Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ADMINITRASI, MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN


Dosen pengampu : Sahrul, S.Sos.M.PSDM

Disusun Oleh :
Nama : Basrin
NIM : 1801040
Kelas :A

PRODI ILMU ADMINISTRASI NEGARA


UNIVERSITAS MBOJO BIMA
TAHUN AKADEMIK 2023
KATA PENGANTAR
Tentu saja yang paling utama dan pertama rasa syukur yang mendalam kami sampaikan
kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat kemurahan-nya lah makalah ini dapat kami
selesaikan sesuai yang diharapkan.dalam makalah ini kami membahas tentang enam dimensi
dalam administrasi pemerintahan yaitu dimensi kebijakan,manajemen,struktur
organisasi,etika,lingkungan,dan kinerja.

Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman kita tentang administrasi
pemerintahan yang sangat diperlukan dalam harapan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan praja agar memahami administrasi di pemerintahan nanti jika seandainya pada
saat penempatan nanti mendapatkan penempatan di sekitaran kabupaten/kota dan perlu lah
sebagai seorang pamong juga harus memahami prosedur administrasi yang berjalan di
pemerintahan.

Dan akhirnya kami sebagai penyusun mengharapkan semoga dari makalah yang telah kami
bentuk ini dapat sedikit banyak bermanfaat bagi praja dan pembaca lainnya untuk menambah
wawasan dan pengetahuan mengenai administrasi di pemerintahan.selain itu tidak lupa kami
tetap menerima kritik dan saran dari para pembaca untuk di jadikan bahan evaluasi
selanjutnya nanti.

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................................... . i

KATA PENGANTAR..................................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang....................................................................................................... . 1

B. Rumusan Masalah................................................................................................. . 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengetrian Administrasi ......................................................................................... 3

B. Pengertian manajemen ........................................................................................... 4

C. Kepemimpinan ........................................................................................................ 6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................................. 9

B. Saran...................................................................................................................... . 9

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………......
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam ruang lingkup administrasi yang dimana adalah enam dimensi yang menjadi
pembahasan dalam makalah ini materi yang di isi meliputi pengertian, konsep, teori, dan isu.
Yang coba kami ambil dari beberapa sumber untuk dapat di kupas tuntas secara kritis dan
rasional nantinya. Sehingga nanti para pembaca atau praja dapat memahami ruang lingkup
yang ada pada administrasi publik meliputi enam dimensi tadi dan dapat menambah
pengetahuan yang mungkin akan berguna di dunia kerja pamong praja suatu hari nanti.

