Anda di halaman 1dari 17

KEPALA SEKOLAH SEBAGAI ADMINISTRATOR DAN SUPERVISOR

Ditujukan untuk Memenuhi Tugas Makalah pada Mata Kuliah Administrasi dan
Manajemen Pendidikan

Disusun oleh Kelompok 8/PAI A:

Abdurrahman Ali Ramdhani (201210004)

Ahmad Bunayya (201210018)

Alfarisa Trya Rachmawati (201210033)

Dosen Pengampu:

Bustanul Yuliani, M. Pd.I

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN PROGRAM SARJANA IAIN


PONOROGO

OKTOBER 2021
DAFTAR ISI
Halaman Judul..................................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................................ ii
A. Latar Belakang Makalah................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................... 1
C. PEMBAHASAN...................................................................................................... 2
1. Tugas kepala sekolah dalam menyusun perencanaan dan
organisasi sekolah..................................................................................... 3
2. Tugas kepala sekolah sebagai koordinator dan pengarah............ 6
3. Tugas kepala sekolah dalam melaksanakan pengelolan
kepegawaian.................................................................................................... 7
4. Tugas kepala sekolah sebagai supervisor............................................ 10
5. Fungsi pokok operasional sekolah.......................................................... 10
6. Tugas kepala sekolah dalam supervisi pengajaran dan
melaksanakan pembagian tugas guru................................................... 12
D. KESIMPULAN........................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 15

ii
A. PENDAHULUAN
Kepala sekolah menduduki posisi yang sangat strategis di
dalam pencapaian keberhasilan suatu sekolah dan berperan sebagai
edukator, manajer, administrator dan supervisor. Seorang kepala
sekolah mempunyai peran yang paling utama sebagai pemimpin
pendidikan yaitu menciptakan situasi belajar mengajar sehingga guru-
guru dapat mengajar dan peserta didik dapat belajar dengan baik dan
nyaman.
Dalam melaksanakan peran tersebut, kepala sekolah memiliki
tanggung jawab ganda yaitu melaksanakan administrasi sekolah
sehingga terciptalah situasi belajar mengajar yang baik dan kepala
sekolah juga dapat melaksanakan supervisi sehingga guru-guru
bertambah dalam menjalankan tugas-tugas pengajaran dan dapat
membimbing pertumbuhan peserta didiknya.
Menurut Mulyasa kepala sekolah sebagai administrator
memiliki hubungan yang sangat erat dengan berbagai aktifitas
pengelolaan administrasi yang bersifat pencatatan, penyusunan dan
pendokumenan seluruh program sekolah secara spesifik. Kepala sekolah
harus memiliki kemampuan untuk mengelola kurikulum, administrasi
peserta didik, administrasi personalia, administrasi kearsipan dan
administrasi keuangan. Kegiatan tersebut perlu dilakukan dengan cara
efektif dan efisien agar dapat menunjang produktifitas sekolah. Kepala
sekolah sebagai administrator bertanggung jawab terhadap kelancaran
pelaksanaan dan pengajaran berbagai kegiatan yang berkenaan dengan
fungsinya sebagai administrator.
Administrasi dengan fungsi-fungsinya merupakan sebuah
proses pengaturan dan pemberdayaan sumber daya untuk mencapai
tujuan. Penerapan fungsi-fungsi administrasi dibidang pendidikan
mencapai tujuan penerapan di bidang pendidikan disini dapat
dirangkum dari beberapa pendapat para ahli diatas yang meliputi

1
Planning, Organising, Staffing, Directing, Coordinating, Reporting dan
Budgeting.
Dalam suatu lembaga pendidikan kepala sekolah merupakan
pemimpin pendidikan yang mempunyai peranan sangat besar dalam
mengembangkan mutu pendidikan di sekolah. Karena itu kepala sekolah
harus menguasai sifat kepemimpinan yang baik, sehingga dalam
menjalankan tugasnya dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Jika
supervisi dilaksanakan oleh kepala sekolah, maka ia harus mampu
melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan
kinerja tenaga kependidikan. Pengawasan dan pengendalian ini
merupakan kontrol agar kegiatan pendidikan di sekolah terarah pada
tujuan yang telah ditetapkan. Supervisi yang baik mengarahkan
perhatiannya kepada dasar -dasar pendidikan dan cara- cara belajar
serta cara berkembangnya dalam pencapaian tujuan umum pendidikan
di mana tujuan supervisi adalah perkembanag situasi belajar dan
mengajar dengan baik.1

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja tugas kepala sekolah dalam menyusun perencanaan dan
organisasi sekolah?
2. Apa Saja tugas kepala sekolah sebagai koordinator dan pengarah
3. Bagamaina tugas kepala sekolah dalam melaksanakan pengelolaan
kepegawaian?
4. Apakah fungsi pokok operasional sekolah?
5. Apa saja tugas kepala sekolah sebagai supervisor?
6. Bagaimana tugas kepala sekolah dalam supervisi pengajaran dan
melaksanakanpembagian tugas guru?

1
Hamidah, Julkifli, Kepala Sekolah Sebagai Administrator Dan Supervisor Di
Lingkungan Sekolah (Sumatera: Serunai, 2021), 38-40.

2
C. PEMBAHASAN
1. Tugas Kepala Sekolah Dalam Menyusun Perencanaan Dan
Organisasi Sekolah
A. Menyusun Perencanaan
Salah satu fungsi utama dan pertama yang menjadi
tanggung jawab kepala sekolah adalah membuat atau menyusun
perencanaan. Perencanaan merupakan salah satu syarat mutlak
bagi setiap organisasi atau lembaga dan bagi setiap kegiatan,
baik perseorangan maupun kelompok. Tanpa perencanaan atau
planning, pelaksanaan suatu kegiatan akan mengalami kesulitan
dan bahkan dapat mengalami kegagalan. Oleh karena itu, setiap
kepala sekolah harus membuat rencana tahunan. Setiap tahun,
menjelang dimulainya tahun ajaran baru, kepala sekolah
hendaknya sudah siap menyusun rencana yang akan
dilaksanakan untuk tahun ajaran berikutnya. Sesuai dengan
ruang lingkup administrasi sekolah, maka rencana atau program
tahunan hendaklah mencakup bidang-bidang seperti berikut:
a. Program pengajaran, meliputi kebutuhan tenaga guru,

pembagian tugas mengajar, pengadaan buku-buku pelajaran,

alat-alat pelajaran, dll.

b. Kesiswaan, antara lain syarat-syarat dan prosedur

penerimaan peserta didik baru, pengelompokan peserta didik

dan pembagian kelas, bimbingan atau konseling siswa,

pelayanan kesehatan siswa (UKS), dan sebagainya.

c. Kepegawaian, antara lain penerimaan dan penempatan guru

atau pegawai baru, pembagian tugas/pekerjaan guru dan

pegawai sekolah, usaha kesejahteraan guru dan pegawai

3
sekolah, mutasi atau promosi guru dan pegawai sekolah, dan

sebagainya.

d. Keuangan, hal ini yang mencakup pengadaan dan pengelolaan

keuangan untuk berbagai kegiatan yang telah direncanakan,

baik uang yang berasal dari pemerintah, SPP, komite, uang

gedung, Pertemuan Orang Tua Murid dan Guru (POMG),

ataupun dari sumber dana lainnya.

e. Perlengkapan, yang meliputi perbaikan atau rehabilitasi

gedung sekolah, penambahan ruangan kelas, perbaikan atau

pembuatan pagar pekarangan sekolah, perbaikan atau

pembuatan lapangan olah raga, perbaikan atau pengadaan

bangku murid, dan sebagainya.2

Perlu diperhatikan, bahwa dalam penyusunan rencana


tahunan ini, guru dan pegawai sekolah hendaknya diikut
sertakan. Keterlibatan guru dan pegawai sekolah dapat
membantu pemikiran dan ide-ide serta pemecahan masalah
yang mungkin tidak terpikirkan atau tidak dapat dipecahkan
sendiri oleh kepala sekolah.3
B. Menyusun Organisasi Sekolah
Organisasi merupakan fungsi administrasi dan
manajemen yang juga penting di samping perencanaan. Kepala
Sekolah sebagai administrator pendidikan perlu menyusun
organisasi sekolah yang dipimpinnya dan melaksanakan
pembagian tugas wewenangnya kepada guru-guru dan pegawai

2
Wahyu, Dian dkk, Profesi Kependidikan (Malang: Ahlimedia Press, 2021), 100.
3
Ibid., 101.

4
sekolah sesuai dengan struktur organisasi sekolah yang telah
disusun dan disepakati bersama.4
Untuk menyusun organisasi sekolah yang baik perlu
diperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Mempunyai tujuan yang jelas.
b. Para anggota menerima dan memahami tujuan tersebut.
c. Adanya kesatuan arah sehingga dapat menimbulkan kesatuan
tindakan, kesatuan pikiran, dan sebagainya.
d. Adanya kesatuan perintah (unity of command), para bawahan
atau anggota hanya mempunyai seorang atasan langsung dan
daripadanya ia menerima perintah atau bimbingan, serta
kepadanya ia harus mempertanggungjawabkan pekerjaannya.
e. Adanya pembagian tugas pekerjaan yang sesuai dengan
kemampuan, keahlian dan bakat masing-masing.5
Menurut Ngalim Purwanto untuk menyusun organisasi sekolah
yang baik perlu diperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Struktur organisasi hendaknya disusun sesederhana mungkin,
sesuai dengan kebutuhan koordinasi, pengawasan dan
pengendalian.
b. Pola organisasi hendaknya relatif permanen. Artinya,
meskipun struktur organisasi dapat dan memang harus
diubah sesuai dengan tuntutan perkembangan, fleksibilitas
dalam penyesuaian itu jangan bersifat prinsip. Oleh karena
itu, pola dasar struktur organisasi perlu dibuat sedemikian
rupa sehingga sedapat mungkin permanen.
c. Adanya jaminan keamanan dalam bekerja (security of
tenure). Bawahan atau anggota tidak merasa gelisah karena
takut dipecat dan ditindak secara sewenang-wenang.

4
Ibid.
5
Ibid., 102.

5
d. Garis-garis kekuasaan dan tanggung jawab serta hierarki tata
kerjanya. Jelas tergambar di dalam struktur atau bahan
organisasi.6

2. Tugas Kepala Sekolah Sebagai Koordinator dan Pengarah


Dengan adanya bermacam-macam tugas dan pekerjaan yang
dilakukan setiap personal dalam struktur organisasi sekolah maka
memerlukan adanya koordinasi dan pengarahan dari kepala sekolah.
Adanya koordinasi dari kepala sekolah yang baik dapat
menghindarkan dari adanya persaingan yang tidak sehat, baik antar
personal maupun antar bagian yang ada dalam sekolahan tersebut.
Pengkoordinasian yang baik memungkinkan semua bagian atau
personel bekerja sama saling membantu menuju tujuan yang telah
ditetapkan. Contohnya bekerja sama dalam urusan kurikulum dan
pengajaran dengan guru-guru, kerja sama dalam urusan bimbingan
dan konseling dengan para wali kelas, sektor swasta dan lain
sebagainya.7 Dengan adanya koordinator yang baik maka akan
tercipta suasana kekeluargaan, saling tolong menolong dalam
mengerjakan tugas, saling membantu untuk menggapai tujuan
bersama, baik dalam hal pembelajaran dan administrasi. Dengan
demikian, kualitas pendidikan di sekolah tersebut dapat
ditingkatkan.8

6
Dian Rostikawati, Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah (Surabaya: Cipta Media
Nusantara, 2022), 28.
7
Andrian Howay, Kepala Sekolah Kunci Sukses Pendidikan (Sukoharjo: Epigraf
Komunikata Prima, 2022), 56.
8
Muhammad Ali Sunan, Kepala Sekolah Sebagai Administrator dan Supervisor (Blitar,
Bloger, 2012).

6
3. Tugas kepala sekolah dalam melaksanakan pengelolaan
kepegawaian
A. Peranan Kepala Sekolah
Pengelolaan administrasi kepegawaian, berarti
mengelola personalia. Peranan Personalia (SDM) dalam suatu
sekolah sangat penting. Sumber Daya Manusia akan optimal
jika dikelola dengan baik. Dalam hal ini Kepala Sekolah
memiliki peran sentral dalam mengelola personalia di sekolah.
Oleh karena itu, sangat penting bagi kepala sekolah untuk
memahami dan menerapkan pengelolaan personalia yang baik.
Pada bagian ini akan dilihat sisi lain dari peran
seorang kepala sekolah dalam tugas-tugasnya yaitu (1)
pengadaan tenaga, (2) pemanfaatan tenaga yang dimiliki, dan (3)
pembinaan dan pengembangan.9
Kegiatan yang harus dilakukan oleh Kepala Sekolah
untuk pengadaan tenaga ada dua macam, yaitu analisis pekerjaan
dan pengadaan tenaga. Analisis pekerjaan dilakukan agar
pengadaan tenaga betul-betul sesuai dengan kebutuhan.
Dengan kegiatan analisis pekerjaan, maka daftar tugas atau
jabatan, uraian tugas setiap jabatan, dan prosedur bagaimana
setiap tugas dikerjakan yang seharusnya dimiliki sekolah, akan
dihasilkan. Jika hasil analisis pekerjaan menunjukkan bahwa
sekolah kekurangan tenaga, sekolah negeri tidak boleh merekrut
sendiri, tetapi mengusulkan pengangkatan tenaga baru kepada
Dinas Pendidikan Propinsi. Untuk sekolah swasta prosedurnya
sesuai denga yang berlaku di sekolah/ yayasan pembinanya.
Pemanfaatan tenaga yang dimiliki dilakukan dengan
mendayagunakan staf artinya memberikan tugas yang sesuai
dengan kemampuannya, sehingga setiap orang dapat bekerja

9
Habib Cahyono, ”Peran Kepala Sekolah Sebagai Administratordalam Mengelola
Administrasi Kepegawaiandi Sekolah“, Jurnal Pendidikan Dasar Setia Budhi Vol. 1, No 1
(2017) : 6

7
secara efektif dan efisien. Langkah-langkah yang harus
dilakukan oleh kepala sekolah adalah (a) menempatkan orang
pada jabatan/ tugas yang sesuai dengan minat kemampuannya,
(b) melakukan musyawarah dalam setiap penentuan jabatan/
tugas, (c) menciptakan kondisi kerja yang harmonis,
memberikan fasilitas secukupnya, (d) membiasakan
memanfaatkan tenaga secara efisien, dan (e) memberikan
penghargaan terhadap staf yang sukses dalam menyelesaikan
tugasnya.10
B. Pengelolaan Administrasi Kepegawaian
Pengelolaan administrasi kepegawaian di sekolah dapat
dijelaskan sebagai berikut.
1) Keadaan Pegawai
Kenyataan saat ini Sumber Daya Manusia disekolah dapat
dikelompokan ke dalam 3 (tiga) status yakni pegawai
negeri, pegawai kontrak dan pegawai honor baik tenaga
pendidik ataupu kependidikan Kondisi yang demikian
menuntut kepala sekolah untuk bertimdak bijaksana
sehingga mereka merasa punya eksistensi dan tanggung
jawab yang sama sehingga tidak muncul adanya kelompok
kelompok pegawai yang bisa berakibat tidak kondusifnya
athmosfir kerja.
2) Pembagian Tugas
Sesuai dengan pembagian tugasnya, guru melaksanakan
kegiatan belajar mengajar (KBM), sementara tugas
ketatausahaan dikerjakan oleh tenaga staf administrasi.
Untuk perhitungan beban kerja guru tidak terlalu sulit, yaitu
cukup dengan mengalihkan jumlah kelas dengan jumlah jam
tatap muka per minggu. Namun untuk tenaga staf
administrasi tidak demikian tetapi perlu perencanaan yang
10
Ibid, 6

8
baik, sehingga dari hasil perencanaan pegawai tersebut dapat
dihasilkan kebijakan penambahan atau pengurangan pegawai.
3) Alternatif Solusi
Kepala sekolah merupakan jabatan strategis dan sentral dalam
pengelolaan sekolah, tidak terkecuali dalam pengelolaan
administrasi kepegawaian, maka menyikapi berbagai
permasalahan administrasi kepegawaian sudah waktunya
kepala sekolah mengambil langkah-langkah optimal, antara
lain sebagai berikut.
1) Melakukan analisis pekerjaan guna memperoleh daftar
tugas atau jabatan yang harus dimiliki sekolah.
2) Membuat surat keputusan tentang pembagian tugas
disertai dengan uraian tugas yang jelas.
3) Menyusun program/ melaksanakan pembinaan pegawai
yang berorientasi pada kemampuan dan kemauan
pegawai.
4) Mengikutsertakan pegawai pada pelatihan yang sesuai.
5) Berupaya dalam RKAS (Rencana Kegiatan Anggaran
Sekolah)/ ProgramKomite sekolah untuk meningkatkan
kesejahteraan pegawai.
6) Membuat komitmen pegawai, untuk selalu konsekuen
dan konsisten dalam melaksanakan tugas.
7) Berupaya melengkapi fasilitas fisik administrasi
kepegawaian.
8) Membuat usulan kepada Dinas Pendidikan dan
mengangkat tenaga honorer/ kontrak sesuai dengan
kebutuhan.
9) Melaksanakan evaluasi dan tindak lanjut pada semua
kegiatan setiap 6 bulan sekali.11

11
ibid , 7 - 8

9
4. Fungsi pokok operasional sekolah
Ben M. Harris di dalam bukunya, Supervisory Behavior in
Education mengemukakan adanya lima fungsi pokok pengoperasian
sekolah yang harus diketahui dan menjadi tanggung jawab kepala
sekolah, yaitu:
1) Fungsi manajemen
2) Fungsi administrasi umum
3) Fungsi pengawasan atau supervise
4) Fungsi pengajaran, dan
5) Fungsi pelayanan khusus

Administrasi umum merupakan kegiatan administrasi yang


melayani atau mencakup keempat fungsi yang lain, yaitu fungsi
manajemen , fungsi supervise, fungsi pengajaran, dan fungsi
pelayanan khusus. Sedangkan keempat fungsi yang disebut
merupakan kegiatan yang pada akhirnya diarahkan untuk mencapai
terselenggaranya proses pengajaran atau proses belajar mengajar
sehingga tercapai hasil belajar atau tujuan pendidikan dengan baik. 12

5. Tugas kepala sekolah sebagai supervisor


Kepala sekolah sebagai supervisor artinya kepala sekolah
berfungsi sebagai pengawas, pengendali, pembina, pengarah, dan
pemberi contoh kepada para guru dan staf yang ada di sekolah. Salah
satu hal yang terpenting bagi kepala sekolah sebagai supervisor
adalah memahami tugas dan kedudukan karyawan-karyawan atau
staf di sekolah yang dipimpinnya. Dengan demikian kepala sekolah
bukan hanya mengawasi karyawan dan guru yang sedang menjalani
kegiatan, tetapi ia membekali diri dengan pengetahuan dan
pemahamannya yang luas tentang tugas dan fungsi stafnya, agar

12
Ngalim Purwanto, Administrasi dan supervisi pendidikan, (Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2004) 114.

10
pengawasan dan pembinaan berjalan dengan baik dan tidak
membingungkan.13
Tugas Kepala Sekolah Sebagai Supervisor:

1) Narasumber.
Supervisor dituntut untuk mengenal dan memahami masalah
pengajaran.
2) Konsultan atau penasehat.
Supervisor hendaknya dapat membantu guru melakukan cara-
cara yang lebih baik dan mengelola proses pembelajaran.
3) Fasilitator.
Supervisor harus mengusahakan sumber-sumber profesional baik
materi seperti buku dan alat pelajaran maupun sumber manusia
yaitu narasumber modul diperoleh guru.
4) Motifator.
Supervisor hendaknya membangkitkan dan memelihara
kegairahan kerja guru untuk mencapai prestasi kerja yang
semakin baik.
5) Pelopor pembaharuan.
Supervisor jangan merasa puas dengan cara-cara dan hasil yang
sudah dicapai, tetapi harus memiliki prakarsa untuk melakukan
perbaikan agar guru juga melakukan hal serupa.14

Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional, terdapat


tujuh peran utama kepala sekolah yang salah satunya adalah sebagai
supervisor. Sebagai supervisor, kepala sekolah mempunyai beberapa
peran penting, yaitu:

13
Herabudin, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2009),
210
14
Sulistyorini, Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Pengembangan Sekolah Dasar,
(Jember: CSS, 2008), hal. 170.

11
1) Melaksanakan penelitian sederhana untuk perbaikan situasi dan
kondisi proses belajar mengajar.
2) Mengadakan observasi kelas untuk peningkatan efektivitas proses
belajar mengajar.
3) Melaksanakan pertemuan individual secara profesional dengan
guru untuk meningkatkan profesi guru.
4) Menyediakan waktu dan pelayanan bagi guru secara profesional
dalam pemecahan masalah proses belajar mengajar.
5) Menyediakan dukungan dan suasana kondusif bagi guru dalam
perbaikan dan peningkatan mutu proses belajar mengajar.
6) Melaksanakan pengembangan staf yang berencana dan terarah.
7) Melaksanakan kerjasama dengan guru untuk mengevaluasi hasil
belajar secara komprehensif.
8) Menciptakan team work yang dinamis dan profesional.
9) Menilai hasil belajar peserta didik secara komprehensif.15

6. Tugas kepala sekolah dalam supervisi pengajaran dan


melaksanakan pembagian tugas guru
A. Tugas kepala sekolah dalam supervisi pengajaran
a. Membangkitkan dan merangsang guru-guru dan pegawai
sekolah di dalam menjalankan tugasnya masing-masing
dengan sebaik-baiknya.
b. Berusaha mengadakan dan melengkapi alat-alat
perlengkapan sekolah termasuk media instruksional yang
diperlukan bagi kelancaran dan keberhasilan proses belajar-
mengajar.
c. Bersama guru-guru berusaha mengembangkan, mencari dan
menggunakan metode-metode mengajar yang lebih sesuai
dengan tuntutan kurikulum yang sedang berlaku.

15
http://wwwmj67.blogspot.com/2012/01/kepala-sekolah-sebagai-supervisor.html,
diakses, 29 Oktober 2012.

12
d. Membina kerja sama yang baik dan harmonis di antara guru-
guru dan pegawai sekolah lainnya.
e. Berusaha mempertinggi mutu dan pengetahuan guru-guru
dan pegawai sekolah, antara lain dengan mengadakan diskusi-
diskusi kelompok, menyediakan perpustakaan sekolah, dan
atau mengirim mereka untuk mengikuti penataran-
penataran,seminar, sesuai dengan bidangnya masing-masing.
f. Membina hubungan kerja sama antara sekolah dengan BP3
atau POMG dan instansi-instansi lain dalam rangka
peningkatan mutu pendidikan para siswa.16
B. Pembagian Tugas Pekerjaan Kepada Guru
a. Sistem penempatan guru dalam kelas
1) Sistem guru kelas
2) Sistem guru bidang studi
3) Sistem campuran
b. Cara memilih dan menempatkan guru dalam kelas
1) Penempatan guru SD
2) Penempatan guru SMP/SMA17

16
Ngalim Purwanto, Administrasi dan supervisi pendidikan, (Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2004) 121
17
Ibid, 123-127

13
D. Kesimpulan

kepala sekolah sebagai administrator dan supervisor pendidikan


bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan pendidikan dan
pengajaran di sekolahnya. oleh karena itu, untuk dapat melaksanakan
tugasnya dengan baik, kepala sekolah hendaknya memahami, menguasai,
dan mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan
fungsinya sebagai administrator dan supervisor pendidikan.

Kegiatan dan hal-hal berkenaan dengan fungsi kepala sekolah


sebagai administrator daan supervisor pendidikan diantaranya adalah
memahami dan menguasai fungsi pokok operasional sekolah, tugas
kepala sekolah dalam menyusun perencanaan dan organisasi sekolah,
tugas kepala sekolah sebagai koordinator dan pengarah, tugas kepala
sekolah dalam melaksanakan pengelolaan kepegawaian, tugas kepala
sekolah sebagai supervisor, tugas kepala sekolah dalam supervisi
pengajaran dan melaksanakan pembagian tugas guru.

14
DAFTAR PUSTAKA

Cahyono, Habib, ”Peran Kepala Sekolah Sebagai Administratordalam


Mengelola Administrasi Kepegawaiandi Sekolah“, Jurnal Pendidikan
Dasar Setia Budhi Vol. 1, No 1 (2017) : 6 – 8

Herabudin, Adminisrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia,


2009.

Howay, Andrian, Kepala Sekolah Kunci Sukses Pendidikan Sukoharjo: Epigraf


Komunikata Prima, 2022

http://wwwmj67.blogspot.com/2012/01/kepala-sekolah-sebagai-
supervisor.html, diakses, 29 Oktober 2012.

Purwanto, Ngalim, Administrasi dan supervisi pendidikan, Bandung : PT


Remaja Rosdakarya, 2004.

Rostikawati, Dian, Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah, Surabaya: Cipta


Media Nusantara, 2022

Sulistyorini, Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Pengembangan Sekolah


Dasar, Jember: CSS, 2008

Sunan, Muhammad Ali, Kepala Sekolah Sebagai Administrator dan Supervisor


Blitar, Bloger, 2012

Wahyu, Dian dkk, Profesi Kependidikan, Malang: Ahlimedia Press, 2021.

15

Anda mungkin juga menyukai