Anda di halaman 1dari 9

OPTIMALISASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM

UPAYA PENINGKATAN MUTU SEKOLAH


Disusun Oleh : Hendra
NIM : 20207370084

Abstrak
Sekolah adalah lembaga pendidikan yang mengemban fungsi dan tujuan
pendidikan nasional. Dalam hal ini kepala sekolah memiliki peran yang sangat
strategis karena salah satu misi kepala sekolah adalah menjadi manajer/eksekutif.
Kepala sekolah harus mampu mengelola seluruh sekolah, termasuk mengelola
sumber daya manusia yang ada, khususnya guru dan tenaga administrasi yang
secara langsung mengimplementasikan dalam kegiatan sekolah, yang juga
berperan penting dalam keberhasilan sekolah dalam mencapai visi misi dan
tujuan sekolah. Pengelolaan sumber daya dilakukan dengan sejumlah kegiatan
antara lain persiapan, penataan, pengarahan dan pengawasan. Dalam pengelolaan
sumber daya manusia, kepala sekolah memiliki tugas yang terbagi dalam tiga
aspek, yaitu orang, yaitu: 1) memeriksa staf, 2) mempekerjakan staf yang ada,
dan 3) membina dan mengembangkan staf. Faktor-faktor yang mendukung dan
menghambat pengelolaan sumber daya manusia harus dikelola dengan baik untuk
mencapai efek yang baik, tujuan sekolah dapat tercapai dan kualitas lulusan
meningkat.
Kata kunci: Manajemen, Sumber Daya Manusia, Visi, Misi, Tujuan sekolah,
Kualitas lulusan
Abstrack
Improving human resource management School quality Overview Schools are
educational institutions responsible for the achievement of the people
Educational functions and goals. Principal related to this task One of her
managerial functions has put her in a very strategic position. Headmaster must be
Manage all school resources, including talent Resources, especially teachers and
school managers, School activity executives play a key role in determining school
success To achieve our vision, mission and goals. Implement personnel
management Through planning, organizing, supervising and monitoring
activities. In HR management consists of three main tasks: 1) Procurement of
employees, 2) Utilization of existing employees, 3) Construction and development.
Supporting and inhibiting factors Human resource management should be done
well to be good Achievements, school goals achieved, quality The number of
graduates will increase.
Keywords: management, staff, vision, mission, school goals, Graduation quality.

