Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Paradigma baru manajemen pendidikan dalam rangka meningkatkan


kualitas secara efektif dan efisien, perlu didukung oleh Sumber Daya Manusia
(SDM) yang berkualitas. Dalam hal ini, pengembangan SDM merupakan
proses peningkatan kemampuan manusia agar mampu melakukan pilihan-
pilihan. Proses pengembangan SDM tersebut harus menyentuh berbagai
bidang kehidupan yang tercermin dalam pribadi pimpinan, termasuk
pemimpin pendidikan, seperti kepala sekolah. Guru dapat diberikan tugas
tambahan sebagai kepala sekolah untuk memimpin dan mengelola pendidikan
di sekolah dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Regulasi penugasan
guru sebagai kepala sekolah diatur dalam Keputusan Menteri Pendidikan
Indonesia Nomor : 162/U/2003 tanggal 24 Oktober 2003 tentang Pedoman
Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah.

Kepala sekolah yang merupakan salah satu komponen pendidikan


yang paling berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Sebagaimana
dikemukakan dalam Pasal 12 ayat 1 PP 28 tahun 1990 bahwa: “Kepala
sekolah bertanggungjawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan,
administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya, dan
pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana”.
Namun kenyataan di lapangan masih banyak kepala sekolah yang tidak
menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pemimpin pendidikan ini
disebabkan karena dalam proses pengangkatannya tidak ada trasnfaransi,
rendahnya mental kepala sekolah yang ditandai dengan kurangnya motivasi
dan semangat serta kurangnya disiplin dalam melakukan tugas, dan seringnya
datang terlambat serta banyak faktor penghambat lainnya untuk
meningkatkan kualitas pendidikan yang mengimplikasikan rendahnya
produktivitas kerja kepala sekolah yang berimplikasi juga pada mutu (input,

1
proses, dan output), Lembaga pendidikan tanpa adanya kepala sekolah
tidaklah dapat berjalan, akan tetapi kepala sekolah bukanlah segalanya. Oleh
karena itu, kepala sekolah dituntut memiliki pengetahuan yang luas terhadap
maslah-masalah pendidikan. Dengan menguasai pengetahuan yang luas
tentang pendidikan kepala sekolah dapat dengan mudah mencapai visi dan
misi yang telah di tetapkan. Mengingat tugas kepala sekolah yang sedemikian
beratnya para pakar pendidikan merumuskan kompetensi minimal yang harus
dimiliki kepala sekolah.

Berdasarkan pendapat yang penulis kemukakan diatas, akan diajukan


pertanyaan berikut:

1. Apa itu pengertian dari Kepala Sekolah?


2. Apa saja fungsi dan tugas dari Kepala Sekolah?
3. Bagaimana kualifikasi dari kepala sekolah?
4. Bagaimana kompetensi yang harus dimiliki kepala sekolah?
Adapun permasalahan-permasalahan di atas, akan penulis coba
menjawabnya melalui buku yang ditulis oleh Drs. Murip Yahya, M. Pd. 2013.
Profesi Tenaga Kependidikan. Bandung: CV Pustaka Setia. Dengan buku

dan tebal buku sebanyak 272 halaman.


B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan buku ini adalah:
1. Sebagai syarat mata kuliah profesi keguruan pengganti ujian tengah
semester (UTS) oleh Devi Khairani dengan dosen pengampu Melda Delvia,
S.PdI., M.Pd
2. Menambah Wawasan dan pengetahuan bagi pembaca khususnya bagi
penulis sendiri.
3. Mengungkapkan pengertian kepala sekolah, fungsi dan tugasnya serta
kualifikasi dan kompetensi dari kepala sekolah itu sediri.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepala Sekolah

Kepala sekolah berasal dari dua kata yaitu “kepala” dan “sekolah” kata
kepala dimaksudkan sebaga “mengepalai” artinya bertindak sebagai ketua atau
pimpinan dalam suatu organisasi atau sebuah lembaga. Sedang sekolah adalah
sebuah lembaga di mana tempat menerima dan memberi pelajaran. Jadi secara
umum sekolah atau lembaga di mana tempat menerima dan memberi pelajaran.
Sedangkan Rahman dkk. (2006) mengungkapkan bahwa kepala sekolah
adalah seorang guru (jabatan fungsional) yang diangkat untuk menduduki
jabatan struktur (kepala sekolah) di sekolah. Sebagai pejabat struktur, kepala
sekolah memiliki kedudukan, fungsi dan tugas yang penting dalam pengelolaan
satuan pendidikan, karena penanggung jawaban pelaksanaan pendidikan,
termasuk didalamnya tanggung jawab pelaksanaan administrasi sekolah. Jadi,
kepala sekolah selain sebagai pendidik, juga sebagai pemimpin pelaksana
adinistrasi pada tingkat satuan pendidikan. Dalam konteks ini, menurut
Afifuddin (2005) kepala sekolah berfungsi dan bertugas sebagai pendidik ,
manajer, administrator, dan supervisor

B. Fungsi dan Tugas Kepala Sekolah


1. Fungsi Kepala Sekolah
Menurut E. Mulyasa(2004) dalam Paradigma Baru Manajemen
Pendidikan, kepala sekolah harus mampu berfungsi sebagai berikut:
a. Kepala sekolah sebagai Educator (Pendidik), dalam hal ini kepala
madrasah harus berusaha menanamkan, memajukan, dan
meningkatkan sedikitnya empat nilai kepada para tenaga
kependidikan yaitu: pembinaan mental tentang hal-hal yang
berkaitan dengan sikap batin dan watak, pembinaan moral yang

3
berkaitan dengan ajaran baik buruk suatu pebuatan, sikap, kewajiban
sesuai tugas masing-masing, pembinaan fisik terkait kondisi jasmani
atau badan dan penampilan secara lahiriyah serta pembinaan artistik
terkait kepekaan menusia terhadap seni dan keindahan.
b. Kepala sekolah sebagai Manager (pengelola) hendaknya mampu
merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan
agar lembaga dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
c. Kepala sekolah sebagai Administrator merupakan penanggung jawab
atas kelancaran pelaksanaan pendidikan dan pengajaran.
d. Kepala sekolah sebagai Supervisor dituntut untuk mampu meneliti,
mencari, dan menentukan syarat-syarat mana saja yang diperlukan
untuk kemajuan lembaga.
e. Kepala sekolah sebagai Leader (pemimpin) berupaya memberikan
petunjuk dan pengawasan, meningkatkan kemauan tenaga
kependidikan, membuka dan berkomunikasi dua arah dan
mendelegasikan tugas.
f. Kepala sekolah sebagai inovator harus mampu mencari dan
menentukan serta melaksanakan berbagai pembaharuan di madrasah.
g. Kepala sekolah sebagai Motivator. Dalam hal ini harus memiliki
strategi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada tenaga
kependidikan dalam melakukan tugas dan fungsinya.
2. Tugas Kepala Sekolah
Adapun tugas kepala sekolah dalam menjalankan fungsi
administrator pendidikan dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan pendidikan dan
pengajarandi sekolah;
b. Menyusun program kerja sekolah;
c. Mengatur penyelenggaraan administrasi sekolah;
d. Mengatur kegiatan belajar mengajar, pelaksanaan penilaian dan
proses belajar mengajar serta bimbingan penyuluhan;
e. Mengatur dan mengawasi penyelenggaraan pembinaan kesiswaan;

4
f. Melaksanakan bimbingan dan penilaian bagi guru, tenaga
kependidikan lainnya, dan tata usaha sekolah;
g. Merencanakan pengembangan, pendayagunaan, dan pemeliharaan
sarana dan prasarana sekolah,;
h. Mengatur keuangan sekolah;
i. Mengatur pelaksanaan hubungan sekolah dengan lingkungan sekitar,
orang tua siswa, dan masyarakat

C. Kualifikasi Kepala Sekolah

Menurut peraturan menteri pendidikan nasional nomor 13 tahun 2007


tanggal 17 April 2007 tentang standar kepala sekolah/madrasah menyebutkan
bahwa kualifikasi Kepala Sekolah/Madrasah terdiri atas Kualifikasi Umum,
dan Kualifikasi Khusus.

1. Kualifikasi Umum Kepala Sekolah/Madrasah adalah sebagai berikut:


a. Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S1) atau diploma empat
(D-IV) kependidikan atau non kependidikan pada perguruan tinggi
yang terakreditasi;
b. Pada waktu diangkat sebagai kepala sekolah berusia setinggi-
tingginya 56 tahun;
c. Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima)
tahun menurut jenjang sekolah masing-masing, kecuali di Taman
Kanak-kanak /Raudhatul Athfal (TK/RA) memiliki pengalaman
mengajar sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun di TK/RA; dan
d. Memiliki pangkat serendah-rendahnya III/c bagi pegawai negeri
sipil (PNS) dan bagi non-PNS disetarakan dengan kepangkatan
yang dikeluarkan oleh yayasan atau lembaga yang berwenang.
2. Kualifikasi Khusus Kepala Sekolah/Madrasah meliputi:
a. Kepala Taman Kanak-kanak/Raudhatul Athfal (TK/RA) adalah
sebagai berikut:
1) Berstatus sebagai guru TK/RA;

5
2) Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru TK/RA; dan
3) Memiliki sertifikat kepala TK/RA yang diterbitkan oleh
lembaga yang ditetapkan Pemerintah.
b. Kepala Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) adalah
sebagai berikut:
1) Berstatus sebagai guru SD/MI;
2) Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SD/MI; dan
3) Memiliki sertifikat kepala SD/MI yang diterbitkan oleh
lembaga yang ditetapkan Pemerintah.
c. Kepala Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah
(SMP/MTs) adalah sebagai berikut
1) Berstatus sebagai guru SMP/MTs;
2) Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SMP/MTs; dan
3) Memiliki sertifikat kepala SMP/MTs yang diterbitkan oleh
lembaga yang ditetapkan Pemerintah.
d. Kepala Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA)
adalah sebagai berikut:
1) Berstatus sebagai guru SMA/MA;
2) Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SMA/MA; dan
3) Memiliki sertifikat kepala SMA/MA yang diterbitkan oleh
lembaga yang ditetapkan Pemerintah.
e. Kepala Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan
(SMK/MAK) adalah sebagai berikut:
1) Berstatus sebagai guru SMK/MAK;
2) Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SMK/MAK; dan
3) Memiliki sertifikat kepala SMK/MAK yang diterbitkan oleh
lembaga yang ditetapkan Pemerintah.
f. Kepala Sekolah Dasar Luar Biasa/Sekolah Menengah Pertama
Luar Biasa/Sekolah Menengah Atas Luar Biasa
(SDLB/SMPLB/SMALB) adalah sebagai berikut:

6
1) Berstatus sebagai guru pada satuan pendidikan
SDLB/SMPLB/SMALB;
2) Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru
SDLB/SMPLB/SMALB; dan
3) Memiliki sertifikat kepala SLB/SDLB yang diterbitkan oleh
lembaga yang ditetapkan Pemerintah.
g. Kepala Sekolah Indonesia Luar Negeri adalah sebagai berikut:
1) Memiliki pengalaman sekurang-kurangnya 3 tahun sebagai
kepala sekolah;
2) Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru pada salah satu
satuan pendidikan; dan
3) Memiliki sertifikat kepala sekolah yang diterbitkan oleh
lembaga yang ditetapkan Pemerintah.

D. Kompetensi Kepala Sekolah

No. DIMENSI KOMPETENSI


KOMPETENSI
1 Kepribadian 1.1 Berakhlak mulia, mengembangkan
budaya dan tradisi akhlak mulia, dan
menjadi teladan akhlak mulia bagi
komunitas di sekolah/madrasah.
1.2 Memiliki integritas kepribadian
sebagai pemimpin.

1.3 Memiliki keinginan yang kuat dalam


pengembangan diri sebagai kepala
sekolah/madrasah.

1.4 Bersikap terbuka dalam


melaksanakan tugas pokok dan fungsi.

