:
Instrumentasi adalah alat-alat (device) yang dipakai untuk pengukuran dan pengendalian dalam suatu sistem
yang lebih besar dan lebih kompleks. Instrumentasi bisa berarti alat untuk menghasilkan efek suara, seperti pada
instrumen musik , namun secara umum instrumentasi mempunyai 3 fungsi utama:
sebagai alat pengukuran
1. Besaran vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah sebagai contoh besaran kecepatan,
percepatan dan lain-lain.
2. Besaran sekalar adalah besaranyang mempunyai nilai saja sebagai contoh kelajuan, perlajuan dan lainlain.
Pengertian Dimensi
Dimensi adalah sebuah sistem yang diukur dari kemungkinan gerak bebasnya. Misalnya saja ketika ada
kemungkinan gerak hanya ke depan dan ke belakang dia disebut dimensi satu, sedangkan ketika dia bisa ke atas
dan ke bawah maka dia disebut dua dimensi. Dalam kenyataannya kita adalah makhluk yang hidup di tiga dimensi
plus waktu. Ada beberapa dimensi yang kita kenal, saya akan mencoba menggambarkan beberapa dimensi itu.
Dimensi Nol. Dimensi nol adalah titik. Bukan dalam pengertian dari dimensi lain, karena titik dalam dimensi lain
bisa jadi memiliki panjang, lebar bahkan tinggi. Tapi titik sempurna. Dimensi ini disebut dimensi nol karena dalam
sistem ini tidak bisa bergerak ke manapun. Mungkin pilihan yang ada bagi sebuah titik adalah ada dan tidak ada.
Seperti berkedip.
Selanjutnya ketika kita tarik garis maka kita mendapatkan satu dimensi. Dalam satu dimensi sistem ini memiliki
satu kebebasan yaitu gerak ke kiri dan ke kanan. Coba bayangkan sebuah titik, dia bisa bergerak dengan bebas ke
posisi manapun dalam garis. Sebuah garis yang kecil misalnya bisa bergerak ke kanan dan ke kiri dan berhenti di
posisi manapun di dimensi ini. Namun bagaimanapun mereka bergerak mereka tak akan bisa bergerak seperti gerak
dimensi lain yaitu atas bawah.
Selanjutnya adalah dua dimensi. Dalam dimensi ini ditambah kebebasan untuk gerak ke atas dan ke bawah. Contoh
dari benda yang memiliki dimensi ini adalah gambar kubus atau segitiga. Mereka bisa bergerak bebas dalam suatu
hamparan bidang dua dimensi, seperti sebuah kertas.
Tiga dimensi adalah tempat kita hidup. Dimensi ini memiliki panjang, lebar dan tinggi. Dalam dimensi ini gerak menjadi lebih
bebas. Kita bisa bergerak ke atas, bawah kiri,kanan depan belakang.
Kelompok 2
Arus Bolak Balik
Arus bolak-balik (AC/alternating current) adalah arus listrik dimana besarnya dan arahnya arus berubahubah secara bolak-balik. Berbeda dengan arus searah dimana arah arus yang mengalir tidak berubah-ubah
dengan waktu. Bentuk gelombang dari listrik arus bolak-balik biasanya berbentuk gelombang sinusoida,
karena ini yang memungkinkan pengaliran energi yang paling efisien. Namun dalam aplikasi-aplikasi
spesifik yang lain, bentuk gelombang lain pun dapat digunakan, misalnya bentuk gelombang segitiga
(triangular wave) atau bentuk gelombang segi empat (square wave).
Secara umum, listrik bolak-balik berarti penyaluran listrik dari sumbernya (misalnya PLN) ke kantorkantor atau rumah-rumah penduduk. Namun ada pula contoh lain seperti sinyalsinyal radio atau audio yang disalurkan melalui kabel, yang juga merupakan listrik arus bolak-balik. Di
dalam aplikasi-aplikasi ini, tujuan utama yang paling penting adalah pengambilan informasi yang
termodulasi atau terkode di dalam sinyal arus bolak-balik tersebut.
Dengan :
XL = reaktansi kapasitif
f = frekuensi
C = kapasitansi (Farad)
Daya dalam rangkaian arus bolak balik
Daya resistif dan reaktif dalam rangkaian arus bolak balik
Tenaga listrik mempunyai kedudukan yang vital dalam kehidupan masyarakat karena menyangkut hajat hidup orang banyak,
tenaga listrik sebagai hasil pengolahan sumber daya energi mempunyai fungsi vital sebagai sarana penghidupan dan prasarana
pembangunan sosial ekonomi.
Dalam artikel ini akan dibahas hal yang sangat penting tentang komponen dasar kelistrikan dan pengaruhnya terhadap daya
listrik. Pengelolaan, perawatan serta pengembangan kelistrikan harus mengikuti kaidah-kaidah yang ada agar tercapai maksud
dan tujuan dari pemanfaatan energi tersebut sehingga energi tersebut tidak berbalik memanfaatkan lingkungannya, oleh karena
itu pemahaman dan pengetahuan tentang ketenaga listrikan mutlak diperlukan agar rugi-rugi dapat ditekan sekecil mungkin
agar nilai keekonomiannya berimbang.
Didalam sebuah rangkaian listrik arus bolak-balik (alternating current, ac) satu phasa, sumber tegangan 220 Volt, 50 Hz
dengan beban resistif akan mendisipasi daya seperti yang diperlihatkan oleh Gbr.1 di bawah ini:
Dalam contoh ini, arus yang mengalir ke beban resistif murni sebesar 4,4 Ampere kuadrat arus(rms), Irms. Disipasi daya pada
beban akan menjadi 968 Watt. Karena beban resistif murni (tidak ada reaktansi), arus dalam rangkaian memiliki phasa yang
sama dengan tegangan dan dalam perhitungan tampak seperti setara rangkaian arus searah(direct current, dc).
Jika kita plot bentuk gelombang arus, tegangan dan daya pada rangkaian ini, akan terlihat seperti dalam Gbr.2 di bawah ini.
Dalam Gbr.2 tampak bahwa bentuk gelombang daya akan selalu positif dan tak pernah negatif untuk rangkaian resistif. Ini
artinya bahwa selalu terjadi disipasi daya pada beban resistif, dan tidak pernah kembali ke sumber seperti halnya dengan beban
reaktif.
Jika sumber adalah generator mekanik, rangkaian ini akan menyerap sebanyak 968 watt energi mekanik atau sekitar 1,3 kali
tenaga kuda (1,3 PK) untuk memutar poros. Juga tampak bahwa gelombang daya tidak pada frekuensi yang sama terhadap
gelombang tegangan ataupun arus tapi sebaliknya, frekuensi daya dua kali lipat dari bentuk gelombang tegangan atau arus.
Frekuensi yang berbeda ini menyebabkan kita tak dapat menyatakan daya
dengan menggunakan notasi komplex (rectangular atau polar) seperti halnya
yang digunakan pada notasi tegangan, arus dan impedansi karena bentuk ini
menyiratkan simbolisme matematika hubungan phasa yang tidak berubah.
Ketika frekuensi tidak sama, maka hubungan phasa perubahan terus-menerus
sehingga cara terbaik untuk melanjutkan perhitungan listrik arus bolak-balik
adalah dengan menggunakan notasi skalar dan untuk menangani hubungan
phasa yang relevan adalah dengan menggunakan notasi trigonometri.
Sebagai perbandingan, mari kita perhatikan sebuah rangkaian arus bolak-balik
sederhana dengan beban reaktif murni seperti pada Gbr.3 di bawah ini. Jika di
plot bentuk gelombang dari arus, tegangan dan daya dari rangkaian tersebut akan terlihat seperti dalam Gbr.4 di bawah ini.
Perhatikan bahwa daya berubah secara seimbang antara siklus positif dan negatif.
Isyarat ini menyatakan bahwa daya sedang bergantian di serap dari dan kembali ke sumbernya. Jika sumber adalah generator
mekanik, hampir tidak ada energy yang terserap dari jaringan mekanik untuk memutar poros, karena tidak ada daya yang
digunakan oleh beban. Poros generator akan mudah berputar, dan induktor tidak menjadi panas sebagaiman sebuah resistor.
Sekarang, mari kita asumsikan rangkaian arus bolak-balik dengan beban yang terdiri dari induktansi dan resistansi seperti
diperlihatkan pada Gbr.5 di bawah ini:
Pada frekuensi 50 Hz, induktansi 150 mH memberikan reaktansi induktif sebesar 47,145 . Reaktansi induktif ini bergabung
dengan resistif 50 , membentuk impedansi beban total 50 + j47,145 , atau 68,722 43,315o.
Jika kita mengabaikan sudut phasa, kita dapat menghitung arus yang mengalir di dalam rangkaian tersebut dengan mengambil
besaran polar dari sumber tegangan 220 Volt dan membaginya dengan besaran polar impedansi 68,722 . Dengan tegangan
listrik 220 Volt rms, beban saat ini adalah sebesar 3,201 A.
Besaran ini akan diindikasikan oleh sebuah ampere meter rms jika dihubungkan secara seri
dengan resistor dan induktor. Kita telah ketahui bahwa komponen reaktif tidak mendisipasi
daya, karena komponen ini sama-sama menyerap daya dari dan kembali ke sumber daya
pada seluruh rangkaian. Oleh karena itu, setiap beban reaktansi induktif juga tidak
mendisipasi daya. Satu-satunya komponen yang mendisipasi daya di sini adalah bagian
beban impedansi resistif.
Jika kita perhatikan plot dari bentuk gelombang tegangan, arus dan daya total pada rangkaian ini dapat diketahui bagaimana
kombinasi ini bekerja, seperti tampak pada Gbr.6 di bawah ini.
Seperti halnya sirkuit reaktif, perubahan bentuk gelombang daya antara positif dan negative merupakan nilai sesaat terhadap
waktu. Dalam sebuah rangkaian reaktif murni perubahan antara daya positif dan daya
negatif terbagi sama besar, mengakibatkan disipasi daya bersih adalah nol. Disipasi daya
hampir tidak terjadi pada reaktansi akan tetapi tidak demikian pada resistif. Namun di
sirkuit dengan resistansi dan reaktansi campuran seperti Gbr.5, bentuk gelombang daya
akan tetap berubah antara positif dan negatif, akan tetapi besar daya positif akan melebihi
besarnya daya negatif. Dengan kata lain, kombinasi beban induktif dengan beban resistif
akan mengkonsumsi lebih banyak daya dari pada daya yag kembali ke sumbernya.
Pada plot bentuk gelombang daya, tampak bahwa gelombang di sisi positif lebih besar dari pada di sisi negatif, ini
menunjukkan bahwa ada daya yang terserap lebih oleh beban dari pada yang kembali ke rangkaian. Adapun daya yang
kembali kerangkaian tersebut terjadi karena adanya reaktansi induktif, ketidak seimbangan gelombang daya positif terhadap
negatif ini disebabkan oleh resistensi yang menghamburkan daya keluar dari rangkaian dan biasanya dalam bentuk panas. Jika
sumber daya adalah generator mekanik maka jumlah energi mekanik yang diperlukan untuk memutar poros akan menjadi
jumlah daya rata-rata antara siklus daya positif dan siklus daya negatif.
Secara matematis yang mewakili daya dalam rangkaian arus bolak-balik menjadi sebuah pekerjaan yang menarik, karena
gelombang daya tidak pada frekuensi yang sama terhadap tegangan atau arus. Selanjutnya, sudut phasa daya sangat berbeda
dari sudut phasa tegangan ataupun arus, sedangkan sudut phasa tegangan atau arus diwakili oleh pergeseran waktu relative antara
dua gelombang, sudut phasa daya merupakan rasio antara disipasi daya yang dihamburkan terhadap daya yang kembali ke sumber.
Karena menggunakan cara yang berbeda dalam menentukan daya, tegangan atau arus dalam rangkaian listrik arus bolak-balik,
hal ini sesungguhnya untuk lebih memudahkan dalam menghitung besaran daya dari angka-angka kuantitas scalar dari
tegangan, arus, hambatan dan reaktansi dari pada mencoba menurunkannya dari vektor atau bilangan kompleks dari tegangan,
arus dan impedansi.
Kesimpulan:
Dalam rangkaian resistif murni, semua daya dalam rangkaian didisipasikan oleh resistor. Tegangan dan arus dalam phasa yang
sama. Dalam rangkaian reaktif murni, tidak ada daya dalam rangkaian yang didisipasikan oleh beban. Sebaliknya, daya
bergantian diserap dari dan kembali ke sumber. Tegangan dan arus berbeda phasa sebesar 90o antara satu sama lain.
Dalam sebuah rangkaian yang terdiri dari impedansi campuran, resistansi dan reaktansi, akan ada lebih banyak daya yang
dihamburkan oleh beban dibandingkan yang kembali ke sumber, tetapi beberapa daya pasti akan dihamburkan dan beberapa
hanya akan diserap dan dikembalikan. Tegangan dan arus dalam rangkaian tersebut akan berbeda phasa antara 0o dan 90o
Pengertian Listrik 1 Phasa
Listrik 1 phasa adalah instalasi listrik yang menggunakan dua kawat penghantar yaitu 1 kawat phasadan 1 kawat 0 (netral).
Pengertian sederhananya adalah listrik 1 phasa terdiri dari dua kabel yaitu 1bertegangan dan 1 netral. Umumnya listrik 1 phasa
bertegangan 220 volt yang digunakan banyakorang. Biasanya listrik 1 phasa digunakan untuk listrik perumahan, namun listrik
PLN di jalanan itumemiliki 3 phasa, tetapi yang masuk ke rumah kita hanya 1 phasa karena kita tidak memerlukandaya besar.
Misalnya yang ke rumah kita adalah PhaseR, tetangga kita mungkin PhaseS, dantetangga yang lain Phase T.
Pengertian Listrik 3 Phasa
Listrik 3 phasa adalah instalasi listrik yang menggunakan tiga kawat phasa dan satu kawat 0 (netral)atau kawat ground.
Menurut istilah Listrik 3 Phasa terdiri dari 3 kabel bertegangan listrik dan 1 kabelNetral. Umumnya listrik 3 phasa bertegangan
380V yang banyak digunakan Industri atau pabrik.Listrik 3 phasa adalah listrik AC (alternating current) yang menggunakan 3
penghantar yangmempunyai tegangan sama tetapi berbeda dalam sudut phase sebesar 120 degree.Ada 2 macam hubungan
dalam koneksi 3 penghantar, yaitu :1.
Hubungan bintang (Y atau star).
2. Hubungan delta.Ada 2 macam tegangan listrik yang dikenal dalam sistem 3 phasa ini, yaitu :
1.Tegangan antar phase (Vpp : voltage phase to phase atau ada juga yang menggunakan istilahVoltage line to line).
2.Tegangan phase ke netral (Vpn : Voltage phase to netral atau Voltage line to netral).Keuntungan Listrik 3 phasa yaitu :1.
Menyediakan daya listrik yang besar ( biasanya pada industri menengah dan besar ). Industriatau hotel memerlukan daya
listrik yang besar sehingga memerlukan line yang banyak. Tapipada output terakhir untuk pemakaian hanya memerlukan
satu phasa ( memilih salah satudari 3 phasa ). Listrik 3 phasa biasanya diperlukan untuk menggerakkan motor industri
yangmemerlukan daya besar.2.
Karena menggunakan tegangan yang lebih tinggi maka arus yang akan mengalir akan lebihrendah untuk daya yang sama.
Sehingga untuk daya yang besar, kabel yang digunakan bisalebih kecil.3.
Untuk motor induksi, listrik 3 phasa tidak memerlukan kapasitor.beda 3 fasa dan 1 fasaPengertian Listrik 3(tiga) phase :
Bila suatu alat membutuhkan catu daya listrik 3(tiga) phase, maka hubungannya dengan catu daya =R S T (phase to phase 380
Volt).Pengertian Listrik 1(satu) phase :Bila suatu alat membutuhkan catu daya listrik 1(satu) phase, maka hubungan nya
dengan catu daya= R dengan N atau S-N atau T-N. (phase to Neutral 220 Volt).Itu dari sisi koneksi (hubungan).Sedangkan dari
sisi effisiensi, pemakaian 3(tiga) phase dapat memperkecil Ampere (arus listrik) dansecara otomatis memperkecil diameter
penghantar (kabelBeda listrik 1 fase sama 3 fase ialah kalau satu fase hanya terdiri dari fasa dan netral (+&-) dgntegangan out
put 220V 3 fasa terdiri dari 3 arus positif dan satu netral dengan simbol (R,S,T,N) RSTadalah fasa dan N adalah netral
digunakan untuk motor 3 fasa atau instalasi satu fasa juga bisadengan out put R-N : 220V S-N:220V T-N 220V R-T:380V RS:380V T-S:380V.
(2013-71-004)
Rahmat Rezky
(2013-71-009)
badan sedikit gemetar, maka posisis alat ukur terhadap benda ukur sedikit mengalami perubahan. Akibatnya, kalau tidak
terkontrol tentu hasil pengukurannya juga ada penyimpangan. Atau mungkin juga penglihatan yang sudah kurang jelas walau
pakai kaca mata sehingga hasil pembacaan skala ukur juga tidak tepat. Jadi, kondisi yang sehat memang diperlukan sekali
untuk melakukan pengukuran, apalagi untuk pengukuran dengan ketelitian tinggi.
2. Kesalahan Karena Metode Pengukuran yang Digunakan
Alat ukur dalam keadaan baik, badan sehat untuk melakukan pengukuran, tetapi masih juga terjadi penyimpangan
pengukuran. Hal ini tentu disebabkan metode pengukuran yang kurang tepat. Kekurangtepatan metode yang digunakan ini
berkaitan dengan cara memilih alat ukur dan cara menggunakan atau memegang alat ukur. Misalnya benda yang akan diukur
diameter poros dengan ketelitian 0,1 milimeter. Alat ukur yang digunakan adalah mistar baja dengan ketelitian 0,1 milimeter.
Tentu saja hasil pengukurannya tidak mendapatkan dimensi ukuran sampai 0,01 milimeter. Kesalahan ini timbul karena tidak
tepatnya memilih alat ukur.
Cara memegang dan meletakkan alat ukur pada benda kerja juga akan mempengaruhi ketepatan hasil pengukuran. Misalnya
posisi ujung sensor jam ukur, posisi mistar baja, posisi kedua rahang ukur jangka sorong, posisi kedua ujung ukur dari
mikrometer, dan sebagainya. Bila posisi alat ukur ini kurang diperhatikan letaknya oleh si pengukur maka tidak bisa dihindari
terjadinya penyimpangan dalam pengukuran.
Gambar 1
Alat ukur panjang yang sering kamu gunakan adalah mistar atau penggaris.
Pada umumnya, mistar memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar mempunyai
ketelitian pengukuran 0,5 mm, yaitu sebesar setengah dari skala terkecil yang dimiliki
oleh mistar. Pada saat melakukan pengukuran dengan menggunakan mistar, arah
pandangan hendaknya tepat pada tempat yang diukur. Artinya, arah pandangan harus
tegak lurus dengan skala pada mistar dan benda yang di ukur. Jika pandangan mata
tertuju pada arah yang kurang tepat, maka akan menyebabkan nilai hasil pengukuran
menjadi lebih besar atau lebih kecil. Kesalahan pengukuran semacam ini di
sebut kesalahan paralaks.
b. Jangka Sorong
Gambar 2
Jangka sorong terdiri atas dua bagian, yaitu rahang tetap dan
rahang geser. Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap
merupakan skala utama, sedangkan skala pendek yang terdapat pada
rahang
geser
merupakan skala nonius atau vernier. Nama
vernier
diambilkan dari nama penemu jangka sorong, yaitu Pierre Vernier, seorang
ahli teknik berkebangsaan Prancis.
Skala utama pada jangka sorong memiliki skala dalam cm dan
mm. Sedangkan skala nonius pada jangka sorong memiliki panjang 9 mm
dan di bagi dalam 10 skala, sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
Jangka sorong tepat digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, kedalaman tabung, dan panjang benda
sampai nilai 10 cm. Untuk lebih memahami tentang tentang jangka sorong, perhatikan Gambar.
c. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup sering digunakan untuk mengukur tebal benda-benda tipis dan mengukur diameter benda-benda
bulat yang kecil seperti tebal kertas dan diameter kawat. Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu poros tetap dan poros
ulir. Skala panjang yang terdapat pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan skala panjang yang terdapat pada poros
ulir merupakan skala nonius.
Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian.
Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer sekrup mempunyai tingkat
ketelitian paling tinggi dari kedua alat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu 0,01 mm. Perhatikan gambar berikut!
Gambar 3
2. Alat Ukur Massa
Massa benda menyatakan banyaknya zat yang terdapat dalam suatu benda. Massa tiap benda selalu sama dimana pun
benda tersebut berada. Satuan SI untuk massa adalah kilogram (kg).
Gambar 4
Alat untuk mengukur massa disebut neraca. Ada beberapa jenis neraca, antara lain, neraca ohauss, neraca lengan,
neraca langkan, neraca pasar, neraca tekan, neraca badan, dan neraca elektronik. Setiap neraca memiliki spesifikasi
penggunaan yang berbeda-beda. Jenis neraca yang umum ada di sekolah Anda adalah neraca tiga lengan dan empat lengan.
Pada neraca tiga lengan, lengan paling depan memuat angka satuan dan sepersepuluhan, lengan tengah memuat angka
puluhan, dan lengan paling belakang memuat angka ratusan.
Cara menimbang dengan menggunakan neraca tiga lengan adalah sebagai berikut.
a. Posisikan skala neraca pada posisi nol dengan menggeser penunjuk pada lengan depan dan belakang ke sisi kiri dan
lingkaran skala diarahkan pada angka nol!
b. Periksa bahwa neraca pada posisi setimbang!
c. Letakkan benda yang akan diukur di tempat yang tersedia pada neraca!
d. Geser ketiga penunjuk diurutkan dari penunjuk yang terdapat pada ratusan, puluhan, dan satuan sehingga tercapai keadaan
setimbang!
e. Bacalah massa benda dengan menjumlah nilai yang ditunjukkan oleh penunjuk ratusan, puluhan, satuan, dan
sepersepuluhan!
3. Alat Ukur Waktu
Gambar 6
Standar satuan waktu adalah sekon atau detik. Alat yang digunakan untuk mengukur waktu biasanya adalah jam atau
arloji. Untuk mengukur selang waktu yang pendek di gunakan stopwatch. Stopwatchmemiliki tingkat ketelitian sampai 0,01
detik. Alat ukur yang paling tepat adalah jam atom. Jam ini hanya digunakan oleh para ilmuwan di laboratorium.
Arloji ada dua jenis, yaitu arloji mekanis dan arloji digital. Jarum arloji mekanis digerakkan oleh gerigi mekanis yang
selalu berputar, sedangkan arloji digital berdasarkan banyaknya getaran yang dilakukan oleh sebuah kristal kuarsa yang sangat
kecil. Arloji akan bekerja sepanjang sumber energinya masih ada. Ketelitian arloji adalah 1 sekon. Kelemahan arloji mekanis
maupun digital adalah selalu bergerak sehingga sulit dibaca secara teliti.
Waktu yang terbaca pada arloji mekanis ditunjukkan oleh kerja ketiga jarum, yaitu jarum jam, jarum menit, dan jarum
detik. Jarum jam bergerak satu skala tiap satu jam, jarum menit bergerak satu skala tiap satu menit, jarum detik bergerak satu
skala tiap satu detik. Cara membaca untuk arloji digital sangat mudah sebab angka yang ditampilkan pada arloji sudah
menunjukkan waktunya.
Keselamatan kerja
Keselamatan kerja dalam pengukuran merupakan poin penting yang harus diperhatikan setiap praktikan pada
saat melakukan pengukuran atau percobaan di ruang laboratorium. Hal ini perlu menjadi perhatian setiap siswa karena dapat
membahayakan keselamatan bersama, mengingat di laboratorium banyak bahan berbahaya atau peralatan yang dapat melukai
praktikan itu sendiri.
