Anda di halaman 1dari 20

ADMINISTRASI DAN SUPERVASI PENDIDIKAN

“Konsep Dasar Administrasi Pendidikan”

Dosen Pengampu :

Dra. Nelfia Adi, M.Pd.

Oleh Kelompok 1 :

NOFRIYALDI 19003081

SILVIA JULLY RESKY 19087037

SARIVA 19087034

KHOLILA SIREGAR 19329022

ANNISA ELMIDA RIZMA 19018073

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
BAB I............................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................3
A. Latar Belakang.................................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................................4
C. Tujuan Makalah...............................................................................................................................4
D. Manfaat...........................................................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................5
1. Konsep dasar administrasi pendidikan (pengertian, pentingnya dan tujuan)..................................5
2. Fungsi/Proses administrasi pendidikan...........................................................................................9
3. Ruang lingkup administrasi pendidikan.........................................................................................15
BAB III........................................................................................................................................................18
PENUTUP...................................................................................................................................................18
A. Kesimpulan....................................................................................................................................18
B. SARAN............................................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................19
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa kita haturkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah pada
mata kuliah Administrasi dan supervasi pendidikan dengan pokok materi pembahasan “Hakikat
Pembelajaran Kewarganegaraan”.

Dalam proses pembuatan makalah ini, Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen
pengampu mata kuliah Administrasi dan supervasi pendidikan yang telah memberikan
bimbingan dan ilmu pengetahuan pada mata kuliah ini. Penulis juga berterima kasih kepada
semua partisipan yang telah memudahkan penulis dalam pembuatan makalah ini. Karena atas
semua konstribusi partisipan tersebut kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik
mungkin.

Hanya doa yang dapat penulis berikan, semoga segala bantuan yang telah diberikan
kepada penulis dibalas dan dinilai sebagai amal ibadah oleh Allah SWT. Kami berharap semoga
makalah ini bias menambah pengetahuan para pembaca. Penulis mengharapkan kritik dan saran
para pembaca yang sifatnya membangun, demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi.
Demikianlah makalah ini penulis buat, kami berharap agar makalah ini dapat memberikan
manfaat di dunia pendidikan dan memberikan inspirasi bagisemua pihak, baik yang menulis
ataupun yang membaca makalah.

Padang, Agustus 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu hal yang amat penting dalam kehidupan manusia.
Dalam konteks Indonesia, pendidikan menjadi sumber utama peningkatan kualitas
sumber daya manusia sehingga tidak mengherankan jika menjadi suatu pemikiran para
pemimpin untuk membuat suatu garis kebijakan nasional. Salah satu perwujudan akan hal
ini adalah lahirnya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Selain itu disusun pula kurikulum yang berlaku secara nasional oleh
pemerintah pusat melalui Departemen Pendidikan Nasional, yang memuat hal-hal pokok
yang harus dilaksanakan pada suatu lembaga pendidikan formal tertentu.
Pengadministrasian kegiatan-kegiatan belajar-mengajar, lazim juga disebut
sebagai administrasi. Bidang pengadministrasian ini sebenarnya merupakan pusat dari
semua kegiatan-kegiatan di sekolah. Ada beberapa fihak yang tidak begitu setuju dengan
istilah administrasi kurikulum. Di luar negeri disebutnya sebagai "administration of the
instructional program". Memang, administrasi kurikulum agak kurang tepat, jika
kurikulum diartikan dalam arti sempit sebagai "bahan pelajaran" atau subject matter"
yang harus disampaikan kepada pelajar.
Administrasi pendidikan merupakan perpaduan dari dua kata, yakni
“administrasi” dan “pendidikan”. Pada hakekatnya administrasi pendidikan adalah
penerapan ilmu administrasi dalam dunia pendidikan atau dalam pembinaan,
pengembangan dan pengendalian usaha praktek-praktek pendidikan. Administrasi
sekolah merupakan salah satu bagian dari administrasi pendidikan, yaitu administrasi
pendidikan yang dilaksanankan di sekolah. Salah satu alat administrasi sekolah adalah
tata usaha. Secara sederhana dan mudah, Administrasi pendidikan adalah suatu ilmu
tentang penyelenggaraan pendidikan disekolah, agar tercapai tujuan pendidikan di
sekolah itu.
Adminisrasi pendidikan adalah suatu proses keseluruhan, kegiatan bersama dalam
bidang pendidikan meliputi : perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan,
pengkoordinasian, pengawasan dan pembiayaan, dengan menggunakan atau
memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personil, materiil, maupun spiritual untuk
mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Beberapa unsur pokok dalam
administrasi yaitu (Purwanto, 1984 : 14-15) :
1. Adanya sekelompok manusia (sedikitnya 2 orang atau lebih)
2. Adanya tujuan yang hendakdicapai bersama
3. Adanya tugas/fungsi yang harus dilaksanakan (kegiatan kerja sama)
4. Adanya peralatan dan perlengkapan yang diperlukan

