Anda di halaman 1dari 47

FISIKA DASAR 1

BESARAN DAN SATUAN

Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur,


dihitung, memiliki nilai dan satuan.

Besaran menyatakan sifat dari benda. Sifat ini dinyatakan


dalam angka melalui hasil pengukuran. Oleh karena itu
satu besaran berbeda dengan besaran lainnya, maka
ditetapkan satuan untuk tiap besaran. Satuan juga
menunjukkan bahwa setiap besaran diukur dengan cara
berbeda.
BESARAN DAN SATUAN

Syarat besaran :
1. Dapat diukur atau dihitung
2. Dapat dinyatakan dengan angka-angka atau mempunyai
nilai
3. Mempunyai satuan

Didalam ilmu fisika, besaran dikelompokkan menjadi 2


macam:
- Besaran Pokok
- Besaran Turunan
BESARAN POKOK

Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah


ditetapkan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari
besaran lain. 

Didalam Sistem Internasional (SI) terdapat 7 besaran


pokok yang memiliki dimensi dan 2 besaran tambahan
yang tidak memiliki dimensi.
Contoh Besaran Pokok :
CONTOH SOAL

1. Berikut ini kegiatan pengukuran yang menghasilkan besaran pokok panjang adalah….
A. Andi mengukur tegangan listrik di rangkaian resistor.
B. Pak Ogah mengukur lebar halaman rumahnya.
C. Pak Arifin mengukur suhu tubuh anaknya.
D. Astronot mengukur berat badannya di angkasa sebesar 20 N.
E. Intan mengukur volume batu dengan gelas ukur.

2. Berikut ini yang bukan termasuk golongan besaran pokok adalah….


A. Lebar, waktu dan suhu D. Arus listrik, massa dan panjang
B. Jumlah zat, tinggi, dan waktu E. Suhu, waktu dan panjang
C. Berat badan, kecepatan dan volume

3. Panjang papan tulis 2 meter. Satuan besaran yang digunakan pada pernyataan tersebut
adalah.....
a. Papan tulis
b. Meter
c. 2 meter
d. Panjang
JAWABAN

NO. 1
Jawaban: B
Pak Ogah mengukur lebar halaman rumahnya. Besaran panjang dalam
kehidupan sehari-hari biasanya juga dinyatakan dengan lebar, tebal, tinggi,
jarak, perpindahan, kedalaman dll.

NO.2
Jawaban: C
Yang bukan termasuk golongan adalah berat badan, kecepatan dan volume.

NO. 3
Jawaban: D
Pada kalimat "Panjang papan tulis 2 meter", yang menjadi Besaran adalah
panjang, Nilainya adalah 2, dan meter adalah sebagai Satuan
BESARAN TURUNAN

Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari


besaran pokok.

Sebagai contoh adalah luas, volume, massa jenis,


kecepatan, dan percepatan.
Contoh Penurunan Besaran Pokok

Momentum
adalah besaran yang berhubungan dengan kecepatan dan
massa suatu benda. Momentum dirumuskan sebagai:
p=mv .... (1)
Dengan p adalah momentum benda dan v adalah
kecepatan benda. Berdasarkan persamaan (1) maka dapat
diketahui bahwa momentum disusun oleh besaran pokok
massa dan besaran turunan kecepatan atau dapat
disimpulkan bahwa momentum merupakan besaran
turunan dari massa dan kecepatan...
CONTOH SOAL

1 Kelompok besaran turunan di bawah ini yang diturunkan dari


besaran panjang adalah.....
a. Luas dan Volume
b. Volume dan Percepatan
c. Kecepatan dan Percepatan
d. Luas dan Kecepatan

Jawaban : A
Luas = panjang x lebar, yang merupakan besaran turunan dari
besaran pokok Panjang.
Volume = panjang x lebar x tinggi, yang juga merupakan turunan
dari besaran pokok Panjang.
CONTOH SOAL

2. Perhatikan pasangan besaran berikut yang setara adalah


a. daya dan tekanan
b. gaya dan impuls
c. tekanan dan momentum
e. momentum dan impuls

Pembahasan :
besaran turunan dikatan setara jika keduanya memiliki
dimensi yang sama. Dari beberapa pilihan di atas kelihatan
besaran yang setara adalah momentum dan impuls.
Keduanya sama-sama memiliki dimensi besaran kg m s-1
CONTOH SOAL

3. Diantara kelompok besaran di bawah ini mana yang hanya


terdiri dari besaran turunan saja?
a. kuat arus, massa, gaya
b. suhu, massa, volum
c. waktu, momentum, kecepatan
d. usaha, momentum, percepatan
e. kecepatan, suhu, jumlah zat

Pembahasan:
pilihan a merupakan besaran turunan hanya gaya
pilihan b ada massa yang merupakan besaran pokok
pilihan c, waktu adalah besaran pokok
pilihan d, semuanya besaran turunan (Jawaban )
BESARAN BERDASARKAN ARAH

Besaran berdasarkan arah ini dibagi menjadi 2,


yaitu :

Besaran Vektor

Besaran Skalar.
BESARAN SKALAR

Besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki besar


(nilai) saja, misalnya panjang, massa, waktu, suhu, massa
jenis, volume, energy potensial, usaha, potensial listrik
dan sebagainya.

Konsep skalar dipakai dalam matematika dan fisika.


Konsep yang dipakai dalam fisika adalah versi yang lebih
konkret dari ide yang sama dalam matematika. Dalam
matematika, arti skalar bergantung kepada konteksnya
BESARAN VEKTOR

Besaran Vektor ialah besaran yang memiliki nilai dan arah

Jika sebuah mangga berada dalam genggaman tangan anda, yang


semula diam kemudian terjatuh. Buah mangga tersebut jatuh
kearah lantai yang disebabkan oleh gravitasi bumi (gaya).
Pada gerak mangga, dari keadaan diam bergerak dengan kecepatan
yang terus bertambah dengan arah kebawah hingga menyentuh
lantai. Dari kejadian tersebut, kita dapat menyebutkan bahwa,
besaran gaya dan besaran kecepatan merupakan besaran vektor
yaitu besaran yang memiliki nilai dan arah.

Contoh dari besaran vektor lainnya seperti, perpindahan,


percepatan, impuls, momentum dan sebagainya.
SATUAN

Satuan didefinisikan sebagai pembanding dalam suatu


pengukuran besaran. Atau sebagai sesuatu yang
digunakan untuk menyatakan suatu besaran. Setiap
besaran mempunyai satuan masing-masing, tidak
mungkin dalam 2 besaran yang berbeda mempunyai
satuan yang sama.
Apabila ada dua besaran berbeda kemudian mempunyai
satuan sama maka besaran itu pada hakekatnya adalah
sama. Sebagai contoh gaya (F) mempunyai satuan
Newton dan Berat (w) mempunyai satuan Newton.
Besaran ini kelihatannya berbeda tetapi sesungguhnya
besaran ini sama yaitu besran turunan gaya.
SATUAN

Satuan dan besaran memang tidak bisa dipisahkan karena


besaran harus mempunyai satuan agar besaran tersebut
dapat dengan mudah dihitung.

Satuan dibagi menjadi 2, yaitu satuan baku dan satuan


yang tidak baku.
SATUAN BAKU

 Satuan baku adalah satuan yang apabila digunakan oleh siapapun akan
menghasilkan hasil pengukuran yang sama.

 Syarat Satuan Baku :


1. Satuan yang ditetapkan tidak mengalami perubahan oleh pengaruh
apapun.
2. Satuan tersebut harus selalu sama dimanapun dan kapanpun.
3. Satuan yang ditetapkan harus mudah ditiru oleh siapa saja yang
menggunakannya.

 Dari syarat itu, pada tahun 1975 para ilmuwan di Perancis telah
menciptakan suatu standar sistem satuan yang berlaku diseluruh dunia.
 Sistem satuan baku ini disebut dengan Satuan Internasional ( SI ).
SATUAN INTERNASIONAL

Satuan Internasional adalah satuan yang diakui


penggunaannya secara internasional serta memiliki standar
yang sudah baku.
Satuan ini dibuat untuk menghindari kesalahpahaman yang
timbul dalam bidang ilmiah atas perbedaan satuan yang
digunakan.
Pada awalnya, Sistem Internasional disebut sebagai Metre
– Kilogram – Second (MKS). Selanjutnya pada Konferensi
Berat dan Pengukuran Tahun 1948, tiga satuan yaitu
newton (N), joule (J), dan watt (W) ditambahkan ke dalam
SI. Akan tetapi, pada tahun 1960, tujuh Satuan
Internasional dari besaran pokok telah ditetapkan yaitu
meter, kilogram, sekon, ampere, kelvin, mol, dan kandela.
SATUAN INTERNASIONAL

Sistem MKS (Metre – Kilogram – Second)


menggantikan sistem metrik, yaitu suatu sistem
satuan desimal yang mengacu pada meter, gram
yang didefinisikan sebagai massa satu sentimeter
kubik air, dan detik. Sistem itu juga disebut sistem
Centimeter – Gram – Second (CGS).
CONTOH - CONTOH SATUAN
CONTOH - CONTOH SATUAN
PENGUKURAN

Dalam ilmu fisika, pengukuran dapat dilakukan pada


sesuatu yang terdefinisi dengan jelas. Misalnya,
pengukuran panjang, massa, temperature ataupun yang
lainnya. Pengukuran dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu:
1.      Pengukuran langsung adalah dengan sesuatu alat
ukur langsung memberikan hasil pengukuran. Contoh,
pengukuran lebar meja
2.      Pengukuran tak langsung adalah dengan suatu cara
dan perhitungan pengukuran ini barulah memberikan
hasilnya. Contoh, pengukuran benda-benda kuno.
SISTEM PENGUKURAN

Amati tinggi badan teman anda, apakah terlihat lebih tinggi ataupun
lebih rendah daripada anda? Anda dapat mengetahui jawabannya
dengan membandingkan tinggi badan anda dengan teman anda. Akan
tetapi, anda akan mengalami kesulitan dalam menentukan secara tepat
seberapa besar perbedaan tinggi yang anda dan teman anda.
Dalam menentukan besarnya perbedaan ini, anda tentunya
membutuhkan alat bantu yang dapat memberikan solusinya dengan
tepat. Dalam kasus ini, secara tidak langsung anda telah melakukan
suatu proses pengukuran.

Membandingkan suatu besaran dengan besaran lain yang telah


ditetapkan sebagai standar pengukuran disebut mengukur.

Alat bantu dalam proses pengukuran disebut alat ukur.


ALAT UKUR

Ketika anda akan melakukan pengukuran suatu besaran fisika,


dibutuhkan alat ukur untuk membantu anda mendapatkan data
hasil pengukuran. Untuk mengukur panjang suatu benda, dapat
menggunakan mistar, jangka sorong, atau mikrometer sekrup.
Untuk mengukur massa suatu benda dapat menggunakan
timbangan atau neraca. Adapun untuk mengukur waktu, dapat
menggunakan jam atau stopwatch.
Selain faktor alat ukur, untuk mendapatkan data hasil
pengukuran yang akurat perlu juga dipertimbangkan faktor-
faktor lain yang dapat mempengaruhi proses pengukuran,
antara lain benda yang diukur, proses pengukuran, kondisi
lingkungan, dan orang yang melakukan pengukuran.
ALAT UKUR

1. Alat Ukur Panjang

a. Mistar
Pada umumnya, mistar sebagai alat ukur panjang memiliki dua skala
ukuran, yaitu skala utama dan skala terkecil. Satuan untuk skala utama
adalah cm, dan satuan untuk terkecil adalah mm (millimeter)
Penggaris atau mistar berbagai macam jenisnya, seperti penggaris yang
berbentuk lurus, berbentuk segitiga yang terbuat dari plastik atau logam,
Mistar mempunyai batas ukur sampai 1 meter, sedangkan meteran pita dapat
mengukur panjang sampai 3 meter.
Jarak antara skala utama adalah 1 cm. Diantara skala utama terdapat 10
bagian skala terkecil sehingga satu skala terkecil memiliki nilai 1 : 10 cm =
0,1 cm atau 1 mm.
ALAT UKUR

Ketelitian mistar adalah setengah dari skala terkecilnya.


Jadi ketelitian atau ketidakpastian mistar adalah :
½  x  1 mm =  0,5 mm atau  0,05 cm
Pada saat pembacaan skala pada mistar, posisi mata harus
melihat tegak lurus terhadap skala. Hal ini bertujuan
untuk menghindari kesalahan pembacaan hasil
pengukuran akibat beda sudut kemiringan dalam melihat
atau disebut dengan kesalahan paralaks.
ALAT UKUR

 Jangka sorong
 Jangka sorong umumnya digunakan untuk mengukur diameter dalam benda, misalnya
diameter cincin. Selain digunakan untuk mengukur diameter dalam benda, jangka
sorong juga bisa digunakan untuk mengukur diameter luar.
 Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang terdiri atas skala utama, skala nonius,
rahang pengatur garis tengah dalam, rahang pengatur garis tengah luar, dan pengukur
kedalaman. Rahang pengatur tengah dalam dapat digunakan untuk mengatur diameter
bagian dalam sebuah benda.
 Adapun rahang pengatur garis tengah bagian luar dapat digunakan untuk mengukur
diameter bagian luar sebuah benda. Jangka sorong memiliki 10 skala utama yang
memiliki panjang 1 cm. sedangkan 10 skala nonius memiliki panjang 0,9. Jadi, beda
satu skala nonius dengan satu skala utama adalah 0,1cm – 0,09 cm = 0,01 cm atau 0,1
m. jadi skala terkecil jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
 Ketelitian jangka sorong adalah setengah dari skala terkecilnya. Jadi, ketelitian jangka
sorong adalah :
 ½  x  0,1 mm =  0,05 mm atau 0,005 cm.
ALAT UKUR

 Bagian-bagian penting jangka sorong, yaitu:


 1. Rahang tetap dengan skala terkecil 0,1 mm atau 0,01 cm
 2. Rahang geser yang dilengkapi skala nonius. Skala tetap dan nonius
mempunyai selisih 0,1 mm.
ALAT UKUR

Mikrometer Sekrup
Skala utama tertera pada selubung dan skala nonius tertera
selubung luar. Jika selubung luar diputar lengkap 1 kali maka
rahang geser dan juga selubung luar maju atau mundur 0,5 mm.
karena selubung luar memiliki 50 skala, maka 1 skala pada
selubung luar sama dengan jarak maju atau mundur rahang
geser sejauh 0,5 mm/50 = 0,01 mm. jadi, skala terkecil
mikrometer sekrup adalah 0,01 mm atau 0,001 cm.

Ketelitian mikrometer sekrup adalah setengah dari skala


terkecilnya. Jadi, ketelitian mikrometer sekrup adalah:
½  x  0,01 mm = 0,005 mm atau 0,0005 cm
ALAT UKUR
CONTOH SOAL

Berapa hasil Pengukuran mikrometer sekrup dibawah ini.

Jawaban:
Skala tetap = 4 × 1mm = 4mm
Skala nonius = 30 × 0,01mm = 0,30mm
Hasil = skala tetap ditambah skala nonius
Hasil = 4mm + 0,30mm = 4,30mm
jadi, maka hasil dari pengukurannya ialah 4,30mm
ALAT UKUR

 Alat Ukur Massa Benda


 Timbangan digunakan untuk mengukur massa benda. Prinsip kerjanya adalah
keseimbangan kedua lengan, yaitu keseimbangan antara massa benda yang
diukur dengan anak timbangan yang digunakan.
 Dalam dunia pendidikan sering digunakan neraca O’Hauss tiga lengan atau
dua lengan. Neraca ohaus juga ada yang berbentuk digital.
ALAT UKUR

Alat Ukur Waktu


Berbagai jenis alat ukur waktu misalnya: jam analog, jam digital, jam
dinding, jam atom, jam matahari, dan stopwatch. Dari alat-alat
tersebut, stopwatch termasuk alat ukur yang memiliki ketelitian cukup
baik, karena angka terkecilnya yaitu 0,1 s. Sehingga ketelitian stopwatch
adalah
½  x  0,1 s = 0,05

