Anda di halaman 1dari 23

TUGAS LAPORAN BELAJAR MANDIRI

KONSEP DASAR FISIKA SD


“GERAK LURUS BERATURAN (GLB)”

DISUSUN OLEH:
EFRILIA PUTRI HANDAYANI (23129104)
SEKSI KELAS: 23 BB 04

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Hj. YANTI FITRIA, S.Pd, M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PDANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat petunjuk
dan bimbingannya, penulis berhasil menyelesaikan tugas laporan bejar mandiri
dengan tema BESARAN, SATUAN BESARN POKOK DAN BESARAN
TURUNAN, Tugas ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas setiap minggu.
Dalam penyusunan tugas ini, penulis banyak sekali mengalami babak
kesulitan karena kerangnya ilmu pengetahuan. Namun berkat bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat terselesaikan meskipun
banyak kekurangan. Penulis menyadari sebagai seorang pelajar yang
pengetahuannya belum seberapa dan masih perlu banyak belajar dalam
penyusunan tugas ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik
dan saran yang positif untuk kesempurnaan makalah ini.

Padang, 29 Agustus 2023

Aura Izzatul Jannah


DAFTAR ISI

LAPORAN HASIL BELJAR…………………………………………………….


A. Link bahan bacaan………………………………………………………..
B. Ringkasan bahan bacaan………………………………………………….
C. Permasalahan……………………………………………………………..
D. Simpulan………………………………………………………………….
1. Pengertian besaran dan pengukuran………………………………….
2. Perbedaan besaran pokok dan turunan………………………………
3. Alat ukur…………………………………………………………….
4. Kesalhan dalam pengukuran………………………………………….
5. Ketidak pastian pengukuran…………………………………………
KESIMPULAN………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM BESARAN DAN PENGUKURAN……….
LAPORAN HASIL BEJAR MANDIRI

A. LINK BAHAN BACAAN

 https://www.ruangguru.com/blog/besaran-pokok-dan-besaran-turunan
 https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20221215150449-569-887857/
perbedaan-besaran-pokok-dengan-besaran-turunan-dalam-fisika
 https://www.studiobelajar.com/besaran-pokok-dan-besaran-turunan/

B. RINGKASAN BAHAN BACAAN

Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan
angka dan satuannya . Kalau sesuatu itu tidak bisa dinyatakan dengan
angka dan satuan, maka bukan termasuk besaran.
Besaran terbagi dua menjadi jenis , yaitu besaran pokok dan besaran
turunan .

1. Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan
terlebih dahulu. Menurut Satuan Internasional (SI) besaran pokok
terdiri dari tujuh macam.

Merujuk buku Explore Fisika yang disusun oleh Bibit Supardi dan
Agus Kartono, berikut nama-nama besaran pokok, simbol, hingga
dimensinya.

Nama Besaran Pokok


Besaran pokok meliputi tujuh macam, mulai dari panjang, massa,
hingga intensitas cahaya. Berikut rinciannya.

a) Panjang: Panjang adalah besaran untuk mengukur suatu


panjang pada sebuah benda, dengan satuan meter (m). Alat
mengukur panjang ini bisa memakai penggaris, hingga
jangka sorong.
b) Massa: Massa merupakan besaran yang menunjukkan suatu
berat benda dengan satuan kilogram (kg). Alat ukurnya
yaitu neraca elektronik, hingga neraca kimia.
c) Waktu: Waktu yaitu besaran yang digunakan dalam
mengukur durasi karena satuannya second atau detik (s).
Alat mengukur waktu ini ada jam atau stopwatch.
d) Kuat arus listrik: Kuat arus listrik termasuk besaran dalam
mengukur kecepatan suatu arus listrik, dengan satuan
ampere. Alat ukurnya mengandalkan ampermeter.
e) Suhu: Suhu yaitu besaran untuk mengukur panas atau
dinginnya sebuah benda dan menggunakan satuan kelvin.
Alat ukurnya memakai termometer.
f) Jumlah zat: Jumlah zat adalah besaran yang berguna untuk
menghitung jumlah partikel dalam suatu zat, menggunakan
satuan mol.
g) Intensitas cahaya: Intensitas cahaya yaitu besaran yang
dimanfaatkan untuk mengukur cahaya pada permukaan
suatu benda, dengan nama satuan kandela atau candela.

Besaran pokok, satuan SI, simbol satuan, dimensi:


 Panjang, meter, (m), (L)
 Massa, kilogram, (kg), (M)
 Waktu, detik, (s), (T)
 Kuat arus listrik, ampere, (A), (I)
 Suhu, kelvin, (K), (0)
 Jumlah zat, mol, (mol), (N)
 Intensitas cahaya, kandela, (Cd), (J)

2. Besaran Turunan
Besaran Turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari
besaran-besaran pokok penyusunnya. Besaran turunan jumlahnya
sangat banyak, berikut beberapa contohnya.
a) Luas diturunkan dari besaran panjang, yaitu panjang dikali
panjang.
b) Kecepatan diturunkan dari besaran panjang dan waktu,
yaitu panjang/jarak dibagi waktu.
c) Percepatan diturunkan dari besaran panjang dan waktu,
yaitu jarak/panjang dibagi dengan waktu pangkat dua.
d) Massa jenis diturunkan dari besaran massa dan panjang,
yaitu massa dibagi dengan panjang pangkat tiga (volume)
e) Gaya diturunkan dari besaran massa, panjang, dan waktu,
yaitu massa dikali (panjang dibagi waktu pangkat dua).
f) Tekanan diturunkan dari besaran massa, panjang, dan
waktu, yaitu massa dibagi dengan (massa dikali waktu
pangkat dua).

Besaran turunan, satuan:


 Luas (A), m2
 Kecepatan (v), m/s1
 Percepatan (a), m/s2
 Massa jenis (ρ), kg/m3
 Gaya (F), N
 Tekanan (P), Pa

C. PERMASALAHAN

1) Apa yang dimaksud dengan besaran pokok? Berikan contoh tiga


besaran pokok.

Jawaban: Besaran pokok adalah besaran dasar yang tidak dapat dinyatakan
dalam satuan besaran lainnya. Contoh tiga besaran pokok adalah panjang
(meter), massa (kilogram), dan waktu (detik).

2) Apa yang dimaksud dengan besaran turunan? Berikan contoh tiga


besaran turunan beserta rumusnya.

Jawaban: Besaran turunan adalah besaran yang dapat dinyatakan sebagai


kombinasi besaran pokok melalui operasi matematika. Contoh tiga besaran
turunan beserta rumusnya adalah:

Kecepatan (v) = Jarak (s) / Waktu (t) (m/s) ada


Gaya (F) = Massa (m) x Percepatan (a) (Newton)
Tekanan (P) = Gaya (F) / Luas (A) (Pascal)

3) Ubahlah kecepatan 72 km/jam menjadi m/s.

Jawaban: Untuk mengubah kecepatan dari km/jam ke m/s, kita harus


membagi nilai dalam km/jam dengan 3,6 (karena 1 km/jam = 1/3,6 m/s).
Jadi, 72 km/jam = 72 / 3,6 = 20 m/s.

4) Jika massa benda A adalah 5 kg dan massa benda B adalah 2 kg,


berapakah perbandingan massa benda A terhadap benda B?

Jawaban: Perbandingan massa benda A terhadap benda B adalah 5 kg / 2


kg =
2,5.
5) kubus memiliki panjang sisi 10 cm. Membebankan volume kubus
ini dalam liter?

Jawaban: Untuk menghitung volume kubus dalam liter, kita perlu


mengubah panjang sisi ke meter terlebih dahulu (1 m = 100 cm). Jadi,
panjang sisi = 10 cm = 0,1 m. Volume kubus = sisi^3 = (0,1 m)^3 = 0,001
m^3. 1 liter = 0,001 m^3, jadi volume kubus ini adalah 1 liter.

6) Sebuah mobil berakselerasi dari kecepatan 20 m/s menjadi 40 m/s


dalam waktu 5 detik. Perbaiki percepatan mobil tersebut?

Jawaban: Percepatan dapat dihitung menggunakan rumus: Percepatan (a) =


(Kecepatan akhir – Kecepatan awal) / Waktu = (40 m/s – 20 m/s) / 5 s = 20
m/s^2.

7) Sebuah benda dengan massa 10 kg ditarik dengan gaya sebesar 30


Newton. Perbaiki percepatan benda tersebut?

Jawaban: Percepatan dapat dihitung menggunakan hukum Newton kedua:


F = m * a a = F / m a = 30 N / 10 kg = 3 m/s^2.

8) Sebuah benda dipindahkan sejauh 5 meter dengan gaya 20 Newton


sejajar dengan arah perpindahannya. Mencoba usaha yang
dilakukan?

Jawaban: Usaha dapat dihitung menggunakan rumus: Usaha (W) = gaya


(F) x jarak (s) x cos(θ) Di sini, gaya dan arah bergerak sejajar, jadi θ = 0
derajat, dan cos(0) = 1. Usaha (W) = 20 N x 5 mx 1 = 100 Joule.

D. Simpulan

1. Pengertian Besaran dan Pengukuran

Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan


denganangka dan mempunyai satuan. Contoh:
1.Panjang meja belajarmu 125 cm.
2.Massa dirimu 45 kg.3.

Volum air dalam botol ini 330 ml.Adapun ke tiga contoh diatas
termasuk dalam contoh besaran fisika yangmana Panjang, Massa, dan
Volum termasuk dalam besaran fisika karena dapatdiukur dan di
nyatakan dengan angka.Berdasarkan contoh 1 (Panjang meja belajarmu
125 cm), disini Panjang adalah besaran fisika, angka 125 adalah nilai,
dan cm adalah satuan. Besaran dibagimenjadi 2, yaitu:
a) Konseptual
 Besaran Pokok
 Besaran Turunan
b) Sistematis
 Besaran Skalar
 Besaran Vektor

Sedangkan pengertian Pengukuran dalam fisika adalah


kegiatan menggunakan alat-alat ukur dengan tujuan mengetahui
nilai suatu b Pengukuran ini dapat kita bedakan menjadi dua yaitu
secara langsung dan secara tidak langsung:
1. Pengukuran langsung adalah membandingkan nilai besaran yang
diukur dengan besaran standar yang diterima sebagai satuan.
2. Pengukuran tidak langsung yaitu mengukur suatu besaran
dengan cara mengukur besaran lain.

2. Perbedaan Besaran Pokok Dan Turunan

a) Besaran Pokok dan Satuan SI

Besaran pokok adalah suatu yang dapat diukur dan mempunyai


satuan . besaran ini satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu,
dan besaran ini tidak diturunkan dari besaran lain.
Dalam SI(Satuan Internasional) ditetapkan 7 besaran pokok
beserta satuannya seperti tabel dibawah ini:

Adapun besaran pokok tambahan yang tidak memiliki dimensi


ada 2, yaitu:

b) Besaran Turunan

Besaran Turunan adalah besaran yang diturunkan dari beberapa


besaran pokok. Sebagai contoh, volume sebuah balok adalah
panjang × lebar × tinggi. ,lebar, dan tinggi adalah besaran
pokok yang sama.

Dengan kata lain, volume diturunkan dari tiga besaran pokok


yang sama, yakni panjang. Contoh lain adalah kelajuan, yakni
jarak dibagi waktu. Kelajuan diturunkan dari dua besaran
pokok yang berbeda, yakni panjang (jarak) dan waktu. Selain
memiliki satuan yang diturunkan dari satuan besaran pokok,
besaran turunan juga ada yang memiliki nama satuan tersendiri.
Beberapa contoh besaran Turunan sebagai berikut:

Pada sistem metrik, satuan yang lebih besar dan lebih kecil
didefinisikan dalam kelipatan 10 dari satuan standar. Jadi 1
kilometer (km) adalah 1000 m atau103m, 1 centimeter (cm)
adalah 1/100 m atau 10-2 m dan seterusnya.

Dimensi Besaran
Dimensi adalah cara penulisan suatu besaran dengan
menggunakan simbol(lambang) besaran pokok. Hal ini berarti
dimensi suatu besaran menunjukkan cara besaran itu tersusun
dari besaran-besaran pokok. Apa pun jenis satuan besaran yang
digunakan tidak memengaruhi dimensi besaran tersebut,
misalnya, Satuan panjang dapat dinyatakan dalam m, cm, km,
atau ft, keempat satuan itu mempunyai dimensi yang sama,
yaitu L. Dimensi suatu besaran yang dinyatakan dengan
lambang huruf tertentu, biasanya diberi tanda [ ].

Berikut menunjukkan lambang dimensi besaran-besaran pokok.


BESARAN POKOK, SATUAN, DIMENSI
1. Panjang, Meter, [L]
2. Massa, Kilogram, [M]
3. Waktu, Sekon, [T]
4. Suhu, Kelvin, [t Etha]
5. Kuat, Arus Ampere, [I]
6.Intensitas Cahaya, Kandela, [J]
7. Jumlah, Zat Mol, [N]

1) Besaran skalar
Besaran skalar merupakan besaran yang hanya memiliki nilai.
Contoh besaran skalar adalah massa. Karena menimbang
masa benda tidak perlu mencari arah dari massa tersebut, akan
tetapi yang dicari hanya nilainya saja. Jadi menimbang massa
hanya akan menghasilkan nilainya saja, misal massa BUDI 45
kg, berarti nilai massa nya 45 kg dan tidak memiliki arah.

2) Besaran vektor
Besaran vektor merupakan besaran yang memiliki nilai dan
arah.

3. Alat ukur
a. Alat ukur panjang

1) Mistar atau penggaris


Adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alatukur ini
memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki
ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm.
Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan
harus tegak lurus dengan denganskala pada mistar dan benda yang
diukur. Jika tidak tegak lurus maka akanmenyebabkan kesalahan
dalam pengukurannya, bisa lebih besar atau lebih kecildari ukuran
aslinya.Contoh:

2) Meteran lipat
Meteran lipat (pita pengukur)Digunakan untuk megukur suatu
obyek yang tidak bisa dilakukan denganmistar, misalnya karena
ukurannya terlalu panjang atau bentuknya tidak lurus.Mempunyai
tingkat ketelitian sampai dengan 1 mm.

3) Jangka Sorong
Jangka sorong juga merupakan alat pengukur panjang dan biasa
digunakan untuk mengukur diameter suatu benda. Penemu jangka
sorong adalah seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis, Pierre
Vernier. Jangka sorong terdiri dari dua bagian, yaitu rahang tetap
dan geser (sorong). Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap
adalah skala utama, sedangkan skala pendek pada rahang geser
adalah skala nonius atau vernier, diambil dari nama penemunya.
Skala utama memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala
nonius memiliki panjang 9 mm dan dibagi 10 skala. Sehingga beda
satu skala nonius dengan status kala pada skala utama adalah 0,1
mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah
0,1 mm atau 0,01 cm. Contoh:

4) Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup biasa digunakan untuk mengukur benda-benda
yangtipis, seperti tebal kertas dan diameter rambut. Mikrometer
sekrup terdiri atasdua bagian, yaitu selubung (poros tetap) dan
selubung luar (poros ulir). Skala panjang pada poros tetap
merupakan skala utama, sedangkan pada poros ulirmerupakan
skala nonius. Skala utama mikrometer sekrup mempunyai
skaladalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50
bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5
mm atau 0,01 mm. Jadi,mikrometer sekrup memiliki ketelitian
yang lebih tinggi dari dua alat yang telahdisebutkan sebelumnya,
yaitu 0,01 mm.Contoh:
b. Alat Ukur Massa

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur massa suatu benda


adalahneraca. Berdasarkan cara kerjanya dan keelitiannya
neraca dibedakan menjaditiga, yaitu:

a) Neraca digital, yaitu neraca yang bekerja dengan sistem


elektronik. Tingkatketelitiannya hingga 0,001g.
Sebelum menggunakan neraca pegas kalianharus
menentukan posisi angka 0 terlebih dahulu dengan
memutar sekrupyang ada di atasnya, baru kemudian
menggantungkan benda pada pengait.
b) Neraca O’Hauss, yaitu neraca dengan tingkat ketelitian
hingga 0.01 g.
Neraca O Hauss terdiri dari tiga lengan, sehingga sering
disebut juga neracatiga lengan. Neraca ini mempunyai
tiga buah lengan, yaitu lengan pertamayang berskala
ratusan gram, lengan kedua yang berskala puluhan
gram, danlengan ketiga yang berskala satuan gram.

c) Neraca sama lengan, yaitu neraca dengan tingkat


ketelitian mencapai 1 mgatau 0,001 g. Neraca sama
lengan biasa digunakan untuk menimbang emas. Neraca
ini mempunyai dua piringan. Satu piringan sebagai
tempat bebandan satu piringan lagi sebagai tempat anak
timbangan. Dalam keadaanseimbang berat beban sama
dengan berat anak timbangan.
c. Alat Ukur Waktu

Satuan internasional untuk waktu adalah detik atau sekon. Satu


sekon standar adalah waktu yang dibuuhkan oleh atom Cesium-
133 untuk bergetar sebanyak9.192.631.770 kali.Alat yang
digunakan untuk mengukur waktu, antara lain jam matahari,
jamdinding, arloji (dengan ketelitian 1 sekon), dan stopwatch
(ketelitian 0,1 sekon)

d. Alat Ukur Suhu


Termometer adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
suhu.Prinsip dasar dari pembuatan termometer adalah
perubahan suhu pada zat cair pada saat dipanaskan (diberi
kalor). Termometer terbuat dari kaca yang berbentuk tabung
yang berisi air raksa atau alkohol. Berikut gambartermometer.
e. Alat Ukur Kuat Arus Listrik

1. Amperemeter
Amperemeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur
kuat aruslistrik baik untuk arus DC maupun AC yang
terdapat dalam rangkaiantertutup. Amperemeter biasa
dipasang berderet dengan elemen listrik. JikaAnda akan
mengukur arus yang mengalir pada sebuah penghantar
denganmemakai Amperemeter maka wajib Anda pasang
secara seri dengan caramemotong penghantar agar arus
mengalir melalui Amperemeter.berikutgambar.

2. Alat Ukur Kelajuan


Speedometer adalah alat pengukur kecepatan kendaraan
darat, yangmerupakan perlengkapan standar setiap
kendaraan yang beroperasi dijalan.cara kerjanya :
perangkat pengukur kecepatan yang dihubungkan
langsungdengan roda depan ataupun transmisi dengan
menggunakan suatukabelyang ikut berputar saat kendaraan
bergerak, gerakan berputar inikemudian di ubah untuk
menggerakkanjarak kecepatan.
f. Alat ukur gaya
Alat pengukur besar kecilnya gaya yang lazim dikenal dalam
ilmu pengukuran adalah neraca pegas atau dinamometer.
Bentuk dan kegunaandinamometer berbeda-beda. Ada
dinamometer yang digunakan untukmengukur kekuatan
genggaman, ada juga dinamometer yang digunakanuntuk
mengukur kekuatan tarikan. Satuan pada alat ukur ini
sudahdisesuaikan dengan satuan gaya (N). Sekarang ini,
teknologi pada alat ukuryang satu ini kian disempurnakan,
tidak lagi hanya menggunakan jarum pengukur (analog), tetapi
kita juga dapat menemukannya dalam bentuk
Pembacaan digital (dinamometer digital). Berikut ini adalah
gambar daridinamometer:

g. Alat Ukur Tekanan


 Barometer barometer
merupakan alat pengukur tekanan udara dalam satuan Mb.
Barometer termasuk peralatan meteorology golongan non
recording yang pada waktu tertentu harus dibaca agar
mendapat data yang diinginkan.Berikut gambar dari
barometer:
 Manometer Manometer
adalah alat pengukur tekanan udara di dalam
ruangtertutup.Penggunaannya.
Manometer digunakan untuk menentukan perbedaan
tekanan diantaradua titik disaluran pembuangan gas atau
udara. Perbedaan tekenankemudian digunakan untuk
menghitung kecepatan aliran disaluran dengan
Menggunakan persamaan Bernoulli (perbedaan tekanan =
V2/2g).

 Higrometerhygrometer
adalah alat untuk mengukur tingkat kelembapan pada
suatutempat. Cara penggunaanya : alat ini ditempatkan
didalam kotak penyimpanan barang yang memerlukan
tahap kelembapan yang terjagaseperti dry box
penyimpanan kamera. Kelembapan yang rendah
akanmencegah bertumbuhnya jamur yang menjadi musuh
pada peralatntersebut.berikut gambarnya
h. Alat Ukur Masa Jenis

 Hydometer Hidrometer
adalah alat yang digunakan untuk mengukur berat jenis
(atau kepadatan relatif) dari cairan; yaitu, rasio
densitascairan kepadatan air. Berikut gambarnya

 Kalorimeter Kalorimeter
adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor
yang terlibat dalam suatu perubahan atau reaksi kimia.
Berikut gambar :

4. Kesalahan pengukuran
Dalam pengukuran besaran fisis menggunakan alat ukur
atauinstrumen, kalian tidak mungkin mendapatkan nilai benar.
Namun,selalu mempunyai ketidakpastian yang disebabkan oleh

KESIMPULAN

1. Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat diukur dan


dinyatakandengan angka dan mempunyai satuan. Besaran sendiri di bagi
menjadi 2,yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Perbedannya terletak
padasatuannya, apabila besaran pokok satuannya telah ditetapkan
terlebihdahulu dan tidak di turunkan dari besaran lain. Di dalam
SistemInternasional (SI) terdapat 7 besaran pokok yang memiliki dimensi
yaitu panjang, suhu, waktu, arus listrik, massa, intensitas cahaya dan
jumlah zat,dan 2 besaran tambahan yang tidak memiliki dimensi yaitu
sudut datar dansudut ruang. Sedangkan Besaran turunan ialah besaran
yang diturunkan dari besaran pokok. Dengan demikian satuan besaran
turunan diturunkan darisatuan besaranpokok. Misalnya luas, volume,
massa jenis, kecepatan, dan percepatan. Selain itu besaran secara
sistematis di bagi menjadi 2, yaitu besaran skalar yaitu besaran yang hana
memiliki nilai, dan besaran vektoryaitu besaran yang memiliki nilai dan
arah. Alat ukur pada besaran fisikaterdiri dari alat ukur panjang yang
terdiri dari mistar, meteran pita, jangkasorong, mikrometer sekrup, alat
ukur massa yang terdiri dari neracadigital,neraca o hauss, neraca sama
lengan, alat ukur waktu antara lain stopwatch, jam/arlogi, alat ukur arus
listrik yaitu ampermeter dan masih banyakalat ukur-Alat ukur lainnya.

2. Kesalahan pengukuran disebabkan oleh 3 faktor ysng pertama kesalahan


pengukuran atau kesalahan yang disebabkan oleh kurangnya
keterampilansi peneliti, yang kedua adalah kesalahan sistemats yang
meliputi kesalahantitik nol, kesalahan kalibrasi, kesalahan alat lainnya,
yang ketia ialahkesalahan acak meliputi ketidakpastian pengukuran
berulang.

DAFTAR PUSTAKA

Handayani, Sri., Damari, Ari. 2009. Fisika untuk SMA dan MA kelas X.Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Nurachmandani, Setya. 2009. Fisika 1 untuk SMA/MA kelas X. Jakarta:Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Widodo, Tri. 2009. FISIKA untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: PusatPerbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
http://www.zonasiswa.com/2014/08/alat-ukur-massa-panjang-waktu.html
https://fembrisma.wordpress.com/science-1/besaran-fisika-dan- pengukuran/
https://wandasaputra93.wordpress.com/2014/01/12/macam-macam-alat-ukur/
https://muhamadhimni.wordpress.com/2015/05/11/makalah-pembelajaran-
besaran-dan-pengukuran/
http://kartiniix2.blogspot.co.id/2013/03/kesalahan-pengukuran.html
https://fisikamemangasyik.wordpress.com/fisika-1/besaran-dan-satuan/g-angka-
penting/
http://tanya-tanya.com/rangkuman-besaran-satuan-contoh-soal- pembahasannya/

LAPORAN PRAKTIKUM
BESARAN DAN PENGUKURAN

A. TUJUAN PERCOBAAN

1. Mahasiswa mampu menggunakan alat ukur besaran seperti penggaris


(cm)
2. Mhasiswa dapat melakukan besaran dan pengukuran pada suatu benda
3. Untuk memnuhi tugas praktek individu mata kuliah konsep dasar fisika
SD

B. ALAT YANG DI PERLUKAN


1. Pengggaris
2. Buku

C. PROSEDUR KERJA
 Siapkan alat yang akan di gunakan penggaris dengan satuan cm.
 Ukur pnjang buku tersebut dengan menggunakan alat ukur penggaris
dengan satuan cm.
 Kemudian catat hasil pengukuran tersebut.

D. HASIL PENGAMATAN
Alat yang digunakan adalah penggaris, kegiatannya yaitu mengukur sebuah
buku, hasilnya adalah 21cm.

E. KESIMPULAN
Hasil dari pengamatan tersebut dapat di ketahui bahwa dalam mengukur
besaran dan pengukuran dapat kita praktikum dengan menggunakan alat
seperti penggaris.
Dari kegiatan praktikum tersebut dapat kita ketehui berapa panjang dari
sebuah buku.
Besaran suatu yang dapat di ukur yang memiliki nilai dan satuan, sedangkan
pengukuran adalah membandingkan besaran yang di ukur dengan suatu
besaran dan patokan yangndinamakan dengan satuan.

F. VIDEO PRAKTIKUM
https://drive.google.com/file/d/1-LiU3qSej0JNqTTG1VFHoHkW-f_ctyZm/
view?usp=drivesdk

Anda mungkin juga menyukai