A. Pendahuluan

Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional (Sisdiknas), menetapkan bahwa pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kompetensi dan membentuk kepribadian serta peradaban
bangsa yang layak dalam rangka pendidikan kehidupan nasional yang bertujuan
untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi marusia yang taat kepada
yang Maha Kuasa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, bertakwa,
taqwa, sehat, berilmu, cakap, kreatif,.
Sebuah sekolah akan dapat mencapai visi, misi dan tujuannya jika semua elemen
sekolah dapat menjalankan perannya masing-masing. Begitu juga dengan peran
sebagai kepala sekolah. Kepala sekolah memiliki tugas pokok dan fungsi, antara
lain: 1) Pendidik, 2) Manajer, 3) Supervisor, 4) Inovator dan 5) Motivator. Di
antara tugas pokok dan fungsi tersebut di atas, salah satu tugas yang berkaitan
dengan kapasitas manajemen, yang juga dikenal sebagai manajemen adalah
administrator sekolah.
Sebagai administrator sekolah, kepala sekolah memiliki peran lain: 1) Menyusun
program , 2) meyusun staf dan organisasi sekolah, 3) memobilisasi staf, guru
fakultas dan staf dan ) mengoptimalkan sumber daya sekolah. Dalam lampiran
Depdiknas Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah,
ditunjukkan bahwa kompetensi pengawas meliputi 5 (lima) aspek, kepribadian,
manajemen. , kewirausahaan, pengawasan dan aspek sosial. Kompetensi
berhubungan langsung dengan manajemen sebagai kompetensi manajemen.
Keterampilan tersebut meliputi 16 (enam belas) keterampilan, yaitu:
1. Menyusun rencana sekolah/madrasah untuk berbagai tingkat perencanaan.
2. Mengembangkan organisasi sekolah/madrasah sesuai kebutuhan.
3. Sekolah/madrasah unggulan dalam rangka pemanfaatan sumber daya secara
optimal sekolah/madrasah.
4. Mengelola perubahan dan pertumbuhan sekolah/madrasah menuju organisasi
peserta didik yang efektif .
5. Menciptakan sekolah/budaya dan suasana belajar siswa yang kondusif dan
inovatif.
6. Mengelola guru dan staf dalam rangka pemanfaatan sumber daya manusia
secara optimal.
7. Mengelola sarana dan prasarana sekolah/madrasah dalam rangka pemanfaatan
yang optimal .
8. Mengelola hubungan sekolah/madrasah-masyarakat untuk mencari dukungan
gagasan, sumber belajar dan pendanaan sekolah/madrasah.
9. Mengelola siswa dalam rangka penerimaan siswa baru, menempatkan dan
mengembangkan kemampuan siswa.
10. Sesuai dengan arahan dan tujuan pendidikan nasional, menyelenggarakan
pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran.
11. Keuangan sekolah/madrasah dikelola sesuai dengan prinsip akuntabilitas,
transparansi, dan efisiensi.
12. Mengelola administrasi sekolah/madrasah untuk mendukung terwujudnya
tujuan sekolah/madrasah.
13. Mengelola unit layanan sekolah/madrasah khusus untuk mendukung kegiatan
belajar dan kegiatan siswa sekolah/madrasah.
14. Administrasi sistem informasi sekolah/madrasah untuk mendukung
pemrograman dan pengambilan keputusan.
15. Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk meningkatkan
pembelajaran dan manajemen sekolah/madrasah .
16. Memantau, mengevaluasi, dan melaporkan pelaksanaan kegiatan program
oleh sekolah/madrasah dengan tata cara dan rencana tindak lanjut yang tepat
Madrasah dilakukan selama menjabat sebagai direktur sekolah/madrasah;
Menurut Murniati AR (2008: 6), peran kepala sekolah dalam menerapkan Model
Manajemen Sekolah berada pada kepala sekolah dan seluruh warga sekolah, baik
secara kolektif maupun individual. Kepala sekolah adalah orang yang
bertanggung jawab menjalankan organisasi sekolah. Sesuai dengan peran,
fungsi dan tanggung jawabnya, kepala sekolah tidak hanya harus profesional dan
berdedikasi, tetapi juga melakukan pekerjaannya dengan penuh dedikasi. Sebagai
pemimpin di sekolah, kepala sekolah adalah orang yang harus mampu
mentransformasikan kemampuannya melalui kepemimpinan, kepemimpinan dan
pemberdayaan bagi seluruh warga sekolah untuk mencapai tujuan sekolah yang
optimal.
Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa peran seorang kepala sekolah sebagai
seorang manajer, beliau menempati posisi yang sangat strategis untuk mencapai
visi, misi dan tujuan sekolah yang diharapkan oleh seluruh pemangku
kepentingan.

B. Manajemen Pendidikan dan Sumber Daya Manusia


Menurut Bush dan Coleman (2000:6), keberadaan manajemen pendidikan
bertujuan untuk memfasilitasi siswa belajar dan menjadi model bagi proses
belajar. Dengan demikian, apa yang dicapai dalam manajemen, termasuk
manajemen sumber daya manusia, sebenarnya adalah bentuk animasi pendidikan
yang bertujuan membekali siswa dengan semua keterampilan yang diperlukan.
Dalam buku “Pedoman Manajemen Sekolah” (Depdikbud, 1999: 3) dikatakan
bahwa mengelola atau mengelola sekolah berarti memastikan bahwa seluruh
potensi sekolah beroperasi secara optimal untuk mendukung pencapaian tujuan
sekolah. Akibatnya, kepala sekolah dari sekolah memastikan bahwa guru dan staf
lainnya bekerja secara optimal menggunakan sarana/prasarana yang dimiliki
masyarakat dan potensial untuk mendukung pembelajaran mencapai tujuan
sekolah. Di lembaga pendidikan seperti sekolah, sumber daya sangat terorganisir
dan kompleks. Menurut Ruswandi Hermawan, sumber daya pendidikan sekolah
dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1) sumber daya non-manusia meliputi
kurikulum, kurikulum dan sumber daya lainnya; 2). Personil (SDM) meliputi
kepala sekolah, guru, staf, tenaga kependidikan lainnya, siswa, orang tua dan
pihak lain yang berkepentingan di sekolah; 3) sumber daya fisik (SDF) termasuk
gedung, ruangan, peralatan, alat peraga, waktu belajar dan penampilan fisik
sekolah; ) Sumber Daya Keuangan (SDK) meliputi dana penuh administrasi
sekolah, baik yang diterima dari pemerintah maupun masyarakat. Semua sumber
daya yang dimiliki sekolah harus dikelola dengan baik oleh kepala sekolah
sebagai administrator. Menurut Hasibuan (2005: 2), yang dimaksud dengan
sumber daya manusia (SDM) adalah gabungan kemampuan daya pikir dan
kekuatan materi dari individu. Majikan dan karakteristik mereka ditentukan oleh
garis keturunan dan lingkungan mereka, sedangkan kinerja mereka didorong oleh
keinginan mereka untuk mencapai kepuasan. Di lembaga pendidikan seperti
sekolah, sumber daya manusia yang dipenjara adalah wakil direktur/staf,
guru/guru, staf/tenaga kependidikan. Selain itu, anggota pendukung adalah
komite sekolah, yang memberikan kontribusi penting bagi pengelolaan sekolah,
terutama sumber daya manusia.
Salah satu faktor yang mengatur pelaksanaan program di sekolah adalah sumber
daya manusia. Peran sumber daya manusia dalam suatu organisasi sekolah
sangatlah penting. Namun, sumber daya manusia akan optimal jika dikelola
dengan baik. Kepala sekolah dari sekolah memiliki peran sentral dalam
manajemen staf di sekolah, sehingga penting bagi sekolah untuk memahami dan
menerapkan manajemen staf dengan baik (Depdikbud, 1999: 77). Bab James J.
Jones dan Donald L. Walters (2008: 2) berpendapat bahwa manajemen sumber
daya manusia adalah fungsi khusus dalam bidang administrasi pendidikan yang
lebih besar. Ini mengacu pada layanan yang harus disediakan oleh sekelompok
orang di lembaga yang mempekerjakan mereka dan semua kegiatan terkait untuk
memfasilitasi proses belajar/mengajar. Definisi ini lebih menekankan pada
sumber daya manusia, yang merupakan faktor terpenting bagi keberhasilan
operasional. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa sumber
daya manusia di sekolah akan berjalan efektif jika dikelola dengan baik oleh
kepala sekolah.
C. Manajemen Sumber Daya Manusia di Sekolah
Menurut Edwin B. Flippo dalam bukunya “Manajemen Sumber Daya Manusia”,
yang dikutip oleh Handoko dalam bukunya “Manajemen Sumber Daya Manusia
dan Sumber Daya Manusia” berpendapat bahwa manajemen Manajemen sumber
daya manusia adalah perencanaan, pengorganisasian , mengarahkan, dan
mengawasi kegiatan memperoleh, mengembangkan, memberikan kompensasi,
mengintegrasikan, memelihara, dan melepaskan sumber daya manusia untuk
mencapai tujuan individu. , organisasi dan masyarakat (200: 3). Sedangkan
menurut French dalam Handoko (200:3), manajemen sumber daya manusia adalah
organisasi perolehan, pemilihan, pengembangan, penggunaan dan pemeliharaan
sumber daya manusia untuk mencapai baik pribadi maupun organisasi.
Manajemen sumber daya manusia dikaitkan dengan pengelolaan individu dalam
organisasi, sehingga setiap individu berkontribusi terhadap pencapaian tujuan
organisasi. Hal ini tentunya juga berlaku bagi sekolah yang merupakan organisasi
dengan tujuan tertentu dan tercermin dalam visi, misi dan tujuan sekolah.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pada tahun pengelolaan
sumber daya manusia di sekolah masih belum dilakukan melalui proses yang ada
dalam fungsi manajemen umum, yaitu perencanaan, perencanaan,
pengorganisasian, pengelolaan dan pengawasan. Namun demikian, ada (empat)
prinsip dasar dalam pengelolaan sumber daya manusia di sekolah yang harus
dipatuhi kepala sekolah, yaitu: 1) dalam Dalam mengembangkan sekolah, sumber
daya manusia merupakan komponen yang paling berharga, 2) sumber daya
manusia akan berperan optimal jika dikelola dengan baik, sehingga mendukung
pencapaian tujuan kelembagaan , 3) budaya dan suasana organisasi di sekolah,
dan Perilaku manajer kepala sekolah sangat berpengaruh terhadap pencapaian
tujuan pengembangan sekolah , dan ) manajemen Staf sekolah pada prinsipnya
mengharapkan semua orang (guru, staf administrasi, siswa, orang tua dari siswa,
dll) untuk bekerja sama dan saling mendukung untuk mencapai tujuan, sasaran
sekolah (Depdikbud, 1999: 77).
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa semua sumber daya manusia sekolah
harus dikelola dengan baik oleh kepala sekolah agar dapat mencapai visi, misi,
dan tujuan sekolah seperti yang diharapkan.menunggu semua warga sekolah.
'sekolah. Sebagai pimpinan puncak sekolah, tugas kepala sekolah meliputi 3
aspek, , yaitu: 1) penyediaan sumber daya manusia, 2) pemanfaatan sumber daya
manusia yang ada dan 3) pelatihan dan pengembangan. Dalam pengadaan tenaga
kerja, kepala sekolah harus melakukan analisis terhadap pekerjaan agar tenaga
kerja benar-benar memenuhi kebutuhan sekolah. Setelah selesai, sekolah baru
menyediakan staf yang diperlukan. sekolah umum tidak dapat merekrut sendiri,
tetapi mengusulkan untuk mengangkat staf baru untuk orang yang langsung
mengelola (Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota). Kepala sekolah dari
sekolah dapat mendorong dan mengembangkan tenaga kerja mereka sendiri
dengan meningkatkan profesionalisme, mengembangkan karir, dan meningkatkan
kesejahteraan. Langkah ini tentunya akan mempengaruhi kontribusi pendidik
dan pendidik atau sumber daya manusia sekolah dalam mencapai tujuan
sekolah.

