Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

SATUAN OPERASI
ACARA I
KONVERSI SATUAN

Disusun Oleh :

Nama : Doni Angga Pebrian


NIM : 2022C1B054
Kelompok :2 (Dua)
Nama Ko. Asisten : Lusi Hardianingsih (2020C1A016)

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
2023
BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Makanan adalah salah satu kebutuhan pokok manusia, manusia tidak bisa
lepas dari yang namanya makan. Makanan tersebut akan diperoses dengan
berbagai olahan baik dalam segi rasa, bentuk maupun warna pada makanan
tersebut secara alami maupun dimodifikasi. Dalam ilmu pangan kita dituntut
untuk menghitung lamanya proses pengangkutan maupun pengolahan dari pasca
panen sampai dengan menjadi barang setengah jadi maupun barang jadi yang
siap dipasarkan ke konsumen. Setiap proses pengolahan maupun pengangkutan
tersebut memiliki besaran dan satuan yang berbeda-beda yang akan diukur.
Satuan adalah pembanding suatu hasil pengukuran dengan pengukuran yang
lain. Satuan-satuan di setiap negara tidak selalu sesuai dengan sistem satuan
yang diakui secara internasional yang dinamakan Sistem Internasional atau biasa
disebut SI. Contohnya di Indonesia menggunakan satuan meter untuk panjang
suatu benda, sedangkan di Inggris yang digunakan adalah feet. Untuk mengubah
satuan-satuan tersebut menjadi satuan S1 ataupun untuk mengubah
kebalikannya, dibutuhkan suatu cara yang dikenal dengan konversi satuan.
Konversi satuan berfungsi untuk menganalisis benar atau salahnya suatu
persamaan. Selain itu dengan adanya konversi satuan memudahkan kita
mengukur objek yang lebih besar yang mungkin bila kita menggunakan satuan A
objek tersebut tidak dapat terukur.
Pengubahan satuan sering kita hadapi dalam masalah fisika. Pengubahan
satuan intinya ialah mengubah nilai besaran dari satuan yang satu ke satuan yang
lain. Kadang kadang besaran yang di berikan memakai sistem satuan yang
berbeda dengan sistem satuan yang kita inginkan. Sebelum melaksanakan
perhitungan kita harus menyesuaikan sistem satuan ke dalam sistem satuan yang
kita kehendaki. Untuk memudahkan dalam mengubah dari awalan yang satu ke
awalan yang lain, kita memakai tangga konversi satuan. Penggunaan satuan yang
beraneka ragam sanggup menimbulkan beberapa kesulitan. Kesulitan pertama
yaitu, kesulitan dalam memilih faktor konversi apabila ingin beralih dari suatu
satuan ke satuan lain. Kesulitan kedua ialah memerlukan banyak alat ukur yang
sesuai dengan satuan yang dipakai

1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum kali ini adalah:
1. Untuk mengubah satuan-satuan dan fungsi persamaan dalam massa, panjang,
gaya, dan lain-lain.
2. Untuk menjumlahkan, mengurangi, membagikan dan mengalikan satuan.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur, memiliki nilai yang dapat
dinyatakan dengan angka, dan memiliki satuan tertentu. Besaran Pokok adalah
besaran yang ditentukan lebih dulu berdasarkan kesepatan para ahli fisika. Besaran
pokok yang paling umum ada 7 macam yaitu Panjang (m), Massa (kg). Waktu (s),
Suhu (K), Kuat Arus Listrik (A), Intensitas Cahaya (cd), dan Jumlah Zat (mol).
Besaran pokok mempunyai cin khusus antara lain diperoleh dari pengukuran
langsung, mempunyai satu satuan (tidak satuan ganda), dan ditetapkan terlebih
dahulu. Besaran Turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok.
Besaran ini ada banyak macamnya sebagai contoh gaya (N) diturunkan dari besaran
pokok massa, panjang dan waktu. Volume (meter kubik) diturunkan dari besaran
pokok panjang, dan lain-lain. Besaran turunan mempunyai ciri khusus antara lain:
diperoleh dari pengukuran langsung dan tidak langsung, mempunyai satuan lebih dari
satu dan diturunkan dari besaran pokok (Setiabudidaya, 2008).

