Anda di halaman 1dari 10

TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam mengikuti mata
kuliah Ilmu Pendidikan Islam

Disusun oleh :

Afifah Turahmah (201210008)

Dosen Pengampu :

Dr. Basuki M.Ag

NIP: 197210102003121003

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM PONOROGO

2022
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian PAI Berwawasan Kebangsaan ?
2. Apakah Pengertian PAI Berwawasan Demokrasi ?
3. Apakah Pengertian PAI Berwawasan HAM ?
4. Apakah Pengertian PAI Berwawasan Multikulturalisme ?

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian PAI Berwawasan Kebangsaan.


B. Pengertian PAI Berwawasan Demokrasi.
C. Pengertian PAI Berwawasan HAM.
D. Pengertian PAI Berwawasan Multikulturalisme.

BAB III KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kaidah ushul dikenal Al-umur bi maqasihidiha” artinya setiap


perbuatan atau aktivitas harus berorientasi kepada tujuan. Tujuan dalam kamus
besar bahasa Indonesia diartikan arah atau haluan.1 Dengan demikian maka
pendidikan yang dirancang sebagai alat untuk mendewasakan peserta didik harus
berorientasi kepada tujuan yang jelas, apa yang hendak dicapai. Tujuan
pendidikan merupakan salah satu dari komponen pendidikan,oleh karena itu harus
dirumuskan terlebih dahulu sebelum merumuskan komponen-komponen yang
lain. Tujuan merupakan standar usaha yang dapat ditentukan, dan mengarahkan
usaha yang akan dilalui. Disamping itu, tujuan juga dapat membatasi obyek yang
lain, agar usaha atau kegiatan dapat terfokus pada apa yang dicita-citakan. Dan
yang terpenting lagi adalah bahwa tujuan dapat memberikan penilaian atau
evaluasi terhadap usaha-usaha yang lain.2

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian PAI Berwawasan Kebangsaan ?


2. Apakah Pengertian PAI Berwawasan Demokrasi ?
3. Apakah Pengertian PAI Berwawasan HAM ?
4. Apakah Pengertian PAI Berwawasan Multikulturalisme ?

BAB II
1
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
bahasa Indonesia, (jakarta,balai Pustaka, 1996), cet. 7, hlm. 1077.
2
Imam Syafi’I, Tujuan Pendidikan, Jurnal Pendidikan Islam, Volume 6, November 2015,
152
PENDAHULUAN

A. Pengertian PAI Berwawasan Kebangsaan

Berwawasan kebangsaan adalah suatu pandangan yang mencerminkan


sikap dan kepribadian bangsa Indonesia yang memiliki rasa cinta tanah air,
menjunjung tinggi rasa kesatuan dan persatuan, memiliki rasa kebersamaan
sebagai bangsa untuk membangun bangsa Indonesia menuju masa depan yang
lebih baik, di tengah persaingan dunia globalistik, tanpa harus kehilangan akar
budaya yang telah kita miliki.3

Hal penting tentang negara adalah hubungan negara dengan agama.


Wacana ini mendiskusikan tentang bagaimana posisi agama dalam konteks negara
modern (nation state). Hubungan agama dan negara dalam konteks dunia Islam
masih menjadi perdebatan yang intensif di kalangan pemikir Muslim hingga kini.4

Adapun pengertian pendidikan berwawasan kebangsaan yang peneliti


kutib dari Pendidikan Nasional menjelaskan, dapat ditinjau secara konsepsional
dan operasional. Secara konsepsional pendidikan berwawasan kebangsaan
mencakup cirri-ciri dan pengertian sebagai berikut:

Upaya sistematis dan kontinu yang diselenggarakan oleh lembaga


pendidikan untuk menyiapkan peserta didik menjadi warga negara yang baik dan
bertanggung jawab dalam peranannya pada saat sekarang dan masa yang akan
datang. Upaya pengembangan, peningkatan, dan pemeliharaan pemahaman, sikap
dan tingkah laku siswa yang menonjolkan persaudaraan, penghargaan positif,
cinta damai, demokrasi dan keterbukaan yang wajar dalam berinteraksi sosial
dengan sesama warga Negara Kesatuan Republik Indonesia atau dengan sesama
warga dunia. Keseluruhan upaya pendidikan untuk membentuk peserta didik
menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab melalui upaya
bimbingan, pengajaran, pembiasaan, keteladanan, dan latihan sehingga dapat
3
Mursidin, PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS NASIONALISME, Ta’dib: Jurnal
Pendidikan Islam, Vol. 8 No. 1 (2019), 568
4
A. Ubaidillah dan Abdul Rozak, 2002, 131
menjalankan peranannya pada saat sekarang dan masa yang akan datang
(Departemen Pendidikan Nasional).

Secara operasional, pendidikan berwawasan kebangsaan adalah layanan


bimbingan pengajaran atau pelatihan untuk meningkatkan paham, rasa, dan
semangat kebangsaan yang baik pada siswa, yang ditunjukkan dengan
mengutamakan tingkah laku bersaudara, demokratis, saling menerima dan
menghargai, serta saling menolong dalam berinteraksi sosial dengan sesama
warga Indonesia.5

B. PAI Berwawasan Demokrasi

PAI berwawasan demokratis menekankan ke pada inti dari demokrasi itu


sendiri yaitu: penghargaan dan penghormatan terhadap nilai-nilai kemanusiaan,
yang sungguh sangat dijamin dalam ajaran Islam. PAI berwawasan pluralis berarti
menjelaskan bahwa Islam menerima (toleran) terhadap berbagai keragaman etnis,
budaya, bangsa dan agama sebagai suatu realita kehidupan, tanpa mengorbankan
prinsip-prinsip akidah yang sudah jelas, tegas dan final (qoth'i).6

Prinsip demokratis dalam Pendidikan Islam yaitu: Adanya kebebasan bagi


pendidik dan peserta didik, yang mana kebebasan di sini meliputi: kebebasan
berkarya, kebebasan mengembangkan potensi dan kebebasan berpendapat.
Persamaan terhadap peserta didik dalam pendidikan Islam. Karena, Islam
memberikan kesempatan yang sama bagi semua peserta didik untuk mendapatkan
pendidikan atau belajar. Penghormatan akan martabat individu dalam pendidikan
Islam. Demokrasi dan pendidikan mempunyai hubungan yang saling menunjang,
karena pendidikan yang sifatnya demokratis akan menempatkan anak sebagai
pusat perhatian. Melalui pendidikan anak-anak ditempatkan sebagai manusia yang
dimanusiakan. Pendidikan hanya memberikan layanan yang kondusif bagi

5
Mursidin, PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS NASIONALISME, Ta’dib: Jurnal
Pendidikan Islam, Vol. 8 No. 1 (2019), 568 -569
6
Darmadi, Konversi Sumber Daya Manusia dalam Ekosistem Pendidikan Islam, ( Gresik,
CV. Jendela Sastra Indonesia Press, 2018), 155
pertumbuhan dan perkembangan optimal anak. pendidikan yang demokrasi adalah
pendidikan yang memberikan kesempatan yang lama kepada setiap anak. 7

C. PAI Berwawasan HAM

Model pendidikan Islam yang berwawasan HAM berpijak pada konsep


fithrah yang menjadi ketentuan normatif dalam mengembangkan dan
mengoptimalkan berbagai potensi kemanusiaan. Konsep ini setidaknya
berimplikasi kepada tiga hal. Pertama, terhadap visi dan orientasi pendidikan ke
depan. Kedua, berhadapan tujuan pendidikan, dan ketiga, terhadap materi dan
metodologi pendidikan. Pendidikan (Islam) dan HAM mempunyai hubungan yang
sangat erat, yaitu dapat dilihat hubungan fungsional dan hubungan simbiosis.8

Kesadaran akan hak asasi manusia didasarkan pada pengakuan bahwa


semua manusia sebagai makhluk tuhan memiliki derajat dan marPibat yang
sama.dengan pengakuan akan prinsip dasar -tersebupsetiap manusia memiliki hak
dasar yang disebut hak asasi manusia. jadi,kesadaran akan adanya hak asasi
manusia mmbuh dari pengakuan Manusia sendiri bahwa mereka adalah sama dan
sederajat. Pengakuan terhadap HAM memiliki dua landasan, sebagai berikut:

1. Landasan yang langsung dan pertama, yakni kodrat manusia kodrat


manusia adalah sama derajat dan martabatnya. Semua manusia adalah sederajat
tanpa membedakan ras,agama.suku,bahasa,dan sebagairiya.

2. Landasan yang kedua dan yang lebih dalam: Tuhan menciptakan


manusia. Semua manusia adalah makhluk dari pencipta yang sama yaitu tuhan
yang maha esa.Karena itu di hadapan tuhan manusia adalah sama kecuali nanti
pada amalnya.

Berbicara tentang Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam kaitannya


sebagai instrument penanaman nilai-nilai HAM, maka tidak dapat dipisahkan dari
7
Irawan, Denny Hermawan, KONSEPTUAL MODEL PENDIDIKAN DEMOKRATIS
PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM, Ta’dib: Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 8 No. 2 (2019), 629
8
Sudirman Sommeng, MODEL PENDIDIKAN ISLAM YANG BERWAWASAN HAK
AZASI MANUSIA (HAM), Jurnal Bimbingan Penyuluhan Islam Volume 1, Nomor 1 Desember
2014, 78
disk:ursus bagaimana konsep Islam tentang HAM itu sendiri. Sebagaimana
diketahui bahwa Islam adalah agama universal yang mengajarkan keadilan bagi
semua manusia tanpa pandang bulu. Sebagai agama kemanusiaan, Islam
meletakkan manusia pada posisi yang sangat mulia. Manusia digambarlean oleh
al-Qur'an sebagai makhluk yang paling semptima dan hams dimuliakan.
Bersandar dati pandangan tersebut, perlindungan dan penghormtan terhadap
HAM dalam Islam tidak lain merupakan tuntutan dad ajaran Islam yang wajib
dilaksanakan oleh setiap pemeluknya. Dalam Islam, sebagaimana dinyatakan oleh
Abu A'la al-Maududi, HAM adalah hak kodrati yang dianugerahkan Allah SWT
kepada setiap manusia dan tidak dapat dicabut atau dikurangi oleh kekuasaan atau
badan apapun. Hak-hak yang berikan Allah itu bersifat kekal dan permanen.9

D. PAI Berwawasan Multikulturalisme

Bentuk integrasi nilai-nilai multikultural dalam pembelajaran pendidikan


agama Islam di sekolah dapat dilihat dari rumusan visi, misi, tujuan dan model
kurikulum, dimana kurikulum yang dikembangkan sesuai dengan kurikulum
pembelajaran PAI yang berwawasan multikultural. Adapun Pelaksanaan integrasi
nilai-nilai multikultural dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di sekolah
pada umumnya dilakukan dalam perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi pembelajaran. Dengan demikian, diharapkan dalam proses
pengintegrasian nilai-nilai multicultural ke dalam pemebelajaran pendidikan
agama Islam dalam menelurkan peserta didik yang memiliki jiwa karakter
toleransi.10

Pengembangan pembelajaran pendidikan agama Islam berwawasan


multikultural dapat menggunakan metode yang sangat beragam. Beberapa metode
yang dapat digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran PAI dalam konteks
multikultural diantaranya seperti yang dikemukakan oleh Abdurrahman an-
9
Kasinyo Harto, REKONSTRUKSI PEMBELAJARAN PENDIDIKaN AGAMA ISLAM
BERWAWASAN HAM, 10
10
Siti Yumnah, MANAJEMEN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DALAM MENGINTEGRASIKAN NILAI-NILAI MULTIKULTURAL UNTUK MEMBENTUK
KARAKTER TOLERANSI, MUDIR (Jurnal Manajemen Pendidikan) Volume 2, Nomor 1, Januari
2020, 18
Nahlawi, yaitu:
a. Metode dialog Qur’ani dan Nabawi
b. Mendidik melalui keteladanan
c. Mendidik melalui aplikasi dan pengamalan.11

Dalam konteks Agama Islam, pendidikan Agama Islam adalah sebagai


salah satu wahana untuk memahami Islam secara kaffah, artinya Pendidikan
Agama Islam (PAI) tidak boleh hanya berfokus pada peningkatan kemampuan
ritual dan keyakinan tauhid semata, melainkan juga meningkatkan akhlak
sosial kemanusiaan serta mampu menumbuhkan daya kritis dan kreatif. Oleh
sebab itu realitas keragaman yang ada pada masyarakat merupakan tantangan
bagi Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk mengembangkan pembelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI) yang berwawasan multikultural. Hal ini
dituntut untuk merefleksikan, termasuk jika perlu merofarmasi semua atau
sebagian komponen kurikulum yang sebelumnya cenderung eksklusif menjadi
kurikulum yang inklusif sehingga fungsi dari pendidikan agama tersebut bisa
tercapai.12

DAFTAR PUSTAKA

An-Nahlawi Abdurrahman, 1995, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah, dan


Masyarakat, Jakarta: Gema Insani Press.

11
Abdurrahman an-Nahlawi, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah, dan Masyarakat
(Jakarta: Gema Insani Press,1995), 204
12
Ellyana, Pembelajaran Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) Berwawasan
Multikultural, Bengkulu, 284
Ellyana, Pembelajaran Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) Berwawasan
Multikultural, Bengkulu.

Harto Kasinyo, REKONSTRUKSI PEMBELAJARAN PENDIDIKaN AGAMA


ISLAM BERWAWASAN HAM.

Irawan, Denny Hermawan, 2019, KONSEPTUAL MODEL PENDIDIKAN


DEMOKRATIS PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM, Ta’dib: Jurnal Pendidikan
Islam, Vol. 8 No. 2 .

Mursidin, 2019, PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS NASIONALISME,


Ta’dib: Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 8 No. 1.

Sommeng Sudirman, 2014, MODEL PENDIDIKAN ISLAM YANG


BERWAWASAN HAK AZASI MANUSIA (HAM), Jurnal Bimbingan Penyuluhan
Islam Volume 1.

Syafi’I Imam, 2015, Tujuan Pendidikan, Jurnal Pendidikan Islam, Volume 6.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
bahasa Indonesia, 1996, Jakarta,balai Pustaka, cet. 7.

Ubaidillah. A dan Abdul Rozak, 2003.


Darmadi, 2018, Konversi Sumber Daya Manusia dalam Ekosistem Pendidikan
Islam, Gresik, CV. Jendela Sastra Indonesia Press.

Yumnah Siti, 2020, MANAJEMEN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA


ISLAM DALAM MENGINTEGRASIKAN NILAI-NILAI MULTIKULTURAL
UNTUK MEMBENTUK KARAKTER TOLERANSI, MUDIR (Jurnal Manajemen
Pendidikan) Volume 2, Nomor 1.

Anda mungkin juga menyukai