Anda di halaman 1dari 14

RESUME MANAJEMEN LAYANAN KHUSUS

PENGERTIAN MANAJEMEN LAYANAN KHUSUS DAN PRINSIP-PRINSIP


LAYANAN KHUSUS
RESUME I
NAMA : ANITA RAHMAH
NIM : 180101050272

A. Pengertian Manajemen Layanan khusus

Untuk menghadapi perkembangan dan pemenuhan kebutuhan peserta didik


dibutuhkan wadah yakni melalui layanan khusus peserta didik yang ada di sekolah, guna
menghindari dampak-dampak negatif yang berada di masyarakat. Secara umum layanan
khusus peserta didik adalah wadah untuk membantu, mempermudah dan memperlancar, serta
memenuhi kebutuhan peserta didik dalammengembangkan kemampuan baik pada aspek
akademik maupun aspek lainnya dalam pendidikan, seperti aspek sosial.1

Manajemen Layanan Khusus adalah suatu proses kegiatan memberikan pelayanan


kebutuhan kepada peserta didik untuk menunjang kegiatan pembelajaran agar tujuan
pendiikan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Dengan kata lain manejen layanan khusus
ini ialah pelayanan yang ada di sekolah untuk memberikan penunjang kepada peserta didik
dalam melakukan proses pembelajaran.

Pengelolaan Manajemen Layanan Khusus merupakan salah satu subtansi ekstensi


manajemen pendidikan. substansi ekstensi mnajemen pendidikan yang lain seperti
manajemen kantor, waktu, konflik, sistem informasi, dinamika kelompok dll. Manajemen
layanan khusus di sekolah di terapkan untuk mempermudah atau memperlancar pembelajaran
serta dapat memenuhi kebutuhan khusus peserta didik di sekolah. 2

Beberapa bentuk layanan khusus di sekolah antara lain layanan ; Bimbingan


konseling, Perpustakaan, Laboratorium, Ekstrakulikuler, Usaha kesehatan sekolah, Kafetaria
atau Kantin, Organisasi siswa intra sekolah, Transportasi, dan Asrama.

1
Tera Murtafi’ah, Skripsi :” Manajemen Layanan Khusus Peserta Didik Di Sd Muhammadiyah
Suronatan Yogyakarta, ( Yogyakarta:UNY,2015 ),h.
2
Habibie Yusuf, Pokoknya Administrasi Pendidikan, ( Tulungagung:Cahaya Abadi,2019 ) h.41-42
RESUME MANAJEMEN LAYANAN KHUSUS

B. Prinsip-Prinsip Layanan Khusus sekolah

Prinsip-prinsip layanan khusus sekolah terdiri atas prinsip-prinsip yang berhubungan dengan
siswa, pembimbing dan orgnisasi dan administrasi.3

1. Prinsip-prinsip yang berhubungan dengan siswa yang dibimbing:


a) Pelayanan bimbingan harus diberikan kepada seluruh peserta
b) Harus ada kriteria untuk mengatur prioritas layanan bimbingan kepada siswa.
Diperlukan suatu alat pengukur yang cermat agar dapat dibedakan siswa yang mana
yang harus didahulukan.
c) Program bimbingan hrus dipusatkan kepada siswa
d) Pelayanan bimbingan harus dapat memenuhi kebutuhan kebutuhan individu yang
bersangkutan
e) Keputusan terakhir dalam proses bimbingan ditentukan oleh individu yang dibimbing.
Pembimbing bertugas membantu siswa untuk menenggulangi masalah dengan
berbagai aternatif keputuasan, sehingga pengembalian keputusan pada siswa sendiri
f) Individu yang mendapat bimbingan harus dapat berangsur-angsur dapat membingan
dirinya sendiri.

