Disusun Oleh:
Kelompok 1
No Nama Nim
1 Niswatun Aini 220106153
2 Nurul Aini Rusdiana 220106177
3 Ahmad Yusuf 220106184
1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, puji syukur kehadiran
Allah SWT yang telah memberikan kesetehan, kenikmatan hidup sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kami ataupun
teman-teman sebagai salah satu acuan atau referensi untuk diskusi.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 4
A. Kesimpulan ................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 18
3
BAB I
PEMBAHASAN
Islam pun turut ambil andil menjadi bagian dari sejarah di dunia, Islam
mulai berkembang sejak abad ke-7 dan berkembang secara pesat ke seluruh
dunia dari waktu ke waktu. Pada saat penyebarannya Islam meletakkan nilai-
nilai kebudayaan. Kebudayaan Islam ini merupakan hasil dari akal, budi, serta
karya yang diciptakan oleh manusia dengan berlandaskan pada tauhid-tauhid
di dalamnya.
Oleh karena itu penulis ingin mengangkat tema makalah tentang Aspek
Sejarah dan Kebudayaan Islam dikarenakan banyak sekali keterkaitan Islam
dengan sejarah-sejarah yang ada, dimulai dari beberapa periodesasi sejarah
peradaban Islam, fungsi dari peradaban Islam serta banyaknya tokoh yang
terlibat dalam sejarah peradaban Islam tersebut.
B. Rumusan Masalah
4
C. Tujuan
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1
Sunhaji. (2022). Pengembangan Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah /
Madrasah. Jawa Tengah: CV.Zt Corpora. Hlm, 77
2
Joko Subando. (2021). Teknik Analisis Data Kuantitatif Teori dan Aplikasi dengan SPSS. Jawa
Tengah: Lakeisha. Hlm, 173
6
yang mana diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal
manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture. Culture berasal
dari kata latin colore, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa juga diartikan
mengolah tanah atau bertani. Kata culture, juga kadang diterjemahkan sebagai
kultur dalam bahasa Indonesia. Itu merupakan pengertian budaya atau
kebudayaan secara umum.3
Kebudayaan lokal ialah kebudayaan yang timbul sebagai usaha budi daya
rakyat suatu daerah. Kebudayaan lama dan asli yang terdapat dalam suatu
kelompok etnis, terhitung sebagai kebudayaan lokal. Pengertian budaya lokal
dapat dirumuskan sebagai bentuk dari nilai-nilai lokal yang terwujud dari hasil
pemikiran serta perilaku masyarakat tersebut yang terbentuk secara alami
seiring dengan berjalannya waktu.
Pada umumnya, dapat berwujud sebagai hasil seni, tradisi, hukum adat,
ataupun pola pikir.4 Oleh karena luas wilayah Indonesia yang begitu luas serta
memiliki bentuk masyarakat yang benar-benar bervariasi maka terdapat
keberagaman khazanah kekayaan lokal yang tercantum sebagai kebudayaan
lokal Jambi.
Budaya lokal merupakan budaya asli atau dapat didefinisikan sebagai ciri
khas berbudaya sebuah kelompok dalam berinteraksi atau berprilaku dalam
ruang lingkup kelompok tersebut.5 Kelompok yang dimaksudkan biasanya
terikat dengan tempat atau masalah geografis. Seperti halnya kebudayaan pada
umumnya yang memang banyak mendapatkan pengaruh dari banyak faktor
(Geografis, agama, politik, ekonomi, dll) yang merupakan usnur-unsur
kebudayaan.
3
http://tazkiainsancita.blogspot.co.id/2014/12/normal-0-false-false-false-en-us-xnone di akses tlg
8-9-2016 Jam 6:01
4
Miftah, Ambok Pangiuk, dkk. (2020). Budaya Bisnis Muslim Jambi dalam Perspektif Kearifan
Lokal. Malang: Ahlimedia Press. Hlm, 198
5
Arina Restian, Belinda Dewa Regina, Danang Wijoyanto. Seni Budaya Jawa dan Karawitan.
Malang: UMM Press. Hlm, 101
7
B. Hukum dan Sumber Sejarah
1. Kausalitas
8
2. Peniruan (pengulangan)
3. Perbedaan
6
https://wawasansejarah.com/hukum-sejarah/ di akses tgl 11-9-2023 Jam 21:32
9
sangat penting untuk mengetahui kabar kehidupan masyarakat pada masa
lampau. Adapun untuk mengetahui kehidupan masa lampau itu harus
dilakukan melalui penelitian sejarah. Pada ilmu sejarah, sumber dibedakan
menjadi primer, sekunder, dan tersier.
7
Sumardianta. dkk. Sejarah Untuk SMA/MA Kelas X. Grasindo. Hlm, 45
10
menginformasikan adanya kejadian dan peristiwa yang terjadi.
Sumber sejarah ini hanya dapat digunakan sebagai penafsiran awal
tentang aktivitas yang terjadi pada masa tertentu. Artefak yang
digunakan dapat digunakan untuk mengukur tingkat kemajuan
kebudayaan setiap periode sejarah yang telah terlampaui, Sebagai
contoh, untuk mengukur tingkat peradaban pada zaman megalitikum
atau zaman Pleistosin bawah dan atas.
11
sebagai semua hasil karya rasa dan cipta masyarakat. Contoh hasil karya
masyarakat adalah teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan
jasmaniah (material culture). Kebudayaan kebendaan itu diperlukan oleh
manusia untuK menguasai alam sekitarnya.
Contoh hasil rasa yang meliputi jiwa manusia adalah segala kaidah dan
nilai sosial yang perlu untuk mengatur masalah- masalah kemasyarakatan
secara umum dan luas. Rasa meliputi agama, ideologi, kebatinan, kesenian, dan
semua unsur yang merupakan hasil ekspresi jiwa manusia sebagai anggota
masyarakat.
8
Kun Maryati, juju suryawati. Sosiologi. Esis. Hlm, 109
9
Koentjaraningrat, Kebudayaan Mentalitet dan Pembangunan, hlm. 5.
12
wujud kebudayaan rohaniah yang dapat dirasakan, tetapi tidak dapat dilihat dan
diraba, seperti adat istiadat, filsafat, dan ilmu pengetahuan. Wujud kebudayaan
berupa pola kelakuan manusia dapat dirasakan dan dilihat, tetapi tidak dapat
diraba, seperti gotong royong sebagai wujud kebudayaan badaniah. Begitu pula
wujud kebudayaan berupa benda-benda hasil karya manusia dapat dilihat,
dirasakan, dan diraba, seperti bangunan, kendaraan bermotor, jembatan, dan
rumah ibadah yang mempunyai bentuk adalah wujud kebudayaan badaniah.10
10
Suyuthi Pulungan. (2017). Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Amzah. Hlm, 18
13
Nourouzzaman Shiddiqi membagi perjalanan sejarah peradaban Islam ke
dalam tiga periode besar.
1. Periode Klasik; diawali dengan Rasulullah yang mulai berdakwah
sampai dinasti Abbasiyah runtuh (656 H/1258 M).
2. Periode Pertengahan; dimulai sejak runtuhnya dinasti Abbasiyah
hingga abad XI Hijriyah (abad XVII M). Periode ini dicirikan
dengan terjadinya disintegrasi kekuasaan politik, di mana dinasti
besar dan kecil saling ber- musuhan.
3. Periode Modern; sejak abad ke XII Hijriyah (abad XVIII Maschi)
sampai sekarang. Cirinya umat Islam tidak lagi memiliki kekuasaan
politik yang disegani. Turki Utsmani tidak kuasa mempertahankan
kekuasaan yang luas dibagi-bagi oleh Inggris, Prancis, dan Rusia.11
Adapun menurut A. Hasymi, periode sejarah peradaban Islam dibagi
oleh para ahli sejarah kebudayaan Islam menjadi sembilan periode.
1. Masa permulaan Islam; diawali sejak Islam diturunkan pada 17
Ramadhan 12 tahun sebelum Hijriyah (610 M) sampai tahun 41
Hijriyah (661 Masehi).
2. Masa dinasti Umayah; dari 41 Hijriyah (661 M) sampai tahun 132
Hijriyah (750 M).
3. Masa dinasti Abbasiyah I; dari 132 Hijriyah (750 M) sampai 232
Hijriyah (847 M).
4. Masa dinasti Abbasiyah II; dari 232 Hijriyah (847 M) sampai 334
Hijriyah (946 M).
5. Masa dinasti Abbasiyah III; dari 334 Hijriyah (946 M) sampai 467
Hijriyah (1075 M).
6. Masa dinasti Abbasiyah IV; dari 467 Hijriyah (1075 M) sampai 656
Hijriyah (1261 M).
7. Masa dinasti Mughal; dari 656 Hijriyah (1261 M) sampai 925
Hijriyah (1520 M).
11
Nourozzaman Shiddiqi, Tamaddun Muslim, (Jakarta: Bulan Bintang, 1986). Hlm, 113.
14
8. Masa dinasti Utsmaniyah; dari 925 Hijriyah (1520 M) sampai 1213
Hijriyah (1501 M).
9. Masa Kebangkitan Baru; dari tahun 1213 Hijriyah (1891 M) sampai
abad XX.12
Pembagian tersebut berdasarkan keberadaan suatu pemerintahan dan
masa pemerintahannya. Sementara itu, Harun Nasution membagi sejarah
peradaban Islam ke dalam tiga periode sebagaimana berikut.
1. Periode Klasik (650-1280 M) merupakan zaman kemajuan yang
dibagi menjadi dua fase, yaitu a) fase ekspansi, integrasi, dan puncak
kemajuan (650-1000 M); dan b) fase disintegrasi (1000-1250 M).
Pada fase dis- integrasi, kekuasaan politik Islam mulai pecah yang
ditandai dengan kemunculan dinasti-dinasti kecil sehingga dunia
Islam menjadi lemah dan mudah dihancurkan oleh Hulagu Khan
pada tahun 1258 M.
2. Periode Pertengahan (1250-1800 M) dibagi menjadi dua fase.
Pertama, fase kemunduran (1250-1500 M). Pada periode ini
disintegrasi dan desentralisasi semakin tajam. Pertentangan antara
Sunni dan Syiah serta Arab dan Persia sangat marak terjadi. Kedua,
fase Tiga Dinasti Besar (1500-1800 M) yang ditandai dengan Zaman
Kemajuan (1500-1700 M) dan Zaman Kemunduran (1700-1800 M).
Tiga Dinasti Besar yang dimaksud adalah Turki Utsmani di Turki,
dinasti Safawi di Persia, dan dinasti Mughal di India. Masing-masing
dinasti menunjukkan kemajuan peradaban di bidang politik, militer,
arsitektur, dan ilmu pengetahuan (terutama di Persia).
3. Periode Modern (1800 M-sekarang) merupakan zaman kebangkitan
umat Islam. Periode ini ditandai dengan wilayah-wilayah Islam yang
memerdeka kan diri dari penjajahan Barat. Selain menyatakan diri
12
Hasymi, Sejarah Kebudayaan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1993). Hlm. 42.
15
sebagai negara yang berdaulat, dari wilayah-wilayah tersebut
muncul pembaruan pemikiran Islam.13
4. Berbeda dengan periodisasi sebelumnya, periodisasi yang
dilakukan Harun Nasution lebih mempertimbangkan pasang surut
peradaban Islam di bawah pemerintahan Islam.
13
Harun Nasution, Pemahaman Dalam Islam: Sejarah Pemikiran dan Gerakan. (Jakarta: Bulan
Bintang, 1995). Hlm. 13.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
17
DAFTAR PUSTAKA
Arina Restian, Belinda Dewa Regina, Danang Wijoyanto. Seni Budaya Jawa dan
Karawitan. Malang: UMM Press.
http://tazkiainsancita.blogspot.co.id/2014/12/normal-0-false-false-false-en-us-
xnone di akses tlg 8-9-2016 Jam 6:01.
Joko Subando. (2021). Teknik Analisis Data Kuantitatif Teori dan Aplikasi dengan
SPSS. Jawa Tengah: Lakeisha.
Miftah, Ambok Pangiuk, dkk. (2020). Budaya Bisnis Muslim Jambi dalam
Perspektif Kearifan Lokal. Malang: Ahlimedia Press.
18