Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Administrasi merupakan suatu kegiatan bersama yang ada dimana-
mana selama manusia saling bekerja sama. Administrasi sangat penting
dalam suatu kegiatan. Administrasi juga penting dalam mengembangkan
dan mencapai tujuan pendidikan. Dalam pendidikan formal, terdapat
sejumlah manusia, baik yang berkedudukan sebagai pimpinan, maupun
sebagai pelaksana. Mereka tidak hanya cukup dibekali dengan
pengetahuan dan keterampilan saja, melainkan juga harus dibekali dengan
kemampuan kerja sama untuk mencapai suatu tujuan pendidikan.
Oleh karena itu, setiap orang yang ada dalam suatu lembaga
pendidikan itu harus dibekali dengan ilmu administrasi terutama para guru
dan kita sebagai calon guru.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana administrasi dalam perspektif Islam?
2. Apa yang dimaksud dengan administrasi pendidikan?
3. Apa saja sumberdaya administrasi pendidikan?
4. Apa tujuan dari administrasi pendidikan?
C. Tujuan Pembuatan Makalah
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
administrasi dan supervisi pendidikan. Selain itu, makalah ini juga disusun
agar pembaca dapat memahami konsep administrasi pendidikan. Apa
makna administrasi pendidikan, bagaimana perspektifnya dalam islam, apa
sumberdaya yang diperlukan dalam administrasi pendidikan, serta apa
tujuan dari adanya administrasi pendidikan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Administrasi/Manajemen dalam Perspektif Islam


Selain berperan dalam lingkungan sekolah, administrasi
pendidikan juga berperan dalam perspektif Islam. Seperti halnya
pengertian maupun makna dari administrasi itu sendiri memiliki sangkut
pautnya terhadap Islam. Berikut paparannya:
Dalam Islam, kata administrasi merupakan salah satu arti dari kata
tadbir,bentuk masdar dari kata kerja dabbara al-‘amr yang berarti untuk
menyelesikan urusan sampai akhir. Menurut Al-Sayyid al-Sharif ‘Ali al-
Jurjani (w.816 H), pengertian yang komprehensif mengenai tadbir dalam
kitabnya al-Ta’rifialah:“al-tadbir al-nazar fi al-‘awaqib bi ma’rifat al-
khayrwaIjra’ al-‘umur ‘ala ‘ilm al-‘awaqib”, yang berarti menguji/
memeriksa akibat-akibat (hasil) dengan mengetahui apa yang baik dan
menaruh perkara dengan pertimbangan ilmu tentang akibat-akibat yang
dihasilkan1.
Maksud dari pengertian diatas ialah bahwa memeriksa hasil suatu
perkara untuk mengetahui apa yang baik atau buruk dengan melibatkan
ilmu di dalamnya yang berhubungan dengan hasil yang telah diperiksa
sebelumnya.
Berikut ini ialah salah satu ayat yang menjelaskan mengenai kata
dabir yang tertuang dalam Q.S Yunus (10:3) :“Sesungguhnya Tuhan kamu
ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa,
kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy untuk mengatur segala urusan.
Tiada seorangpun yang akan member syafa'at kecuali sesudah ada izin-
Nya. (Dzat) yang demikian itulah Allah, Tuhankamu, maka sembahlah
Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran?”
Menurut Buya Hamka, kata Yuddabiru yang terdapat pada ayat di
atas memiliki arti secara umum dan ringkas, yaitu dia mengatur. Makna

Sohiron, “AdmdanSupervisiPendidikan”, (Pekanbaru: KreasiEdukasi, 2015), h. 1.


