Anda di halaman 1dari 15

KEPALA SEKOLAH SEBAGAI ADMINISTRATOR

Dosen Pengampu : Dr. Usman Ilyas, M.Pd.

Disusun Oleh : Kelompok 9

1. Yusri Adiko

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat, taufik
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam memahami tentang
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak.
Penulis mengakui masih banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh karena itu
diharapkan kepada pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan makalah ini.

Ternate, 22 Oktober 2023

Kelompok 9
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................6
A. Pengertian Kepala Sekolah.............................................................................................6
B. Pengertian Administrasi..................................................................................................6
C. Kepala sekolah sebagai administrator.............................................................................7
BAB III PENUTUP..................................................................................................................14
A. Kesimpulan......................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................15
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Tujuan pendidikan dalam Sistem Pendidikan Nasional adalah membentuk

manusia Indonesia seutuhnya dalam arti tersedianya sumber daya manusia yang

berkualitas, maka harus didukung oleh tenaga pendidik yang berkinerja baik. Kinerja

tenaga pendidik akan bisa ditingkatkan bila didukung dengan adanya supervisi, motivasi

dan pemberian bimbingan yang baik.

Kepala sekolah memegang peranan penting terhadap kinerja tenaga pendidik dan

juga perkembangan sekolah. Oleh karena itu, ia harus memiliki jiwa kepemimpinan yang

baik untuk mengatur para guru, pegawai tata usaha dan pegawai sekolah lainnya. Dalam

hal ini, kepala sekolah tidak hanya mengatur para guru saja, melainkan juga

ketatausahaan sekolah, hubungan sekolah dengan masyarakat dan orang tua siswa.

Tercapai tidaknya tujuan sekolah sangat bergantung pada kebijakan yang diterapkan

kepala sekolah terhadap seluruh personal sekolah.

Kepala sekolah harus menjalankan fungsi dan perannya sebagai administrator,

karena administrasi sekolah tidak akan berjalan dengan baik tanpa sokongan dari kepala

sekolah. Selain membuat perencanaan, kepala sekolah juga harus membuat struktur

organisasi sekolah dengan tujuan untuk membagi tugas masing-masing anggotanya dan

harus bisa menyesuaikan antara tugas dan kemampuannya sehingga bisa bekerja secara

optimal.

Guru sebagai ujung tombak utama dalam pendidikan mempunyai peranan penting

dalam mengadakan pembelajaran. Dalam melaksanakan perannya tersebut, guru harus

melakukan berbagai kegiatan antara lain merencanakan, menyiapkan, menyelenggarakan

dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran. Supaya guru dapat menjalankan perannya


dengan baik, maka guru harus ada pembinaan dan pengawasan yang baik dari kepala

sekolah untuk meningkatkan kinerja guru sehingga tercipta suasana pembelajaran yang

berkualitas dan pada akhirnya bisa meningkatkan kualitas pendidikan.

Menurut Mulyasa, “Dalam praktek kehidupan sehari-hari, masih banyak guru

yang melakukan kesalahan-kesalahan dalam menunaikan tugas dan fungsinnya.

Kesalahan-kesalahan tersebut sering kali tidak disadari oleh para guru, bahkan masih

banyak diantaranya menganggap hal biasa dan wajar”.

Dari latar belakang masalah diatas, sebagian dari peran dan fungsi kepala

sekolah yaitu sebagi administrator, maka penulis menyajikan makalah dengan judul

”Kepala Sekolah sebagai Administrator di Sekolah”.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Kepala Sekolah?


2. Apa Pengertian Administrasi?
3. Apa Peran Kepala Sekolah Sebagai Administator
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepala Sekolah

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kepala Sekolah terdiri dari kata kepala dan

sekolah. Kata kepala dapat diartikan dengan ketua atau pimpinan dalam suatu organisasi atau

sebuah lembaga. Sedangkan sekolah adalah lembaga yang menjadi tempat menerima dan

memberi pelajaran. Kepala Sekolah juga dapat didefinisikan sebagai pemimpin pendidikan

tingkat satuan pendidikan, yang harus bertanggung jawab terhadap maju mundurnya sekolah

yang dipimpinnya.

Dengan demikian secara sederhana kepala sekolah dapat diartikan sebagai seorang tenaga

fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana terjadi interaksi

antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran.

B. Pengertian Administrasi

Secara teoritik pengertian administrasi adalah melayani secara intensif. Sedangkan secara

etimologis administrasi dalam bahasa Inggris “administer” yaitu melayani, membantu, dan

memenuhi secara intensif. Kata “administratio” dan kata “administrativus” yang kemudian

masuk kedalam bahasa Inggris menjadi “administration” dalam bahasa Indonesia menjadi

administrasi.

