Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PROFESI PENDIDIKAN

“TENAGA ADMINISTRASI DAN LABORAN”

Dosen pengampu:
Prof. Dr. H. Syamsu Kamaruddin, M. Pd.

Disusun oleh kelompok 10


Ardiansyah
Nurul Fadhillah
Saskia Putri Sasbila

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PRODI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas Rahmat dan hidayahnya kami dapat
menyelesaikan makalah singkat tepat pada waktunya. Adapun judul dari makalah singgat ini adalah
“Tenaga Administrasi Dan Laboran”. Pada kesempatan kali ini kami mengucapkan terimakasih kepada
dosen mata kuliah Profesi Pendidikan yang telah membimbing kami untuk menyelelesaikan makalah
singkat ini.
Makalah ini kami susun dengan maksud untuk menyelesaikan tugas dimata kuliah Profesi
Pendidikan. Selain itu, makalah ini juga dapat dijadikan sebagai sumber referensi bagi para pembaca.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1. LATAR BELAKANG ................................................................................................. 1
2. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................ 1
3. TUJUAN .................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 2
1. PENGERTIAN ADMINISTRASI ................................................................................ 2
2. KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI TENAGA ADMINISTRASI .............................. 3
3. PENGERTIAN LABORAN ........................................................................................ 5
4. KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI TENAGA LABORAN ...................................... 5
5. FUNGSI DAN URGENSI LABORATORIUM ............................................................ 7
6. JENIS-JENIS LABORATORIUM ............................................................................... 9
BAB III PENUTUP ............................................................................................................10
1. KESIMPULAN ..........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional juga telah
menjelaskan bahwa pendidikan adalah tempat atau wadah untuk mengembangkan seluruh potensi
diri yang ada pada diri manusia.Oleh karenanya, dalam hal ini secara umum bahwa pendidikan itu
tidak terbatas pada materi pelajaran tertentu saja. Melainkan hal ini mencakup segala aspek yang
berkaitan dengan potensi diri manusia dalam hal pengembangan.Hal ini juga yang membuat
berbagai materi itu dibelajarkan dalam pendidikan. Tatkala peserta didik telah belajar, maka secara
tidak sengaja akan membentuk pola pikir, yang pada akhirnya membentuk kemampuan dari
potensi yang dimilikinya.Mengutip dari KBBI Online, bahwa Pendidikan berasal dari kata didik,
yang berarti memelihara dan memberi latihan. Dari dasar kata ini, terlihat jelas bahwa peran
pendidikan adalah memberi latihan kepada peserta didiknya.
Sepanjang sejarahnya, di seluruh dunia ini, pendidikan pada hakikatnya memiliki dua
tujuan, yaitu membantu manusia untuk menjadi cerdas dan pintar (smart), dan membantu mereka
menjadi manusia yang baik (good). Menjadikan manusia cerdas dan pintar, boleh jadi mudah
melakukannya, tetapi menjadikan manusia agar menjadi orang yang baik dan bijak, tampaknya
jauh lebih sulit atau bahkan sangat sulit. Dengan demikian, sangat wajar apabila dikatakan bahwa
problem moral merupakan persoalan akut atau penyakit kronis yang mengiringi kehidupan
manusia kapan dan di mana pun.

2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian administrasi?
2. Apa pengertian laboran?
3. Apa saja fungsi dan urgensi laboratorium?
4. Apa saja jenis- jenis laboratorium

3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian administrasi
2. Untuk mengetahui pengertian laboran
3. Untuk mengetahui jenis dan fungsi laboratorium