B. Rumusan Masalah

1. Apa konsep dasar administrasi pendidikan (pengertian, pentingnya dan tujuan) ?


2. Apa Fungsi/Proses administrasi pendidikan ?
3. Bagaimana Ruang lingkup administrasi pendidikan

C. Tujuan Makalah

1. Konsep dasar administrasi pendidikan (pengertian, pentingnya dan tujuan).


2. Fungsi/Proses administrasi pendidikan.
3. Bagaimana Ruang lingkup administrasi pendidikan.

D. Manfaat
Manfaat dari penulisan ini adalah untuk menginformasikan kepada pembaca apa itu
konsep dasar administrasi pendidikan, fungsi/proses administrasi pendidikan dan Ruang
lingkup administrasi pendidikan.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Konsep dasar administrasi pendidikan (pengertian, pentingnya dan tujuan)


A. Pengertian Administrasi Pendidikan

Administrasi pendidikan terdiri dari dua kata “administrasi” dan “pendidikan”.


Kata administrasi menurut William Moris yang penulis kutib dari buku administrasi
pendidikan karangan Prof. Dr. H. Asnawir berasal dari bahasa latin yang terdiri dari “ad”
dan “ministrare”, kata “ad” artinya sama dengan kata “to” dalam bahasa Inggris yang
berarti ke atau kepada, sedangkan kata “ministrare” yang dalam bahasa Inggris adalah
“serve” yang berarti melayani, membantu atau mengarahkan.
Kegiatan administrasi merupakan usaha pengendalian rangkaian kegiatan
kependidikan yang terarah pada pencapaian tujuan pendidikan yang hendak dicapai oleh
kelompok kerjasama yang menyelenggarakan usaha kependidikan. Dengan demikian
administrasi pendidikan bukanlah kegiatan kependidikan, akan tetapi adalah kegiatan
pengendalian rangkaian kegiatan kependidikan agar berlangsung secara efektif dan
efesien dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Untuk memahami lebih lanjut mengenai administrasi pendidikan, berikut ini adalah
pengertian yang diberikan oleh para ahli.
a. Menurut Drs. M. Ngalim Parwanto, administrasi pendidikan adalah
segenap proses pengarahan dan pengintegrasian segala sesuatu baik
personel, spiritual dan material yang bersangkut-paut dengan pencapaian
tujuan pendidikan.
b. Dapertemen pendidikan dan kebudayaan RI dikatakan bahwa administrasi
pendidikan adalah suatu proses keseluruhan, kegiatan bersama dalam
bidang pendidikan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengkoornasian, pengawasan, pembiayaan, dan pelaporan
dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik
personel, material, maupun spiritual untuk mencapai tujuan pendidikan
secara efektif dan efesien.
c. Hadari Nawawi menjelaskan bahwa administrasi pendidikan adalah
rangkaian kegiatan atau seluruh proses pengendalian usaha kerjasama
sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara berencana dan
sistematis yang diselenggarakan di lingkungan tertentu, terutama berupa
lembaga pendidikan.
d. Engkoswa mengatakan bahwa administrasi pendidikan adalah ilmu yang
mempelajari penataan sumber daya untuk mencapai tujuan pendidikan.