1

2
kalimat ini lebih dalam memiliki arti : "dia mentadbir perintah”. Sebab
diambil dari kata dubur, yang berarti ekor atau hujung. Maka di dalam
Allah menentukan ujungnya, akhirnya atau ekornya ataupun akibatnya. Di
sini terlihat bahwa di dalam mengatur alam ini.Allah mempunyai rencana
yang tegas dan konkrit.2
Maksud dari pengertian di atas ialah bahwa Allah telah mengetahui
serta menentukan bagaimana akhir dari suatu perintah yang diatur-Nya.
Oleh karena itu, kita mengetahui bahwa Allah memiliki rencana yang
konkrit dalam mengatur seluruh alam semesta.
Pengertian dari Al-Sayyid al-Sharif ‘Ali al-Jurjani dan Buya
Hamka di atas dapat kita simpulkan bahwa dalam melakukan suatu
perkara sebaiknya kita memiliki rencana di dalamnya yang mana
melibatkan ilmu pengetahuan di dalamnya sehingga kita mengetahui hasil
suatu perkara tersebut, sebagaimana Allah Swt yang juga membuat
rencana dalam mengatur alam semesta.
Yang mana kita ketahui, menjadi kias ibarat bagi manusia. bahwa
barang siapa manusia yang pekerjaannya menggunakan rencana atau
tadbir, artinya mengingat pangkal dan ujung, pangkal dan ekor atau akibat,
maka dekatlah dia kepada kesempurnaan atau keberhasilan3. Maksudnya
ialah jika seorang manusia ingin melakukan suatu pekerjaan, dan di dalam
pekerjaan tersebut ia menggunakan suatu rencana atau tadbir, maka ia
akan bisa merasakan sedikit-dikitnya suatu keberhasilan.
Contoh Allah dalam melaksanakan suatu rencana ialah ketika
Allah swt memiliki suatu rencana dalam menjalankan perintah dan
kehendak-Nya, yang mana meliputi kepada semua langit dan bumi, dan
meliputi pula kepada manusia yang kecil ini sampai pula kepada yang
lebih kecil dari pada manusia. Keseluruhan dan kesatuan tadbir adalah
pada Allah Swt4.

2
Ibid
3
Ibid
4
Ibid

3
Yang mana kita ketahui sebagai umat muslim, betapapun pintarnya
seorang manusia, jika ia membuat suatu rencana atau tadbir diluar dari
takdir Tuhan maka hal tersebut tidak akan terjadi, karena rencana dan
tadbir manusia hanya dapat berlangsung apabila Tuhan yang
mengizinkannya.
B. Pengertian Administrasi Pendidikan
Kita tidak akan bisa mengerti dan memahami apa itu adminitrasi
pendidikan jika kita tidak memahami defenisi administrasi dan
pendidikan. Ada dua konsep yang harus kita pahami yakni konsep dari
kata administrasi dan konsep pendidikan. Pertama kita harus memahami
makna administrasi secara etimologis.
Secara etimologis, kata administrasi yang bahasa inggrisnya
administration berasal dari kata latin yaitu: “ad” dan “ministrate” dan
“administration”. “Ad” dan “ministrate” berarti melayani, membantu
atau memenuhi. Sedangkan “administration” berarti member bantuan,
pelaksanaan, pimpinan, dan pemerintahan.5
Administrasi pendidikan terbentuk dari dua kata. Yaitu kata
administrasi dan pendidikan. Kata administrasi sering kita temukan dalam
bidang ketatanegaraan. Itu merupakan makna administrasi secara sempit.
pengertian administrasi secara sempit hanya sebatas pada sebuah tata
usaha. Istilah administrasi dalam tata usaha ini berarti suatu kegiatan tulis-
menulis ataupun surat menyurat. Dalam suatu tata usaha dan
ketatanegaraan, tugas administrasi biasanya mencatat segala hal yang
berkaitan dengan tata usaha tersebut. Pencatatan tersebut berfungsi sebagai
bahan laporan kepada pimpinan.
Sohiron didalam bukunya menyebutkan bahwa: Istilah administrasi
di Indonesia masih sering digunakan dalam arti “tata usaha”. Pengertian
ini merupakan warisan dari zaman penjajahan Belanda. Pada zaman
Belanda kata administratie disalin kedalam bahasa Indonesia menjadi
“Administrasi”. Administratie dalam bahasa belanda pada umumnya

