Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH ADMINISTRASI DAN SUPERVISI

PENDIDIKAN

“ KONSEP DASAR ADMINISTRASI PENDIDIKAN ”

OLEH KELOMPOK 1:

1. ANISAH SEPTIA RAHMI 19033080

2.  DEVY HASANAH   19029078

3. RAMADHITA AFMELDA 19231139

DOSEN : Dra. ANISAH, M.Pd.

MATA KULIAH UMUM

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang.
Saya panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta
inayah-Nya kepada saya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah Administrasi dan Supervisi
Pendidikan..

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu selaku dosen mata kuliah
Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Tugas yang telah Ibu berikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan saya terhadap mata kuliah ini.

Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai bahan
bacaan dan berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Terlepas dari
segala hal tersebut, kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Oleh
karenanya kami dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat
memperbaiki makalah ini.

Padang , 27 Februari 2021

Kelompok 1
DAFTAR ISI

Judul

Kata Pengantar...........................................................................................................................i

Daftar Isi.....................................................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan.....................................................................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................................................1

B. Rumusan Masalah......................................................................................................1

C. Tujuan.........................................................................................................................2

Bab II Pembahasan.....................................................................................................................3

A. .Konsep dan pengertian Administrasi Pendidikan.....................................................3

B. Pentingnya Administrasi Pendidikan ………………………………………………4

B. Fungsi /Proses Administrasi Pendidikan...................................................................4

C. Ruang Lingkup pada Administrasi Pendidikan.........................................................7

Bab III PENUTUP.....................................................................................................................12

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................12

3.2 Saran.....................................................................................................................................12

Daftar Pustaka...........................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Administrasi sebagai suatu kegiatan bersama terdapat dimana-mana selama ada manusia
yang hidup dan bekerjasama dalam kelompok. Jika kita melihat sebuah pabrik bekerja
menghasilkan semacam benda sebagai produknya, maka di situ kita melihat ada Administrasi.
Jika kita melihat suatu lembaga yang melatih dan memberikan suatu pelajaran yang akhirnya
mereka mendapat sertifikat dari proses pendidikan itu,maka disitu ada Administrasi pendidikan.
Jika kita melihat suatu lembaga yang mempunyai suatu organisasi yang tersusun baik ataupun
terencana, maka di situ kita melihat ada sebuah Manajemen. Administrasi merupakan usaha
menciptakan kerja sama antara guru dan karyawan untuk mengefektifkan proses belajar-
mengajar. Administrasi tidak hanya berkenaan dalam bidang keuangan, melainkan juga tentang
keterampilan dalam hal pembukuan. Administrasi pendidikan memiliki tujuan untuk mencapai
apa yang menjadi tujuan dari pendidikan. Administrasi sangatlah dibutuhkan demi berjalannya
proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan. Hal tersebut tidak lepas dari peran serta
keaktifan orang-orang yang menguasai bidang administrasi pendidikan. Administrasi sangatlah
dibutuhkan demi berjalannya proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan. Hal tersebut tidak
lepas dari peran serta keaktifan orang-orang yang menguasai bidang administrasi pendidikan.

Namun, kenyataan yang ada di lapangan, sebagian besar orang yang berkecimpung dalam
dunia pendidikan memiliki pengetahuan dan pengalaman tentang tata administrasi yang rendah.
Hal tersebut menjadi sebuah fenomena yang perlu untuk dituntaskan dengan segera. Karena,
peran dari seorang tenaga tata administrasi di dalam sebuah sekolah sangatlah dibutuhkan. Jika
administrasi dipegang oleh seorang tenaga yang kurang terampil, maka administrasi tersebut
akan berantakan.
Dengan demikian, yang bertugas memegang administrasi adalah orang yang telah
terlatih, terampil, dan handal dalam bidangnya serta telah mendapatkan ilmu (pelatihan) dalam
waktu yang lama. Oleh karena itu, penulis akan mengkaji makalah tentang ”Administrasi
Pendidikan dalam Keguruan”. Dengan tujuan agar dapat memberikan pengetahuan tentang
administrasi pendidikan dalam keguruan.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian Administrasi Pendidikan ?