Beberapa pendapat ahli tentang pengertian administrasi, yaitu:

a. Henri Fayol (1841-1929)

Administrasi adalah fungsi dalam organisasi niaga yang unsur-unsurnya

adalahperencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian dan

pengawasan.
b. Dwight Waldo (1955)

Administrasi adalah suatu bentuk daya dan upaya manusia yang kooperatif, yang

mempunyai tingkat rasionalitas yang tinggi.

c. John M Pfiffner (1960)

Administrasi adalah suatu kegiatan proses terutama mengenai cara-cara (alat-alat) sarana

untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Adaministrasi juga dapat diartikan sebagai

pengorganisasian dan pengarahan sumber daya manusia, tenaga kerja dan materi untuk

mencapai tujuan yang dikehendaki.

C. Kepala sekolah sebagai administrator

Menurut Mulyasa (2011 : 107), “Kepala sekolah sebagai administrator memiliki

hubungan yang sangat erat dengan berbagai aktivitas pengelolaan administrasi yang bersifat

pencatatan, penyusunan dan pendokumenan seluruh program sekolah”.

Mulyasa mengemukakan kemampuan-kemampuan kepala sekolah terkait sebagai

administrator dapat dijabarkan dalam tugas-tugas operasional berikut:

1. Kemampuan kurikulum

Kemampuan kurikulum harus diwujudkan dalam penyusunan kelengkapan data

administrasi bimbingan konseling, adminstrasi kegiatan praktikum dan kelengkapan data

administrasi kegiatan belajar mengajar.

2. Kemampuan mengelola administrasi peserta didik

Kemampuan mengelola administrasi peserta didik harus diwujudkan dalam

penyusunan kelengkapan data administrasi peserta didik, penyusunan kelengkapan data

administrasi kegiatan ekstrakurikuler dan penyusunan data admnistrasi hubungan sekolah

dengan orang tua dan peserta didik.


3. Kemampuan mengelola administrasi personalia

Kemempuan mengelola administrasi personalia harus diwujudkan dalam

pengembangan kelengkapan data administrasi tenaga guru serta pengembangan

kelengkapan data administrasi tenaga kependidikan seperti pustakawan, pegawai tata

usaha, penjaga sekolah dan teknisi.

4. Kemampuan mengelola administrasi sarana dan prasarana

Kemampuan mengelola administrasi sarana dan prasarana harus diwujudkan dalam

pengembangan kelengkapan data administrasi gedung dan ruang, pengembangan

kelengkapan data administrasi alat kantor (AMK), pengembangan kelengkapan data

administrsi buku atau bahan pustaka, kelengkapan data administrsi alat laboratorium,

serta pengembangan kelengkapan data administrsi alat bengkel dan workshop.

5. Kemampuan mengelola administrasi kearsipan

Kemampuan mengelola administrasi kearsipan harus diwujudkan dalam

pengembangan kelengkapan data administrsi surat masuk, kelengkapan data administrsi

surat keluar, pengembangan kelengkapan data administrsi surat keputusan, dan

pengembangan kelengkapan data administrsi surat edaran.

6. Kemampuan mengelola administrasi keuangan

Kemampuan mengelola administrasi keuangan diwujuudkan dalam pengembangan

administrasi keuangan rutin, pengembangan administrasi keuangan yang bersumber dari

masyarakat dan orang tua peserta didik, serta dari pemerintah diantaranya adalah dana

Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Pengembangan proposal untuk mencari bantuan

keuangan dan pengembangan propposal untuk mencari berbagai kemungkinan dalam

mendapatkan bantuan keuangan dari berbagai pihak yang tidak mengikat.

Adapun peran kepala sekolah sebagai administrator di sekolah adalah:

A. Membuat Perencanaan
Salah satu tugas utama dan pertama yang menjadi tanggung jawab kepala sekolah

adalah membuat atau menyusun perencanaan. Perencanaan mencakup kegitan

menentukan sasaran dan alat yang sesuai untuk mencapai tujuan. Perencanaan

merupakan hasil dari kesepakatan dan pengertian diantra personel sekolah tentang apa

yang harus dicapai oleh suatu organisasi.

Sehubungan dengan itu, Sergiovanni dalam Sagala (2008 : 47) mengemukakan

“Plans are guides, approximations, goal post, and compass setting not irrevocable

commitments or dicision commandement”. Hal ini menunjukkan perencanaan sekolah

adalah tuntutan-tuntutan, taksiran, pos-pos tujuan, dan letak-letak pedoman yang telah

jadi komitmen dan pernyataan keputusan yang tidak dapat ditarik kembali, yang diatur

dan disepakati secara bersama-sama oleh kepala sekolah, berdasarkan periode waktu

jangka pendek maupun jangka panjang.

Kepala sekolah menyusun rencana atau program tahunan hendaknya mencakup bidang-

bidang seperti berikut:

1. Program pengajaran

Program pengajaran meliputi kebutuhan tenaga guru sehubungan dengan kepindahan,

pembagian tugas mengajar, pengadaan buku-buku pelajaran, alat-alat pelajaran, dan

alat peraga, pengadaan atau pengembangan laboratorium sekolah, pengadaan atau

pengembangan perpustakaan sekolah, sistem penilaian hasil belajar, kegiatan-kegiatan

kurikuler, dan lain-lain.

2. Kesiswaan

Kesiswaan meliputi syarat-syarat dan prosedur penerimaan murid baru, pengelompokan

siswa atau murid dan pembagian kelas, bimbingan atau konseling murid, pelayanan

kesehatan murid (UKS), dan sebagainya.

3. Kepegawaian
Kepegawaian meliputi penerimaan dan penempatan guru atau pegawai baru, pembagian

tugas atau pekerjaan guru dan pegawai sekolah, usaha kesejahteraan guru dan pegawai

sekolah, mutasi dan atau promosi guru dan pegawai sekolah, dan sebagainya.

4. Keuangan

Keuangan mencakup pengadaan dan pengelolaan keuangan untuk berbagai kegiatan yang

telah direncanakan.

5. Perlengkapan

Perlengkapan meliputi perbaikan atau rehabilitasi gedung sekolah, penambahan ruang

kelas, perbaikan atau pembuatan pagar pekarangan sekolah, perbaikan atau

pembuatan lapangan olah raga, perbaikan atau pengadaan bangku murid, dan

sebagainya.

Perlu diperhatikan oleh kepala sekolah, bahwa dalam membuat perencanaan tersebut,

harus diperhitungkan dengan matang, selain itu perencanaan juga harus transparan dan

dilakukan dengan musyawarah dengan pegawai, dewan guru dan atau komite sekolah.

B. Menyusun Organisasi

Penyusunan organisasi merupakan tanggungjawab kepala sekolah sebagai

administrator pendidikan. Penyusunan organisasi dapat diartikan sebagai kemampuan

pemimpin termasuk kepala sekolah dalam menentukan sasaran, pembagian pelaksanaan

tugas dan tanggung jawab, menentukan personel pelaksana tugas, menentukan alat-alat

yang diperlukan, pengalokasian waktu, mengalokasikan dan menggunakan dana, dan

pemanfaatan sumber daya sekolah.

Sejalan dengan uraian diatas, kepala sekolah sebagai administrator pendidikan

perlu menyusun organisasi sekolah yang dipimpinnya, dan melaksanakan pembagian

tugas serta wewenangnya kepada guru-guru dan pegawai sekolah sesuai dengan struktur
organisasi sekolah yang telah disusun dan disepakati bersama.

Untuk menyusun organisasi sekolah yang baik kepala sekolah perlu memperhatikan

prinsip-prinsip berikut ini:

1. Mempunyai tujuan yang jelas.

2. Para anggota menerima dan memahami tujuan tersebut.

3. Adanya kesatuan arah sehingga dapat menimbulkan kesatuan tindakan, kesatuan

pikiran, dan sebagainya.

4. Adanya kesatuan perintah (unity of command)

5. Adanya jaminan keamanan dalam bekerja (security of tenure)

6. Adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab seseorang di dalam

organisasi itu.

7. Adanya pembagian tugas pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan, keahlian, dan

atau bakat masing-masing.

8. Struktur organisasi hendaknya disusun sesederhana mungkin, sesuai dengan

kebutuhan koordinasi, pengawasan, dan pengendalian.

9. Pola organisasi hendaknya permanen. Artinya, meskipun struktur organisasi dapat dan

memang harus diubah sesuai dengan tuntutan perkembangan, fleksibilitas dalam

penyesuaian itu jangan bersifat prinsip. oleh karena itu, pola dasar struktur organisasi

perlu dibuat sedemikian rupa sehingga sedapat mungkin permanen.

10. Garis-garis kekuasaan dan tanggung jawab serta hierarki tata kerjanya jelas tergambar

di dalam struktur atau bahan organisasi.

C. Bertindak Sebagai Koordinator dan Pengarah

Dengan adanya bermacam-macam tugas dan pekerjaan yang dilakukan setiap

personal dalam struktur organisasi sekolah maka memerlukan adanya koordinasi dan

pengarahan dari kepala sekolah. Adanya koordinasi dari kepala sekolah yang baik dapat
menghindari dari adanya persaingan yang tidak sehat, baik antar personal maupun antar

bagian yang ada dalam sekolahan tersebut.

