Anda di halaman 1dari 4

A.

Hakikat dan Jenis Tenaga Kependidikan

Kata kependidikan berkenaan dengan bidang pekerjaan mendidik. Kata ini berasal
dari kata pendidik mendapat awalan “ke” dan Berakhiran “an”, berarti proses atau
kegiatan mendidik. Dalam konteks pendidikan di Indonesia, kata pendidikan berarti sama
dengan menunjuk kata “keguruan dan ilmu pendidikan” sehingga apabila dikaitkan
dengan tenaga kependidikan berarti orang-orang yangterlibat dalam proses kegiatan
pendidikan (Yahya, 2013: 17; Ananda, 2018: 16).

Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional bab I pasal I disebutkan bahwa tenaga kerja kependidikan adalah
anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang
penyelenggaraan pendidikan. Dalam konteks ini adalah anggota masyarakat dengan
kriteria dan standar tertentu diangkat untuk menujang penyelenggaraan proses pendidikan
pada satuan pendidika seperti pendidik, kepala sekolah, pengawas, labor, pustakawan,
peneliti, dan tenaga teknis administrasi penyelenggaraan pendidikan.

Tenaga kependidikan yaitu anggota masyarakat yang mampu mengabdikan diri dalam
menyelenggarakan pendidikan.Tenaga kependidikan yang dimaksud di sini adalah
pegawai professional yang bekerja di lingkungan pendidikan/sekolah yaitu, kepala
sekolah, tenaga administrasi, tenaga perpustakaan (Sudiartono, 2020: 91).

Tugas pokok tenaga kependidikan sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang


Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab XI
pasal 39 ayat 1 disebutkan bahwa tugas pokok tenaga kependidikan adalah melaksanakan
administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk
menunjang proses pendidikan pada saruan pendidikan (Ananda, 2018: 17).

Tenaga kependidikan dibagi menjadi beberapa jenis yang bekerjasama untuk


mencapai tujuan pendidikan yang sama. Yang mana mencakup keseluruhan dari sebuah
instansi, tidak hanya terdiri dari guru atau pendidik saja. Dimana setiap tenaga
kependidikan memiliki tugasnya masing-masing.

Jenis tenaga kependidikan dilihat dari jabatannya diantaranya adalah Tenaga


struktural merupakan tenaga kependidikan yang menempati jabatan-jabatan eksekutif
umum (pimpinan) yang bertanggung jawab baik langsung maupun tidak langsung atas
satuan pendidikan. Tenaga fungsional merupakan tenaga kependidikan yang menempati
jabatan fungsional yaitu jabatan yang dalam pelaksanaan pekerjaannya mengandalkan
keahlian akademis kependidikan. Sedangkan tenaga teknis kependidikan merupakan
tenaga kependidikan yang dalam pelaksanaan pekerjaannya lebih dituntut kecakapan
teknis operasional atau teknis administratif (Rini, 2017: 16-17).

Klasifikasi tenaga kependidikan sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang


Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Oendidikan Nasional
disebutkan sebagai berikut (Ananda, 2018: 17-18):

1. Kepala satuan pendidikan.


Kepala satuan pendidikan adalah orang yang diberi wewenang dan tanggung jawab
untuk memimpin institusi atau satuan pendidikan. Termasuk tenaga kependidikan ini
adalah:
a. Rektor.
b. Kepala sekolah.
c. Direktur atau istilah lainnya.
2. Pendidik.

Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berpartisipasi dalam penyelenggaraan


pendidikan dengan tugas khusus sebagai profesi pendidik. Termasuk dalam tenaga
kependidikan ini adalah:

a. Guru.
b. Dosen.
c. Konselor.
d. Pengawas.
e. Pamong belajar.
f. Widyaiswara.
g. Tutor.
h. Fasilitator.
i. Ustad dan sebutan dalam istilah lain yang berlaku di masyarakat.
3. Tenaga kependidikan lainnya.
Tenaga kependidikan lainnya adalah orang yang berpartisipasi dalam
penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan atau institusi walaupun tidak
secara langsung terlibat dalam proses pendidikan. Tenaga kependidikan ini adalah:
a. Wakil kepala sekolah.
b. Pustakawan.
c. Laboran.
d. Tata usaha.
e. Pelatih ekstrakurikuler.
f. Petugas keamanan.

Tenaga kependidikan lainnya adalah orang yang berpartisipasi dalam


penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan, walaupun secara tidak
langsungterlihat dalam proses pendidikan, diantaranya (Sudiartono, 2020: 93-94):

a. Wakil-wakil kepala urusan umumnya pendidik yang mempunyai tugas tambahan


dalam bidang yang khusus untuk membantu Kepala Satuan Pendidikan dalam
membantu penyelenggaraan pendidikan pada institusi tersebut.
b. Tata usaha adalah tenaga kependidikan yang bertugas dalam bidang administrasi
instansi tersebut. Bidang administrasi yang dikelola diantaranya: Administrasi
Surat Menyurat dan Pengarsipan, Administrasi kepegawaian, Administrasi
Peserta Didik, Administrasi Keuangan, Administrasi Inventaris, dan lain-lain.
c. Laboran adalah petugas khusus yang bertanggung jawab terhadap alat dan bahan
di Laboratorium.
d. Pustakawan adalah pelatih ekstrakurikuler, petugas keamanan (penjaga sekolah),
petugas kebersihan dan lainnya.
A. Kesimpulan

Tenaga kependidikan mempunyai peran, fungsi, serta kedudukan yang sangat penting
dan strategis dalam dunia pendidikan. Hal ini beroreintasi pada hakikat tenaga
kependidikan, tugas-tugas tenaga kependidikan berdasarkan jenis tenaga kependidikan.
Seorang tenaga kependidikan memerlukan kompetensi tertentu agar dapat menjadi
individu yang profesional dalam bidangnya. Untuk mencapai kompetensi-kompetensi
yang harus dimiliki oleh tenaga kependidikan, perlu untuk diadakannya pelatihan
terhadap tenaga kependidikan. Sehingga menghasilakn pendidikan yang sesuai dengan
visi misi pendidikan itu sendiri.

Ananda. 2018. Profesi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (TelaahTerhadap Pendidik


dan Tenaga kependidikan). Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia
(LPPPI): Medan.

Rini, Anggi, W. 2017. Manajemen Pembinaan Kemampuan Fungsiaonal bagi Tenaga


Kependidikan SMP Negeri Kaligondang Purbalingga. Program Studi Manajemen
Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri
(IAIN). Purwokerto. Hal. 16-17.

Sudiartono. 2020. Manajemen Tenaga Kependidikan di SMP Negeri Satap Tira. Jurnal
Pendias, 2 (1). Hal. 91-94. https://uit.e-journal.id/JPAIs/article/view/763

Anda mungkin juga menyukai