Anda di halaman 1dari 13

PERAN TENAGA ADMINISTRASI DALAM MENINGKATKAN MUTU LAYANAN

PENDIDIKAN DI SEKOLAH

Disusun oleh : Siti Nafsia


Di Ajukan untuk Memenuhi Tugas Administrasi Pendidikan
Dosen : Enni suhenni, M. pd

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peranan tenaga administrasi dalam
meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Adapun teknik pengumpulan data dalam penilian ini
menggunakan teknik wawancara, observasi dan studi dokumen.

Berdasarkan hasil penelitian terdapat 3 sub bagian tenaga administrasi, yaitu: bagian
pendidikan dan pengajaran, keuangan dan kepegawaian, dan umum. Program kegiatan untuk
para tenaga administrasi sudah berjalan cukup efektif. Hal ini dapat terlihat dari kinerja tenaga
administrasi dengan strategi yang di lakukan yaitu meudahkan system pembayaran SPP dengan
online yang sudah di terapkan sejak 2006, Program SIMAK memudahkan para guru menginput
nilai secara online. Pengintegrasian program dari para tenaga administrasi dengan kegiatan
sehari-hari di sekolah masih berjalan meskipun terdapat beberapa hambatan dalam pelaksanaan.

Berikut rekomendasi yang dapat di berikan agar mutu layanan pendidikan di sekolah
dapat meningkat dengan baik. Pertama,kepala tenaga administrasi agar menambahkan jumlah
tenaga administrasi sehingga layanan administrasi dapat selalu ditangani dengan cepat. Kedua,
para tenaga administrasi agar melaksanakan tugas serta melakukan penyimpanan arsip dengan
optimal.

Kata kunci : Peranan, Tenaga Administrasi, Mutu Layanan Pendidikan

1
PENDAHULUAN

Pendidikan dipercaya sebagai alat untuk mewujudkan mimpi dan harapan dari seorang
manusia. Melalui pendidikan manusia menjadi cerdas, memliki keterampilan, sikap yang sopan,
dan mampu berinteraksi dengan orang lain. Pendidikan merupakan investasi yang memberi
keuntungan sosial dan pribadi yang menjadikan bangsa bermartabat dan menjadikan individunya
menjadi manusia yang memiliki derajat dan mulia dibandingkan makhluk ciptaan lainnya.

Pemikiran dilandasi oleh keyakinan bahwa manusia lahir ke dunia atas karunia Allah.
Mereka tidak berdaya, tetapi dilengkapi dengan berbagai kemampuan dasar yang penuh
kemungkinan, sebagai alat supaya dapat berbuat dan bekerja; cipta, rasa, karsa, dan karya untuk
kemudian mengabdikan diri kepada penciptanya. (Q.S. 16 An-Nahl: 78 dan Q.S.22 Al-Hajj).

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam membentuk baik buruknya pribadi
manusia. Menyadari hal tersebut semua satuan pendidikan baik sekolah maupun madrasah
memerlukan pendidik dan tenaga kependidikan sesuai kebutuhan dan ketentuan yang berlaku
agar dapat melaksanakan kegiatan pendidikan sebagaimana mestinya. Dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008 pasal 1 ayat 2 “Untuk dapat diangkat sebagai tenaga
administrasi sekolah/madrasah, seseorang wajib memenuhi standar tenaga administrasi di
sekolah/madrasah yang berlaku secara nasional.”

Berkenaan dengan hal tersebut peranan tenaga administrasi sangatlah penting untuk
mendukung kelancaran dan kesuksesan tata administrasi sekolah. Dibutuhkan kompetensi dan
ketrampilan yang menunjang di bidang administrasi. Keberadaan tenaga administrasi di jenjang
pendidikan dasar dan menengah dalam proses pembelajaran sangat diperlukan demi terciptanya
sekolah yang bermutu. Sebagai salah satu dalam proses pembelajaran, tugas dan fungsi tenaga
administrasi di jenjang pendidikan dasar dan menengah tidak dapat dilakukan oleh pendidik. Hal
ini disebabkan: pekerjaannya bersifat administratif yang tunduk pada aturan yang sifatnya
khusus, merupakan pekerjaan pelayanan untuk kelancaran proses pembelajaran, memerlukan
kompetensi yang berbeda dengan kompetensi yang disyaratkan untuk pendidik dan kadang kala
tidak berhubungan secara langsung dengan peserta didik. Di samping itu, sesuai aturan
kepegawaian, tugas tenaga administrasi di jenjang pendidikan dasar dan menengah tidak boleh
dirangkap oleh tenaga fungsional yang lain.

