PENDIDIKA
N
OLEH :
KELOMPOK 6
MEMBERS OF
THE
GROUP :
1) HANANDA (220110142)
2) DWI RAHAYU NINGSIH (220110134)
3) RIRIN FATIRAH (220110126)
4) FARID ALFI RISKITA (220110133)
TOPIC OF DISCUTION
:
HAKIKAT SUPERVISI
PENDIDIKAN
PRINSIP-PRINSIP SUPERVISI
PENDIDIKAN
—Sukatin,2016
2
itle. P5
Book T
PRINSIP-PRINSIP
SUPERVISI
PENDIDIKAN
a. Praktis, artinya dapat dikerjakan sesuai dengn situasi dan kondisi yang ada
b. Fungsional, yakni supervisi dapat berfungsi sebagai sumber informasi bagi
pengembangan manajemen dan peningkatan poses belajar dan mengajar.
c. Relevansi, artinya pelaksanaan supervisi seharusnya sesuai dan menunjang pelaksanaan
yang berlaku.
d. Ilmiah, artinya supervisi perlu dilaksanakan secara : Sistematis,terprogram dan
berkesinambungan; Objektif, bebas dari prasangka; Menggunakan prosedur dan instrumen
yang sah dan terandalkan; Di dasarkan pada pendekatan sistem.
e. Demokrasi, artinya proses yang ditempuh untuk pengambilan keputusan ialah melalui
musyawarah untuk mencapai mufakat.
f. Kooperatif, prinsip kooperatif mengharuskan adanya semangat
kerja sama antar supervisor dengan supervisi. Hasil krya manusia
dapat dicapai seoptimal mungkin apabila terjalin kerja sama yang
baik antara manusia-manusia yang terlibat dalam suatu usaha yang
dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan bersama, khususnya untuk
peningkatan kualitas tenaga kependidikan yang profesional.
g. Konstruktif dan Kreatif, ialah supervisi yang didasarkan atas
prinsip konstruktif dan kreatif akan mendorong kepada orang yang
dibimbingnya untuk memperbaiki kelemahan atau kekurangannya
serta secara kreatif berusaha meningkatkan prestasi kerjanya.
TEKNIK DAN PENDEKATAN
SUPERVISI PENDIDIKAN
Teknik supervisi pendidikan
1. Kunjungan Sekolah( Kunjungan Supervisi), dilakukan oleh kepala sekolah atau
pengawas/penilik. Untuk mengamati proses kerja, alat yang dipakai, metode yang
digunakan. Hasil observsi dianalisis kemudian didiskusikan dengan guru, serta
disusun program yang baik untuk memperbaiki proses belajar-mengajar.
2. Pembicaraan Individual, merupakan teknik supervisi yang efektif sebab memberi
kesempatan seluas-luasnya bagi kepala sekolah atau pengwas/penilik untuk
berbicara langsung dengan guru tntang masalah yang berkaitan dengan profesional
pribadi mereka.
3. Diskusi Kelompok, merupakan suatu kegiatan kelompok dalam situasi tatap
muka, bertukar informasi atau untuk memutuskan suatu keputusan tertentu, serta
membina kerja sama antara guru-guru saling mengisi, saling membantu dalam
usaha meningkatkan kemampuan mereka.
4. Demonstrasi Mengajar, yakni teknik yang
sebaiknya disusun secara teliti dan mengumatakan
penekan, yang di anggap penting. Setalah dilakukan
demonstrasi diadakan diskusi tentang
aspek yang ditekankan dan permasalahan yang ada.
5. Kunjungan kelas antar guru, yakni teknik yang
biasanya lebih efektif dan disukai karena
menciptakan keakraban antara sesama guru.
6. Lokakarya, merupakan suatu kesempatan untuk
bekerjasama, mempertemukan ide-ide,
mendiskusikan masalah bersama atau meningkatkan
kemampuan pribadimguru dalam bidang profesi
masing-masing.
7. Orientasi, pada situasi baru, sebelum
melaksanakan tugasnya pada lingkungan baru, guru
perlu diberikan kesempatan untuk beradaptasi
terhadap lingkungan dan tugas baru.
Pendekatan Supervisi Pendekatan Klinis, pendekatan ini adalah
Pendidikan bahwa proses belajar guru untuk berkembang
dalam jabatannya tidak dapat dipisahkan dari
proses belajar yang dilakukan guru itu.
Pendekatan profesional, pendekatan ii adalah
Pendekatan Humanistik, supervisor
percaya bahwa guru mampu melakukan bahwa karena tugas utama profesi guru itu
analisi dan memecahkan masalah yang adalah mengajar maka sasaran supervisi juga
dihadapinya dalam tugas mengajarnya. harus mengarahkan pada hal-hal yang
Pendekatan Komptensi, pendekatan ini menyangkut tugas mengajar itu.
mempunyai makna bahwa guru harus
mempunyai komptensi tertentu untuk
melaksanakan tugasnya.
PENINGKATAN
KEMAMPUAN
DIRI MELALUI SUPERVISI
PENDIDIKAN
-Imam Syafi’i
THANK FOR YOUR
ATTENTION