D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
1. Ardhiansyah Zarkasih
2. Bima Sari
3. Nur Hasanah
4. Nurul Hasanah
5. Tiara Hamidah
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Layanan Administrasi Pendidikan”.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Profesi Kependidikan.
Dalam makalah ini, kami akan membahas mengenai layanan administrasi pendidikan yang
meliputi administrasi kurikulum, administrasi kesiswaan, administrasi sarana dan prasarana,
administrasi personil, administrasi keuangan, dan administrasi humas. Pembahasan ini
diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang peran dan pentingnya
layanan administrasi pendidikan dalam pengelolaan institusi pendidikan.
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk generasi muda yang berkualitas dan
mampu menghadapi tantangan masa depan. Untuk mencapai tujuan tersebut, tidak hanya faktor kegiatan
pembelajaran yang berperan, tetapi juga layanan administrasi pendidikan yang efektif dan efisien.
Layanan administrasi pendidikan melibatkan berbagai aspek, termasuk kurikulum, kesiswaan, sarana dan
prasarana, personil, keuangan, dan humas.
Dalam mengelola sebuah institusi pendidikan, peran administrasi pendidikan sangat penting dalam
mengatur dan mengorganisasi berbagai kegiatan yang berkaitan dengan aspek-aspek tersebut.
Administrasi kurikulum berkaitan dengan perencanaan, pengembangan, dan evaluasi kurikulum yang
sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Administrasi kesiswaan meliputi pengelolaan kegiatan peserta
didik di luar ruang kelas, seperti kegiatan ekstrakurikuler dan bimbingan konseling. Administrasi sarana
dan prasarana melibatkan pengelolaan fasilitas dan infrastruktur pendidikan yang memadai. Administrasi
personil mencakup pengelolaan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Administrasi keuangan
berperan dalam pengaturan sumber daya keuangan institusi pendidikan. Sementara itu, administrasi
humas bertugas dalam menjalin hubungan baik antara institusi pendidikan dengan pihak eksternal,
termasuk orang tua siswa dan masyarakat
Rumusan Masalah:
1. Apa yang dimaksud dengan Layanan Administrasi
2. Apa yang dimaksud dengan Administrasi Kurikulum
3. Apa yang dimaksud dengan Administrasi Kesiswaan
4. Apa yang dimaksud dengan Administrasi Sarana dan Prasarana
5. Apa yang dimaksud dengan Administrasi Personil
6. Apa pengertian Administrasi Keuangan
7. Apa yang dimaksud dengan Administrasi Humas
Tujuan
1. Mengetahui apa itu Layanan Administrasi
2. Mengenal apa itu Administrasi Kurikulum
3. Mengetahui yang dimaksud dengan Administrasi Kesiswaan
4. Mengetahui apa itu Administrasi Sarana dan Prasarana
5. Memahami yang dimaksud dengan Administrasi Personil
6. Mengetahui apa itu Administrasi Keuangan
7. Memahami apa itu Administrasi Humas
BAB II
ISI
PEMBAHASAN
Untuk menyempurnakan pelaksanaan administrasi sarana dan prasarana para ahli menyarankan
beberapa pedoman pelaksanaan administrasinya, diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Kepala sekolah tidak terlalu menyibukkan diri secara langsung dengan urusan
pelaksanaan administrasi sarana dan prasarana pengajaran.
Adapun masalah yang sering timbul dalam pemeliharaan sarana dan prasarana di sekolah adalah
pengrusakan yang di lakukan oleh siswa-siswa di sekolah itu sendiri. Namun ada beberapa upaya
yang
D. Administrasi Personil
1. Pengertian
Menurut asal katanya, (etimologois) administrasi adalah dari Bahasa Latin yang terdiri dari
AD + MINISTRARE yang berarti melayani, membantu, dan memenuhi. (Hadari Nawawi.
1983:5). Administrasi personil upaya melayani atau membantu personil agar tumbuh dan
berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki
b. Orientasi
Kegiatan orientasi bermaksud memberikan kesiapan sikap mental dan sosial; kepada
petugas baru, supaya dia dapat mengefektifkan segala potensi yang dimilikinya secara maksimal
dalam lingkungan kerja yang baru.
c. Pembinaan
Petugas yang sudah dapat menyesuaikan diri dan mengefektifkan potensinya, harus tetap
mendapat motivasi, dorongan, dan bantuan agar tidak menurun efektifitasnya dan tetap
produktif. Pembinaan ini dapat dilihat dari dua segi:
Pembinaan profesional bertujuan agar petugas tetap bergairah mengefektifkan
kemampuan profesionalnya, tetap berusaha menjadi anggota yang kreatif dan
produktif.
Pembinaan sosial bertujuan untuk memelihara kepuasan kerja dalam kelompok.
Kesadaran bahwa setiap petugas melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan
bersama dan dengan jalan bekerja sama, harus selalu dipelihara.
d. Peningkatan.
Agar usaha mendapatkan kemajuan dan peningkatan dalam usaha berupa
peningkatan hasil usaha melalui peningkatan prosesnya. Peningkatan ini dapat
dicapai melalui manusianya. Tanpa peningkatan personil diharapkan peningkatan
hasil atau proses bekerja.
