proses
pencapaian keputusan dan pelaksanaannya yang dapat dipertanggungjawabkan secara
bersama. Sebagai suatu konsensus yang dicapai oleh pemerintah, warga negara, dan sektor
swasta bagi penyelenggaraan pemerintahaan dalam suatu negara.
Makna dari governance pada dasarnya tidak diatur dalam undang- undang (UU). Tetapi
dapat dimaknai bahwa governance adalah tata pemerintahan, penyelenggaraan negara, atau
manajemen (pengelolaan) yang artinya kekuasaan tidak lagi semata-mata dimiliki atau
menjadi urusan pemerintah. Governance itu sendiri memiliki unsur kata kerja lain yaitu
governing yang berarti fungsi pemerintah bersama instansi lain (LSM, swawasta, dan warga
Negara) yang dilaksanakan secara seimbang dan partisipatif. Sedangkan good governance
adalah tata pemerintahan yang baik atau menjalankan fungsi pemerintahan yang baik, bersih,
dan berwibawa (struktur, fungsi, manusia, aturan, dan lain-lain).
Adapun aktor-aktor dalam Good Governance diantaranya:
1. Negara/pemerintah
Konsepsi kepemerintahan pada dasarnya adalah kegiatan – kegiatan kenegaraan,
tetapi labih jauh dari itu melibatkan pulasektor swasta dan kelembagaan masayarakat
madani.
2. Swasta
Pelaku sektor swasta mencakup perusahaan swasta yang aktif dalam interaksi dalam
sistem padar, seperti: industri pengolahan perdagangan, perbankan, koperasi termasuk
kegiatan sektor informal. Dalam bidang pendidikan, sektor swasta meliputi yayasan-
yayasan yang mengelola sekolah swasta.
3. Masyarakat
Kelompok masyarakat dalam konteks kenegaraan pada dasarnya berada diantara atau
di tengah-tengah antara pemerintah dan perseorangan, yang mencakup baik
perseorangan maupun kelompok masyarakatyang berinteraksi secara sosial, politik dan
ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/kristinadelvi/5bfd0f1143322f2d2d6011e2/partisipasi-masyarakat-
didalam-good-governance
https://prokomsetda.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/pengertian-prinsip-dan-penerapan-
good-governance-di-indonesia-99
http://eprints.ums.ac.id