Anda di halaman 1dari 16

“Konsep Dasar Manajemen Sekolah Dan Madrasah”

MANAJEMEN SEKOLAH DAN MADRASAH

DOSEN PENGAMPU
Dr. Irwan Fathurrochman,S.Pd.I, M.Pd

OLEH
Dian Fitria (19561049)
Eki Puja Wanda Sukma (19561010)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITIUT AGAMA ISLAM NEGERI CURUP
IAIN CURUP
2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum.Wr.Wb
Puji syukur kita sampaikan atas kehadiran Allah SWT, yang telah memberikan
waktu serta kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikna tugas penulis ini
dengan tepat waktu dan tanpa suatu kekurangan apapun.
Adapun maksud dan tujuan dari tugas yang penulis buat ini adalah untuk
mengulas mata kuliah Manajemen Sekolah Dan Madrasah tentang Konsep Dasar.
Penulis menyadari makalah yang penulis buat tidaklah sempurna, didalamnya
terdapat kesalahan-kesalahan yang mungkin disengaja ataupun tidak disengaja
seperti penulisan nama,tempat tinggal,tanggal dan lain-lain. Maka dari itu kritik
dan saran yang dapat membangun penulis sangat penulis harapkan.
Demikianlah makalah yang penulis buat ini. Semoga makalah ini dapat berguna
bagi penulis atau pun pembaca.
Wasallamualaikum.wr.wb

Curup, 10 Oktober 2021

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ....................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Sekolah ................................................................ 3


B. Ruang Lingkup Manajemen Sekolah/Madrasah ....................................... 3
C. Fungsi Manajemen Sekolah/Madrasah ..................................................... 6
D. Pendekatan – pendekatan Dalam Manajemen Sekolah/Madrasah ............ 9

BAB III PENUTUP

A. Penutup...................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Merupakan faktor yang terpenting dalam menyelenggarakan pendidikan dan


pengajaran di sekolah yang keberhasilannya diukur oleh prestasi tamatan (out
put), oleh karena itu dalam menjalankan kepemimpinan, harus berpikir “sistem”
artinya dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah komponen-komponen
terkait seperti: guru-guru, staf TU, orang tua siswa/masyarakat, pemerintah, anak
didik, dan lain-lain harus berfungsi optimal yang dipengaruhi oleh kebijakan dan
kinerja pimpinan.
Tantangan lembaga pendidikan (sekolah) adalah mengejar ketinggalan artinya
kompetisi dalam meraih prestasi terlebih dalam menghadapi persaingan global,
terutama dari sekolah menengah di mana tamatan telah memperoleh bekal
pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai tenaga profesional tingkat menengah
hal ini sesuai dengan tuntunan kurikulum. Tantangan ini akan dapat teratasi bila
pengaruh kepemimpinan sekolah terkonsentrasi pada pencapaian sasaran
dimaksud.
Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah di samping mengejar ketinggalan
untuk mengatasi tantangan tersebut di atas, hal-hal lain perlu diperhatikan:
ciptakan keterbukaan dalam proses penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran.
Ciptakan iklim kerja yang menyenangkan berikan pengakuan dan penghargaan
bagi personil yang berprestasi tunjukan keteladanan terapkan fungsi-fungsi
manajemen dalam proses penyelenggaraan pendidikan, seperti: perencanaan
pengorganisasian penentuan staf atas dasar kemampuan, kesanggupan dan
kemauan berikan bimbingan dan pembinaan ke arah yang menuju kepada
pencapaian tujuan adalah kontrol terhadap semua kegiatan penyimpangan sekecil
apa pun dapat ditemukan sehingga cepat teratasi adakan penilaian terhadap semua
program untuk mengukur keberhasilan serta menemukan cara untuk mengatasi
kegagalan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Manajemen Sekolah/Madrasah
2. Apa itu Ruang Lingkup Manajemen Sekolah/Madrasah
3. Apa itu Fungsi Manajemen Sekolah/Madrasah
4. Apa itu Pendekatan – pendekatan Dalam Manajemen Sekolah/Madrasah
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk Mengetahui Apa itu Manajemen Sekolah
2. Untuk Mengetahui Apa itu Ruang Lingkup Manajemen Sekolah/Madrasah
3. Untuk Mengetahui Apa itu Fungsi Manajemen Sekolah/Madrasah
4. Untuk Mengetahui Pendekatan Dalam Manajemen Sekolah/Madrasah

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Manajemen Sekolah/Madrasah
Manajemen sekolah/Madrasah merupakan tindakan pengelolaan dan
pengadministrasian sekolah. Manajemen sekolah berarti memberdayakan sumber
daya manusia dan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan sekolah.
Manajemen sekolah memiliki dua aspek, yaitu aspek manajemen eksternal dan
manajemen internal. Manajemen internal sekolah meliputi perpustakaan,
laboratorium, bangunan dan saran fisik lainnya, sumber dana, pelaksanaan
evaluasi pendidikan, dan hubungan antar guru, murid. sedangkan manajemen
eksternal meliputi hubungan dengan pihak luar sekolah seperti masyarakat, dewan
pendidikan, dinas pendidikan maupun pihak lain yang terkait dengan fungsi
sekolah.
B. Ruang Lingkup Manajemen Sekolah/Madrasah
Ruang lingkup manajemen sekolah/madrasah adalah luasnya bidang garapan
manajemen sekolah/madrasah. Dilihat dari wujud problemanya manajemen
sekolah/madrasah meliputi bidang-bidang garapan antara lain :
1. Manajemen Kurikulum
Manajemen kurikulum adalah segenap proses usaha bersama untuk
memperlancar pencapaian tujuan pengajaran dengan titik berat pada usaha,
meningkatkan kualitas interaksi belajar mengajar. Kurikulum dalam arti
sempit adalah jadwal pelajaran. Kurikulum dalam arti luas adalah semua
pengalaman yang diberikan oleh lembaga pendidikan kepada anak didik
selama pmengikuti pendidikan.
Dengan pengertian ini maka pengaturan halaman sekolah, penempatan
keranjang sampah atau ketatnya disiplin sekolah dijalankan ikut termasuk
dalam cakupan kurikulum karena semuanya itu akan menghasilkan suatu
yang tercermin pada lulusan.
2. Manajemen Siswa
Manjemen siswa adalah kegiatan pencatatan siswa mulai dari proses
penerimaan hingga siswa tersebut lulus dari sekolah disebabkan karena

3
tamat atau sebab lain. Tidak semua hal yang berhubungan dengan siswa
termasuk dalam manjemen siswa, tetapi adakalanya masuk dalam
manjemen lain. Mengelompokkan siswa untuk membentuk kelompok-
kelompok belajar, termasuk dalam majemen kurikulum, tetapi mencatat
hasil belajar siswa dapat dikategorikan sebagai manjemen siswa.
3. Manajemen Personal Sekolah
Personalia adalah semua anggota organisasi yang bekerja untuk
kepentingan organisasi itu yaitu untuk mencapai tujuan yang sudah
ditentukan. Personalia organisasi pendidikan mencakup para guru, para
pegawai, para wakil siswa/mahasiswa. Termasuk juga para manajer
pendidikan yang mungkin dipegang oleh beberapa guru. Personalia ini
ditangani oleh para manajer agar aktivitas mereka dapat dipertahankan dan
semakin meningkat.
Sedangkan Manajemen personil adalah segenap proses penataan yang
bersangkut-paut dengan masalah memperoleh dan menggunakan tenaga
kerja di sekolah dengan efisien, demi tercapainya tujuan sekolah yang
telah ditentukan sebelumnya. Segenap proses penataan yang dimaksud
meliputi perencanaan pegawai, cara memperoleh tenaga kerja yang tepat,
cara menempatkan dan penugasan, cara pemeliharaannya, cara
pembinaannya, cara mengevaluasinya, cara pemutusan hubungan kerja.
4. Manajemen Organisasi Sekolah
Organisasi secara etimologi berasal dari bahasa latin organum yang berarti
alat. Sedangkan dalam bahasa Inggris organize berarti mengorganisasikan
yang menunjukkan tindakan atau usaha untuk mencapai sesuatu. Jika
dikaitkan dengan pendidikan, organisasi adalah tempat untuk melakukan
aktivitas pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan
Struktur adalah mekanisme organisasi, yang mana pada struktur itulah
ditentukan apa yang harus dikerjakan oleh setiap personalia organisasi dan
akan tampak pula pekerjaan-pekerjaan mana yang bisa digabungkan
dibawah satu ketua. Salah satu fungsi atau tugas manajemen adalah
mengorganisasi. Dalam tugas ini tidak dimaksud manajer membuat

4
organisasi atau menggerakkan para anggota organisasi, akan tetapi
membuat struktur atau merumuskan mekanisme kerja bagi organisasinya.
Keberadaan struktur organisasi menjadi pembeda utama antara
organisasi formal dan informal. Struktur organisasi formal atau
sekolah dimaksudkan untuk menyediakan penugasan kewajiban
dan tanggung jawab kepada personel dan membangun hubungan
tertentu diantara orang-orang pada berbagai kedudukan. Struktur
dalam organisasi formal (sekolah) memperlihatkan unsur
administrasi diantaranya kedudukan, hierarki kekuasaan, serta
kedudukan garis dan staf.
5. Manajemen Keuangan Sekolah
Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai tindakan
pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan,
perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban, dan pelaporan
(Depdiknas Ditjen Dikdasmen, 2007). Dengan demikian, manajemen
keuangan sekolah merupakan rangkaian aktivitas mengatur keuangan
sekolah mulai dari perencanaan, pembukuan, pembelanjaan, pengawasan,
dan pertanggung-jawaban keuangan sekolah.
Menejemen keuangan Sekolah digunakan untuk membiayai pelaksanaan
program sekolah secara efektif dan efisien. Oleh karena itu, tujuan
manajemen keuangan adalah:
a. meningkatkan keefektifan dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah
b. meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah
c. meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah

5
C. Fungsi Manajemen Sekolah/Madrasah
Fungsi manajemen sekolah/madrasah adalah mengoptimalkan kemampuan
menyusun rencana sekolah agar lebih terarah dan efisien dalam mencpai tujuan
Seperti manajemen pada umumnya, kegiatan manajemen sekolah dalam mencapai
tujuan adalah melalui penerapan fungsi-fungsi yaitu :
1. Fungsi perencanaan
Perencanaan mengutamakan kontinuitas program sebagai lanjutan bagi
terciptanya stabilitas kegiatan belajar mengajar di sekolah. Perencanaan adalah
sasaran bergerak dari keadaan masa kini ke suatu keadaan pada masa yang
akan dating sebagai suatu proses yang menggambarkan kerjasama untuk
mengembangkan upaya peningkatan organisasi secara menyeluruh.
Perencanaan dibuat sebelum suatu kegiatan dilakukan. Banghart dan Trull
(1973) mengemukakan bahwa “educational planning is first of all a rational
process”. Perencanaan meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin dicapai,
bagaimana mencapainya, berapa lama waktu yang diperlukan untuk
mencapainya, berapa bayak biaya yang dibutuhkan serta berapa personil yang
diperlukan. Dalam kaitannya dengan perencanaan, sekolah harus membuat
rancana pengembangan sekolah yang diterjemahkan menjadi program tahunan
dan program semester, dimana didalamnya terdapat kegiatan-kegiatan yang
sifatnya dinamis dan disesuaikan dengan kebutuhan sekolah.
2. Fungsi pengorganisasian
Pengorganisasian diartikan sebagai kegiatan pembagian tugas-tugas pada
orang yang terlibat dalam kerja sama sekolah. (Sagala,2007). Kegiatan
pengorganisasian menentukan siapa yang akan melakukan tugas sesuai dengan
prinsip pengorganisasian. Pengorganisasian yang efektif adalah membagi
habis dan menstrukturkan tugas-tugas ke dalam sub-sub atau komponen-
komponen organisasi secara proporsional. Pengorganisasian sekolah adalah
tingkat kemampuan kepala sekolah bersama guru, tenaga kependidikan, dan
personal lainnya di sekolah melakukan semua kegiatan manajerial untuk
mewujudkan hasil yang direncanakan dengen menetukan sasaraan, menetukan
struktur tugas, wewenang dan tanggungjawab, dan menentukan fungsi-fungsi

