Anda di halaman 1dari 15

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................................1

1.3 Tujuan...............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................3

2.1 Pengertian dari administrasi pendidikan............................................................3

2.2 Prinsip administrasi pendidikan.........................................................................5

2.3 Tujuan administrasi pendidikan.........................................................................7

2.4 Fungsi administrasi pendidikan ........................................................................8

2.5 Ruang lingkup administrasi pendidikan...........................................................10

2.6 Peran Guru dalam Administrasi Pendidikan....................................................12

BAB III PENUTUP..........................................................................................................13

3.1 Simpulan.........................................................................................................13

3.2 Saran ..............................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................14

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekolah merupakan instansi pendidikan yang berintegritas antara komponen yang satu

dengan yang lain, salah satu komponen yang penting dalam instansi pendidikan adalah

tenaga administrasi. Administrasi adalah suatu perencanaan, pengawasan, pengarahan

atau pengorganisasian yang menciptakan kerjasama dan dilakukan oleh beberapa pihak

untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu administrasi pendidikan adalah

suatu proses perencanaan kegiatan-kegiatan yang dapat menciptakan kerjasama antara

semua pihak yang bersangkutan dengan dunia pendidikan untuk proses pembelajaran

dalam mencapai tujuan pendidikan. Pada hakikatnya administrasi pendidikan ini adalah

ilmu tentang penyelenggara pendidikan disekolah atau ditempat-tempat pendidikan

sehingga sangatlah penting dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan

pendidikan untuk itu dalam dunia pendidikan diperlukan peran serta, keahlian dan

kemampuan yang cukup dalam bidang administrasi. Oleh karena itu, sumber daya

manusia dalam hal ini tenaga administrasi menjadi komponen yang penting dalam suatu

sekolah.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari administrasi pendidikan ?

2. Apa prinsip administrasi pendidikan ?

3. Apa tujuan dari administrasi pendidikan ?

4. Apa fungsi dari administrasi pendidikan ?

5. Apa saja ruang lingkup administrasi pendidikan ?

6. Apa saja peran guru dalam administrasi pendidikan?

1
C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian dari administrasi pendidikan.

2. Untuk mengetahui prinsip administrasi pendidikan.

3. Untuk mengetahui tujuan dari administrasi pendidikan.

4. Untuk mengetahui fungsi dari administrasi pendidikan.

5. Untuk mengetahui ruang lingkup administrasi pendidikan

6. Untuk menegtahui peran guru dalam administrasi pendidikan

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Dari Administrasi Pendidikan.

Kata “administrasi” itu berasal dari bahasa Latin yang terdiri atas kata "ad"

dan "ministro / ministrare". Kata ad itu sendiri mempunyai arti yang sama dengan

kata "to" dalam bahasa Inggris , yang berarti “ke” atau “kepada”. Sedangkan kata

ministrare atau ministro yang sama artinya dengan kata to serve atau to conduct yang

berarti “melayani”, ”membantu" atau “ mengarahkan”. Jadi, kata “administrasi” dapat

diartikan sebagai suatu kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan,

atau mengatur semua kegiatan di dalam mencapai tujuan.

Pengertian administrasi pendidikan menurut para ahli :

a. (Purwanto, 2006)

Administrasi pendidikan adalah semua proses yang berhubungan

denganpengintegrasian dan pengarahan segala sesuatu baik personel, materal dan

spiritual yang bersangkutan dengan pencapaian tujuan pendidikan. Didalam

proses administrasi pendidikan, segenap usaha orang-orang yang terlibat didalam

proses pencapaian tujuan pendidikan itu diintegrasikan, diorganisir dan di

koordinator secara efektif dan semua materi yang diperlukan dan telah ada

dimanfaatkan secara efisien.

b. (Knezevich, 1962)

Administrasi pendidikan adalah suatu proses yang berurusan dengan penciptaan,

pemeliharaan, stimulasi dan penyatuan tenaga-tenaga dalam suatu lembaga

pendidikan dalam usaha merealisasikan tujuan-tujuan yang telah ditentukan

sebelumnya

3
c. (Nawawi, 2008)

Administrasi pendidikan adalah rangkaian kegiatan atau keseluruhan proes

pengendalian usaha kerja sama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan

secara berencana dan sistematis yang diselnggarakan dalam lingkungan tertentu,

terutama berupa lembaga pendidikan formal. Pada proses pengendalian usaha

kerja sama sejumlah orang terutama pada pendidikan formal. Terdapat perbedaan

antara administrasi pendidikan dengan administrasi operasional administrasi

kependidikan. Kegiatan operasional kependidikan adalah kegiatan-kegiatan teknis

edukatif, seperti kegiatan belajar mengajar, bimbingan dan penyuluhan dan

sebagainya. Berbeda dengan administrasi pendidikan yaitu menyangkut

kemampuan mengendalikan kegiatan operasional itu agar serempak seluruhnya

bergerak dan terarah pada pencapaian tujuan pendidikan yaitu mengusahakan

terwujudnya efisiensi dan efektivitas yang tinggi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa administrasi pendidikan adalah suatu proses

perencanaan kegiatan-kegiatan yang dapat menciptakan kerjasama antara semua

pihak yang bersangkutan dengan dunia pendidikan untuk proses pembelajaran

dalam mencapai tujuan pendidikan. Pada hakikatnya administrasi pendidikan ini

adalah ilmu tentang penyelenggara pendidikan disekolah atau ditempat-tempat

pendidikan sehingga sangatlah penting dalam proses belajar mengajar untuk

mencapai tujuan pendidikan untuk itu dalam dunia pendidikan diperlukan peran

serta keaktifan pihak-pihak yang berhubungan dengan pendidikan dan dari tenaga

pendidik yang sangat berperan dalam kemajuan pendidikan. Administrasi itu

sendiri berupaya mencapai tujuan secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan

orang-orang dalam suatu pola kerjasama. Efektif dalam arti hasil yang dicapai

4
upaya itu sama dengan tujuan yang telah ditetapkan. sedangkan efisien

berhubungan dengan penggunaan sumber dana, daya dan waktu yang ekonomis.

2. Prinsip Administrasi Pendidikan.

Administrasi akan berhasil dengan baik jika didasarkan pada dasar-dasar yang

tepat yang digunakan sebagai landasan dan pedoman untuk bertindak didalam

kehidupan bermasyarakat. Seorang administrator pendidikan perlu memperhatikan

beberapa prinsip administrasi dalam rencana peningkatan kinerja yang bersumber

dari berbagai sumber daya dalam kegiatan administrasi pendidikan. Menurut

Burhanuddin (1998:16), terdapat lima prinsip administrasi pendidikan yang harus

diperhatikan:

1. Prinsip Efisiensi

Administrator akan berhasil dalam menjalankan tugasnya jika mampu

menggunakan semua sumber, tenaga, dana, dan fasilitas yang ada secara efisien.

Agar prinsip efisien dapat terlaksana, semua objek administrasi harus di

organisasikan dengan baik, sehingga penerapan prinsip efisiensi dapat benar-benar

relefan dengan tujuaannya.

2. Prinsip Pengelolaan

Tenaga administrasi akan mendapatkan hasil yang paling efektif apabila mampu

menerapkan kegiatan manajemen yaitu merencanakan, mengorganisasikan,

mengarahkan dan melakukan pemeriksaan. Perencanaan yang di lakukan berpihak

pada visi dan misi yang jelas sehingga program-program yang dijadwalkan dibuat

secara hierarkis atau sistematis dan mendahulukan sekala prioritas sebagaimana

mengatur dan menjadwalkan program jangka panjang, jangka menengah, dan

5
jangka pendek. Dengan demikian, semua pelaksaan program saling memengaruhi

dan saling menunjang dalam mencapai target.

3. Prinsip Pengutamaan Tugas Pengelolaan

Administrator harus mempunyai sikap tanggung jawab dan berpegang pada

amanah untuk mengutamakan tugasnya. Pelaksanaan tugas tidak didasarkan pada

pesan sponsor,melainkan atas dasar sekala prioritas. Apabila prinsip ini dilanggar,

prinsip efisiensi akan terabaikan bahkan akan hanya memboroskan biaya.

Pelaksanaan yang diluar tanggung jawab administrator hanya akan kejalinan

seluruh tugas administratif yang ujung-ujungnya tugas pengelolaan tidak terkontor

dengan baik dan benar.

Dikelola artinya diurus dangan baik dan benar yang mengikuti sistem yang sudah

terbangun seebelumnya. Sistem dan tata kerja mengikuti visi dan misi yang

ditetapkan sebelumnya. Sebuah lembaga pendidikan memiliki visi dan misi

tertentu yang darinya dibut pola kerja terpadu berkaitan dengan tugas-tugas dan

fungsi administratif pengelolaan dapat menjadi unsur yang sangat vital untuk

mencapai tujuan visibilitas yang telah ditetapkan.

4. Prinsip Kepemimpinan yang Efektif

Administrator adalah seseorang pemimpin yang memiliki sifat bijaksana dalam

mengambil keputusan, tegas, lugas, tuntas dan berkualitas.

5. Prinsip Kerjasama

Seorang administrator harus mampu melaksanakan dan mengembangkan

kerjasama antara anggota secara keseluruhan. Untuk mencapai kinerja yang

sinergis, dilakukan pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang

disesuaikan dengan pengalaman, bakat, minat, pengetahuan dan kepribadian

masing-masing orang yang diperlukan dalam menjalankan tugas-tugas tersebut.

6
Kerjasama dilakukan atas dasar profesionalitas yang tinggi, bukan kerjasama

dalam arti kolusi, yang mengorbankan kepentingan mendasar dan mengambil

manfaat yang sifatnya kamuflase belaka. Sebagaimana kerjasama yang dilakukan

antara kepala sekolah dengan dewan sekolah dalam kaitannya dengan biaya

oprasional sekolah dan penyaluranya.

Keberhasilan dalam kegiatan administrasi pendidikan dalam jangka panjang

dapat dilihat dari sejauh mana tujuan pendidikan itu dapat diwujudkan. Dalam

kegiatan administrasi pendidikan dibutuhkan tenaga administrasi yang handal dan

bertanggung jawab jika ingin mencapai hasil yang maksimal.

3. Tujuan Dari Administrasi Pendidikan.

Secara garis besar tujuannya tidak lain adalah agar semua kegiatan itu menunjang

tercapainya tujuan pendidikan yang efektif dan efisien atau dengan kata lain

administrasi digunakan di dalam dunia pendidikan adalah agar tercapainya tujuan

pendidikan. Selain itu terdapat beberapa tujuan administrasi pendidikan menurut

(Daryanto, 2010) adalah :

1. Supaya tujuan pendidikan tampil secara formal dengan jalan menyeleksi,

merumuskan, menjabarkan dan menetapkan tujuan pendidikan yang bersangkutan

secara formal.

2. Menyebarluaskan dan berusaha menanamkan tujuan pendidikan itu kepada

anggota lembaga, sehingga tujuan pendidikan tersebut menjadi kebutuhan dan

pendorong para anggota lembaga.

3. Menjabarkan, memilih, menyeleksi dan menetapkan proses berupa tindakan,

kegiatan, dan pola kerja yang diperhitungkan dapat memberikan hasil yang sesuai

dengan tujuan yang ditetapkan. Berkaitan dengan hal ini perlu juga diusahakan

agar proses untuk mencapai tujuan non pendidikan tidak perlu banyak sehingga

7
menghambat tercapainya tujuan pendidikan. Didalam praktek, kegiatan bersifat

kemasyarakatan, administrasi atau teknik justru sering terlalu banyak sehingga

kegiatan edukatif menjadi terlalaikan. Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa

kegiatan yang nonpendidikan atau noneducatif yang tidak seimbang dengan

kegiatan pendidikan akan menurunkan mutu pendidikan itu sendiri.

4. Mengawasi semua pelaksanaan dalam proses pendidikan dan lainnya dengan

memantau memeriksa dan mengendalikan setiap kegiatan dan tindakan pada

setiap tahap proses sistem. Upaya ini sering dikaitkan dengan pengawasan yang

melekat ataupun pengendalian mutu dalam pendidikan. Pada dasarnya

pengawasan ini lebih menekankan kepada usaha mengembalikan proses yang

menyimpang pada hukum dan tahap perkembangan serta interaksinya dan hukum-

hukum untuk mewujudkan kesempurnaan, kebaikan serta kebahagiaan.

5. Menilai semua hasil yang telah dicapai ataupun proses yang sedang atau telah

berlaku, mengupayakan agar informasi tentang hasil dan proses itu menjadi

umpan balik yang dapat memperbaiki proses dan hasil selanjutnya.

4. Fungsi Dari Administrasi Pendidikan.

Fungsi administrasi pendidikan menurut (George , 2011) adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah suatu kegiatan memikirkan, membuat ataupun memilih

berbagai tindakan/ strategi untuk mencapai tujuan pendidikan. Sehingga dalam

proses perencanaan itu dapat merumuskan apa saja yang harus dikerjakan dan

bagaimana mengerjakannya. Didalam setiap perencanaan terdapat 2 faktor yang

harus diperhatikan yaitu tujuan dan sarana.

8
2. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian adalah proses kegiatan penyusunan atau membentuk hubungan

kerja sebagai wujud kesatuan dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan.

3. Pelaksanaan (Actuating )

Perencanaan dan pengorganisasian yang baik tidak akan berarti berarti bila tidak

diikuti dengan pelaksanaan kerja. Untuk itu maka dibutuhkan kerja keras, kerja

cerdas dan kerjasama. Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan

untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi untuk mencapai tujuan

pendidikan tersebut. Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan rencana kerja yang

telah disusun. Kecuali memang ada hal-hal khusus sehingga perlu adanya atau

dilakukan penyesuian. Oleh karena itu setiap Sumber Daya Manusia (SDM)

diharuskan bekerja sesuai dengan tugas, peran, dan fungsi keahlian dan

kompetensi masing-masing Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mencapai visi,

misi dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan

pendidikan.

4. Pengontrolan (Controlling)

Untuk pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan visi, misi, aturan dan program kerja

maka dibutuhkan pengontrolan. Baik dalam bentuk supervisi, pengawasan,

inspeksi hingga audit. Hal-hal tersebut memiliki beberapa makna yang berbeda-

beda, tetapi yang terpenting adalah bagaimana sejak dini dapat diketahui

penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam pencapaian tujuan pendidikan.

Baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pengorganisasian. Untuk itu

dapat segera dilakukan koreksi, antisipasi dan penyesuaian-penyesuaian sesuai

dengan situasi, kondisi dan perkembangan zaman sehingga dapat mencapai tujuan

pendidikan yang diinginkan.

9
5. Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan.

Didalam konsep administrasi tata kelola pendidikan terdapat ruang lingkup

administrasi pendidikan yang diatur oleh Peraturan Pemerintah nomor 66 tahun 2010,

sebagai berikut :

a. Administrasi Organisasi

Kegiatan yang berhubungan dengan bagian-bagian yang ada dalam organisasi

pendidikan serta kemungkinan hubungan yang dapat terjadi antara satu bagian

dengan bagian yang lain baik secara vertical maupun horizontal, struktur

organisasi, pembagian tugas, dan lainnya.

b. Administrasi Kurikulum

Kegiatan yang meliputi perencanaan kurikulum,pendataan jumlah mata pelajaran

yang diajarkan, jumlah guru beserta pembagian jam pelajaran, jumlah kelas,

penjadwalan, buku yang dibutuhkan metode/cara penyampaian, sistem yang

dipergunakan, penyusunan kalender akademik, sampai kepada evaluasi

pelaksanaan kurikulum di lapangan.

c. Administrasi Kepegawaian

Kegiatan ini meliputi pengadministrasian yang berkaitan dengan berkas-berkas

tenaga kependidikan, daftar umum kepegawaian, surat lamaran, surat tugas, surat

keputusan, upaya perencanaan, pengadaan, pembinaan sampai kepada

pendayagunaan pegawai, baik edukatif (seperti guru) maupun pegawai non

edukatif (pegawai tata usaha, pegawai perpustakaan, dll).

d. Administrasi Peserta Didik/Siswa

Kegiatan administrasi yang dilakukan berhubungan dengan para calon siswa,

siswa, dan alumni, seperti mengatur penerimaan siswa baru, pengelompokkan

10
menurut jurusan, program bimbingan dan penyuluhan, masalah kehadiran,

kemajuan akademik, kegiatan ekstra kurikuler, dan lain-lain.

e. Administrasi Sarana dan Prasarana

Kegiatan yang dilakukan berkaitan dengan semua sarana dan prasarana yang

langsung atau tidak langsung menunjang proses pendidikan dalam rangka

mencapai tujuan pendidikan, seperti : pengaturan tata letak bangunan, alat-alat

sekolah, dan lain-lain.

f. Adminsitrasi Tata Usaha

Kegiatan yang mengelola pencatatan, pengumpulan, dan penyimpanan data dan

dokumen yang dapat dipergunakan untuk membantu pimpinan dalam

pengambilan keputusan, urusan surat menyurat serta laporan – laporan mengenai

kegiatan sekolah.

g. Administrasi Pembiayaan

Kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan pembiayaan pendidikan mulai

dari tingkat perencanaan sampai pada pengukuran efisiensi biaya dalam proses

pendidikan. berhubungan dengan administrasi uang SPP, DPP, Sumber-sumber

keuangan lainnya, alokasi pembiayaan dan pertanggung jawaban penggunaannya.

h. Administrasi Tata Hubungan Masyarakat

Administrasi tata hubungan dengan masyarakat ialah kegiatan administrasi

pendidikan yang mengelola hubungan masyarakat dengan sekolah. Masyarakat

bisa perorangan atau orang tua siswa atau organisasi yang dianggap mendukung

pencapaian tujuan proses pendidikan secara keseluruhan, seperti BP3 (Badan

Pembantu Penyelenggaraan Pendidikan), IKOMAH (Ikatan Orang Tua

Mahasiswa), Majlis Ulama, GUPPI, dan lain-lain.