2
Kepala Tenaga Administrasi Sekolah (TAS) membawahi sejumlah tenaga administrasi
yang bertugas memberikan pelayanan kepada pelanggan internal maupun eksternal. Pelanggan
internal adalah Kepala Sekolah, guru dan tenaga administrasi yang lain, sedangkan pelanggan
eksternal adalah semua pihak yang berada di luar sekolah yang memiliki kepentingan dengan
sekolah.1

Dalam hal ini, peran administrasi pada suatu sekolah tidak dapat diabaikan begitu saja
karena tanpa dukungan layanan administrasi yang baik, kecil kemungkinan sekolah berhasil
mencapai visi dan misi yang sudah ditetapkan. Dukungan administrasi bukan saja dalam rangka
memperlancar pelaksanaan kegiatan pokok yang bersifat rutin tetapi juga dalam rangka
pengembangan sekolah untuk kedepannya.

Namun, dalam pelaksanaannya para tenaga administrasi pada bidang pendidikan &
pengajaran sering kali menemui hambatan untuk menyimpan dokumen peserta didik secara
lengkap dikarenakan dari siswa atau wali siswa yang tidak mengumpulkan datanya kembali.
Kemudian, di dalam ruangan tenaga administrasi bidang pendidikan & pengajaran terdapat
lemari penyimpanan arsip yang masih kurang jumlahnya sehingga tidak sempurnanya
pengarsipan dokumen atau berkas.

1
Muhyadi, “ Kualifikasi dan Kompetensi Tenaga Administrasi Sekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta”,
Jurnal Tenaga Kependidikan vol 43, No. 1 (Mei 2013), h.40

3
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tenaga Administrasi

Menurut Ngalim Purwanto dalam buku pedoman administrasi dan supervise pendidikan,
“ administrasi berasal dari bahasa latin yang terdiri dari kata ad dan ministrare. Kata ad
mempunyai arti yang sama dengan to dalam bahasa inggris yang berarti ke atau kepada, dan
ministrare sama artinya dengan to serve atau to conduct yang berarti melayani, membantu atau
mengarahkan”.2

Menurut Anonim dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007,
“Tenaga Administrasi Sekolah (TAS) ialah sumberdaya manusia di sekolah yang tidak terlibat
langsung dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tetapi berperan mendukung kelancaran
proses pembelajaran dan administrasi sekolah”.3

Tenaga administrasi sekolah adalah tenaga kependidikan yang bertugas memberikan


dukungan layanan administrasi guna terselenggaranya proses pendidikan disekolah. Mereka
adalah non teaching staff yang bertugas di sekolah atau sering disebut Tata Usaha (TU). Dalam
Kepmendiknas No. 053/U/2001 tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal
Penyelenggaraan Persekolahan Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah dinyatakan bahwa
Tenaga Administrasi Sekolah ialah sumber daya manusia di sekolah yang tidak terlibat langsung
dalam kegiatan belajar mengajar tetapi sangat mendukung keberhasilannya dalam kegiatan
administrasi sekolah.4

Dari keseluruhan pernyataan mengenai pengertian tenaga administrasi, maka penulis


menarik kesimpulan bahwa tenaga administrasi adalah sebagai administrator yang dapat
membantu kelancaran kegiatan administrasi (membantu, melayani, atau mengarahkan kegiatan)
sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah
disusun dapat dicapai, dan merupakan non teaching staff.

2
Ngalim Purwanto, Pedoman Pengembangan Administrasi dan Supervisi Pendidikan , Tahun 2000, h. 10
3
Pendidikan dan Pelatihan Managemen Ketatausahaan Sekolah Direktorat Tenaga Kependidikan
Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2007, h. 103
4
Kepmendiknas No. 053/U/2001 Tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal
Penyelenggaraan Persekolahan Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah

4
B. Manajemen Tenaga Kependidikan

Manajemen tenaga kependidikan atau manajemen personalia pendidikan bertujuan untuk


mendayagunakan tenaga kependidikan secara efektif dan efisien untuk mencapai hasil yang
optimal, namun tetap dalam kondisi yang menyenangkan. Untuk mewujudkan keseragaman
perlakuan dan kepastian hukum bagi tenaga kependidikan sekolah dasar dalam melaksanakan
tugas dan fungsi, wewenang dan tanggung jawabnya sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.

Konsep Manajemen Tenaga Kependidikan: tenaga kependidikan bertugas


menyelenggarakan kegiatan mengajar, melatih, meneliti, mengembangkan, mengelola, dan/atau
memberikan pelayanan teknis dalam bidang pendidikan. Adapun komponen dari manajemen ini
adalah sebagai berikut:

a. Penyusunan formasi
b. Pengadaan pegawai
c. Kenaikan pangkat
d. Pembinaan dan pengembangan karier pegawai
e. Ketatalaksanaan tenaga kependidikan

Menurut Hartati Sukirman dalam Mustari mengemukakan bahwa “Tenaga kependidikan


berbeda dengan tenaga personel (tenaga lembaga pendidikan). Lembaga pendidikan merupakan
organisasi pelaksana pendidikan dan pengelola penyelenggara pendidikan. Tenaga pendidikan
termasuk personel yang ada di dalam lembaga pendidikan, tetapi tidak semua personel yang ada
di dalam lembaga pendidikan, disebut tenaga pendidikan. Tenaga kependidikan adalah tenaga-
tenaga (personel) yang berkecimpung di dalam lembaga atau organisasi pendidikan yang
memiliki wawasan pendidikan (memahami falsafah dan ilmu pendidikan), dan melakukan
kegiatan pelaksanaan pendidikan (mikro atau makro) atau penyelenggaraan Pendidikan”.5

Menurut UUSPN No. 20 Tahun 2003 khususnya Bab I Pasal 1 ayat (5) menyebutkan
bahwa tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat
untuk menunjang penyelenggaraaan pendidikan. Di mana tenaga kependidikan tersebut
memenuhi syarat yang ditentukan oleh Undang-Undang yang berlaku, diangkat oleh pejabat
5
Mohammad Mustari, Manajemen Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014), h. 215

5
yang berwenang, diserahi tugas dalam suatu jabatan dan digaji pula menurut aturan yang
berlaku.

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat dikemukakan bahwa manajemen tenaga


kependidikan merupakan kegiatan mewujudkan suatu tujuan yang dilaksanakan dalam hal
mendayagunakan tenaga kependidikan secara efektif dan efisien agar dapat melaksanakan tugas
dan fungsinya dalam mencapai tujuan sekolah.

C. Mutu Layanan Pendidikan di Sekolah

Pelayanan merupakan faktor yang amat penting bagi suatu perusahaan, lembaga atau
organisasi khususnya yang bergerak dibidang jasa tak terkecuali pada sektor pendidikan. Dimana
hal ini fisik produk berupa layanan administrasi dan pembelajaran yang ditawarkan biasanya
ditunjang dengan berbagai macam keunikan produk. Adapun inti produk yang dimaksud
biasanya merupakan suatu jasa tertentu.

Pada aspek implementatif tentang konsep mutu, diharapkan agar setiap satuan pendidikan
pada jalur formal dan nonformal wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan.6 Oleh karena
itu, manajemen kualitas kelembagaan pendidikan pada hakikatnya bertujuan untuk
mengintegrasikan semua fungsi organisasi yang berfokus pada pemenuhan keinginan dan
kebutuhan stakeholder dan tujuan penyelenggaraan pendidikan sesuai tupoksi masing-masing.

Mutu dalam bidang pendidikan meliputi mutu input, output dan


outcomes. Input pendidikan dinyatakan bermutu jika siap berproses, proses pendidikan bermutu
apabila mampu menciptakan suasana yang PAIKEM (pembelajaran aktif, inovatif, kreatif,
efektif dan menyenangkan). Outputpendidikan dikatakan bermutu jika hasil belajar akademik
maupun non akademik siswa tinggi.Outcome dinyatakan bermutu apabila lulusan terserap di
dunia kerja, gaji wajar, semua pihak mengakui kehebatan lulusan dan merasa puas.7

Biasanya mutu dalam ukuran absolut sudah ditetapkan produsen secara subjektif.8
Ukuran mutu diterapkan secara relative, yaitu berdasarkan pada kebutuhan stakeholder. Bukan

6
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 Bab VI Pasal 5 Ayat 1
7
Husaini Usman, Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, (Jakarta:PT.Bumi Aksara,2006), h. 410
8
Aan Komariah dan Cepi Triatna, Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif, (Jakarta: PT.Bumi
Aksara,2005), h. 9

6
hanya produsen, tetapi stakeholder pun turut menentukan mutu.9 Tolak ukur mutu yang baik
bukan tolak ukur yang bersifat absolut, melainkan yang bersifat relative, yaitu yang sesuai
dengan kebutuhanstakeholder mutu sekolah akan baik jika sekolah tersebut dapat menyajikan
jasa yang sesuai dengan kebutuhan stakeholder.

