Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KS KELOMPOK 3

Di buat oleh :

ROSITA
CURIE W
PUTRI HANA REZEKI

KEPALA SEKOLAH SEBAGAI ADMINISTRATOR


DAN SUVERVISOR

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan pendidikan dalam Sistem Pendidikan Nasional adalah membentuk manusia
Indonesia seutuhnya dalam arti tersedianya sumber daya manusia yang berkualitas,
maka harus didukung oleh tenaga pendidik yang berkinerja baik. Kinerja tenaga
pendidik akan bisa ditingkatkan bila didukung dengan adanya supervisi, motivasi
dan pemberian bimbingan yang baik.
Kepala sekolah memegang peranan penting terhadap kinerja tenaga pendidik dan
juga perkembangan sekolah. Oleh karena itu, ia harus memiliki jiwa kepemimpinan
untuk mengatur para guru, pegawai tata usaha dan pegawai sekolah lainnya. Dalam
hal ini, kepala sekolah tidak hanya mengatur para guru saja, melainkan juga
ketatausahaan sekolah siswa, hubungan sekolah dengan masyarakat dan orang tua
siswa. Tercapai tidaknya tujuan sekolah sangat bergantung pada kebijaksanaan yang
diterapkan kepala sekolah terhadap seluruh personal sekolah. Dalam melaksanakan
fungsinya sebagai pimpinan organisasi pendidikan di sekolah, kepala sekolah harus
memiliki berbagai persyaratan agar ia dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Masing-masing persyaratan ini saling berkaitan antara yang satu dengan yang
lainnya. Diantaranya adalah memiliki ijazah, kemampuan mengajar, kepribadian
yang baik serta memiliki pengalaman kerja.
Kepala sekolah harus menjalankan fungsi dan tugasnya sebagai administrator dan
Supervisor, karena sekolah tidak akan berjalan dengan baik tanpa sokongan dari
kepala sekolah.Selain membuat perencanaan, kepala sekolah juga harus membuat
struktur organisasi sekolah dengan baik, dengan tujuan untuk membagi tugas
masing-masing anggotanya dan harus bisa menyesuaikan antara tugas dan
kemampuannya, sehingga bisa bekerja secara optimal.
Dari latar belakang masalah diatas, sebagian dari tugas dan fungsi kepala sekolah
yaitu sebagi Administrator dan Supervisor, maka penulis menyajikan makalah
dengan judul ”Kepala Sekolah sebagai Administrator dan Supervisor Pendidikan”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis rumuskan rumusan
masalahnya sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pengertian Administrasi dan Supervisi ?
2. Bagaimanakah pengertian kepala sekolah?
3.Bagaimanakah kepala sekolah sebagai Administrator dan Supervisor pendidikan?

C. Tujuan Pembahasan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan pembahasan dari makalah ini
adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimanakah pengertian Administrasi dan Supervisi
2. Untuk mengetahui bagaimanakah pengertian kepala sekolah.
3.Untuk mengetahui bagaimanakah kepala sekolah sebagai administrator dan
Supervisor pendidikan.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Administrasi dan Supervisi Pendidikan


Menurut Sondang P. Siagian, administrasi adalah keseluruhan proses kerjasama
antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu, untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Sedangkan menurut Ars. The Liang Gie dalam Pengertian Kedudukan dan Ilmu
Administrasi mengataknan bahwa administrasi adalah segenap rangkaian kegiatan
penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilaksanakan oleh sekelompok orang
dalam bekerjasama untuk mencpai tujuan tertentu.
Menurut Drs. M. Ngalim Purwanto dalam Administrasi pendidikan, adalah segenap
proses pengarahan dan pengintegrasian segala sesuatu baik personel, spiritual dan
material yang bersangkut paut dengan pencapain tujuan pendidikan.
Dari pengertian administrasi di atas dapat disimpulkan bahwa administrasi
pendidikan adalah suatu ilmu tentang penyelenggaraan pendidikan di sekolah, agar
tercapai tujuan pendidikan di sekolah itu.
Di atas telah dikemukakan pengertian administrasi pendidikan, maka kita perlu
melengkapi dengan pengertian supervisi. Menurut Drs. M. Ngalim Purwanto dalam
Administrasi Pendidikan, supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang
direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai lainnya dalam melakukan
pekerjaan mereka secara efektif
Menurut N.A. Ametembun dalam supervisi Pendidikan, supervisi pendidikan adalah
pembinaan ke arah perbaikan situasi pendidikan. Pembinaan bermaksud berupa
bimbingan atau tuntutan ke arah situasi pendidikan termasuk pengajaran pada
umumnya, dan peningkatan mutu belajar mengajar pada khususnya.
Dari kedua pengertian di atas dapat disimpulkan pengertian supervisi pendidikan
adalah pembinaan yang direncanakan dalam perbaikan situasi pengajaran dengan
lebih meningkatkan pendayagunaan sumber personel dan material dalam pencapain
tujuan pendidikan secara lebih efektif dan efisien.

B. Pengertian kepala sekolah


Kepala sekolah adalah guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah.
(Sudarman 2002: 145).Meskipun sebagai guru yang mendapat tugas tambahan,
kepala sekolah merupakan orang yang paling betanggung jawab terhadap aplikasi
prinsip-prinsip administrasi pendidikan yang inovatif di sekolah.
Sebagai orang yang mendapat tugas tambahan berarti tugas pokok kepala sekolah
tersebut adalah guru yaitu sebagai tenaga pengajar dan pendidik, di sini berarti
dalam suatu sekolah seorang kepala sekolah harus mempunyai tugas sebagai seorang
guru yang melaksanakan atau memberikan pelajaran atau mengajar bidang studi
tertentu atau memberikan bimbingan. Berarti kepala sekolah menduduki dua fungsi
yaitu sebagai tenaga kependidikan dan tenaga pendidik.
Seorang kepala sekolah pada hakekatnya adalah pemimpin yang menggerakkan,
mempengaruhi, memberi motivasi, serta mengarahkan orang di dalam organisasi
atau lembaga pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

C. Kepala Sekolah sebagai Administrator


Kepala sekolah sebagai administrator bermakna kepala sekolah sebagai insan yang
mengatur penatalaksanaan sistem administrasi pendidikan.
Kepala sekolah sebagai administrator bertanggung jawab terhadap kelancaran
pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di sekolahnya. Ia selalu berusaha agar
segala sesuatu disekolahnya berjalan lancar. Hal tersebut mencakup seluruh kegiatan
sekolah, seperti; proses belajar-mengajar, kesiswaan, personalia, sarana prasarana,
ketatausahaan dan keuangan serta mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat.
Selain itu juga, kepala sekolah bertanggung jawab terhadap keadaan lingkungan
sekolahnya. Untuk itu, Kepala sekolah harus mampu menjabarkan kemampuan di
atas dalam tugas-tugas operasional sebagai berikut:
1. Kemampuan mengelola kurikulum harus diwujudkan dalam kelengkapan
penyusunan data administrasi pembelajaran; penyusunan kelengkapan data
administrasi bimbingan konseling; penyusunan kelengkapan data kegiatan
praktikum; dan penyusunan kelengkapan data administrasi kegiatan belajar
peserta didik di perpustakaan.
2. Kemampuan mengelola administrasi peserta didik harus diwujudkan dalam
penyusunan kelengkapan data administrasi peserta didik; penyusunan
kelengkapan data administrasi kegiatan ekstrakurikuler, dan penyususnan
kelengkapan data administrasi hubungan sekolah dengan orang tua peserta
didik.
3. Kemampuan mengelola administrasi personalia harus diwujudkan dalam
pengembangan kelengkapan data administrasi tenaga guru; serta
pengembangan kelengkapan data administrasi tenaga kependidikan nonguru,
seperti pustakawan, laporan, pegawai tata usaha, penjaga sekolah dan teknisi.
4. Kemampuan mengelola administrasi sarana dan prasarana harus diwujudkan
dalam pengembangan dan kelengkapan data administrasi gedung dan ruang;
pengembangan data administrasi meubeler; pengembangan kelengkapan data
administrasi alat mesin kantor; pengembangan administrasi buku-buku atau
bahan pustaka; dan pengembangan kelengkapan data administrasi alat
laboratorium.
5. Kemampuan mengelola administrasi kearsipan harus diwujudkan dalam
pengembangan kelengkapan data administrasi surat masuk, surat keluar, surat
keputusan, dan surat edaran.
6. Kemampuan mengelola administrasi keuangan harus diwujudkan dalam
mengembangkan administrasi keuangan rutin, administrasi keuangan yang
bersumber dari masyarakat dan orang tua peserta didik, dari pemerintah, dan
bantuan dan operasional.

Dalam melaksanakan tugas-tugas di atas maka:


a)Kepala sekolah harus mampu bertindak situasional, sesuai dengan situasi dan
kondisi yang ada. Meskipun demikian kepala sekolah harus lebih mengutamakan
tugas, tetapi juga harus menjaga hubungan kemanusiaan dengan para stafnya, agar
setiap tenaga kepandidikan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
b) Kepala sekolah hendaknya terbuka tetapi tetap menjaga jarak dengan para tenaga
kepandidikan, agar mereka bisa mengemukakan berbagai permasalahn yang
dihadapi.
c)Kepala sekolah menggunakan gaya gabungan antara pembagian tugas dan
hubungan manusiawi
Sebagai syarat mutlak menjadi kepala sekolah yang berkompeten, harus mampu
dengan baik melaksanakan fungsi-fungsi administrasi pendidikan, yang meliputi
perencanaan, penyusunan organisasi sekolah, pengoordinasian dan pengarahan serta
pengelolaan kepegawaian.

1. Membuat Perencanaan
Perencanaan yang perlu dilakukan oleh kepala sekolah, diantaranya adalah
menyusun program tahunan sekolah, yang mencakup program pengajaran,
kesiswaan, kepegawaian, keuangan, dan penyediaan fasilitas-fasilitas yang
diperlukan. Perencanaan ini selanjutnya dituangkan dalam rencana tahunan sekolah
yang dijabarkan dalam dua program semester. Adapun cakupan perencanaan
tahunan itu meliputi:
a) Program Pengajaran
b) Kesiswaan
c) Kepegawaian
d) Keuangan
e) Perlengkapan

2.Menyusun Organisasi Sekolah


Organisasi memainkan peranan penting dalam fungsi administrasi karena merupakan
tempat pelaksanaan semua kegiatan administrasi. Selain itu, dilihat dari fungsinya
organisasi juga menetapkan dan menyusun hubungan kerja seluruh anggota organisasi agar
tidak terjadi tumpang tindih dalam melakukan tugasnya masing-masing.
Penyusunan organisasi merupakan tanggungjawab kepala sekolah sebagai administrator
pendidikan. Sebelumnya ditetapkan, penyusunan organisasi itu sebaiknya dibahas bersama-
sama dengan seluruh anggota agar hasil yang diperoleh benar-benar merupakan
kesepakatan bersama.
Selain menyusun struktur organisasi, kepala sekolah juga bertugas untuk mendelegasikan
tugas-tugas dan wewenang kepada setiap anggota administrasi sekolah sesuai dengan
struktur organisasi yang ada.
Dalam penyusunan organisasi sekolah, kepala sekolah perlu memperhatikan prinsip-prinsip
berikut ini; mempunyai tujuan yang jelas, para anggota menerima dan memahami tujuan
tersebut, adanya kesatuan arah sehingga menimbulkan kesatuan tindakan dan pikiran,
adanya kesatuan perintah; para bawahan mempunyai atasan langsung, adanya
keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab seseorang di dalam organisasi itu,
adanya pembagian tugas yang sesuai dengan kemampuan, keahlian dan bakat masing-
masing, struktur organsasi disusun sesuai dengan kebutuhan koordinasi, pengawasan dan
pengendalian, pola organisasi bersfat permanen dan adanya jaminan keamanan dalam
bekerja serta garis-garis kekuasaan dan tanggung jawab secara hirearki jelas tergambar di
dalam struktur organisasi.

3.Bertindak Sebagai Koordinator


Pengoordinasian organisasi sekolah ini merupakan wewenang dari kepala sekolah. Dalam
melakukan pengoordinasian ini sebaiknya kepala sekolah bekerja sama dengan berbagai
bagian dalam organisasi, agar pengoordinasian yang dilakukan dapat menyelesaikan semua
hambatan dan halangan yang ada.
Kepala sekolah sebagai admnistrator harus mampu mengoordinasikan bawahannya, yang
kegiatannya meliputi pengawasan, penilaian, pengarahan dan bimbingan terhadap setiap
personal organisasi sekolah. Dalam pelaksanaan pengoordinasian kepala sekolah sebaiknya
bekerja sama dengan berbagai bagian dalam organsasi sekolah, seperti wali kelas, tata
usaha, bimbingan dan penyuluhan, guru bagian kurikulum dan lain sebagainya.

4. Melaksanaan Pengelolaan Pegawai


Kepala sekolah memiliki kewenangan dalam mengelola kepegawaian dalam organsasi
sekolah, diantaranya kepala sekolah dapat mengangkat, mempromosikan, menempatkan
atau menerima pegawai baru, baik itu sebagai guru, TU ataupun pembimbing ekstra
kurikurer. Dalam pengelolaan kepegawaian, kepala sekolah harus memperhatikan
kesinambungan kondisi dan kemampuan pelaksananya, antara: jenis kelamin, bakat,
kekuatan fisik, latar belakang pendidikan dll.
Adapun cara-cara yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah dalam melakukan pengelolaan
pegawai, antara lain: mengadakan diskusi, membentuk koperasi, membentuk ikatan
keluarga sekolah, memberikan bantuan dan kesempatan seluas-luasnya kepada para
pegawai untuk meningkatkan kemampuannya, mengusulkan dan mengurus kenaikan gaji
atau pangkat guru-guru dan pegawai tepat pada waktunya sesuai dengan peraturan yang
berlaku.

D.Kepala Sekolah sebagai Supervisor


Kepala sekolah sebagai supervisor adalah upaya yang dilakukan kepala sekolah
untuk membantu mengembangkan profesionalitas guru dan tenaga kependidikan
lainnya. Pelaksanaan supervisi merupakan tugas kepala sekolah untuk melakukan
pengawasan terhadap guru-guru dan pegawai sekolahnya.
Tujuan diadakan supervisi secara umum adalah memberikan bantuan teknis dan
bimbingan kepada guru (dan staf lainnya) agar personil tersebut mampu
meningkatkan kualitas kerjanya, terutama dalam melaksanakan tugas, yaitu
melaksanakan proses pembelajaran.
Beberapa prinsip yang digunakan dalam mengadakan kegiatan supervisi menurut
Ngalim Purwanto adalah sebagai berikut:
1) Supervisi hendaknya bersifat konstruktif dan kreatif
2) Supervisi harus bersifat sederhana, realistis dan informasi dalam pelaksanaannya
3) Supervisi harus bersifat objektif
4) Supervisi bersifat preventif
5) Supervisi bersifat korektif
6) Supervisi bersifat kooperatif
7) Supervisi harus memperhatikan kemampuan para anggota organisasi

Adapun hal – hal yang harus diperhatikan oleh kepala sekolah sebagai supervisor,
antara lain:
1. Pembinaan Guru
Guru sebagai pelaksana kurikulum harus mendapatkan bimbingan dari kepala
sekolah, sehingga guru mampu melaksanakan kurikulum dengan baik. Maka sebagai
supervisor yang mengadakan pembinaan terhadap guru, kepala sekolah dituntut
harus memiliki sikap diantaranya; memiliki jiwa kepemimpinan, mengenal keadaan
guru dan pegawai lainnya, membangkitkan semangat mereka dalam bertugas,
memberikan kesempatan yang luas kepada mereka untuk mengembangkan kariernya
dan menciptakan rasa kekeluargaan diantara mereka.
Supervisi akademik yang populer adalah supervisi klinis, adapun krakteristiknya
sebagai berikut:
a) Supervisi diberikan berupa bantuan (bukan perintah) sehingga inisiatif tetap di
tangan tenaga kependidikan.
b) Aspek yang disupervisi berdasarkan usul guru, yang dikaji bersama kepala
sekolah sebagai supervisor untuk dijadikan kesepakatan.
c) Instrumen dan metode observasi dikembangkan bersama oleh guru dan kepala
sekolah.
d) Mendiskusikan dan menafsirkan hasil pengamatan dengan mendahulukan
interpretasi guru.
e) Supervisi dilakukan dalam suasana terbuka secara tatap muka, dan supervisor
lebih banyak mendengarkan dan menjawab pertanyaan guru daripada memberi saran
dan pengarahan.
f) Supervisi klinis sedikitnya mempunyai tiga tahap, yaitu pertemuan awal,
pengamatan, dan umpan balik.
g) Adanya penguatan dan umpan balik dari supervisor terhadap perubahan perilaku
guru yang positif sebagai hasil pembinaan.
h) Supervisi dilakukan secara berkelanjutan untuk meningkatkan suatu keadaan dan
memecahkan suatu masalah.

Kepala sekolah sebagai supervisor harus diwujudkan dalam kemampuan menyusun,


dan melaksanakan program supervisi pendidikan, serta memanfaatkan hasilnya.
Secara lebih rinci, perwujudannya adalah:
a. Kemampuan menyusun program
Kemampuan menyusun program supervisi pendidikan harus diwujudkan dalam
penyusunan program supervisi kelas, pengembangan program supervisi untuk
kegiatan ekstrakurikuler, pengembangan program supervisi perpustakaan,
laboratorium dan ujian.
b. Kemampuan melaksanakan program supervisi pendidikan
Kemampuan melaksanakan program supervisi pendidikan harus diwujudkan dalam
pelaksanaan program supervisi klinis, program supervisi nonklinis, dan program
supervisi kegiatan ekstra kurikuler.
c. Kemampuan memanfaatkan hasil supervisi pendidikan
Kemampuan memanfaatkan hasil supervisi pendidikan harus diwujudkan dalam
meningkatkan kinerja tenaga kependidikan dan pengembangan sekolah.

Kepala sekolah sebagai supervisor dapat dilakukan secara efektif antara


lain melalui:
1) Dikusi kelompok, merupakan suatu kegiatan yang dilakukan bersama guru-guru
dan bisa juga melibatkan tenaga administrasi, untuk memecahkan berbagai masaah
di sekolah dalam mencapai suatu keputusan.
2)Kunjungan kelas, dapat digunakan oleh kepala sekolah sebagai salah satu teknik
untuk mengamati kegiatan pembelajaran secara langsung.
3) Pembicaraan individual, merupakan teknik bimbingan dan konseling, yang dapat
digunakan kepala sekolah untuk memberikan konseling kepada guru baik berkaitan
dengan masalah pembelajaran maupun masalah yang menyangkut profesionalisme
guru.
4) Simulasi pembelajaran, merupakan suatu teknik supervisi berbentuk demonstrasi
pembelajaran yang dilakukan oleh kepala sekolah, sehingga guru dapat menganalisa
penampilan yang diamatinya sebagai instropeksi diri

2. Pembagian tugas kepada guru


Sebelum membagikan tugas-tugas kepada guru, kepala sekolah terlebih dulu harus
mengetahui jumlah guru yang akan memberikan pelajaran di sekolah, apakah perlu
ditambah, apakah memerlukan guru-guru honorer. Bila semua telah diketahuinya,
kepala sekolah dapat memulai pembagian tugas-tugas kepada mereka. Pembagian
ini dapat dilakukan dengan cara penetapan sistem guru kelas, sistem guru bidang
studi, dan sistem campuran antara keduanya

BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Administrasi pendidikan adalah suatu ilmu tentang penyelenggaraan
pendidikan di sekolah, agar tercapai tujuan pendidikan di sekolah itu.
Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang direncanakan dalam perbaikan
situasi pengajaran dengan lebih meningkatkan pendayagunaan sumber
personel dan material dalam pencapain tujuan pendidikan secara lebih efektif
dan efisien.
Kepala sekolah sebagai administrator bermakna kepala sekolah sebagai insan
yang mengatur penatalaksanaan sistem administrasi pendidikan.
Kepala sekolah sebagai administrator bertanggung jawab terhadap kelancaran
pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di sekolahnya. Ia selalu berusaha agar
segala sesuatu disekolahnya berjalan lancar. Hal tersebut mencakup seluruh
kegiatan sekolah, seperti; proses belajar-mengajar, kesiswaan, personalia,
sarana prasarana, ketatausahaan dan keuangan serta mengatur hubungan
sekolah dengan masyarakat. Selain itu juga, kepala sekolah bertanggung
jawab terhadap keadaan lingkungan sekolahnya.
Sebagai syarat mutlak menjadi kepala sekolah yang berkompeten, harus
mampu dengan baik melaksanakan fungsi-fungsi administrasi pendidikan,
yang meliputi perencanaan, penyusunan organisasi sekolah, pengoordinasian
dan pengarahan serta pengelolaan kepegawaian
Kepala sekolah sebagai supervisor adalah upaya yang dilakukan kepala
sekolah untuk membantu mengembangkan profesionalitas guru dan tenaga
kependidikan lainnya. Pelaksanaan supervisi merupakan tugas kepala sekolah
untuk melakukan pengawasan terhadap guru-guru dan pegawai sekolahnya.
Tujuan diadakan supervisi secara umum adalah memberikan bantuan teknis
dan bimbingan kepada guru (dan staf lainnya) agar personil tersebut mampu
meningkatkan kualitas kerjanya, terutama dalam melaksanakan tugas, yaitu
melaksanakan proses pembelajaran.

PUSTAKA

➔ H. M. Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Asdi Mahasatya,


2005),
➔ Mohib Asrori, Kompetensi Peran dan Tugas Kepala Sekolah dalam
Manajemen Kur
➔ E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Dalam konteks
menyukseskan MBS dan KBK, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005).
➔ Muhammad Fauzi, Kepala Sekolah sebagai Supervisor, Administrator,
dan Pemimpin, (25 Desember 2009)

➔ Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Supervisi, (Jakarta: Rineka


Cipta,2004).

Anda mungkin juga menyukai