11
6. Peran Guru dalam Administrasi Pendidikan

Di dalam Peraturan Pemerintah No.38 tahun 1992 Pasal 20, disebutkan bahwa

“Tenaga pendidikan yang akan ditugaskan untuk bekerja sebagai pengelola satuan

pendidikan dan pengawas pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dipilih dari

kalangan guru”. Berarti selain guru perannya untuk menyukseskan kegiatan

administrasi sekolah, guru perlu sungguh-sungguh mencari pengalaman dalam bidang

administrasi pendidikan.

Berikut perana guru dalam administrasi pendidikan

1. Tugas guru mengkaji kurikulum melalui kegiatan perseorangan atau kelompok.

Dapat dengan sesama guru satu sekolah atau dengan guru di sekolah lain atau

dengan kepala sekolah. Dengan demikian kepala sekolah dan guru mampu

memahami kurikulum sebelum dilaksanakan.

2. Tugas kepala sekolah dan guru dalam administrasi kesiswaan ini adalah

memberikan layanan kepada siswa, memenuhi kebutuhan mereka sesuai dengan

tujuan pendidikan yang ditetapkan.

3. Peran guru dimulai dengan perencanaan, pemanfaatan, pemeliharaan, serta

pengawasan penggunaan prasarana dan sarana yang dimaksud.

4. Administrasi Personal

Adapun peran guru dalam administrasi pegawaian(personal) yaitu :

 Membuat buku induk pegawai


 Mempersiapkan usul kenaikan pangkat pegawai negeri, prajabatan, karpeg,
cuti dengan pegawai dan lain- lain
 Membuat laporan rutin kepegawaian harian, mingguan, bulanan dan tahunan.
 Membuat laporan data sekolah dan pegawai
 Mencatat tenaga pendidik yang akan mengikuti penataran
 Mempersiapkan surat keputusan kepala sekolah tentang proses KBM, surat
tugas, surat kuasa, dan lain- lain.

12
BAB III

PENUTUP

a. Simpulan

Administrasi pendidikan adalah suatu kegiatan kerja sama atau proses pengintegrasian

segala sesuatu baik personal maupun material yang tergabung dalam orgaisasi pendidikan

untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya agar efektif dan efisien.

Prinsip-prinsip administrasi pendidikan adalah Prinsip Efisiensi, Prinsip Pengelolaan, Prinsip

Pengutamaan Tugas Pengelolaan, Prinsip Kepemimpinan yang Efektif, Prinsip Kerjasama.

Selain prinsip ada beberapa fungsi darii administrasi pendidikan adalah sebagai berikut:

Perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Organizing), Pengkoordinasian (Coordination),

Pembiayaan dan Penilaian. Sedangkan ruang lingkup administrasi pendidikan meliputi :

Administrasi Organisasi, Administrasi Kurikulum, Administrasi Kepegawaian, Administrasi

Peserta Didik/Siswa, Administrasi Sarana dan Prasarana, Adminsitrasi Tata Usaha,

Administrasi Pembiayaan, Administrasi Tata Hubungan Masyarakat. Guru juga berperan

penting dalam bidang administrasi pendidikan, seperti ; mengkaji kurikulum, kesiswaan,

perencanaan, pemanfaatan, pemeliharaan, serta pengawasan penggunaan prasarana dan

sarana dan administrasi personal.

b. Saran

Administrasi pendidikan sangat diperlukan dalam kegiatan pendidikan guna untuk

mengkoordinir kegiatan-kegiatan yang dilakukan dan tidak hanya itu dapat juga

menginventaris kelengkapan media-media atau sarana belajar. Apabila suatu sekolah tidak

menggunakan administrasi pendidikan maka sekolah itu tidak akan berhasil dan cenderung

kacau. Untuk itu mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

13
DAFTAR PUSTAKA

Burhanuddin, Yusak. 1998. Administrasi Pendidikan,(Bandung: CV Pustaka Setia).

Daryanto, H. (2010). Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

George , R. (2011). Principles of Management.

Knezevich, C. S. (1962). Administration of Public Education.

Nawawi, H. (2008). Administrasi Pendidikan. Jogyakarta: Media AM.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Pendidikan.

Purwanto, M. N. (2006). Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

14

Anda mungkin juga menyukai