Aplikasi mutu: Pertama redefinisi tugas untuk memudahkan kerja bagi semua unsur
pendidikan, maka diperlukan pembagian tugas (job description) yang jelas. Sekaligus sebagai
upaya menghindari dari overlapping diantara masing-masing unsur tersebut.

Kedua, profesionalisme pimpinan lembaga pendidikan yang paling bertanggung jawab


dalam tumbuh kembangnya prakarsa, partisipasi, inovasi dan kreatifitas dalam pengembangan
kelembagaan.

Ketiga berorientasi pada proses dan produk, untuk meningkatkan hasil belajar salah satu
hal penting adalah memperhatikan proses belajar mengajar.

Keempat, berorientasi pada perubahan mental. Setiap aktifitas pendidikan, sesuatu yang
harus menjadi perhatian utama adalah hasil yang ingin dicapai yaitu tujuan dan target pendidikan
dan akhlakul karimah sebagai porsi paling penting dalam pendidikan islam.10 Dapat disimpulkan
bahwasanya orientasi utamanya adalah pada ranah proses yang didalamnya tidak terlepas dari
adanya mutu layanan yang ditawarkan dan diterapkan oleh tenaga pendidik khususnya dalam
konteks pembelajaran dengan tujuannya agar dapat meng-orbitkan produk atau lulusan yang
sesuai dkengan tujuan yang telah direncanakan.

Dari pemaparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa layanan mutu pada suatu instansi
pendidikan merupakan langkah yang wajib ditempuh untuk memenuhi konsep manajemen mutu
terpadu pada Pendidikan.

9
Ibid.
10
Imam Tholhah dan Ahmad Barizi, Membuka Jendela Pendidikan, Mengurai Tradisi Integrasi Keilmuan
Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2004), h.189

7
D. Peran Tenaga Administrasi dalam Meningkatkan Layanan Pendidikan
1. Bidang Akademik

Peran tenaga administrasi sekolah dalam bidang akademik yaitu meliputi pengadaan,
penyampulan dan penjilidan prota dan promes. Pengetikan dan pembagian kepada guru
dan siswa mengenai jadwal pelajaran, model satuan pembelajaran, norma kenaikan kelas
dan pelaksanaan evaluasi belajar siswa. Merekap nilai ulangan harian, tugas dan ujian
akhir semester. Membantu membuat surat keluar untuk guru yang akan mengikuti diklat.

Uraian tentang hal di atas sesuai dengan pendapat Asmani (2011:60) menyatakan
bahwa peran tenaga administrasi sekolah dalam bidang akademik yaitu menyusun
program tahunan dan semester, mengatur jadwal pelajaran, menyusun model satuan
pembelajaran, menentukan norma kenaikan kelas, menentukan norma penilaian,
mengatur pelaksanaan evaluasi belajar, meningkatkan perbaikan mengajar.11 Begitu juga
dengan Nawawi (1983:58) menyatakan bahwa petugas tata usaha berkewajiban
membantu pimpinan agar kebijaksanaannya terwujud secara operatif. Beban kerja yang
termasuk dalam bidang proses belajar-mengajar adalah: mengatur jadwal pelajaran,
mengatur penggunaan kelas, mengatur penggunaan peralatan belajar mengajar,
menyelenggarakan ulangan dan ujian sekolah dan lain-lain.12

2. Bidang Kesiswaan

Peran tenaga administrasi sekolah dalam bidang kesiswaan di sekolah ini adalah
menyiapkan blangko formulir, menangani pengambilan formulir, merekap data siswa,
mengumpulkan persyaratan siswa dan mengumpulkan uang pendaftaran dan
menyerahkan kepada bendahara sekolah. Memberikan informasi mengenai siswa yang
tidak masuk sekolah dan membuat surat pemanggilan dari sekolah. Merekap data
ekstrakurikuler apa yang diikuti siswa dan nilainya pada rapot dan buku induk.

Uraian di atas senada dengan pendapat Asmani menyatakan bahwa peran tenaga
administrasi sekolah dalam bidang kesiswaan yaitu mengatur pelaksanaan penerimaan

11
Jamal Ma’mur Asmani Tips Praktis Membangun dan Mengolah Administrasi Sekolah, (Jogjakarta:
DIVA Press, 2011), h. 60
12
Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Haji Masagung, 1983), h. 58

8
siswa berdasarkan peraturan penerimaan siswa baru, mengelola layanan bimbingan dan
konseling, mencatat kehadiran dan ketidakhadiran siswa serta mengelola kegiatan
ekstrakurikuler.13 Begitu pula dengan pendapat Daryanto menyatakan bahwa pengelolaan
data kesiswaan merupakan salah satu garapan administrasi murid yang tidak dapat
ditinggalkan. Pada intinya ada tiga macam data yang dikelola, yaitu : data tentang
identitas murid, hasil belajar murid dan kehadiran murid.14

3. Bidang Personalia

Data penelitian mengenai peran tenaga administrasi sekolah dalam bidang personalia
di sekolah adalah membantu guru atau karyawan melengkapi data-data dan surat-surat
yang akan diperlukan untuk mengusulkan kenaikan pangkat dan mutasi. Merekap data
jumlah absen guru dan melaporkan ke kepala sekolah. Membantu mencari solusi
permasalahan yang dialami guru tersebut.

Uraian tentang hal di atas sesuai dengan pendapat Asmani menyatakan bahwa peran
tenaga administrasi sekolah dalam bidang personalia yaitu mengatur pembagian tugas
guru, mengajukan kenaikan pangkat, gaji dan mutasi guru, mengatur program
kesejahteraan guru, mencatat kehadiran dan ketidak hadiran guru serta mencatat masalah
atau keluhan guru.15 Begitu juga dengan Nawawi menyatakan bahwa kegiatan yang
menyangkut tata usaha kepegawaian dalam memenuhi haknya antara lain mengenai
memproses surat-menyurat pengangkatannya, pemindahannya, kenaikan pangkatnya,
pemberhentiannya dan lain-lain.16

4. Bidang Keuangan

Peran tenaga administrasi sekolah dalam bidang keuangan di sekolah ini adalah
menyiapkan rencana anggaran dan belanja sekolah serta melaporkan. Hal ini sesuai
dengan pendapat Asmani menyatakan bahwa peran tenaga administrasi sekolah dalam
bidang keuangan yaitu menyiapkan rencana anggaran dan belanja sekolah, mencari

13
Jamal Ma’mur Asmani Tips Praktis Membangun dan Mengolah Administrasi Sekolah, (Jogjakarta:
DIVA Press, 2011), h. 60
14
H.M Daryanto, 2010. Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 63
15
Jamal Ma’mur Asmani Tips Praktis Membangun dan Mengolah Administrasi Sekolah, (Jogjakarta:
DIVA Press, 2011), h. 61
16
Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Haji Masagung, 1983), h. 66

9
sumber dana untuk kegiatan sekolah, mengalokasikan dana untuk kegiatan sekolah,
17
mempertanggungjawabkan keuangan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sama
halnya dengan pendapat Nawawi menyatakan bahwa administrasi keuangan adalah
segala pencatatan masuk dan keluarnya keuangan dalam membiayai kegiatan organisasi
kerja berupa tata usaha atau tata pembuku keuangan.18

5. Bidang Sarana Prasarana

Peran tenaga administrasi sekolah dalam bidang sarana prasarana adalah


menyediakan ATK yang dibutuhkan perpustakaan. Menyimpan alat peraga, mendata
peminjaman alat pembelajaran. Perawatan alat peraga dan penggunaannya menjadi
tanggung jawab guru mata pelajaran. Siswa yang bertanggung jawab atas kebersihan dan
keindahan kelas. Perbaikan perlengkapan kelas dilakukan setiap tiga bulan sekali oleh
waka sarana prasarana, tenaga administrasi sekolah bertanggungjawab dalam teknis
pelaksanaan dan pendataan serta membelikan lagi jika ada yang hilang atau kurang.

