Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

TATA KELOLA PEMERINTAH YANG BAIK DAN BERSIH


(GOOD AND CLEAN GVERNANCE)

Disusun Guna Memenuhi Tugas


Mata Kuliah : Pancasila
Dosen Pengampu : H Imam Nuh, M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok :

 Ayu Siti Nurul Mushthofa


 Esti
 Helmiyati Nuranisa
 Siti Nurhayati
 Ramdan Hoerul Anam (13518.00058)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ( STAI )


SABILI PEER GROUP AL – ULFAH
Komplek Yayasan Islam Al-Ulfah, Neglasari- Lewo Baru
Malangbong- Garut
1445 H/ 2023 M
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing kami yang telah memberikan bimbingan dan arahan yang berharga
dalam penulisan makalah ini. Makalah ini membahas tentang konsep Tata Kelola
Pemerintah yang baik dan bersih (Good and Clean Governance), suatu topik yang
sangat relevan dalam konteks pemerintahan modern. Tata Kelola Pemerintah yang
baik adalah salah satu fondasi utama yang mendukung keberhasilan sebuah negara
dalam menjalankan pemerintahannya. Dengan prinsip-prinsip seperti transparansi,
akuntabilitas, dan partisipasi, pemerintah dapat memastikan bahwa tindakannya
selalu diarahkan pada kepentingan masyarakat dan pembangunan yang
berkelanjutan.
Dalam makalah ini, kami akan menyelidiki prinsip-prinsip utama Tata
Kelola Pemerintah yang baik, manfaatnya bagi negara dan masyarakat, serta
memberikan beberapa contoh implementasinya di beberapa negara. Melalui
penelusuran ini, kami berharap pembaca akan mendapatkan pemahaman yang
lebih baik tentang betapa pentingnya Tata Kelola Pemerintah yang baik dan bersih
dalam menjaga kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan pembangunan. Kami
juga ingin menyampaikan bahwa makalah ini merupakan hasil kerja keras kami
dan kami berusaha sebaik mungkin untuk memberikan informasi yang akurat dan
relevan. Namun, kami menyadari bahwa makalah ini tidak sempurna, dan kami
sangat menghargai setiap kritik, saran, atau tanggapan yang dapat meningkatkan
kualitas makalah ini di masa depan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan mendorong pemahaman yang lebih luas tentang
pentingnya Tata Kelola Pemerintah yang baik dan bersih dalam mencapai tujuan
pembangunan yang berkelanjutan.
Malangbong, September 2023

Penulis Makalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................i


DAFTAR ISI ....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ...........................................................................1
B. Rumusan Masalah .....................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan ..................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................2
A. Pengertian Good Governance ..................................................................2
B. Prinsip-prinsip Pokok Good and Clean Governance ................................2
C. Good and Clean Governance dan Kontrol Sosial .....................................5
D. Tata Kelola Kepemerintahan yang Baik dan Kinerja Birokrasi Pelayanan
Publik ........................................................................................................6
BAB II PENUTUP ...........................................................................................8
A. Kesimpulan ...............................................................................................8
B. Saran .........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Makalah


Jalannya roda pemerintahan tidak selamanya akan seperti yang kita
harapkan. Selalu ada saja alasan yang menyebabkan pemerintahan tidak baik
dan tidak stabil. Permasalahan ini terjadi hampir di semua aspek kehidupan
berbangsa dan bernegara. Mulai dari hal yang sepele sampai yang membuat
publik tercengang olehnya. Dalam sejarah berjalannya waktu, negara
Indonesia sendiri tidak terlepas dari permasalahan dalam elemen
kepemerintahannya. Dari tingkat pusat sampai daerah permasalahan selalu
ada. Untuk mengatasi masalah ini, muncul wacana yang baru yang dikenal
dengan good and clean gevernance sebagai solusi dalam negatasi
permasalahan tersebut. Makalah ini saya susun dengan tema "Tata Kelola
Pemerintahan Yang Baik dan Bersih (good and clean governance)" sebagai
upaya ikut serta dalam mengatasi permasalahan yang telah dipaparkan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian good governance?
2. Apa saja prinsip-prinsip pokok good and clean governance?
3. Apa good and clean governance dan kontrol sosial?
4. Apa good and clean governance dan gerakan anti korupsi?
5. Bagaimana tata kelola kepemerintahan yang baik dan kinerja birokrasi
pelayanan
publik?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian good governance
2. Untuk mengetahui apa saja prinsip-prinsip pokok good and clean
governance
3. Untuk mengetahui apa good and clean governance dan kontrol sosial
4. Untuk mengetahui apa good and clean governance dan gerakan anti
korupsi

1
5. Untuk mengetahui bagaimana tata kelola kepemerintahan yang baik dan
kinerja
birokrasi pelayanan publik
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Good Governance


Istilah good and clean governance merupakan wacana baru dalam
kosakata ilmu politik dan muncul pada awal 1990-an. Secara umum, istilah
good and clean governance memiliki pengetian akan segala hal yang terkait
dengan tindakan atau tingkah laku yang bersifat mengarahkan,
mengendalikan, atau mempengaruhi urusan publik untuk mewujudkan nilai-
nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Pengertian good governance tidak
sebatas pengelolaan lembaga pemerintahan semata, tetapi menyangkut semua
lembaga baik pemerintah maupun nonpemerintah (lenmbaga swadya
masyarakat) dengan istilah good corporate. Dalam praktiknya, pemerintahan
yang bersih adalah model pemerintahan yang efektif, efisien, jujur, transparan
dan bertanggung jawab.
B. Prinsip-prinsip Pokok Good and Clean Governance
Untuk merealisasikan pemerintahan yang profesional dan akuntabel
yang bersandar pada prinsip-prinsip good governance. Lembaga Administrasi
Negara (LAN) merumuskan sembilan aspek fundamental (asas) dalam good
governance yang harus diperhatikan, yiatu:
a) Partisipasi
Asas partisipasi adalah bentuk keikutsertaan warga masyarakat dalam
pengambilan keputusan, baik langsung maupun melalui lembaga perwakilan
yang sah yang mewakili kepentingan mereka. Untuk mendorong partisipasi
masyarakat dalam seluruh aspek pembangunan, termasuk dalam sektor-sektor
kehidupan sosial lainnya selain kegiatan politik, maka regulasi birokrasi harus
diminimalisasi.
b) Penegakan Hukum

2
Asas penegakan hukum adalah pengelolaan pemerintahan yang
profesional harus didukung oleh penegakan hukum yang berwibawa.
Schubungan dengan hal tersebut, realisasi wujud good and clean governance,
harus diimbangi dengan komitmen pemerintah untuk menegakkan hukum yang
mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
a. Supremasi hukum, yakni setiap tindakan unsur-unsur kekuasaan negara,
dan peluang partisipasi masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara didasarkan pada hukum dan aturan yang jelas dan tegas, dan
dijamin pelaksanaannya secara benar serta independen. Supremasi hukum
akan menjamin tidak terjadinya tindakan pemerintah atas dasar diskresi
(tindakan sepihak berdasarkan pada kewenangan yang dimilikinya).
b. Kepastian hukum, bahwa setiap kehidupan berbangsa bernegara diatur
oleh hukum yang jelas dan pasti, tidak duplikatif dan tidak bertentangan
antara suku dengan lainnya.
c. Hukum yang responsif, yakni aturan-aturan hukum disusun berdasarkan
aspirasi masyarakat luas, dan mampu mengakomodasi berbagai kebutuhan
publik secara adil.
d. Penegakan hukum yang konsisten dan nondiskriminatif, yakni penegakan
hukum berlaku untuk semua orang tanpa pandang bulu. Untuk itu,
diperlukan penegak hukum yang memiliki integritas moral dan
bertanggung jawan terhadap kebenaran hukum.
e. Independensi peradilan, yakni peradilan yang independen bebas dari
pengaruh penguasa atau kekuatan lainnya.
c) Transparansi
Asas transparansi adalah unsur lain yang menopang terwujudnya good
and clean governance. Akibat tidak adanya prinsip transparan ini, Indonesia telah
terjerembab de dalam kubangan korupsi yang sangat parah. Dalam pengelolaan
negara terdapat delapan unsur yang harus dilakukan secara transparan, yaitu:
a. Penetapan posisi, jabatan, atau kedudukan.
b. Kekayaan pejabat politik.
c. Pemberian penghargaan.
d. Penetapan kebijakan yang terkait dengan pencerahan kehidupan.

