Anda di halaman 1dari 38

Bab 2

Besaran,
Satuan dan
Pengukuran
A. Besaran dan Satuan
2. Besaran Turunan
1.Besaran Pokok adalah Besaran yang
satuannya diturunkan dari
adalah besaran pokok.
besaran yang
Contoh:
satuannya Luas = p x l = m x m = m²
Volume = p x l x t = m³
ditetapkan Kecepatan = Jarak/Waktu = m/s
Percepatan = Kecepatan/waktu

terlebih dahulu. = m/s²


Gaya = massa x percepatan = kg.m/s²
B. Dimensi
Dimensi suatu besaran menunjukkan
bagaimana cara besaran tersebut tersusun
oleh besaran-besaran pokok.
Contoh Soal : Latihan Soal :

Lambang dimensi dari besaran- 1. Tulislah Lambang Dimensi dari


besaran berikut: besaran-besaran berikut:
1) Kecepatan = jarak/waktu a) Usaha = Gaya x jarak = …
= m/s = L/T = LT ¹
̄ b) Energi Kinetik = ½ x massa x
kecepatan²= ...
c) Daya = Usaha/waktu = …
d) Tekanan = Gaya/Luas =…
e) Momentum = Massa x
2) Percepatan =
kecepatan = …
Kecepatan/waktu = m/s²
= L/T² = LT ²
̄ f) Impuls = Gaya x waktu = …
3) Gaya = massa x percepatan
= kg x m/s² = ML/T² Selamat Mencoba…!!!
= MLT ² ̄
Jawaban Latihan Soal
a. Usaha = Gaya x Jarak = MLT ²x ̄ L = ML²T ²̄
b. Energi Kinetik = ½ x massa x Kecepatan²
= ML²T ²̄
c. Daya = Usaha / Waktu = ML²T ²/T ̄ = ML²T ³ ̄
d. Tekanan = Gaya/Luas = MLT ²/L²
̄ = ML̄¹T ²
̄
e. Momentum = Massa x kecepatan = MLT ¹ ̄
f. Impuls = Gaya x waktu = MLT ²x̄ T = MLT ̄¹

Alhamdulillah… Bisa..!
Kegunaan Dimensi
C. Pengukuran

Pengukuran 1. Penggaris
Besaran 2. Jangka Sorong
Panjang 3. Mikrometer Skrup

Pengukuran
1. Stopwatch Analog
Besaran
2. Stopwatch Digital
Waktu

Pengukuran
1. Neraca Ohauss
Pengukuran
2. Neraca Analitis
Besaran
dua lengan
Massa
3. Neraca Digital

Pengukuran
Volume Benda
Tidak Beraturan

Kembali ke daftarKembali
isi ke awal bab
Pengukuran:
membandingkan sesuatu yang diukur
dengan alat yang digunakan sebagai
acuan atau patokan (standar).

Yang diukur

Acuan/patokan
1. Alat Ukur Panjang dan Ketelitiannya

a.Mistar
Skala terkecil mistar adalah 1cm /10 = 0,1 cm =
1 mm
Ketelitian atau ketidakpastian mistar adalah
½ x 1 mm = 0,5 mm atau 0,05 cm.
Contoh 1 : Alat Ukur Mistar

Hasil Pengukuran = ( x ± Δx )
= ( 5,20 ± 0,05 ) cm
Contoh 2: Alat Ukur Mistar

Hasil Pengukuran Panjang = ( 6,90 ± 0,05) cm


B. Jangka Sorong

Skala utama tertera pada rahang tetap dan skala nonius tertera pada skala geser.
Setiap menggeser 1 mm pada skala utama ,akan menggeser 10 skala pada
skala nonius sehingga 1 mm/10 = 0,1 mm.
Skala terkecil jangka sorong pada skala nonius adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
Ketelitian jangka sorong adalah ½ x 0,1 mm = 0,05 mm atau 0,005 cm.
Contoh Soal 1 : Jangka sorong

Diameter Gasing = 1,7 cm + 0,08 cm = 1,78 cm

Hasil Pengukuran Diameter = ( 1,780 ± 0,005 ) cm


Contoh Soal 3 : jangka sorong
½ x 0,005 cm =
Contoh Soal 3 : Jangka sorong 0,0025 cm

Panjang benda = 4,7 cm + 0,04 cm = 4,74 cm

Hasil Pengukuran Panjang = ( 4,7400 ± 0,0025 ) cm


c. Mikrometer Skrup

Skala utama tertera pada selubang dan skala nonius tertera pada selubang luar.
Selubang luar memiliki 50 skala, 1 skala pada selubang luar sama dengan jarak
maju atau mundur rahang geser sejauh 0,5 mm/50 = 0,01 mm.
Skala terkecil mikrometer skrup adalah 0,01 mm atau 0,001 cm.
Ketelitian mikrometer skrup adalah ½ x 0,01 mm = 0,005 mm atau 0,0005 cm.
Contoh Soal 1 : Mikrometer Skrup
Contoh Soal 2 : Mikrometer Skrup
Contoh Soal 3 : Mikrometer Skrup