D. Upaya sekolah dalam pengelolaan sumber daya manusia


Untuk menjamin bahwa seluruh sumber daya manusia di sekolah, seperti wakil
kepala sekolah, guru, staf tata usaha, siswa, orang tua siswa, dewan sekolah, dan
pemangku kepentingan dapat berperan secara optimal dalam mencapai visi, misi
dan tujuan sekolah, maka diperlukan pengelolaan dan kompetensi masing-
masing. Untuk meningkatkan profesionalisme guru dan tenaga administrasi,
dapat dilakukan melalui: 1) mengikuti pelatihan, baik yang dilakukan di sekolah
(pelatihan internal ) maupun eksternal, dan sepulang sekolah, pelatihan harus
menginspirasi guru/administrator lainnya, 2) sekolah menyediakan buku atau
referensi yang sesuai untuk guru/administrator, dan 3) mendorong mendorong dan
memfasilitasi guru/staf administrasi untuk melakukan co-teaching melalui
kegiatan 'MGMP atau MGBK' di sekolah atau di tingkat kabupaten/kota.
Upaya peningkatan profesionalisme guru dan tenaga administrasi, misalnya
pelatihan kurikulum, pengembangan materi pembelajaran, keterampilan
komputer, pemanfaatan teknologi, informasi dan komunikasi, kearsipan,
pustakawan, manajemen laboratorium dan lain-lain. Selain itu, kepala sekolah
harus memastikan pengembangan profesional guru dan staf administrasi dengan
membantu, mendorong dan memfasilitasi mereka untuk menyempurnakan karir
mereka. Tindakan yang dapat dilakukan kepala sekolah antara lain: 1)
menghubungkan kinerja staf instruksional/administrasi dengan kenaikan pangkat,
baik secara struktural maupun fungsional, 2) membantu guru agar dapat
dipromosikan dengan lancar melalui PAK yang diusulkan, dan 3) jika sekolah
tidak tersedia Jika ada pelatihan, kepala sekolah dapat membantu
guru/administrator yang berprestasi untuk promosi ke sekolah lain atau ke
jenjang yang lebih tinggi. Yang tak kalah pentingnya adalah pembangunan
kesejahteraan. Kebahagiaan dapat berwujud atau tidak berwujud yang mengarah
pada kepuasan kerja. Untuk itu kepala sekolah harus melakukan hal-hal sebagai
berikut: 1) memberdayakan guru dan staf tata usaha, 2) memberi penghargaan
kepada guru dan staf tata usaha yang berprestasi atau melaksanakan tugasnya
dengan baik.keluarga, 3) hubungan kekeluargaan antara guru dan staf tata usaha
dan keluarganya, ) menciptakan kesempatan dan kondisi bagi semua guru dan
tenaga administrasi untuk mewujudkan potensi haknya dengan memberikan
kesempatan untuk mengemukakan gagasan dan mewujudkannya, dan 5) jika
dokumentasi kesejahteraan dapat dicari di APBS selama tidak melanggar aturan
yang ada. Agar semua guru dan staf administrasi dapat bekerja secara efektif dan
efisien, Kepala sekolah harus mengambil langkah-langkah berikut: 1.
menugaskan orang pada posisi atau tugas yang sesuai dengan kemampuan dan
minatnya; 2. melakukan musyawarah dalam posisi atau tugas tertentu sehingga
dapat dengan senang hati menerimanya; 3. menciptakan kondisi kerja dan
menyediakan sarana agar pekerjaan/tugas yang diberikan kepada dapat berjalan
dengan baik; . membiasakan diri menggunakan energi secara efisien; 5. membuat
tugas untuk semua karyawan sehingga tidak ada yang "menganggur" dengan ;
dan 6. pemberian hadiah, seperti pujian pada pertemuan atau, jika mungkin,
pemberian hadiah materi. Guru yang memegang peranan penting dalam
keberhasilan proses pembelajaran harus selalu didorong dan difasilitasi oleh
kepala sekolah untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Peran guru
sebagai pendidik, instruktur dan pelatih berjalan dengan baik jika dikelola dengan
baik sehingga membuahkan hasil.
Pendidikan yang optimal dan sesuai dengan harapan semua pihak. Selain guru
yang berjumlah tenaga pendidik, tenaga administrasi juga berperan penting
dalam menunjang tugas tenaga pendidik dan urusan sekolah lainnya, seperti
kegiatan surat menyurat, inventaris barang milik, perpustakaan, pemeliharaan dan
penggunaan laboratorium, dll. Dengan demikian, peran staf administrasi juga
sangat penting dalam mendukung kegiatan pembelajaran yang efektif. Bahkan
siswa, orang tua siswa, dan dewan sekolah harus dikelola dengan baik untuk
mendukung penuh pencapaian tujuan sekolah. Mereka juga membutuhkan untuk
terlibat dalam membentuk kebijakan sekolah sesuai dengan bagiannya masing-
masing agar sangat membantu dalam mencapai visi, misi, dan tujuan sekolah.
Semua upaya itu sebenarnya telah membuahkan hasil bagi para siswa, , yaitu
menghasilkan lulusan berkualitas yang lulus master dari semua keterampilan
yang dibutuhkan di semua kelas. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa
kepala sekolah harus melakukan upaya-upaya tertentu dalam pengelolaan sumber
daya manusia sekolah agar seluruh staf khususnya guru dan tenaga administrasi
memberikan kontribusi yang penting bagi terwujudnya tujuan sekolah sesuai
dengan visi. dan sekolah misi.