1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Administrasi
Istilah administrasi dalam bahasa Inggris disebut dengan administration. Sedangkan istilah
administrasi itu sendiri sebenarnya berasal dari bahasa latin “ad+ministrare“ yang merupakan
bentuk kata kerja yang di dalam bahasa Indonesia dapat diartikan dengan membantu, melayani,
menunjang atau memenuhi. Sedangkan kata sifat dari ad+ministrare adalah administrativus, dan
kata bendanya adalah administratio. Dalam penerapan istilah adminstrasi, pengaruh penjajah
Belanda sangatlah kuat dalam sistem pemerintahan Indonesia. Istilah administrasi lebih dikenal dan
sering digunakan karena penerjemahannya berasal dari bahasa Belanda yaitu administatie, yang
untuk lidah bangsa Indonesia terasa lebih mudah dan hampir sama. Dalam perkembangan
selanjutnya penerjemahaan yang berasal dari bahasa Inggris yaitu administration tidak digunakan
sehari-hari dalam percakapan oleh orang Indonesia, kecuali sewaktu dibicarakan dengan
menggunakan bahasa Inggris. Kedua istilah itu, yang satu berasal dan diterjemahkan dari bahasa
Inggris, sedangkan yang lainnya merupakan terjemahan atau warisan dari peninggalan Belanda
mempunyai arti yang berbeda satu dengan lainnya.
Leonard D.White: Administrasi adalah suatu proses yang pada umumnya terdapat pada
semua usaha kelompok, negara atau swasta, sipil atau militer, usaha yang besar dan kecil. William
H. Newman: Administrasi adalah bimbingan, kepemimpinan, dan pengawasan atas usaha-usaha
kelompok individu, terhadap tercapainya tujuan bersama.
Menurut The Liang Gie (1993), administrasi adalah segenap rangkaian kegiatan penataan
terhadap pekerjaan pokok yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam kerja sama mencapai
tujuan tertentu.
Menurut Prayudi Atmosudirdjo: Administrasi merupakan suatu fenomena sosial, suatu
perwujudan tertentu di dalam masyarakat modern. Eksistensi daripada administrasi ini berkaitan
dengan organisasi, artinya administrasi itu terdapat di dalam suatu organisasi. Jadi barangsiapa
hendak mengetahui adanya administrasi dalam masyarakat ia harus mencari terlebih dahulu suatu
organisasi yang masih hidup, di situ terdapat adminstrasi.
Dalam buku “Petunjuk Administrasi” terbitan Universitas Gadjah Mada (Dalam Syafiie,
1999), administrasi disebutkan sebagai:

2
a. Suatu aktivitas yang terutama bersangkutan dengan cara untuk menyelenggarakan tujuan yang
telah ditentukan semula.
b. Suatu proses yang lazim terdapat dalam segala usaha bersama, baik usaha pemerintah maupun
usaha swasta, baik usaha sipil maupun usaha militer, baik usaha berskala besar maupun usaha
kecil-kecilan.
c. Suatu pengorganisasian dan bimbingan orang-orang, agara dapat melaksanakan suatu tujuan
khusus.
d. Suatu proses penyelenggaran dalam setiap usaha kerja sama sekelompok manusia, untuk
mencapai tujuan tertentu.
Dari beberapa penjelasan di atas maka pengertian administrasi dapat dibagi menjadi 2,
yaitu administrasi dalam arti sempit dan administrasi dalam arti luas. Administrasi dalam arti sempit
lebih tepat disebut sebagai tatausaha (clerical work, office work). Oleh karena kegiatan tatausaha
merupakan kegiatan pengelolaan data dan informasi yang keluar dari dan masuk ke organisasi
maka keseluruhan rangkaian kegiatan-kegiatan tersebut terdiri atas: penerimaan, pencatatan,
pengklasifikasian, pengelolaan, penyimpanan, pengetikan, penggandaan, pengiriman informasi,
dan data secara tertulis yang diperlukan oleh organisasi. Adapun tempat penyelenggaraan
kegiatankegiatan ketatausahaan berlangsung disebut dengan kantor, yaitu suatu unit kerja yang
terdiri atas ruangan, personel, peralatan, dan operasi pengelolaan informasi.

2. Kualifikasi dan Kompetensi Tenaga Administrasi


Kualifikasi dan kompetensi tenaga administrasi adalah dua aspek penting yang
saling terkait dalam menilai keahlian dan kemampuan seseorang dalam pekerjaan
administratif. Kualifikasi mengacu pada pendidikan formal, pelatihan, atau pengalaman
kerja yang dimiliki oleh individu, sedangkan kompetensi mencakup keterampilan,
pengetahuan, dan sikap yang diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas administratif
secara efektif.

A. Kualifikasi Tenaga Administrasi:

Kualifikasi tenaga administrasi berkaitan dengan latar belakang pendidikan,


pelatihan, atau sertifikasi yang dimiliki individu. Beberapa kualifikasi yang umumnya
diharapkan untuk tenaga administrasi meliputi:

3
1. Pendidikan Formal: Beberapa posisi tenaga administrasi mungkin
membutuhkan pendidikan formal, seperti diploma atau gelar sarjana dalam bidang
administrasi bisnis, manajemen, atau bidang terkait. Pendidikan ini memberikan
pengetahuan dasar tentang prinsip-prinsip administrasi dan keterampilan yang relevan.

2. Pelatihan Administrasi: Pelatihan administrasi dapat menjadi kualifikasi yang


berharga untuk tenaga administrasi. Pelatihan ini dapat mencakup kursus atau program
yang fokus pada keterampilan khusus seperti penggunaan perangkat lunak kantor,
manajemen waktu, komunikasi, pengelolaan dokumen, dan keterampilan organisasi.

3. Pengalaman Kerja: Pengalaman kerja sebelumnya dalam pekerjaan


administratif juga dapat menjadi kualifikasi yang berharga. Pengalaman ini
memungkinkan individu untuk mengembangkan keterampilan praktis dalam tugas-tugas
administratif dan memahami lingkungan kerja yang relevan.

B. Kompetensi Tenaga Administrasi:

Kompetensi tenaga administrasi mencakup keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang


diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas administratif dengan baik. Beberapa
kompetensi utama yang diharapkan dari tenaga administrasi meliputi:

1. Keterampilan Komunikasi: Tenaga administrasi harus memiliki kemampuan


komunikasi yang baik, baik secara lisan maupun tertulis. Mereka harus mampu
berkomunikasi dengan jelas, mengelola informasi dengan tepat, dan berinteraksi dengan
berbagai pihak.

2. Keterampilan Teknologi: Tenaga administrasi harus menguasai penggunaan


perangkat lunak dan aplikasi kantor yang relevan. Mereka harus terampil dalam
pengolahan kata, spreadsheet, presentasi, manajemen email, dan mungkin juga sistem
manajemen basis data.

3. Pengelolaan Waktu dan Keterampilan Organisasi: Kemampuan mengelola


waktu dengan baik dan memiliki keterampilan organisasi yang efektif sangat penting
dalam pekerjaan administrasi. Tenaga administrasi harus mampu mengatur prioritas,

4
mengelola tugas-tugas, dan mempertahankan kerapihan dalam pengelolaan dokumen dan
informasi.

4. Kerjasama Tim: Tenaga administrasi sering bekerja dalam tim atau mendukung
anggota tim lainnya. Kemampuan bekerja sama, berkomunikasi dengan baik, dan
berkontribusi pada pencapaian tujuan tim adalah kompetensi penting yang harus dimiliki.

5. Problem Solving: Tenaga administrasi harus dapat mengidentifikasi masalah,


menganalisis situasi, dan menemukan solusi yang efektif. Kemampuan berpikir kritis dan
mengatasi hambatan adalah kompetensi yang sangat dihargai.

6. Etika Profesional: Tenaga administrasi harus menjunjung tinggi etika kerja


yang baik. Mereka harus menjaga kerahasiaan informasi, memperlakukan orang lain
dengan rasa hormat, dan menjaga integritas dalam melaksanakan tugas-tugas
administratif.

Penting untuk diingat bahwa kualifikasi dan kompetensi tenaga administrasi dapat
bervariasi tergantung pada posisi dan lingkungan kerja tertentu. Adanya pengembangan
diri dan kesempatan untuk memperoleh kualifikasi dan meningkatkan kompetensi secara
terus-menerus akan mendukung kemajuan karir dalam bidang administrasi.

3. Pengertian Laboran
Rugaiyah dan Sismiati (2011:7) menjelaskan laboran adalah petugas non guru yang
membantu guru untuk melaksanakan kegiatan praktikum (meliputi penyiapan bahan, membantu
pelakanaan praktikum, serta mengemasi/membersihkan bahan dan alat setelah praktikum). Selain
itu laboran adalah teknisi yang membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran yang berupa
peragaan atau praktikum.
Hal senada dengan penjelasan di atas disampaikan oleh Decaprio (2013:57) yang
menyatakan laboran adalah tenaga kependidikan yang bekerja di laboratorium dan membantu
proses penelitian, praktek dan eksperimentasi di labotarorium. Oleh karena seorang laboran bekerja
di labotarorium maka seyogyanya seorang laboran harus memiliki hard skills dan soft skills yang
memadai, inisiatif, ketekunan, kreativitas, kecakapan, ketrampilan serta pengetahuan terkait dengan
pengelolaan laboratorium.

5
4. Kualifikasi dan Kompetensi Tenaga Laboran
A. KUALIFIKASI
1. Kepala Laboratorium Sekolah/Madrasah
Kualifikasi kepala laboratorium Sekolah/Madrasah adalah sebagai berikut:
a. Jalur guru
1) Pendidikan minimal sarjana (S1)
2) Berpengalaman minimal 3 tahun sebagai pengelola praktikum
3) Memiliki sertifikat kepala laboratorium sekolah/madrasah dari perguruan tinggi atau
lembaga lain yang ditetapkan oleh pemerintah.
b. Jalur laboran/teknisi
1) Pendidikan minimal diploma tiga (D3)
2) Berpengalaman minimal 5 tahun sebagai laboran atau teknisi
3) Memiliki sertifikat kepala laboratorium sekolah/madrasah dari perguruan tinggi atau
lembaga lain yang ditetapkan oleh pemerintah.
2. Teknisi Laboratorium Sekolah/Madrasah
Kualifikasi teknisi laboratorium sekolah/madrasah adalah sebagai berikut:
a. Minimal lulusan program diploma dua (D2) yang relevan dengan peralatan
laboratorium, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang ditetapkan oleh
pemerintah;
b. Memiliki sertifikat teknisi laboratorium sekolah/madrasah dari perguruan tinggi atau
lembaga lain yang ditetapkan oleh pemerintah.
3. Laboran Sekolah/Madrasah
Kualifikasi laboran sekolah/madrasah adalah sebagai berikut:
a. Minimal lulusan program diploma satu (D1) yang relevan dengan jenis laboratorium,
yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang ditetapkan oleh pemerintah;
b. Memiliki sertifikat laboran sekolah/madrasah dari perguruan tinggi yang ditetapkan oleh
pemerintah.
B. Kompetensi
Kompetensi tenaga laboran:
a) Kompetensi kepribadian
b) Kompetensi social

6
c) Kompetensi administrative
d) Komprtensi professional
Adapun kompetensi umum teknisi laboran adalah mampu menerapkan 5S (sort,systematic
arrangement, shine, standardize, sustain) di laboratorium. Mampu menerapkan prinsip K3L
(Kesehatan Keselamatan Kerja Lingkungan) di laboratorium. Mampu menerapkan
pengelolaan perawatan dan kalbrasi peralatan laboratorium.

5. Fungsi dan Urgensi Laboratorium


Laboratorium dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai tempat atau kamar/ruang yang
dilengkapi dengan peralatan untuk mengadakan percobaan (penyelidikan, dan sebagainya. 1 Dalam
bahasa Latin disebut “labora” yang berarti bekerja, berusaha dan mengusahakan. Laboratorium
menunjukkan kata benda yang dapat diartikan sebagai tempat berlangsungnya suatu kegiatan.2
Dalam bahasa Indonesia disingkat lab yang berarti tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran
ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk melakukan kegiatan-
kegiatan tersebut secara terkendali. Laboratorium ilmiah biasanya dibedakan menurut disiplin
ilmunya, misalnya laboratorium fisika, laboratorium kimia, laboratorium biokimia, laboratorium
komputer, dan laboratorium bahasa. Laboratorium sebagai tempat berlangsungnya suatu kegiatan
dapat diartikan sebagai tempat melakukan observasi, percobaan, pengujian, analisis atau
mempraktikkan ilmu dan keterampilan-keterampilan tertentu.