Berdasarkan pengertian-pengertian yang telah dikemukakan oleh para ahli di atas,


maka dapat dipahami bahwa administrasi pendidikan adalah tindakan mengkoordisasikan
perilaku manusia dalam pendidikan, agar sumber daya yang ada dapat ditata sebaik
mungkin, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai secara produktif.( mengatur
pendidikan)

B. Pentingnya Administrasi Pendidikan

Adapun manfaat administrasi pendidikan menurut Prof. Dr. H. Asnawir adalah sebagai
berikut:
a. Mengangkat derajat kinerja pekerja dan menolong mensukseskan dan
memperbaiki kinerja tersebut.
b. Menciptakan iklim kerja yang baik untuk menerapkan prinsip-prinsip
hubungan kemanusiaan yang sehat dengan menekankan penghargaan
kepada setiap orang pada lembaga pendidikan  yang bersangkutan.
c. Mendorong menterjemahkan, merobah pikiran-pikiran dan teori-teori
pendidikan menjadi kurikulum, program, metode, media, prosedur dan
berbagai aktivitas .pendidikan lainnya untuk menempuh jalan yang tepat
dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
d. Berusaha menghubungkan/mempertemukan lembaga pendidikan dengan
masyarakat kea rah pengembangan, kemajuan dan kestabilan.

Selanjutnya Ahmad Sabri dalam bukunya administrasi pendidikan menyebutkan manfaat


administrasi pendidikan bagi seorang tenaga kependidikan yang mempelajari administrasi
pendidikan adalah:
a. Dapat mengetahui dan menyadari akan tugas-tugas dan kewenangan yang
mesti dipikulnya serta mengetahui bagaimana cara-cara melaksanakan
tugas-tugas dan kewenangan masing-masing.
b. Dapat menghindarkan kesalahan-kesalahan kerja atau overlapping kerja/
tugas.
c. Mengetahui bagaimana melaksanakan sesuatu kegiatan kependidikan
dalam rangka mencapai tujuan pendidikan supaya tercapai efektif serta
secara tepat.
d. Mengetahui batas-batas hak dan kewajiban masing-masing tenaga
kependidikan.

C. Tujuan Administrasi Pendidikan

Tujuan administrasi pendidikan adalah untuk meningkatkan efesiensi dan efektifitas


penyelenggaraan kegiatan operasional pendidikan dalam mencapai tujuan
pendidikan.Adapaun yang menjadi tujuan utama pendidikan adalah untuk
mengembangkan kepribadian dan kemampuan peserta didik agar menjadi warga Negara
yang memiliki kualitas, sesuai dengan cita-cita bangsa berdasarkan pancasila.
Menurut Sergiovani dan Carver ada empat tujuan administrasi, yaitu: efektivitas
produksi, efesiensi, kemampuan menyesuaikan diri, dan kepuasan kerja.
Sasaran administrasi pendidikan adalah manusia, maka pelaksanaannya tidak boleh tidak
dapat disetarafkan dengan “ordenil mesin”. Sifat administrasinyapun tidak bias bersifat
mekanistis.
Pelaksanaan administrasi pendidikan harus bersendikan pada prinsip-prinsip yang
sifatnya kooperatif dan demokratis. Kegiatan administrasi pendidikan hendaknya
didasarkan pada:
a.       Tujuan pendidikan dan perkembangan anak didik,
b.       Adanya koordinasi dalam semua usaha,
c.       Penggunaan waktu, tenaga dan alat secara efektif dan efesien,
d.      Partisipasi yang luas dalam menentukan policy dan program,
e.       Memindahkan kekuasaan yang sesuai dengan tanggung jawab, dan
f.       Menghindarkan overlapping fungsi.

Tujuan administrasi pendidikan dapat dikelompokkan kepada tujuan


jangka pendek, tujuan jangka menengah, dan tujuan jangka panjang. Tujuan
jangka pendek dari administrasi pendidikan adalah agar tersusun dan terlaksana
suatu system pengelolaan komponen instrumental dari proses pendidikan yang
meliputi komponen siswa, pegawai guru, sarana/prasarana, organisasi,
pembiayaan, tata usaha dan hubungan sekolah dengan masyarakat, agar
terlaksananya proses pendidikan di sekolah secara efektif yang menunjang
tercapainya tujuan pendidikan di sekolah yang bersangkutan.
Tujuan jangka menengah administrasi pendidikan mengarah kepada
pencapaian tujuan institusional setiap jenis dan jenjang serta program
pendidikan.Sedangkan tujuan jangka panjang administrasi pendidikan adalah
tujuan yang diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

Disamping itu secara operasional administrasi pendidikan bertujuan untuk:


a.       Memudahkan pekerjaan administrasi dalam bidang pendidikan, memudahkan
proses pelaksanaannya, memanfaatkan potensi manusia dan material yang diharapkan
akan dapat menghasilkan keputusan-keputusan administrasi dalam bidang pendidikan
yang sifatnya realistis, kolektif, dan sehat untuk mencapai penyelesaian masalah
administrasi dalam bidang pendidikan yang dihadapi.
b.      Meningkatkan moral dan semangat kesetiakawanan di antara individu yang terlibat
dalam kegiatan-kegiatan administrasi pada lembaga pendidikan
c.       Meningkatkan produktivitas kerja para pekerja, serta memperbaiki kualitas, metode
dan media dalam kaitannya untuk mencapai tujuan pendidikan
d.      Mengadakan perubahan yang diinginkan dalm proses pendidikan dengan seluruh
aspeknya dan mendorong peserta didik dalam mencapai pertumbuhan yang menyeluruh
dan utuh, serta dapat melakukan penyesuaian dalam masyarakat yang selalu mengalami
perubahan.
e.       Menghubungkan antara proses pendidikan dan tujuan-tujuan pembangunan dalam
masyarakat, serta mempererat hubungan pendidikan dengan masyarakat/ lingkungan.

2. Fungsi/Proses administrasi pendidikan


A. Perencanaan (Planning)

Suatu perencanaan yang matang diperlukan dalam setiap kegiatan yang hendak
dikerjakan. Tanpa perencanaan yang matang, kita tidak dapat mengharapkan kegiatan
yang akan kita laksanakan dapat berjalan lancar serta mencapai tujuan. Perencanaan
merupakan suatu langkah persiapan dalam pelaksanaan suatu pekerjaan untuk mencapai
tujuan tertentu. Proses penyusunan rencana yang harus diperhatikan adalah menyiapkan
segala sesuatu yang diperlukan dalam mencapai tujuan, yaitu dengan mengumpulkan
data, mencatat, dan menganalisis data serta merumuskan keputusan.
Perencanaan merupakan salah satu syarat mutlak bagi setiap kegiatan
administrasi.Perencanaan merupakan kegiatan yang harus dilakukan pada permulaan dan
selama kegiatan administrasi itu berlangsung.Di dalam setiap perencanaan ada dua faktor
yang harus diperhatikan, yaitu faktor tujuan dan faktor sarana, baik sarana personel
maupun material.
Dalam pengertian lain disebutkan bahwa perencanaan adalah proses
mempersiapkan seperangkat putusan bagi perbuatan di masa datang. Pengertian ini
memberi makna bahwa, suatu rancangan itu disusun sebagai persiapan untuk melakukan
serangkaian proses kegiatan, dan penyusunan rancangan itu sendiri merupakan proses
awal dari serangkaian kegiatan.[3] Sedangkan dalam buku Pengelolaan Pendidikan,
merencanakan adalah membuat suatu target-target yang akan dicapai atau diraih di masa
depan.
Untuk menyusun sesuatu rancangan, berdasarkan pengertian tersebut, maka
pengambilan keputusan (decision making) menjadi bagian penting yang tidak boleh
diabaikan. Pembuatan keputusan yang merupakan proses yang mempersiapkan segala
sesuatu yang diperlukan dalam pembuatan perencanaan. Adapun dalam pengertian lain
proses pembuatan keputusan adalah suatu usaha yang rasional dari administrator untuk
mencari tujuan-tujuan dari unit yang menjadi tanggungjawabnya.

Pola pengambilan keputusan yang dapat dilakukan adalah pengumpulan data yang
diperoleh dari pencatatan dan penelitian pengembangan data, penganalisisan data,
pengambilan keputusan, pengoperasian data, dan penentuan data operasional.
Perencanaan meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin dicapai, bagaimana mencapai,
berapa lama, berapa orang yang diperlukan, dan berapa banyak biayanya. Perencanaan ini
dibuat sebelum suatu tindakan dilaksanakan.

B. Pengorganisasian (Organizing)

Pada dasarnya, pengorganisasian termasuk dalam kegiatan penyusunan rencana


untuk menciptakan hubungan kerja antar personal dalam suatu kegaiatan
organisasi.Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa fungsi pengorganisasian merupakan
fungsi perencanaan.Dalam perencanaan dilakukan pengelompokkan bidang-bidang kerja
dalam ruang lingkup kegiatan tertentu.Pengelompokan bidang kerja ini harus dapat
menciptakan hubungan kerja yang jelas agar antara satu bidang dengan bidang lainnya
serta masing-masing bidang tersebut saling melengkapi sehingga tidak terjadi tumpang
tindih dan tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

Sebelum membahas lebih jauh, berikut ini akan diuraikan definisi dari organisasi:
a.    Organisasi adalah kegiatan menyusun struktur dan membentuk hubungan-hubungan
agar diperoleh kesesuaian dalam usaha mencapai tujuan bersama. (Prof. DR. Oteng
Sutisna, MSc. Ed, Administrasi Pendidikan DasarTeoritis untuk Praktek Profesional,
hlm.174)
b.    Organisasi adalah sistem kerja sama sekelompok orang untuk mencapai tujuan
bersama. (DR. Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, hlm. 24)
c.    Organisasi adalah aktivitas menyusun dan membentuk hubungan sehingga
terwujudlah kesatuan usaha dalam mencapai maksud dan tujuan pendidikan. (Drs.
Ngalim Purwanto, MP, Administrasi dan Supervisi Pendidikan,  hlm. 16)
d.    Organisasi adalah setiap sistem kerja sama yang dijalankan oleh sekelompok orang
untuk mencapai tujuan tertentu. (The Liang Gie, Administrasi Perkantoran Modern,  
hlm.  56).

Pengorganisasian merupakan aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-


hubungan kerja antara orang-orang sehingga terwujud suatu kesatuan usaha dalam
mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
Mengorganisasikan adalah proses mengatur, mengalokasikan, dan
mendistribusikan pekerjaan, wewenang dan sumber daya diantara anggota organisasi
untuk mencapai tujuan organisasi. Di dalam pengorganisasian terdapat adanya pembagian
tugas-tugas, wewenang dan tanggung jawab secara terinci menurut bidang-bidang dan
bagian-bagian, sehingga terciptalah adanya hubungan-hubungan kerja sama yang
harmonis dan lancar menuju pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Pengorganisasian sebagai fungsi administrasi pendidikan menjadi tugas utama
bagi para pemimpin pendidikan termasuk kepala sekolah.Di dalam kegiatan sekolah
terdapat berbagai macam jenis pekerjaan yang memerlukan kecakapan dan keterampilan
dan tanggungjawab yang berbeda-beda.Keragaman tugas tersebut tidak mungkin hanya
dipikul oleh seorang pemimpin.  Dalam hal inilah terletak bagaimana kecakapan kepala
sekolah mengorganisasi guru-guru dan pegawai sekolah lainnya dalam menjalankan
tugasnya sehari-hari sehingga terciptanya adanya hubungan kerja sama yang harmonis
dan lancar.
Yang perlu diperhatikan dalam pengorganisasian antara lain ialah bahwa
pembagian tugas, wewenang, dan tanggungjawab, hendaknya disesuaikan dengan
pengalaman, bakat, minat, pengetahuan, dan kepribadian masing-masing orang yang
diperlukan dalam menjalankan tugas-tugas tersebut.
Organisasi memiliki berbagai fungsi di antaranya adalah: Menetapkan bidang-bidang
kerja, metode dan alat yang dibutuhkan, serta personal yang dibutuhkan. Membina
hubungan antara personal yang terlibat, tanggung jawab, wewenang, hak dan kewajiban
mereka sehingga mempercepat tercapainya tujuan organisasi.

C.  Penggerak (Actuating)

Menggerakkan (Actuating) menurut Terry (1977) berarti merangsang angota-anggota


kelompok melaksanakan tugas-tugas dengan antusias dan kemauan yang baik.Tugas
menggerakkan dilakukan oleh pemimpin, oleh karena itu kepemimpinan kepala daerah
dan kepala sekolah mempunyai peran yang sangat penting menggerakkan personel
melaksanakan program kerja sekolah.menggerakkan adalah tugas pemimpin, dan
kepemimpinan.
Sondang P. Siagian (1985:129) keberatan menggunakan istilah Actuanting, karena
baginya Actuanting berarti menggerakkan dari belakang.Bagi Sondang P. Siagian istilah
yang paling tepat menggambarkan fungsi penggerakan dalam arti pemberian motif,
adalah motivasi.Secara implisit motivating telah tercakup adanya usaha untuk
mensinkronisasikan tujuan organisasi dan tujuan-tujuan pribadi dari para anggota
organisasi.
Agar para bawahan dapat digerakkan secara efektif, kondisi kerja yang bersifat teknis
fisik harus dibarengi dengan pertimbangan-pertimbangan yang menonjolkan pentingnya
pengakuan atas harkat dan martabat manusia dalam organisasi.

Faktor-faktor yang diperlukan dalam penggerakkan. Untuk berhasilnya penggerakan


tergantung kepada faktor-faktor dibawah ini:
a.       Kepemimpinan
b.      Tata hubungan
c.       Perangsang
d.      Supervisi
e.       Disiplin

D. Pengawasan (Controlling)

Secara umum pengawasan dikaitkan dengan upaya untuk mengendalikan, membina


dan pelurusan sebagi upaya pengendalian mutu dalam arti luas.Melalui pengawasan yang
efektif, roda organisasi, implementasi rencana, kebijakan, dan upaya pengendalian mutu
dapat dilaksanakan dengan lebih baik. Pengawasan ialah fungsi administratif yang mana
setiap administrator memastikan bahwa apa yang dikerjakan sesuai dengan yang
dikehendaki. Menurut oteng sutisna mengawasi ialah proses dengan mana administrasi
melihat apakah apa yang terjadi itu sesuai dengan apa yang seharusnya terjadi, jika tidak
maka penyesuaian yang perlu dibuatnya.
Sedangkan Hadari Nawawi menegaskan bahwa pengawasan dalam administrasi
berarti kegiatan mengukur tingkat efektifitas kerja personal dan tingkat efesiensi
penggunaan metode dan alat tertentu dalam usaha mencapai tujuan.Kemudian Johnson
mengemukakan bahwa pengawasan ialah sebagai fungsi sistem yang melakukan
penyesuaian terhadap rencana, mengusahakan agar penyimpangan-penyimpangan tujuan
sistem hanya dalamm batas-batas yang dapat ditoleransi. Artinya pengawasan sebagai
kendali performan petuugas, proses dan output sesuai dengan rencana, kalaupun ada
penyimpangan hal itu diusahakan agar tidak lebih dari batsa yang dapat ditoleransi.

Karena itu pengawasan dapat diartikan sebagai salah satu kegiatan untuk mengetahui
realisasis perilaku personel dalam organisasi pendidikan. Prinsip-prinsip pengawasan
yang perlu diperhatikan menurut  Massie adalah:
a.       Tertuju kepada strategis sebagai kunci sasaran yang menentukan keberhasilan
b.      Penagwasan harus menjadi umpan balik sebagai bahan revisi dalam mencapai
tujuan
c.       Harus fleksibel dan responsif terhadap perubahan-perubahan kondisi dan
lingkungan
d.      Cocok dengan organisasi pendidikan
e.       Merupakan kontrol diri sendiri
f.       Bersifat langsung yaitu pelaksanaan kontrol ditempat pekerja, dan
g.      Memperhatikan hakikat manusia dalam mengontrol para personel pendidikan.

Berikut ini fungsi administrasi pendidikan diantaranya yaitu:

a. Perencanaan (Planning).
Perencanaan dalam administrasi pendidikan mencakup apa saja yang akan
dilakukan dan bagaimana cara melakukannya.
b. Pengorganisasian (Organizing).
Pengorganisasian merupakan kegiatan penyusunan dan pembentukan hubungan
kerja antar individu. Maka, kesatuan usaha dalam upaya pencapaian maksud
dan tujuan administrasi pendidikan bisa terwujud.
c. Kordinasi (Coordinating).
Kordinasi adalah upaya yang dilakukan untuk menghindari terjadinya
kesimpangsiuran dalam bertindak. Dengan kata lain, kordinasi adalah kegiatan
yang membawa manusia, material, ide, teknik, dan tujuan ke dalam suatu
hubungan yang harmonis dan juga produktif.
d. Komunikasi (Comunicating).
Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam pelaksanaan suatu
program pendidikan. Aktivitas komunikasi tersebut meliputi penyebaran dan
penyampaian gagasan dan maksud, baik secara tertulis maupun lisan.
e. Pengawasan (Supervision).
Dalam pelaksanaan program pendidikan tentu harus disertai dengan adanya
pengawasan, proses pengawasan program pendidikan harus dilakukan dengan
teliti agar tujuan pendidikan bisa tercapai.
f. Kepegawaian (Staffing).
Fungsi kepegawaian sudah berjalan mulai dari proses perencanaan dan
pengorganisasian. Dalam hal ini, administrasi pendidikan mengupayakan agar
yang dipilih untuk menduduki jabatan tertentu yaitu orang-orang yang memiliki
kemampuan dan kapabilitas sesuai dengan jabatan yang diberikan.
g. Penganggaran (Budgeting).
Budgeting adalah anggaran biaya yang direncanakan dan direalisasikan untuk
pencapaian tujuan administrasi pendidikan.
h. Penilaian (Evaluating).
Tujuan kegiatan evaluasi yaitu untuk meneliti dan mengetahui efektivitas
pelaksanaan proses keseluruhan organisasi dalam upaya pencapaian hasil sesuai
program yang ditetapkan dalam kaitannya untuk pencapaian tujuan pendidikan.

3. Ruang lingkup administrasi pendidikan


Administrasi pendidikan mempunyai ruang lingkup/bidang garapan yang sangat
luas. Secara lebih rinci ruang lingkup adcministrasi pendidikan dapat diuraikan sebagai
berikut:

   1.      Administrasi tata laksana sekolah, Hal ini meliputi:


a.       Organisasi dan struktur pegawai tata usaha
b.      Otorosasi dan anggaran belanja keuangan sekolah
c.       Masalah kepegawaian dan kesejahteraan personel sekolah
d.      Masalah perlengkapan dan perbekalan
e.       Keuangan dan pembukuannya

2.      Administrasi personel guru dan pegawai sekolah, hal ini meliputi :


a.       Pengangkatan dan penempatan tenaga guru
b.      Organisasi personel guru-guru
c.       Masalah kepegawaian dan kesejahteraan guru
d.      Rencana orientasi bagi tenaga guru yang baru
e.       Inservice training dan up-grading guru-guru

3.      Administrasi peserta didik, Hal ini meliputi :


a.       Organisasi dan perkumpulan peserta didik
b.      Masalah kesehatan dan kesejahteraan peserta didik
c.       Penilaian dan pengukuran kemajuan peserta didik
d.      Bimbingan dan penyuluhan bagi peserta didik (guidance and counseling)

4.      Supervisi pengajaran, Hal ini meliputi :

a.       Usaha membangkitkan dan merangsang semangat guru-guru dan pegawai tata


usaha dalam menjalankan tugasnya masing-masing sebaik-baiknya.
b.      Usaha mengembangkan, mencari, dan menggunakan metode-metode baru dalam
mengajar dan belajar yang lebih baik
c.       Mengusahakan cara-cara menilai hasil-hasil pendidikan dan pengajaran

5.      Pelaksanaan dan pembinaan kurikulum. Hal ini meliputi :

a.       Mempedomani dan merealisasikan apa yang tercantum di dalam kurikulum sekolah


yang bersangkutan dalam usaha mencapai dasar-dasar dan tujuan pendidikan dan
pengajaran
b.      Menyusun dan melaksanakan organisasi kurikulum beserta materi-materi, sumber-
sumber dan metode-metode pelaksanaanya, disesuaikan dengan pembaharuan pendidikan
dan pengajaran serta kebutuhan mesyarakat dan lingkungan sekolah
c.       Kurikulum bukanlah merupakan sesuatu yang harus didikuti dan diturut begitu saja
dengan mutlak tanpa perubahan dan penyimpangan sedikitpun.
d.      Kurikulum merupakan pedoman bagi para guru dalam menjalankan tugasnya.

6.      Pendirian dan perencanaan bangunan sekolah, Hal in meliputi :

a.       Cara memilih letak dan menentukan luas tanah yang dibutuhkan


b.      Mengusahakan, merencanakan dan menggunakan biaya pendirian gedung sekolah
c.       Menentukan jumlah dan luas ruangan-ruangan kelas, kantor, gudang, asrama,
lapangan olah raga,dan sebagainya.
d.      Cara-cara penggunaan gedung sekolah dan fasilitas-fasilitas lainyang efektif dan
produktif, serta pemeliharaannya secara kontinyu.
e.       Alat-alat perlengkapan sekolah dan alat-alat pelajaran yang dibutuhkan

7.      Hubungan sekolah dengan masyarakat

Hal ini mencakup hubungan sekolah dengan sekolah-sekolah lain, hubungan sekolah
dengan instansi-instansi dan jawsatan-jawatan lain dan hubungan sekolah dengan
masyarfakat pada umumnya. Hendaknya semua hubungan itu merupakan hubungan
kerjasama yang bersifat pedagogis, sosiologis dan produktif yang dapat mendatangkan
keuntungan dan perbaikan serta kemajuan bagi kedua belah pihak.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa administrasi pendidikan adalah tindakan
mengkoordisasikan perilaku manusia dalam pendidikan, agar sumber daya yang ada
dapat ditata sebaik mungkin, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai secara produktif.(
mengatur pendidikan)
Jadi adapun manfaat dari administrasi pendidikan adalah Mengangkat derajat
kinerja pekerja dan menolong mensukseskan dan memperbaiki kinerja tersebut,
Menciptakan iklim kerja yang baik untuk menerapkan prinsip-prinsip hubungan
kemanusiaan yang sehat dengan menekankan penghargaan kepada setiap orang pada
lembaga pendidikan  yang bersangkutan., Mendorong menterjemahkan, merobah pikiran-
pikiran dan teori-teori pendidikan menjadi kurikulum, program, metode, media, prosedur
dan berbagai aktivitas .pendidikan lainnya untuk menempuh jalan yang tepat dalam
rangka mencapai tujuan pendidikan dan lain-lainnya.
Dan Tujuan administrasi pendidikan adalah untuk meningkatkan efesiensi dan
efektifitas penyelenggaraan kegiatan operasional pendidikan dalam mencapai tujuan
pendidikan.Adapaun yang menjadi tujuan utama pendidikan adalah untuk
mengembangkan kepribadian dan kemampuan peserta didik agar menjadi warga Negara
yang memiliki kualitas, sesuai dengan cita-cita bangsa berdasarkan pancasila.
B. SARAN
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembacanya, serta pembacanya dapat memberikan
masukan kepada penulis.
DAFTAR PUSTAKA

https://osf.io/m2q9b/download/?format=pdf

Purwanto, Ngalim. 2007 Administrasi pendidikan dan supervisi pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosda Karyta

Tsauri, Sofyan.2007.Administrasi dan supervisi pendidikan.Jember:Center for society


studies.

Anda mungkin juga menyukai