Anda di halaman 1dari 56

Besaran dan Pengukuran

Bab I
Fisika Kelas X – Semester Gasal
Titi Rahmawati, S.Si
Besaran, Satuan, Dimensi, dan Pengukuran

Besaran
1. Besaran Pokok
Berdasarkan
2. Besaran Turunan
Satuan
Besaran

Besaran
Berdasarkan Nilai
dan Arah
1. Besaran
a. Besaran Berdasarkan Satuan

Besaran Berdasarkan Satuan

Besaran Pokok Besaran Turunan


b. Besaran Berdasarkan Nilai dan Arahnya

Besaran berdasarkan nilai dan arah

Besaran vektor
Besaran tensor
Besaran skalar
2. Satuan

Berbagai macam standar satuan.


a. Standar Satuan Massa
b. Standar Satuan Panjang
c. Standar Satuan Waktu
d. Standar Satuan Arus
e. Standar Satuan Suhu
f. Standar Satuan Jumlah Zat
g. Standar Satuan Intensitas Cahaya
3. Dimesi

Dimensi

Dimensi Besaran Pokok Dimensi Besaran Turunan


Besaran Pokok Satuan Internasional Dimensi
Panjang Meter (m) [L]
Massa Kilogram (kg) [M]
Waktu Sekon (s) [T]
Suhu Kelvin (K) [θ]
Kuat arus Ampere (A) [I]
Intensitas cahaya Candela (Cd) [J]
Jumlah zat Mol (mol) [N]

Dimensi memiliki manfaat sebagai berikut


a. Menganalisis kesetaraan atau kesamaan dua besaran yang sepintas berbeda.
b. Menganalisis kebenaran suatu persamaan yang menyatakan hubungan antarbesaran.
c. Menganalisis dimensi suatu konstanta besaran.
d. Menganalisis dimensi suatu besaran tanpa diketahui simbol besarannya.
4. Pengukuran

Pengukuran 1. Mikrometer Sektrup


Besaran Panjang 2. Jangka Sorong
3. Penggaris

Pengukuran 1. Stopwatch Analog


Besaran Waktu 2. Stopwatch Digital

Pengukuran

1. Neraca Ohauss
Pengukuran
2. Neraca Sama Lengan
Besaran Massa
3. Neraca Dacin

Pengukuran Volume
Benda Tidak Beraturan
Besaran pokok Alat ukur

Panjang Mistar, Jangka sorong, mikrometer sekrup


Massa Neraca (timbangan)
Waktu Stop Watch
Suhu Termometer
Kuat arus listrik Amperemeter
Jumlah molekul Tidak diukur secara langsung *
Intensitas cahaya Light meter

* Untuk mengetahui jumlah zat, terlebih dahulu diukur massa zat


tersebut. Selengkapnya dapat anda pelajari pada bidang studi
Kimia.
Jangka Sorong
Cara Membaca Jangka
Sorong

1. Membaca skala utama: Lihat gambar, 21


mm atau 2,1 cm (garis merah) merupakan
angka yang paling dekat dengan garis nol
pada skala vernier persis di sebelah
kanannya.
Jadi, skala utama yang terukur adalah
21mm atau 2,1 cm.
2. Membaca skal vernier: Lihat gambar,
terdapat satu garis skala utama yang yang
tepat bertemu dengan satu garis pada
skala vernier. Pada gambar, garis lurus
tersebut merupakan angka 3 pada skala
vernier.
Jadi, skala vernier yang terukur adalah 0,3
mm atau 0,03 cm.
3. Untuk mendapatkan hasil pengukuran
akhir, tambahkan kedua nilai pengukuran
diatas. Sehingga hasil pengukuran diatas
sebesar 21 mm + 0,3 mm = 21,3 mm atau
2,13 cm.
Pembacaan
Jangka Sorong
Bagian Mikrometer Sekrup
•Poros Tetap (Anvil)
Bagian poros yang tidak bergerak. Objek yang ingin
diukur ditempelkan di bagian ini dan bagian poros geser
didekatkan untuk menjepit objek tersebut.
•Poros Geser (Spindle)
Poros bergerak berbentuk komponen silindris yang
digerakkan oleh thimble.
•Pengunci (Lock Nut)
Bagian yang dapat digunakan untuk mengunci
pergerakan poros geser.
•Sleeve
Bagian statis berbentuk lingkaran yang merupakan
tempat ditulisnya skala pengukuran. Terdapat dua skala,
yaitu skala utama dan skala nonius.
•Thimble
Bagian yang dapat digerakkan oleh tangan penggunanya.
•Ratchet
Bagian yang dapat membantu menggerakkan poros
geser dengan pergerakan lebih perlahan dibanding
menggerakkan thimble.
•Rangka (Frame)
Komponen berbentuk C yang menyatukan poros tetap
dan komponen-komponen lain mikrometer sekrup.
Rangka mikrometer sekrup dibuat tebal agar kokoh dan
mampu menjaga objek pengukuran tidak bergerak,
bergesar, atau berubah bentuk.
Cara Membaca Mikrometer Sekrup

1. Untuk skala utama, posisi thimble telah melewati


angka “5” di bagian atas, dan pada bagian
bawah garis horizontal telah melewati 1 strip.
(0.5mm). Artinya, pada bagian ini didapat hasil
pengukuran 5 + 0.5 mm = 5.5 mm. Pengukuran
juga dapat dilakukan dengan prinsip bahwa
setiap 1 strip menandakan jarak 0.5mm.
Dikarenakan terlewati 5 strip di atas garis
horizontal dan 6 strip di bawah garis horizontal,
maka total jarak adalah (5+6) x 0.5mm = 5.5mm
2. Pada bagian kedua, terlihat garis horizontal di
skala utama berhimpit dengan angka 28 di skala
nonius. Artinya, pada skala nonius didapatkan
tambahan panjang 0.28mm
3. Maka, hasil akhir pengukuran mikrometer sekrup
pada contoh ini adalah 5.5 + 0.28 = 5.78mm.
Hasil ini memiliki ketelitian sebesar 0.01 mm.
Contoh Soal
Pembacaan
Mikrometer
Sekrup
Alat Ukur Massa

Contoh:

Neraca Pegas
Neraca Dua Lengan

Neraca Elektronik
Neraca Ohaus
Alat Ukur Waktu

Contoh:

Jam Dinding

Jam Matahari Stop Watch


Alat Ukur Listrik

Contoh:

Ohmmeter
Voltameter
Amperemeter
Pengukuran

Mengukur adalah kegiatan membandingkan suatu besaran dengan satuannya. Satuan


adalah suatu besaran dengan nilai tertentu yang dijadikan sbg pembanding dlm
pengukuran.

Alat yang digunakan untuk mengukur disebut alat ukur.


Masing-masing alat ukur memiliki ketelitian yang berbeda.
Hasil Pengukuran dinyatakan dengan nilai pasti (signifikan) plus-minus nilai taksiran
(nilai ketidakpastian).
Besar ketidakpastian biasanya ditentukan dgn setengah skala terkecil alat ukur.

Ketidakpastian tsb dpt bersumber dari alat ukur, proses pengamatan, lingkungan, dll.
a. Kesalahan-Kesalahan dalam Pengukuran

Kesalahan
Kalibrasi

Ketiga Jenis Kesalahan


kesalahan Pengamatan

Kesalahan
Pengguna
(Human Error)
Kesalahan Kalibrasi

Belum ada yang diukur, tapi kok angkanya


tidak nol ???
Kesalahan Paralaks / Kesalahan Pengamatan

Kesalahan pembacaan alat ukur karena posisi mata yang tidak


tepat.
Kesalahan Pengguna (Human Error)
Ketelitian dan Ketepatan Hasil

Ketelitian (Presisi) Ketepatan (Akurasi)