2. Bagaimana Karakteristik Administrasi Pendidikan?
3. Apa Saja Fungsi Administrasi Pendidikan?
4. Apa Sajakah yang Menjadi Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan ?

1
C. Tujuan
1.Untuk mengetahui Pengertian Administrasi Pendidikan ?
2. Mengetahui Bagaimana Karakteristik Administrasi Pendidikan?
3.Mengetahui Apa Saja Fungsi Administrasi Pendidikan?
4. Agar dapat mengetahui apa sajakah yang menjadi Ruang Lingkup Administrasi
Pendidikan ?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Administrasi Pendidikan

Istilah administrasi secara etimologis berasal dari bahasa latin Administration yang dapat berarti
pemberian bantuan, pemeliharaan, pelaksanaan, pimpinan dan pemerintahan, pengelolaan . Di
Italia Istilah ini berkembang menjadi administrazione , menjadi Administration di Perancis,
inggris dan jerman. Administrasi juga berasal dari kata Belanda Administratie yang diartikan
sebagai istilah tata usaha, yaitu segala kegiatan yang meliputi tulis menulis, mengetik,
koresponden, kearsipan dan sebagainya. Dalam bahasa Yunani terdiri atas Ad dan ministrare
yang berarti mengabdi atau melayani atau berusaha untuk memenuhi harapan setiap orang.
Ada dua pengertian administrasi yaitu dalam arti sempit dan arti luas :

1. Administrasi dalam arti sempit

Kegiatan penyusunan dan pencatatan data dan informasi secara sistematis dengan tujuan untuk
menyediakan keterangan serta memudahkan memperolehnya kembali secara keseluruhan dan
dalam suatu hubungan satu sama lain. Administrasi dalam arti sempit ini lebih tepat disebut tata
usaha.

2. Administrasi dalam arti luas

Kegiatan kerjasama yang dilakukan sekelompok orang berdasarkan pembagian kerja


sebagaimana ditentukan dalam struktur dengan mendayagunakan sumber daya untuk mencapai
tujuan secara efektif dan efisien. Jadi pengertian administrasi dalam arti luas adalah memiliki
unsur-unsur sekelompok orang, kerja sama, pembagian tugas secara terstruktur, kegiatan yang
runtut dalam proses, tujuan yang akan dicapai, dan pemanfaatan berbagai sumber.

Administrasi adalah semua kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk mewujudkan
tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan administrasi itu dilaksanakan dalam setiap kelompok
kerjasama sejumlah manusia dalam berbagai bidang kehidupan termasuk di dalamnya bidang
pendidikan.
Pada hakekatnya administrasi pendidikan adalah penerapan ilmu administrasi dalam dunia
pendidikan atau dalam pembinaan, pengembangan dan pengendalian usaha praktek-praktek
pendidikan. Administrasi pendidikan adalah suatu proses penyelenggaraan dan pengurusan
segenap tindakan atau kegiatan dalam setiap usaha kerja sama kelompok manusia untuk
mencapai tujuan tertentu. Administrasi pendidikan adalah proses keseluruhan kegiatan bersama
dalam bidang pendidikan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan,
pengkoordinasian, pengawasan dan pembiayaan, dengan menggunakan atau memanfaatkan

3
fasilitas yang tersedia, baik personil, materiil, maupun spirituil untuk mencapai tujuan
pendidikan secara efektif dan efisien.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa administrasi pendidikan adalah segenap teknik dan prosedur yang
digunakan dalam penyelenggaraan hubungan pendidikan sesuai dengan kebijakan yang telah
ditetapkan guna mencapai tujuan pendidikan.
Pengertian administrasi menurut para ahli:

1. Hadari Nawawi( 1989:11) Administrasi pendidikan adalah serangkaian kegiatan atau


keseluruhan proses pengendalian usha kerjasama sejumlah orang untuk mencapai tujuan
pendidikan secara berencana dan sistematis yang diselengarakan dalam lingkungan
tertentu. Terutama berupa lembaga pendidikan formal.
2. Robert E wilson (1196) administrasi adalah koordinasi kekuatan penting untuk pengajaran
yang lebih baik bagi anak –anak didalam organisasi sekolah untuk mencapai tujuan dan
menjamin pencapaian tujuan.
3. Oteng Sutisna (1983:17) administrasi pendidikan sebagai suatu peristiwa
mengkoordinasikan kegiatan yang bergantung dari orang-orang dan kelompok-kelompok
dalam mencapai tujuan bersama pendidikan anak-anak.
4. Calvin Grieder (1961) administrasi pendidikan adalah keseluruhan proses yang
menggunakan dan mengikutsertakan semua sumber potensi yang tersedia dan yang
sesuai baik personal maupun materil dalam usaha mencapai tujuan bersama seefektif dan
seefesien mungkin (Rifai:1972)
5. Ngalim Purwanto (1984:14) administrasi pendidikan adalah suatu proses keseluruahan
,kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang meliputi:
perencanaan,pengorganisasian,pengarahan,pelaporan,pengkoordinasikan,pengawasan,dan
pembiayaan dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia ,baik
personel,materil maupun sprirituiluntuk mencapai tujuan pendidikan secara efisien.

B. Pentingnya Administrasi Pendidikan


Administrasi pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan, dimana salah
satu peran pentingnya seperti dengan memberikan penghargaan dalam setiap pendidikan yang
berusaha untuk meraih kesuksesan dalam administrasi pendidikan yang dapat menyatukan
masyarakat dengan lembaga pendidikan dan mampu memajukan dan mempositifkan pandangan
masyarakat terhadap pendidikan agar lebih berkembang.

C. Fungsi/proses Administrasi Pendidikan

1. Perencanaan

Perencanaan (planning) adalah aktivitas memikirkan dan memilih rangkaian tindakan yang
tertuju pada tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditentukan. Fungsi perencanaan

4
merupakan sejumlah kegiatan yang ditentukan sebelumnya untuk dilaksanakan pada suatu
periode tertentu guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Adapun langkah-langkah dalam perencanaan adalah:
a. Menentukan/memutuskan tujuan yang hendak dicapai.
b. Mengidentifikasi masalah atau pekerjaan yang akan dilakukan.
c. Menghimpun data dan informasi yang diperluaskan.
d. Menentukan tahap-tahap kegiatan.
e. Merumuskan bagaimana masalah itu akan dipecahkan dan bagaimana tahapan pekerjaan
dilakukan.
Di samping langkah-langkah tersebut,dalam menyusun perencanaan ada beberapa persyaratan
yang harus diperhatikan persyarat-persyarat tersebut antara lain :
1.) Perencanaan harus didasarkan atas tujuan yang jelas.
2.) Perencanaan harus bersifat sederhana,realitas dan praktis.
3.) Perencanaan harus terperinci dan memuat segala uraian serta identifikasi tindakan
sehingga mudah dipedomani dan dijalankan.
Perencanaan harus fleksibel sehingga mudah disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi dan
situasi yang sewaktu-waktu berubah. Proses perencanaan sekolah harus dilaksanakan secara
kolaboratif, artinya mengikutsertakan semua personil sekolah dalam penyusunannya sehingga
menimbulkan perasaan ikut memiliki (Sense of Belonging) yang adapt memberikan dorongan
kepada guru dan personil lainnya agar rencana tersebut dapat dilaksanakan dengan baik.
Perencanaan pendidikan berdasarkan jangka waktunya dapat dibedakan atas perencanaan jangka
pendek (1-2 tahun), jangka menengah (3-7 tahun) dan jangka panjang (8-25 tahun).

2. Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan kerja
antara orang-orang sehingga terwujud suatu kesatuan usaha dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Fungsi pengorganisasian, merupakan proses penentuan pekerjaan pekerjaan yang
harus dilakukan pengelompokan tugas-tugas dan membagi-bagikan pekerjaan kepada setiap
personalia. Pengorganisasian sebagai fungsi administrasi pendidikan menjadi tugas utama bagi
para pemimpin pendidikan termasuk kepala sekolah.

Didalam pengorganisasian terdapat pembagian tugas-tugas, wewenang dan tanggung jawab


secara terinci menurut bidang-bidang dan bagian-bagian, sehingga terciptalah adanya hubungan-
hubungan kerjasama yang harmonis dan lancar menuju pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Yang perlu diperhatikan dalam pengorganisasian antara lain ialah bahwa pembagian tugas,
wewenang, dan tanggunag jawab hendaknya disesuaikan dengan pengalaman, bakat, minat,
pengetahuan, dan kepribadian masing-masing orang yang diperlukan dalam menjalankan tugas-
tugas tersebut.
Adapun yang harus dilakukan dalam pengorganisasian adalah sebagai berikut:
a. Menentukan tugas-tugas untuk mencapai tujuan.
b. Membagikan beban kerja.
5
c. Menggabungkan pekerjaan.
d. Menetapkan mekanisme pekerjaan agar berjalan harmonis.
e. Melakukan monitoring.

3. Koordinasi( Coordinating)
Adanya bermacam-macam tugas/pekerjaan yang dilakukan oleh banyak orang,memerlukan
adanya koordinasi dan seorang pemimpin. Dengan koordinasi yang baik dapat dihindari
kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat atau kesimpangsiuran dalam tindakan.
Koordinasi dipimpin oleh seorang koordinator yang berfungsi sebagai stabilisator antara
berbagai tugas,tanggung jawab dan wewenang untuk menjamin tercapainya relevansi,efisiensi
dan efektivitas kerja.
Koordinasi bisa juga dilakukan dengan pertemuan lengkap atau rapat pleno lengkap, pertemuan
berkala untuk pejabat tertentu, pembentukan panitia jika diperlukan, mewawancarai bawahan
atau karyawan, intruksi berantai (memorandum), adanya pedoman kerja. adapun unsur- unsur
koordinasi yang penting dalam organisasi antar lain adalah:
a. Koordinasi yang cukup berwibawa.
b. Mempunyai unit koordinasi yang sudah tertata.
c. Adanya saling timbal balik.

4. Komunikasi (Communication)
Di dalam kegiatan diperlukan adanya motivasi,terutama motivasi intrinsik. Oleh karena
itu,pemberian motivasi dalam rangka komunikasi hendaknya memperhatikan beberapa unsur
sebagai berikut :
a. Adanya keinginan untuk berhasil
b. Adanya kejelasan tentang apa yang hendak dikomunikasikan
c. Adanya keyakinan bahwa perubahan yang dianjurkan membawa hasil positif
d. Adanya keinginan untuk menentukan,menolak ataupun menerima apa yang
dikomunikasikan ,yang dianjurkan, dsb

Menurut sifatnya komunikasi di bagi menjadi dua yaitu komunikasi bebas dan komunikasi
terbatas. Komunikasi bebas, setiap anggota dapat berkomunikasi dengan setiap anggota yang
lain. Sedangkan komunikasi terbatas setiap anggota hanya dapat berkomunikasi dengan dengan
beberapa anggota tertentu saja. kita simpulkan komunikasi dalam setiap bentuknya adalah suatu
proses yang hendak mempengaruhi sikap dan perbuatan orang-orang dalam stuktur organisasi.
Supervisi sebagai fungsi administrasi pendidikan berarti aktivitas-aktivitas untuk menentukan
kondisi-kondisi/ syarat-syarat yang esensial yang akan menjamin tercapainya tujuan-tujuan
pendidikan

5. Supervisi/pengawasan
6
Supervisi/pengawasan menerapkan fungsi organik dan administrasi dan manajemen. Pengawas
bertanggung jawab terhadap efektivitas dari suatu program. Oleh sebab itu para pengawas /
supervisor harus meneliti ada atau tidaknya kondisi-kondisi yang akan memungkinkan
tercapainya tujuan pendidikan.
Dengan demikian dalam fungsi supervisi yang terpenting adalah :
a. Menentukan kondisi-kondisi apakah yang diperlukan
b. Memenuhi/melengkapi syarat-syarat yang diperlukan itu

6. Kepegawaian(Staffing)
Dalam kepegawaian yang menjadi titik penekanan ialah personal itu sendiri. Aktivitas yang
dilakukan kepegawaian antara lain: menentukan, memilih, menempatkan dan membimbing
personel. Kegiatan-kegiatan kepegawaian ialah pemberian motivasi kepada para pegawai agar
selalu bekerja giat, kesejahteraan pegawai, insentif dan penghargaan atas jasa-jasa mereka,
bimbingan agar lebih maju, adanya kesempatan untuk meng-uprgade air, masalah pemberhentian
dan pensiun pegawai.

7. Pembiayaan (budgeting)
Masalah pembiayaan ini harus mulai dipikirkan sejak pembuatan planning sampai
pelaksanaannya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam fungsi pembiayaan itu ialah:
a. Perencanaan tentang berapa biaya yang diperlukan.
b. Dari mana dan bagaimana biaya itu diperoleh/diusahakan.
c. Bagaimana penggunaannya.
d. Siapa yang akan melaksanakannya.
e. Bagaimana pembukuan dan pertanggungjawabannya.

8. Penilaian (evaluating)
Evaluasi sebagai fungsi administrasi pendidikan adalah aktivitas untuk meneliti dan mengetahui
sampai dimana pelaksanaan yang dilakukan dalam proses keseluruhan organisasi mencapai hasil
sesuai rencana atau program yang telah ditetapkan dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan
setiap kegiatan baik yang dilakukan oleh unur pimpinan maupun oleh bawahan memerlukan
adanya evaluasi.

C. Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan


Dalam kegiatan pengelolaan sekolah atau administrasi sekolah maka ruang lingkup yang harus
diketahui adalah

1. Administrasi Peserta Didik

Dalam Undang-undang no 2 Tahun 1989 tentang sistem Pendidikan Nasional, Bab 1 Pasal 1
disebukan bahwa :”Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui

7
kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan bagi tugas pada masa yang akan datang”.
Administrasi peserta didik adalah seluruh kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara
sengaja serta pembinaan yang kontinu terhadap seluruh peserta didik (dalam lembaga yang
bersangkutan) agar dapat mengikuti Proses Belajar Mengajar (PBM) secara efektif dan efisien,
demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Secara kronologis operasional,
rentangan kegiatannya dari penerimaan peserta didik baru sampai mereka meninggalkan sekolah
(Gunawan, 2011)

2. Administrasi Personel Guru

Administrasi personel adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan
secara sengaja dan sungguh-sungguh serta pembinaan yang kontinu para pegawai di sekolah,
sehingga guru dapat menunjang atau membantu kegiatan-kegiatan sekolah secara efektif dan
efisien demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam Undang-undang no 2
Tahun 1989 tersebut disebutkan bahwa “Tenaga Pendidik adalah anggota masyarakat yang
bertugas membimbing, mengajar atau melatih peserta didik”. Jadi guru merupakan garapan
kedua setelah peserta didik. Dalam garapan ini juga termasuk pegawai tata usaha, sehingga
keseluruhanya disebut personel, pegawai, dan karyawan. (kata personel diangkat dari kata
Belanda “pesoneel” yang sama dengan bahasa Inggris “personeel” yang mempunyai arti
“urusan/pegawai/kepegawaian”. Adapun kegiatan administrasi personal adalah :

a. Pengangkatan dan penempatan guru.

b. Pembentukaan organisasi personal guru.

c. Penanganan masalah kepegawaian dan kesejateraan

d. Masalah kondisi dan evaluasi.

e. Pemambahan pengetahuan pada guru-guru (bimbingan dan penyuluhan) (Herabudin, 2009)

3. Administrasi Kurikulum

Administrasi kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan


diusahakam secara sengaja dan sungguh-sungguh serta pembinaan yang kontinyu terhadap
situasi belajar mengajar secara efektif dan efisen demi membantu tercapainya tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan. Peserta Didik dan Pendidik berinteraksi melalui bahan pelajaran yang
disusun dalam kurikulum. Maka garapan yang ketiga adalah Administrasi Kurikulum. Interaksi
antara ketiga komponen tersebut, peserta didik, pendidik, dan kurikulum merupakan kegiatan
yang disebut Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) atau Proses Belajar Mengajar (PBM)
(Gunawan, 2011). Secara operasional kegiatan administrasi kurikulum meliputi tiga kegiatan
pokok yaitu :

8
a. Kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru.

1) Pembagian tugas guru yang dijabarkan dalam struktur program pengajaran, dan ketentuan
tentang baban mengajar wajib bagi guru.
2) Tugas guru dalam mengikuti jadwal pelajaran.
3) Tugas guru dalam kegiatan KBM.

b. Kegiatan yang berhubungan dengan tugas peserta didik.

1) Mengikuti dengan tertib jadwal pelajaran sekolah.


2) Mengikuti dengan konsisten dan konsekuen jadwal belajar kegiatan-kegiatan seharihari
yang telah disusun sendiri, sesuai kemampuan dan kesempatan masing-masing.
3) Mengunjungi perpustakaan untuk perlengkapan bahan belajar dan pengayaan yang
diperlukan.
4) Mengikuti kegiatan kelompok belajar untuk berdiskusi kelompok sebagai pemantapan
pemahaman.
5) Mengikuti les privat.

c. Kegiatan yang berhubungan dengan seluruh sivitas akademik.

d. Kegiatan-kegiatan penunjang PBM.

1) Faktor kegiatan fisik


2) Faktorr kegiatan non fisik.
3) Faktor pelengkapan bahan bacaan.

4. Administrasi Sarana dan Prasarana KBM/PBM akan semakin baik dan berhasil bila
ditunjanga dengan sarana dan prasarana pendidikan. Maka timbullah garapan yang
keempat yaitu administrasi sarana dan prasarana. Secara otimologis prasarana adalah alat
tidak langsung untuk mencapai tujuan. Dalam pendidikan misalnya: tempat, bangunan
sekolah, lapangan olahraga, uang dan sebagainya. Sarana adalah alat langsung untuk
pencapai tujuan pendidikan. Secara kronologis-operasional kegiatan administrasi sarana
dan prasarana pendidikan melipti :

a. Perencanaan penggandaan barang.

b. prakualifikasi rekanan

c. Penggandaan barang.

d. Penyimanan, Investarisasi, penyaluran.

e. Pemeliharaan dan rehabilitasi.

9
f.Penghapusan dan penyingkiran.

g. Pengendalian.

5. Administrasi Anggaran Biaya KBM/PBM

Akan semakin baik dan berhasil bila ditunjang dengan anggaran biaya yang memadai. Maka
timbullah garapan kelima yaitu administrasi anggaran biaya. Administrasi Anggaran Biaya
Pendidikan merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara
sengaja dan bersungguh-sungguh, serta pembinaan secara kontinu terhadap biaya operasional
sekolah/pendidikan sehingga kegiatan operasional pendidikan semangkin efektif dan efisien,
demi menbantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Secara garis besar kegiatan meliputi pengumpulan dan penerimaan dana yang sah (dana rutin,
SPP, sumbur BP3, Donasi dan usaha-usaha lainnya), penggunaan dana, dan pertanggung
jawaban dana kepada pihak-pihak terkait yang berwenang. Dana yang masuk itu disebut dana
masukan (input) yang kemudian setelah dilakukan perencanaan Anggaran (budgeting), lalu
digunakan dalam pelaksanaan proses/operasional pendidikan (throughput), dan akhirnya
dipertanggungjawabkan sesuai ketentuan yang barlaku bersama hasil usaha (output) yang
dihasilkannya.

6. Tata Laksana (Tata Usaha) KBM/PBM

Akan semakin baik dan berhasil bila ditunjang dengan tata laksana yang baik. Kegiatan ini
sering disebut administrasi dalam arti sempit atau kegiatan tulis-menulis. Garapan keenam ini
yang disebut dengan administrasi Tata Usaha, yang menunjang seluruh garapan yang ada. Tata
usaha menurut pedoman pelayanan tata usaha untuk perguruan tinggi sebagai berikut :“Tata
Usaha adalah segenap kegiatan pengelolaan suratmenyurat yang dimulai dari penghimpunan,
mencatat, mengelola, mengadakan pengiriman, dan menyimpan semua bahan keterangan yang
diperlukan oleh organisasi”.

Bidang Tata Usaha Sekolah

 Organisasi dan struktur pegawai tata usaha


 Anggaran belanja keuangan sekolah
 Masalah kepegawaian dan personalia sekolah
 Keuangan dan pembukuan
 Korespondensi/ surat menyurat
 Masalah pengangkatan, pemindahan, penempatan, laporan, pengisian buku induk, raport,
dan sebagainya

7. Administrasi Hubungan Sekolah Dan Masyarakat (Husemas)

10
Akhirnya pendidikan sebagai lembaga sosial akan semakin lancar dan berhasil dalam
tugasnya, dan mendapat simpati dari publiknya bila dapat menjalin hubungan yang akrab dan
serasi terhadap seluruh publiknya, yang disebut Husemas (Hubungan Sekolah dan Masyarakat),
sehingga kegiatan operasional pendidikan semakin efektif dan efisien, demi membantu
tercapainya tujuan pendidikan yang telah di terapkan. Kegiatan kedelapan atau Administrasi
Husemas ini pun harus senantiasa diprogram, dilaksanakan dan dievaluasi demi keberhasilan
selanjutnya. Fungsi pokok dari husemas adalah untuk menarik simpati masyarakat pada
umumnya sera publik (masyarakat terdekat atau terkait) khususnya sehingga dapat meningkatkan
relasi masyarakat terhadap sekolah tersebut.

8. Administrasi Supervisi (Pengawasan)

Kedelapan garapan administrasi sekolah/pendidikan tersebut yang telah disusun secara


kronologik itu merupakan delapan kunci keberhasilan administrator sekolah dalam
melaksanakan tugasnya sehari-hari. Dan untuk keberhasilan selanjutnya, masing-masing garapan
serta keseluruhannya harus disupervisi. Ini tugas supervior dan pengawas, yang mempunyai
kepemimpinan pendidikan pancasila (Gunawan, 2011).

Bidang Pengawasan (Supervisi)

 Upaya meningkatkan semangat guru dan pegawai tata usaha.


 Mengupayakan dan mengembangkan kerjasama yang baik antara guru, murid, dan
pegawai tata usaha sekolah.
 Mengupayakan dan membuat pedoman cara-cara menilai hasil-hasil pendidikan dan
pengajaran.
 Upaya untuk meningkatkan mutu dan pengalaman guru.

Data pendidikan yang terdapat disekolah sangat banyak macam dan jenisnya. Ada yang bersifat
relatif tetap dan ada yang selalu berubah. Untuk mendapatkan gambaran perubahan data dari
waktu ke waktu, perlu dilakukan pencatatan yang teratur dan berkelanjutan dengan
menggunakan sistem yang baku dalam satu sistem. Agar pencatatan data lebih akurat dan benar
sesuai yang diharapkan tenaga administrasi yang terampil dan mengetahui apa yang menjadi
tugasnya.Di lembaga pendidikan tingkat menengah hampir sebagian besar belum ada tenaga
administrasi sesuai yang diharapkan.

Kepala Sekolah sebagai administrator di lingkungan sekolah yang dipimpinnya, dalam


melaksanakan tugas administrasi dibantu oleh guru dengan cara membagi tugas administrasi
mereka. Agar dalam melaksanakan tugas administrasi dan pelaporan, cepat dan benar diperlukan
pedoman administrasi di tingkat sekolah. Jadi administrasi pendidikan sangat mempunyai peran
dalam pengembangan dan kemajuan dalam dunia pendidikan sehingga arah untuk merealisasikan
suatu prestasi sangatlah mudah tercapai.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Administrasi suatu lembaga pendidikan merupakan suatu sumber utama manajemen dalam
mengatur proses belajar mengajar dengan tertib sehingga tercapainya suatu tujuan terpenting
pada lembaga pendidikan tersebut. Yang sangat diperlukan oleh para pelaku pendidikan untuk
melakukan tugas dan profesinya. Kepala Sekolah dan guru disekolah sangat memerlukan data-
data tentang siswa, kurikulum, sarana dan sebagainya untuk pengelolaan sekolah sehari-hari.
Pengawas pendidikan di semua tingkat memerlukan data-data tersebut sebagai bahan sarana
supervisi. Untuk tingkat yang lebih tinggi misalnya Dinas Pendidikan mulai tingkat kecamatan
sampai propinsi memerlukan data untuk pelaporan yang lebih tinggi, untuk melakukan
pembinaan, serta untuk menyusun rencana atau program pendidikan pada masa mendatang. Di
tingkat pusat (nasional) data pendidikan diperlukan untuk perencanaan yang lebih makro,
melakukan pembinaan, pengawasan, penilaian (evaluasi), dan keperluan administrasi
lainnya.Tujuan administrasi pendidikan tidak lain adalah agar semua kegiatan itu mendukung
tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain administrasi digunakan di dalam dunia
pendidikan adalah agar tujuan pendidikan tercapai. Bidang yang tercakup dalam ruang lingkup
administrasi pendidikan adalah bidang tata usaha sekolah, bidang personalia murid, bidang
personalia guru, bidang pengawasan, bidang pelaksanaan dan pembinaan kurikulum.
Kesemuanya dikelompokkan dalam bidang material, personel, dan kurikulum.

B. Saran

Administrasi pendidikan sangat diperlukan dalam kegiatan pendidikan guna untuk


mengkoordinir kegiatan-kegiatan yang di lakukan dan tidak hanya itu dapat juga menginventaris
kelengkapan media-media atau sarana belajar. Apabila suatu sekolah tidak menggunakan
administrasi pendidikan maka sekolah itu tidak akan berhasil dan cenderung kacau atau berjalan
tidak sebagaimana mestinya suatu lembaga pendidikan. Selanjutnya, kami berharap mudah-
mudahan makalah ini dapat menambah pengetahuan pembaca tentang administrasi

12
pendidikan,serta dapat dimanfaatkan oleh semua pembaca . Atas kritik dan saran dari pembaca,
kami ucapkan terimakasih.

DAFTAR PUSTAKA

Mulyono. 2008. Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan. Ar-Ruzz:Jogjakarta.

Subroto,Suryo. 1988. Dimensi-dimensi Administrasi Pendidikan di Sekolah.Bina Aksara:Jakarta.

Gunawan, Ari H. 2011. Administrasi Sekolah Administrasi Pendidikan Mikro. Jakarta: Rineka
Cipta.

Herabudin. 2009. Administrasi Dan Supervisi Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia.

Alfajri,Khalif.2019.konsep dasar administrasi dan supervise pendidikan. https://osf.io/kmqfp/?


show=revision diakses pada 1 Maret 2021.

Andrian,Andre.2017. Konsep dasar administrasi pendidikan.


https://www.academia.edu/36490137/KONSEP_DASAR_ADMInisTRASI_PENDIDIKAN_docx di akses
pada 1 Maret 2021.

Novika,Putri Ayu. 2014. Makalah konsep dasar admistrasi pendidikan.


https://dokumen.tips/download/link/makalah-konsep-dasar-administrasi-pendidikan di akses pada 1
Maret 2021.

13

Anda mungkin juga menyukai