Dengan adanya koordinator yang baik maka akan tercipta suasana kekeluargaan,

saling tolong menolong dalam mengerjakan tugas, saling membantu untuk menggapai

tujuan bersama, baik dalam hal pembelajaran dan administrasi. Dengan demikian,

kualitas pendidikan di sekolah tersebut dapat ditingkatkan.

D. Melaksanakan Pengelolaan Kepegawaian

Kepala sekolah harus dapat melakukan pengelolaan kepegawaian, atau

manajemen pegawai, yang meliputi: perencanaan pegawai, pengadaan pegawai,

pembinaan dan pengembangan pegawai, promosi dan mutasi, pemberhentian pegawai,

kompensasi, dan penilaian pegawai.

Perencanaan pegawai merupakan kegiatan untuk menentukan kebutuhan pegawai,

baik secara kualitatif maupun kuantitatif untuk sekarang dan masa depan. Penyusunan

rencana personalia yang baik dan tepat memerlukan informasi yang lengkap dan jelas

tentang pekerjaan atau tugas yang harus dilakukan dalam organisasi. Oleh karena itu,

sebelum menyusun rencana, perlu dilakukan analisis pekerjaan dan analisis jabatan untuk

memperoleh deskripsi pekerjaan.

Pengadaan pegawai merupakan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan pegawai

dalam suatu lembaga, baik jumlah maupun kualitasnya. Untuk mendapatkan pegawai

yang sesuai dengan kebutuhan, perlu dilakukan kegiatan rekruitmen, yaitu usaha usaha

untuk mencari dan mendapatkan calon-calon pegawai yang memenuhi syarat.

Selanjutnya diadakan pembinaan dan pengembangan pegawai-pegawai yang

sudah direkrut. Hal ini sangat perlu dilakukan untuk memperbaiki, menjaga dan

mmeningkatkat kinerja pegawai. Kegiatan ini tidak hanya menyangkut aspek


kemampuan, tetapi juga menyangkut karier pegawai.

Setelah diperoleh dan ditentukan calon pegawai yang akan diterima, kegiatan

yang selanjutnya adalah mengusahakan supaya calon tersebut menjadi anggota

organisasi yang sah sehingga mempunyai hak dan kewajiban sebagai anggota organisasi

atau lembaga. Setelah pengangkatan pegawai maka akan dilakukan penempatan atau

penugasan kepada pegawai tersebut.

Pemberhentian pegawai adalah putusnya hubungan kerja sama antara pegawai

tersebut dengan organisasi atau lembaga yang sebelumnya ia bekerja di sana. Sedangkan

kompensasi adalah balas jasa yang diberikan organisasi kepada pegawai, yang dapat

dinilai dengan uang dan mempunyai kecenderungan diberikan secara tetap. Pemberian

kompensasi, selain dalam bentuk gaji, dapat berupa tunjangan, fasilitas perumahan,

kendaraan dan lain sebagainya.

Kegiatan selanjutnya adalah evaluasi atau penilaian dari pelaksanaan fungsi-

fungsi yang dikemukakan diatas. Penilaian tenaga kependidikan ini difokuskan pada

prestasi individu dan peran sertanya dalam kegiatan sekolah. Penilaian ini tidak hanya

penting bagi sekolah, tetapi juga bagi pegawai itu sendiri.

Ketujuh fungsi manajemen diatas harus dilaksanakan dengan cermat, rapi dan

teratur, demi berhasilnya pengelolaan kepegawaian dalam sebuah lembaga pendidikan.

Semua hal tersebut tidak terlepas dari kepiawaian dalam manajemen dari seorang kepala

sekolah sebagai pemimpin dari organisasi sekolah di samping juga adanya kerja sama

yang selaras antar pegawai.


BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan

Kepala sekolah adalah seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk

memimpin suatu sekolah dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan

murid yang menerima pelajaran. Sedangkan administrasi merupakan rangkaian kegiatan

bersama sekelompok manusia secara sistematis untuk menjalankan roda suatu usaha atau

misi organisasi agar dapat terlaksana, suatu usaha dengan suatu tujuan tertentu yang telah

ditetapkan. Kepala sekolah sebagai administrator di sekolah mempunyai tugas berupa

membuat rencana sekolah, menyusun organisasi sekolah, bertindak sebagai koordinator dan

pengarah serta melaksanakan pengelolaan kepegawaian.


DAFTAR PUSTAKA

Misna. 2000. Profil Kepala Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri Kodya Bukittinggi.
Skripsi. Program S1 Universitas Negeri Padang. Padang

Mulyasa, E. 2011. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: Rosda

Prihatin, Eka. 2011. Teori Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sagala, Syaiful. 2008. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta

Wahjosumidjo. 2011. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai