Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan Dan Latihan
Disusun oleh
kelompok 5
Asmainah (211250010)
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang dengan rahmat dan karunianya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Manajemen Pendidikan dan Latihan tepat pada
waktunya. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca
dan juga bagi penulis. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Yang telah membawa kehidupan manusia dari kegelapan menuju nur
(cahaya) dan membawa dari zaman kebodohan menuju zaman yang penuh ilmu ini dengan
bekal iman, islam, ilmu, dan amal. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen
pengampu mata kuliah Manajemen Pendidikan dan latihan dan semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami
menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
A. Kesimpulan................................................................................................................... 12
B. Saran ............................................................................................................................. 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemerintah bertanggung jawab atas pengembangan sumber daya manusia, termasuk
pendidikan dan pelatihan, yang mempunyai peran penting dan strategis dalam
pengembangan suatu bangsa. Untuk membuat otoritas pemerintah lebih kompetitif,
pendidikan dan pelatihan dalam pengaturan kekuasaan pemerintah sangatlah penting.
Sumber daya berharap karyawan menjadi lebih kompeten dan profesional dalam
mengimplementasikan tanggung jawab mereka melalui proses pendidikan dan pelatihan
sesuai dengan kinerja instansi, dunia usaha, dan pemerintah. Karyawan akan lebih
kompeten dan profesional dalam menjalankan tanggung jawab mereka melalui proses
pendidikan dan pelatihan sesuai dengan kinerja institusi, dunia bisnis, dan pemerintah.
Karyawan adalah bagian dari mesin sumber daya sipil manusia sumber yang
bertanggung jawab untukyang dalam pengaturan negara, pemerintah, dan kesenjangan
secara kompeten, adil dan setara. Mengelola negara, pemerintah, dan membagi
pengembangan secara kompeten dengan cara yang jujur, adil dan setara.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kewenangan yang dilakukan negara adalah salah satu aturan utama permainan.
Perlu diingat konsep kewenangan pemerintah, otoritas ini dinilai berdasarkan konsensus
banyak pihak dan tidak secara sepihak. Partai dan tidak didasarkan pada dominasi
pemerintah, aktor saya di luar pemerintah harus memenuhi syarat untuk mengambil
bagian dalam penciptaan, mengelola, dan mematuhi otoritas yang dirancang secara
kolektif. Lebih lanjut disebutkan bahwa tata kelola yang baik adalah mekanisme
pengelolaan yang penting dan bersifat dinyatakansosial dan penerapannya untuk
1
Komarudin Sasradipoera, 2006. Pengembangan dan Pelatihan, Bandung: Kappa Sigma
3
mendukung pertumbuhan yang stabil merupakan persyaratan ( efisiensi) dan (relatif)
yang paling penting .2
Pajak tata kelola didefinisikan oleh sebagai “penggunaan izin politik dan
administratif untuk mengelola urusan di negara SPAM dengan urusan” dalam dokumen
Program Pembangunan PBB. “Penggunaan otoritas ekonomi politik dan administrasi
untuk mengelola urusan di negara bagian SPAM dengan urusan” dalam dokumen
program pembangunan PBB (UNP). Memanfaatkan hak hukum, memuaskan, dan
perbedaan lindung nilai. Tata kelola pemerintah mencakup seluruh mekanisme, lembaga
tempat warga. persoalan tata kelola berbukit jelas merupakan masalah menimbang
pemerintah dalam negara, dan perdagangan. padahal, sejumlah kualitas yang berkaitan
dengan keberhasilan kinerja pemerintah memiliki hubungan yang lebih dekat.
Pemerintah diwajibkan untuk berinvestasi dalam mencapai tujuan ekonomi jangka
panjang termasuk pendidikan dan infrastruktur. warga yang mampu diwajibkan untuk
meningkatkan kondisi melalui pelaksanaan sistem demokrasi, supremasi hukum, hak
asasi manusia, dan mengenali pluralisme. Hal-hal yang sering dikaitkan dengan tata
kelola pemerintah yang baik yaitu:
1. pemerintahan tidak bisa dibatasi hanya pada tujuan keuangan.