5
Ibid, h. 2-3

4
diartikan sebagai setiap penyusunan keterangan-keterangan secara
sistematis dan pencatatannya secara tertulis dengan maksud untuk
memperoleh suatu ikhtisar mengenai keterangan-keterangan itu.dalam
keseluruhannya dan dalam hubungannya satu sama lain.
Sebenarnya pengertian administratie yang demikian baru
merupakan salah satu aspek cakupan istilah administratie. Karena masih
ada dua aspek lainnya yang merupakan cakupannya yakni: “bestuur” atau
manajemen dari kegitan-kegiatan organisasi, dan “beheer” atau
manajemen dari sumber-sumberdaya seperti: financial, personil, gudang,
dan sebagainya. Hanya saja yang lebih popular di kalangan bangsa
Indonesia sebagai pihak yang dijajah ialah administratie dari aspek tata
usaha.
Jadi kata administratie yang dikenal luas di Indonesia ialah tata
usaha. Oleh karena itu, sampai sekarang istilah administrasi masih sering
digunakan sebagai tata usaha atau kegiatan tulis menulis, catat mencatat
berbagai keterangan. Pengertian tulis menulis, catat mencatat berbagai
keterangan itu, dijelaskan oleh Haris muda Nasution dalam bukunya
“kursus pengetahuan administrasi, sebagai berikut: dalam arti
sempitbahkan pengertian sehari-hari, maka administrasi artinya adalah tata
usaha. Tata usaha ialah suatu pekerjaan yang sifatnya mengatur segala
sesuatu pekerjaan yang berhubungan dengan kegiatan tulis menulis, surat
menyurat, dan mencatat atau membukukan setiap perubahan atau kejadian
yang terjadi didalam organisasi.6
Arifin abdulrachman mengemukakan pula bahwa, administrasi
dalam arti tata usaha kegiatannya meliputi penerimaan surat, penyimpanan
surat, korespondensi, penduplikasian, pencatatan-pencatatan pada buku-
buku, pokoknya segala macam pekerjaan yang ada hubungannya dengan
apa yang dinamakan pekerjaan kertas, bahkan meliputi juga pekerjaan-
pekerjaan penelponan dan penerimaan tamu.7

6
Ibid,
7
Ibid, h. 3-4

5
Nah, dalam makna secara luasnya, administrasi bukan hanya
sebatas pada kegiatan tulis menulis dan surat menyurat dalam bidang tata
usaha atau ketatanegaraan. Namun administrasi disini berarti segala
kegiatan yang dilakukan mulai dari perencanaan, pengkoordinasian,
pengarahan, pemantauan, dan penilaian dalam rangka mencapai tujuan
dari apa yang telah direncanakan. Administrasi dalam arti luas juga
mencakup kegiatan dalam pendidikan. Dalam pendidikan diperlukan
adanya administrasi karena pendidikan memiliki sebuah tujuan, dan untuk
mencapai tujuan dari pendidikan tersebut diperlukan perencanaan,
pengkoordinasian, pengarahan, pemantauan, dan penilaian agar tujuan dari
suatu pendidikan dapat tercapai dengan maksimal dan efisien.
Oteng sutisna menyatakan bahwa administrasi pendidikan hadir
dalam tiga bidang perhatian dan kepentingan, yaitu: (1) setting
administrasi pendidikan (geografi, demograpi, ekonomi, ideologi,
kebudayaan, dan pembangunan); (2) pendidikan (bidang garapan
administrasi); dan (3) substansi administrasi pendidikan (tugas-tugasnya,
prosesnya, asas-asasnya, dan prilaku administrasi). Administrasi
pendidikan dapat diartikan sebagai keseluruhan proses kerjasama dengan
memanfaatkan semua sumber personil dan materil yang tersedia dan sesuai
untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan
efisien.8
Administrasi pendidikan adalah pelaksanaan kegiatan-kegiatan
pendidikan dan pelayanan belajar untuk mencapai tujuan pendidikan. Ada
beberapa pendapat yang mengemukakan definisi administrasi pendidikan,
antara lain:9
1. Hadari Nawawi : Administrasi pendidikan merupakan
serangkaian kegiatan atau seluruh proses pengendalian usaha
kerjasama beberapa orang untuk mencapai tujuan pendidikan
yang diseenggarakan dalam lingkungan tertentu.