Dalam peningkatan personil harus lihat dari dua segi pengaruh yaitu:
- Peningkatan profesional
- Peningkatan Administratif
e. Mutasi
Mutasi berarti perubahan. Pembinaan dan peningkatan profesional dan administratif akan
membawa berbagai perubahan:
mutasi tugas/tanggungjawab
mutasi tempat
mutasi status
Pendayagunaan potensi manusia harus disesuaikan dengan situasi, dengan kebutuhan dan
dengan kemampuan personilnya. Setiap perubahan membawa kemungkinan faktor-faktor
lainnya. Bertambah luasnya ruang lingkup pekerjaan mungkin memerlukan pembagian tugas dan
organisasi kerja yang lain
Administrasi Keuangan
Di sini pengertian administrasi dalam pengelolaan keuangan yang meliputi antara lain:
1. Asas pemisahan tugas (Otorisator, Ordonator, dan Bendaharawan).
2. Perencanaan anggaran tahunan sekolah (RAPBS).
3. Ketatausahaan keuangan sekolah meliputi:
a. Dasar hukum
b. Pembukuan setiap transaksi
c. Pertanggungjawaban
d. Pelaporan, dan
e. Pendapatan
4. Pengawasan.
5. Jadwal kegiatan pelaksanaan administrasi keuangan sekolah
6. Contoh-contoh mengenai ketatausahaan keuangan sekolah dan format pelaporan.
Salah satu keuangan yang memerlukan pengelolaan yang tertib adalah keuangan Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) tetap mengacu pada konsep Manajemen Berbasis Sekolah (School
Based Management) yang mengandung arti, yaitu:
a. Swakelola dan Partisipatif
Pelaksanaan program dilakukan secara swakelola (direncanakan, dikerjakan dan
diawasi sendiri) dengan melibatkan warga sekolah dan masyarakat untuk berpartisipasi secara
aktif dalam memberi dukungan terhadap perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan program
sesuai dengan peraturan yang berlaku
b. Transparan
Pengelolaan dana harus dilakukan secara terbuka agar warga sekolah dan masyarakat
dapat memberikan saran, kritik, serta melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap
pelaksanaan program.
c. Akuntabel
Pengelolaan dana harus dapat dipertanggungjawabkan, sesuai dengan pedoman
pelaksanaan yang sudah ada dan disepakati oleh guru dan warga sekolah
d. Demokratis
Penyusunan perencanaan, pengambilan keputusan dan peme- cahan masalah ditempuh
melalui jalan musyawarah/mufakat dengan memberikan kesempatan kepada guru untuk
mengajukan saran, kritik atau pendapat.
e. Efektif dan Efisien
Dana BOS harus digunakan atau dimanfaatkan secara efektif dan efisien sesuai dengan
ketentuan yang ada. Efektif berarti penggunaan sesuai tujuan bersama. Sedangkan efisiensi dana
dimanfaatkan sehemat mungkin
f. Tertib Administrasi dan Pelaporan
Sekolah penerima dana harus menyusun dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan
kegiatan dan pertanggungjawaban keuangan sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan.
g. Saling Percaya
Saling percaya sangat dibutuhkan sehingga tidak ada saling mencurigai. Pemberian
dana berlandaskan pada rasa saling percaya (mutual trust) antara pemberi dan penerima dana.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga kepercayaan tersebut dengan memegang amanah dan
komitmen yang ditujukan semata-mata hanya untuk membangun pendidikan yang lebih baik
F. Administrasi Humas
1. Pengertian Humas
Setiap organisasi ataupun Instansi pemerintah terdapat suatu unsur yang berhubungan dengan
komunikasi dan yang berperan dalam komunikasi tersebut adalah humas atau hubungan
masyarakat.
Berdasarkan uraian di atas maka humas di lingkungan organisasi kerja atau Instansi Instansi
pemerintah termasuk juga di bidang pendidikan harus diartikan sebagai rangkaian kegiatan
organisasi atau Instansi untuk menciptakan hubungan Johann Harmonis dengan masyarakat atau
pihak pihak tertentu di luar organisasi tersebut agar mendapatkan dukungan efisien efisiensi dan
efektifitas pelaksanaan kerja secara sadar dan suka rela.
Hubungan sekolah dengan masyarakat adalah suatu proses komunikasi dengan tujuan
meningkatkan pengertian warga masyarakat tentang kebutuhan dan praktik pendidikan serta
berupaya memperbaiki sekolah.
Sekolah hidup di tengah masyarakat melayani masyarakat dan dihidupi masyarakat sebaliknya
masyarakat mengambil manfaat berupa output sekolah berupa tenaga lulusan yang memiliki
kualifikasi tertentu. Sekolah dan masyarakat adalah patner yang seharusnya bang menjalin
interaksi saling menguntungkan. Sekolah harus mampu menampung aspirasi masyarakat karena
masyarakat lah pemasok sekaligus pemakai output sekolah.