Oleh Kelompok 6
TOMOHON
2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa. Atas berkat rahmat-Nya dan tuntunan-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik Dan
Makalah disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Pendidikan Budaya Anti
Korupsi. Makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
Kelompok 6
ii
DAFTAR ISI
COVER…………………………………………………………………………………………….i
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................................................3
D. Manfaat.................................................................................................................................3
BAB II.............................................................................................................................................4
PEMBAHASAN..............................................................................................................................4
A. Pengertian Pemerintahan yang Baik dan Bersih (Good and Clean Governance)................4
B. Prinsip Good and Clean Governance.............................................................................6
C. Manfaat Tata Kelola Pemerintahan yang Baik...................................................................11
D. Good and Clean Governance dan Control Sosial..............................................................11
E. Korupsi Penghambat Utama Tata Kelola Pemerintah yang Baik dan Bersih....................13
F. Tata Kelola Pemerintah dan Kinerja Birokrasi Pelayanan Publik......................................14
G. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kinerja Birokrasi.........................................................15
BAB III..........................................................................................................................................17
PENUTUP.....................................................................................................................................17
A. KESIMPULAN...................................................................................................................17
B. SARAN...............................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tentunya dalam suatu negara, masyarakatnya mengharapkan negara yang sejahtera dan dapat
memenuhi kebutuhan rakyatnya. Karena negara memiliki lembaga yang diberdayakan untuk
Ketika berbicara good governance maka sering di gunakan sebagai standar sistem good
local governance. Hal ini di katakan baik dalam menjalankan sistem disentaralisasi dan sebagai
parameter yang lain untuk mengamati praktek demokrasi dalam suatu negara. Sebagai seorang
pemimpin, para pemerintah harus mampu mempertanggungjawabkan kepada publik apa yang
kebijaksanaan X, bukan kebijaksanaan yang lainnya, seperti mengapa memilih menaikkan pajak
Namun, sekarang banyak pejabat negara yang tidak terbuka dalam membuat suatu
kebijakan. Mereka juga seperti tidak memikirkan kepentingan rakyat dan lebih mementingkan
kepentingan pribadi atau kelompok. Sehingga rakyat kurang percaya terhadap para petinggi
negara. Meski negeri ini menganut sistem demokrasi namun partisipasi rakyat masih belum
maksimal.
Tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance) merupakan
konsep yang sangat perlu diterapkan. United Nations Development Prgramme (UNDP)
1
mengemukakan bahwa governance itu sendiri adalah bentuk pelaksanaan kewenangan politik,
ekonomi, dan administrasi dalam pengelolaan masalah yang dihadapi suatu bangsa dengan
melibatkan semua sektor. Governance bisa dikatakan baik atau good apabila sumber daya dan
problem yang dihadapi publik dikelola secara ekeftif dan efisien. Good governance berorientasi
kepada pemenuhan kebutuhan masyarakat. Good governance menurut World Bank adalah cara
pemerintah mengelola sumber daya sosial dan ekonomi yang dilakukan sepenuhnya untuk
atau pemerintah adalah lembaga-lembaga kenegaraan yang diberi hak, wewenang, dan tanggung
merupakan kondisi, aktivitas, kegiatan dalam melaksanakan pemerintahan atau suatu proses
merupakan hal yang sangat dibutuhkan, guna membentuk negeri yang dapat melindungi segenap
bangsa, selain dapat memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa,
sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945. Untuk menuju pemerintahan yang bersih
dan berwibawa tersebut diperlukan pengelolaan berbagai bidang kehidupan seperti politik,
hukum, ekonomi, sosial dan budaya secara lebih serius, transparan, dan terarah serta melibatkan
semua komponen bangsa guna bersama-sama bangkit dari berbagai permasalahan negara yang
ada.
B. Rumusan Masalah
Apa itu dan bagaimana tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean
governance)?
2
C. Tujuan
Untuk memenuhi tugas perkuliahan serta mengetahui dan menambah wawasan mengenai
tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance).
D. Manfaat
Semoga makalah ini bermanfaat menjadi refrensi bahan pembelajaran bagi para pembaca
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pemerintahan yang Baik dan Bersih (Good and Clean Governance)
Istilah good dan clean governance merupakan wacana baru dalam kosakata ilmu politik.
Muncul di awal tahun 1990-an.Istilah ini memiliki pengertian segala hal yang terkait dengan
tindakan atau tingkah laku yang bersifat mengarahkan, mengendalikan, atau mempengaruhi
urusan publik yang bersifat baik (good) dan bersih (clean). Dalam konteks ini, pengertian good
governance tidak sebatas pengelolaan lembaga pemerintahan semata, tetapi menyangkut semua
solid dan bertanggung jawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang
efisien, penghindaran salah alokasi dana investasi dan pencegahan korupsi baik secara
legal dan politican framework bagi tumbuhnya aktifitas usaha. Good governance pada
dasarnya adalah suatu konsep yang mengacu kepada proses pencapaian keputusan dan
konsensus yang dicapai oleh pemerintah, warga negara, dan sektor swasta bagi
sejak meletusnya era reformasi yang dimana pada era tersebut telah terjadi
4
sehingga good governance merupakan salah satu alat reformasi yang mutlak
diterapkan dalam pemerintahan baru. Akan tetapi, jika dilihat dari perkembangan
reformasi yang sudah berjalan selama 15 tahun ini, penerapan Good governance di
pengelolaan anggaran dan akuntansi yang merupakan dua produk utama Good
governance.
Perbedaan paling pokok antara konsep government dan governance terletak pada
bagaimana cara penyelenggaraan otoritas politik, ekonomi dan administrasi dalam pengelolaan
urusan suatu bangsa. Konsep government berkonotasi bahwa peranan pemerintah yang lebih
mengandung makna bagaimana cara suatu bangsa mendistribusikan kekuasaan dan mengelola
sumberdaya dan berbagai masalah yang dihadapi masyarakat. Dengan kata lain, dalam konsep
governance terkandung unsur demokratis, adil, transparan, rule of law, partisipatif dan
kemitraan. Kemudian Secara bahasa, pengertian good berarti baik, secara implisit kata good
dalam good governance sendiri mengandung dua pengertian; pertama, nilai yang menunjung
tinggi kehendak rakyat dan nilai yang meningkatkan kemampuan rakyat dalam mencapai tujuan
kemandirian dan keadilan sosial. Kedua, aspek fungsional dari pemerintahan yang efektif dan
Sedangkan clean governance berarti pemerintahan yang bersih yaitu model pemerintahan
yang efektif, efisien, jujur, transparan dan bertanggung jawab. Jadi pemerintahan yang bersih
yaitu pemerintahan yang terbuka terhadap publik dan bebas dari permasalahan Korupsi Kolusi
5
dan Nepotisme (KKN). Pemerintahan yang bersih akan membuat rakyat percaya terhadap
pemerintah sehingga tidak ada saling curiga antara rakyat kepada pemerintah.
birokrasi penegakan hukum. Penegakan hukum itu dijalankan oleh komponen eksekutif yang ada
dalam sebuah negara. Negara dapat mencampuri kegiatan dan pelayanan masyarakat sehingga
campur tangan hukum semakin intensif. Komponen eksekutif dan birokrasinya merupakan
bagian dari mata rantai untuk mewujudkan rencana yang tercantum dalam peraturan hukum
Karena itu good and clean governance dapat diartikan sebagai tindakan atau tingkah laku
yang didasarkan pada nilai-nilai yang bersifat mengarahkan, mengendalikan atau mempengaruhi
masalah publik untuk mewujudkan nilai-nilai itu dalam tindakan dan kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian istilah good governance tidak terbatas pada negara atau pemerintahan, tetapi
juga pada masyarakat seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan juga sektor swasta.
Singkatnya tuntutan terhadap good governance tidak selayaknya ditujukan hanya kepada
penyelenggara negara atau pemerintahan, melainkan juga kepada masyarakat di luar struktur
negara.
Orientasi pembangunan sektor publik pada dasarnya merupakan upaya untuk menciptakan
pemerintahan yang baik. Kondisi ini menuntut terjadinya reformasi di berbagai tingkatan, mulai
dari aparatur negara, administrasi negara yang mampu mendukung kelancaran dan keterpaduan
6
pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dengan praktik
Menurut UNDP (United Nation Development Programme), ada beberapa karakteristik dari
2. Berbasis hukum (rule of law); kerangka hukum harus adil dan dilaksanakan tanpa
pandang bulu, terutama hukum untuk hak asasi manusia. Sehubungan dengan hal
tersebut, realisasi wujud good and clean governance, harus diimbangi dengan
sebagai berikut:
kehidupan berbangsa dan bernegara didasarkan pada hukum dan aturan yang
jelas dan tegas, dan dijamin pelaksanaannya secara benar serta independen.
dimilikinya).
7
b. Kepastian hukum (legal certainty), bahwa setiap kehidupan berbangsa dan
bernegara diatur oleh hukum yang jelas dan pasti, tidak duplikatif dan tidak
hukum berlaku untuk semua orang tanpa pandang bulu. Untuk itu, diperlukan
3. Terbuka (transparancy); semua kebijakan publik harus transparan, mulai dari proses
terhalang. Transparansi yang dibangun atas dasar kebebasan arus informasi. Hal ini
c. Pemberian penghargaan.
8
f. Keamanan dan ketertiban.
stakeholders. Sesuai dengan asas responsif, setiap unsur pemerintah harus memiliki
dua etika, yakni etika individual dan sosial kualifikasi. Etika individual menuntut
kepentingan yang berbeda untuk memperoleh pilihan terbaik bagi kepentingan yang
lebih luas. Sekalipun para pejabat pada tingkatan tertentu dapat mengambil kebijakan
penting dan bersifat publik harus diputuskan secara bersama dengan seluruh unsur
rakyat. Semakin banyak yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan secara
partisipatif, maka akan semakin banyak aspirasi dan kebutuhan masyarakat yang
terwakili. Selain itu, semakin banyak yang melakukan pengawasan serta kontrol
9
6. Kesetaraan (equity); semua warga negara mempunyai kesempatan untuk
kesamaan dalam perlakuan dan pelayanan publik. Asas kesetaraan ini mengharuskan
masyarakat. Semakin kecil biaya yang terpakai untuk kepentingan yang terbesar,
swasta dan masyarakat (civil society), bertanggung jawab kepada publik dan
9. Visi strategis (strategic holders), yaitu para pemimpin dan publik memiliki visi
strategis jauh ke depan, membangun masa depan yang lebih baik berdasarkan nilai-
10
C. Manfaat Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
Jika prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik telah diterapkan maka akan
terlaksana sebuah pemerintahan yang baik, bersih, dan berwibawa. Di antara manfaat dari tata
Partisipasi masyarakat merupakan salah satu tujuan dari implementasi good and clean
governance. Kontrol masyarakat akan berdampak pada tata pemerintahan yang baik, efektif, dan
bebas dari KKN. Untuk mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih berdasarkan prinsip-
prinsip pokok good clean governance, setidaknya dapat dilakukan melalui pelaksaan prioritas
program, yakni:
11
Penguatan peran lembaga perwakilan rakyat, MPR, DPR, dan DPRD mutlak
pemerintahan.
Untuk mewuudkan pemerintah yang bersih dan berwibawa berdasarkan prinsip good
and clean governance peningkatan profesionalitas aparat penegak hukum dan kemandirian
Perubahan paradigma aparatur negara dari birokrasi elitis menjadi birokrasi populis
(pelayan rakyat) harus sejalan dengan peningkatan profesionalitas dan integritas moral
daerah dapat dijadikan sebagai media transformasi perwujudan model pemerintahan yang
tentang Pemerintah Daerah telah memberikan kewenangan pada daerah untuk melakukan
pengelolaan dan memajukan masyakarat dalam politik, ekonomi, sosial, dan budaya dalam
12
kerangka menjaga keutuhan NKRI. Pencapaian tingkat kesejahteraan dapat diwujudkan
secara lebih cepat yang pada akhirnya akan mendorong kemandirian masyarakat.
E. Korupsi Penghambat Utama Tata Kelola Pemerintah yang Baik dan Bersih
nasional. Korupsi adalah tingkah laku individu yang menggunakan wewenang dan jabatan guna
meraih keuntungan pribadi maupun kelompok yang merugikan kepentingan umum dan negara
secara spesifik. Korupsi menjadi penyebab ekonomi menjadi berbiaya tinggi, politik yang tidak
sehat,dan kemerosotan moral bangsa yang terus-menerus merosot. Menurut data Indeks Persepsi
Korupsi 2011 yang dilansir oleh situs resmi Transparansi Internasional, dalam hal persepsi
publik terhadap korupsi sektor publik Indonesia masuk urutan ke-100 dunia dengan skor rendah.
20.
kontrol kepada dua unsur paling berperan di dalam tindak korupsi. Pertama, peluang korupsi;
kedua keinginan korupsi. Menurutnya, korupsi terjadi jika peluang dan keinginan dalam waktu
bersamaan. Peluang dapat dikurangi dengan cara membalikkan siasat “laba tinggi, risiko rendah”
menjadi “laba rendah, risiko tinggi”, dengan cara menegakkan hukum dan menakuti secara
1. Adanya political will dan political action dari pejabat negara dan pimpinan lembaga
pemerintah pada setiap satuan kerja organisasi untuk melakukan langkah proaktif
13
2. Penegakkan hukum secara tegas dan berat. Proses eksekusi mati bagi koruptor di
Cina, misalnya telah membuat sejumlah pejabat tinggi dan pengusaha di negeri ini
menjadi era untuk melakukan tindak korupsi. Tindakan ini merupakan shock therapy
praktik good and clean governance¸ baik di sektor pemerintah, swasta, atau
organisasi kemasyarakatan.
tinggi diajarkan bahwa nilai korupsi adalah bantuk lain dari kejahatan.
Pelayanan publik adalah pemberian jasa baik oleh pemerintah, pihak swasta atas nama
pemerintah ataupun pihak swasta itu sendiri kepada masyarakat. Pelayanan publik kepada
14
Kinerja birokrasi adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat
pencapaian sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan dengan memerhitungkan elemen-elemen
1. Indikator masukan (inputs), adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar birokrasi
mampu menghasilkan produknya, baik barang atau jasa, yang meliputi sumber daya
2. Indikator proses (process), yaitu sesuatu yang berkaitan dengan proses pekerjaan
diharapkan langsung dicapai dari suatu kegiatan yang berupa fisik ataupun nonfisik.
3. Indikator produk (outputs), yaitu sesuatu yang diharapkan langung dicapai dari suatu
5. Indikator manfaat (benefit), adalah sesuatu yang terkait dengan tujuan akhir dari
pelaksanaan kegiatan.
6. Indikator dampak (impacts), adalah pengaruh yang ditimbulkan, baik positif maupun
negatif pada setiap tingkatan indikator berdasarkan asumsi yang telah ditetapkan.
1. Struktur birokrasi sebagai hubungan internal yang berikatan dengan fungsi yang
2. Kebijakan pengelolaan, berupa visi, misi, tujuan dalam perencanaan strategis pada
birokrasi.
15
3. Sumber daya manusia, yang berkaitan dengan kualitas kerja dan kapasitas diri untuk
4. Sistem informatika manajemen, yang berhubungan dengan pengelolaan data base dalam
5. Sarana dan prasarana yang dimiliki, yang berhubungan dengan penggunaan teknologi bagi
16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Good governance pada dasarnya adalah suatu konsep yang mengacu kepada
secara bersama. Sebagai suatu konsensus yang dicapai oleh pemerintah, warga negara,
dan sektor swasta bagi penyelenggaraan pemerintahaan dalam suatu negara. Sedangkan
clean governance berarti pemerintahan yang bersih yaitu model pemerintahan yang efektif,
efisien, jujur, transparan dan bertanggung jawab. Maka dari pada itu, good and clean governance
dapat diartikan sebagai tindakan atau tingkah laku yang didasarkan pada nilai-nilai yang bersifat
B. SARAN
Tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance) sangat perlu
diwujudkan untuk kepentingan bersama terlebih khusus bagi rakyat bangsa Indonesia. Karena
pemerintah merupakan orang-orang yang bertanggung jawab untuk mengatur dan menata
negaranya sendiri, apabila pemerintah memiliki tata kelola yang baik dan bersih, pasti setiap
permasalahan negara yang ada bisa teratasi, dan setiap program pemerintah dapat berjalan sesuai
dengan tujuannya, sehingga berpengaruh bagi kehidupan masyarakat bangsa Indonesia yang adil,
17
DAFTAR PUSTAKA
Adriyadi, Fauza.(2019). Good Governance Government and Governmant. LENTERA, vol. 1, no.
2, hal. 85-100
Kompas.com. (2022). Pengertian Good Governance Menurut Ahli. Diakses pada tanggal 9
good-governance-menurut-ahli
Pujiana dkk. (2020). MAKALAH Good and Clean Governance. (Universitas Islam Negeri
https://www.scribd.com/document/517918588/MAKALAH-Good-and-Clean-
Governance
Yunus, Nur.(2016). Menciptakan Good and Clean Government Berbasis Syariah Islamiyah
dalam Tata Kelola Pemerintahan Republik Indonesia. Nur El-Islami, vol. 3, no. 1, hal.
143-175
18