E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Manajemen Sumber Daya Manusia

Keberhasilan kepala sekolah dalam pengelolaan sumber daya manusia agar dapat
berkontribusi pada pencapaian tujuan sekolah, kepala sekolah perlu: 1 memahami
cara terbaik untuk mengelola sumber daya manusia; 2. mengetahui status sumber
daya manusia yang diselenggarakan; 3. merencanakan pembagian tugas untuk
semua sumber daya manusia yang ada menurut analisis jabatan; . mengatur
sumber daya manusia dengan menugaskan mereka tugas yang sesuai atau sesuai
dengan keahlian mereka; 5. memberikan orientasi yang baik pada sumber daya
manusia; dan 6. memantau kinerja tugas yang diberikan dan tindakan tindak
lanjut. Namun, ada juga faktor-faktor yang dapat menghambat kinerja manajemen
sumber daya manusia dan faktor-faktor tersebut harus diramalkan dan
diselesaikan. Diantara faktor pembatas tersebut, misalnya: 1) keadaan mental
SDM sulit berubah atau beradaptasi dengan tugas baru , 2) kurangnya motivasi
dalam bekerja jika tugas tidak diinginkan, 3) adanya karyawan yang berorientasi
pada pekerjaan hanya untuk imbalan materi atau uang, ) memiliki tenaga kerja
yang akan berkinerja baik 'dia diawasi atau ditemani oleh atasan, dll. Untuk
masalah ini harus disiapkan solusi agar tidak terjadi sehingga tidak menjadi faktor
pembatas dalam pencapaian tujuan sekolah, apalagi jika sudah ada kebijakan
Pendidikan yang dirasa kurang menguntungkan bagi mereka.
Akibatnya, keberhasilan sekolah dalam mencapai visi, misi dan tujuan sekolah
sangat dipengaruhi oleh kapasitas dan kemampuan kepala sekolah dalam
mengelola sumber daya manusia sebagai personel kepala sekolah yang
menjalankan atau menjalankan tugas di sekolah. F. Penutup Sekolah sebagai
suatu organisasi memiliki tujuan tertentu, seperti tujuan yang dituangkan dalam
visi, misi, dan tujuan sekolah. Untuk mencapai tujuan ini diperlukan pengelolaan
semua sumber daya yang tersedia, termasuk sumber daya manusia (personil).
Salah satu peran kepala sekolah adalah sebagai pengelola sekolah, yang memiliki
peran sangat strategis dalam menetapkan mekanisme pengelolaan atau
pengelolaan sumber daya manusia, khususnya guru dan tenaga administrasi.
Kepala sekolah harus mampu mengelola sumber daya manusia yang ada dengan
baik. Hal ini penting bagi kepala sekolah karena guru dan staf administrasi
berada di garis depan dalam melaksanakan semua program atau kegiatan sekolah.
Seorang guru akan menentukan efektivitas pembelajaran sehingga dapat
mempersiapkan siswa untuk menguasai keterampilan yang diharapkan dan
menghasilkan lulusan yang berkualitas, sedangkan staf administrasi menentukan
kinerja prosedur bisnis di sekolah untuk mempromosikan keberhasilan akademik.
Kepala sekolah perlu memastikan pengelolaan sumber daya manusia yang baik
melalui kegiatan di bawah fungsi manajemen, yaitu melaksanakan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan semua pekerjaan yang telah
ditugaskan . ditugaskan kepada semua anggota sekolah, sehingga akan
menghasilkan pertunjukan dan dapat mencapai visi, misi dan tujuan sekolah.

Daftar Pustaka
Bush, T. & Coleman, M. (2000). Leadership and strategic management in
education. London: Paul Chapman Publishing Ltd. A SAGE Publication
Company 6 Bonhill Street.
Depdikbud. (1999). Panduan Manajemen Sekolah. Jakarta
Depdiknas. (2003). Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003
tentang system pendidikan nasional. Jakarta: CV.Eko Jaya
Handoko, T. Hani, (2004). Manajemen personalia dan sumber daya manusia,
Edisi kedua,Cetakan Keempat belas, Yogyakarta
Hasibuan, (2005). Manajemen sumber daya manusia, Edisi revisi, Jakarta: Bumi
Aksara.
Jones, J.J. & Walters, D.L. (2008). Human resource management in education.
Yogyakarta: QMedia.
Murniati AR., (2008). Manajemen stratejik peran kepala sekolah dalam
pemberdayaan,Bandung: Citapustaka Media Perinti

Anda mungkin juga menyukai