2. Prinsip-prinsip yang berhubungan dengan pembimbing:


a) Petugas-petugas bimbingan harus melakukan tugasnya sesuai dengan kemampuan dan
kewajiban masing-masing;
b) Petugas-petugas bimbingan di sekolah dipilih atas dasar kualifikasi keperibadian,
pendidikan, pengalaman dan kemampuan;
c) Petugas bimbingan harus mendapat kesempatan untuk memperkembangkan diri serta
kealhlliannya melalui berbagai latihan;
d) Petugas bimbingan hendaknya mempergunakan informasi yang tersedia mengenai
individu yang dibimbing beserta lingkungannya sebagai bahan untuk membuat
individu yang bersangkutan kea rah penyesuaian diri yang lebih baik;
e) Petugas bimbingan harus menghormati dan menjaga kerahasiaan informasi tentang
individu yang dibimbing.
f) Petugas-petugas bimbingan hendaknya mempergunakan berbagai jenis metode dan
teknik yang tepat dalam melaksanakan tugasnya; dan

3
Niken Febrani, Manajemen Layanan Khusus, (Universitas Negeri Padang)
RESUME MANAJEMEN LAYANAN KHUSUS

g) Petugas-petugas bimbingan hendaknya memperhatikan dan mempergunakan hasil


penelitian dalam bidang minat kemampuan dan hasil belajar individu untuk
kepentingan perkembangn kurikulum sekolah.

3. Prinsip-prinsip yang berhubungan dengan organisasi dan administrasi bimbingan:


a) Bimbingan harus dilaksanakan secara berkesinambungan;
b) Dalam pelaksanaan bimbingan harus tersedia kartu pribadi bagi setiap individu siswa.
Hal ini sangat diperlukan untuk mencatat data pribadi individu secara sistematik yang
dapat digunakan untuk kemajuan individu yang bersangkutan;
c) Program bimbingan harus disusun dengan kebutuhan sekolah yang bersangkutan,
sehingga layanan bimbingan mempunyai sumbangan yang besar terhadap program
sekolah;
d) Pembagian waktu untuk setiap bimbingan secara teratur;
e) Bimbingan harus dilaksanakan selam dalam situasi individuan dan dalam situasi
kelompok, sesui dengan masalah dan metode yang dipergunakan dlam memecahkan
masalah itu; dan
f) Kepala sekolah memegang tanggung jawab mendasar dalam pelaksanaan bimbingan
RESUME MANAJEMEN LAYANAN KHUSUS

Nama : Anita Rahmah


Kelas : MPI B
MK : Manajemen Layanan Khusus
RESUME II
Peran Manajerial Kepala Sekolah terhadap layanan Khusus Sekolah

Kompetensi manajerial merupakan ini pokok dari seorang kepala sekolah,


dalam kontek Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan memeberikan wewenang
sepenuhnya kepada sekolah untuk mengelola semua perangkat sekolah. Artinya
sebagai manajer, kepala sekolah harus mampu mendayagunakan seluruh sumber daya
sekolah dalam rangka mewujudkan visi dan misi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.

Pendidikan yang bermutu tidak hanya dilihat dari kualitas lulusannya, tetapi
mencakup bagaimana lembaga pendidikan mampu memenuhi kebutuhan pelanggan
sesuai dengan standar mutu yang berlaku. Pelanggan dalam hal ini adalah pelanggan
internal (Pendidik) serta eksternal(Peserta didik,orang tua, dan masyarakat). Nah
termasuk pemenuhan layanan sekolah untuk membantu warga sekolah dalam
mendukung proses pembelajaran. Karena layanan khusus salah satu kebutuhan yang
penting untuk melihat sekolah tersebut pengelolaan nya berjalan baik atau tidak. 4

Dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai manajer, kepala ekolah
harus memiliki strategi yang tepat untuk memperdayakan tenaga kependidikan
melalui kerjasama atau kooperatif, memberikan kepada tenaga kepndidikan untuk
meningkatkan profesinya, dan mendorong keterlibatan seluruh tenaga kependidikan
dalam berbagai kegiatan yang menunjang program sekolah.ada kompetensi manajerial
yang harus di miliki seorang kepala sekolah. Karena di dalam kompetensi manajerial
ada tugas yang harus di lakukan dalam pengelolaan layanan khusus

Salah satu layanan khusus yang ada di sekolah adalah kafetaria/kantin.


Kafetaria/warung/kantin sekolah tidak harus diadministrasikan oleh sekolah, tetapi
dapat diadministrasikan oleh pribadi di luar sekolah atau oleh darma wanita sekolah.
Namun kafetaria/warung/kantin sekolah ini tidak boleh terlepas dari perhatian kepala
sekolah. Kepala sekolah harus memikirkan atau mengupayakan kehadiran kafetaria/
4
Wahyudin, Skripsi “Peran Manajerial Kepala Sekolah Dalam Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan
Di Smk Al-Hidayah Cinere” (Jakarta,UIN Syarif Hidayatullah,2011) h.9
RESUME MANAJEMEN LAYANAN KHUSUS

warung/ kantin sekolah itu mempunyai sumbangan positif dalam proses belajar-
mengajar anak di sekolah. Dari sini jelas terlihat peran kepala sekolah bisa menjeadi
pemikir ide untuk memberikan layanan seperti kantin kepada peserta didik yang baik
itu bagaimana, bisa dari segi tempatnya, siapa yang jualan dll. 5

Pihak sekolah melalui wakil kepala sekolah bidang kesiswaan memegang


peranan dalam layanan khusus ini. Hal ini, segala permasalahan yang berkaitan
dengan kesiswaan, diselesaikan melalui wakil kepala bidang kesiswaan, di samping
peranan walim kelas. Rohiat (2010: 23) menyatakan bahwa keberhasilan proses
balajar mengajar juga ditunjang oleh layanan khusus seperti bimbingan konseling,
pusat sumber belajar, pusat kesehatan sekolah dan kantin sekolah. Jadi keberadaan
layanan khusu dalam sebuah lembaga pendidika perlu mendapat perhatian khusus
pula, sebab merupakan penunjang keberhasilan proses belajar mengajar. Dari
penjelasan di atas kita ketahui bahwa memang peran kepala sekolah sebgai pemimpin
dapat membagi tugasnya kepada bawahan yang memnag sesuai bidang untuk
mengurusi masalah layanan khusus. Tugas kepala sekolah di sini adalah sebagai
pengawas, dan pengendali.

5
Puti Asyifa,Hade Afriyansyah Administrasi Layanan Khusus, ( Universitas Negeri Padang,2020) h.3
RESUME MANAJEMEN LAYANAN KHUSUS

NAMA : ANITA RAHMAH


NIM : 180101050272
MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING

RESUME III

Pengertian manajemen Bimbingan Dan Konseling

Bimbingan dan konseling sebagai salah salah satu sub sistem pendidikan di
sekolah harus dapat menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya. Pelayanan
bimbingan dan konseling di sekolah merupakan usaha membantu siswa dalam
pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar, serta perencanaan
dan pengembangan karir. Pelayanan bimbingan dan konseling memfasilitasi
pengembangan siswa, secara individual, kelompok dan atau klasikal, sesuai dengan
kebutuhan, potensi bakat, minat, perkembangan, kondisi serta peluang-peluang yang
dimiliki.

Pengertian Manajemen bimbingan konseling sendiri adalah Manajemen


bimbingan dan konseling sebagai aktifitas memadukan sumberdaya-sumberdaya
bimbingan dan konseling dalam upaya mencapai tujuan pendidikan pada umumnya dan
tujuan bimbingan konseling pada khususnya.

Menurut Sugiyo, manajemen bimbingan dan konseling adalah kegiatan yang di


awali dari perencanaan kegiatan bimbingan dan konseling, pengorganisasian aktivitas dan
semua unsur pendukung bimbingan dan konseling, menggerakan sumber daya manusia
untuk melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling mencapai tujuan serta
mengevaluasi kegiatan bimbingan dan konseling untuk mengetahui apakah semua
kegiatan layanan sudah di laksanakan dan mengetahui bagaimana hasilnya.

Jadi dapat di pahami bahwa manajamene bimbingan dan konseling merupakan


upaya mengelola pelaksanaan bimbingan dan konseling dengan mendayagunakan semua
sumber daya yang ada di sekolah melalui pengaturan dan pemungutan semua fungsi
manajemen melalui koordinasi kepala sekolah dan kerjasama dari guru BK serta semua
komponen sekolah 6

6
Maryam Rahim, anajemen Bimbingan Dan Konseling Dalam Konteks Manajemen Pendidikan
Sekolah, h.2
RESUME MANAJEMEN LAYANAN KHUSUS

Tujuan manajemen Bimbingan Dan Konseling

Manajemen bimbingan dan konseling bertujuan untuk mengembangkan diri konseli ( peserta
didik) secara efektif dan efisien. Setiap organisasi mempunyai tujuan yang ingin di capai, untuk
mencapainya maka di perlukan adanya kegiatan manajemen sehingga tujuan dapat dicapai secara
efektif dan efisien.

Kegiatan bimbingan dan konsseling dikatakan produktif apabila dapat menghasilkan keluaran
baik secara kualitas dan kuantitas. Kualitas layanan bimbingan dan konseling dilihat dari tingkat
kepuasan dari konseli yang mendapatkan layanan bimbingan dan konseling. Sedangkan kuantitas
dari layanan bimbingan dan konseling dilihat dari jumlah konseli yang mendapatkan layanan
bimbingan dan konseling.

Isi layanan bimbingan dan konseling

1. Bimbingan pribadi sosial


1) Macam kaidah ajaran agama
2) Hubungan sosial menurut agama
3) Perubahan fisik dan psikhis remaja
4) Sikap penerimaan perubahan psikhis dan fisik remaja
5) Konsep pola hidup sehat
6) Empati pada orang lain
7) Peran pribadi dalam kelompok sebaya
8) Kemampuan; bakat, minat
9) Motivasi
10) Sistim etika dan nilai dalam hidup, dll

2. Bimbingan Belajar
1) Kegiatan belajar menurut agama
2) 2.Pengaruh perubahan fisik & psikhis thp kegt belajar
3) 3.Pengaruh hub teman sebaya dlm keg belajar
4) 4.Pegaruh bakat, minat dgn keg belajar
5) 5.Motivasi belajar
6) 6.Kebiasaan / gaya belajar
7) 7.Pengaruh sosial, ekonomi dlm keg belajar
8) 8.Pengaruh emosi dalam belajar
RESUME MANAJEMEN LAYANAN KHUSUS

9) 9.Belajar yang efektif


10) 10.Kemandirian belajar, dll

3. Bimbingan Karier
1) Karier menurut ajaran agama
2) 2.Penerimaan fisik dan psikhis terhadap karier
3) 3.Perencanaan karier
4) 4.Pengaruh bakat, minat thp karier
5) 5.Aspirasi/cita-cita
6) 6.Sistim etika dan nilai dalam pekerjaan
7) 7.Identifikasi jenis pekerjaan
8) 8.Pilihan / kelanjutan studi
9) 9.Motivasi dalam karier
10) 10.Dunia kerja, Melamar pekerjaan, dll
RESUME MANAJEMEN LAYANAN KHUSUS

MANAJEMEN UKS

RESUME IV

A. Pengertian Usaha Kesehatan Sekolah

Usaha Kesehatan Sekolah merupakan bagian dari substansi manajemen


layanan khusus yang bergerak dalam bidang kesehatan sekolah. Manajemen layanan
khusus di sekolah pada dasarnya dilaksanakan untuk menunjang pembelajaran, serta
dapat memenuhi kebutuhan khusus peserta didik di sekolah.

UKS usaha adalah usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolah-


sekolah dengan peserta didik beserta linkungan hidupnya sebagai sasaran utama.
Usaha Kesehatan Sekolah adalah usaha kesehatan anak sekolah dan lingkungannya
yang dapat memberikan kesempatan belajar dan tumbuh secara harmonis dan selaras
dengan tujuan untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-setingginya dan
sebaik-sebaiknya (A. Muis, 1979 : 13).

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan program kesehatan anak pada


usia sekolah. Anak pada usia sekolah adalah anak yang berusia 6 sampai dengan 21
tahun, yang sesuai dengan proses tumbuh kembang peserta didik dibagi menjadi 2 sub
kelompok, yakni pra remaja (6-9) tahun dan remaja (10-19 tahun).Salah satu kegiatan
untuk mengembangkan UKS adalah dengan adanya kegiatan program dokter kecil di
sekolah. Program dokter kecil merupakan upaya pendekatan edukatif dalam rangka
mewujudkan perilaku sehat diantaranya perilaku kebersihan perorangan, dimana
peserta didik dilibatkan dan diaktifkan sebagai pelaksananya.

Tujuan dokter kecil meningkatnya partisipasi siswa dapat menjadi penggerak


hidup sehat di sekolah, di rumah dan lingkungannya dan siswa dapat menolong
dirinya sendiri, sesama siswa, dan orang lain untuk hidup sehat. Sehingga dengan
adanya program dokter kecil disekolah sangat membantu pelaksanaan kegiatan
pengelolaan layanan khusus UKS.7

B. Sasaran Usaha Kesehatan Sekolah

7
Maisyaroh DKK, Manajemen Usaha Kesehatan Sekolah, dalam jurnal Manajemen Pendidikan, Volume 24,
Nomor 6, SEPTEMBER 2015, h.572
RESUME MANAJEMEN LAYANAN KHUSUS

Sasaran pembinaan dan pengembangan UKS meliputi peserta didik sebagai


sasaran primer, guru pamong belajar/tutor, orang tua, paengelola pendidikan dan
pengelola kesehatan serta TP UKS di setiap jenjang sebagai sasaran sekunder.

Sedangkan sasaran tersier adalah lembaga pendidikan mulai dari tingkat pra
sekolah/TK sampai SLTA, termasuk satuan pendidikan luar sekolah dan perguruan
tinggi, agama serta pondok pesantren beserta lingkungannya.

Sasaran lainnya adalah sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan


pelayanan kesehatan. Sasara terisier lainnya adalah lingkungan yang meliputi
lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat sekotar sekolah.

C. Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah dibedakan menjadi :

1. Tujuan Umum UKS adalah untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat


dan derajat kesehatan peserta didik serta menciptakan lingkungan yang sehat, yang
memungkinkan pertumbuhan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan
manusia Indonesia yang seutuhnya.

2. Tujuan Khusus UKS adalah untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan
mempertinggi derajat kesehatan peserta didik, yang didalamnya mencakup : a)
memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan untuk melaksanakan prinsip-prinsip
hidup sehat, serta partisipasi aktif dalam usaha peningkatan usaha kesehatan di
sekolah dan perguruan agama, di rumah tangga, maupun di lingkungan masyarakat. b)
kondisi sehat, baik dalam arti fisik, mental, maupun sosial. c) memiliki daya hayat
dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk, penyalahgunaan narkoba dan sebagainya.8

D. Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

Usaha Kesehatan Sekolah mempunyai 3 (tiga) program, yaitu : 1) pendidikan


kesehatan, 2) pelayanan kesehatan, dan 3) menciptatakan lingkungan kehidupan
sekolah yang sehat (kesehatan lingkungakn di sekolah). Kerangka kerja sama
pengorganisasian sistem kerja operasional UKS harus dipahami sebaik-baiknya, sebab
tidak sedikit sekolah atau guru branggapan bahwa UKS merupakan tugas dari petugas
kesehatan saja atau sebaliknya petugas kesehatan menganggap UKS merupakan
tanggungjawab jajaran pendidikan sekolah atau guru semata-mata.

8
Mahfud Amin Skripsi ” Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Sekolah (Uks) Di Sekolah Dasar
Negeri Se-Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen”, Universitas Negeri Semarang,2015 h.10-14
RESUME MANAJEMEN LAYANAN KHUSUS

Sebenarnya untuk mewujudkan sistem kerja operasional UKS ditingkat


TK/RA, SD/SDLB dan MI perlu adanya realisasi tim pelaksana UKS ditingkat
tersebut yang sesuai dengan prosedurnya, seperti:

a. Pembina : Lurah/Kepala Desa


b. Ketua : Kepala Sekolah/Kepala Madrasah
c. Sekretaris I : Guru Pembina UKS/Pembina UKS
d. Sekretaris II : Ketua Komite Sekolah/Majelis Madrasah
e. Anggota :
1) Unsur Komite Sekolah
2) Petugas UKS Puskesmas/Bidan Desa
3) Unsur Guru dan Unsur Siswa
RESUME MANAJEMEN LAYANAN KHUSUS

MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH

RESUM V

A. Pengertian

Pengertian perpustakaan selalu berkembang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan


dan teknologi informasi. Secara etimologi, perpustakaan berasal dari pustaka dalam bahasa
Jawa Kawi yang berarti buku, naskah, karya tulis. Perpustakaan berarti dibukukan, ditulis.

Menurut UU NI. 43 Tahun 2007, Perpustakaan didefinisikan sebagai institusi pengelola karya
tulis, karya cetak, dan atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku, guna
memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian informasi dan rekreasi para
pemustaka.

Sedangkan perpustakaan sekolah adalah suatu unit kerja dari sebuha lembaga pendidikan
yang berupa tempat menyimpan koleksi bahan pustaka penunjang proses pendidikan yang di
atur dan di kelola secara sistematis untuk di gunakan sebagai sumber informasi untuk
mengembangkan dan memperdalam pengetahuan pendidik dann peserta didik. Perpustakaan
sekolah merupakan salah satu sarana dan fasilitas penyelenggaraan pendidikan sehingga
setiap sekolah semestinya memiliki perpustakaaan

Manajemen perpustakaan merupakan salah satu kajian tentang apa dan bagaimana cara- cara
yang dapat dilakukan baik melalui teori maupun praktik agar perpustakaan dapat di kelola
dengan berdaya guna dan berhasil guna sehingga keberadaannya di tengah-tengah masyarakat
mampu menyeleksi, menghimpun, mengolah, memelihara sumber informasi dan
memberdayakan dengan memberikan layanan serta nilai tambah bagi masyarakat pemustaka.
Di dalam manajemen perpustakaan terdapat fungsi-fungsi manajemen.

Menurut UU No. 43 Tahun 2007 pasal 23 bahwa setiap sekolah/madrasah menyelenggarakan


perpustakaan yang memenuhi standar nasional perpustakaan dengan memperhatikan standar
Nasional Pendidikan. perpustakaan wajib memiliki koleksi buku teks pelajaran yang di
tetapkan sebagai buku tes wajib pada satuan pendidikan yang bersangkutan dalam jumlah
yang mencukupi untuk melayani semua peserta didik dan pendidik. 9

B. Fungsi Perpustakaan

9
Dina Suhardini, peranan Manaemen Perpustakaan Sekolah Dalam Mendukung Tujuan Sekolah, Dalam Jurnal
Edu Lib, Vol 1, No. 1 November 2011, h.12-13
RESUME MANAJEMEN LAYANAN KHUSUS

Peter Platt dalam “Librarien Colleges of Education” mengatakan bahwa fungsi


perpustakaan adalah:

