MAKALAH - Memahami Keterampilan Dasar Mengajar Lestia
MAKALAH - Memahami Keterampilan Dasar Mengajar Lestia
PROFESI KEPENDIDIKAN
“Memahami Keterampilan Dasar Mengajar”
Disusun Oleh :
Kelompok 8
T.A 2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena dengan rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Keterampilan Dasar Mengajar” tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun dalam rangka untuk menyelesaikan tugas dari dosen
Nurzanna,M.Pd pada mata kuliah Strategi Pembelajaran. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Keterampilan Dasar Mengajar
bagi para pembaca dan penulis.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
mendukung dan membantu dalam proses penyelesaian makalah ini. Kami
menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Kelompok 8
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................ii
PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................2
C. Tujuan........................................................................................2
D. Manfaat.....................................................................................2
B. Keterampilan Bertanya.............................................................4
E. Keterampilan Menjelaskan.....................................................10
PENUTUP...........................................................................................11
A. Kesimpulan.............................................................................18
B. Saran........................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai seorang pendidik ada beberapa hal yang harus diperhatikan salah
satunya pendidik memiliki keterampilan dasar dalam mengajar. Ketampilan ini
sangatlah penting diterapkan karena untuk memudahkan proses pembelajaran di
dalam kelas. Pembelajaran yang kreatif, efektif dan efesien tergantung pada
keterampilan seorang pendidik dalam mengajar. Suksesnya pembelajaran didalam
kelas tergantung bagaimana pendidik mengelola pembelajaran tersebut. Oleh
karena itu, keterampilan dasar mengajar sangat bagus diimplementasikan dalam
pendidikan.
Keterampilan dasar mengajar mutlak harus dimiliki dan dikuasai oleh tenaga
pengajar, karena dengan keterampilan dasar mengajar memberikan pengertian
lebih dalam mengajar. Mengajar bukan hanya sekedar proses menyampaikan
materi saja, tetapi menyangkut aspek yang lebih luas seperti pembinaan sikap,
emosional, karakter, kebiasaan dan nilai-nilai.
Dasar mengajar yang harus dikuasai oleh guru ada 8 keterampilan yaitu;
1. Keterampilan bertanya.
2. Keterampilan memberi penguatan.
3. Keterampilan mengadakan variasi.
4. Keterampilan menjelaskan.
5. Keterampilan memimpin diskusi kecil.
6. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran.
1
7. Keterampilan mengelola kelas.
8. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.
Dalam makalah ini kami akan membahas 4 keterampilan dasar mengajar yaitu
keterampilan bertanya, keterampilan memberi penguatan, keterampilan
mengadakan variasi dan keterampilan menjelaskan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
IMPLEMENTASI KETERAMPILAN MENGAJAR
B. Keterampilan Bertanya
4
Komponen-komponen keterampilan bertanya dasar;
Komponen-komponen penguatan;
1. Penguatan Verbal
a) Kata-kata
Contoh; bagus, ya, benar, tepat, bagus sekali, betul, dan sebagainya.
b) Kalimat
Contoh; pekerjaanmu baik sekali! saya senang dengan pekerjaanmu!
2. Penguatan Nonverbal
a) Penguatan berupa Mimik dan Gerakan Badan
Contoh; senyuman, anggukan, ancungkan ibu jari, atau tepukan tangan.
b) Penguatan dengan Cara Mendekati
Mendekatnya guru kepada siswa untuk menyatakan perhatian dan
kesenangan terhadap pekerjaan, tingkah laku, atau penampilan siswa.
Contoh; berjalan disisi siswa, berdiri disamping siswa atau duduk dekat
seorang atau sekelompok siswa.
c) Penguatan dengan Sentuhan
Contoh; menepuk-nepuk bahu, atau pundak siswa, menjabat tangan atau
mengangkat tangan siswa yang menang dalam pertandingan.
d) Penguatan dengan Kegiatan yang Menyenangkan
Contoh; kegiatan atau tugas-tugas yang disenangi
siswa.
e) Penguatan berupa Simbol atau Benda
Penguatan berupa simbol; tanda (√), komentar tertulis pada buku siswa,
stempel.
Penguatan berupa benda; kartu bergambar, bintang plastik.
f) Penguatan Tak Penuh (Partial)
Seringkali siswa memberi jawaban kurang tepat atau benar sebagian.
8
Tindakan yang harus dilakukan oleh guru adalah tidak langsung
menyalahkan jawaban siswa tersebut.
Contoh; "Iya, jawaban kamu sudah betul, tetapi masih kurang tepat."
E. Keterampilan Menjelaskan
1. Merencanakan
a. Isi Pesan (Materi)
a) Menganalisis masalah secara keseluruhan.
b) Menentukan jenis hubungan yang ada antara unsur-unsur yang
dikaitkan itu.
c) Menggunakan hukum, rumus, atau generalisasi yang sesuai dengan
hubungan yang telah ditentukan.
b. Penerima Pesan (Siswa)
Merencanakan suatu penjelasan harus mempertimbangkan penerima
pesan, yaitu kepada siapa penjelasan itu hendak disajikan agar mereka
dapat memahami dengan baik. Kesiapan siswa memahami suatu
penjelasan berkaitan erat dengan usia, jenis kelamin, kemampuan, latar
belakang sosial, dan lingkungan belajar.
10
2. Menyajikan Suatu Penjelasan
a. Kejelasan
11
Kejelasan dalam memberikan suatu penjelasan dapat dicapai dengan
berbagai cara. Bahasa yang diucapkan harus jelas kata-katanya,
ungkapan maupun volume suara. Pembicaraan dilakukan dengan lancar,
dengan menghindari kata-kata yang tidak perlu seperti "ee", "aa", "mm",
"eh", dan sebagainya.
b. Penggunaan Contoh dan Ilustrasi
Sedapat mungkin contoh yang digunakan adalah contoh yang jelas dan
nyata, ada hubungannya dengan benda-benda yang dapat ditemui siswa
dalam kehidupan sehari-hari. Membuat variasi yang tepat dalam
memberikan contoh-contoh ataupun meminta contoh yang beragam dari
murid akan membuat penjelasan lebih menarik dan efisien. Pola
pemberian contoh dengan mengaitkannya dengan generalisasi (dalil)
biasanya menjadikan penjelasan lebih efektif.
c. Pemberian Tekanan
Dalam suatu penjelasan, guru harus memusatkan perhatian siswa kepada
masalah pokok dan cara pemecahannya, serta mengurangi informasi
yang tidak begitu penting. Sub keterampilan memberikan penekanan ini
dapat digolongkan menjadi dua kategori, yaitu :
1) Mengadakan variasi dalam gaya mengajar guru.
2) Membuat struktur sajian.
- Dengan memberikan ikhtisar dan pengulangan,
- Dengan memparafrase (mengatakan dengan kalimat lain atau dengan
kata-kata sendiri)
- Pemberian isyarat lisan.
d. Balikan
Dalam menyajikan penjelasan, guru hendaknya memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menunjukkan pemahaman atau pun keraguannya
(ketidakmengertiannya) ketika penjelasan itu berlangsung. Hal ini dapat
dilakukan dengan mengajukan pertanyaan dan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menjawabnya, atau dengan memperhatikan tingkah
laku dan mimik mereka selama penjelasan itu disajikan.
12
F. Keterampilan memimpin diskusi kecil
1. Definisi Diskusi Kelompok Kecil
Menurut Mulyasa dalam Suwarna (2006:79), “diskusi kelompok adalah
suatu proses percakapan yang teratur, yang melibatkan sekelompok orang
dalam interaksi tatap muka yang bebas dan terbuka, dengan tujuan berbagi
informasi/pengalaman, mengambil keputusan atau memecahkan suatu
masalah”.
Diskusi kelompok merupakan strategi yang memungkinkan siswa
menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu masalah melalui satu
proses yang memberi kesempatan untuk berfikir, berinteraksi sosial, serta
berlatih bersikap positif. Dengan demikian diskusi kelompok dapat
meningkatkan kreativitas siswa, serta membina kemampuan berkomunikasi
termasuk di dalamnya ketrampilan berbahasa.
13
3. Tahap-Tahap Kegiatan diskusi
Diskusi dalam pembelajaran termasuk kedalam salah satu jenis metode
pwmbelajaran. Setiap metode pembelajaran termasuk diskusi diarahkan
untuk terjadinya proses pembelajaran secara aktif dan efektif dalam rangka
mencapai tujuan (kompetensi) pembelajaran. Oleh karena itu agar kegiatan
diskusi dapat berjalan dengan lancar, maka dalam pelaksanaannya harus
memperhatikan beberapa keterampilan dasar sebagai berikut:
a. Memusatkan perhatian
b. Memperjelas masalah atau urunan pendapat
c. Menganilisis pandangan siswa
d. Meningkatkan urunan siswa
e. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi
f. Menutup diskusi
G. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
1. Pengertian Dan Tujuan
Secara umum keterampilan membuka pelajaran adalah usaha guru
dalam memulai kegiatan pembelajaran,sedangkan keterampilan menutup
adalah ketrampilan yang berkaitan dengan usaha guru dalam mengakhiri
pelajaran.Kegiatan membuka dan menutup pelajaran dapat terjadi beberapa
kali selama kegiatan pembelajaran berlangsung.yaitu pada awal dan akhir
setiap penggal kegiatan.Misalnya pada satu kegiatan belajar dibahas
beberapa topik.Pada awal dan akhir pembahasan setiap topik guru dapat
melakukan kegiatan membuka dan menutup pelajaran.Kegiatan yang
berkaitan dengan administrasi dan pengelolaan seprti mengisi daftar hadir
menyiapkan alat-alat pelajaran atau memeriksa ketersediaan buku – buku
pelajaran tidak termasuk kegiatan membuka dan menutup pelajaran.
Tujuan yang ingin dicapai dengan menerapkan keterampilan membuka
dan menutup pelajaran adalah :
b. Menutup Pelajaran
Kegiatan menutup pelajaran dilakukan pada setiap akahir penggal
kegiatan.Agar kegiatan menutup pelajaran dapat berlangsung secara
efektif,guru diharapkan menguasai cara menutup pelajaran sebagai bahan
sebagai berikut :
1) Meninjau kembali (mereviu)
2) Menilai (mengevaluasi)
3) Memberi tindak lanjut
15
Menurut (Usman, 2013) pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk
menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan
mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar.
(Suharsimi, 1996) menyebutkan bahwa sebab musabab masalah
pengelolaan kelas yaitu :
1. Siswa tidak tahu apa yang harus diperbuat.
2. Siswa sudah diberi tahu akan tugasnya akan tetapi setelah beberapa lama
kemudian mereka menjadi lupa akan tugasnya.
3. Siswa sudah mengetahui apa yang harus mereka diperbuat. Akan tetapi
tidak tahu bagaimana cara melakukannya.
4. Ada beberapa siswa atau sebagian yang sudah melaksanakan tugas sebelum
waktunya habis sehingga membuat keributan.
5. Ada diantara siswa yang merupakan anak malas tak bergairah atau
pengganggu. Sehingga walaupun mereka melakukan tugas akan tetapi tidak
secara sungguh-sungguh.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
20