PERCOBAAN I
(Mikrobiologi Dasar)
Kelompok : 7
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah NA (Nutrien Agar), PDA
(Untuk Jamur), Alkohol, Aquadest.
1.1 Hasil
Hasil yang didapat pada praktikum ini adalah :
4.2 Pembahasan
Pada Praktikum yang kedua yaitu “Konversi Satuan”, yang bertujuan untuk
mengubah satuan-satuan dan fungsi persamaan dalam massa, panjang, gaya dan
lain-lain, dan Untuk menjumlahkan, mengurangi, membagikan dan mengalikan
satuan. Sebelum melakukan praktikum ini, terlebih dahulu kita harus mengetahui
beberapa istilah yang berkaitan dengan Konversi satuan. Konversi satuan
merupakan cara untuk mengubah satuan yang ada kedalam satuan SI atau
sebaliknya. Besaran adalah suatu pernyataan yang mengandung pengertian ukuran
dan memiliki satuan atau hal-hal yang akan diketahui ukurannya Satuan adalah
sesuatu yang digunakan untuk menyatakan suatu ukuran besar. Satuan atau satuan
ukur atau unit digunakan untuk memastikan kebenaran pengukuran atau sebagai
nilai standar bagi pembanding alat ukur, takar, timbang dan perlengapannya untuk
melindungi kepentingan umum.
Terdapat pada tabel 1 yaitu Data Pengukuran yang dilakukan ukur dimensi
dalam 4 sampel yaitu balok, kelereng, batu dan tabung. Pada pengukuran balok
ditimbang dengan berat 58,97gr , Panjang 9,4cm , lebar 3cm , tinggi 2,5cm
didapat hasil volume 70,5cm³ dan pada densitas didapat hasil 0,836gr/cm³.
Kelereng ditimbang dengan berat 5,52gr , diameter 1,46gr didapat hasil volume
1,628cm³ dan pada densitas didapat hasil 3,391gr/cm³. Batu ditimbang dengan berat
5,69gr dengan volume batu 2ml didapat hasil densitas 2,845 gr/cm³ dan Tabung
ditimbang dengan berat 31,76gr , tinggi 8,8cm , diameter 5,4cm didapat hasil volume
batu 201,457cm³ dan pada densitas didapat hasil 0,157gr/cm³.
Tabel 2 data pengukuran suhu dilakukan 2 sampel yaitu air kran dengan air
isi ulang. Pada pengukuran suhu pertama-tama ditimbang 50 mL air kran dan
didapat hasil sebesar 49,08gr Lalu diukur suhunya yaitu sebesar 27 °C. Kemudian
dipanaskan selama 2 menit. Selanjutnya diukur kembali suhunya yaitu mencapai
40 °C. Lalu dikonversikan dalam satuan °F dan K. Begitu pula dengan air isi
ulang, dilakukan dengan mekanisme yang sama. Ditimbang 50 mL air isi ulang
dan didapat hasil sebesar 48,95gr. Lalu diukur suhunya yaitu sebesar 26 °C.
Kemudian dipanaskan selama 2 menit. Selanjutnya diukur kembali suhunya yaitu
mencapai 50 °C. Lalu dikonversikan dalam satuan °F dan K. Pada pengukuran
setelah dipanaskan selama 2 menit suhu air kran dan air isi ulang terjadi
perbedaan suhu yaitu sebesar 10 °C.
Pada tabel 3 terdapat data pengukuran densitas fluida cair yang dilakukan 6
sampel berbeda yaitu air kran, air minum dalam kemasan, larutan garam 10%,
larutan garam 20%, larutan garam 30% dan larutan garam 40%. Pada pengukuran
densitas pertama-tama sampel ditimbang piknometer kosong , dimasukkan fluida
(air kran, air minum, larutan garam 10% , larutan garam 20% kedalam piknometer
tersebut). Pertama-tama sampel ditimbang kemudian didapat hasil pada air kran
27,85gr , air minum kemasan 27,21gr , larutan garam 10% 30,56gr , larutan garam
20% 32,56gr , larutan garam 30% 34,32gr dan larutan garam 40% 35,36gr.
Volume yang sama sebesar 25ml. Kemudian didapat hasil densitas fluida air kran
1,114gr/ml , air minum dalam kemasan 1,0884gr/ml , larutan garam 10%
1,222gr/ml , larutan garam 20% 1,30gr/ml , larutan garam 30% 1,37gr/ml dan
larutan garam 40% 1,41gr/ml.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dapat ditarik beberapa kesimpulan antara
lain:
1. Konversi satuan merupakan cara untuk mengubah satuan yang ada ke satuan
SI atau sebaliknya.
2. Konversi satuan diperlukan karena dapat memudahkan dalam pengukuran
serta untuk mengetahui konversi satuan setiap benda.
3. Besaran dalam fisika diartikan sebagai sesuatu yang bisa diukur, serta
memiliki nilai besaran dan satuan. Sedangkan satuan yaitu sesuatu yang bisa
digunakan sebagai pembanding dalam pengukuran.
4. Pengubahan satuan pada dasarnya yaitu merubah nilai besaran dari satuan
yang satu ke satuan yang lain.
5. Semakin banyak larutan garam maka semakin berat massa air.
6. Semakin banyak garam yang dimasukkan ke dalam air maka semakin susah
untuk garam tersebut larut pada air tersebut.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan dalam praktikum ini adalah dalam proses
mengukur hendaklah menggunakan alat ukur yang tepat dan memperhatikan
satuan yang akan digunakan, karena konversi disetiap benda memiliki satuan yang
berbeda. Oleh karena itu, diharapkan praktikan lebih teliti dalam melakukan
pengurangan, penjumlahan, pembagian, perkalian dan juga pada saat mengukur
benda yang ingin diteliti juga menyamakan nilai dari suatu besaran dan
membedakan suatu besaran dengan tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Handayani, S., Damari, A., 2009. Fisika untuk SMA dan MA kelas X. Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta. Diakses pada tanggal
19 September 2023
Setia, Dedi. 2008. Modul Praktikum Fisika Dasar I. Laboratorium Dasar Bersama.
Unsri Indralaya.
LAMPIRAN
2) Kelereng
Diameter Kelereng = 1,4 + 0,06
= 1,46 cm
1
r= d
2
1
r= ×1 , 46
2
r = 0,73 cm
Volume Kelereng = 4 ³
πr
3
= 4 ³
×3 , 14 × 0 ,73
3
= 4
×3 , 14 × 0,389
3
= 1,628 cm³
4) Tabung
1
r= d
2
1
r= ×5 , 4
2
r = 2,7 cm
²
Volume Tabung = πr t
= 3,14 × 2,7² × 8,8
= 3,14 × 7,29 × 8,8
= 3,14 × 64,152
201,437 cm³
°C ke °F
° = 9
( × t ¿+32
F 5
= 9
( × 27 ¿+32
5
= 80,6
°C ke °K
° = 9
( × t ¿+32
F 5
= 9
( × 26 ¿+32
5
= 78,80 °F
Suhu Akhir °K
°K = 5
(122° −32)+273
9
= 323,15°K
Suhu Akhir °C ke °F
° = 9
( × t ¿+32
F 5
= 9
( × 40 ¿+32
5
= 104 °F
°C ke °F Akhir
° = 9
( × t ¿+32
F 5
= 9
( × 50¿ +32
5
= 122 °F
2) Air Kemasan
Massa = m₂ - m₁
= 45,89 – 18,68
= 27,21 gram
Densitas Fluida
massa fluida (gr)
ρ=
volume fluida (ml)
1) Air Kran
ρ = massa fluida (gr)
volume fluida (ml)
= 27 , 85
25
= 1,114 gram/ml
2) Air Kemasan
Ρ = massa fluida (gr)
volume fluida (ml)
= 27 , 21
25
= 1,088gram/ml