Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

GOOD GOVERNANCE DAN TATA KELOLA YANG BERSIH

Mata kuliah :
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Dosen :
Sulkarnaim, S.Pd.,M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok 7 :

- ELFIDA 2204030020

- MUTMAINNAH 2204030025

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PRODI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH
TAHUN AJARAN 2022/2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Good Governance dan
Tata Kelola Yang Bersih” tepat pada waktunya. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini. Salawat serta salam semoga
terlimpah curah kepada baginda kita yaitu Nabi Muhammad SAW. Yang telah
mengantarkan kita dari alam kegelapan menuju alam terang benderang seperti saat ini.

Ada pun tujuan dari penulisan dari makalah ini untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan kita tentang “Good Governance dan Tata Kelola Yang Bersih”.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesakan makalah ini. Kami menyadari,
makalah yang kami tulis ini masi jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Palopo, 17 September 2022

Kelompok 7

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................ii

DAFTAR ISI ...............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG ....................................................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH...............................................................................................1

C. TUJUAN PENELITIAN.................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................2

A. PENGERTIAN............................................................................................................2

B. PRINSIP.....................................................................................................................2

C. ASAS UMUM PEMERINTAH YANG BAIK MENURUT UU NO. 28 TAHUN 1998..........5

D. PILAR PILAR TATA KELOLAH PEMERINTAH YANG BAIK…………………………………………5

E. MANFAAT TATA KELOLA PEMERINTAH YANG BAIK ..................................... .............7

BAB III PENUTUP...................................................................................................................................8

A. KESIMPULAN..........................................................................................................................8

B. SARAN....................................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................9

iii
BAB l

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Indonesia saat ini mengalami krisis ekonomi yang mencakup di segala bidang yang
di antaranya disebabkan tata kelola pemerintahan yang tidak dikelola dengan baik.Kita
dapat menyaksikan pelanggaran kasus-kasus korupsi. kolusi,dan nepotisme serta
penyalahgunaan jabatan pemerintahan.Penegakan hukum yang belum berjalan dengan
sebagaimana mestinya.hukum tumpul ke atas dan tajam ke bawah.dan kualitas pelayanan
masyarakat yang buruk seolah-olah mempersulit atau memberatkan masyarakat kalangan
bawah yang menyebabkan berkurangnya kepercayaan rakyat terhadap pemerintah.

Tata kelola pemerintahan yang baik merupakan landasan yang harus diambil dalam
kebijakan pemulihan ekonomi, sosial, maupun politik. Dalam perkembangan globalisasi
maupun demokrasi menuntut peran pelaku-pelaku penyelenggaraan pemerintahan.
Pemerintah,yang sebelumnya memegang kuat kendali pemerintahan cepat atau lambat
mengalami pergeseran peran dari posisi mengatur segala kebijakan ke posisi sebagai
fasilitator.Dan sebaliknya masyarakat yang sebelumnya sebagai penerima manfaat. harus
mulai menyadari kedudukannya sebagai pemilik kepentingan yang juga harus berfungsi
sebagai pelaku.

Oleh karena itu.tata kelola pemerintahan yang baik harus segera dilaksanakan agar
segala permasalahan yang timbul dapat segara terselesaikan dan juga proses pemulihan
ekonomi dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar. Disadari, mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik membutuhkan waktu yang tidak singkat dan juga upaya terus
menerus.Di samping itu.perlu juga dibangun kerja sama dari seluruh komponen bangsa
yaitu para aparatur negara. pihak swasta, dan masyarakat madani untuk
menumbuhkembangkan rasa kebersamaan dalam rangka mencapai tata kelola
pemerintahan yang baik.

B. Rumusan Masalah

Adapun Rumusan Masalah berdasarkan Latar belakang yang disebutkan atas, yaitu

1. Apa pengertian tata kelola pemerintahan yang baik?


2. Bagaimana membangun tata kelola pemerintahan yang baik?
3. Apa saja prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik?
4. Apa saja pilar-pilar tata kelola pemerintahan yang baik?
5. Apa saja manfaat tata kelola pemerintahan yang baik?

1
C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini.yaitu:

1. Untuk mengetahui pengertian tata kelola pemerintahan yang baik.


2. Untuk mengetahui cara membangun tata kelola pemerintahan yang baik.
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik.
4. Untuk mengetahui pilar-pilar tata kelola pemerintahan yang baik.
5. Untuk mengetahui manfaat tata kelola pemerintahan yang baik.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Good Govenance atau tata kelola pemerintahan yang baik adalah suatu
penyelegaraan manajemen pembangunan yang solid dan bertanggung jawab yang sejalan
dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien,penghindaran salah alokasi dana
investasi dan pencegahan korupsi baik secara politik maupun secara administratif
menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal dan politican framework bagi
tumbuhnya aktifitas usaha.
Good governance pada dasamya adalah suatu konsep yang mengacu kepada proses
pencapaian keputusan dan pelaksanaannya yang dapat dipertanggungjawabkan secara
bersama.Sebagai suatu konsensus yang dicapai oleh pemerintah,warga negara,dan
sektor swasta bagi penyelenggaraan pemerintahaan dalam suatu negara.
United Nation Development Program (UNDP) atau lembaga PBB untuk
pengembangan negara-negara di dunia, memberi makna terhadap tata kelola
pemerintahan yang baik,yaitu suatu latihan dari kewenangan ckonomi,kewenangan
administrasi,dan kewenangan politik untuk mengatur masalah-masalah sosial negara
tersebut Dari pengertian menurut UNDP ini,terlihat tiga sektor utama dari kewenangan
pemerintah yang pada akhinya digunakan untuk sebesar-besar kepentingan rakyat.Yang
dimaksud dengan masalah-masalah sosial pun dapat begitu bervariasi.Namun apa yang
hendak dituju dari negara adalah kesejahteraan rakyatnya.
Di sisi lain.World Bank atau Bank Dunia sebagai suatu lembaga yang sering
bersinggungan langsung dengan perekonomian dunia memberikan pemahaman tersendiri
bagi kita terkait apa itu tata kelola pemerintahan yang baik. la merupakan suatu
penyelenggaraan sistem pengaturan pembangunan negara yang kuat dan bertanggung
jawab dengan tetap beriringan dengan prinsip demokrasi dan prinsip pasar yang efisien.
Selain itu,dalam tata kelola pemerintah yang baik akan terjadi penghindaran kesalahan
dalam alokasi dana pembangunan dan dicegahnya korupsi di segala bidang.Good
2
governance juga akan menjalankan anggaran secara disiplin sehingga aktivitas usaha
rakyat dapat tumbuh dengan baik.

B. Prinsip

Terdapat banyak teori dari berbagaisumber ataupun para ahli mengenai prinsip-prinsip
tata kelola pemerintahan yang baik,dan prinsip tersebut setelah diakumulasikan adalah
sebagai berikut:

1. Partisipasi

Mendorong setiap warga untuk mempergunakan hak dalam menyampaikan


pendapat dalam proses pengambilan keputusan,yang menyangkut kepentingan
masyarakat,baik secara langsung maupun tidak langsung. Bentuk lain untuk
merangsang keterlibatan masyarakat adalah melalui perencanaan partisipatif untuk
menyiapkan agenda pembangunan, pemantauan, evaluasi dan pengawasan secara
partisipatif dan mekanisme konsultasi untuk menyelesaikan isu sektoral.

2. Penegakan Hukum

Mewujudkan adanya penegakan hukum yang adil bagi semua pihak tanpa
pengecualian, menjunjung tinggi HAM, dan memperhatikan nilai-nilai yang hidup dalam
masyarakat. Berdasarkan kewenangannya, pemerintah daerah harus mendukung
tegaknya supremasi hukum dengan melakukan berbagai penyuluhan peraturan
perundang-undangan dan menghidupkan kembali nilai-nilai dan norma-norma yang
berlaku di masyarakat. Di samping itu pemerintah daerah perlu mengupayakan adanya
peraturan daerah yang bijaksana dan efektif,serta didukung penegakan hukum yang
adil dan tepat. Pemerintah daerah,DRPD,maupun masyarakat perlu menghilangkan
kebiasaan yang dapat menimbulkan KKN.

3. Transparansi

Menciptakan kepercayaan timbal-balik antara pemerintah dan masyarakat


melalui penyediaan informasi dan menjamin kemudahan di dalam memperoleh
informasi yang akurat dan memadai. Transparansi (transparency) secara harafiah
adalah jelas (obvious),dapat dilihat secara menyeluruh (able to be seen through)
(Collins,1986).Dengan demikian transparansi adalah keterbukaan dalam
melaksanakan suatu proses kegiatan perusahaan(Wardijasa,2001).Tranparansi
merupakan salah satu syarat penting untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang
baik. Dengan adanya transparansi di setiap kebijakan dan keputusan di lingkungan
organisasi,maka keadilan(fairness)dapat ditumbuhkan.

3
Informasi adalah suatu kebutuhan penting masyarakat untuk berpartisipasi dalam
pengelolaan daerah. Berkaitan dengan hal tersebut pemerintah daerah perlu proaktif
memberikan informasi lengkap tentang kebijakan dan layanan yang disediakannya
kepada masyarakat. Pemerintah daerah perlu mendayagunakan berbagai jalur
komunikasi seperti melalui brosur,leaflet,pengumuman melalui koran, radio, serta
televisi lokal. Pemerintah daerah perlu menyiapkan kebijakan yang jelas tentang cara
mendapatkan informasi. Kebijakan ini akan memperjelas bentuk informasi yang dapat
diakses masyarakat.

4. Kesetaraan

Memberi peluang yang sama bagi setiap anggota masyarakat untuk


meningkatkan kesejahteraannya. Tujuan dari prinsip ini adalah untuk menjamin agar
kepentingan pihak-pihak yang kurang beruntung, seperti mereka yang miskin dan
lemah, tetap terakomodasi dalam proses pengambilan keputusan.Perhatian khusus
perlu diberikan kepada kaum minoritas agar mereka tidak tersingkir. Selanjutnya
kebijakan khusus akan disusun untuk menjamin adanya kesctaraan terhadap wanita
dan kaum minoritas baik dalam lembaga eksekutif dan legislatif.

5. Daya Tanggap

Meningkatkan kepekaan para penyelenggara pemerintahan terhadap aspirasi


masyarakat,tanpa kecuali.Pemerintah daerah perlu membangun jalur komunikasi untuk
menampung aspirasi masyarakat dalam hal penyusunan kebijakan.Ini dapat berupa
forum masyarakat, talk show, layanan hotline,dab prosedur komplain. Sebagai fungsi
pelayan masyarakat, pemerintah daerah akan mengoptimalkan pendekatan
kemasyarakatan dan secara periodik mengumpulkan pendapat masyarakat

6. Wawasan ke Depan

Membangun daerah berdasarkan visi dan strategi yang jelas dan


mengikutsertakan warga dalam seluruh proses pembangunan, sehingga warga merasa
memiliki dan ikut bertanggungjawab terhadap kemajuan daerahnya. Tujuan
penyusunan visi dan strategi adalah untuk memberikan arah pembangunan secara
umun schingga dapat membantu dalam penggunaan sumber daya secara lebih efektif.
Untuk menjadi visi yang dapat diterima secara luas, visi tersebut perlu disusun secara
terbuka dan transparan, dengan didukung dengan partisipasi masyarakat, kelompok-
kelompok masyarakat yang peduli, serta kalangan dunia usaha. Pemerintah daerah
perlu proaktif mempromosikan pembentukan forum konsultasi masyarakat, serta
membuat berbagai produk yang dapat digunakan oleh masyarakat

7. Akuntabilitas

4
Meningkatkan akuntabilitas para pengambil keputusan dalam segala bidang yang
menyangkut kepentingan masyarakat luas.Seluruh pembuat kebijakan pada semua
tingkatan harus memahami bahwa mereka harus mempertanggungjawabkan hasil
kerja kepada masyarakat. Untuk mengukur kinerja mereka secara obyektif perlu
adanya indikator yang jelas. Sistem pengawasan perlu diperkuat dan hasil audit harus
dipublikasikan,dan apabila terdapat kesalahan harus diberi sanksi.

8. Pengawasan

Meningkatkan upaya pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan


pembangunan dengan mengusahakan keterlibatan swasta dan masyarakat luas.
Pengawasan yang dilakukan olch lembaga berwenang perlu memberi peluang bagi
masyarakat dan organisasi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pemantauan.
Evaluasi, dan pengawasan kerja,sesuai bidangnya. Walaupun demikian tetap
diperlukan adanya auditor independen dari luar dan hasil audit perlu dipublikasikan
kepada masyarakat.

9. Efisiensi dan Efektivitas

Menjamin terselenggaranya pelayanan kepada masyarakat dengan


menggunakan sumber daya yang tersediasecara optimal dan bertanggungjawab.
Pelayanan masyarakat harus mengutamakan kepuasan masyarakat,dan didukung
mekanisme penganggaran serta pengawasan yang rasional dan transparan. Lembaga-
lembaga yang bergerak di bidang jasa pelayanan umum harus menginformasikan
tentang biaya dan jenis pelayanannya.Untuk menciptakan efisiensi harus digunakan
teknik manajemen modern untuk administrasi kecamatan dan perlu ada desentralisasi
dan otonomi daerah kewenangan layanan masyarakat sampai tingkat kelurahan/desa.

10. Profesionalisme

Meningkatkan kemampuan dan moral penyelenggara pemerintahan agar mampu


memberi pelayanan yang mudah,cepat, tepat dengan biaya yang terjangkau.Tujuannya
adalah menciptakan birokrasi profesional yang dapat efektif memenuhi kebutuhan
masyarakat. Ini perlu didukung dengan mekanisme penerimaan staf yang efektif,sistem
pengembangan karir,dan pengembangan staf yang efektif,penilaian,promosi,dan
penggajian staf yang wajar.

C. Asas Umum Pemerintahan yang Baik Menurut UU No.28 Tahun 1998

Asas-asas umum pemerintahan sebagaimana yang dimuat dalam UU No.28 Tahun


1998 di antaranya ialah sebagai berikut.

5
1. Asas kepastian hukum yang berguna untuk mengutamakan landasan peraturan
undang-undang,kepatuhan maupun kebijakan penyelenggaraan negara.
2. Asas tertib penyelenggaraan negara yang berfungsi sebagai landasan keteraturan.
kecocokan hingga keseimbangan pengabdian penyelenggaran negara.
3. Asas kepentingan umum yang berfungsi untuk mendahulukan kesejahteraan umum.
4. Asas keterbukaan yang berfungsi untuk membuka diri bagi hak masyarakat untuk
keperluannya serta dengan adanya jaminan perlindungan atas hak asasi mereka.
5. Asas profesionalitas yang berguna untuk mengutamakan keahlian dengan kode etik
sebagai landasan utamanya.
6. Asas akuntabilitas yang berguna untuk menentukan bahwa setiap kegiatan harus
senantiasa dipertanggungjawabkan kepada rakyat.
7. Asas proporsionalitas yang berguna mengutamakan keseimbangan antara hak dan
kewajiban penyelenggaraan negara.

D. Pilar-pilar Tata Kelola Pemerintahan yang Baik

Tiga pilar tata kelola pemerintahan yang baik pertama, adalah pemerintah berperan
dalam mengarahkan,memfasilitasi kegiatan pembangunan.Selanjutnya pemerintah juga
memiliki peran memberikan peluang lebih banyak kepada masyarakat dan swasta dalam
pelaksanaan pembangunan. Kedua, swasta berperan sebagai pelaku utama dalam
pembangunan, menjadikan saham sektor non-pertanian sebagai penggerak pertumbuhan
ekonomi wilayah,pelaku utama dalam menciptakan lapangan kerja, dan kontributor utama
penerimaan pemerintah dan daerah. Ketiga,masyarakat berperan sebagai pemeran
utama (bukan berpartisipasi) dalam proses pembangunan,perlu pengembangan dan
penguatan kelembagaan agar mampu mandiri dan membangun jaringan dengan berbagai
pihak dalam melakukan fungsi produksi dan fungsi konsumsinya, serta perlunya
pemberdayaan untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas dan kualitas produksinya.

Tata kelola pemerintahan yang baik hanya bermakna bila keberadaannya ditopang
oleh lembaga yang melibatkan kepentingan publik.Jenis lembaga tersebut adalah sebagai
berikut:

1. Negara

a. Menciptakan kondisi politik,ckonomi,dan sosial yang stabil;

b. Membuat peraturan yang efektif dan berkeadilan:

c. Menyediakan public service yang efektif dan accountable;

d. Menegakkan HAM:

e. Melindungi lingkungan hidup:

6
f. Mengurus standar keschatan dan standar keselamatan publik.

Konsepsi ke pemerintahan pada dasamya adalah kegiatan kenegaraan atau


pemerintah daerah untuk menjalankan tugas kenegaraan yang bertujuan untuk
menyejahterakan rakyat.

2. Sektor Swasta

a. Menjalankan industri;

b. Menciptakan lapangan kerja:

c. Menyediakan insentif bagi karyawan;

d. Meningkatkan standar hidup masyarakat:

e. Memelihara lingkungan hidup:

f. Menaati peraturan;

g. ilmu pengetahuan danteknologi kepada masyarakat:

h. Menyediakan kredit bagi pengembangan UKM.

Pelaku sektor swasta mencakup perusahaan swasta yang aktif dalam interaksi
sistem pasar, seperti: industri pengolahan peradangan, perbankan, dan koperasi,
termasuk kegiatan sektor informal.

3. Masyarakat

a. Menjaga agar hak-hak masyarakat terlindungi:

b. Mempengaruhi kebijakan publik;

c. Sebagai sarana cheks and balances pemerintah:

d. Mengawasi penyalahgnaan kewenangan sosial pemerintah:

e. Mengembangkan SDM;

f. Sarana berkomunikasi antar anggota masyarakat.

E. Manfaat Tata Kelola Pemerintahan yang Baik

Jika prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik telah diterapkan maka akan
terlaksana sebuah pemerintahan yang baik, bersih, dan berwibawa. Di antara manfaat dari
tata kelola pemerintahan yang baik sebagai berikut:

7
a. Berkurangnya secara nyata praktik KKN di birokrasi;
b. Terciptanya sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintahan yang bersih.
Efisien, transparan, profesional, dan akuntabel;
c. Terhapusnya peraturan perundang-undangan dan tindakan yang bersifat diskriminatif
terhadap warga negara, kelompok atau golongan masyarakat;
d. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik;
e. Terjaminnya konsistensi dan kepastian hukum seluruh peraturan perundang-
undangan, baik di tingkat pusat maupun daerah.

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Good Govenance atau tata kelola pemerintahan yang baik adalah suatu penyelegaraan
manajemen pembangunan yang solid dan bertanggung jawab yang sejalan dengan prinsip
demokrasi dan pasar yang efisien,penghindaran salah alokasi dana investasi dan pencegahan
korupsi baik secara politik maupun secara administratif menjalankan disiplin anggaran serta
penciptaan legal dan politican framework bagi tumbuhnya aktifitas usaha.

8
Tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih memiliki 9 prinsip. yaitu;
Partisipasi,Penegakan Hukum, Transparasi, Kesetaraan,Daya tanggap, Wawasan ke
depan, Akuntabilitas, Pengawasan, Efektifitas dan efisiensi, Profesionalitas.

B.Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para
pembaca.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/pengertian-prinsip-dan-penerapan-good-governance-di-
indonesia-99

https://cerdika.com/tata-kelola-pemerintahan-yang-baik/

https://www.banyumaskab.go.id/read/15538/pelaksanaan-good-governance-di-
indonesia#.XiRgen8zZdh

https://www.slideshare.net/MuhamadYogi6/tata-kelola-pemerintah-yang-baik

https://www.academia.edu/6869198/MAKALAH_GOOD_GOVERNANCE_Disusun_untuk
_memenuhi_salah_satu_tugas_mata_kuliah_KEWARGANEGARAAN

http://digilib.unila.ac.id/10543/9/9-BAB%20II.pdf

https://doc.lalacomputer.com/makalah-tata-kelola-pemerintahan-yang-baik/

https://id.scribd.com/document/445664015/makalah-Tata-Kelola-Pemerintahan-Yang-Baik-
Dan-Bersih-docx

10

Anda mungkin juga menyukai