11 Oktober 2021
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatNya sehingga
kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini dengan baik tepat pada waktunya.
Adapun judul dari makalah ini adalah Tata Kelola Estis & Akuntanbilitas diberikan oleh
Dosen Pengampu Sari Nuzullina Rahmadhani, S.E., M.Acc., Ak pada Mata Kuliah Etika
Bisnis dan Profesi.
Kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang terlibat dalam
penyusunan makalah ini, termasuk sumber-sumber dari isi yang tertulis didalam makalah.
Kami menyadari banyaknya kekurangan yang masih terdapat dimakalah inu sehingga kami
sangat mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan selanjutnya. Terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………...1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………..2
1.3 Tujuan …………………………………………………………………………....2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………………….....3
2.1 Pengertian Good Governance……………………………………….……………3
2.2 Konsep Dasar Good Governanace………………………………………………...4
2.3 Prinsip-prinsip Good Governance………………………………………………..4
2.4 Pelaksanaan Good Governance di Indonesia……………………………………..5
2.5 Contoh Kasus……………………………………………………………………..6
2.6 Perkembangan Program Etika……………………………………………………...7
BAB III KESIMPULAN…………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
1. Pengertian Governance
2. Konsep Governance
3. Prinsip-prinsip Governance
4. Pelaksanaan Governance
5. Perkembangan Etis
1.3 Tujuan
Kebutuhan tata kelola etis tidak hanya baik bagi bisnis perusahaan. Perubahan-
perubahan terkini pada regulasi pemerintahan merubah ekspektasi secara signifikan. Dalam
era meningkatkan pengawasan, dimana perilaku tidak etis dapat mempengaruhi pencapaian
tujuan perusahaan secara keseluruhan, sangat dibutuhkan sistem tata kelola perusahaan yang
menyediakan aturan serta akuntabilitas yang tepat untuk kepentingan shareholders, direktur,
dan eksekutif.
Direktur harus cermat dalam mengatur risiko bisnis dan etika perusahaannya. Mereka
harus memastikan bahwa budaya etis telah berjalan dengan efektif dalam perusahaan. Hal ini
membutuhkan pengembangan code of conduct, dan cara yang paling fundamental dalam
menciptakan pemahaman mengenai perilaku yang tepat, memperkuat perilaku tersebut, dan
meyakinkan bahwa nilai yang mendasarinya dilekatkan pada strategi dan operasi perusahaan.
Konflik kepentingan dalam perusahaan, kekerasan seksual, dan topik–topik serupa perlu
diatasi segera dengan pengawasan yang memadai untuk menjaga agar budaya perusahaan
sejalan dengan ekspektasi saat ini.
Yang Dominan antara Nilai Etis dan Teknik Audit atau Akuntansi
Nilai etis harus dipertimbangkan agar sejajar dengan kemampuan teknik. Namun
demikian, yang dominan mungkin ditujukan pada nilai etis, ketika seorang profesional
menemukan masalah yang melebihi kemampuan yang dimilikinya saat itu, nilai etislah yang
akan mendorongnya untuk mengenali dan mengungkapkan fakta tersebut. Tanpa nilai etis,
kepercayaan yang diperlukan dalam hubungan fidusial tidak dapat dipertahankan, dan hak-
hak yang dimiliki oleh profesi akuntansi akan dibatasi, sehingga mengurangi efektivitas yang
dapat diberikan oleh profesi independen pada masyarakat.
Prioritas Kewajiban, Loyalitas, dan Kepercayaan pada Fidusial
Salah satu peran utama dari akuntan profesional adalah menawarkan jasa fidusial
untuk masyarakat, maka kinerja dari jasa-jasa tersebut seringkali melibatkan pilihan yang
dapat memihak kepentingan salah satu pihak dari orang yang membayar fee, pemilik
perusahaan/pemegang saham saat ini, pemegang saham potensial di masa depan,
dan stakeholder lainnya termasuk pekerja, pemerintah dan kreditur. Oleh karena itu, sebagai
auditor, loyalitas pada publik tidak boleh lebih kecil dari loyalitas pada pemegang
saham/pemilik perusahaan saat ini, dan tidak boleh mengutamakan manajemen perusahaan.