Uraian hasil penelitian di atas sesuai dengan pendapat Asmani menyatakan bahwa
peran tenaga administrasi sekolah dalam bidang sarana prasarana yaitu menyediakan dan
menyeleksi buku pegangan guru, layanan perpustakaan dan laboratorium, penggunaan
alat peraga, kebersihan dan keindahan lingkungan sekolah, keindahan dan kebersihan
kelas serta perbaikan kelengkapan kelas.19 Menurut Daryanto dapat disimpulkan bahwa
administrasi sarana prasarana berhubungan dengan pemeriksaan sarana prasarana,
penyimpanan alat yang tepat, pengaturan dan pemeliharaan ruang belajar, serta
pemeliharaan halaman.20

6. Bidang Hubungan Masyarakat

Peran tenaga administrasi sekolah dalam bidang hubungan masyarakat di sekolah


adalah tenaga administrasi sekolah menjadi notulen, mengatur daftar hadir, serta
membuat dan membagikan undangan rapat. Menangani surat izin dan proposal yang

17
Jamal Ma’mur Asmani Tips Praktis Membangun dan Mengolah Administrasi Sekolah, (Jogjakarta:
DIVA Press, 2011), h. 61
18
Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Haji Masagung, 1983), h. 68
19
Jamal Ma’mur Asmani Tips Praktis Membangun dan Mengolah Administrasi Sekolah, (Jogjakarta:
DIVA Press, 2011), h. 62
20
H.M Daryanto, 2010. Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 59.

10
berasal dari lembaga lain, mendisposisikannya dan mengkonfirmasi kembali ke lembaga
tersebut. Membuat surat pemberitahuan kepada masyarakat bahwa ada kegiatan di
sekolah. Pembuatan surat-surat di sekolah ini menjadi tanggung jawab 1 orang yang
khusus menangani persuratan, sehingga memudahkan dan mempercepat proses surat
menyurat baik surat masuk maupun surat keluar.

Peran tenaga administrasi sekolah di atas senada dengan pendapat Asmani


menyatakan bahwa peran tenaga administrasi sekolah dalam bidang hubungan
masyarakat yaitu menjalin kerja sama sekolah dengan orang tua siswa, kerja sama
sekolah dengan komite sekolah, kerja sama sekolah dengan lembaga-lembaga terkait,
serta kerja sama sekolah dengan masyarakat sekitar.21 Menurut Nawawi dapat
disimpulkan bahwa administrasi humas adalah kegiatan menyebarluaskan informasi dan
memberikan penerangan-penerangan untuk menciptakan pemahaman yang sebaik-
baiknya di masyarakat mengenai tugas dan fungsi sekolah serta kegiatankegiatan yang
sudah, sedang dan akan diselenggarakan.22

21
Jamal Ma’mur Asmani Tips Praktis Membangun dan Mengolah Administrasi Sekolah, (Jogjakarta:
DIVA Press, 2011), h. 62
22
Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Haji Masagung, 1983), h. 73

11
PENUTUP

Kesimpulan

Mutu pada suatu instansi pendidikan merupakan langkah yang wajib ditempuh untuk
memenuhi konsep manajemen mutu terpadu pada Pendidikan. Tolak ukur mutu yang baik bukan
tolak ukur yang bersifat absolut, melainkan yang bersifat relative, yaitu yang sesuai dengan
kebutuhanstakeholder mutu sekolah akan baik jika sekolah tersebut dapat menyajikan jasa yang
sesuai dengan kebutuhan stakeholder.

Peran Tenaga Administrasi dalam layanan Pendidikan yaitu:

1. Bidang akademik
2. Bidang kesiswaan
3. Bidang personalia
4. Bidang keuangan
5. Bidang sarana prasarana
6. Bidang hubunga masyarakat

Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengembangkan kualitas tenaga administrasi sekolah


yaitu mengikuti pelatihan yang diadakan badan diklat dan kementrian agama, studi banding ke
sekolah yang lebih maju dan memberikan solusi dan cara agar pekerjaan cepat selesai serta
Membuat deadline, memotivasi untuk menyelesaikan pekerjaan sebelum deadline dan memasang
finger print untuk check log tenaga admnistrasi sekolah agar tidak terlambat masuk kerja.
Memberikan motivasi secara pribadi kepada tenaga administrasi sekolah.

12
DAFTAR PUTAKA

Asmani, Jamal Ma’mur. 2011. Tips Praktis Membangun dan Mengolah Administrasi Sekolah.
Jogjakarta: DIVA Press

Daryanto, H.M. 2010. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nawawi, Hadari. 1988. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Haji Masagung.

Mustari, Mohammad. 2014. Manajemen Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Usman, Husaini. Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta: PT.Bumi Aksara.
2006

13

Anda mungkin juga menyukai