Laboratorium dapat dikategorikan berdasarkan fungsinya, yaitu:


a) Lab. Riset digunakan sebagai tempat riset ilmiah bidang ilmu tertentu, misalnya: (1) Lab.
Naval Medical Research Unit 2 (NAMRU-2) milik Angkatan Laut AS di Jakarta; dan (2)
Laboratorium Fisika Teoretik Energi Tinggi, ITB;
b) Lab. Analis digunakan sebagai tempat menganalisis kandungan bahan (sampel) tertentu.
Lab. kategori ini banyak bergerak dalam bidang kesehatan dan lingkungan, misalnya lab.
kesehatan, Laboratorium Prodia, dan sebagainya;
c) Lab. Uji digunakan sebagai tempat menguji kualitas atau kekuatan produk/barang tertentu,
misalnya Laboratorium beton pada beberapa Fakultas Teknik Sipil Perguruan Tinggi, Laboratorium

7
aerodinamis (terowongan angin industri pesawat terbang), dan Laboratorium uji mutu kopi milik
Nestle; dan
d) Lab. Pengajaran digunakan sebagai tempat berlangsungnya pembelajaran secara praktek
dalam bidang ilmu tertentu. Lab. di lembaga-lembaga pendidikan, terdiri dari laboratorium sekolah
(SD-SMA), politeknik, akademi, institut, atau universitas. Laboratorium pengajaran biasanya
diklasifikasikan menurut bidang ilmu tertentu. Misalnya Laboratorium IPA (di SD/MI dan
SMP/MTs), Laboratorium Fisika, Kimia, Biologi (di SMA/MA), dan Laboratorium Botani,
Zoologi, Genetika, Ekologi (Jurusan Biologi FMIPA universitas).
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 5 tahun 1980 pasal 29 menyatakan bahwa laboratorium
mempunyai fungsi:
1) Mempersiapkan sarana penunjang untuk melaksanakan Pendidikan dan pengajaran dalam satu
atau sebagian cabang ilmu, teknologi atau seni tertentu sesuai dengan bidang studi yang
bersangkutan
2) Mempersiapkan sara penunjang untuk melaksanakan penelitian dalam satu atau sebagian
cabang ilmu teknologi, atau seni tertentu sesuai dengan bidang studi yang bersangkutan.
Secara garis besar fungsi laboratorium dalam proses Pendidikan adalah sebagai berikut:
1) Sebagai tempat umtuk berlatih mengembangkan keterampilan intelektual melalui kegiatan
pengamatan, pencatatan dan pengkaji gejala- gejala alam.
2) Mengembangkan keterampilan motoric siswa. Siswa akan bertambah keterampilannya dalam
mempergunakan alat- alat media yang tersedia untuk mencari dan menemukan kebenaran.
3) Memberikan memupuk keberanian untuk mencari hakekat ilmiah dari suatu objek dalam
lingkungan alam dan social
4) Memupuk rasa ingin tahu siswa sebagai modal sikap ilmiah seorang calon ilmuan.
5) Membina rasa percaya diri sebagai akibat keterampilan dan pengetahuan atau penemuan yang
diperolehnya.

Menurut Hendro (2009:10-14) dalam Prasaditarini (2012:5), pengelolaan laboratorium


disekolah umumnya adalah Kepala Sekolah, sebagai penanggung jawab laboratorium; Wakil
Kepala Sekolah, membantu mengawasi pengelolaan laboratorium sekolah secara harian;
Koordinator Laboratorium (salah satu guru), mengatur pelaksanaan harian laboratorium. Guru
tersebut bertanggung jawab atas:

8
1) Suasana laboratorium yang disiplin dan baik,
2) Pengaturan jadwal dan penggunaan laboratorium,
3) Terjaganya keamanan dan keselamatan kerja laboratorium; penanggung jawab
laboratorium/teknisi laboratorium, menyiapkan bahan praktikum,reparasi alat laboratorium,
pengecekan alat, pemeliharaan,dan penyiapan alat.