3
e. Kesehatan.
f. Moralitas para pejabat dan aparatur pelayanan publik.
g. Keamanan dan ketertiban.
h. Kebijakan strategis untuk pencerahan kehidupan masyarakat.
Dalam hal penetapan posisi jabatan publik harus dilakukan melalui mekanisme
test and proper test (uji kelayakan) yang dilakukan oleh lembaga-lembaga
independen yang dilakukan oleh lembaga legislatif maupun komisi independen,
seperti komisi yudisial, kepolisian dan pajak.
d) Responsif
Asas responsif adalah pelasanaan dalam prinsip-prinsip good and clean
governance bahwa pemerintah harus tanggap terhadap persoalan-persoalan
masyarakat. Sesuai dengan asas responsif, setiap unsur pemerintah harus memiliki
dua etika, yakni etika individual dan sosial. Kualifikasi etika individual menuntut
pelaksanaan birokrasi pemerintahan agar memiliki kriteria kapabilitas dan
loyalitas profesional. Adapun etika sosial menurut mereka agar memiliki
sensitivitas terhadap berbagai kebutuhan publik.
e) Konsensus
Asas Konsensus adalah bahwa keputusan apapun harus dilakukan
melalui proses musyawarah melalui kosensus. Cara pengambilan keputusan
kosensus, selain dapat memuaskan semua pihak atau sebagian besar pihak, cara
ini akan mengikat sebagian besar komponen yang bermusyawarah dan memiliki
kekuatan memaksa terhadap semua yang terlibat untuk melaksanakan keputusan
tersebut. Semakin banyak yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan
secara partisipatif,, makan akan semakin banyak aspirasi dan kebutuhan
masyarakat yang terwakili. Semakin banyak yang melakukan pengawasan serta
kontrol terhadap kebijakan-kebijakan umum, maka akan semakintinggi tingkat
kehati-hatiannya, dan akuntabilitas pelaksanaannya dapat semakin
dipertanggungjawabkan.
f) Kesetaraan
Asas kesetaraan adalah kesamaaan dalam perlakuan dan pelayanan
publik asas kesetaraan mengharuskan setiap pelasanaan perintah untuk bersikap

4
dan perilaku adil dalam hal pelayanan publik tanpa mengenal perbeaan dan
keyakinan, suku, jenis kelamin, dan kelas sosial.
g) Efektivitas dan efisiensi
Kriteria efektivitas biasanya diukur dengan parameter produk yang dapat
enjangkau sebesar-besarnya kepentingan masyarakat dari berbagai kelompok dan
lapisan sosial. adapun, asas efisiensi umumnya diukur dengan rasionalitas biaya
pembangunan untuk memenuhi kebutuhan semua masyarakat. Semakin kecil
biaya yang terpakai untuk kepentingan yang terbesar, maka pemerintahan tersebut
termasuk dalam kategori pemerintahan yang efisien.
h) Akuntabilitas
Asas akuntabilitas adalah pertanggungjawaban pejabat publik terhadap
masyakarat yang memberinya kewenangan untuk mengurusi kepentingan mereka.
Setiap pejabat publik dituntut untuk mempertanggungjawabkan semua kebijakan,
perbuatan, moral, maupun netralitas sikapnya terhadap masyarakat. Inilah yang
dituntut dalam asas akuntabilitas dalam upaya menuju pemerintahan yang bersih
dan berwibawa.
i) Visi Strategis
Visi strategis adalah pandangan-pandangan strategis untuk menghadapi
masa yang akan datang. Kualifikasi ini menjadi penting dalam rangka realisasi
good and clean governance.

C. Good and Clean Governance dan Kontrol Sosial


Partisipasi masyarakat merupakan salah satu tujuan sari implementasi
good and clean governance. Untuk mewujudkan pemerintahan yang baik dan
bersih berdasarkan prinsip-prinsip pokok good and clean governance, setidaknya
dapat dilakukan melalui pelaksanaan prioritas program, yakni:
1. Penguatan fungsi dan peran lembaga perwakilan.
2. Kemandirian lembaga peradilan.
3. Profesionalitas dan integritas aparatur pemerintah.
4. Penguatan partisipasi Masyarakat Madani.
5. Peningkatan kesejahteraan rakyat dalam kerangka otonomi daerah.

5
Lahirnya UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Dacrah telah memberikan
kewenangan pada daerah untuk melakukan pengelolaan dan memajukan
masyakarat dalam politik, ekonomi, sosial, dan budaya dalam kerangka menjaga
keutuhan NKRI. Pencapayan tingkat kesejahteraan dapat diwujukan secara lebih
cepat yang pada akhirnya akan mendorong kemandirian masyarakat.