Dimensi adalah cara penulisan suatu besaran dengan menggunakan simbol


(lambang) besaran pokok. Hal ini berarti dimensi suatu besaran menunjukkan cara
besaran itu tersusun dari besaran-besaran pokok. Apa pun jenis satuan besaran yang
digunakan tidak memengaruhi dimensi besaran tersebut, misalnya satuan panjang
dapat dinyatakan dalam m, cm, km, atau ft, keempat satuan itu mempunyai dimensi
yang sama, yaitu L. Di dalam mekanika, besaran pokok panjang, massa, dan waktu
merupakan besaran yang berdiri bebas satu sama lain, sehingga dapat berperan
sebagai dimensi. Dimensi besaran panjang dinyatakan dalam L, besaran massa dalam
M. dan besaran waktu dalam T. Persamaan yang dibentuk oleh besaman-besaran
pokok tersebut haruslah konsisten secara dimensional, yaitu kedua dimensi pada
kedua ruas harus sama. Dimensi suatu besaran yang dinyatakan dengan lambang
huruf tertentu, biasanya diberi tanda [ ] (Widyanto, 2010).
Konversi satuan merupakan cara untuk mengubah satuan yang ada ke satuan
SI atau sebaliknya. Konversi satuan perlu dilakukan karena disetiap negara biasanya
memiliki sistem satuan sendiri-sendiri. Untuk mencari kesesuaiannya diperlukan
konversi satuaan. Pengubahan satuan sering kita hadapidalam persoalan fisika.
Pengubahan satuan pada dasar nya adalah mengubah nilai besaran darib satuan yg
satu ke satuan yang lain. Kadang kadang besaran yang di berikan menggunakan
sistem satuan yang berbeda dengan system satuan yang kita inginkan. Sebelum
melakukan perhitungan kita harus menyesuaikan sistem satuan ke dalam sistem
satuan yang kita kehendaki. Untuk memudahkan dalam mengubah dari awalan yang
satu ke awalan yang lain, kita menggunakan tangga konversi satuan (Fried, 2005).

Satuan merupakan salah satu komponen besaran yang menjadi standar duri
suatu besaran. Adanya berbagai macam satuan untuk besaran yang sama akan
menimbulkan kesulitan. Kalian harus melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu
untuk memecahkan persoalan yang ada. Dengan adanya kesulitan tersebut, para ahli
sepakat untuk menggunakan satu sistem satuan, yaitu menggunakan satuan standar
Sistem Internasional, disebut Systeme Internationale d'Unites (SI). Satuan
Internasional adalah satuan yang diakui penggunaannya secara internasional serta
memiliki standar yang sudah baku. Satuan ini dibuat untuk menghindari
kesalahpahaman yang timbul dalam bidang ilmiah karena adanya perbedaan satuan
yang digunakan. Pada awalnya, Sistem Internasional disebut sebagai Metre
Kilogram-Second (MKS) Selanjutnya pada Konferensi Berat dan Pengukuran Tahun
1948, tiga satuan yaitu newton (N). joule (J), dan watt (W) ditambahkan ke dalam SI.
Akan tetapi, pada tahun 1960, tujuh Satuan Internasional dari besaran pokok telah
ditetapkan yaitu meter, kilogram, sekon. ampere, kelvin, mol, dan candela.

Penggunaan satuan yang beraneka ragam sanggup menimbulkan beberapa


kesulitan. Kesulitan pertama yaitu, kesulitan dalam memilih faktor konversi apabila
ingin beralih dari suatu satuan ke satuan lain. Kesulitan kedua ialah memerlukan
banyak alat ukur yang sesuai dengan satuan yang digunakan. Oleh sebab itu, pada
tahun 1960 suatu perjanjian internasional menerapkan sistem metrik sebagai system
satuan internasional (SI). Sistem metrik memakai meter untuk satuan panjang,
kilogram untuk satuan massa, dan sekon untuk satuan waktu (Soemarto, 2006).

Sistem MKS menggantikan sistem metrik, yaitu suatu sistem satuan desimal
yang mengacu pada meter, gram yang didefinisikan sebagai massa satu sentimeter
kubik air, dan detik. Sistem itu juga disebut sistem Centimeter - Gram Second (CGS),
Satuan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu satuan tidak baku dan satuan baku. Standar
satuan tidak baku tidak sama di setiap tempat, misalnya jengkal dan hasta. Sementara
itu, standar satuan baku telah ditetapkan sama di setiap tempat (Soedojo, 2008).
BAB III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat Praktikum

Hari/Tanggal : Sabtu, 25 November 2023


Waktu : 13:00 - Selesai
Tempat Praktikum : Laboratorium Sumber Daya Lahan dan Air, Lantai 2
Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah
Mataram.
3.2. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum adalah tabel konversi dan
kalkulator.