6
setiap personil secara proporsional sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
sehingga terlaksananya tugas pada berbagai unsure organisasi.
Pengorganisasian juga menentukan alat-alat yang diperlukan, pengalokasian
waktu, dana, dan sumber daya sekolah yang lebih proporsional.
3. Fungsi penggerakan
Menggerakkan menurut Keith davis (1972) adalah kemampuan membujuk
orang-orang mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan penuh semangat.
Menggarakkan dalam organisasi sekolah erat kaitannya dengan peran dan
fungsi kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada guru dan seluruh
komponen sekolah dalam melaksanakan tugas dengan penuh antusias dan
dedikasi yang baik untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Prinsip utama
dalam penggerakan ini adalah bahwa perilaku dapat diatur, dibentuk, atau
diubah dengan system imbalan yang positif yang dikendalikan dengan cermat.
Dalam melaksanakan fungsi penggerakan, kepala sekolah merencanakan cara
untuk memungkinkan guru, tenaga kependidikan dan personal sekolah lainnya
secara teratur mempelajari seberapa baik ia telah memenuhi tujuan sekolah
yang spesifik dapat meningkatkan mutu sekolah.
4. Fungsi pengkoordinasian
Koordinasi dalam operasionalnya mengerjakan unit-unit, orang-orang, lalu
lintas informasi, dan pengawasan seefektif mungkin, semuanya harus
seimbang dan selaras dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pengkoordinasian mengandung makna menjaga agar tugas-tugas yang telah
dibagi, dikerjakan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan, tidak asal jadi
atau sekehendak hatinya saja. Dengan koordinasi yang baik, maka dapat
menghindarkan kemungkinan duplikasi dalam pembagian tugas, perebutan
hak dan tanggungjawab, ketidakseimbangan dalam berat ringannya pekerjaan,
kesimpangsiuran dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab,dsb.
Koordinasi yang baik juga dapat menjelaskan bataw waktu kerja yang harus
dipertanggungjawabkan, memastikan kejelasan tugas pokok dan fungsi
masing-masing, terhindar dari komunikasi yang buruk, semua personal
sekolah mendengar apa yang ingin didengarnya dari pimpinan sekolah dan

7
dari rekan sejawatnya, sehingga dapat mengarahkan semua pekerjaan sekolah
menjadi lebih efektif dan efisien dan menghasilkan kualitas sekolah yang
kompetitif.
5. Fungsi pengarahan
Pengarahan dilakukan agar kegiatan yang dilakukan secara bersama tetap
melalui jalur yang telah disepakati bersama, tidak menyimpang yang pada
akhirnya dapat menimbulkan terjadinya pemborosan. Menurut Rifai (1972)
secara operasional pengarahan dapat dipahami sebagai pemberian petunjuk
bagaimana tugas-tugas harus dilaksanakan, memberikan bimbingan
selanjutnya dalam rangka perbaikan cara-cara bekerja, mengadakan
pengawasan terhadap pelaksanaan instruksi yang diberikan agar tidak
menyimpang dari arah yang ditetapkan, menghindarkan kesalahan-kesalahan
yang diperkirakan dapat timbul dalam pekerjaan, dan sebagainya. Jadi
pengarahan harus dilakukan oleh pengarah yang mempunyai kemampuan
kepemimpinan agar orang yang diarahkan dapat melaksanakan tugasnya
dengan sebaik-baiknya.
6. Fungsi pengawasan
Menurut Oteng Sutisna (1983), mengawasi adalah proses dengan mana
administrasi melihat apakah apa yang terjadi itu sesuai dengan apa yang
seharusnya terjadi, jika tidak maka penyesuaian yang perlu dibuatnya.
Sedangkan Johnson (1973) menyatakan bahwa pengawasan adalah fungsi
system yang melakukan penyesuaian terhadap recana, mengusahakan agar
penyimpangan-penyimpangan tujuan system hanya dalam batas-batas yang
dapat ditoleransi. Pengawasan diartikan sebagai salah satu kegiatan
mengetahui realisasi perilaku personal sekolah dan apakah tingkat pencapaian
tujuan pendidikan sesuai dengan tujuan yang dikehendaki, kemudian hasil
pengawasan dipergunakan untuk perbaikan kinerja sekolah (Sagala,2007).
Pengawasan dan pengendalian sekolah harus dilakukan oleh kepala sekolah ,
pengawasan layanan belajar harus dilakukan oleh supervisor, dan pengawasan
layanan teknis kependidikan dilakukan oleh tenaga kependidikan yang diberi
kewenangan untuk itu. Melalui pengawasan yang efektif, roda organisasi,

8
implementasi rencana, kebijakan, dan upaya pengendalian mutu dapat
dilaksnakan dengan lebih baik.
D. Pendekatan Pendekatan Dalam Manajemen Sekolah/Madrasah
Manajemen merupakan ilmu yang telah berkembang lama, salah satu cabang ilmu
manajemen adalah manajemen pendidikan(sekolah/madrasah). Sebagaimana
layaknya ilmu yang lain juga ada pendekatan di dalamnya, dengan pendekatan
tersebut akan mendapatkan pemahaman yang utuh dan pendekatan pendekatan
tersebut terdiri dari :
1. Manajemen Sebagai Kerjasama
Untuk mencapai tujuan sekolah/organisasi yang telah dirumuskan yang
membutuhkan berbagai keahlian dalam berbagai bidang pendidikan, secara
internal sebuah sekolah yang berkualitas membutuhkan orang-orang yang
memiliki keahlian seperti kepala sekolah sebagai manajer dengan keahliannya
sebagai pemimpin, para guru yang memiliki keahlian menejemen kelas yang
baik, tenaga bimbingan dan konseling, ketatausahaan yang memiliki
keterampilan dalam sistem manajemen informasi dan administrasi guna
berbagai kebutuhan data berkenaan kegiatan sekolah dan yang tidak kalah
pentingnnya untuk mengambil keputusan manajer yang dimana semua dapat
saling membantu dalam memenuhi tugas masing masing demi mencapai
tujuan bersama.
2. Manajemen Sebagai Suatu Proses
Kristiawan, Manajemen Pendidikan, 2017 berpendapat bahwa proses
adalahperubahan dalam suatu objek atau organisme khususnya tingkah laku
atauperubahan psikologis. Dengan kata lain semua kegiatan dalam suatu
organisasiadalah proses, jika organisasi yang dimaksud adalah sekolah maka,
kegiatanbelajar mengajar, kegiatan pengeolaan sekolah, serta kegiatan
adinistrasi sekolahmerupakan suatu proses.
3. Manajemen Sebagai Suatu Sistem
Sistem adalah suatu keseluruhan yang terdiri atas bagian-bagian yang
salingberinteraksi dalam suatu proses untuk mengubah input menjadi output.
Maka dariitu dalam dunia pendidikan juga merupakan sistem manajemen yang

9
melakuankeseluruhan unsur kegiatan yang berusaha melakuakn perubahan
dari masukankepada keluaran yang diinginkan.
4. Manajemen Sebagai Pengelolaan
Manajemen sebagai pengelolaan sumber daya yang harus dimiliki baik
sumber daya manusia maupun sumber daya selain manusia secara efektif dan
efisien.Manajemen tidak dapat meninggalkan esensi dari pengelolaan.
Pengaturan ataupengelolaan sumberdaya yang dimiliki oleh organisasi atau
sumberdaya yangharus ada untuk pencapaian tujuan yang telah diterapkan.
Sumberdaya yang adaharus dimanfaatkan seefisien dan seefektif mungkin.
Dalam hal ini manajemenwaktu juga harus diperhatikan dalam usaha
mencapai tujuan tersebut. Misalnyaapakah waktu yang dipergunakan untuk
melaksanakan kegiatan dalam rangkamencapai tujuan pengajaran dengan
seefisien mungkin dan seefektif mungkinatau tidak.
5. Kepemimpinan Dalam Manajemen
pemimpin adalah individu dalamsuatu kelompok yang memberikan tugas
pengarahan dan pengoordinasian yangrelevan dengan kegiatan-kegiatan
kelompok. Lebih lanjut Syiful Sagalamenyatakan, pemimpin yang efektif
adalah pemimpin yang anggotanya dapatmerasakan bahwa kebutuhan mereka
terpenuhi, baik kebutuhan bekerja, motivasi,rekreasi, kebutuhan sandang,
pangan, tempat tinggal maupun kebutuhan lainnya.Sementara itu,
kepemimpinan ialah: sekumpulan dari serangkaian kemampuandan sifat-sifat
kepri badian, termasuk didalamya kewibawaan untuk dijadikansaran dalam
rangka meyakinkan yang diyakininya agar mereka mau dan
dapatmelaksanakan tugas yang diberikan dengan penuh semangat serta merasa
tidak terpaksa
6. Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen
Pengambilan keputusan merupakan inti atau sentral dari kegiatanmanajemen
atau administrasi. Saat orang-orang dalam organisasi melakukankerjasama,
diperlukan penentuan tujuan pembuatan perencanaan,pengorganisasian dan
lain sebagainya. Hal itu sangat terkait dengan pembuatanatau pengambilan
keputusan maka dalam manajemen apabila pengambilan keputusannnya

10
berjalan ketidaklancaran. Dalam organisasi masalah pasti ada, danakan mncul
silih berganti, untuk itu seorang pemimpin baik secara individumaupun secara
bersama-sama dituntut memiliki keahlian dalam memecah kanmasalah yang
dihadapi. Untuk memecahkan masalah yang dihadapi tersebutdibutuhkan pula
pemimpin yang memiliki kemampuan dalam pengambilan keputusan yang
sesuai dan tepat. Pengambilan keputusan ialah proses memilihsejumlah
alternatif (Usman. 2008) dan keputusan adalah suatu pilihan yang dibuat dari
dua atau lebih alternatif
7. Komunikasi Dalam Manajemen
Dalam organisasi, komunikasi merupakan hal yang sangat pentingdilakukan.
Komunikasi dapat dikatakan sebagai inti dalam proses
manajemen.Komunikasi merupakan sarana untuk terjalinnya hubungan antar
seseorang dengan orang lain, dengan adanya komunikasi maka terjadilah
hubungan sosial,karena bahwa manusia itu adalah sebagai makluk sosial, di
antara yang denganyang lainnya saling membutuhkan, sehingga terjadinya
interaksi yang timbalbalik. Dalam hubungan seseorang dengan orang lain
tentunya terjadinya proseskomunikasi dan juga untuk tercapainya proses
penyampaian informasi akanberhasil apabila ditunjang dengan alat atau media
sebagai sarana penyaluraninformasi atau berita. Dalam kenyataannya bahwa
proses komunikasi itu tidakselamanya lancar, hal itu terjadi dikarenakan
kurangnya memperhatikan unsur-unsur yang mestinya ada dalam proses
komunikasi. Dari uraian tersebut, bahwadalam komunikasi itu perlu
diperhatikan mengenai unsur-unsur yang berkaitandengan proses komunikasi,
baik itu oleh komunikator maupun oleh komunikan,dan juga bahwa
komunikator harus memahami dari tujuan komunikasi.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konsep dasar manajemen yang merupakan ilmu sebagai suatu bidang
pengetahuanyang mengatur suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang
dilandasi dengan keahliankhusus. Manajemen pendidikan dapat dide1inisikan
sebagai proses perencanaan, pengorgan

12
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, & Lia Yuliana, 2008, Manajemen Pendidikan, Yogyakarta:
Aditya Media & FIP UNY.
Arikunto, Suharsimi, 2006, Prosedur Penelitian: Suatau Pendekatan Praktek,
Jakarta: Rineka Cipta.
Depdikbud, 1999, Panduan Manajemen Sekolah, Jakarta: Direktorat Pendidikan
Menengah Umum.
Furchan, Arief, 2004, Transformasi Pendidikan Islam: Anatomi Keberadaan
Madrasah dan PTAI, Yogyakarta: Gema Media.
Handoko, T Hani, 2001, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia,
Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

13

Anda mungkin juga menyukai