8
Ibid, h. 5
9
Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, (Bandung: Alfabeta, 2013)
halaman. 38-39

6
2. Engkoswara : Administrasi pendidikan adalah ilmu yang
mempelajari tentang penataan sumberdaya pendidikan, yaitu:
manusia, kurikulum, dan fasilitas untuk mencapai suatu tujuan
pendidikan secara optimal dan penciptaan suasana yang baik
bagi manusia yang turut serta dalam mencapai tujuan
pendidikan yang disepakati.
3. Ngalim Purwanto: Administrasi pendidikan adalah seluruh
proses kegiatan dalam bidang pendidikan yang meliputi:
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan,
pengkoordinasian, pengawasan dan pembiayaan dengan
memanfaatkan fasilitas yang tersedia untuk mencapai tujuan
pendidikan.
4. Robert E. Wilson: Administrasi pendidikan adalah
mengkoordinasi kekuatan untuk kegiatan belajar mengajar
yang lebih baik bagi seluruh peserta didik didalam organisasi
sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan.
5. Oteng Sutisna: administrasi pendidikan adalah kegiatan
mengkoordinasi kegiatan yang saling berkaitan dari orang-
orang atau kelompok dalam mencapai tujuan pendidikan bagi
anak-anak.
6. Mohammad rifa’i: administrasi pendidikan adalah seluruh
proses yang melibatkan semua sumber potensi yang tersedia
dan sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan
efisien.

Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa


administrasi pendidikan merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan
oleh beberapa orang atau kelompok mulai dari perencanaan,
pengkoordinasian, pengarahan, pemantauan, dan penilaian dengan
memanfaatkan sumberdaya pendidikan secara efektif dan efisien dalam
rangka mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan.

7
C. Sumber Daya Administrasi/Manajemen Pendidikan

Administrasi pendidikan dapat di maknai sebagai proses mengatur


sumber daya untuk mencapai tujuan pendidikan. Sesuai dengan yang di
kemukakan oleh Engkoswara yang mengatakan bahwa administrasi/
manajemen pendidikan ialah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana
menata sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara
produktif.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2017), sumber daya


adalah segala sesuatu baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud,
yang digunakan untuk mencapai hasil. Misalnya peralatan, persediaan,
waktu dan tenaga.

Sumber daya pendidikan adalah semua faktor yang dapat


dimanfaatkan oleh pengelola pendidikan untuk melaksanakan proses
pendidikan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara
efektif dan efesien.

Sumber daya administrasi manajemen dinyatakan dalam 6M, yaitu:10

1. Men (pendidik dan tenaga kependidikan serta peserta didik),

Kita ketahui bahwa sumber daya manusia merupakan faktor


utama dalam pembangunan, khusunya lembaga pendidikan. Manusia
adalah aset yang penting dalam keberhasilan suatu organisasi.
Organisasi tersebut juga harus menyadari bahwa semua manajer harus
terlibat dalam sejumlah kegiatan manajemen sumber daya manusia.

Administrasi Pendidik atau tenaga kependidikan adalah seluruh


proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan
bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu terhadap para
pegawai di sekolah. Sedangkan administrasi peserta didik ( siswa)

10
Sohiron, op. cit, h. 7-8

8
adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan
secara sengaja serta pembinaan secara kontinu terhadap seluruh peserta
didik.

2. Methodes (metode, kurikulum)

Dalam menjalankan suatu proses yang berhubungan dengan


pendidikan, maka suatu kegiatan yang menjalankan pendidikan harus
mempunyai kurikulum atau metode yang sesuai agar proses
pendidikan bisa berjalan dengan lancar.

Administrasi kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan


yang direncanakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh terhadap
situasi belajar mengajar secara efektif dan efisien demi membantu
tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.11

3. Materials (bahan-bahan, sarana dan prasarana)

Dikatakan sebuah sekolah itu berhasil mencetak siswa- siswa


yang berprestasi di bidang akademik maupun non akademik
dikarenakan sebuah sekolah itu mempunyai sarana dan prasaran yang
memadai dan baik sehingga siswanya bisa mengembangkan minat dan
bakatnya. Maka sarana dan prasarana itu sangat penting untuk
pengembangan siswa.

Administrasi sarana dan prasarana adalah seluruh proses


kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan
bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontiniu terhadap benda-
benda pendidikan, agar senantiasa siap pakai dalam proses belajar
mengajar sehingga proses belajar mengajar semakin efektif dan efisien

11
Drs. Ary H. Gunawan,Administrasi Sekolah (Administrasi Pendidikan Mikro), (Jakarta:
RINEKA CIPTA, 2002) h. 81

9
guna membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah di
tetapkan.12

4. Money (uang atau dana)

Salah satu sumber daya administrasi dalam pendidikan adalah


biaya atau anggaran. Administrasi anggaran atau biaya pendidikan
adalah proses kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan dengan
sungguh-sungguh serta pembinaan secara kontiniu terhadap biaya
operasional sekolah atau pendidikan sehingga kegiatan operasional
pendidikan berjalan dengan efektif dan efisien.

