Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“GOOD AND CLEAN GOVERNANCE”

DOSEN :
Rose FitriaLutfiana, M.pd
DISUSUN OLEH :
1. Naufal Saidani (201810060311013)
2. Ananda Dini Rizqi Nurathika (201810060311066)
3. Khairunnisa Milena Angraini (201810060311018)
4. Nur Rahmah Alfiyanti (201810060311024)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA
2018/2019

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur selalu kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kami
nikmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini hingga
selesai.Tak lupa ucapan terima kasih kami haturkan kepada orang tua dan teman-teman yang selalu
mendukung kami dalam menyelesaikan tugas makalah berjudul “Praksis Good and Clean
Governance”.

Dalam penyusunan makalah ini kami seringkali dihadapi dengan hambatan dan masih
kurangnya pengetahuan. Oleh karena itu, kami juga berterima kasih kepada dosen mata kuliah
pendidikan kewarganegaraan yang telah membimbing kami untuk melancarkan pembuatan
makalahini.

Harapan kami agar makalah ini kedepannya bias menambah wawasan bagi para pembaca
dan jika ada kekurangan dalam makalah ini, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

Malang, 25 September 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i

KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG........................................................................................... 1
B. RUMUSAN MAKALAH..................................................................................... 1
C. TUJUAN PENULIS............................................................................................ 1

BAB 2 PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DAN MEMAHAMI GOOD GOVERNANCE .................................. 2


B. PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE .......................................................... 3
C. LEMBAGA DALAM KEPENTINGAN POLITIK .................................................... 4
D. KONDISI GOOD GOVERNANCE DI INDONESIA ............................................... 5

BAB 3 PENUTUPAN

A. KESIMPULAN .................................................................................................. 7
B. SARAN ............................................................................................................ 7

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... IV

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latarbelakang

Pemerintah adalah sebuah sistem yang memiliki kekuasaan untuk mengatur dan
membangun suatu Negara dengan kewenangan-kewenangan yang telah diberikan kepada
mereka. Orang-orang yang menjalankan system pemerintahanituadalah orang-orang yang
terpilih oleh rakyat untuk menjalankan sebuah tanggungjawab.
Tetapi apa jadinya jika seorang pejabat dari pemerintahan melakukan sesuatu yang
menyimpang dari tanggungjawabnya?, contohnya seperti tindakan korupsi, kolusi, dan
nepotisme (KKN). Rakyat pasti akan kehilangan kepercayaan pada pemerintah dan
kerugiannya pun bias berimbas padaekonomi dalam negara. Penyelenggaraan pemerintah
yang tidak dikelola dan diatur dengan baik ini perlu adanya perbaikan.

Maka dari itu kami disini ingin memberikan pengetahuan kepada para pembaca agar
lebih mengetahui negara yang Praksis Good and Clean Governance itu seperti apa. Sehingga
kedepannya akan ada solusi yang baik untuk negara Indonesia ini.

B. RumusanMasalah
Adapun rumusan masalah dalam karya tulis ini :
1. Apa pengertian dari Good and Clean Governance?
2. Apa saja prinsip-prinsip di dalam Good Governance?
3. Apa saja lembaga-lembaga dalam kepentingan politik?
4. Bagaimana kondisi Good Governance di Indonesia?

C. Tujuan
Mengetahui pengertian, prinsip, dan lembaga-lembaga yang berkepentingan dalam
politik. Juga kondisi pemerintahan yang good governance di Indonesia.