Pemimpin adalah inti dari manajemen. Ini berarti bahwa manajemen akan tercapai
tujuannya jika ada pemimpin. Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang
pemimpin. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin,
mempunyai kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang
tanpa menanyakan alasan-alasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif
membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan
untuk mencapai tujuan bersama-sama (Panji Anogara).
Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi perilaku orang-orang lain agar mau
bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Definisi itu mengandung dua pengertian pokok
yang sangat penting tentang kepemimpinan, yaitu Mempengaruhi perilaku orang lain. Kepe-
mimpinan dalam organisasi diarahkan untuk mempengaruhi orang-orang yang dipimpinnya,
agar mau berbuat seperti yang diharapkan ataupun diarahkan oleh orang yang memimpinnya.
Motivasi orang untuk berperilaku ada dua macam, yaitu motivasi ekstrinsik dan motivasi
intrinsik. Dalam hal motivasi ekstrinsik perlu ada faktor di luar diri orang tersebut yang
mendorongnya untuk berperi-laku tertentu. Dalam hal semacam itu kepemimpinan adalah
faktor luar. Sedang motivasi intrinsik daya dorong untuk berperilaku tertentu itu berasal dari
dalam diri orang itu sendiri. Jadi semacam ada kesadaran kemauan sendiri untuk berbuat
sesuatu, misalnya memperbaiki mutu kerjanya. kepemimpinan harus diarahkan agar orang-
orang mau berkerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi perilaku yang ditimbulkan oleh
kepemimpinan itu berupa kesediaan orang-orang untuk saling bekerjasama mencapai tujuan
organisasi yang disepakati bersama. Dalam implementasinya kepemimpinan yang berhasil
adalah yang mampu menumbuhkan kesadaran orang-orang dalam perguruan tinggi untuk
melakukan peningkatan-peningkatan mutu kinerja dan terciptanya kerjasama dalam
kelompok-kelompok untuk meningkatkan mutu kinerja masing-masing kelompok maupun
kinerja perguruan tinggi secara terpadu. Adanya kerjasama-kerjasama kelompok merupakan
salah satu kunci keberhasilan.
Dalam proses tersebut pimpinan membimbing, memberi pengarahan, mempengaruhi
perasaan dan perilaku orang lain, memfasilitasi serta menggerakkan orang lain untuk bekerja
menuju sasaran yang diingini bersama. Semua yang dilakukan pimpinan harus bisa
dipersepsikan oleh orang lain dalam organisasinya sebagai bantuan kepada orang-orang itu
untuk dapat meningkatkan mutu kinerjanya. Dalam hal ini usaha mempengaruhi perasaan
mempunyai peran yang sangat penting. Perasaan dan emosi orang perlu disentuh dengan
tujuan untuk menumbuhkan nilai-nilai baru, misalnya bekerja itu harus bermutu, atau
memberi pelayanan yang sebaik mungkin kepada pelanggan itu adalah suatu keharusan yang
mulia, dan lain sebagainya. Dengan nilai-nilai baru yang dimiliki itu orang akan tumbuh
kesadarannya untuk berbuat yang lebih bermutu. Dalam ilmu pendidikan ini masuk dalam
kawasan affective.
Kepemimpinan yang merupakan faktor eksternal tadi, harus selalu dapat memotivasi
anggota organisasi perguruan tinggi untuk melakukan perbaikan-perbaikan mutu. Tetapi
kalau setiap kali dan dalam setiap hal harus memberi perintah atau pengarahan, itu akan
menimbulkan kesulitan. Kalau setiap melakukan pekerjaan dengan baik itu harus dengan
perintah pimpinan, dan kalau tidak ada perintah pimpinan tidak dilakukan pekerjaan dengan
baik, maka perbaikan mutu kinerja yang terus menerus akan sulit diwujudkan. Oleh karena
itu agar kepemimpinan itu selain untuk memberi pengarahan atau perintah tentang hal-hal
yang perlu ditingkatkan mutunya, juga perlu digunakan untuk menumbuhkan motivasi
intrinsik, yaitu menumbuhkan kesadaran akan perlunya setiap orang dalam perguruan tinggi
itu selalu berupaya meningkatkan mutu kinerjanya masing-ma-sing secara individual maupun
bersama-sama sebagai kelompok ataupun sebagai organisasi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Administrasi ?
2. Bagaimanakah sebenarnya manajemen seorang pemimpin?
3. Apa sajakah yang harus kita ketahui dari manajemen kepemimpinan?
4. Membahas pentingnya sebuah manajemen bagi seorang manajer?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengetrian Administrasi

Administrasi berasal daribahasa Latin : Ad = intensif dan ministrare = melayani,


membantu, memenuhi. Administrasi merujuk pada kegiatan atau usaha untuk membantu,
melayani, mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan di dalam mencapai suatu tujuan.

Dalam masa sekarang ini administrasi dikenal sebagai bagian dari Ilmu Sosial yang
mempelajari interaksi manusia dalam melakukan kerjasama (cooperative) melalui
penggunaan sarana dan sumberdaya yang terbatas (limited resources). Definisi Administrasi
dibagi kedalam dua bagian yakni :

 Dalam arti sempit, administrasi tidak lebih dari kegiatan ketatausahaan (clerical work),
biasanya menyangkut tugas pekerjaan/urusan keuangan, kepegawaian, kearsipan,
dokumentasi, logistik, korespondensi, teknis, operasional program, layanan informasi
yang bersifat administrasi.
 Dalam arti luas, administrasi adalah proses kerjasama berdasarkan rasionalitas tertentu
yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan menggunakan sumberdaya untuk
mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

Di dalam pengertian administrasi terkandung hal-hal berikut:

 Kelompok orang (manusia), yakni berkumpulnya dua orang atau lebih dalam sebuah
perkumpulan (organisasi).
 Kegiatan, yaitu suat aktivitas yang harus dikerjakan baik itu secara individu maupun
bersama-sama
 Kerja sama, yaitu interaksi antara individu dan kelompok untuk menyelesaikan suatu
masalah
 Tujuan, yakni sesuatu yang ingin didapatkan oleh sekelompok orang
 Efesiensi, perbandingan terbaik antara masukan (input) dan keluaran (output)

“Administrasi merupakan keseluruhan proses kerja sama antara dua orang manusia
atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya.” (Sondang P. Siagian, 2008).
1. Konsep DasarSistem Administrasi

Sebagai suatu sistem pada hakikatnya adalah seperangkat komponen, elemen, unsur
atau subsistem dengan segala atributnya, yang satu sama lain saling berkaitan, pengaruh-
mempengaruhi dan saling tergantung sehingga keseluruhannnya merupakan suatu kesatuan
yang terintegrasi atau totalitas, serta mempunyai peranan atau tujuan tertentu. Nilai atau
peranan suatu sistem akan dipengaruhi oleh nilai atau peranan dari sub-sistemnya. Sebaliknya
nilai atau peranan suatu subsistem akan ditentukan oleh nilai atau peranan sistem yang
bersangkutan. Suatu sistem bersama dengan berbagai sistem lain yang saling berinteraksi
merupakan sub-sistem dari suatu sistem yang lebih besar.

Secara elementer, administrasi terjadi apabila terdapat dua orang atau lebih, yang
bekerjasama melakukan kegiatan tertentu dengan sarana tertentu untuk mencapai tujuan
bersama tertentu. Dengan sendirinya antara manusia, kerjasama, kegiatan, sarana dan tujuan
tersebut saling berkaitan satu sama lain. Oleh karena itu, administrasi merupakan suatu sistem

B. Pengertian manajemen
Manajemen kita terjemahkan menjadi manajemen, dan leadership menjadi
kepemimpinan.Sebenarnya apaperbedaan “hakiki” antara manajemen dan kepemimpinan?
Silakan baca terus..Berbagai pakar mempunyai pendapat yang bermacam-macam tentang
manajemen dan kepemimpinan itu.. Satu penjelasan yang mudah dipahami adalah dari
Stephen Covey.Andaikata kita ini sedang akan membuka hutan untuk eksplorasi hasil hutan,
maka seorang pemimpin akan mengatakan, “Baik, dari berbagai informasi dan pertimbangan,
saya putuskan hutan di lereng bukit itu yang harus kita tebang dulu.” Sebagai pemimpin ia
menjelaskan bagian mana yang harus dieksplorasi.Begitu pemimpin itu menjelaskan bagian
hutan mana yang harus dibuka, maka saatnya peran manajemen berlaku.
Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuna ménagement, yang memiliki arti seni
melaksanakan dan mengatur. Karenanya, manajemen dapat diartikan sebagai ilmu dan seni
tentang upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan
secara efektif dan efesien. Manajer/Pemimpin adalah seorang yang karena pengalaman,
pengetahuan, dan keterampilannya diakui oleh organisasi untuk memimpin, mengatur,
mengelola, mengendalikan dan mengembangkan kegiatan organisasi dalam rangka mencapai
tujuan.
Para manajer akan memikirkan cara-cara, alat-alat, metoda yang paling efektif untuk
membuka hutan itu. Mungkin mereka akan memakai gergaji listrik, mungkin memakai
gergaji panjang karena medannya sulit, atau bahkan mereka akan melingkar untuk mencari
celah agar mudah membuka bagian hutan itu.Bisakah sekarang anda membedakan fungsi
manajemen dan kepemimpinan? Kepemimpinan adalah yang menentukan arah, sedangkan
manajemen berusaha untuk mewujudkan agar arah tadi bisa tercapai Manajemen dan
kepemimpinan, sebenarnya apa perbedaan mendasar kedua istilah itu? Dua kata itu,
manajemen dan kepemimpinan sangat sering kita dengar. Kadang kata itu sering kita
persamakan artinya. Ketika kita melihat perusahaan yang sangat berkembang kita sering
mengatakan, “manajemen di sana baik.” Kadang kita berkata, namun kata manajemen begitu
melanda dalam kehidupan sehari-hari.
Ketika anda ingin mengkritik sebuah universitas yang prestasinya buruk, anda
mengatakan "manajemen universitas itu tidak cakap." Ketika anda bicara pengelolaan pajak
yang amburadul, anda mengatakan, "manajemen pajak di negeri kita payah." Saat ini kita
memang hidup penuh dengan berondongan istilah yang macam-macam, yang semuanya
terkait dengan manajemen.. Benchmarking, balance score card, intrapreneuring,
empowerment, business process reengineering, dan istilah-istilah aneh-aneh (tapi pasti
Inggris) begitu melanda organisasi kita.Celakanya, kita sering begitu “gagah” menggunakan
kata-kata asing itu. Daripada bilang pemberdayaan, kita lebih mantap bicara empowerment.
Daripada bicara hubungan pelanggan yang akrab, kita katakan customer intimacy, atau malah
sekadar customer relationship. Namun ada fenomena menarik, walau kita sering
mengucapkan berbagai istilah manajemen, kita malah sering tidak tahu arti persis dari kata-
kata itu. Seringkali pula istilah manajemen itu kita dengar dari orang lain, karena terasa
gagah, kata itu kemudian menjadi “kosa kata” kita sehari-hari tanpa kita pernah tahu dari
literatur mana sumber istilah manajemen itu.Ketika kita makin berakrab-akrab dengan
berbagai istilah itu, agar “membumi” kita ganti istilah itu menjadi bahasa Indonesia.

1. Ruang Lingkup Manajemen


Selain manajemen sebagai ilmu, manajemen juga dianggap sebagai seni. Hal ini
disebabkan oleh kepemiminan memerlukan kharisma, stabilitas emosi, kewibawaan,
kejujuran, kemampuan menjalin hubungan antaramanusia yang semuanya itu banyak
ditentukan oleh bakat seseorang dan tidak dapat dipelajari Ilmu manajemen merupakan suatu
kumpulan pengetahuan yang disistemisasi, dikumpulkan dan diterima kebenarannya. Hal ini
dibuktikan dengan adanya metode ilmiah yang dapat digunakan dalam setiap penyelesaian
masalah dalam manajemen. Metode ilmiah pada hakikatnya meliputi urutan kegiatan sebagai
berikut.
1. Mengetahui adanya persoalan.
2. Mendefinisikan persoalan.
3. Mengumpulkan fakta, data dan informasi.
4. Menyusun alternatif penyelesaian.
5. Mengambil keputusan dengan memilih salah satu alternatif penyelesaian.
6. Melaksanakan keputusan serta tindak lanjut.

C. Kepemimpinan
Seorang pemimpin sejati tidak cukup hanya memiliki hati atau karakter semata, tetapi
juga harus memiliki serangkaian metoda kepemimpinan agar dapat menjadi pemimpin yang
efektif. Banyak sekali pemimpin memiliki kualitas dari aspek yang pertama, yaitu karakter
dan integritas seorang pemimpin, tetapi ketika menjadi pemimpin formal, justru tidak efektif
sama sekali karena tidak memiliki metoda kepemimpinan yang baik. Contoh adalah para
pemimpin karismatik ataupun pemimpin yang menjadi simbol perjuangan rakyat, seperti
Corazon Aquino, Nelson Mandela, Abdurrahman Wahid, bahkan mungkin Mahatma Gandhi,
dan masih banyak lagi menjadi pemimpin yang tidak efektif ketika menjabat secara formal
menjadi presiden.

Prinsip Kepemimpinan
• Seorang yang belajar seumur hidup Tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga
diluar sekolah. Contohnya, belajar melalui membaca, menulis, observasi, dan mendengar.
Mempunyai pengalaman yang baik maupun yang buruk sebagai sumber belajar.
• Berorientasi pada pelayanan Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani, sebab
prinsip pemimpin dengan prinsip melayani berdasarkan karir sebagai tujuan utama. Dalam
memberi pelayanan, pemimpin seharusnya lebih berprinsip pada pelayanan yang baik.
• Membawa energi yang positifSetiap orang mempunyai energi dan semangat. Menggunakan
energi yang positif didasarkan pada keikhlasan dan keinginan mendukung kesuksesan orang
lain. Untuk itu dibutuhkan energi positif untuk membangun hubungan baik. Seorang
pemimpin harus dapat dan mau bekerja untuk jangka waktu yang lama dan kondisi tidak
ditentukan. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus dapat menunjukkan energi yang positif,
seperti ;
• Percaya pada orang lainSeorang pemimpin mempercayai orang lain termasuk staf
bawahannya, sehingga mereka mempunyai motivasi dan mempertahankan pekerjaan yang
baik. Oleh karena itu, kepercayaan harus diikuti dengan kepedulian.
• Keseimbangan dalam kehidupanSeorang pemimpin harus dapat menyeimbangkan tugasnya.
Berorientasi kepada prinsip kemanusiaan dan keseimbangan diri antara kerja dan olah raga,
istirahat dan rekreasi. Keseimbangan juga berarti seimbang antara kehidupan dunia dan
akherat.
• Melihat kehidupan sebagai tantangan Kata ‘tantangan’ sering di interpretasikan negatif.
Dalam hal ini tantangan berarti kemampuan untuk menikmati hidup dan segala
konsekuensinya. Sebab kehidupan adalah suatu tantangan yang dibutuhkan, mempunyai rasa
aman yang datang dari dalam diri sendiri. Rasa aman tergantung pada inisiatif, ketrampilan,
kreatifitas, kemauan, keberanian, dinamisasi dan kebebasan.
• Sinergi Orang yang berprinsip senantiasa hidup dalam sinergi dan satu katalis perubahan.
Mereka selalu mengatasi kelemahannya sendiri dan lainnya. Sinergi adalah kerja kelompok
dan memberi keuntungan kedua belah pihak. Menurut The New Brolier Webster International
Dictionary, Sinergi adalah satu kerja kelompok, yang mana memberi hasil lebih efektif dari
pada bekerja secara perorangan. Seorang pemimpin harus dapat bersinergis dengan setiap
orang atasan, staf, teman sekerja.
• Latihan mengembangkan diri sendiri Seorang pemimpin harus dapat memperbaharui diri
sendiri untuk mencapai keberhasilan yang tinggi. Jadi dia tidak hanya berorientasi pada
proses. Proses daalam mengembangkan diri
BAB III
PENUTUP
A. Keseimpulan
Kepemimpinan adalah yang menentukan arah, sedangkan manajemen berusaha untuk
mewujudkan agar arah tadi bisa tercapai. Manajemen lebih peduli kepada pemilihan metoda,
cara-cara agar tujuan itu bisa tercapai secara efektif. Itu tadi adalah konsep manajemen dan
kepemimpinan dari Covey. Warren Bennis, pakar kepemimpinan dan manajemen terkenal,
dengan cerdas mengatakan, “Pemimpin menaklukkan situasi. Mungkin situasi itu kacau,
membingungkan, mengherankan dan bahkan menantang kita dan bisa membungkam kita jika
kita biarkan situasi itu makin memburuk. Manajer, atau manajemen? Manajer menyerah atas
keadaan itu. Manajemen berarti mengelola, sedangkan kepemimpinan, menginovasi. Manajer
adalah tiruan, sedangkan pemimpin adalah asli. Manajemen menjaga hal-hal, pemimpin
mengembangkan hal-hal. Manajemen berfokus pada sistem dan struktur sedangkan
kepemimpinan berfokus pada orang-orang
Kepemimpinan merupakan suatu proses dimana sang pemimpin mampu
mempengaruhi pengikutnya untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam memimpin,
tentu setiap pemimpin mempunyai gaya kepemimpinan tersendiri yang merupakan cerminan
ciri khas kepemimpinannya.
Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuna ménagement, yang memiliki arti seni
melaksanakan dan mengatur. Karenanya, manajemen dapat diartikan sebagai ilmu dan seni
tentang upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan
secara efektif dan efesien. Manajer/Pemimpin adalah seorang yang karena pengalaman,
pengetahuan, dan keterampilannya diakui oleh organisasi untuk memimpin, mengatur,
mengelola, mengendalikan dan mengembangkan kegiatan organisasi dalam rangka mencapai
tujuan.
Kemampuan intelektualnya yang tinggi, telah membentuk gaya kepemimpinan
gagasan, organisasi adalah hanyalah alat atau instrumen dari sebuah pemikiran yang diusung
bersama sama, dipahami, dan disepakati bersama sama. Adalah hal yang susah
mensintesiskan pribadi seseorang baik atau buruk dalam soal kepemimpinan, tergantung
paradigma berpikir seseorang. Untuk menjadi pemimpin yang benar bukan hal yang mudah.

B. Saran
Kepemimpinan dikatakan sukses jika orang-orang itu kemudian bergerak, maju dan
menganggap tujuan tadi milik mereka yang harus mereka perjuangkan dan capai. Pengaruh
kepada lingkungannya, Manajemen kepemimpinen sangat berpengaruh keberadaannya,
mendorong perubahan dalam organisasi. Bisakah sekarang kita membedakan fungsi
manajemen dan kepemimpinan?” Pendapat saya sendiri? Kunci dari kepemimpinan adalah
pengaruh. Ia berbuat, bertindak, bekerja untuk mempengaruhi orang agar mau bergerak
menuju arah yang sudah dicanangkan.
DAFTAR PUSTAKA

Ardian Syam, Konsep Manajemen, Author, Http://www.pembelejar.com.

Purwanto, Yadi, 2001, makalah: Manajemen PT. Cendekia Informatika, Jakarta


W. Brown steven, 1998, manajemen kepemipinan, Jakarta: Profesional Books

Anda mungkin juga menyukai