2. Tanpa kondisi politik spesifik politik, tujuan ekonomi juga mustahil untuk
mencapainya. Dalam kondisi ini, tujuan ekonomi juga tidak mungkin tercapai.3
2
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, PT Rineka Cipta, Jakarta
3
Komarudin Sasradipoera, 2006. Pengembangan dan Pelatihan, Bandung: Kappa Sigma
4
Julianti. 2012. Manajemen Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Balai Diklat Keagamaan
Medan.
4
(Hendratno, 2009) mendefinisikan desentralisasi sebagai kekuasaan dari pemerintah
pusat ke daerah otonom, yang bertanggung jawab atas bisnis domestiknya sendiri.
menerapkan pendekatan desentralisasi dalam melakukan pemerintahannya. Hal ini
berdasarkan pada ketentuan yang terdapat dalam Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 menjadi
landasan adalah desentralisasi berarti mengalihkan semua kekhawatiran pemerintah dari
tingkat nasional ke tingkat daerah inilah yang dinikmati setiap unit pemerintahan pusat
dan daerah yang menikmati otonomi yang untuk menjalankan bisnis regional mereka
sendiri. kebebasan untuk menjalankan perusahaan lokalnya sendiri. dimana indonesia
selalu dioperasikan beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip hukum. di bawah kekuasaan
hukum. Desentralisasi juga dapat menjadi menjadi dilihat sebagai pelaksanaan sistem
milik pemerintah pusat. dipandang sebagai penerapan sistem yang dimiliki oleh
pemerintah pusat. Bagi setiap negara hukum selalu memberlakukan unsur-unsur, yaitu:
5
amat dibutuhkan. budaya yang harus ditunjukkan hebat demokrasi melalui partisipasi
publik. demokrasi pada alinea ke 4 ditunjukkan melalui partisipasi publik. pelaksanaan
UUD 1945 indonesia merupakan negara yang menganut kondisi kesejahteraan dan punya
kewajiban untuk mewujudkan tujuan negara lain. pembukaan UUD 1945 berisi tujuan
yang coba disadari melalui perkembangan secara perlahan dan waktu singkat
berkelanjutan jangka, sedang dan panjang. Ada dua jenis tindakan pemerintah dalam
melaksanakan tugasnya : tindakan nyata (feitelijkehandelingen) dan tindakan hukum
(rechtshandelingen). akibat dari ketaatan bangsa kita pada konsep legalitas maka setiap
tindakan yang dilakukan pemerintah harus berlandaskan hukum. Ada beberapa unsur
tindakan pemerintahan menurut Muchsan, yaitu:
Sebuah gagasan yang berfungsi sebagai dasar untuk otoritas, tidak ada otoritas
yang dapat memiliki kekuatan untuk mempengaruhi dan mengubah kehidupan warganya.
adalah peraturan, undang-undang, dan pemerintah, tetapi tidak selalu diterapkan oleh
pemerintah. terlebih ketika pemerintah dituntut bertindak cepat dalam menyelesaikan
diwajibkan untuk bertindak di masyarakat, namun tidak menyelesaikan masalah di
masyarakat, namun tetap menguasai aturan.5
5
Kartono, Kartini. 2014. Pemimpin dan Kepemimpinan, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
6
sepenuhnya tunduk pada hukum. di negara yang supremasi hukum didasarkan pada
prinsip dasar kewenangan yang bersumber dari peraturan perundang-undangan bahwa
pada sumber kewenangan adalah hukum dan peraturan ajakannya. Prinsipnya
kewenangan dalam pemerintah bersumber dari undang-undang dan peraturan, sumber
kewenangan itu hukum dan peraturan hukum.