Ketepatan menyatakan nilai yang sesuai


dengan ukuran sebenarnya. Ketika Anda
melaporkan hasil pengukuran, Anda
Ketelitian merupakan ukuran yang melaporkan dalam bentuk x+∆x. Anda perlu
menyatakan pendekatan sesuai nilai mengetahui bahwa ∆x merupakan
semestinya. Ketelitian berhubungan dengan ketidakpastian mutlak. Nilai ∆x diperoleh
ketidakpastian relatif dari hasil pengukuran. dari 0,5 skala terkecil dari alat pengukuran
Semakin kecil nilai ketidakpastian relatif, pada pengukuran tunggal dan simpangan
semakin besar ketelitian pengukuran tersebut. baku pada pengukuran berulang. Semakin
Nilai ketelitian pengukuran dinyatakan dalam kecil hasil ketidakpastian mutlak, semakin
bentuk persen. besar ketepatan dalam pengukuran.
Pengolahan dan Penyajian Data

Hukum Fisika memiliki keterkaitan antarbesaran.


Keterkaitan tersebut dapat dinotasikan dalam bentuk
grafik. Contoh grafik yang paling mudah ditemui adalah
grafik persamaan garis lurus. Grafik persamaan garis lurus
dinotasikan ke dalam suatu persamaan y = mx + n dengan
m sebagai gradien (kemiringan grafik) dan n sebagai
ordinat titik potong garis lurus terhadap sumbu Y. Grafik
garis lurus yang Anda gambar sebaiknya mengisi seluruh
luasan yang telah disediakan. Hal ini dapat dilakukan
dengan memilih skala mendatar dan skala tegak dengan
tepat. Adapun titik nol skala tidak perlu selalu tampak pada
grafik. Perhatikan gambar disamping.
Hukum Fisika memiliki keterkaitan antarbesaran.
Keterkaitan tersebut dapat dinotasikan dalam bentuk
grafik. Contoh grafik yang paling mudah ditemui adalah
grafik persamaan garis lurus. Grafik persamaan garis lurus
dinotasikan ke dalam suatu persamaan y = mx + n dengan
m sebagai gradien (kemiringan grafik) dan n sebagai
ordinat titik potong garis lurus terhadap sumbu Y. Grafik
garis lurus yang Anda gambar sebaiknya mengisi seluruh
luasan yang telah disediakan. Hal ini dapat dilakukan
dengan memilih skala mendatar dan skala tegak dengan
tepat. Adapun titik nol skala tidak perlu selalu tampak pada
grafik. Perhatikan gambar disamping.
Ketidakpastian Hasil Pengukuran

Ketidakpastian
Pengukuran Tunggal

Ketidakpastian Hasil Ketidakpastian


Pengukuran Pengukuran Berulang

1. Pengukuran Tidak Langsung


Pengukuran Tidak dari Pengukuran Tunggal
Langsung 2. Pengukuran Tidak Langsung
dari Pengukuran Berulang
Angka Penting dan Notasi Ilmiah

Angka Penting

1. Operasi Pembulatan
2. Operasi Penjumlahan
Angka Penting Operasi
dan Pengurangan
dan Notasi Hitungan dalam 3. Operasi Perkalian dan
Ilmiah Angka Penting Pembagian
4. Operasi Pangkat dan
Akar

Notas Ilmiah
Angka Penting

Angka hasil pengukuran disebut angka penting.

Angka penting terdiri atas angka pasti dan


satu angka taksiran (tidak pasti).
Aturan Angka Penting

Semua angka bukan nol adalah angka penting.


Contoh: 362,4 mempunyai 4 AP.

Angka nol yang berada di antara angka bukan nol adalah angka penting.
Contoh: 390,004 mempunyai 6 AP.

Angka nol yang ada di sebelah kanan angka bukan nol, tetapi terletak setelah tanda desimal
adalah angka penting.
Contoh: 435,0000 mempunyai 7 AP.

Angka nol di sebelah kanan tanda desimal dan terletak setelah angka bukan nol adalah
angka penting.
Contoh: 45,500 mempunyai 5 AP.

Angka nol yang terletak di sebelah kanan angka bukan nol yang terakhir tanpa tanda
desimal adalah angka tidak penting.
Contoh: 650000 mempunyai 2 AP.

Angka nol yang terletak di sebelah kiri angka bukan nol yang pertama adalah angka tidak
penting.
Contoh: 0,00063 mempunyai 2 AP.
Pembulatan Angka Penting

• Angka yang lebih dari 5 dibulatkan ke atas dan angka yang kurang dari 5 dibulatkan ke bawah.
• Contoh:
• 356,47 dibulatkan menjadi 356,5
• 356,43 dibulatkan menjadi 356,4
• 12.370 dibulatkan menjadi 12.400
• 12.310 dibulatkan menjadi 12.300

• Apabila angkanya tepat 5, maka dilihat terlebih dahulu angka sebelumnya. Jika angka sebelumnya ganjil,
maka dibulatkan ke atas. Namun, jika angka sebelumnya genap, maka dibulatkan ke bawah.
• Contoh:
• 76,75 dibulatkan menjadi 76,8
• 76,65 dibulatkan menjadi 76,6
• 45.350 dibulatkan menjadi 45.400
• 45.250 dibulatkan menjadi 45.200.
Operasi Angka Penting – Penjumlahan/Pengurangan

1. Hasil penjumlahan dan pengurangan angka penting tidak boleh mempunyai


jumlah angka taksiran melebihi angka taksiran bilangan yang dijumlahkan atau
dikurangkan.
2. Bisa juga dikatakan bahwa angka taksiran pada hasil operasi penjumlahan dan
pengurangan harus mengikuti angka taksiran paling sedikit pada bilangan yang
dioperasikan. Sedangkan untuk pembulatannya hanya boleh dilakukan sekali
saja.

2,234 485,78
2,0343 + 362 -
4,2683  4,268 123,78  124
Operasi Angka Penting – Perkalian/Pembagian

Jumlah angka penting hasil perkalian dan pembagian (berlaku juga untuk pangkat
dan akar) harus mengikuti angka penting yang paling sedikit pada bilangan yang
dioperasikan.

5,24
2,5 x 38 : 0,05 = 760  800  8x102
13,100  13
Operasi Angka Penting

Pada pemangkatan atau penarikan akar, banyaknya angka penting hasil operasi tsb
sama dgn angka penting yang dipangkatkan atau diakarkan, selanjutnya dibulatkan.

a. 252 = 625  620  6,2 x 102


b. 1232 = 15129  15100  1,51 x 104
c. √5625 = 75  75,00
d. √18 = 4,24264  4,2
e. √57 = 7,55  7,6
Soal Quiz

1. 1,2500  ...... Angka Penting


2. 0,0025  ...... Angka Penting
3. 130,5010  ...... Angka Penting
4. 12,36542  ...... AP  dibulatkan: ……
5. 15.524  ...... AP  dibulatkan: ……
6. 500.000  ...... AP  dibulatkan: ……
7. 1 + 23,50 = ………  dibulatkan: .........
8. 125 x 42 = ………  dibulatkan: .........
9. 2 : 125 = ………  dibulatkan: .........
Jawaban Quiz
1. 1,2500  5 Angka Penting
2. 0,0025  2 Angka Penting
3. 130,5010  7 Angka Penting
4. 12,36542  4 AP  dibulatkan: 12,36
5. 500.000  3 AP  dibulatkan: 5,00 x 105
6. 1 + 23,50 = 24,50  dibulatkan: 24
7. 125 x 42 = 5250  dibulatkan: 5,2 x 103
8. 2 : 125 = 0,016  dibulatkan: 0,02
2 x 10 -2
Notasi Ilmiah
Penulisan Notasi Ilmiah

Notasi ilmiah dalam fisika digunakan untuk menuliskan hasil


pengukuran atau pengukuran benda yang sangat besar (misal
massa bumi) dan yang sangat kecil (misal massa elektron).
Penulisan Notasi Ilmiah
• Dalam notasi ilmiah, hasil pengukuran atau nilai suatu besaran dinyatakan sebagai:
a, .. × 10n
Dengan:
a adalah bilangan asli yang memenuhi 1 ≤ a < 10.
n disebut eksponen dan merupakan bilangan bulat 10n menunjukkan orde.
Contoh Notasi Ilmiah
• Massa sebuah elektron kira- • Jawab:
kira Pada aturan notasi ilmiah, bagian
0,000.000.000.000.000.000.00 “a” harus kurang dari 10 dan
0.000.000.000.911 kg. Jika lebih dari 1.
dituliskan dalm bentuk notasi
ilmiah maka massa elektron Maka dapat dituliskan:
dapat dituliskan sebagai.... 9,1 × 10-31 kg
Contoh Notasi Ilmiah
• Kecepatan rambat cahaya di • Jawab:
ruang vakum adalah Pada aturan notasi ilmiah, bagian
300.000.000 m/s. Dalam “a” harus kurang dari 10 dan
bentuk notasi ilmiah, nilai ini lebih dari 1.
sama dengan....
Maka dapat dituliskan:
3 × 108 m/s
QUIZ
SOAL 1
Tentukan persamaan, satuan dan dimensi dari kecepatan!

Persamaan:

Satuan:

Dimensi:
SOAL 2
Tentukan persamaan, satuan dan dimensi dari massa jenis!

Persamaan:

Satuan:

Dimensi:
SOAL 3
Hasil pembacaan mikrometer sekrup berikut
adalah…

Skala utama:
5,00 mm

Skala nonius:
0,42 mm

Hasil:
5,42 mm
SOAL 4 Hasil pembacaan mikrometer
sekrup berikut adalah…

Skala utama:
4,50 mm

Skala nonius:
0,44 mm

Hasil:
4,94 mm
SOAL 5 Hasil pembacaan jangka
sorong berikut adalah…

Skala utama:
1,10 cm

Skala nonius:
0,06 cm

Hasil:
1,16 cm
SOAL 6
Ubahlah bentuk berikut ke dalam notasi ilmiahnya:

0,000908
Jawab: 9,08 × 10-4

1.050.550
Jawab: 1,050.550 × 106
SOAL 7
Pengukuran dengan stopwatch menunjukkan hasil 0,0025 s. Tuliskan
hasil tersebut ke dalam bentuk notasi ilmiahnya!

Jawab:
Notasi ilmiah = 2,5 × 10-3 sekon
SOAL 8
Ubahlah bentuk berikut dari notasi ilmiah ke dalam notasi standarnya:

9,0557 × 105
Jawab: 905.570

3,9607 × 10-3
Jawab: 0,0039607
SOAL 9
Hasil pengukuran yang dilakukan seseorang adalah 0,020354 meter.
Tentukan:

Jumlah angka pentingnya


Jawab: 5 AP

Bentuk notasi ilmiahnya


Jawab: 2,0354 × 10-2 meter
SOAL 10
Panjang sebuah buku adalah 12,4 cm dengan lebar 7,4 cm. Tentukan luas buku
tersebut dengan memperhatikan angka pentingnya dan tuliskan berapa
jumlah angka penting pada luasnya!

Jawab:
Luas (menurut angka penting)
Luas = panjang × lebar
Luas = 12,3 × 7,4 = 91,76 cm2 (dibulatkan) = 92 cm2

Jumlah angka penting


Hasil luas = 92 cm2 maka terdapat 2 AP
SOAL 11
Luas sebuah rumah adalah 120,2 m2. Jika luas bangunannya hanya
90,09 m2. Tentukan luas tanah yang tidak dibangun sesuai kaidah angka
penting!

Jawab:
Luas yang tidak dibangun = 120,2 – 90,09 = 30,11 m2
Menurut aturan angka penting, angka tafsirannya mengikuti yang paling
sedikit, maka:
Hasilnya dibulatkan menjadi 30,1 m2 dan memiliki 3 AP.
•2650,0 = 5 ap
•0,00000000124 = 3 ap
•1,5600 = 5 ap

Anda mungkin juga menyukai