3.3. Prosedur

1. Setiap kelompok praktikum diberikan soal-soal konversi satuan oleh asisten.


2. Praktikan diharapkan dapat mengerjakan soal-soal tersebut dengan
mengetahui satuan-satuan yang telah dijelaskan oleh asisten sebelumnya.
BAB IV. HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

4.1 Hasil Pengamatan

No Pertanyaan Jawaban
a. Apa yang dimaksud dengan Satuan adalah sesuatu yang digunakan
satuan ..? untuk menyatakan ukuran besar atau
kuantitatif entititas fisik.

b. Mengapa konversi satuan perlu Karena mela lui konversi satuan kita
dilakukan..? dapat mengubah satuan-satuan dan
fungsi persamaan dalam massa,
panjang, gaya, dan lain-lain, dan untuk
menjumlahkan, mengurangi,
membagikan dan mengalikan satuan.

4.2 Hasil Perhitungan


1. Si A mengendarai motornya dengan kecepatan 72 km/jam. Si B mengendarai
motornya dengan kecepatan 20 m/s. Yang manakah lebih dulu sampai?
2. Jika sebuah mobil menempuh jarak Jakarta-Bandung dengan kecepatan 10 m/s
dan sebuah bis dengan kecepatan 150 % dari kecepatan mobil tersebut. Berapa
kecepatan bis tersebut dalam km/h ?
3. Ubahlah 3 joule + 55 btu = ....... btu
4. 1,46 kg/m³ = .... lb/ft³
5. 0,74 g/l = .... lb/ft³

Jawaban :
1. Diketahui: Kecepatan motor A : 72 km/jam
Kecepatan motor B : 20 m/s
Ditanya: Manakah motor yang lebih dulu sampai…?
Penyelesaian:
72 km 1 jam 1000 m
Kecepatan motor A = × ×
jam 3600 s 1 km
72000 km
=
3600 s
= 20 m/s
Kecepatan motor B = 20 m/s
Jadi kedua motor tersebut sampai dalam waktu yang
bersamaan karena kecepatan kedua motor sama.

2. Diketahui: Kecepatan mobil = 10 m/s


Kecepatan bis = 150% dari kecepatan mobil
150
=150% = = 1,5
100
Ditanya: Kecepatan bis dengan 150% dari kecepatan mobil dalam km/h..?
Penyelesaian:
Kec. Bis: Kecepatan bis×Kecepatan mobil = 1,5 × 10
= 15 m/s → 54 km/h

3. Diketahui: 3J = ……Btu
1 Btu 3
= 3J × = Btu
1055 J 1055
= 0,00284 Btu
Ditanya: 3 Joule + 55 Btu = ….Btu
Penyelesaian:
= 3 Joule + 55 Btu = ….. Btu
= 0,00284 Btu + 55 Btu = 55,00284 Btu

4. Dik: 1,46 kg/m3


Dit: kg/m3 pada satuan lb/ft3
Penyelesaian:
1 kg = 2,2046 lb
1 m3 = 35,31 ft3
1,46 kg/m3 = …….lb/ft3
2,2046 l b
= 1,46 ×
35 ,31 ft 3
= 0,0911559332 lb/ft3

5. Diketahui: 0,74 g/l


Ditanya: g/l pada satuan lb/ft3
Penyelesaian:
1 g = 0,00220462 lb
1 l = 0,04 ft3
0,74 g/l = …….lb/ft3
0,00220462lb
= 0,74 ×
0 , 04 ft 3
= 0,04078547 lb/ft3
BAB V. PEMBAHASAN

Pada praktikum acara I “Konversi Satuan” yang bertujuan untuk mengubah


satuan-satuan dan fungsi persamaan dalam massa, panjang, gaya, dan lain-lain, serta
untuk menjumlahkan, mengurangi, membagikan dan mengalikan satuan. Sebelum
melakukan praktikum ini, terlebih dahulukita harus mengetahui beberapa istilah yang
berkaitan dengan konversi satuan. Konversi satuan adalah suatu cara untuk
menyatakan suatu besara dengan satuan tertentu dari satu bentuk satuan ke satuan
yang lain.

Pengaplikasian konversi satuan sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-


hari karena setiap negara memiliki satuan yang berbeda-beda. Sebelum ditemukannya
satuan dahulu orang biasa menggunakan jengkal, hasta, depa, langkah sebagai alat
ukur panjang. Ternyata hasil pengukuran yang dilakukan menghasilkan data yang
berbeda beda yang berakibat menyulitkan dalam pengukuran, karena jengkal setiap
orang berbeda beda. Dengan adanya konversi satuan dihasilkan sebuah sistem yaitu
Sistern Internasional (SI) yang dapat menyatukan keberagaman nilai dari satuan dan
besaran setiap Negara.