7
1.5 Mengendalikan diri dalam
menghadapi masalah dalam pekerjaan
sebagai kepala sekolah/ madrasah.

1.6 Memiliki bakat dan minat jabatan


sebagai pemimpin pendidikan.

2 Manajerial 2.1 Menyusun perencanaan


sekolah/madrasah untuk berbagai
tingkatan perencanaan.
2.2 Mengembangkan organisasi
sekolah/madrasah sesuai dengan
kebutuhan.
2.3 Memimpin sekolah/madrasah dalam
rangka pendayagunaan sumber daya
sekolah/ madrasah secara optimal.
2.4 Mengelola perubahan dan
pengembangan
sekolah/madrasah menuju organisasi
pembelajar yang efektif.
2.5. Menciptakan budaya dan iklim
sekolah/ madrasahyang kondusif dan
inovatif bagi pembelajaran peserta didik.
2.6 Mengelola guru dan staf dalam
rangka pendayagunaan sumber daya
manusia secara optimal.
2.7 Mengelola sarana dan prasarana
sekolah/ madrasahdalam rangka
pendayagunaan secara optimal.
3 Kewirausahaan 3.1 Menciptakan inovasi yang berguna
bagi pengembangan sekolah/madrasah.

3.2 Bekerja keras untuk mencapai


keberhasilan sekolah/madrasah sebagai
organisasi pembelajar yang efektif.

3.3 Memiliki motivasi yang kuat untuk

8
sukses dalam melaksanakan tugas pokok
dan fungsinya sebagai pemimpin
sekolah/madrasah.
3.4 Pantang menyerah dan selalu
mencari solusi terbaik dalam
menghadapi kendala yang dihadapi
sekolah/madrasah.
3.5 Memiliki naluri kewirausahaan
dalam mengelola kegiatan produksi/jasa
sekolah/madrasah sebagai sumber
belajar peserta didik.
4. Supervisi 3.1 Merencanakan program supervisi
akademik dalam rangka peningkatan
profesionalisme guru.
3.2 Melaksanakan supervisi akademik
terhadap guru dengan menggunakan
pendekatan dan teknik supervisi yang
tepat.
3.3 Menindaklanjuti hasil supervisi
akademik terhadap guru dalam rangka
peningkatan profesionalisme guru.
5 Sosial 4.1 Bekerja sama dengan pihak lain
untuk kepentingan sekolah/madrasah
4.2 Berpartisipasi dalam kegiatan sosial
kemasyarakatan.
4.3 Memiliki kepekaan sosial terhadap
orang atau kelompok lain.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kepala sekolah berasal dari dua kata yaitu “kepala” dan “sekolah” kata
kepala dimaksudkan sebaga “mengepalai” artinya bertindak sebagai ketua
atau pimpinan dalam suatu organisasi atau sebuah lembaga. Sedang sekolah
adalah sebuah lembaga di mana tempat menerima dan memberi pelajaran.
Jadi secara umum sekolah atau lembaga di mana tempat menerima dan
memberi pelajaran. Fungsi Kepala Sekolah sebagai, Educator, Manager,
Administrator, Supervisor, Leader, inovator, Motivator.
Tugas Kepala Sekolah:
a. Memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan pendidikan dan pengajarandi
sekolah;
b. Menyusun program kerja sekolah;
c. Mengatur penyelenggaraan administrasi sekolah

Menurut peraturan menteri pendidikan nasional nomor 13 tahun 2007


tanggal 17 April 2007 tentang standar kepala sekolah/madrasah menyebutkan
bahwa kualifikasi Kepala Sekolah/Madrasah terdiri atas Kualifikasi Umum,
dan Kualifikasi Khusus. Kompetensi Kepala Sekolah adalah: Kepribadian,
Manajerial, Kewirausahaan, Supervisi, Sosial

B. Saran
Dalam penulisan laporan buku ini, penulis menyadari bahwa terdapat
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, penulis meminta
kritikan dan saran pepada pembaca khususnya dosen pembimbing yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan buku ini. Atas perhatian
dan sarannya penulis ucapkan terima kasih.

10

Anda mungkin juga menyukai