1
BAB 2
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN“GOOD AND CLEAN GOVERNANCE”


Good and clean govermance adalah pemerintahan yang bersih , seperti
pemerintahan yang efektif, efisien, jujur, transparan dan bertanggung jawab. Jadi,
pemerintahan yang bersih itu adalah pemerintahan yang terbuka terhadap publik dan bebas
dari permasalahan korupsi dan nepotisme, dan akan membuat rakyat indonesia percaya
terhadap pemerintah, sehingga tidak ada lagi saling curiga antara rakyat kepada pemerintah.
Tata pemerintahan yang baik goodgovernance telah lama dikampanyekan di Indonesia Sejak
1998 kampanye tersebut semakin gencar dilakukan seiring dengan munculnya gerakan
reformasi pada tahun tersebut.Konsep “governance” melibatkan tidak sekedar pemerintah
dan negara, tetapi juga peran berbagai aktor diluar pemerintah dan negara, sehingga pihak-
pihak yang terlibat juga sangat luas.
1. Paulus Effendi Lotulung mengemukakan bahwa “Konsep governance
dalam masyarakat sering dirancukan dengan konsep government.
Konsep governance lebih inklusif daripada government. Konsep
government menunjuk pada suatu organisasi pengelolaan berdasarkan
kewenangan tertinggi (Negara dan pemerintah). Konsep governance
melibatkan tidak sekedar pemerintah dan negara, sehingga pihak-pihak
yang terlibat juga sangat luas”.
2. Kasman Abdullah mengemukakan bahwa good governance sebagai suatu
terminologi yang populer sejak awal tahun sembilan puluhan, seolah-
olah formula yang baru diketemukan untuk terapi mekanisme
pemerintahan suatu negara agar berjalan secara demokratis. Good
governance dengan begitu saja disamaartikan dan telah menggeser
terminologi lama, yaitu good government, yang dipandang tidak mujarab
lagi. Dalam penyelenggaraan pemerintahan, good governance
sesungguhnya bukanlah suatu formula yang baru, melainkan suatu asas
atauprinsip yang telah berusia ratusan tahun dan yang seharusnya
menjadi sendi-sendi pemerintahan dalam negara demokrasi modern,
yaitu bagaimana penyelenggaraan pemerintahan tersebut
mengedepankan prinsip partisipasi, transparansi, dan akuntabilitas, serta
membuka ruang bagi keterlibatan warga masyarakat.
2
B. Prinsip Prinsip Good Goverance
Apa yang memengaruhi suatu govermance dapat dikatakan baik atauburuk, Dengan kata
lain atas dasar prinsip prinsip apa suatu praktik penyelenggaraan pemerintahan dapat dinilai
baik atau buruk . Pada tataran konsep cukup banyak pendapat yang dikemukakan oleh
akademisi berkaitan dengan prinsip prinsip good governance. Hal ini bisa dimengerti karena
ruang lingkup gover nance sangat luas Namun kompleksitas masalahini lebih teknikal
sifatnya sehingga persoalannya sering kah sekadar. Perbedaan ruang lingkup yang hendak
dicakup ataupun prioritas dimensi atau aspek governance yang dijadikan sorotan Hyden dan
Court 62 misalnya telah meringkas prinsip good governance sebagai berikut :

 Participation the degree ofinvolvement andownership ofaffected stakeholders.


Berpartisipasi dalam keterlibatan gelar dan kepemilikan yang terkena dampak.
 Decency the degree to which theformationandstewardship ofrules are undertaken
with out humiliation or harm ofthepeople.
Kesopanan sampai sejauh mana dalam pembentukan dan pengelolaan aturan yang
dilakukan tanpa penghinaan atau bahaya orang-orang.
 Fairness the degree to which rules apply equally to everyone in society regardless of
Status.
Keadilan sejauh mana aturan yang dibuat itu berlaku sama untuk semua orang
dalam masyarakat tanpa memandang status orang itu.
 Accountability the degree to which publicofficials elected as well as appointed
areresponsible for their actions and responsiveto public demands.
Akuntabilitas sejauh mana pejabat publik terpilih dan ditunjuk bertanggung jawab
atas tindakan mereka dan responsif terhadap tuntunan publik.
 Transparency the degree to which decisions made bypublic officials are clear
andopen to scrutiny by citizens or their representatives.
Transparasi sejauh mana keputusan yang dibuat oleh pejabat publik jelas dan
terbuka untuk diperiksa oleh warga negara atau wakil mereka.
 Efficiency the degree to which rulesfacilitate speedy and timely decision making.
Efisiensi sejauh mana aturan memfasilitasi pengambiln keputusan yang cepat dan
tepat waktu.
Apa yang dikemukakan Hayden dan Court di atas dengan terang memperlihatkan
tentang fokus perhatian yang lebih ditekankan pada penyelenggara negara Atau dengan kata
lain lebih terfokus pada arena negara Dalam rangka menyulam bias arena negara inilah
3
maka, Partnerhsip Governance Index secara tegas menekankan perlunya melihat peran
arena lain.
Masyarakat sipil dan masyarakat ekonomi telah memberikan kontribusi untuk
mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik Sudah barang tentu indikator yang dapat
dijadikan ukuran akan sangat berbeda. Banyak variasi di sekitar perumusan prinsip prinsip
good governance tersebut United Nations Economy and Social Cooperation in Asia Pacific
UNESCAP misalnya melihat tata kelola pemerintahan dari prinsip prinsip akuntabilitas
transparansi daya tanggap inklusivitas dan kesamaan derajat efektivitas dan efisiensi,
kepatuhan terhadap aturan perundang undangan partisipatoris dan berorientasi pada
konsensus 64 Partnership dalam melakukan penilaian terhadap provinsi menggunakan
prinsip prinsip partisipasi transparansi keadilan akuntabilitas efisiensi dan efektivitas 65
Sementara Lembaga Administrasi Negara menawarkan 12 prinsip LGAT USAID 5 UNDP 9 dan
Bappenas 14 66.

C. LEMBAGA DALAM KEPENTINGAN POLITIK


Good govermance hanya bermakna bila keberadaannya ditopang oleh lembaga yang
melibatkan kepentingan publik. Jenis lembaga tersebut adalah sebagai berikut :

o NEGARA
 Menciptakan kondisi politik, ekonomi, dan sosial yang stabil.
 Membuat peraturan yan efektif dan berkeadilan
 Menyediakan publik servise yang efektif dan accountable
 Menegakkan HAM
 Melindungi lingkungan hidup
 Mengurus standar kesehatan dan keselamatan publik

o SEKTOR SWASTA
 Menjalankan industri
 Menciptakan lapangan pekerjaan
 Menyediakan intensif bagi karyawan
 Meningkatkan standar kehidupan masyarakat
 Memelihara lingkungan hidup
 Menaati peraturan
 Melakukan transfer ilmu pengetahuan dan teknologi pada masyarakat
 Menyediakan kredit bagi pengembangan UKM
4
o MASYARAKAT MADANI
 Menjaga agar hak-hak masyarakat terlindungi
 Mempengaruhi kebijakan
 Berfungsi sebagai sarana checks and balances pemerintah
 Mengawasi penyalahgunaan kewenangan sosial pemerintah
 Mengembangkan SDM
 Berfungsi sebagai sarana berkomunikasi antar anggota masyarakat.

D. KONDISI GOOD GOVERNANCE DI INDONESIA


Tata pemerintahan yang baik (good governance) telah lama dikampanyekan di
Indonesia Sejak 1998 kampanye tersebut semakin gencar dilakukan seiring dengan
munculnya gerakan reformasi pada tahun tersebut Kampanye ini tak dapat dilepaskan
dari makin buruknya kinerja birokrasi dan maraknya korupsi akibat tidak professional
tidak efektif dan tidak efisien .Selain itu birokrasi Indonesia juga masih tidak rasional
gemuk kaya struktur miskin fungsi tidak netral dan tidak transparan Masalah masalah
ini menjadi kendala serius bagi birokrasi yang semestinya lebih pro gresif dalam
merespons perubahan masyarakat yang terjadiselama periode 1998 2010

Bagaimana kondisi good governancedi Indonesia? Berbagai assessment yang


diadakan oleh lembaga-lembaga internasional selama ini menyimpulkan bahwa
Indonesia sampai saat ini belum pernah mampu mengambangkan good governance.
Mungkin karena alasan itulah Gerakan Reformasi yang digulirkan oleh para mahasiswa
Dari berbagai kampus telah menjadikan Good Governance, walaupun masih terbatas
pada Pemberantasan Praktek KKN (Clean Governance).

Namun, hingga saat ini salah satu tuntutan pokok dari Amanat Reformasi
itupun belum terlaksana. Kebijakan yang tidak jelas, penempatan personl yang
tidak kredibel, enforcement menggunakan, sertra kehidupan politik yang kurang
berorientasi pada kepentingnan bangsa telah menyebabkan dunia bertanya apakah
Indonesia memang serius melaksanakan good governance?

Tidak perlu disanggah lagi bahwa Indonesia Masa Depan yang kita cita-citakan
amat memerlukan Good Governance seperti yang dikonsepsualisasikan oleh IIAS.
Pengembangan good governance tersebut harus menjadi tanggungjawab kita semua.
Dalam kondisiseperti sekarang, pemerintah, yang selama ini mendapat tempat yang
dominan dalam penyelenggaraan otoritas politik, ekonomi dan administrasi, sukar
diharapkan secara sadar dan sukarela, akan berubah dan menjelma menjadi bagian

5
yang efektif dari good governance Indonesia. Karena itu pembangunan good

governance dalam menuju Indonesia Masa Depan harus dilakukan melalui tekanan
eksternal dari luar birokrasi atau pemerintah,yakni melalui pemberdayaan civil society
untuk memperbesar partisipasi berbagai warganegara dalam peneyelenggaraan
pemerintahan.

Kekuatan eksternal kedua yang dapat “memaksa” timbulnya good


governance adalah dunia usaha. Pola hubungan kolutif antara dunia usaha dengan
pemerintah yang terlahir berkembang selama lebih 3 dekade harus berubah menjadi
hubungan yang lebih adil dan terbuka.

6
BAB 3

PENUTUPAN

A. KESIMPULAN
Berdasarkan di atas ,dapat kita simpulkan Good and clean governance adalah
pemerintahan yang bersih , seperti pemerintahan yang efektif , efisien ,jujur , transparan
dan bertanggungjawab dan bebas dari permasalahan korupsi dan nepotisme. Prinsip-
prinsip Good and Clean Governance adalah : Berpartisipasi , kesopanan , keadilan ,
akuntabilitas , transparasi , efiseinsi. Kontrol masyarakat akan berdampak pada
pemerintahan yang baik. Untuk mewujudkannya dilakukan melalui prioritas program
:peran lembaga perwakilan , terdapat jenis lembaga yaitu : Negara , Sektor swasta dan
Masyarakat madani. Pembangunan good governance dalam menuju Indonesia Masa
Depan harus dilakukan melalui tekanan eksternal dari luar biokrasi atau pemerintahan,
yakni melalui pemberdayaan civil society untuk memperbesar partisipasi berbagai warga
Negara dan penyelenggaran pemerintah.

B. SARAN
Penerapan Clean Governance di Indonesia maupun di beberapa Negara masih perlu
adanya evaluasi dan perbaikan demi terselenggaranya kehidupan bernegara yang lebih
baik lagi. Pembuatan makalah Clean Governace memerlukan banyak sumber yang
mendukung. Banyak sumber yang mencantumkan perbedaan pendapat, namun masih
dalam pokok yang sama,maka diperlukan kecermatan dalam memilah materi bagi
penulis tersebut.
Oleh karena itu,semoga makalah tentang praksis and clean governance ini bisa
menambah wawasan pengetahuan kita dan khasanah ilmu kita. Juga bisa diamalkan
dalam keseharian kita.Sehingga kita tak hanya tahu teorinya saja tetapi juga bias
mempraktikkannya dalam aktivitas keseharian kita.Jadi kita tidak hanya sekedar tahu
tetapi juga mampu melakukannya dalam bentuk tindakan yang nyata.

7
DaftarPustaka

Arisaputra ,MI .2013. penerapan prinsip-prinsip good governance dalam penyelenggaraan


reforma agraria di indonesia. 28(2):189-215

Zuhro ,SR.2010.good governance dan reformasi birokrasi di indonesia. 7(1):1-21

IV

Anda mungkin juga menyukai