D. Tata Kelola Kepemerintahan yang Baik dan Kinerja Birokrasi


Pelayanan Publik
Pelayanan publik kepada masyarakat bisa diberikan secara cuma-cuma ataupun
disertai dengan pembayaran. Pelayanan publik yang bersifat cuma-cuma
sebenarnya merupakan kompensasi dari pajak yang telah dibayar oleh masyarakat
itu sendiri. Adapun, pemberian pelayanan publik yang disertai dengan penarikan
bayaran, penentuan tarifnya didasarkan pada harga pasar ataupun didasarkan
menurut harga yang paling terjangkau bukan berdasarkan ketentuan sepihak
aparat atau instansi pemerintah. Ada beberapa alasan mengapa pelayanan publik
menjadi titik strategis untuk memulai pengembangan dan penerapan good and
clean governance di Indonesia, yaitu :
1. Pelayanan publik selama ini menjadi area di mana negara yang diwakili
pemerintah berinteraksi dengan lembaga nonpemerintah. Keberhasilan
dalam pelayanan publik akan mendorong tingginya dukungan masyarakat
terhadap kerja birokrasi.
2. Pelayanan publik adalah wilayah di mana berbagai aspek good and clean
governance bisa diartikulasikan secara lebih mudah.
3. Pelayanan publik melibatkan kepentingan semua unsur governance, yaitu
pemerintah, maysarakat, dan mekanisme pasar.
Kinerja birokrasi adalah ukuran kuantitatif dan kualitif yang
menggambarkan tingkat pencapaian sasaran atau tujuan yang telah didtetapkan
dengan memperhitungkan clenmen-elemen indikator scbagai berikut :
1. Indikator masukan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar birokrasi
mampu menghasilkan produknya, baik barang atau jasa, yang meliputi
sumber daya manusia, informasi, kebijakan, dan sebagainya.

6
2. Indikator proses, yaitu sesuatu yang berkaitan dengan proses pekerjaan
berkaitan dengan kesesuaian anatar perencanaan dengan pelaksanaan yang
diharapkan langsung dicapai dari suatu kegiatan yang berupa fisik ataupun
nonfisik.
3. Indikator produk, yaitu sesuatu yang diharapkan langsung dicapai dari
suatu kegiatan yang berupa fisik ataupun nonfisik.
4. Indikator hasil adalah segala sesuatu yang terkait dengan tujuan akhir dari
pelaksanaan kegiatan.
5. Indikator manfaat adalah sesuatu yang terkait dengan tujuan akhir dari
pelaksanaan kegiatan.
6. Indikator dampak adalah pengaruh yang ditimbulkan, baik positif maupun
negatif pada setiap tingkatan indikator berdasarkan asumsi yang telah
ditetapkan.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari beberapa penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Good and clean govermance dapat diartikan sebagai segala hal yang
terkait dengan tindakan atau tingkah laku yang bersifat mengarahkan,
mengendalikan, atau mempengaruhi urusan publik untuk mewujudkan
nilai-nilai terscbut dalam kehidupan sehari-hari.
2. Good and clean govermance sebagai wacana wacana bagi pemerintah
untuk mewujudkan kepemerintahan yang bersih profesional, akuntabel
dalam segala bidang dan bebas dari praktek yang merugikan negara.
3. Good and clean govermance memiliki peranan kontrol sosial yang sangat
penting bagi keberlangsungan roda pemerintahan, yaitu untuk
mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih berdasarkan prinsip-
prinsip pokok good and clean governance.
4. Kesuksesan tata kelola kepemerintahan yang baik dan kincrja birokrasi
pelayanan publik tidak lepas dari penerapan prinsip-prinsip dasar Good
and clean govermance.

B. Saran
1. Saran saya good and clean governance harus sijalankan semaksimal
mungkin oleh para petinggi pemerintahan atau pemegang kekuasaan dan
juga harus sidukung olch masyarakat.
2. Pemerintah harus terbuka dalam hal pelayanan masyarakat supaya
masarakat bisa menyalurkan aspirasi mereka.

8
Itulah sekilas pemaparan materi tentang tata kelola pemerintahan yang baik
dan bersih bila ada materi yang kurang lengkap atau kurang scmpurna saya
sebagai pemakalah minta kritik dan saran yang membangun untuk penulisan
makalah selanjutnya lebih baik lagi terima kasih

DAFTAR PUSTAKA

A. Ubaedillah Dkk, 2010, Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education), Jakarta:


Kencana
Arif Mansuri, 2010, Kewacganegaraan, Surabaya:Kopertais IV Press
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan.2014.Buku Ajar Pendidikan dan
Budaya Antikorupsi.Jakarta: Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.2011.Pendidikan Anti Korupsi untuk
Perguruan Tinggi/Anti Korupsi.Jakarta: Kemendikbud

Anda mungkin juga menyukai