9
6. Jenis- Jenis Laboratorium
Jenis-jenis laboratorium berdasarkan kegunaannya. Terbagi dalam lima poin, berikut jenis
laboratorium:
a) Laboratorium Pendidikan
Merupakan laboratorium yang berada di lembaga pendidikan, seperti SD, SMP, SMA, SMK,
hingga perguruan tinggi dengan maksud menjadi bagian pembelajaran.
b) Laboratorium Penelitian
Laboratorium ini dalam bentuk laboratorium fisika, kimia, serta mikrobiologi dengan maksud
menjadi tempat penelitian dan pengembangan ilmu.
c) Laboratorium Pengendalian Proses
Laboratorium ini berguna sebagai tempat melakukan Quality Control dengan sebutan laboratorium
komputasi.
d) Laboratorium Pengembangan Produk
Merupakan laboratorium untuk melakukan pengembangan produk dengan memiliki sebutan
laboratorium kultur ja ringan atau laboratorium analisa pangan dan pakan.
e) Laboratorium Pelayanan Jasa
Merupakan laboratorium yang berada di rumah sakit, apotek, hingga klinik dengan maksud
memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat luas.
Dari seluruh jenis laboratorium beserta kegunaannya, laboratorium pelayanan jasa
memang yang menjadi tempat paling ramai pada saat ini. Tentunya didasari fakta bahwa semakin
banyak orang yang melakukan tes kesehatan di tengah kondisi pandemi.

10
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan

Pengertian administrasi dapat dibagi menjadi 2, yaitu administrasi dalam arti


sempit dan administrasi dalam arti luas. Administrasi dalam arti sempit lebih tepat disebut
sebagai tatausaha (clerical work, office work). Oleh karena kegiatan tatausaha merupakan
kegiatan pengelolaan data dan informasi yang keluar dari dan masuk ke organisasi maka
keseluruhan rangkaian kegiatan-kegiatan tersebut terdiri atas: penerimaan, pencatatan,
pengklasifikasian, pengelolaan, penyimpanan, pengetikan, penggandaan, pengiriman
informasi, dan data secara tertulis yang diperlukan organisasi. Adapun tempat
penyelenggaraan kegiatan-kegiatan ketatausahaan berlangsung disebutdengan kantor,
yaitusuatu unit kerja yang teridiri atas ruangan, personel, peralatan, dan operasi
pengelolaan informasi. kualifikasi dan kompetensi tenaga administrasi adalah dua aspek
penting yang saling terkait dalam menilai keahlian dan kemampuan seseorang dalam
pekerjaan administratif kualifikasi mengacu pada Pendidikan formal, pelatihan, atau
pengalaman kerja yang dimiliki oleh individu, sedangkan kompetensi mencakup
keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas
administrative secara efektif.

Laboratorium sebagai tempat berlangsungnya suatu kegiatan dapat diartikan


sebagai tempat melakukan observasi, percobaan, pengujian, analisis atau mempraktikkan
ilmu dan keterampilan-keterampilan tertentu.

11
DAFTAR PUSTAKA

White, Leonard D. "Administrasi adalah suatu proses." The American Political Science
Review 32, no. 1 (1938): 27-38.

Newman, William H. "Administrasi adalah bimbingan, kepemimpinan, dan


pengawasan." The Journal of Educational Sociology 20, no. 3 (1946): 191-199.

Liang Gie, The. "Administrasi adalah segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap
pekerjaan pokok." Jakarta: Djambatan (1993).

Atmosudirdjo, Prayudi. "Administrasi merupakan suatu fenomena sosial." Yogyakarta:


Gadjah Mada University Press (2005).

Syafiie. "Petunjuk Administrasi." Yogyakarta: Gadjah Mada University Press (1999).

12

Anda mungkin juga menyukai