Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH URGENSI PENULISAN SEJARAH

DAN BUDAYA LOKAL


DOSEN : ASWADI RAMLI SP.d., M.

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 1

NURUL JANNA AZZAHRA 2204030001


ANA RAMADHANI 2204030002
HASNIDAR 2204030003

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Karena dengan rahmat dan
karunia–Nya makalah “Urgensi Penulisan Sejarah Islam dan Budaya Lokal” ini dapat
terselesaikan dengan baik. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas dari Bapak Aswadi Ramli, SP.d., M.Pd mata kuliah Islam dan Budaya
Luwu.

Dengan ketabahan kami, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat
waktu. Hendaknya makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi para pelajar,
khususnya diri kita sendiri dan semua yang telah membaca makalah ini. Semoga makalah
ini dapat menambah wawasan yang lebih luas mengenai Urgensi Penulisan Sejarah Islam
dan Budaya Islam.

Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan untuk perbaikan tugas ini, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.

Palopo, 21 September 2022

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

A. Selayang Pandang Tentang Sejarah..............................................................3


1. Pengertian Sejarah Menurut Para Ahli....................................................3
2. Syarat Penulisan Sejarah...........................................................................3
3. Manfaat Penulisan Sejarah........................................................................3
4. Sebab-sebab Kesalahan Penulisan Sejarah...............................................4
5. Pendekatan Penulisan Sejarah...................................................................4
6. Tipe Penulisan Sejarah...............................................................................5
B. Esensi Kebudayaan Sejarah...........................................................................6
1. Pengertian Kebudayaan dan Peradaban Menurut Para Ahli.................6
C. Reaksi Islam Atas Budaya Lokal...................................................................7

BAB III PENUTUP.................................................................................................8

A. Kesimpulan......................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 

Keberadaan kebudayaan islam harus diakui sempat terkoyak-koyak, bangkit, dan


tenggelam pada era pasca kenabian dan sahabat. Kondisi sejarah yang demikian itu, dapat
dirumuskan kembali menjadi sebuah kebudayaan kemanusiaan paripurna, yaitu
terpenuhinya unsur lahir batin, rasional dan spiritual, dunia dan akherat dengan bimbingan
Al-Qur’an dan sunnah rasulullah.
Kesempurnaan Kebudayaan Islam dapat ditelususri melalu bimbingan Al-Qur’an dan
sunnah rasulullah, karena kedua sumber ajaran islam ini menjadi tonggak pertama
Bangkitnya kebudayaan islam. Dasar pijakan pemikiran perihal sempurnanya kebudayaan
islam ini dapat ditelususri dari pernyataan Allah dalam ayat Al-Qur’an yang diterima nabi
Muhammad ketika menjelang berakhirnya masa kerasulan pada waktu melaksanakan haji
wada’ (haji perpisahan).
Sudah banyak kajian-kajian yang menyoal kebudayaan islam, akan tetapi tidak
banyak tulisan tentang sejarah kebudayaan islam yang secara eksplisit membicarakan
tentang hasil kebudayaan islam dikaitkan dengan kondisi masyarakat tanpa menitik
beratkan persoalan peperangan dalam bingkai kekuasaan, sehingga analisis kesejarahan
berkait spirit keislamannya kurang mendapat perhatian dan luput dari perhatian kajian
sejarah kebudayaan islam. Selama ini kajian tentang sejarah kerbudayaan islam identik
dengan peperangan dan kekuasaan, sehingga wajah islam dominan dengan perang dan
perebutan kekuasaan.

B. Rumusan Masalah 
1. Jelaskan Pengertian Perilaku Konsumen?
2. Jelaskan Sifat Perilaku Konsumen?
3. Jelaskan Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen?
4. Jelaskan bagian-bagian Teori Perilaku Konsumen?
5. Jelaskan Model Perilaku Konsumen?
6. Jelaskan Manfaat Perilaku Konsumen?

iv
C. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui Pengertian Perilaku Konsumen.


2. Untuk mengetahui Sifat Perilaku Konsumen.
3. Untuk mengetahui Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen.
4. Untuk mengetahui bagian-bagian Teori Perilaku Konsumen.
5. Untuk mengetahui efek Model Perilaku Konsumen.
6. Untuk mengetahui Manfaat Perilaku Konsumen.

v
BAB II
PEMBAHASAN

A. Selayang Pandang Tentang Sejarah

1. Pengertian Sejarah Menurut Para Ahli

* Ibnu Kaldun, sejarah adalah menunjuk pada peristiwa-peristiwa yang isrtimewa


atau penting pada waktu atau ras tertentu.

* Al-Maqrizi, sejarah adalah memberikan informasi tentang sesuatu yang pernah


terjadi di dunia pada masa lalu.

* W. Beaur, sejarah adalah satu ilmu pengetahuan yang berikhtiar untuk melukiskan
dan dengan penglihatan yang simpatik menjelaskan fenomena kehidupan ;sepanjang
terjadinya perubahan karena adanya hubungan antara manusia dengan masyarakat.

* RG. Callingwood, sejarah adalah sejarah pemikiran yaitu operasi intelektual.

* J. Huizinga, sejarah adalah bentuk intelektual yang didalamnya peradaban berhak


berbicara untuk dirinya sendiri dan untuk masa lalunya.

* E. Bernheim, sejarah adalah ilmu yang menyelidiki dan menceritakan fakta-fakta


dalam waktu temporer dan di dalam hubungan perkembangan umat manusia dalam
aktivitas mereka baik individu maupun kolektif sebagai makhluk social dalam
hubungan sebab akibat.

2. Syarat Penulisan Sejarah

1. Sejarah harus ditulis secara akurat dan benar.

2. Dalam menginterpretasikan peristiwa sejarah harus tepat.

3. Dalam penulisan sejarah tidak mempunyai maksud dan tujuan lain, kecuali untuk
mencari kebenaran semata.

3. Manfaat Penulisan Sejarah

1. Dengan mengetahui warisan islammasa lalu yang terbukti mempunyai nilai


kebaikan harus dipelihara, dijaga dan diteruskan.

vi
2. Dapat membangkitkan kesadaran sejarah dan meningkatkan eksistensikita
mengaitkan peristiwa masa lalu, peristiwa yang terjadi pada masa kini dan
memprediksi peristiwa yang akan dating.

3. Untuk menghindari terjadinya kembali pengalaman pahit yang telah terjadi pada
masa lalu.

4. Menjadi terlatih dalam menganalisis peristiwa, mengaitkan antara peristiwa yang


satu dengan peristiwa yang lain, serta mampu menginterpretasikan peristiwa masa
lalu.

4. Sebab-sebab Kesalahan Penulisan Sejarah

1. Terlalu fanatik terhadap apa yang ditulis

2. Terlalu percaya berlebihan terhadap sumber informasi tanpa mempertimbangkan


informasi yang dating dari sumber lain.

3. Keyakinan yang salah terhadap satu peristiwa yang benar.

4. Gagal dalam memahami suatu peristiwa karena kurang tepat dalam analisinya.

5. Tidak mampu menempatkan masalah pada proporsi yang sebenarnya.

6. Dalam menuliskan peristiwa sejarah mempunyai maksud untuk mendekatkan diri


dengan penguasa.

7. Tidak menguasai hukum kemasyarakatan.

8. Gandrung untuk melebih-lebihkan sesuatu.

9. Adanya tekanan, ancaman atau intimidasi dari penguasa maupun masyarakat


lingkungan hidupnya yang mengancam keselamatan hidupnya apabila menuliskan
peristiwa yang sebenarnya.

5. Pendekatan Penulisan Sejarah

1. Pendekatan Sosiologis

Pendekatan sosiologis ini biasa disebut sebagai sejarah sosial karena pembahasan
penulisan sejarah mencakup tentang ggolongan sosial yang berperan, jenis hubungan

vii
sosial, konflik sosial berdasarkan kepentingan, pelapisan sosial, peran dan status sosial
masyarakat.

2. Pendekatan Politik

Sejarah sangat identik dengan politik, karena banyak sejarah yang berkaitan langsung
dengan kejadian politik, perang, diplomasi dan tindakan atau perilaku tokoh-tokoh politik
seperti pemimpin atau khalifah dan kebijakan-kebijakan pemimpin.

3. Pendekatan Filosofis

Pendekatan ini dingunakan dalam penulisan sejarah dikarenakan dalam penulisan


sejarah diperlukan penalaran umtuk menganalisis peristiwa, mengaitkan peristiwa yang
satu dengan peristiwa yang lain serta mampu menginterprestasikan peristiwa tersebut
dengan pertimbangan kebenaran dan kepalsuan.

4. Pendekatan Antropologis

Penggunaan pendekatan antropologis dalam penulisan sejarah dengan asumsi dasar


bahwa penulisan sejarah tak lepas dari asal usul manusia, macam dan ragam
kebudayaannya.

6. Tipe Penulisan Sejarah

1. Sejarah Orisinal

Tipe penulisan ini berisi tentang penggambaran pada karya-karya, peristiwa-


peristiwa yamg penulisannya menyaksikan, mengalami dan menghayati sendiri terhadap
apa yang ditulis.

2. Sejarah Pantulan

Dalam tipe sejarah pantulan, deskripsi tentang peristiwa sejarah tersebut tidak
dibatasi oleh waktu yang berhubungan dengan peristiwa tersebut, tapi ruh atau jiwa
peristiwa sejarah tersebut dipantulkan pada masa kini.

Ada tiga macam tipe penulisan sejarah model pantulan ini, yaitu:

a. Universal Histori, yaitu penulis bemaksud menggambarkan pandangan yang benar


dari seluruh kehidupan sutau bangsa atau Negara.

viii
b. Pragmatical History, yaitu penulisan yang menggambarkan tentang peristiwa
sejarah masa lalu yang kemudian dipantulkan pada masa kini untuk diteladani.

c. Critical History, yaitu penulisan yang tidak mementingkan peristiwa sejarah


tersebut, tapi lebih mengedepankan apakah kriteriaperistiwa sejarah tersebut
mengandung kebenaran atau justru mengandung kepalsuan.

3. Filsafat Sejarah

Tipe penulisan ini berupa pengkajian dan penelaan terhadap peristiwa sejarah dengan
mempertimbangkan kebenaran atau kepalsuan peristiwa dengan mengaitkan peristiwa
yang satu dengan peristiwa yang lain serta dapat menginterpretasikannya.

B. Esensi Kebudayaan Islam


1. Pengertian Kebudayaan dan Peradaban Menurut Para Ahli
* Menurut AJ. Wensinck
Kebudayaan yaitu akal budi yang bersifat batiniyah yang merupakan perpaduan dari
cipta, karsa dan rasa manusia. Sedang Peradaban yaitu hasil pengolahan akal budi
manusia dalam bentuk lahiriyah dan merupakan aktifitas lahir.
* Menurut MS. Siddiqi
Kebudayaan yaitu perkembangan intelektual. Sedang Peradaban yaitu tingkat
kemajuan sosial.
* Menurut Effat Al-Sharqawi
Kebudayaan yaitu bentuk ungkapan tentang semangat mendalam suatu masyarakat.
Sedang Peradaban yaitu menekankan pada manifestasi kemajuan mekanis dan
tehnologis.
* Menurut Koentjaraningrat
Kebudayaan dan Peradaban hamper tidak bisa dibedakan karena keduanya hamper
sama, hanya istilahnya saja yang berbeda.
Menurut Koentjaraningrat Kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu:
1. Wujud Ideal, yaitu wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks ide-ide, gagasan,
nilai-nilai dan norma-norma peraturan.

ix
2. Wujud Kelakuan, yaitu wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas
kelakuan berpola dalam masyarakat.
3. Wujud Benda, yaitu wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya.
* Wahbah Az-Zuhaili memberi penjelasan bahwa peradaban mempunyai dua arti:
a. Peradaban merupakan lawan tradisional, saling menyerang dan saling sergap, dan ini
merupakan tingkatan yang tertinggi dibandingkan beberapa tingkatan dalam
perkembangan manusia.
b. Peradaban merupakan paduan dari berbagai ciri khas sosial, agama, akhlak , kekuatan,
keilmuan dan keragaman dalam suatu bangsa seperti peradaban bangsa India, Yunani dan
Arab.

C. Reaksi Islam Atas Budaya Lokal

Pada awal pewahyuan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad, masyarakat arab sudah
memiliki tradisi dan berada dalam posisi dinamis, yang bertumpu pada semangat kesukuan.
Semangat keyakinan mereka adalah pada penyembahan ruh nenek moyang dan berhala-hala.
Begitu kentalnya budaya masyarakat dengan penyembahan berhala, sampai disekitaran
ka’bah ada banyak berhala atau patung-patung yang menjadi sesembahan masyarakat. Tradisi
mabuk-mabukan, judi dan melakukan penyembahan kepada berhala, benar-benar tidak
mendapat tempat di dalam kebudayaan islam.
Pengolahan tradisi masyarakat menjadi tradisi islam, menurut Ali Sodiqin dilakukan
melalui proses adopsi, adaptasi dan integrasi. Oleh karena itu, setia tradisi masyarakat harus
dipandang sebagai sebuah produk yang bernilai luhur dan dan mengandung kearifan lokal.
Tradisi yang sudah berlaku harus didevaluasi bertentangan apa tidak dengan prinsip tauhid.

x
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam rangkaian sejarah kebudayaan islam meski masih debatibel, masing –masing
dapat dijelaskan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang makna sejarah dan
kebudayaan . Sejarah dapat dimaknai sebagai bentuk peristiwa masa lalu yang memiliki
nilai penting dalam dalam perjalanan umat manusia. Dengan sejarah, umat manusia dapat
belajar perihal kehidupan masa lalu, sehingga sejarah dapat dapat memberi kontribusi
yang berguna bagi kehidupan umat manusia kedepan. Sejarah tidak hanya dipandang
sebagai peninggalan masa lalu yang tiada arti, dan tidak berlebihan kalau kemudian
sejarah ditempatkan sebagai sumber inspirasi, sumber kemajuan dan sekaligus sebagai
sumber pembelajaran umat islam.

xi
DAFTAR PUSTAKA

Khoiro Ummatin, 2015. Sejarah Islam dan Budaya Lokal. Yogyakarta: Kalimedia

xii

Anda mungkin juga menyukai