Diameter kelereng = 8,5 mm + 0,40 mm = 8,90 mm

Hasil Pengukuran Diameter = ( 8,900 ± 0,005 ) mm


2. Alat Ukur Massa dan Ketelitiannya

Beban skala yang terkecil pada skala satuan


yaitu 1 gram terdapat 10 skala sehingga 1 gr/10
= 0,1 gram
Ketelitian atau Ketidakpastian neraca adalah
½ x 0,1 gram = 0,05 gram
Contoh Soal 1 : Neraca Ohauss
Contoh Soal 2 : Neraca Ohauss

Massa benda = 500g + 40 gr + 2,4 gr = 542,4 gr

Hasil pengukuran massa benda = ( m ± Δm ) gr


= ( 542,40 ± 0,05 ) gr
3. Alat Ukur Waktu dan Ketelitiannya
Alat ukur waktu yang umum adalah stopwatch.

Skala terkecilnya adalah


Ketelitian = x skala terkecil = x 0,1 sekon = 0,05 sekon
stopwatch
Melaporkan Hasil Pengukuran
Hasil pengukuran suatu besaran dilaporkan sebagai

x adalah nilai pendekatan terhadap nilai benar x0


x adalah nilai ketidakpastian
(1) Pengukuran tunggal

(2) Pengukuran berulang


Pengukuran berulang
• Pada pengukuran berulang nilai xo ditentukan dari nilai
rata-rata sampel.

• Ketidakpastian Relatif = ΔX x 100%


X₀
Contoh Soal : Pengukuran Berulang
Penyebab kesalahan pengukuran antara lain sebagai
berikut.
1. Kesalahan kalibrasi, yaitu penyesuaian pembubuhan
nilai pada garis skala pada saat pembuatannya.
2. Kesalahan titik nol

3. Kesalahan komponen lain,seperti melemahnya


pegas.
4. Kesalahan arah pandang membaca nilai skala atau
disebut juga kesalahan paralaks.
D. Angka Penting dan Notasi Ilmiah

Angka Penting

1. Operasi Pembulatan
2. Operasi Penjumlahan
Angka Penting Operasi
dan Pengurangan
dan Notasi Hitungan dalam 3. Operasi Perkalian dan
Ilmiah Angka Penting Pembagian
4. Operasi Pangkat dan
Akar

Notas Ilmiah

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


D. Angka Penting
Semua angka hasil pengukuran merupakan angka
penting, yang terdiri atas angka pasti dan angka
taksiran.

1. Aturan Penulisan Angka Penting


a. Semua angka bukan nol adalah angka penting.
Contoh: 2613 m (memiliki 4 angka penting)
b. Angka nol di belakang angka bukan nol adalah bukan
angka penting, kecuali diberi tanda khusus misal garis
bawah.
Contoh: 1000 memiliki 1 AP yaitu 1.
200 memiliki 2 AP yaitu 2 dan 0.
c. Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan
nol adalah angka penting.
Contoh : 1001 memiliki empat Ap yaitu 1, 0,0, 1

d. Angka nol di depan angka bukan nol adalah bukan


angka penting.
Contoh : 0,0065 memiliki dua AP yaitu 6 dan 5.

e. Angka nol di belakang tanda desimal dan mengikuti


angka bukan nol adalah angka penting.
Contoh : 0,80 memiliki 2 AP yaitu 8 dan 0
56,0 memiliki 3 AP yaitu 5, 6 dan 0.
2. Aturan Berhitung dengan Angka Penting
a. Penjumlahan dan Pengurangan
Hasil penjumlahan dan pengurangan hanya boleh
menghasilkan satu angka taksiran.
Contoh:

85,6
Hasil penjumlahan adalah 98,8
13,21 + (hanya mengandung 1 angka taksiran).
98,81
b. Perkalian dan Pembagian
Hasil perkalian dan pembagian ditulis
sebanyak jumlah angka penting yang paling
sedikit dari bilangan yang dikali atau dibagi.
Contoh:
17,4 (tiga angka penting)
3,5 (dua angka penting)
60,9

Hasil perkalian ditulis 61 (hanya


mengandung dua angka penting).
c. Penarikan Akar dan pangkat
Hasil penarikan akar dan pemangkatan ditulis
sebanyak jumlah angka penting yang ditarik
akarnya dan yang dipangkatkan.
Contoh:
a. 22,93  4,788527
Hasil penarikan akar ditulis 4,788 (mengandung 4
angka penting).

b. (1,6)2 = 2,56
Hasil pemangkatan ditulis 2,6 (mengandung 2
angka penting).
Contoh 2 : Operasi akar dan pangkat
Notasi Ilmiah
Notasi ilmiah, cara penulisan deret bilangan ke dalam
bentuk a  10n.
Tabel Contoh Penulisan Notasi Ilmiah
Awalan-awalan satuan yang umum digunakan

Anda mungkin juga menyukai