Fungsi dari Badan Pengawas Undang-undang Negara Tata, seperti fungsi normatif,
praktis, dan hukum menjamin, misalnya fungsi normatif, praktis, serta jaminan. di mana
ketiga fungsinya adalah tiga fungsi dijalankan secara berkelanjutan. dilakukan dengan
cara yang berkelanjutan. dan pemerintah yang tepat akan dibuat berdasarkan penggunaan
fungsi Perencanaan negara yang baik. Penggunaan instrumen hukum oleh pemerintah
menjamin bahwa orang tidak menderita kerugian karena tidak mematuhi persyaratan
formal dan substantif. jaminan perlindungan yang sangat baik.6
Untuk mempelajari dasar tata kelola yang baik harus menjadi tata kelola, dalam
rangka menerapkan pemerintah diketahui baik. Untuk mengelola pemerintah yang baik.
tiga konsep tersebut telah dibahas secara menyeluruh di bagian-bagian berikut, bersama
dengan tolok ukur dan metriknya.
1. Prinsip Akuntabilitas
6
Getteng, Abd. Rahman. 2012. Menuju Guru Profesional dan BerEtika, Cet. VII;
Yogyakarta
7
2. Prinsip Transparansi (Indikator dan Alat Ukurnya)
Transparansi adalah prinsip yang menjamin akses atau kebebasan bagi setiap
orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan,
yakni informasi tentang kebijakan, proses pembuatan dan pelaksanaannya, serta
hasil yang dicapai. Transparansi yakni adanya kebijakan terbuka bagi
pengawasan. Sedangkan yang dimaksud dengan informasi adalah informasi
mengenai setiap aspek kebijakan pemerintah yang dapat dijangkau oleh publik.
keterbukaan informasi diharapkan akan menghasilkan persaingan politik yang
sehat, toleran, dan kebijakan dibuat berdasarkan pada preferensi publik. Prinsip
ini memiliki dua aspek, yaitu komunikasi publik oleh pemerintah dan hak
masyarakat terhadap akses informasi. keduanya akan sangat sulit dilakukan jika
pemerintah tidak menangani dengan baik kinerjanya.
Partisipasi adalah prinsip bahwa setiap orang memiliki hak untuk terlibat
dalam pengambilan keputusan di setiap kegiatan penyelenggaraan pemerintahan.
keterlibatan dalam pengambilan keputusan dapat dilakukan secara langsung atau
secara tidak langsung. beberapa alasan mengapa sistem partisipatoris dibutuhkan
dalam negara demokratis. pertama, ialah bahwa sesungguhnya rakyat sendirilah
yang paling paham mengenai kebutuhannya. dan kedua, bermula dari kenyataan
bahwa pemerintahan yang kompleks, birokrasi tumbuh membengkak di luar
kendali. Oleh sebab itu, untuk menghindari warga negara itu harus dirangsang
dan dibantu dalam membina hubungan dengan aparat pemerintah.7
7
Sutrisno, Edi. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : Prenadamedia
8
1. Perencanaan Program Program Diklat Pimpinan harus direncanakan dengan
cermat. ini melibatkan identifikasi kompetensi kepemimpinan yang perlu
ditingkatkan, penentuan tujuan dan hasil yang diharapkan, serta pemilihan
metode pelatihan yang sesuai.
2. Pemilihan peserta diklat pimpinan biasanya adalah manajer atau pemimpin
tingkat menengah atau atas. mereka dipilih berdasarkan kriteria tertentu yang
sesuai dengan tujuan pelatihan.
3. Materi pelatihan harus mencakup berbagai aspek kepemimpinan, termasuk
keterampilan manajerial, komunikasi, kepemimpinan transformasional,
pengambilan keputusan, dan lain-lain.
4. Instruktur dan sumber daya instruktur yang berkualitas dan berpengalaman
sangat penting. Sumber daya seperti buku, perangkat lunak, dan materi
pelatihan lainnya juga harus tersedia.
5. Metode pelatihan metode pelatihan dapat berupa ceramah, diskusi kelompok,
simulasi, studi kasus, dan latihan lapangan. penggunaan teknologi, seperti
platform e-learning, juga semakin umum.
6. Evaluasi dan umpan balik evaluasi berkala selama dan setelah pelatihan penting
untuk memastikan pencapaian tujuan. peserta harus memberikan umpan balik,
dan hasilnya harus digunakan untuk perbaikan.