Keselamatan kerja dalam pengukuran merupakan poin penting yang harus diperhatikan setiap siswa pada saat melakukan
pengukuran atau percobaan di ruang laboratorium. Hal ini perlu menjadi perhatian setiap siswa karena dapat membahayakan
keselamatan bersama, mengingat di laboratorium banyak bahan berbahay atau peralatan yang dapat melukai.
Belajar fisika tidak dapat dipisahkan dari kegiatan laboratorium. Dalam melaksanakan percobaan dan
kegiatan di laboratorium mungkin saja terjadi kecelakaan. Oleh karena itu, penting sekali untuk menjaga
keselamatan dalam bekerja. Salah satu usaha menjaga keselamatan kerja dan mencegah terjadinya
kecelakaan adalah dengan memperhatikan dan melaksanakan tata tertib di laboratorium.
kurangnya pemahaman dan pengetahuan terhadap alat, bahan, serta cara penggunaannya,
Adapun bahaya-bahaya yang mungkin perlu diantisipasi di lingkungan laboratorium adalah sebagai berikut:
1
bahaya listrik,
bahaya kebakaran.
Kejadian-kejadian diatas tidak akan terjadi apabila setiap orang dilingkungan laboratorium saling mengutamakan keselamatan
kerja dalam pengukuran.
Keselamatan Kerja dalam PengukuranKeselamatan kerja dalam melakukan kegiatan percobaan
sangatpenting, baik keselamatan pelakumaupunkeselamatan alat yangdigunakan dalam percobaan.
Berikut ini adalah hal-hal yang dapatdilakukan selama melakukan percobaan.
1.Tanamkan sikap hati-hati dalam melakukan setiap kegiatanagar kegiatan pembelajaran yang
dilakukan dapat berhasildengan baik dan alat-alat yang digunakan tidak mengalamikerusakan.
2.Alat-alat yang terbuat dari bahan gelas atau kaca, seperti
tabung reaksi, gelas kimia, alat konveksi zat cair, dan alat ukurlistrik memerlukan perlakuan khusus
karena mudah pecah jikaterjatuh.
3.Berhati-hati dalam menggunakan bahan kimia. Bahan-bahankimia tertentu dapat menimbulkan
iritasi jika mengenai kulit bahkanada yang bersifat racun jika terhirup atau tertelan.Setelah selesai
melakukan percobaan menggunakan bahankimia, segera mencuci alat-alat yang digunakan
dalampercobaan itu. Cuci tangan dengan sabun cuci atau bahanpembersih lainnya, kemudian bilas
dengan air hingga bersih.
4.Berhati-hati ketika menggunakan sumber arus listrik PLN. Pegangsteker dengan baik dan benar
ketika akanmenghubungkannyapada stop kontak, demikian juga ketika melepasnya dari stopkontak.
Pegang bagian yang berisolasi dan tarik steker itu dalam arah lurus sehingga mudah
melepaskannya.
5.Ketika melakukan percobaan untuk membuat rangkaian listrik,buat rangkaian listrik itu dengan
baik dan benar sesuai denganpetunjuk percobaan, kemudian hubungkan ke sumber aruslistrik PLN.
Jika dalam percobaan kamu menemui kesulitanatau keraguan, minta bimbingan guru.
6.Jika dalam percobaanmu menggunakan api atau pembakarspiritus, matikan api setelah percobaan
selesai. Sebelum
pembakar spiritus disimpan di gudang, pastikan bahwa apinyasudah mati.
7.Untuk mendapatkan data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, gunakan alat dengan
baik dan bacalahalat ukur yangkamu gunakan dengan benar. Pengamatan yang tidak benarakan
menghasilkan data yang tidak tepat. Pembacaan alat ukuryang benar adalah ketika melakukan
pengamatan, posisi mataberimpit atau segaris dengan skala alat yang diamati.
8.Jika yang diamati adalah alat yang memiliki jarum penunjuk,misalnya stopwatch dan alat ukur
listrik, posisi mata harus lurus dengan jarum penunjuk pada alat tersebut sehingga data yang
diperoleh benar dan dapat dipertanggungjawabkan
KEL4
Amper-meter
Voltmeter
Ohm-meter
Galvano meter
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik. Umumnya alat ini dipakai oleh
teknisi elektronik dalam alat multi tester listrik yang disebut avometer gabungan dari fungsi amperemeter,
voltmeter dan ohmmeter.
Amper meter dapat dibuat atas susunan mikroamperemeter dan shunt yang berfungsi untuk deteksi arus
pada rangkaian baik arus yang kecil, sedangkan untuk arus yang besar ditambahkan dengan hambatan shunt.
Amperemeter bekerja sesuai dengan gaya lorentz dan gaya magnetis. Arus yang mengalir pada kumparan
yang selimuti medan magnet akan menimbulkan gaya lorentz yang dapat menggerakkan jarum amperemeter.
Semakin besar arus yang mengalir maka semakin besar pula simpangannya.
Rumus Amperemeter :
I=V/R
V=Tegangan(volt)
I =Arus(ampere)
R= Hambatan (ohm)
Prinsip kerja Amperemeter
Amperemeter bekerja berdasarkan prinsip gaya magnetik (Gaya Lorentz). Ketika arus mengalir melalui
kumparan yang dilingkupi oleh medan magnet timbul gaya lorentz yang menggerakan jarum penunjuk
menyimpang. Apabila arus yang melewati kumparan besar, maka gaya yang timbul juga akan membesar
sedemikian sehingga penyimpangan jarum penunjuk juga akan lebih besar. Demikian sebaliknya, ketika kuat arus
tidak ada maka jarum penunjuk akan dikembalikan ke posisi semula oleh pegas. Besar gaya yang dimaksud sesuai
dengan Prinsip Gaya Lorentz F = B.I. L.
Kemampuan amperemeter dapat ditingkatkan dengan memasang hambatan shunt secara parallel terhadap
amperemeter. Besar hambatan shunt tergantung pada berapa kali kemampuannya akan ditingkatkan. Misalnya
mula-mula arus maksimumnya adalah I, akan ditingkatkan menjadi I = n.I, maka besar hambatan shunt.
Voltmeter analog
Voltmeter digital
Kedua jenis voltmeter tersebut mempunyai fungsi sama, yang membedakan adalah tampilannya,
jika voltmeter analog menggunakan jarum penunjuk sedangkan voltmeter digital menggunakan LCD ( liquid
crystal display ).
Ohm meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik yang merupakan suatu
daya yang mampu menahan aliran listrik pada konduktor. Alat tersebut menggunakan galvanometer untuk
melihat besarnya arus listrik yang kemudian dikalibrasi ke satuan ohm.
KEL5
Earth Tester
Earth Tester adalah alat untuk mengukur nilai resistansi dari grounding,berikut ini adalah cara penggunaan earth
tester:
Pada switch pilih mode . Tekan push button. Lihat penunjuk voltase tanah apabila jarum bergerak dengan cepat
sampai mentok ke ujung volt meter, check kembali instalasi kabel. Adjust ohm meter sampai nilai voltase pada
galvanometer 0 volt. Lakukan instalasi earth tester seperti tampak jarak L adalah sebesar 5 meter. Baca nilai
resistansi yang terbaca pada alat tersebut. Itulah nilai resistansi tanah.
Groundingsuatuperalatanlistriksangatvital,baikitu
untukperalatanitusendirimaupununtukkeselamatan
orang. Contoh sederhana di rumah adalah kulkas
(mesinpendingin),kulkasmemilikimotorlistrikuntuk
menggerakkan freon yang dinamakan compressor.
Compressor ini pada saat hidup bisa saja terjadi
kebocoran arus listrik. Bila grounding kulkas tidak
bagus,makabisamembahayakanorangyangmenyentuhnya.Iniadalahcontohsederhanadirumah.
ContohgroundingmenaradengankabelBC
Contohlaindipabrikadalahmesinmesinyangmenggunakanmotormotorlistrikatau
transformator.Biasanyamotormotortersebutarusampernyabesarbesar,sehinggabila
terjadi kebocoran arus listrik, maka bisa membahayakan keselamtan operator mesin
tersebut.OlehsebabitudalamISOtentangK3,makagroundingtermasuksyaratutama
ISO
Contohgroundingmenaradengan
coaxialcable
Syarat utama sebuah grounding itu baik adalah tahanan
groundingitusamadengan0Ohminiadalahtahanangrounding
ideal,tetapikenyataannyabolehsampai5Ohm.Jadibilaterjadi
hubunganpendekataushortcircuitsuatuperalatanlistrik,maka
dengancepatkebocoranitudibuangkebumiataugrounding.
Bila goundingtidak bagus, maka peralatan bisa terbakar dan
bisamembahayakankeselamatanorang
Penangkal petir tidak akan bekerja / berfungsi tanpa sistem
grounding(pentanahan)yangbenar(maksimalnilairesistansi5
Ohm).Jadigroundingberfungsisebagaisaranapengaraharus
petir yang bisa menyebar ke segala arah yang kemudian langsung diarahkan ke dalam tanah. Yang perlu
diperhatikandalamperancangansistempentanahanadalahtidaktimbulnyabahayateganganyangmengalir.
Namundemikianbaikburuknyasistempentanahansangatmenentukanrancangansistempenangkalpetirinternal,
semakintingginilairesistansisuatupentanahan,akanmenyebabkansemakintinggipulateganganyangterdapat
padapenyamapotensial(PotensialEqualizingBonding),sehinggaupayaproteksiinternalnyaakanakankurang
efektif. Dengan demikian kita harus menyadari bahwa betapa perlunya sistem pentanahan untuk menghindari
resikokerugianyanglebihbesardaribahayasambaranpetir
Pada sistem tenaga listrik, sistem tidaklagi dibiarkan terapung atau sistem delta, tetapi titik netral sistem itu
diketanahkanmelaluitahananataureaktansi.Pengetanahanituumumnyadilakukandenganmenghubungkantitik
netraltransformatordayadengantanah.
Lakukanpemilihanlokasipenanamangroundingroad,rencanakanberapatitikyangakanditanamkan.Pemasangan
groundingroadyangmakinbanyakakanmenghasilkansistimpentanahanyangbaik.Jikaandaakanmemasang
beberapa buah grounding road usahakan jangan terlalu berdekatan, supaya pembumian menyebar dan untuk
menjagabilasalahsatugroundingrodsitimpembumiannyatidakbagusmakabisadibumikanolehgroundingrod
lainnya.
Contohgroundingroaddiparaleljadisatu
Harusdiperhatikanbahwamasingmasinggroundingroadsemuaharusterhubung.
Sehingga perlu diatur supaya sistim kabel penghubungnya mudah dipasangkan.
Lakukanpencariantanahyangmudahditancapkan.Hindaripenanamangrounding
roaddidaerahtanahberbatuatauberpasir,disampingpenancapannyayangsusah,
jugakurangbagusuntukpembumian.
Contohpenanamangroundingroad
Usahakan lokasi penempatan grounding road
tidakterlalujauhdaribangunanataugedung,tapiharusdiingatjangansampai
merusak sistim instalasi yang telah ada. Usahakan penempatan antara
groundingroaddalamgarislurus,tidakterlalubanyakberbelokbelok.
Contohgroundingroaddaritembaga
Pemilihangroundingroaddankabelgroundingyangakandiinstalasiharussesuaistandar,baikjenismaupun
ukurannya. Grounding road yang paling bagus adalah pipa padat yang
terbuatdaritembaga.Disampingsebagaidayahantaryangkuat,tembaga
tidakmudahberkarat.Perlumemeriksabarangtersebutsaatpembelian,
karenakadangkadangbanyakpipayangdijualkelihatannyaterbuatdari
bahan tembaga padahal bagian dalamnya adalah besi biasa tapi bagian
luarnya disepuh dengan tembaga. Untuk menchecknya anda bisa
memotongsecaradiagonal,makaakankelihatanapakahasliatautidak.
Penggunaan besi biasa harus dihindari karena bahan ini sangat mudah
berkarat.
Contohgroundingroaddaritembaga
Teknikmenanamgroundingroad.Lakukanpenggaliantanahukuran30x30
cmkedalaman50cmCobatancapkangroundingroadtersebutapakahmudah
ataususahditancapkan.Jikaagaksusah,buatkanlubangdimanagroundingrod
akan ditanamkan. Tuangkan air kedalam lubang tersebut hingga penuh.
Tancapkan grounding rod kedalam lubang tersebut dan tekan secara pelan
pelanhinggabeberapacentimeter.Angkatsedikitgroundingrod,danbiarkan
air turun kebawah. Tekan kembali grounding rod. Tuangkan kembali air
kedalam lubang, lalu ulangi menekan grounding rod. Sepanjang anda tidak
menemukan tanah yang keras atau tanah berbatu, air akan membantu anda
untukmenggeserlumpurataupasirdidalamtancapanhinggagroundingroda
tertancapsampaihabis.
Contohpasanggroundingroad
Jika anda mengalami kesulitan saat penancapan grounding road, anda bisa
menggunakanalatbantuberupapaluuntukmemukulujungatasgroundingroadhingga
tertancapsemuanya,ataubisajugadenganmenggunakanalatbantustangpipa,lakukan
penjepitanstangpipakegroundingroadkemudianandaberdiridistangpipasambil
menekangroundingroadkebawah.
Contohpemborantanahuntukpasanggroundingroad
Untukhaltertentuandakemungkinanpenanamangroundingroadyanglebihdalam
dariukuranpanjanggroundingroadmisalnyasampaikedalaman30m,sehingga
penancapantidakbisadilakukanlagi.Andabisamemintabantuantukangboruntuk
melakukanpengeboranlubang.Setelahkedalamanyangdibutuhkantercapai,anda
kemudian menanamkan grounding road ke dalamnya. Sebelumnya lakukan
pengikatan)antaragroundingroddengankabelroad.Denganmenggunakanpipa
besiyangbisadisambung,lakukanpendorongangroundingroadkedalamlubang.
Andabisamenandaijarakdariujunggroundingroaddankabelgroundinguntuk
memastikanpenanamankabelsudahsesuaidengankedalamanyangdiinginkan.
Contohkabelgroundingdaritembaga
Carayangbiasadigunakanuntukpenyambungangroundingroddankabelgrounding
dengan menggunakan clamp. Sebelum dilakukan penimbunan kabel grounding,
lakukan pengukuran tahanan grounding terlebih dahulu, bilamana nilai yang
dihasilkanbelumsesuaistandardmakalakukanpenambahangroundingroad.Jika
nilaitahanansudahsesuaistandardlakukanpenimbunankabeldengansegera.
Contohpengukurantahanangrounding
Lakukanpenggaliantanahdarititikdimanagrounding
menuju masing masing titik
grounding yang saling terhubung. Dan lakukan
penggalian ke arah terminal
grounding. Buat galian di sepanjang jalur lintasan
dengankedalamanantara50
60 cm. Tarik kabel grounding melalui jalur kabel
tersebut,
kemudian
tempatkan di bawah galian. Pastikan panjang kabel
sudah cukup hingga proses
pengikatandengangroundingroadtidakakansusah.
Setelahsemuatersambung,
berikanpipamarkingditempatgroundingrodtersebut.
GunakanpipaPVCdan
ditutupdoppipa.Kemudianlakukanpenimbunantanah
didaerahgaliansampai
ketinggian20cm.Lalupadatkan.Kemudianberitanda
misalnyabatubatasupayadikemudianharijikaadapenggaliandisepanjangarealpenanamankabel,makakabel
akanaman.Setelahbataterpasangsemua,kemudianntimbunkembalihinggapenuh.Lakukanpenimbunanhingga
betulbetulpadat
Untukmengetahuigroundingyangbaik,tentunyakitaharustahusistemgroundingyangmanayangandaterapkan?
Apakahandamenerapkaninsulatedgroundeduntukperalataninstrument?atauandamenerapkansinglegrounding
connection.
Ataumenggabungkansistempentahandayadanpentanahanperalatan.Mungkinandajadibingungkokada
perbagaipentanahan,yahmemanginiyangadadilapangan.Cobarenungkandulupentanahanyangsayasebutkan
diatas?Kalausudahlihatlihatsiapatahuakanlebihmudahmenjelaskannya.
Hambatan R harus serendah mungkin (lebih rendah dari nilai pengukuran) dan untuk alasan itu biasanya dibuat
batang pendek yang tebal dari tembaga. Jika kondisi R3R`4 = R`3R4 bertemu (dan nilai dari R rendah), maka
komponen
terakhir
pada
persamaan
dapat
diabaikan
dan
dapat
diasumsikan
bahwa:
Pengukuran Listrik
Pengukuran Tahanan
Pengukuran tahanan dapat diklasifikasikan berdasarkan besarnya tahanan
yang akan diukur. Klasifikasi besar tahanan adalah sebagai berikut :
1. Tahanan rendah, yaitu tahanan yang bernilai lebih kecil dari 1 ohm
2. Tahanan sedang, yaitu tahanan yang bernilai antara 1 sampai dengan
100.000 ohm
3. Tahanan besar, yaitu tahanan yang bernilai lebih besar dari 100.000 ohm
Pengukuran Tahanan Rendah
Tahanan rendah, yaitu tahanan yang bernilai lebih kecil dari 1 ohm. Pengukuran ini harus dilakukan dengan ketelitian yang
cukup tinggi. Hal ini dilaksanakan karena nilai tahanan yang diukur sangat kecil.
Beberapa metoda pengukuran tahanan rendah antara lain:
1. Amperemeter-Voltmeter Method
2. Kelvin Double Bridge Method
3. Ohmmeter Method
Pengukuran Tahanan Tinggi dengan Direct Deflection Method yaitu dengan memberikan tegangan pada bahan isolasi dan
kemudian mengukur arusnya dengan menggunakan galvanometer, harga tahannya dihitung menggunakan hukum Ohm.
JEMBATAN WHEATSTONE
A. PENGERTIAN
Jembatan Wheatstone adalah alat ukur yang ditemukan oleh Samuel Hunter
Christie pada 1833 dan meningkat kemudian dipopulerkan oleh Sir Charles
Wheatstone pada tahun 1843. Ini digunakan untuk mengukur suatu yang tidak
diketahui hambatan listrik dengan menyeimbangkan dua kali dari rangkaian
jembatan, satu kaki yang mencakup komponen diketahui kerjanya mirip dengan
aslinya potensiometer. Jembatan Wheatstone adalah suatu alat pengukur, alat ini
dipergunakan untuk memperoleh ketelitian dalam melaksanakan pengukuran
terhadap suatu tahanan yang nilainya relatif kecil sekali umpamanya saja suatu
kebocoran dari kabel tanah/ kartsluiting dan sebagainya. Jembatan Wheatstone
adalah alat yang paling umum digunakan untuk pengukuran tahanan yang teliti dalam daerah 1 sampai 100.000 .
Jembatan Wheatstone terdiri dari tahanan R 1, R2, R3, dimana tahanan tersebut merupakan tahanan yang diketahui
nilainya dengan teliti dan dapat diatur.
Metode Jembatan Wheatstone adalah susunan komponen-komponen elektronika yang berupa resistor dan catu
daya seperti tampak pada gambar berikut:
Hasil kali antara hambatan hambatan berhadapan yang satu akan sama dengan hasil kai hambatan hambatan
berhadapan lainnya jika beda potensial antara c dan d bernilai nol. Persamaan R1 . R3 = R2 . R4 dapat diturunkan
dengan menerapkan Hukum Kirchoff dalam rangkaian tersebut. Hambatan listrik suatu penghantar merupakan
karakteristik dari suatu bahan penghantar tersebut yang mana adalah kemampuan dari penghantar itu untuk
mengalirkan arus listrik, yang secara matematis dapat dituliskan:
R = p. (L/A)
Dimana:
R : Hambatan listrik suatu penghantar ()
: Resitivitas atau hambatan jenis (. m)
L : Panjang penghantar (m)
A : Luas penghantar ( m)
B. Hukum dasar rangkaian listrik yang berhubungan dengan jembatan wheatstone:
Hukum Ohm
Hukum Ohm menyatakan Jika suatu arus listrik melalui suatu penghantar, maka kekuatan arus tersebut adalah
sebanding-larus dengan tegangan listrik yang terdapat diantara kedua ujung penghantar tadi.
Hukum ini dicetuskan oleh Georg Simon Ohm, seorang fisikawan dari Jerman pada tahun 1825 dan dipublikasikan
pada sebuah paper yang berjudul The Galvanic Circuit Investigated Mathematically pada tahun 1827.
Hukum Ohm :
1 Tegangan dinyatakan dengan nilai volt, disimbolkan E dan V.
2 Arus dinyatakan dengan Ampere, disimbolkan I
3 Hambatan dinyatakan dengan Ohm, disimbolkan R
Jika luas penampang A yang diperhatikan cukup kecil dan tegak lurus kearah J (misalnya panjang konduktor besar
sekali dibanding dengan luas penampangnya), maka J dapat dianggap sama pada seluruh bagian penampang
hingga I = J . A maka untuk beda potensial berlaku V = E . dl dan juga integrasi diambil sepanjang suatu garis
gaya V = E . dl
Terlihat bahwa faKtor yang berupa integrasi hanya tergantung dari konduktornya dan merupakan sifat khusus
konduktornya dan biasa disebut sebagai tahanan (R) atau resistansinya. Dapat dituliskan V = I .
Rumus Hukum Ohm
Secara matematis, hukum Ohm ini dituliskan
V = I.R
atau
I=V/R
Dimana:
I = arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar (Ampere)
V = tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar (Volt)
R = hambatan listrik yang terdapat pada suatu penghantar (Ohm)
Hukum Kirchoff I
Dipertengahan abad 19, Gustav Robert Kichoff (1824-1887) menemukan cara untuk menentukan arus listrik pada
rangkaian bercabang yang kemudian dikenal dengan hukum Kirchoff. Hukum Kirchoff berbunyi Jumlah kuat arus
yang masuk dalam titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan.
Jumlah I masuk = I keluar
Hukum Kirchoff II
Hukum Kirchoff II berbunyi, Dalam rangkaian tertutup, jumlah aljabar GGL (E) dan jumlah penurunan potensial
sama dengan nol.
Maksud dari jumlah penurunan potensial sama dengan nol adalah tidak adanya energi listrik yang hilang dalam
rangkaian
tersebut
atau
dalam
arti
semua
energi
bisa
digunakan
atau
diserap.
C. Pengertian Galvanometer
Galvanometer adalah alat yang digunakan untuk deteksi dan pengukuran arus. Kebanyakan alat itu kerjanya
tergantung pada momen yang berlaku pada kumparan di dalam medan magnet.
Bentuk mula-mula dari galvanometer adalah seperti alat yang dipakai Oersted yaitu jarum kompas yang diletakkan
dibawah kawat yang dialiri arus yang akan diukur. Kawat dan jarum diantara keduanya mengarah utara-selatan
apabila tidak ada arus di dalam kawat. Kepekaan galvanometer semacam ini bertambah apabila kawat itu dililitkan
menjadi kumparan dalam bidang vertical dengan jarum kompas ditengahnya. Dan instrument semacam ini dibuat
oleh Lord Kelvin pada tahun 1890, yang tingkat kepekaanya jarang sekali dilampaui oleh alat-alat yang ada pada
waktu ini.
D. Prinsip Kerja Jembatan Wheatstone
Hubungan antara resitivitas dan hambatan, yang berarti setiap penghantar memiliki besar hambatan
tertentu. Dan juga menentukan hambatan sebagai fungsi dari perubahan suhu.
Hukum Ohm yang menjelaskan tentang hubungan antara hambatan, tegangan dan arus listrik. Yang mana
besar arus yang mengalir pada galvanometer diakibatkan oleh adanya suatu hambatan.
Hukum Kirchoff 1 dan 2, yang mana sesuai dari hukum ini menjelaskan jembatan dalam keadaan
seimbang karena besar arus pada ke-2 ujung galvanometer sama besar sehingga saling meniadakan