Alat Ukur Suhu


Suhu adalah suatu besaran untuk menyatakan ukuran derajat panas
atau dinginnya suatu benda.
Suhu termasuk besaran pokok. Alat untuk mengukur besaranya suhu
suatu benda adalah termometer. Termometer yang umum digunakan
adalah termometer zat cair dengan pengisi pipa kapilernya adalah raksa
atau alkohol.
ALAT UKUR

a.      Termometer Celcius
Titik bawah diberi angka 0 dan titik atas diberi angka 100. Diantara titik
tetap bawah dan titik tetap atas dibagi 100 skala.
b.      Termometer Reamur
Titik tetap bawah diberi angka 0 dan titik tetap atas diberi angka 80.
Diantara titik tetap bawah dan titik tetap atas dibagi menjadi 80 skala.
c.       Termometer Fahrenheit
Titik tetap bawah diberi angka 32 dan titik tetap atas diberi angka 212. Suhu
es yang dicampur dengan garam ditetapkan sebagai 00F. diantara titik tetap
bawah dan titik tetap atas dibagai 180 skala.
d.      Termometer Kelvin
Pada termometer kelvin, titik terbawah diberi angka nol. Titik ini disebut
suhu mutlak, yaitu suhu terkecil yang dimiliki benda ketika energi total
partikel benda tersebut nol. Kelvin menetapkan suhu es melebur dengan
angka 273 dan suhu air mendidih dengan angka 373. Rentang titik tetap
bawah dan titik tetap atas termometer kelvin dibagi 100 skala.
ALAT UKUR

Perbandingan skala antara temometer Celcius, termometer


Reaumur, dan termometer Fahrenheit adalah.
C : R : F = 100 : 80 : 180
C:R:F=5:4:9
Dengan memperhatikan titik tetap bawah 0ºC = 0ºR = 32ºF,
maka hubungan skala C, R, dan F dapat ditulis sebagai berikut:
tº C =5/4 tºR
tº C =5/9 (tºF – 32)
tº C =4/9 (tºF – 32)
Hubungan skala Celcius dan Kelvin adalah
toK = tºC + 273 K
ALAT UKUR

Konversi Skala Termometer


 
Seperti kita ketahui bahwa zat cair sebagai bahan pengisi termometer ada dua macam, yaitu air
raksa dan alkohol. Nah, ternyata zat cair tersebut memiliki beberapa keuntungan dan kerugian.
 
a . Termometer air raksa.
Berikut ini beberapa keuntungan air raksa sebagai pengisi termometer, antara lain :
1.      Air raksa tidak membasahi dinding pipa kapiler, sehingga pengukurannya menjadi teliti.
2.      Air raksa mudah dilihat karena mengkilat.
3.      Air raksa cepat mengambil panas dari suatu benda yang sedang diukur
4.      Jangkauan suhu air raksa cukup lebar, karena air raksa membeku pada suhu -40oC dan
mendidih pada suhu 360oC
5.      Volume air raksa berubah secara teratur.
Selain memiliki beberapa keuntungan, air raksa juga memiliki beberapa kerugian, antara lain :
1.      Air raksa harganya mahal
2.      Air raksa tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat rendah
3.      Air raksa termasuk zat beracun sehingga berbahaya apabila tabungnya pecah.
ALAT UKUR

b.      Termometer Alkohol

Keuntungan menggunakan alkohol sebagai pengisi termometer, antara lain:


1.      Alkohol harganya murah
2.      Alkohol lebih teliti, sebab untuk kenaikan suhu yang kecil ternyata alkohol mengalami
perubahan volume yang besar
3.      Alkohol dapat mengukur suhu yang sangat rendah, sebab titik beku alkohol -130 oC

Kerugian menggunakan alkohol sebagai pengisi termometer, antara lain :


1.      Membasahi dinding kaca
2.      Titik didihnya rendah 78oC
3.      Alkohol tidak berwarna, sehingga perlu memberi warna daghulu agar dapat dilihat.

Mengapa air tidak dipakai untuk mengisi tabung termometer? Alasannya karena air
membasahi dinding kaca, jangkauan suhunya terbatas, perubahan volumenya kecil,
penghantar panas yang jelek.
BESARAN FISIKA

Besaran Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari pengukuran.


Karena diperoleh dari pengukuran maka harus ada alat ukurnya.
Sebagai contoh adalah massa. Massa merupakan besaran fisika
karena massa dapat diukur dengan menggunakan neraca.
Besaran fisika terdefinisi jika : - Ada nilainya
- Ada satuannya
Besaran fisika adalah sifat benda atau gejala alam yang dapat
diukur. Panjang, massa, lama waktu pertandingan bola, suhu
udara, kekerasan benda, kecepatan mobil, terang cahaya, energi
yang tersimpan dalam bensin, arus listrik yang mengalir dalam
kabel, tegangan listrik PLN, daya listrik lampu ruangan, dan
massa jenis air adalah contoh sifat-sifat benda yang dapat dikur.
Maka semuanya merupakan besaran fisika.  
BESARAN FISIKA

Berdasarkan sejumlah pertemuan para ahli fisika


seluruh dunia, akhirnya ditetapkan tujuh besaran
pokok dalam fisika. Tujuh besaran tersebut tampak
dalam Tabel berikut.
KONVERSI SATUAN

A. KONVERSI SATUAN PANJANG


Satuan panjang biasa kita gunakan ketika mempertimbangkan panjang dari
sesuatu. Baik itu benda, jalan, dan lain sebagainya. Untuk melakukan konversi
terhadap satuan, caranya sangat mudah. Satuan panjang yang dipakai di
seluruh dunia adalah meter.Jika kita menaikkan satuan meter ke satuan di
atasnya, maka nilainya harus dibagi 10.Adapun jika kita menurunkan satuan
meter ke satuan di bawahnya, maka nilainya harus dikalikan dengan 10.
Ilustrasinya adalah sebagai berikut:
1 m = 10 dm
1 m = 100 cm
1 m = 1000 mm
1 km = 10 hm
1 km = 100 dam
1 km = 1000 m
KONVERSI SATUAN

B. KONVERSI SATUAN BERAT


Sebenarnya, dalam fisika satuan berat yang benar adalah Newton.
Akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari, lebih sering berat diberi
satuan kilogram.Padahal seharusnya satuan kilogram tersebut
diberikan untuk mengukur satuan massa. Massa tidak berubah di
manapun kamu berada. Sementara besarnya berat akan berbeda-
beda bergantung pada gaya gravitasi di tempat itu.

Untuk mengkonversi satuan berat, sama seperti konversi satuan


panjang di atas, kamu hanya perlu membagi dengan 10 setiap
kenaikan satuan dan membagi dengan 10 setiap penurunan satuan.
CONTOH KOVERSI SATUAN

 1. Kalor jenis air adalah 4200 J/kg∘C. Nyatakan kalor jenis air


dalam
 kal/g∘C

 satuan besaran pokok penyusunnya


 Penyelesaian:
CONTOH KOVERSI SATUAN

2. Misalnya suhu ruangan saat ini adalah 30∘C,


maka untuk menyatakan suhu ini dalam fahrenheit
dapat dikonversi dengan cara sebagai berikut.
CONTOH KOVERSI SATUAN

3. Jika kelajuan mobil 72 km/jam ingin dinyatakan


dalam m/s maka langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut.
KESIMPULAN

Besaran adalah suatu yang dapat diukur dan dinyatakan


dengan angka dan nilai yang memiliki satuan. Dari pengertian
tersebut,jadi besaran dan satuan mempunyai keterkaitan.
Sedangkan satuan diartikan sebagai pembanding dalam
satuan pengukur besaran. Selain mempunyai keterkaitan
dengan satuan, besaran juga mempunyai keterkaitan dengan
dimensi. Karena dimensi diartikan cara untuk menyusun
suatu besaran yang susunannya berdasarkan besaran pokok
dengan menggunakan lambang/huruf tertentu yang
ditempatkan dalam kurung siku. Angka penting merupakan
semua angka hasil pengukuran.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai