Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM SATUAN OPERASI

KONVERSI SATUAN

Disusun Oleh:
NAMA : MADRAS
NIM : 2021C1A012
PRODI : TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
Kelompok : 3 (tiga)

NamaKo. Asisten :LUSI HARDIANINGSIH

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
2022
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan ini dibuat sebagai syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Satuan operasi.

Mataram, 25 November 2022

Mengetahui,

Co.Ass                                         Praktikan

                                                      MADRAS                  


 NIM:2021C1A012

Mengetahui

Dosen Pembimbing

Dr.Nurhayati,S.T.P..M.P
NIDN: 0824098502
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya, dan tidak lupa pula kita sertakan salawat dan salam kepada nabi kita yang terakhir
yaitu nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari jaman jahiliah menuju ke jaman
islamiyah, sehingga kami berhasil menyelesaikan laporan praktikum SATUAN OPERASI
tentang “KONVERSI SATUAN “ ini dengan tepat pada waktunya.
Laporan ini berisikan informasi yang berkaitan dengan ”KONVERSI SATUAN”.
Diharapkan laporan ini dapat memberikan banyak informasi kepada kita semua dan bagi para
pembacanya.
Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan
laporan ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala
usaha saya. Aamiin

Bima, 25 November 2022

MADRAS
BAB I.

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari tentu kita selalu bersinggungan dengan kegiatan mengukur
baik panjang, massa, maupunwaktu. banyak sekali kegiatan sehari-sehari yang menggunakan
besaran dan satuan misalnya pada saat mengukur panjang tali atau jarak suatu benda.
kebendalain, menimbang berat beras atau gandum , menghitung waktu tempuh dari rumah ke
kampus, dan lain-lain.

Panjang massa, dan waktu yang sering kita gunakan disebut besaran, sedangkan ukuran
yang menyatakan besaran disebut satuan seperti meter untuk panjang, kilogram untuk massa,
dan detik untuk waktu. Besaran adalah suatu pernyataan yang mengandung pengertian
ukuran dan memiliki satuan atau hal-hal yang akan diketahui ukurannya. Menurut ada
tidaknya arah, besaran di bagi menjadi 2, yaitu besaran vector, dan besaran skalla. besaran
vector merupakan besaran yang mempunyai nilai dan arah, misalnya percepatan dan berat
benda. Besaran skalla merupakan besaran yang hanya mempunyai nilai saja, misalnya mass
abenda. Satuan adalahsesuatu yang digunakan ubtuk membandingkan ukuran suatu besaran.

Melihat dari indukknya, besaran dibagi menjadi 2 yaitu besaran pokok dan besaran
turunan. Besaran pokok adalah besaran yang sudah ditetapkan terlebih dahulu didalam fisika
dikenal 7 bezsaran pokok yaitu panjang, massa, wzaktu, suhu , kuatarus, intesitascahaya, dan
jumlahzat. Sedangkan besaran trunan merupakan besaran yang diturunkan dari satu atau
lebih besaran pokok. Karena besaran turunan merupakan kombinasi dari besaran pokok, mak
asatuan besaran turunan juga merupakan kombinasi satuan dari besaran pokok. aturan yang
menentukkan besaran turunan adalah sebagai berikut :

1. Jika satuan besaran turunan merupakan perkalian besaran pokok, satuan besaran
turunan juga merupak perkalian satuan besaran pokok
2. Jika suatu besaran turunan itu juga merupakan pembagian besaran pokok, maka
satuan besar turunan itu juga merupakan pembagian besaran satuan pokok.

1.2  Tujuan Praktikum

1. Untuk mengubah satuan – satuan dan fungsi persamaan dalam massa, Panjang, gaya,
dan lain – lain.
2. Untuk menjumlahkan, mengurangi, membagikan, dan mengkalikan satuan.
BAB II.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kesulitan Dalam Penggunaan Satuan

Penggunaan satuan yang beraneka ragam dapat menimbulkan beberapa kesulitan.


Kesulitan pertama yaitu, kesulitan dalam menentukan faktor konversi apabila ingin beralih dari
suatu satuan ke satuan lain. Kesulitan kedua adalah memerlukan banyak alat ukur yang sesuai
dengan satuan yang digunakan. Oleh karena itu, pada tahun 1960 suatu perjanjian internasional
menerapkan sistem metrik sebagai system satuan internasional (SI). Sistem metrik menggunakan
meter untuk satuan panjang, kilogram untuk satuan massa, dan sekon untuk satuan waktu.
(Setiabudidaya, 2008 ) 

2.2 Acuan Dalam Perbedan Satuan

Setiap besaran (fisika) selalu memiliki satuan dan sebuah besaran dapat memiliki lebih
dari 1 sistem satuan. Misalnya, satuan massa dapat berupa kg (dalam system Satuan
Internasional=SI) atau slug (dalam system British). Satuan merupakan ukuran pembanding yang
telah diperjanjikan terlebih dahulu sehingga setiap satuan pasti telah memiliki acuan pembanding
yang bernilai tetap. Acuan itu disebut satuan standar. (Murdaka, 2008)
BAB III.

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat Praktikum

Hari/ Tanggal :Selasa 25 November 2022


Waktu : 14 : 00 WITA - Selesai
Tempat praktikum: Laboratorium sumber daya lahan dan air, Fakultas Pertanian Universitas
Muhammadiyah Mataram

3.2. Alat dan Bahan Praktikum

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum adalah table konversi dan kalkulator

3.3. Prosedur Kerja

Langkah-langkah kerja yang dilakukan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

a. Setiap kelompok di berikan soal-soal koversi satuan oleh asisten.


b. Praktikan di harapkan dapat mengerjakan soal-soal tersebut dengan mengetahui
satuan-satuan yang telah di jelaskan oleh asisten sebelumnya.
BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

4.1. Tabel Hasil Pengamatan


Pertanyaan Jawaban
Apa yang dimaksud dengan satuan ... ? Satuan adalah sesuatu yang digunakan
untuk menyatakan ukuran besar atau
kuantitatif entititas fisik.

Mengapa konversi satuan perlu dilakukan ? Karena melalui konversi satuan kita
dapat mengubah satuan-satuan dan
fungsi persamaan dalam  massa,
panjang, gaya, dan lain-lain, dan untuk
menjumlahkan, mengurangi,
membagikan dan mengalikan satuan.

4.2. Hasil Perhitungan


1. Si A mengendarai motornya dengan kecepatan 72 km/jam. Si B mengendarai motornya
dengan kecepatan 20 m/s. Yang manakah lebih dulu sampai ?
2. Jika sebuah mobil menempuh jarak Jakarta-Bandung dengan kecepatan 10 m/s dan
sebuah bis dengan kecepatan 150 % dari kecepatan mobil tersebut. Berapa kecepatan bis
tersebut dalam km/h ?
3. Ubahlah 3 joule + 55 btu = ....... btu
4. 1,46 kg/m³ = .... lb/ft³
5. 0,74 g/l = .... lb/ft³

Jawaban :
1. 72 km x 1000 m x 1 jam ...... m/s
jam 1 km 3600
= 72 x 1000
3600
= 72,000
3600
= 20 m/s
dapat disimpulkan bahwa, kedua motor tersebut sampai pada waktu bersamaan karena
kecepatan kedua motor sama.
1. dik : kecepatan mobil, 10 m/s
kecepatan bis, 150 % 1,5

150 % x 10 m/s = 150 % x 10


= 1,5 x 10
= 15

2. 3 joule = 28,452
55 btu
28,452 0,00284
0,00284 + 55 = 55,00284

3. dik : 1 lb = 453 gr
1l = 1 dm³
1 dm³ = 1000 cm³
1 ft = 30,48 cm
1 ft³ = (30,48)³ cm³
= 28316,84659 cm³
1 L = 1000 cm³
1 L = ft³ = 0,03531 ft³
4. 0,47 g l = ...... lb/ft³
= 0,462632139 lb/ft³

BAB V

PEMBAHASAN

Pada percobaan ini dapat kita ketahui bahwa satuan adalah sesuatu yang digunakan untuk
membandingkan ukuran suatu bahan atau juga sebagai ukuran untuk menyatakan besaran atau
satuan.

Satuan Internasional adalah satuan yang  diakui penggunaannya secara internasional serta


memiliki standar yang sudah baku. Satuan ini dibuat untuk menghindari kesalahpahaman yang
timbul dalam bidang ilmiah karena adanya perbedaan satuan yang digunakan. Pada awalnya,
Sistem Internasional disebut sebagai Metre Kilogram Second  (MKS). Selanjutnya
pada Konferensi Berat dan Pengukuran Tahun 1948, tiga satuan yaitu newton (N), joule (J),
dan watt ditambahkan ke dalam SI. Akan tetapi, pada tahun 1960, tujuh Satuan Internasional
dari besaran pokok telah ditetapkan yaitu meter, kilogram, sekon, ampere, kelvin, mol, dan
kandela.

Konversi satuan merupakan cara untuk mengubah satuan yang ada kedalam satuan
Standar Internasional ataupun sebaliknya. Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur atau
dihitung yang dinyatakan dengan angka dan mempunyai satuan. Besaran menyatakan sifat dari
suatu benda. Sifat ini dinyatakan dalam angka melalui hasil pengukuran. Oleh karena itu, satu
besaran berbeda dengan besaran lainnya, maka ditetapkan satuan untuk setiap besaran. Besaran
harus mempunyai 3 syarat, yaitu dapat diukur atau dihitung, dapat dinyatakan dengan angka-
angka atau mempunyai nilai dan mempunyai satuan. Besaran sendiri terbagi menjadi 2, yaitu
besaran pokok dan besaran turunan. Besaran Pokok adalah besaran yang ditentukan lebih dulu
berdasarkan kesepatan para ahli fisika. Besaran pokok yang paling umum ada 7 macam, yaitu
panjang (m), massa (kg), waktu (s), suhu (K), kuat arus listrik (A), intensitas cahaya (cd), dan
jumlah zat (mol), dimana besaran pokok ini diperoleh dari pengukuran secara langsung. Besaran
turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Besaran ini ada banyak macamnya
sebagai contoh gaya (N) diturunkan dari besaran pokok massa, panjang dan waktu. Volume
(meter kubik) diturunkan dari besaran pokok panjang, dan lain-lain. Besaran turunan mempunyai
ciri khusus, yaitu diperoleh dari pengukuran langsung dan tidak langsung, mempunyai satuan
lebih dari satu dan diturunkan dari besaran pokok.

Besaran pokok adalah besaran yang nilai satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan
tidak diturunkan dari besaran yang lain. Besaran turunan adalah besaran yang dapat diturunkan
atau didefinisikan dari besaran pokok. Satuan besaran turunan disesuaikan dengan satuan besaran
pokoknya. Salah satu contoh besaran turunan yang sederhana ialah luas. Luas merupakan hasil
kali dua besaran panjang, yaitu panjang dan lebar. Oleh karena itu, luas merupakan turunan dari
besaran panjang

Satuan didefinisikan sebagai pembanding dalam suatu pengukuran besaran. Setiap besaran
mempunyai satuan masing-masing, tidak mungkin dalam 2 besaran yang berbeda mempunyai
satuan yang sama. Apabila ada dua besaran berbeda kemudian mempunyai satuan sama maka
besaran itu pada hakekatnya adalah sama. Sebagai contoh gaya (F) mempunyai satuan newton
dan berat (w) mempunyai satuan newton. Besaran ini kelihatannya berbeda tetapi sesungguhnya
besaran ini sama yaitu besaran turunan gaya.
Dari hasil pengamatan, ada bebera pasatuan yang dikonversikan. Kemudian dihitung
berdasarkan besaran yang ditanyakan. Namun, secara teori dalam konversi, tidak bisa
mengkonversikan antara satuan yang satu dengan satuan yang lain dan berbeda. Contohnya
satuan panjang ingin kita konversikan menjadi satuan berat.
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

            Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan yang telah dilakukan pada praktikum ini,
dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Satuan Internasional adalah satuan yang  diakui penggunaannya secara internasional serta


memiliki standar yang sudah baku.
2. Tahun 1960, tujuh Satuan Internasional dari besaran pokok telah ditetapkan yaitu meter,
kilogram, sekon, ampere, kelvin, mol, dan kandela.
3. Untuk memudahkan pernyataan dalam pengukuran dikenal dengan nama konversi satuan
ukuran.
4. Besaran pokok adalah besaran yang nilai satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan
tidak diturunkan dari besaran yang lain.
5. Besaran turunan adalah besaran yang dapat diturunkan atau didefinisikan dari besaran
pokok.

6.2. Saran

a. Adapun saran yang dapat diberikan dalam praktikum ini adalah dalam proses mengukur
atau menghitung suatu besaran harus memperhatikan satuan yang akan digunakan, karena
konversi di setiap negara memiliki satuan yang berbeda. Oleh karena itu, diharapkan
praktikan lebih teliti dalam melakukan penjumlahan, pengurangan, pembagian dan
perkalian dalam menyamakan nilai dari suatu besaran.

b. Praktikan harus memperhatikan setiap penjelasan dan arahan dari Co. Asisten dalam
praktikum.

           
DAFTAR PUSTAKA

Anonym, 2011. Satuan Besaran Fasis. http://hannypoeh.wordpress.com/2011/12/17/. (Diakses


17 Desember 2013)

Murdaka, Bambang. 2008. Fisika Dasar. Andi Yogyakarta. Yogyakarta

Setiabudidaya, Dedi. 2008. Modul Praktikum Fisika Dasar I. Laboratorium Dasar  Bersama.
Unsri Indralaya.

Akhirudin, T. 2008. Desain Alat Destilasi Air Laut dengan Sumber Energi Tenaga Surya
sebagai Alternatif Penyediaan Air Bersih. IPB Press. Bogor

Alakali, Joseph S., Sunday O. Eze, and Michael O. Ngadi., 2012. Influence of Variety and
Processing Methods on Specific Heat Capacity of Crude Palm Oil. International Journal
of Chemical Engineering and Applications, Vol. 3 (5) : 300 – 302. McGill University.
Canada
Anonim. 2012. Rancang Bangun Alat Konversi Air Laut Menjadi Air Minum Dengan Proses
Destilasi Sederhana Menggunakan Pemanas Elektrik.

Anda mungkin juga menyukai