1. Menyediakan buku-buku, majalah dan bahan-bahan lain yang dipelukan oleh para
siswa/mahasiswa untuk kegiatan belajarnya;
2. Menyediakan bahan-bahan penunjang dalam pengajaran dan penelitian oleh staf
pengajar untuk mata pelajaran yang diajarkannya;
3. Memenuhi keperluan yang lebih khusus yang disebabkan oleh kekhususan suatu
perguruan tinggi, bahan-bahan yang akan diperlukan oleh mahasiswa dalam praktik
keguruan, penelitian, kebidayaan daerah dan perkembangan pendidikan daerah
dimana perguruan tinggi itu berada, serta buk-buku yang diperlukan oleh anak-anak,
dan seyogyanya perpustakaan juga menyediakan buku-buku petunjuk dimana bahan-
bahan ini bisa didapat;
4. Menyediakan bahan-bahan bacaan seperti buku dan majalah tidak saja dipakai di
dalam kelas atau textbook, tetapi juga bahan-bahan lain yang lebih luas sifatnya
serta bahan-bahan untuk mengembagkan hoby dan bahan-bahan hiburan;
5. Membantu mahasiswa berkenalan dengan literatur anak-anak, alat-alat pandang
dengar (ava), serta memberikan pengarahan dalam pengembangan suatu
perpustakaan sekolah;
6. Membantu mahasiswa untuk keperluannya sehari-hari akan informasi tentang
daerah, statistik dan alamat-alamat, serta tempat bahan-bahan yang akan mereka
perlukan dalam praktik yang tersedia di perpustakaan-perpustakaan lain di
daerahnya;
7. Bertindak sebagai penghubung dengan perpustakaan lain;
8. Menyediakan kesempatan bagi mahasiswa untuk berlatih menggunakan buku-buku
dan perpustakaan sebagai modal pertama bagi mereka yang akan melaksanakan
tugas disekolah-sekolah nanti;
9. Membuat buku pedoman perpustakaan, daftar-daftar penambahan buku, daftar
bacaan untuk matakuliah tertentu da mengadakan pameran koleksi perpustakaan
baik di dalam kampus maupun di luar kampus supaya khalayak mengetahui bahan-
bahan yang tersedia di pepustakaan yang dapat di pergunakan dalam belajar-
mengajar.
C. Tujuan
RESUME MANAJEMEN LAYANAN KHUSUS

Tujuan Perpustakaan sekolah adalah menunjang agar proses pendidikan dapat berlangsung
secara baik dan lancar serta berhasil dalam mencapai tujuan pendidikan pada umumnya.
Selain itu, perpustakaan sekolah juga bertujuan untuk mempertinggi daya serap dan
kemampuan siswa dalam proses pendidikan serta membantu memperluas cakrawala
pengetahuan pendidikan dan peserta didik dalam lingkungan pendidikan.
Tugas pokok perpustakaan sekolah adalah menunjang proses pendidikan dengan
menyediakan bahan-bahan bacaan yang sesuai dengan kurikulum sekolah dan ilmu
pengetahuan tambahan yang lainnya.
D. Pengadaan koleksi

Alokasi jumlah koleksi perpustakaan sekolah meliputi:

1) buku teks, minimum tersedia 5 judul untuk setiap disiplin Ilmu (anggaran 15%);
2) buku reference, tergantung dari jenis dan tingkat sekolag (anggaran 10%);
3) buku fiksi dan non fiksi, tersedia minimum 10 judul (anggaran 50%);
4) Koleksi yang menunjang profesi guru (anggaran 10%)
5) Bacaab tentang daerah (anggaran 5%);
6) Buku tentang perpusakaan sendiri (5%);
7) Audio Visual Aid (5%)
Pengadaan bahan-bahan/koleksi perpustakaan dapat dilakukan melalui beberapa cara,
yaitu:

1. mengumpulkan koleksi milik sekolah, kemudian dijadikan koleksi milik perpustakaan


sekolah;
2. menambah koleksi yang sudah ada dengan jalan membeli menerma hadiah dari siswa
yang lulus, tukar-menukar dan sebagainya;
3. kerjasama antar perpustakaan sekolah.

Anda mungkin juga menyukai