5. Machines (mesin, teknologi pendidikan):

Zaman sekarang tidak dipungkiri teknologi menjadi hal yang


penting bagi sebuah sekolah agar mencapai tujuan dari
pendidikan.administrasi Teknologi pendidikan adalah proses kegiatan
yang direncanakan dan di usahakan secara sengaja dan bersungguh-
sungguh terhadap alat-alat teknologi seperti computer, radio, televisi
dan media-media pembelajaran lainnya agar terciptanya kelancaran
dalam proses pembelajaran.

6. Market (pasar atau pemasaran).

Pemasaran adalah upaya untuk memperkenalkan produk, baik


produk dalam bentuk barang maupun jasa kepada konsumen. Tetapi
dalam dunia pendidikan, pemasaran ini sangat jarang kita jumpai
bahkan tidak kita jumpai lagi karena dianggap kurang penting.

12
Ibid, h.114

10
D. Tujuan Administrasi Pendidikan

Administrasi pendidikan merupakan bagian dari sistem pendidikan.


Oleh karena itu, tujuan administrasi sekolah adalah untuk menunjang
tercapainya tujuan pendidikan sekolah tersebut. Secara umum, tujuan
administrasi pendidikan adalah berusaha untuk menunjang tercapainya tujuan
pendidikan itu sendiri, yang tertuang dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.13

Sergiovanni dan Carver dalam Daryanto, merumuskan terdapat empat


tujuan administrasi, yaitu efektivitas produksi, efisiensi, kemampuan
menyesuaikan diri, dan kepuasan kerja. Keempat tujuan tersebut dapat
digunakan sebagai kriteria untuk menentukan keberhasilan suatu
penyelenggaraan pendidikan.14 Efektivitas produksi maksudnya sekolah
mampu menghasilkan lulusan yang sesuai dengan standar kurikulum. Efisiensi
maksudnya menggunakan sumber daya semaksimal mungkin, sehingga
lulusan sekolah tersebut dapat melanjutkan dan menyesuaikan diri ke
lingkungan dan tingkat pendidikan selanjutnya, hingga akhirnya dapat mencari
kerja yang bisa memberikan kepuasan kerja pada dirinya.

Tujuan pendidikan jika ditinjau secara berjenjang terdiri dari tujuan


Nasional, tujuan institusional, tujuan kurikuler, dan tujuan instruksional.15
Tujuan Nasional adalah tujuan akhir yang harus dicapai, yang tertuang dalam
UU No. 20 tahun 2003 pasal 3 di atas. Tujuan ini kemudian dijabarkan oleh
masing-masing institusi atau lembaga pendidikan sesuai dengan jenis
institusinya menjadi tujuan institusional. Tujuan ini lalu dikembangkan
berdasarkan mata pelajaran yang berbeda-beda menjadi tujuan kurikuler yang
13
Sohiron, op.cit, h. 9
14
Ibid, h. 9
15
Prof. Dr. H. Dadang Suhardan, M.Pd, Supervisi Profesional (Bandung: Alfabeta,
2010), h. 33.

11
dapat kita lihat di GBPP (garis-garis besar program pembelajaran).
Selanjutnya, tujuan kurikuler dijabarkan menjadi tujuan instruksional atau
tujuan pembelajaran.

Semua tujuan itu tidak bisa dicapai sendiri-sendiri, karena pendidikan


merupakan suatu sistem yang saling mempengaruhi satu sama lain. Apabila
kerjasama, yang merupakan perwujudan dari administrasi pendidikan itu
sendiri tidak berjalan, maka usaha dalam mencapai tujuan pendidikan akan
menjadi terhambat. Semakin luas tujuan yang ingin dicapai, maka kerjasama
yang dibutuhkan juga semakin kompleksdan rumit. Sedangkan semakin
sederhana tujuannya, maka semakin sempit jenjang kerjasama yang harus
dilakukan.

Contohnya, suatu sekolah dapat berjalan dengan baik dan terarah jika
setiap tahun sekolah itu menentukan dan membuat dahulu rencana dan
kebijakan (policy) yang akan dijalankan pada tahun itu, dan juga informasi-
informasi yang menunjukkan bagaimana rencana dan kebijakan itu dapat
dilaksanakan dengan baik hendaknya dikumpulkan. Rencana atau program
dan kebijakan sekolah juga hendaknya selalu disesuaikan dengan kebutuhan
dan perkembangan masyarakat dan pembaharuan pendidikan.16

Administrasi pendidikan merupakan keseluruhan proses kerjasama


dengan memanfaatkan dan memberdayakan segala sumber yang tersedia
melalui aktivitas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pemotivasian,
pengendalian, serta penilaian untuk mewujudkan sistem pendidikan yang
efektif, efisien, dan berkualitas.17

Untuk melaksanakan pekerjaan yang sedemikian kompleks dan rumit


ini, dibutuhkan orang-orang yang ahli dan memiliki kemampuan serta
pengetahuan yang luas tentang administrasi pendidikan untuk mencapai tujuan

16
Drs. M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarta, 2016), h. 14.
17
Prof. Dr. H. Engkoswara, M.Ed dan Dr. Hj. Aan Komariah, M.Pd., Administrasi
Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 52.

12
pendidikan tersebut. Tanpa kemampuan tersebut, akan sulit bagi sekolah untuk
mencapai tujuan pendidikan.

Oleh karena itu, kita perlu mempelajari administrasi pendidikan.


Tujuan mempelajari administrasi pendidikan adalah menyediakan dasar untuk
membentuk pemahaman dan keterampilan dalam bidang administrasi
pendidikan. Keterampilan dan pemahaman ini perlu dimiliki untuk menunjang
keefektifan dan keefisienan kerja atau tugas para pengambil kebijakan
pendidikan, pimpinan sekolah, guru, dan anggota sekolah lainnya.18

Dengan mempelajari ilmu administrasi pendidikan, para komponen


pendidikan dapat memberikan sumbangan secara maksimal untuk mencapai
tujuan sekolah. Mereka dapat memahami kewajiban dan hak-haknya dalam
melaksanakan pekerjaannya yang berhubungan dengan pendidikan. Sehingga
pada akhirnya, para kepala sekolah, guru, pemerhati pendidikan, orang tua
siswa, serta pejabat yang berkaitan dengan pendidikan memahami administrasi
pendidikan dan mampu menerapkannya dalam penyelenggaraan pendidikan.

18
Drs. H. Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer (Bandung: Alfabeta,
2006), h. 45.

13
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Didalam al-qur’an telah disebutkan bahwa perlu adanya perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, serta evaluasi dalam pelaksanaan suatu
kegiatan. Hal itu sering disebut dengan ilmu administrasi. Administrasi
pendidikan adalah pelaksanaan kegiatan-kegiatan pendidikan dan pelayanan
belajar untuk mencapai tujuan pendidikan. Ada beberapa sumberdaya yang
harus ada dalam pelaksanaan administrasi pendidikan, antara lain: Men
(pendidik dan tenaga kependidikan serta peserta didik), Methodes (metode,
kurikulum)Materials (peserta didik, bahan-bahan, sarana dan prasarana)
Money (uang atau dana )Machines (mesin, teknologi pendidikan): dan
Market (pasar atau pemasaran). Dengan mempelajari ilmu administrasi, para
komponen pendidikan dapat memberikan sumbangan secara maksimal untuk
mencapai tujuan sekolah.

14
Daftar pustaka

Referensi utama:

Sohiron. Administrasi dan Supervisi Pendidikan Islam. Pekanbaru: Kreasi


Edukasi. 2015.

Referensi tambahan:

Engkoswara dan Aan Komariah. Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta. 2012.

Gunawan, Ary H. Administrasi Sekolah (Administrasi Pendidikan Mikro).


Jakarta:RINEKA CIPTA.2002.

Purwanto, Ngalim Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: Rosda


Karya. 2010.
Sagala, Syaiful. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta. 2013.
Suhardan, Dadang. Supervisi Profesional. Bandung: Alfabeta. 2010.

15

Anda mungkin juga menyukai