Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

MENINGKATKAN KEMAMPUAN DIRI MELALUI SUPERVISI PENDIDIKAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


ETIKA AKADEMIK
Dosen Pengampu:
NINIK HIDAYATI, M.Pd

DISUSUN OLEH :
1. ACHMAD FALIH
2. DIAN SEPTIANA PURNAMA SARI (192502005)
3. FIDA ULARIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA (IAINU)

TUBAN

2022
A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini, pendidikan banyak dibicarakan dan menjadi dambaan bagi setiap insan.
Manusia akan menyadari bahwa hidup membutuhkan belajar, guna memperoleh
pengalaman dalam menemukan hakikat kemanusiaanya. Manusia belajar memerlukan
bantuan dalam setiap proses pembelajaranya. Pembelajaran yang dimaksud adalah
didalamnya yang terdapat bantuan, suport, sharing dan penyelia ( supervisor ) supaya
dapat berdialog serta membantu dalam meningkatan kemampuan pribadi maupun profesi.
Dalam meningkatkan dan mengembangkan kemampuan dirinya, seorang guru yang
memiliki kualitas kemampuan yang tinggi akan mudah dalam menyelesaikan problem-
problem yang dihadapi dalam menjalankan tugasnya. Begitupun sebaliknya, jika seorang
guru tidak mau meningkatkan dan mengembangkan kemampuanya maka akan sulit untuk
mengatasi probelmatika yang menghampirinya. Salah satu alat untuk mengingkatkan
kemampuan diri adalah dengan adanya supervisi pendidikan.
Hendaknya setiap guru selalu bersedia untuk disupervisi oleh supervisor. Dengan
begitu seorang guru akan mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi selama
mengemban tugas. Sehingga seorang guru dapat mengetahui sejauh mana kemampuanya
dan dapat memperbaiki apa yang harus di perbaiki, serta kemampuan diri dalam berprofesi
dapat bertumbuh kembang dengan melalui supervisi ini.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa hakikat dan prinsip supervisi pendidikan ?
2. Apa saja teknik dan pendekatan supervisi pendidikan ?
3. Apa peran supervisi pendidikan dalam peningkatan kemampuan diri guru ?

C. TUJUAN
1. Mendeskripsikan hakikat dan prinsip supervisi pendidikan
2. Mendeskripasikan teknik dan pendekatan-pendekatan supervisi pendidikan
3. Mendeskripsikan peran supervisi pendidikan dalam peningkatan kemampuan diri guru
BAB II
(PEMBAHASAN)

A. HAKIKAT DAN PRINSIP SUPERVISI


Hakikat Supervisi
Supervisi tidak dapat disingkirkan kedudukanya dengan dunia pendidikan.
Supervisi memiliki peranan penting dalam pendidikan karena menjadi salah satu
penentu keberhasilan. Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasimerupakan rangkaian
dari progam supervisi. Progam tersebut dilakukan oleh supervisor yang profesional.
Secara etimologis, supervisi berasal dari bahasa inggris “supervision” yang
artimya kepengawasan.adapun definisi supervisi menurut beberapa ahli diantaranya :
a. Menurut Kimball Wiles, sipervisi merupakan bantuan pengembangan situasi
belakar mengajar supaya lebih baik.
b. Menurut Adams dan Dickey dalam buku Basic Principle of Supervision (1959 : 2),
supervisi adalah progam yang berencana untuk memperbaiki pengajaran.
c. Menurut Purwanto (1987), mendefinisikan bahwa supervisi adalah suatu aktifitas
pembinaan yang direncanakan untuk membantu guru dan pegawai sekolah dalam
melakukan pekerjaan secara efektif.
d. Dalam Depdiknas merumuskan supervisi sebagai Pembinaan yang diberikan
kepada seluruh staf sekolah agar mereka dapat meningkatkan kemampuan untuk
mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik.
Dari beberapa pendapat ahli diatas, dapat dirumuskan bahwa supervisi merupakan
sebuah usaha memberi layanan kepada guru-guru baik secara individual maupun
secara kelompok guna memperbaiki pengajaran.
Prinsip-Prinsip Supervisi
Dalam pelaksanaan supervisi pendidikan tidak terlepas akan pertimbangan
prinsip-prinsip yang ada, berikut ini adalah prinsip-prinsip supervisi :
1. Prinsip Ilmiah (Scientific)
Prinsip ilmiah mengandung ciri-ciri sebagai berikut :
a. Kegiatan supervisi dilaksanakan berdasarkan data objektif yang diperoleh dalam
kenyataan pelaksanaan proses KBM
b. Untuk memperoleh data perlu diterapkan alat perekam data seperti angket,
observasi, percakapan pribadi dan seterusnya.
c. Supervisi dilaksanakan secara sistematis, berencana dan kontinu
2. Prinsip Demokratis
Prinsip demoktratis ini mengandung makna menjunjung tinggi harga diri dan
martabat guru, bukan berdasarkan atasan atau bawahan tetapi rasa kesejawatan.
Jika Servis dan bantuan yang diberikan kepada guru berdasarkan hubungan
kemanusiaan yang akrab dan penuh kehangatan, maka guru-guru akan merasa
aman dan nyaman dalam mengembangkan tugasnya.
3. Prinsip Kerja Sama
Dalam hal ini, supervisi berprinsip untuk mengembangkan usaha bersama
sehingga mereka merasa tumbuh bersama.
4. Prinsip Konstruktif dan kreatif
Setiap guru akan merasa termotifasi dalam mengembangkan potensi
kreativitas kalau supervisi mampu menciptakan suasana kerja yang
menyenangkan.1

B. TEKNIK DAN PENDEKATAN SUPERVISI


TEKNIK SUPERVISI
Supervisi memiliki beberapa teknik dalam pelaksanaanya agar mempermudah
dalam pencapaian tujuan yang direncanakan. Berikut merupakan teknik supervisi
pendidikan.
a. Teknik yang bersifat individual
- Kunjungan kelas,
- Observasi kelas
- Percakapan pribadi
- Penyeleksi berbagai sumber materi untuk mengajar
- Inter-Visitasion
- Menilai diri sendiri
b. Teknik yang bersifat kelompok
Teknik yang bersifat kelompok adalah teknik supervisi yang dilakukan secara
bersama-sama oleh supervisor dengan menggabungkan sejumlah guru dalam satu
kelompok, misalnya :
- Pertemuan orientasi bagi guru baru
- Panitia penyelenggara
- Rapat guru
- Studi kelompok antar guru

1
Syaiful sagalam Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Pendidik (Bandung:Alfabeta, 2012) : 20
- Berbagi pengalaman
- Workshop
- Seminar

PENDEKATAN SUPERVISI
Menurut Soetjipto, Terdapat tiga pendekatan supervisi pembelajaran yaitu,
1. Pendekatan Humanistik
Pendekatan humanistik menempatkan guru sebagai makhluk yang punya pikiran,
rasa dan kehendak yang bisa terus berkembang. Dalam proses pembinaan guru
mengalami perkembangan yang terus menerus. Guru pun memiliki kebutuhan
untuk berkembang dan berubah, sehingga makin lama guru mengemban makin
dapat mandiri, dan bersedia mengambil tanggung jawab terjadinya perubahan.
2. Pendekatan Kompetensi
Pendekatan kompetensi memiliki makna bahwa guru harus mempunyai kompetensi
tertentu untuk menjalankan tugasnya. Dalam konteks ini tujuan supervisi
membentuk kompetensi minimal yang harus dikuasai guru.guru yang tidak
memenuhi kompetensi itu dianggap kurang produktif.
3. Pendekatan Klinis
Pendekatan klinis berasumsi bahwa proses belajar guru untuk berkembang selalu
terkait dengan proses belajar guru sendiri, yang bersifat invidual. Pendekatan klinis
merupakan proses tatap muka antara supervisor dengan guru membicarakan
masalah mengajar dan yang berhubungan dengannya, oleh karenanya dalam
supervisi klinis, supervisor dan guru sebagai teman sejawat dalam memecahkan
masalah-masalah pembelajaran. Adapun sasaran supervisi klinis yaitu perbaikan
pengajaran, bukan kepribadian guru.
4. Pendekatan Profesional
Pada pendekatan ini berasumsi bahwa tugas utama seorang guru adaah mengajar,
sehingga sasaran supervisi harus mengarah pada hal yang menyangkut tugas
mengajar, bukan hanya pada administrasi saja.

C. PERAN SUPERVISI PENDIDIKAN DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN DIRI GURU


Setiap guru selalu berusaha meningkatkan dan mengembangkan kemampuan
dirinya, dengan memiliki kualitas kemampuan yang tinggi akan mudah dalam
menyelesaikan problem-problem yang dihadapi dalam menjalankan tugasnya.
Sebaliknya bila seorang guru tidak mau meningkatkan dan mengembangkan
kemampuannya maka akan sulit untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi. Salah
satu piranti atau alat untuk meningkatkan kemampuan diri yaitu supervisi pendidikan.
Setiap guru yang selalu bersedia untuk disupervisi supervisor, baik supervisi langsung
dan atau tidak langsung bahkan mengundang supervisor. Secara terencana dan
berkesinambungan seorang guru akan mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapinya.
Selanjutnya melakukan perbaikan-perbaikan, maka kemampuan seorang guru dapat
tumbuh kembang.
Supervisi bukanlah ajang mengadili melainkan aktivitas membantu guru untuk
keluar dari kesulitan-kesulitan yang dihadapi, dan sekaligus mendorong untuk
menumbuh-kembangkan atau meningkatkan kemampuannya dan pekerjaannya. Kegiatan
supervisi, tujuannya adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar
mengajar. Dapatlah dipahami ciri utama supervisi yaitu perubahan; dalam arti
peningkatan ke arah efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran. Supervisi sebagai alat
atau sarana. Melalui supervisi seorang guru termotivasi untuk berubah, tumbuh dan
meningkat kemampuan dan pekerjaannya dalam rangka meningkatkan efektivitas dan
efisiensi proses pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai