Anda di halaman 1dari 21

BESARAN DAN SATUAN

OLEH: ALEX KISANJANI, S.T., M.T.


Konsep Besaran
• Besaran adalah segala sesuatu yang dapat
diukur.
Nilai/angka
• Syarat Besaran:
− Dapat diukur
− Mempunyai nilai/angka 12 cm
− Mempunyai satuan
• Satuan adalah pembanding dalam
pengukuran Satuan
Berapa beratnya ?

52 kg
Berapa panjangnya ?

12 cm
Besaran
Besaran yang satuannya
Besaran Pokok didefiniskan/ditetapkan.
Contoh: S, M, P, J, I, W, A

Besaran Fisis
Besaran yang satuannya
diturunkan dari satuan besaran
Besaran Turunan pokok.
Contoh: luas, kecepatan,
percepatan, gaya, dll.
Hampir semua besaran
fisika merupakan “Besaran
Besaran Turunan Turunan”, karena besaran
pokok hanya berjumlah 7
7 Besaran (tujuh).
Pokok
Besaran Pokok Besaran Turunan

Luas = Panjang x Panjang Kecepatan = Jarak / waktu


= Meter x Meter = meter / sekon
=mxm =m/s
= m2
Konversi Satuan
• Konversi satuan adalah mengubah nilai suatu sistem
satuan ke nilai satuan yang lainnya.
• Konversi satuan tidak pernah mengubah nilai dari suatu
besaran.

Contoh:
• 20 Gm = ……….. mm • 48 Kg = ……….. mg
10 9
 20  3
10
 20  10 9( 3)
 20  1012
Contoh: m, g, dll
 • 72 Km/jam = ……….. m/s • 15 m/s = ……….. Km/menit
= 72 ×
= 72 × ×
= 72 ×
= 20 m/s
Pengukuran Besaran
• Pengukuran Panjang • Pengukuran Massa

Mistar Jangka sorong Neraca Digital Neraca Ohaus

Mikrometer sekrup
Neraca Dua Lengan
• Pengukuran Waktu • Pengukuran Waktu

Jam & Stopwatch Gelas Ukur Jarum suntik

Silinder Ukur
Jangka Sorong
1. Amati skala utama yang tepat dilewati skala nol nonius

2. Tentukan skala nol nonius ke berapa yang tepat berimpit


dengan skala utama

3. Panjang benda yang diukur adalah panjang yang


ditunjukkan skala utama + skala nonius

2,1 cm 0,3 mm 2,1 cm + 0,03 mm = 2,13 cm


0,03 cm
Ingat! Satuan dalam jangka sorong adalah cm
Mikrometer Sekrup
1. Amati skala utama (bagian atas) yang
telah dilewati oleh skala nonius.
2. Amati skala nonius yang tepat berimpit
dengan garis horizontal pada batang
skala utama.
3. Panjang benda yang diukur adalah
panjang yang ditunjukkan skala utama
+ skala nonius

4 mm + 0,30 mm = 4,30 mm
4 mm
0,30 mm
Ingat! Satuan dalam jangka sorong adalah mm
Ketidakpastian Pengukuran
• Suatu pengukuran selalu disertai oleh ketidakpastian pengukuran yang disebabkan oleh kesalahan dalam pengukuran.
• Ketidakpastian pengukuran menunjukkan seberapa dekat hasil pengukuran mendekati nilai aslinya.
• Kesalahan pengukuran dibagi menjadi:
1. Kesalahan umum
Kesalahan yang diakibatkan oleh keterbatasan pada pengamat. Misalnya kurang terampilnya pengamat menggunakan
alat ukur, kesalahan membaca hasil pengukuran
2. Kesalahan sistematik
Kesalahan yang diakibatkan oleh kesalahan pada instrumen yang digunakan. Beberapa instrumen mungkin dipengaruhi
oleh kondisi lingkungan seperti suhu dan tekanan ruangan, medan listrik, medan magnet dan medan gravitasi

Ketidakpastian pengukuran
tunggal

Ketidakpastian pengukuran

Ketidakpastian pengukuran
berulang
Ketidakpastian Pengukuran Tunggal
Pengukuran tunggal adalah pengukuran yang hanya dilakukan satu kali. Pada pengukuran tunggal, nilai yang
dijadikan pengganti nilai benar adalah hasil pengukuran itu sendiri dan ketidakpastiannya diperoleh dari setengah
nilai skala terkecil dari instrumen yang digunakan.

1
x  x  x x   nst
2

Contoh kasus:
Seorang operator mengukur panjang part sebuah mesin dengan menggunakan mistar. Diperoleh hasil sebesar 12
cm. Bagaimana cara pelaporannya ?

Penyelesaian:

x  12 x  x  x
1 x  12  0,05
x   0,1  0,05
2
Ketidakpastian Pengukuran Berulang
 Pengukuran tunggal adalah pengukuran yang hanya dilakukan lebih dari satu kali. Pada pengukuran berulang, nilai yang dijadikan
pengganti nilai benar adalah nilai rata-rata dari data yang diperoleh () dan ketidakpastian digantikan oleh simpangan baku nilai
rata-rata sampel

x
x  x  x Ketidakpastian relative  100
(Persentase error) = x

x
x i

x1  x2  x3  ...  xn • Semakin kecil nilai ketidakpastian relative, maka ketelitian semakin baik
N N
1 N  xi2  ( xi ) 2
x 
N N 1

  : Hasil pengukuran (rata-rata)


∆x : Ketidakpastian pengukuran
N : Banyaknya pengukuran yang dilakukan
Contoh kasus:

Seorang operator mengukur kedalaman part dari sebuah mesin seperti Tabel 1 di bawah ini. Laporkan hasil
pengukuran berulang disertai dengan ketidakpastiannya ?
Tabel 1. Hasil Pengukuran Penyelesaian:

Hitung rata-rata dan ketidakpastian pengukuran


x1  x2  x3  ...  xn 72,4
x   12,1
N 6
1 N  xi2  ( xi ) 2 1 5243,16  5241,76
x    0,08
N N 1 6 5

0,08
Ketidakpastian relative =  100%  0,7%
12,1
Jadi, penulisan pengukurannya adalah x = 12,1 ± 0,08 cm
Referensi
• Haliday, D., Resnick, R., & Walker, J. (2010). Fisika Dasar, Edisi 7 Jilid 1.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
• Young & Freedman. (2012). University Physics with Modern Physics,
13th edition. New York: Sears & Zeemansky.
• Abdullah, M. (2016). Fisika Dasar I. Bandung: Institut Teknologi
Bandung.
LATIHAN SOAL
1. Rekor dunia lari marathon putra 2012 dipegang oleh Haile Gebrselassie dari Etiopia pada lomba marathon di Berlin.
Waktu yang diraih adalah 2 jam 3 menit 59 detik dengan panjang lintasan 42,195 km.
a. Berapakah rekor Gebrselassie dalam satuan menit?
b. Berapa panjang lintasan marathon dalam satuan meter?
c. Jika kecepatan adalah jarak dibagi waktu, berapa kecepatan lari Gebrselassie dalam satuan km/jam?

2. Berdasarkan posisi skala di bawah ini, berapakah panjang benda yang terukur ?

a. b.

3. Seorang operator mengukur panjang pipa dengan mistar. Dia mengukur sebanyak lima kali. Dari hasil
pengamatannya, panjang pipa itu secara berurutan adalah 27,3 cm, 27,5 cm, 27,2 cm, 27,1 cm, dan 27,4 cm.
Bagaimana seharusnya dia menuliskan hasil pelaporannya?

Anda mungkin juga menyukai