7. Sertifikat atau pengakuan peserta yang berhasil menyelesaikan Diklat Pimpinan
biasanya diberikan sertifikat atau pengakuan.8
8
Kunandar.2011. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada
9
3. Keterlibatan Peserta yaitu memotivasi peserta untuk mengikuti pelatihan dengan
serius dan menerapkan apa yang mereka pelajari di tempat kerja adalah tantangan.
kepemimpinan yang kuat dari pihak manajemen diperlukan untuk mendukung ini.
4. Konten yang tidak Relevan karena pelatihan yang tidak relevan atau ketinggalan
zaman dapat mengurangi efektivitas Diklat Pimpinan.
5. Evaluasi yang tidak efektif yaitu menilai dampak pelatihan pada kinerja
kepemimpinan bisa sulit. tantangan lain adalah memastikan bahwa hasil evaluasi
digunakan untuk perbaikan.
6. Faktor kepemimpinan individual setiap peserta memiliki karakteristik dan gaya
kepemimpinan yang berbeda. menyesuaikan pelatihan untuk memenuhi kebutuhan
individu adalah tantangan.
7. Perubahan budaya organisasi jika Diklat Pimpinan dimaksudkan untuk mengubah
budaya organisasi, itu bisa menjadi tantangan besar karena budaya seringkali sulit
diubah.
8. Perkembangan Teknologi dengan perubahan cepat dalam teknologi dan cara kerja,
memastikan bahwa Diklat Pimpinan mencakup aspek terbaru dari kepemimpinan
digital dan teknologi juga merupakan tantangan.9
Penting untuk diingat bahwa Diklat Pimpinan adalah investasi jangka panjang
dalam pengembangan kepemimpinan yang efektif, dan tantangan ini dapat diatasi dengan
perencanaan yang matang dan komitmen organisasi untuk pengembangan sumber daya
manusia. 10
9
Soekidjo Notoatmodjo. 2003. Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT Rineka Cipta.
10
Lilin Budiati.2015. Diklat Kepemimpinan Pola Baru Dalam Perspektif Inovasi dan
Pembelajaran Konstruktivistik
10
5. Mendukung kementerian agama bukan saja dari segi unit organisasi yang
bersangkutan tetapi melainkan juga pada umumnya.
6. Menigkatnya akuntabilitas kinerja kementerian agama, kualitas pelayanan efisien
dan terukur.
11
Irfan Ibrahim .2018. Pengaruh Implementasi Kebijakan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan
Tingkat IV Pola Baru Terhadapa Kompetensi Kepemimpinan Pejabat Pengawas di Lingkungan
Pemerintah Provinsi Gorontalo. Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi
12
Embung .2020. Analisis Implementasi Proyek Perubahan Jangka Menegah Alumni Pelatihan. hlm
120
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengelolaan berbagai sumber daya sosial dan ekonomi untuk pengembangan
masyarakat disebut sebagai tata kelola yang baik, menurut bank internasional (Word
Bank). Istilah “tata kelola” mengacu pada seluruh sistem, prosedur, dan lembaga yang
melalui individu dan organisasi masyarakat dapat mengekspresikan pandangan
mereka, menjalankan hak mereka, menjalankan kewajiban mereka, dan mendamaikan
perselisihan mereka. sebagai sistem sumber daya ekonomi dan sosial yang mencakup
dampak sektor dan sektor non-pemerintah dalam perusahaan kolektif, menurut
definisi lain.
Penyelenggaraan pemerintahan baik adalah penyusunan dan penerapan
kebijakan negara yang demokratis. Ada tiga Penyelenggaraan Pemerintahan yang
Baik Prinsip Akuntabilitas, Prinsip Transparansi (Indikator dan Alat Ukurnya) dan
Prinsip Partisipatif (Indikator dan Alat Ukurnya)
B. Saran
Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi Model Aplikasi Diklat
Untuk SDM Aparatur Pemerintah. Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Kedepannya penulis akan lebih jauh memaparkan materi dan lebih
fokus mengenai makalah diatas dengan sumber yang lebih banyak.
12
DAFTAR PUSTAKA
13