Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PEMAHAMAN TENTANG FUNGSI-FUNGSI POKOK


ADMINISTRASI PENDIDIKAN

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
1. Dini Fitriani (1811240120)
2. Hanifah Rohmatin (1811240126)
3. Melisa Nurfitriani (1811240112)

KELAS : 5 D

DOSEN PENGAMPUH:
Intan Utami, M.Pd

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kami ucapkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunianya lah sehingga Kami mampu menyelesaikan makalah kami dengan tepat
waktu sesuai dengan yang diharapkan Shalawat beriring salam selalu tercurahkan
kepada nabi besar Muhammad SAW karena berkat perjuangan beliau la kita
sampai sekarang terbebas dari namanya zaman jahiliyah dan sekarang sudah
merasakan masa yang penuh dengan kecanggihan teknologi.
Selanjutnya, Kami Mengucapkan Terimakasih kepada Dosen Pengampuh
yaitu kepada Ibu Intan Utami, M.Pd., karena telah memberikan kesempatan
kepada Kami yang disini berperan sebagai Mahasiswa untuk menulis makalah
Mata Kuliah Administrasi dan Supervisi Pendidikan mengenai Pemahaman
Tentang Fungsi-Fungsi Pokok Administrasi Pendidikan.
Pada Makalah ini Kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca karena Kami menyadari bahwa makalah yang Kami buat masih jauh dari
kata sempurna, hanya saja Kami juga berharap agar makalah yang kami buat bisa
bermanfaat untuk menambah wawasan pembaca.

Bengkulu, November 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
KATA PENGATAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan Makalah....................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Administrasi........................................................................2
B. Pengertian Administrasi Pendidikan.....................................................3
C. Fungsi-Fungsi Administrasi Pokok Pendidikan...................................5

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan...........................................................................................11
B. Saran.....................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Konsep pembelajaran fungsi-fungsi administrasi telah dikenal sejak
lama dengan berbagai asumsi. Administrasi bisa dikenal sebagai materi,
menyuruh orang agar bekerja, mencapai suatu tujuan melalui upaya orang
lain, memanfaatkan manusia, uang, dan sebagainya. Untuk memperoleh
gambaran yang lebih luas dan komperensif, tentang administrasi, makalah ini
akan mengemukakan fungsi dan tujuan yang berlaku dalam administrasi.
Seperti halnya dalam bidang lain, dalam perkembangan administrasi
sering terjadi asumsi, teori dan pandangan yang melengkapi mengubah
bahkan mengganti sebagian dengan perombakan itu, administrasi seolah maju
dan berkembang segala kemajuan kehidupan manusia. Hal ini menunjukkan
administrasi hadir dalam kehidupan manusia sejak zaman dahulu sampai yang
akan datang.
Administrasi sebagai suatu kegiatan bersama terdapat dimana-mana
selama ada manusia yang hidup dan bekerjasama dalam kelompok. Jika kita
melihat sebuah pabrik bekerja menghasilkan semacam benda sebagai
produknya, maka di situ kita melihat ada administrasi. Jika kita melihat suatu
lembaga yang melatih dan memberikan suatu pelajaran yang akhirnya mereka
mendapat sertifikat dari proses pendidikan itu,maka distu ada administrasi
pendidikan. Jika kita melihat suatu lembaga yang mempunyai suatu
organisasi yang tersusun baik ataupun terencana, maka di situ kita melihat
ada sebuah manajemen, dan disetiap lingkungan mempunyai proses
pengelolaan pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan administrasi ?
2. Apa yang dimaksud dengan administrasi pendidikan ?
3. Apa yang dimaksud dengan fungsi-fungsi pokok administrasi pendidikan?

C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui apa itu administrasi
2. Untuk mengetahui apa itu administrasi pendidikan
3. Untuk mengetahui apa fungsi-fungsi pokok administrasi pendidikan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Administrasi
Kata “administrasi” itu berasal dari bahasa Latin yang terdiri atas
kata"ad" dan "ministro/ministrare". Kata ad itu sendiri mempunyai arti
yangsama dengan kata "to" dalam bahasa Inggris,yang berarti “ke”
atau“kepada”. Sedangkan kata ministrare atau ministro yang sama artinya
dengankata to serve atau to conduct yang berarti “melayani”, ”membantu"
atau “mengarahkan”. Jadi, kata “administrasi” dapat diartikan sebagai
suatu kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan, atau
mengatursemua kegiatan di dalam mencapai tujuan.
Pengertian administrasi menurut para ahli :
a. Menurut Herbert A. Simonn
Administration can be defined as the activities of groups cooperating to
accomplish common goals. Jadi baginya admnistrasi dapat dirumuskan
sebagai kegiatan-kegiatan kelompok kerja sama untuk mencapai tujuan-
tujuan bersama.
b. Menurut Leonard D. White
Administration is a process common to all groups efforts, public or
private, civil or military. Jadi baginya administrasi adalah suatu proses
yang umum ada pada setiap usaha kelompok-kelompok, baik pemerintah
maupun swasta, baik sipil maupun militer, baik dalam ukuran besar
maupun kecil.
c. Menurut Prajudi Atmosudirdjo
Administrasi merupakan suatu fenomena sosial, suatu perwujudan tertentu
di dalam masyarakat modern. Eksistensi daripada administrasi ini
berkaitan dengan organisasi, artinya administrasi itu terdapat di dalam
suatu organisasi. Jadi barang siapa hendak mengetahui adanya administrasi
dalam masyarakat ia harus mencari terlebih dahulu suatu organisasi yang
masih hidup, di situ terdapat administrasi.

2
d. Menurut The Liang Gie
Administrasi adalah segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap
pekerjaan pokok yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam kerja sama
mencapai tujuan tertentu.
e. Menurut Sondang P. Siagian
Administrasi adalah keseluruhan proses pelaksanaan dari keputusan-
keputusan yang telah diambil dan pelaksanaan itu pada umumnya
dilakukan oleh dua orang manusia atau lebih untuk mencapai tujuan yang
telah ditentkan sebelumnya.

B. Pengertian Administrasi Pendidikan


Untuk dapat memahami administrasi pendidikan secara keseluruhan,
maka perlu terlebih dahulu membahas titik awal pengertian tersebut, yaitu
administrasi.Pengertian dasar tentang administrasi itu akan merupakan
tumpuan pemahaman administrasi pendidikan seutuhnya.Seperti dijelaskan
diatas bahwa administrasi secara bebas dapat diartikan bahwa administrasi itu
merupakan pelayanan atau pengabdian terhadap subjek tertentu.Pendidikan
adalah usaha dasar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan
manusia, baik didalam maupun diluar sekolah.Untuk memperluas
pemahaman tentang pengertian administrasi pendidikam berikut ini
dikemukakan beberapa batasan atau definisi, yaitu:
1. Hadari Nawawi (1989:11)
Administrasi pendidikan adalah serangkaian kegiatan atau keseluruhan
proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang untuk mencapai
tujuan pendidikan secara berencana dan sistematis yang diselenggarakan
dalam lingkungan tertentu, terutama berupa lembaga pendidikan formal.
2. Engkoswara
Administrasi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari penataan
sumberdaya yaitu manusia, kurikulum atau sumber belajar dan fasilitas
untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal dan penciptaan suasana

3
yang baik bagi manusia yang turut serta dalam mencapai tujuan
pendidikan yang disepakati.
3. Ngalim Purwanto (1984:14)
Administrasi pendidikan adalah suatu proses keseluruhan, kegiatan
bersama dalam bidang pendidikan yang meliputi : perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan,
dan pembiyaan dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang
tersedia, baik personel, materiil maupun spirituil untuk mencapai tujuan
pendidikan secara efektif dan efisien.
4. Robert E. Wilson (1996)
Administrasi pendidikan adalah koordinasi kekuatan penting untuk
pengajaran yang lebih baik bagi seluruh anak-anak di dalam organisasi
sekolah untuk mencapai tujuan dan menjamin pencapaian tujuan.
5. Oteng Sutisna (1983 :17)
Administrasi pendidikan sebagai suatu peristiwa mengkoordinasikan
kegiatan yang saling bergantung dari orang-orang dan kelompok-
kelompok dalam mencapai tujuan bersama pendidikan anak-anak.
6. Mohammad Rifai (1972:51)
Administrasi adalah keseluruhan proses yang mempergunakan dan
mengikutsertakan semua sumber potensi yang tersedia dan yang sesuai,
baik personel maupun materil dalam usaha untuk mencapai tujuan bersama
seefektif dan seefisien mungkin.
7. Calvin Grieder (1961)
Administrasi pendidikan adalah keseluruhan proses yang menggunakan
dan mengikutsertakan semua sumber potensi yang tersedia dan yang
sesuai baik personal maupun materil dalam usaha mencapai tujuan
bersama seefektif dan seefisien mungkin.

Dan dari berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa


administrasi pendidikan pada intinya adalah segenap proses pengalahan
dan pengintegrasian segala sesuatu atau potensi dalam suatu aktivitas

4
kelembagaan, baik personal, spiritual dan materil yang bersangkutan
dengan pencapaian tujuan pendidikan.

C. Fungsi-Fungsi Administrasi Pendidikan


Administrasi pendidikan merupakan aspek yang penting dalam
pendidikan. Administrasi pendidikan merupakan keseluruhan proses yang
diperlukan dalam penyelesaian pekerjaan-pekerjaan personil sekolah untuk
mendidik peserta didik. Jadi administrasi ini ditujukkan kepada pendidikan
peserta didik secara tidak langsung.
Selain memiliki tujuan, administrasi pendidikan juga mempunyai
beberapa fungsi, yakni administrasi pendidikan memiliki fungsi sebagai
berikut :
a. Fungsi Pengkoordinasian (Coordination)
Adanya bermacam-macam tugas/pekerjaan yang dilakukan oleh
banyak orang, memerlukan adanya koordinasi dari seorang pemimpin.
Adanya koordinasi yang baik dapat menghindarkan kemungkinan
terjadinya persaingan yang tidak sehat dan atau kesimpangsiuran dalam
tindakan. Dengan adanya koordinasi yang baik, semua bagian dcan
personel dapat bekerja sama menuju ke satu arah tujuan yang telah
ditetapkan. Pengkoordinasian diartikan sebagai usaha untuk menyatu
padukan kegiatan dari berbagai individu agar kegiatan mereka berjalan
selarfas dengan anggota dalam usaha mencapai tujuan.
Koordinasi pada umumnya tidak efektif karena muncul system
birokrasi, dan krisis ini akan terjadi jika organisasi menjadi terlalu besar
dan rumit untuk dikelola. Akan tetapi, pada pokoknya penggoordinasian
menurut The Liang Gie (1983: 216) merupakan rangkaian aktifitas yang
menghubungkan, menyatu padukan dan menyalaraskan orang-orang dan
pekerjaan. Sedangkan Oteng Sutisna (1983: 199) merumuskan koordinasi
ialah mempersatukan sumbangan-sumbangan dari orang-orang, bahan, dan
sumber-sumber lain ke arah tercapainya maksud yang telah ditetapkan.
Koordinasi dapat diwujudkan dengan menggunakan cara-cara antara lain:

5
1. Konferensi atau pertemuan lengkap yang mewakili unit kerja
2. Pertemuan berkala untuk pejabat-pejabat tertentu
3. Pembentukan panitia gabungan jika diperlukan
4. Pembentukan badan kooordinasi staff untuk mengkoordinir kegiatan
5. Mewancarai bawahan untuk mengetahui hal penting yang berkaitan
dengan tugas dan tanggung jawabnya
6. Memorandum atau instruksi berantai
7. Ada dan tersedianya buku pedoman organisasi dan tata kerja.

Unsur-unsur koordinasi yang penting dalam organisasi pemerintahan


daerah, provinsi, kabupaten/kota, dinas pendidikan daerah, dan sekolah
antara lain dapat dikemukakan:
1) Ada koordinator yang cukup berwibawa dilihat dari kedudukan dan
pendidikannya untuk memfungsikan tiap-tiap bagian atau orang-
orang dalam organisasi. Koordinator tersebut memiliki
kemampuan untuk membawa dan menggunakan sumbangan dari
unit dan orang tersebut guna mewujudkan tujuan yang telah
ditentukan;
2) Ada unit atau orang yang dikoordinasikan yang sudah ditata dan
mampu memberikan sumbangan yang sangat berguna bagi
terwujudnya cita-citan bersama; dan
3) Ada pengertian timbal balik dari coordinator dan mereka yang
terkoordinir untuk saling menghargai dan saling kerjasama bagi
kepentingan organisasi.

Adapun manfaat dari pengkoordinasian adalah:


1. Dengan pengkoordinasian dapat diperoleh kekuatan yang integral
dan menyatu sehingga diperoleh hasil gerak organisasi yang
kompak, harmonis dan saling menunjang.
2. Dengan pengkoordinasian diharapkan tidak terjadi arus yang
simpangsiur antara bidang-bidang yang ada, baik dalam

6
pengambilan keputusan, penginformasian, serta tindakan, ditinjau
dari segi arah dan bentuk.

b. Fungsi Pengarahan (Directing)


Directing alias fungsi pengarahan adalah upaya untuk menciptakan
suasana kerja dinamis, sehat agar kinerjanya lebih efektif dan efisien.
Beberapa kegiatan pada fungsi pengarahan :
1. Membimbing dan memberi motivasi kepada pekerja supaya bisa
bekerja secara efektif dan efisien
2. Memberi tugas serta penjelasan secara rutin tentang pekerjaan
3. Menjelaskan semua kebijakan yang sudah ditetapkan
Kegiatan pengarahan dilakukan oleh pimpinan untuk memberikan
penjelasan dan petunjuk kepada pegawainya. Kegiatan ini dilakukan
sebelum dan selama pegawai melaksanakan tugas. Artinya pengarahan
sudah dilakukan pada proses penempatan pegawai ditahap Staffing.
Seorang pegawai yang akan memulai suatu pekerjaan perlu menerima
deskripsi kerja terlebih dahulu, salah satunya agar pegawai tersebut bisa
mengukur beban kerjanya.

1. Konsep Pengarahan
Stoner mendefinisikan pengarahan adalah “fungsi manajemen yang
berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah
atau intruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing
agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada
tujuan yang telah ditetapkan semula. Dalam redaksi “usaha memberi” dan
“kepada bawahan” sebagaimana Stoner mendefinisikan pengarahan,
terdapat unsur pimpinan dan bawahan yang terlibat proses komunikasi
timbal balik. Unsur pimpinan menjadi yang paling dominan karena
pimpinanlah yang menguasai rencana kerja. Kewibawaan pemimpin
menjadi sangat penting dalam mempengaruhi bawahannya agar bisa

7
menyikapi secara serius setiap arahan dan intruksi sebagai suatu kewajiban
dan tanggungjawab yang harus dilaksanakan.
2. Proses pengarahan
Pemimpin yang menguasai rencana kerja organisasi akan
mengarahkan para peesonilnya untuk berada pada jalur tujuan yang akan
dicapai. Proses pengarahan personil dalam hal ini terdiri dari:
1) Mengadakan orientasi kerja sebelum bawahan melaksanakan tugas.
Dalam tahap ini, seorang manajer memperkenalkan lingkungan
kerja, ruangan dimana tempat bawahannya bertugas dan siapa saja
rekan kerjanya.
2) Memberi petunjuk teknis mengenai pekerjaan yang akan
dilakukan. Petunjuk teknis atau deskripsi kerja setiap personil
mungkin berbeda-beda, tetapi pemberian deskripsi kerja sebelum
personil melaksanakan tugasnya adalah sangat penting untuk
menjadi bahan evaluasi pada pelaksanaannya.
3) Memberi kesempatan kepada personil untuk menanggapi deskripsi
kerja. Hal ini penting dilakukan untuk mengantisipasi pekerjaan-
pekerjaan yang perlu pengarahan lebih akibat personil yang
kemungkinan keberatan atas pekerjaan tertentu.
4) Memberi bimbingan kepada pegawai yang mengalami kesulitan
dalam melaksanakan tugas. Beberapa pekerjaan yang tidak bisa
ditangani oleh personil perlu diberikan bimbingan manajer baik
secara langsung maupun tidak langsung.
5) Memberi saran dan perintah tindak lanjut terhadap hasil pekerjaan.
Hal ini perlu dilakukan untuk meningkatkan dan memperbaiki
kualitas pekerjaan serta hasil pekerjaannya.

c. Fungsi Pengawasan (Controlling)


Kegiatan pengawasan ini dilakukan agar prilaku personalia
organisasi mengarah ke tujuan organisasi, bukan semata-mata ke tujuan
individual; dan agar tidak terjadi penyimpangan yang berarti antara

8
rencana dengan pelaksanaan. Dengan demikian jelaslah controlling
mencakup kelanjutan tugas untuk melihat apakah kegiatan-kegiatan
dilaksanakan sesuai rencana. Melalui pengawasan yang efektif, roda
organisasi, implementasi rencana, kebijakan, dan upaya pengendalian
mutu dapat dilaksanakan dengan lebih baik.
Pengertian pengawasan yang lebih sederhana dikemukakan oleh
Johnson (1973: 74) yaitu sebagai fungsi system yang melakukan
penyesuaian terhadap rencana, mengusahakan agar penyimpangan-
penyimpangan tujuan system hanya dalam batas-batas yang dapat
ditoleransi. Dengan denikian dapat ditegaskan bahwa sasaran pengawasan
adalah prilaku individu sebagai orang-orang yang memproses lancarnya
kegiatan pembelajaran dan tidak terjadi penyimpangan. Pengertian ini
mengacu pada dua hal yaitu performan personnel dalam memproses obyek
dan hasil pendidikan.
Menurut Terry (2003: 18) ada berbagai cara untuk mengadakan
perbaikan, termasuk mengubah rencana dan bahkan tujuannya, mengatur
kembali tugas-tugas atau mengubah wewenang, tetapi seluruh perubahan
tersebut dilakukan melalui manusiawi.

Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan pengawasan


menurut Massie (1973) ialah:
1) Tertuju kepada strategis sebagai kunci sasaran yang menentukan
keberhasilan
2) Pengawasan menjadi umpan balik sebagai bahan revisi dalam
mencapai tujuan
3) Flexible dan responsive terhadap perubahan –perubahan kondisi
dan lingkungan
4) Cocok dengan organisasi pendidikan, misanya organisasi sebagai
system terbuka
5) Merupakan control diri sendiri
6) Bersifat langsung yaitu pelaksanaan control ditempat pekerja

9
7) Memperhatikan hakikat manusia dalam mengontrol para personnel
pendidikan.
8) Pengawasan yang baik adalah yang dapat memanfaatkan profesi
dan karier manusia (personnel) secara optimal
9) Mengikutsertan mereka menentukan sasaran
10) Menciptakan iklim ynag mendorong pengembangan diri
11) Membuat mereka responsive dengan semangat yang menantang.
Untuk itu perlu ada suatu system penilaian yang sistematis dan
tepat yang dapat memberi gambaran seberapa singkat kualitas yang
diperolah.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Administrasi pendidikan adalah suatu kegiatan kerja sama atau proses
pengintegrasian segala sesuatu baik personal maupun material yang
tergabung dalam organisasi pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan sebelumnya agar efektif dan efesien.
Administrasi pendidikan memiliki fungsi, yaitu: Perencanaan,
Pengorganisasian, Penyusunan, Pengarahan, Pengkoordinasian,
Penganggaran, Pergerakan, Penilaian.

B. Saran
Administrasi pendidikan sangat diperlukan dalam kegiatan
pendidikan guna untuk mengkoordinir kegiatan-kegiatan yang di
lakukan dan tidak hanya itu dapat juga menginventaris kelengkapan
media-media atau sarana belajar. Apabila suatu sekolah tidak
menggunakan administrasi pendidikan maka sekolah itu tidak akan
berhasil dan cenderung kacau.

11
DAFTAR PUSTAKA

H. Malayu S. P. Hasibuan. (2004). Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah,


Edisi Revisi. Cet. III; Jakarta: Bumi Aksara
Muwahid Shulhan dan Soim. (2013). Manajemen Pendidikan Islam.Yogayakarta:
Teras
Nanang Fattah. (2004). Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Purwanto, Ngalim. 2010. Administrasi Dan Supervisi Pendidikan. Bandung:PT
Remaja Rosdakarya.

12

Anda mungkin juga menyukai