Dalam sistem SI terdapat 7 satuan dasar/pokok SI dan 2 satuan tanpa dimensi.


Selain itu, dalam sistem S1 terdapat standar awalan - awalan (prefix) yang dapat
digunakan untuk penggandaan atau menurunkan satuan satuan lainnya. Pada
konferensi ini juga ditetapkan enam besaran pokok dan satuannya, yaitu panjang
(meter), massa (kilogram), waktu (detik), arus listrik (Ampere), temperatur (Kelvin)
dan intensitas cahaya (kandela). Besaran adalah segala sesuatu yang bisa diukur dan
dinyatakan besamya dengan angka. Sedangkan satuan adalah suatu pembanding yang
tetap dalam mengukur suatu besaran.
Selain besaran pokok terdapat juga besaran turunan yang diturunkan dari satu
atau lebih besaran pokok. Karena besaran turunan merupakan kombinasi dari besaran
pokok, maka satuan besaran turunan juga merupakan kombinasi satuan besaran
pokok. Aturan untuk menentukan besaran turunan adalah pertama, jika satuan
besaran turunan merupakan perkalian besaran pokok, satuan besaran turunan itu juga
merupakan perkalian satuan besaran pokok. Kedua jika suatu besaran turunan itu juga
merupakan pembagian besaran pokok, maka satuan besaran turunan itu juga
merupakan pembagian besaran satuan besaran pokok. Contoh besaran turunan antara
lain kecepatan, luas, volume, massa jenis, gaya, usaha dan energi. Kecepatan
diperoleh dengan cara membagi jarak (besaran panjang) dengan besaran waktu
sehingga satuannya merupakan satuan panjang dibagi satuan waktu, yaitu m/s.
Terdapat pula besaran scalar dan besaran vector. Besaran skalar adalah besaran yang
memiliki besar (nilai), tetapi tidak memiliki arah. Contoh besaran skalar adalah
waktu, volume, massa jenis dan suhu. Besaran vektor adalah besaran yang memiliki
besar dan arah. Contoh besaran vektor adalah gaya, kecepatan dan percepatan.

Dalam percobaan kali ini,kita membahas dan menghitung 7 soal yang sudah
diberikan. Soal pertama membahas tentang apa yang dimaksud satuan, satuan adalah
sesuatu yang digunakan untuk menyatakan ukuran besar atau kuantitatif entititas
fisik. Soal kedua membahas tentang mengapa kita perlu melakukan konversi, karena
melalui konversi satuan kita dapat mengubah satuan-satuan dan fungsi persamaan
dalam massa, panjang, gaya, dan lain-lain, dan untuk menjumlahkan, mengurangi,
membagikan dan mengalikan satuan. Untuk soal ketiga sampai tujuh adalah soal
hitungan yang meliputi menghitung kecepatan dan waktu, serta konversi.
BAB VI. PENUTUP

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan maka dapat ditarik beberapa


kesimpulan sebagai berikut:

1. Sebelum adanya satuan yang jelas dahulu orang mengukur menggunakan


jengkal, depa dan lain-lain, sehingga hasil pengukuran yang diperoleh
kurang teliti.
2. Besaran adalah adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan
dengan angka.
3. Satuan adalah suatu pembanding yang tetap dalam mengukur suatu besara.
4. Suatu satuan hanya dapat dikonversikan ke satuan lain yang masih memiliki
besaran pokok yang sama.
5. Manfaat mengetahui dan memahami konversi satuan adalah membuat mudah
menentukan satuan yang satu dengan satuan yang lain.
6. Dimensi suatu besaran merupakan cara besaran itu tersusun oleh besaran
pokok.
7. Apliklasi konversi satuan dalam kehidupan sehari-hari yaitu banyak
digunakan dalam kegiatan pengukuran, misalnya mengukur jarak atau
mengukur kecepatan.

6.2. Saran

Praktikan harus memperhatikan setiap penjelasan dan arahan dari co.asisten


dalam praktikum serta praktikan harus lebih dahulu mempelajari dan memahami
konversi satuan agar proses praktikum dapat berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA

Fried. H. George. Ph. D. 2005. Fisika Universitas. Erlangga. Jakarta.

Martoharsono, Soemanto. 2006. Fisika Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Setiabudidaya, Dedi. 2008. Fisika Dasar. Unsri Indralaya. Jakarta.

Soedojo, Peter. 2008. Fisika Dasar. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Widyanto, Aan. 2010. Dimensi Besaran. Liberty. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai