Anda di halaman 1dari 28

Besaran Dan Pengukuran

FISIKA SMA KELAS X MERDEKA


SMA NEGERI 1 LASEM
Standar Kompetensi:
1. Menerapkan konsep besaran fisika dan
pengukurannya.

Kompetensi Dasar:
1.1 Mengukur besaran fisika ( panjang, massa,
dan waktu).
Indikator:
1. Mengidenifikasi besaran dan satuan.
2. Menggunakan alat ukur besaran panjang, massa, dan waktu
dengan beberapa jenis alat ukur.
3. Mengukur besaran panjang, massa, dan waktu dengan
mempertimbangkan ketelitian dan ketepatan
 Pokok Bahasan
1. Besaran
2. Dimensi
3. Satuan
4. Pengukuran
5. Angka Penting
Besaran
• Besaran: adalah sesuatu yang memiliki besar (nilai)
dan dapat diukur, serta hasilnya dinyatakan dengan
angka.

Besaran

asal arah

Besaran Besaran Besaran Besaran


Pokok Turunan Skalar Vektor
Besaran Pokok dan Besaran Turunan

• Besaran Pokok adalah besaran yang satuannya


didefinisikan sendiri.
• Yang termasuk Besaran Pokok: panjang, massa, waktu,
suhu, kuat arus, intensitas cahaya, dan jumlah zat.

• Besaran Turunan adalah besaran yang diturunkan dari


satu atau lebih besaran pokok.
• Contohnya: luas, volume, kecepatan, tekanan, gaya,
percepatan, usaha, energi, daya, dll.
Besaran Skalar dan Besaran Vektor

• Besaran Skalar adalah besaran yang hanya


memiliki nilai dan tidak memiliki arah.
• Contohnya: massa, waktu, suhu, jarak, kelajuan, dll.

• Besaran Vektor adalah besaran yang memiliki


nilai dan arah.
• Contohnya: gaya, kecepatan, percepatan, momentum,
perpindahan, dan lain-lain.
Satuan

Satuan adalah suatu besaran dengan nilai tertentu yang dijadikan sebagai pembanding
dalam pelaksanaan pengukuran.

Contohnya:
• besaran panjang dgn nilai satu jengkal,  disebut satuan jengkal.

• besaran volume dgn nilai satu liter,  disebut


satuan liter.
Untuk menyeragamkan nama dan nilai satuan maka disepakati oleh para
ilmuwan dunia agar menggunakan satuan standar interasional (Sistem
Internasional).
Dimensi
Dimensi merupakan suatu lambang untuk besaran.

Lambang Dimensi:
dicirikan dgn menggunakan kurung siku ( [ ] ).
Dimensi Besaran Pokok:
besaran pokok dimensinya sudah ditetapkan atas
kesepakatan internasional.
Dimensi Besaran Turunan:
disusun berdasarkan dimensi dari besaran-besaran pokok
yang membentuknya.
Fungsi Dimensi

1. Untuk mengetahui suatu besaran turunan


tersusun atas besaran pokok apa saja.
2. Untuk menentukan satuan besaran turunan
BESARAN POKOK

BESARAN DASAR SATUAN SI


Nama Lambang Rumus Dimensi

1. Panjang Meter m L
2. Massa Kilogram kg M
3. Waktu Sekon s T
4. Kuat Arus listrik Ampere A I
5. Suhu Kelvin K 
6. Jumlah zat Mola mol N
7. Intensitas Cahaya Kandela CD J
Dimensi dan Satuan Besaran Turunan
Besaran Turunan Satuan
N
Dimensi
o Nama Lambang Rumus Nama Lambang

1 Volum V V=p.l.t [L3] meter pangkat m3


(balok) tiga
2 Kecepatan v v=s/t [L T-1] meter sekon m.s-1
pangkat
min satu
3 Percepatan a a=v/t [L T-2] meter sekon m.s-2
pangkat
min dua
4 Gaya F F=m.a [M L T-2] kilogram kg.m.s-2
meter sekon
pangkat
min dua
..
..
10
Dimensi dan Satuan Besaran Turunan
Besaran Turunan Satuan
No Dimensi
Nama Lambang Rumus Nama Lambang

5 Berat
6 Massa Jenis
7 Tekanan
8 Usaha
9 Energi Potensial
10 Energi Kinetik
Pengukuran
Mengukur adalah kegiatan membandingkan suatu besaran dengan
satuannya. Satuan adalah suatu besaran dengan nilai tertentu
yang dijadikan sbg pembanding dlm pengukuran.
Alat yang digunakan untuk mengukur disebut alat ukur.
Masing-masing alat ukur memiliki ketelitian yang berbeda.
Hasil Pengukuran dinyatakan dengan nilai pasti (signifikan) plus-
minus nilai taksiran (nilai ketidakpastian).
Besar ketidakpastian biasanya ditentukan dgn setengah skala
terkecil alat ukur.
Ketidakpastian tsb dpt bersumber dari alat ukur, proses
pengamatan, lingkungan, dll.
Slide: 14
Alat ukur panjang

Contoh:

Jangka Sorong Penggaris Mikrometer Sekrup


Alat Ukur Massa
Contoh:

Neraca Dua Lengan

Neraca Elektronik

Neraca Pegas

Neraca Ohaus
Alat Ukur Waktu

Contoh:

Jam Dinding

Jam Matahari
Stop Watch
Alat Ukur Listrik

Contoh:

Amperemeter Voltameter Ohmmeter


Kesalahan Kalibrasi

Belum di pakai mengukur


kok jarumnya gak 0 ya???
Kesalahan Paralaks / Kesalahan Pengamatan

Kesalahan pembacaan alat ukur karena


posisi mata yang tidak tepat.
Kesalahan Pengguna (Human Error)
Angka Penting

Angka hasil pengukuran disebut angka penting.

Angka penting terdiri atas angka pasti dan


satu angka taksiran (tidak pasti).
Aturan Angka Penting

Angka Penting:
1. Semua angka bukan nol, kecuali terletak di kanan angka
yang diberi tanda (diberi garis bawah).
2. Semua angka nol yang terletak di kanan bukan nol,
kecuali terletak di kanan angka yang diberi tanda.
3. Semua angka nol yang diapit oleh angka bukan nol.

Bukan Angka Penting:


1. Semua angka yang terletak di kanan angka yang diberi
tanda.
2. Semua angka nol yg terletak di kiri bukan nol, baik
sebelum maupun sesudah koma tanda desimal.
Operasi Angka Penting

1. Hasil penjumlahan atau pengurangan angka penting hanya


boleh mengandung satu angka taksiran (bila lebih harus
dibulatkan sesuai dengan aturannya).

2,234 485,78
2,0343 + 362 -
4,2683  4,268 123,78  124
Operasi Angka Penting

2. Pada perkalian atau pembagian, banyaknya angka penting


hasil operasi tsb sama dgn angka penting yang paling sedikit,
selebihnya dibulatkan.

5,24
2,5 x 38 : 0,05 = 760  800  8x102
13,100  13
Operasi Angka Penting

3. Pada pemangkatan atau penarikan akar, banyaknya angka


penting hasil operasi tsb sama dgn angka penting yang
dipangkatkan atau diakarkan, selanjutnya dibulatkan.

a. 252 = 625  620  6,2 x 102


b. 1232 = 15129  15100  1,51 x 104
c. √5625 = 75  75,00
d. √18 = 4,24264  4,2
e. √57 = 7,55  7,6
Soal Quiz

1. 1,2500  ...... Angka Penting


2. 0,0025  ...... Angka Penting
3. 130,5010  ...... Angka Penting
4. 12,36542  ...... AP  dibulatkan: ……
5. 15.524  ...... AP  dibulatkan: ……
6. 500.000  ...... AP  dibulatkan: ……
7. 1 + 23,50 = ………  dibulatkan: .........
8. 125 x 42 = ………  dibulatkan: .........
9. 2 : 125 = ………  dibulatkan: .........
Daftar Pustaka

1. Sains Fisika 1 untuk SMA Kelas X, Tim Sains Fisika SMA,


Bekasi: PT Galaxy Puspa Mega, 2004.
2. Cerdas Belajar Fisika untuk Kelas X SMA/MA, Kamajaya,
Bandung: Grafindo Media Pratama, 2007.
3. BSE Fisika 1 untuk SMA/MA Kelas X, Setya Nurachmandani,
Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas, 2009.
4. Rumus Kantong Fisika SMA, Sulistyo Hadi, ST, Yogyakarta:
Pustaka Widyatama, 2010.

Anda mungkin juga menyukai