Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

GOOD AND CLEAN GOVERNANCE

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan

Dosen Pengampu : Mohammad Agus Prayitno,

M.Pd Disusun Oleh :

1. Nailul Muna (23080760059)


2. Siti Hidayati (23080760066)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO


SEMARANG
2023

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul “ Good and Clean
Governance”. Sholawat dan salam kami sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah membawa umat dari zaman kebodohan menuju zaman penuh dengan ilmu ini.

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada Bidang
Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Program Studi Pendidikan Kimia. Selain
itu makalah ini juga bertujuan menambah wawasan kepada para pembaca dan para penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Mohammad Agus Prayitno, M.Pd. yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
studi yang kita tekuni. Dengan ini kami menyadari, makalah yang kami tulis masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Semarang, 13 November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG MASALAH........................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................2

C. TUJUAN PENELITIAN.........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3

A. Kriteria Warga Negara yang Demokratis dalam Good and Clean Covernance.....3

B. Contoh Good and Clean Governance.....................................................................4

C. Penerapan Good and Clean Governance dalam kehidupan sehari – hari...............5

BAB VI PENUTUP.............................................................................................................8

A. KESIMPULAN.........................................................................................................8

B. SARAN.....................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Masyarakat pasti menginginkan pemerintahan yang terbuka terhadap publik
dan bebas dari permasalahan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
Terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang baik atau “good governance”
merupakan impian sekaligus harapan semua bangsa di dunia termasuk Indonesia.
Terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang baik merupakan pra syarat utama
untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita- cita bangsa
dan negara. Good Governance mulai muncul di Indonesia setelah era revormasi. Hal
ini dilatar belakangi oleh berbagai macam permasalahan yang muncul tuntutan
pemerintahan orde baru yaitu presiden sebagai pusat kekuasaan.
Tata pemerintahan yang baik (good governance) merupakan suatu konsep
yang akhir-akhir ini digunakan secara regular di dalam ilmu politik dan administrasi
publik. Secara umum good governance merupakan segala tindakan atau tingkah laku
yang di dasarkan nilai-nilai dan yang bersifat mengarahkan, mengendalikan atau
mempengaruhi urusan publik untuk mewujudkan nilai-nilai tersebut di dalam
tindakan dan kehidupan sehari- hari. Kata good (baik) selalu berdampingan dengan
kata clean governance berarti pemerintahan yang bersih yaitu model pemerintahan
yang efektif, efisien, jujur, transparan, dan bertanggung jawab. Kewajiban
pemerintah untuk membentuk hukum yang adil dan melakukan penegakkan hukum
demi rasa keadilan. Untuk mewujudkan tujuan dan harapan tersebut, maka
diperlukan suatu sistem pemerintahan yang baik dan efektif yang sesuai dengan
prinsip-prinsip bersifat demokratis.

1
B. RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang diatas, dapat diambil rumusan masalah sebagai beikut :

1. Bagaimana kriteria warga negara yang demokratis dalam Good and


Clean Governance?
2. Apa saja contoh Good and Clean Covernance?

3. Bagaimana penerapan Good and Clean Covernance dalam kehidupan sehari- hari?

C. TUJUAN
Dari rumusan masalah diatas muncul beberapa tujuan yaitu:

1. .Mampu mengetahui ktiteria warga negara yang demokratis dalam Good


and CleanCovernance
2. Mampu mengetahui contoh Good and Clean Covernance

3. Mampu mengetahui penerapan Good and Clean Covernance

2
BAB II

PEMBAHASA

A. Kriteria Warga Negara yang Demokratis dalam Good and Clean Governance

Istilah good governance berasal dari Bahasa Eropa, Latin yaitu Gubernare yang diserap
oleh Bahasa inggris menjadi govern, yang berarti steer (menyetir), (mengendalikan), direct
(mengarahkan), atau rule ( memerintah). Penggunaan istilah ini dalam bahasa Inggris adalah to
rule with authority atau memerintah dengankewenangan. Jadi pengertian, good governance
merupakan segala tindakan atau tingkah laku yang di dasarkan nilai-nilai dan yang bersifat
mengarahkan, mengendalikan atau mempengaruhi urusan publik untuk mewujudkan nilai-nilai
tersebut di dalam tindakan dan kehidupan sehari-hari. Pemeritahan negara Indonesia selalu
berkaitan dengan sumber sosial, budaya, politik, serta ekonomi diatur sesuai dengan kekuasan
yang dilaksanakan masyarakat. Pemerintahan yang bersih adalah pemerintahan yang efektif,
efisien, transparan, jujur, dan bertanggung jawab (Yang &Sudiro, 2018).
Menurut Worid Bank good governance adalah suatu penyelenggaraan menejemen
pembangunan yang solid dan bertanggung jawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi
dengan pasar efisien, penghindaran salah alokasi dana infestasi, danpencegahan korupsi baik
secara politik maupun administrative, menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal dan
political framework tumbuhnya aktifitas usaha. Didalam pemerintahan yang baik mengandung
3 unsur pokok good governance yaitu pemerintah, swasta atau wirausaha, dan warga
masyarakat yang saling keterkaitan satusama lain.
Menurut Laode Ida (2002), tata kelola pemerintahan yang baik dapat diketahuidengan
melihat ciri dan karakteristiknya, setidaknya memiliki lima ciri sebagai berikut:
 Terwujudnya interaksi yang baik antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, terutama
bekerjasama dalam pengaturan kehidupan sosial politik dan sosial ekonomi.
 Komunikasi, adanya jaringan multisystem (pemerintah, swasta, dan masyarakat) yang
melakukan sinergi untuk menghasilkan output yangberkualitas.
 Proses penguatan diri sendiri (self enforcing process) ada upaya untuk mendirikan
pemerintah (self governing) dalam mengatasi kekacauan dalam kondisi lingkungan dan
dinamika masyarakat yang tinggi.
 Keseimbangan kekutan ( balance of force) dalam rangka mewujudkanpembangunan
yang berkelanjutan, ketiga elemen yang ada menciptakan dinamika, kesatuan dalam
3
kompleksitas, harmoni dan kerja sama.

4
 Independensi yakni menciptakan saling ketergatungan yang dinamisantara
pemerintah, swasta, dan masyarakat melalui koordinasi dan fasilitasi.

Dalam dokumen kebijakan United Nation Development Programme (UNDP) lebih jauh
menyebutkan ciri-ciri good governance yaitu:

a. Mengikut sertakan semua transparansi dan bertanggung jawab, efektif dan adil.

b. Menjamin adanya supremasi hukum.

c. Menjamin bahwa prioritas-prioritas politik, sosial dan ekonomi didasarkan pada


konsesus masyarakat.
d. Memperhatikan kepentingan mereka yang paling miskin dan lemah dalam proses
pengambilan keputusan menyangkut alokasi sumber daya pembangunan. (Sumarto
Hetifa,2003).
B. Contoh Good and Clean Governance di Indonesia
Untuk mewujudkan pelaksaaan good and clean governance di Indonesia pemerintah
melakukan berbagai inovasi dan gebrakan. Berikut ini merupakan beberapa
contohgood and clean governance:
1. Pemilihan umum untuk legislatif dan eksekutif melibatkan rakyat sejak masa
kampanye hingga pemungutan suara di TPS. Ini berbeda dengan zaman dulu di mana
pemilu di wakilkan oleh anngota DPR.
2. APBN di buat trasparan untuk mencegah terjadinya korupsi pada dana APBN. Dengan
begini, masyarakat serta semua pihak dapat mengawasi serta melakukan audit terhadap
penggunaan APBN oleh pemerintah.
3. Mengubah sistem penerimaan Pegawai Negeri Sipil menjadi terbuka dengan tes CPNS.
Tes ini dapat di ikuti oleh seluruh warga negara indonesia yang memenuhi persyaratan.
Zaman dulu, PNS sangat berkaitan erat dengan nepotisme sehingga jika ada satu
anggota keluarga yang PNS, anggota keluarga yang lain bisa ikut PNS.
4. Masa jabatan diubah dari yang awalnya bisa sampai seumur hidup, sekarang hanya
sampai 5 tahun dengan maksimal 2 periode. Artinya setelah dua kali terpilih menjadi
Presiden, sudah tidak dapat mencalonkan diri untuk periode yang ke tiga.

Usaha pemerintah yang telah dilakukan patut mendapatkan pujian dan apresiasi. Namun,
pada kenyataanya permasalahan-permasahan masih belum sepenuhnya hilang walaupun
perintah telah menjadikan good governance sebagai landasan penyelenggaraan pemerintah.

5
Penerapan konsep yang terjadi di lapangan belum maksimal. Hal ini kemudian
berpengaruh pada terhambatnya proses pembangunan, meningkatnya angka kriminalitas,
jumlah pengangguran, hingga memicu konflik di berbagai daerah. Indonesia masih
memiliki beberapa permasalahan, di antaranya:
a. Reformasi birokrasi yang di rencanakan dan di kerjakan oleh pemerintah masih belum
maksimal dalam memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat.
b. Masih banyak masalah di temukan dalam proses pencarian keputusan akhir atau
penyelesaian berbagai perkara yang ada di Indonesia.
c. Masih ditemukan adanya praktik penyalahgunaan serta pelanggaran wewenang angka
korupsi, kolusi, dan nepotisme masih tinggi dan lemahnya pengendalian kerja aparatur
pemerintah.
d. Masyarakat semakin antusias untuk ikut ambil bagian dalam pembuatan serta
pengimplementasikan kebijakan publik. Sehingga membuat tuntutan masyarakat
kepada pemerintah semakin tinggi.
e. Sistem kelembagaan serta tata kelola pemerintahan di daerah masih belum memadai
sehingga memicu rendahnya kinerja sumber daya aparatur pemerintahan di daerah.
C. Penerapan Good and Clean Governance
Pada saat ini good governance merupakan bagian yang sangat serius dalam wacana
pengembangan paradigma birokrasi dan pembangunan kedepan. Prinsip-prinsip good
governance pada dasarnya mengandung nilai yang bersifat objektif dan universal yang menjadi
acuan dalam mementukan indikator dan karakteristik penyelenggarakan pemerintahan yang
baik. Prinsip- prinsip ini sesui dengan UU Nomer 28 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan
negara yang bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme. Pinsip pada hakikatnya merupakan
awal suatu kebenaran yang menjadi pokok dasar tujuan berpikir, berpendapat, dan bertindak.
(Muhammadong, 2017).
Penerapan good governance kepada pemerintah adalah ibarat masyarakat yang
memastikan wewenang, hak, dan kewajibannya telah di penuhi dengan sebaik-baiknya.
Disini dapat dilihat bahwa arah kedepan good governance adalah membangun the
profesionalitas goverment, maksudnya siapa saja yang mempunyai ilmu dan
pengetahuan yang mampu mentrasfer ilmu dan pengetahuan menjadi skill dan dalam
pelaksanaanya berlandasan etika dan moralitas tinggi.
Keberhasilan dari konsep good governance bisa dipahami melalui prinsip-prinsip yang
ada didalamnya. Prinsip-prinsip ini digunakan sebagai tolak ukur kinerja pemerintah dalam

6
mengelola

7
pemerintahan. Prinsip-prinsip yang ada pada good governance sebagai berikut:
1. Partisipasi Masyarakat
Partisipasi masyarakat ialah keikutsertaan masyarakat dalam pengambilan keputusan, baik
secara langsung maupun melalui perwakilan lembaga-lembaga yang sah untuk mengakomodir
kepentingan warga masyarakat. Partisipasi masyarakat dibangun berdasarkan prinsip kebebasan
yang adil dan santun. Dengan adanya partisipasi dari masyarakat akan membuat suatu kebijakan
menjadi lebih hidup, karena memiliki ruh yang berasal dari lokalitas warga yang bersangkutan.
2. Supremasi Hukum
Hukum memiliki peranan penting dalam menegakkan keadilan dan kebenaran. Hukum yang
dibuat haruslah bersifat tidak memihak, adil, dan konsisten. Hukum harus diberlakukan tanpa
pandang bulu, tidak melihat pada jabatan, materi, dan kekerabatan.
3. Transparansi
Transparansi atau biasa diartikan dengan keterbukaan adalah pemerintahan memberikan
kemudahan akses informasi kepada masyarakat terkait dengan kegiatan penyelenggaraan
pemerintahan. Informasi bisa diakses oleh semua warga masyarakat dengan memperhatikan
pada ketentuan-ketentuan yang telah dibuat. Informasi haruslah bersifat update dan dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
4. Stakeholders
Stakeholders mempunyai peranan penting dalam membangun kemitraan dengan pemerintaan,
disini biasanya berkedudukan sebagai pengambil keputusan atau pelaksana program.
Stakeholder mempunyai kepentingan tersendiri yang mana seharusnya berjalan selaras dengan
kepentingan yang dibangun oleh pemerintah dan masyarakat.
5. Berorientasi pada konsensus
Pemerintah memiliki peran sebagai katalisator yakni menjembatani berbagai aspirasi dan
kepentingan-kepentingan sehingga nanti bisa didapat sebuah konsesus yang berdasar pada
kesepakatan bersama.
6. Kesetaraan
Seluruh warga masyarakat memiliki kesempatan yang sama dimata hukum dan untuk mencapai
kesejahteraannya. Prinsip kesetaraan akan memacu dampat keadilan dan pembangunan ekonomi
yang stabil, karena semua rakyat memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk melakukan
pengembangan diri tanpa adanya intervensi dari pihak manapun.
7. Efektifitas dan Efisiensi
Dalam menjalan program-program dan kebijakan, pemerintah berpegang pada prinsip efektif
dan efesien. Dimana program dikatakan efektif, jika program yang dijalankan dapat berjalan
8
sesuai

9
dengan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pun dengan efesien, artinya pemerintah harus
menggunakan anggaran dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kebutuhan yang akan dilakukan.
8. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah segala bentuk kegiatan atau program yang telah dilaksanakan dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. Bentuk pertanggungjawaban dapat berbeda-beda
tergantung dari pihak yang terkait. Akuntabilitas yang dilakukan oleh pemerintah dapat
meningkatkan kepercayaan masyarakat.
9. Visi Strategis
Visi strategis merupakan cara pandang yang digagas oleh pemerintah dan masyarakat dalam
membangun ekonomi manusia untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya. Visi strategis
adalah rancangan kegiatan atau program apa yang ingin dicapai untuk mewujudkan tujuan
negara. Cara pandang yang strategis akan membuat suatu negara untuk mempertahankan
eksistensinnya.

10
BAB III

PENUTU

A. KESIMPULAN

Istilah good governance berasal dari bahasa Eropa, Latin yaitu gubernare
yang diserap oleh bahasa Inggris menjadi govern, yang berarti steer (menyetir,
mengendalikan), direct (mengarahkan), atau rule ( memerintah). Penggunaan istilah ini
dalam bahasa Inggris adalah to rule with authority atau memerintah dengan kewenangan.
Jadi pengertian, good governance merupakan segala tindakan atau tingkah laku yang di
dasarkan nilai-nilai dan yang bersifat mengarahkan, mengendalikan atau mempengaruhi
urusan publik untuk mewujudkan nilai-nilai tersebut di dalam tindakan dan kehidupan
sehari- hari. . Didalam pemerintahan yang baik mengandung 3 unsur pokok good
governance yaitu pemerintah, swasta atau wirausaha, dan warga masyarakat, yang saling
keterkaitan satu sama lain. Kebijakan United Nation Development Programme (UNDP)
lebih jauh menyebutkan ciri- ciri good governance, yaitu mengikutsertakan semua
trasparansi dan bertanggung jawab efektif dan adil, menjamin adanya supremasi hukum,
menjamin bahwa prioritas-prioritas politik sosial dan ekonomi di dasarkan pada konsesus
masyarakat, memerperhatikan kepentingan mereka yang paling miskin dan lemah dalam
proses pengambilan keputusan terhadap alokasi daya pembangunan.
Contoh Good and Clean Governance di Indonesia adalah pemilihan umum untuk
legislatif dan eksekutif melibatkan rakyat sejak masa kampanye hingga pemungutan
suara di TPS. Ini berbeda dengan zaman dulu di mana pemilu di wakilkan oleh
anngota DPR. APBN di buat trasparan untuk mencegah terjadinya korupsi pada dana
APBN. Dengan begini, masyarakat serta semua pihak dapat mengawasi serta
melakukan audit terhadap penggunaan APBN oleh pemerintah.
Mengubah sistem penerimaan Pegawai Negeri Sipil menjadi terbuka dengan tes
CPNS. Tes ini dapat di ikuti oleh seluruh warga negara Indonesia yang memenuhi
persyaratan. Zaman dulu, PNS sangat berkaitan erat dengan nepotisme sehingga jika ada satu
anngota keluarga yang PNS, anggota keluarga yang lain bisa ikut PNS. Masa jabatan
11
diubah dari yang awalnya bisa sampai seumur hidup, sekarang hanya sampai 5

12
tahundengan maksimal 2 periode. Artinya setelah dua kali terpilih menjadi Presiden,
sudah tidak dapat mencalonkan diri untuk periode yang ke tiga.
Keberhasilan dari konsep good governance bisa dipahami melalui prinsip-prinsip yang
ada didalamnya. Prinsi-prinsip ini digunakan sebagai tolak ukur kinerja pemerintah dalam
mengelolah pemerintahan. Prinsip-prinsip yang ada pada good governance yaitu . Partisipasi
Masyarakat, Supremasi Hukum, Transparansi, Stakeholder, Berorientasi pada konsensus,
Kesetaraan, Efektifitas dan Efisiensi, Akuntabilitas,dan Visi Strategi

B. SARAN

Diharapkan para pembaca mampu memahami materi tentang” Good and Clean
Governance” yang telah dipaparkan diatas. Meskipun menginginkan kesempurnaan dalam
penulisan makalah ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu
penulis perbaiki. Hal ini karena masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu, kritik
dan saran yangmembangun bagi para pembaca sangat penulis harapkan sebagai bahan evaluasi
untuk kedepannya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Andalus Fitriya H, dkk,” Implementasi Good Governance Di Indonesia,Jurnal


Pemikiran Administrasi Negara vol.11, No-1 Hal. 04-05. Juni 2019
Muhammadong, (2017), Good Governance Dalam Perspektif Hukum
Islam, Makasar: Edukasi Mitra Grafika
Purba Budiman, “ Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip Good
Governance Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Di kota Medan, Jurnal Publik
UNHAR MEDAN Vol. 11, No 2, Hal. 03-04, Januari-Juni 2017
Yang & Sudiro, R. (2018). Pemerintahan Yang Bersih, Jakarta. Hukum
Islam, X11, 20-38
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-good-governance/ Di akses 12
November 2023 waktu 12

14
15
16

Anda mungkin juga menyukai