GS102
TEKNOLOGI LISTRIK
POLITEKNIK ENJINERING INDORAMA
Revisi 2020,
Disusun oleh :
Aris Suryadi
DIKTAT FISIKA 1
DOSEN MATAKULIAH:
ARIS SURYADI
TEKNIK LISTRIK
POLITEKNIK ENJINERING INDORAMA
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur sepatutnya kita haturkan kepada Allah Swt karena atas rahmat dan
merupakan salah satu proses pembelajaran kejuruan yang menitik beratkan pada
Hal ini sangat dibutuhkan dalam dunia kerja nanti, dimana fisik dan
kecerdasan dikombinasi. Selain itu, selaku mahasiswa dalam masa praktikum dituntut
untuk mampu mengenali pusat pembangkit listrik dengan baik dan sesuai dengan
fungsinya serta dituntut untuk bekerja cepat dan tepat serta teliti.
Penulis sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung
Aris Suryadi
2
BAB 1
BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN
Tujuan Umum
¾ Mahasiswa memahami konsep besaran pokok dan besaran satuan,
dimensi besaran, alat ukur yang memiliki ketelitian.
Tujuan Khusus
¾ Mahasiswa dapat memahami pengertian konsep besaran pokok
¾ Mahasiswa dapat memahami konsep besaran satuan.
¾ Mahasiswa dapat mengerti dan memahami tentang pemakaian alat
ukur serta mampu memecahkan masalah
1.1. Pendahuluan
Besaran-besaran dalam fisika seperti massa, panjang, dan
waktu dinyatakan dengan suatu angka yang biasanya diikuti dengan
suatu satuan. Sebagai contoh, massa suatu benda sama dengan 4 kilo
gram(Kg), panjang meja 1.75 meter, selang waktu 30 menit, dan
volume minyak 3 liter dan masih banyak lainya. Besaran-besaran
seperti itu (tidak mempunyai arah) dinamakan besaran scalar. Besaran
jenis lain, yaitu besaran vector, adalah besaran yang mempunyai baik
besar(angka) maupun arah. Misalnya, ketika kita menyatakaan sebuah
mobil bergerak dengan kecepatan 100 km/jam, maka pasti kita akan
bertanya kemana arah mobil tersebut bergerak. Apakah bergerak 100
Km./jam kearah timur, atau 100 km/jam kearah utara atau kah
kearah lainya.jadi, besaran vector selalu dinyatakan dengan besar
(angka) dan arah.
Contoh besaran skalar adalah massa {kita tidak perlu
mempertanyakan arah 4 kilogram (kg)}, waktu, massa jenis, kelajuan,
dan luas; sementara contoh besaran vector adalah pergeseran
(perpindahan), kecepatan, percepatan, gaya, dan berat. Yang
membedakan besaran vector dari besaran scalar adalah bahwa untuk
Contoh:
a. Kecepatan
Diturunkan dari besaran panjang dan waktu yang mempunyai
definisi jarak yang di tempuh dalam tiap satuan waktu
v = jarak / waktu ( m/s )
b. Luas
mempunyai satuan m2 yang mempunyai definisi sisi di kalikan
dengan sisi
Tabel 2. Lamdimensibang
No Nama Besaran Lambang Dimensi
1 Panjang [L]
2 Massa [M]
3 Waktu [T]
4 Kuat Arus Listrik [I]
5 Suhu [0]
6 Intensitas Cahaya [J]
7 Jumlah zat [N]
No Nama Lambang
Besaran Dimensi
1 Kecepatan [L] [T]-1
2 Percepatan [L] [T]-2
3 Gaya [M] [L] [T]-2
4 Luas [L]2
5 Volume [L]3
6 Usaha [M] [L] 2[T]-2
7 Tekanan dsb [M] [L]-1 [T ]-2
=
[L]
[T ]
= [L] . [T]-1
b. Volume
volume = panjang x lebar x tinggi
= besaran panjang x besaran panjang x besaran panjang
= [L] x [L] x [L]
= [L]3
c. Massa Jenis
massa
massa jenis =
volume
besaranmassa
=
besaranvolume
=
[M ]
[L]3
= [M] . [L]-3
F = vector F (gaya)
V = vector v (kecepatan)
Dua Vektor atau Lebih Dapat diGanti dengan Vektor Resultan
V2
V1 V2
V1 = V2 = R2
sin0 sin0 sin0
b.Poligon vector
B
V1 V2
A R C
Perpindahan dari A kec sama dengan perpindahan A ke B
ditambah B ke C sehingga dapat ditulis R = V1 +
V2
Halitu merupakan contoh penjumlaham vector secara
polygon. Dalam penjumlahan vector dengan cara polygon maka
V1 dijumlahkan dengan V2 dengan jalan meletakan V2 diujung
V1, kemudian membuat R dari pangkal V1 menuju V2. R
merupakanjumlah dari vector 1dan vector 2.
2. Untuk angka yang yang tidak ada tanda komanya ,jumlah angka
penting dihitung dari angka yang bukan nol paling kiri kekanan.
Misalanya;
¾ 470 mempunyai 2 angka penting (angka bukan nol paling
kana adalah angka 7)
¾ 61700000 mempunyai 3 angka penting ( angka bukan nol
paling kanan adalah angka 7)
Cotoh soal ;
1)a. 789,487 + 25,4 = 814, 727
Karena hanya boleh ada satu angka yang diragukan maka hasil
pehjumlahan dapat ditulis 814,73 .
b. 789,487 - 25,24 = 764,246
11. Dari hasil pengukuran panjang, lebar dan tinggi suatu balok adalah
5,70 cm, 2,45 cm dan 1,62 cm. Volume balok dari hasil pengukuran
tersebut adalah ……. Cm^3
A. 23,0
B. 22,60
C. 22,62
D. 623
E. 6233
12. Hasil pengukuran pelat seng panjang = 1,50 dan lebarnya 1,20.
Luas pelat seng menurut aturan penulisan angka penting adalah …….
Cm^2
A. 1,8012
B. 1,801
C. 1,800
D. 1,80
E. 1,8
15. Hasil pengukuran panjang dan lebar suatu ruangan adalah 3,8 m
dan 3,2 m. Luas ruangan itu menurut aturan penulisan angka penting
adalah ….. m^2
A. 12
B. 12,1
C. 12,16
D. 12,20
E. 12,2
16. Dari hasil pengukuran di bawah ini yang memiliki tiga angka
penting adalah ….
A. 1,0200
B. 0,1204
C. 0,0204
D. 0,0024
E. 0,0004
18. Sebuah perahu menyeberangi sungai yang lebarnya 180 meter dan
kecepatan arus airnya 4 m/s. ila perahu di arahkan menyilang tegak
lurus sungai dengan kecepatan 3 m/s, maka setelah sampai
diseberang perahu telah menempuh lintasan sejauh …. Meter
A. 100
B. 240
C. 300
D. 320
E. 360
20. Dua buah gaya bernilai 4 N dan 6 N. Resultan gaya tersebut tidak
mungkin bernilai ….. N
A. 1
B. 2
C. 4
D. 6
E. 10
22. Jika sebuah vector dari 12 diuraikan menjadi dua buah vector yang
saling tegak lurus dan yang sebuah dari padanya membentuk sudut
30o dengan vector itu, maka besar masing-masing adalah :
A. 3 N dan 3V3 N
B. 3 N dan 3V2 N
C. 6 N dan 3V2 N
D. 6 N dan 6V2 N
E. 6 N dan 6V3 N
A. Tujuan Umum
Mahasiswa memahami konsep tentang gerak lurus beraturan dan gerak lurus
berubah beraturan
B. Tujuan Khusus
➢ Mahasiswa dapat memahami tentang jarak dan perpindahan dari gerak
➢ Mahasiswa dapat menghitung laju dan kecepatan rata-rata
➢ Mahasiswa dapat menghitung perlajuan dan percepatan rata-rata
➢ Mahasiswa dapat memahami tentang gerak lurus beraturan
➢ Mahasiswa dapat memahami tentang gerak lurus berubah beraturan.
Apakah Anda bergerak? Ya, bila acuannya teman Anda atau pepohonan
di pinggir jalan. Anda diam bila acuan yang diambil adalah mobil yang
Anda tumpangi. Mengapa? Sebab selama perjalanan posisi Anda dan
mobil tidak berubah. Jadi, suatu benda dapat bergerak sekaligus diam
tergantung acuan yang kita ambil. Dalam Fisika gerak bersifat relatif,
bergantung pada acuan yang dipilih. Dengan
s
V = Rata-rata
t
Fisika 1 / Aris Suryadi
s
V= Persamaan kecepatan
t Rata-rata
Contoh:
2.1.2.1. Budi berlari ke timur sejauh 20 m selama 6 s lalu
balik ke barat sejauh 8 m dalam waktu 4 s.
Hitung kelajuan rata-rata dan kecepatan rata-
rata Budi !
Penyelesaian
Kelajuan rata-rata
:
Kecepatan rata-rata (anggap perpindahan ke Timur bernilai positif, ke
Barat negatif).
v2 − v1
atau a= persamaan perlajuan rata-rata
t
Keterangan :
sehingga,
Atau
kita dapatkan
Perhatikan bahwa selama selang waktu t (pada kegiatan lalu kita beri
simbol ( t), kecepatan, benda berubah dari v0 menjadi vt sehingga
kecepatan rata-rata benda dapat dituliskan:
a=g h=s
sehingga,
dari persamaan waktu jatuh, terlihat bahwa waktu jatuh benda bebas
hanya dipengaruhi oleh dua faktor yaitu h = ketinggian dan g =
percepatan gravitasi bumi. Jadi berat dan besaran-besaran lain tidak
mempengaruhi waktu jatuh. Artinya meskipun berbeda beratnya, dua
benda yang jatuh dari ketinggian yang sama di tempat yang sama akan
jatuh dalam waktu yang bersamaan. Dalam kehidupan kita sehari-hari
mungkin kejadiannya lain. Benda yang berbeda beratnya, akan jatuh
dalam waktu yang tidak bersamaan. Hal ini dapat terjadi karena adanya
gesekan udara. Percobaan di dalam tabung hampa udara membuktikan
bahwa sehelai bulu ayam dan satu buah koin jatuh dalam waktu
bersamaan.
Jadi bola mengalami dua fase gerakan. Saat bergerak ke atas bola
bergerak GLBB diperlambat (a = g) dengan kecepatan awal tertentu lalu
setelah mencapai tinggi maksimum bola jatuh bebas yang merupakan
GLBB dipercepat dengan kecepatan awal nol. Dalam hal ini berlaku
persamaan-persamaan GLBB yang telah kita pelajari
A. Tujuan Umum
Mahasiswa memahami konsep hukum gerak, hukum newton 1, 2,
3, serta menjelaskan tentang gaya dan gerak dan dapat
menerapkan aplikasi hukum newton..
B. Tujuan Khusus
¾ Mahasiswa dapat menjelaskan maksud dari hukum-hukum
gerak dan hukum newton 1, 2, 3.
¾ Mahasiswa dapat menerapkan hukum newton dalam
menyelesaikan masalah gerak dan gaya..
¾ Mahasiswa dapat menjelaskan tentang macam-macam gaya
beserta contohnya..
¾ Mahasiswa dapat menentukan besar gaya ysng merupakan
terapan dari hukum newton
3.2
FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T.
Setiap pusat massa benda tetap berada dalam keadaan
istirahat, atau gerak seragam lurus ke kanan, kecuali dipaksa berubah
dengan menerapkan gaya ke benda tersebut.
Sebuah pusat massa benda tetap diam, atau bergerak dalam garis
lurus (dengan kecepatan, v, sama), kecuali diberi gaya luar.
Dalam notasi kalkulus, dapat dikemukakan dengan:
3.2.2. Kecepatan
Kecepatan (simbol: v) adalah pengukuran vektor dari besar dan
arah gerakan. Nilai absolut skalar(magnitudo) dari kecepatan disebut
kelajuan. Kecepatan dinyatakan dengan jarak yang ditempuh per
satuan waktu.
3.3
FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T.
Rumus kecepatan yang paling sederhana adalah "Kecepatan=
Perpindahan/Waktu" atau v = s/t. Dengan demikian, satuan SI
kecepatan adalah m/s dan merupakan sebuah besaran turunan.
Beberapa satuan kecepatan lainnya adalah
km/jam atau km/h
mil/jam atau mph
knot
Mach yang diambil dari kecepatan suara. Mach 1 adalah
kecepatan suara.
Perubahan kecepatan tiap satuan waktu dikenal sebagai percepatan
atau akselerasi.
3.2.2.2 Jarak
Jarak adalah angka yang menunjukkan seberapa jauh suatu
benda dengan benda lainnya. Dalam fisika atau dalam pengertian
sehari-hari, jarak dapat berupa jarak fisik, sebuah periode waktu, atau
estimasi/perkiraan berdasarkan kriteria tertentu (misalnya jarak
tempuh antara Jakarta-Bandung). Dalam matematika, jarak haruslah
memenuhi kriteria tertentu.
3.2.2.3 Waktu
3.4
FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T.
Waktu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) adalah
seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan atau keadaan berada
atau berlangsung.
Berbeda dengan koordinat posisi, jarak tidak mungkin bernilai negatif.
Jarak merupakan besaran skalar, sedangkan perpindahan merupakan
besaran vektor.
Jarak yang ditempuh oleh kendaraan (biasanya ditunjukkan
dalam odometer), orang, atau obyek, haruslah dibedakan dengan
jarak antara titik satu dengan lainnya.
3.2.2.4 Percepatan
Dalam fisika, percepatan adalah besarnya perubahan (atau
turunan terhadap waktu dari kecepatan, yang merupakan vektor)
dengan dimensi panjang/waktu². Dalam satuan SI adalah
meter/detik². Percepatan dilambangkan dengan a. Percepatan bisa
bernilai positif dan negatif. Bila nilai percepatan positif, hal ini
menunjukkan bahwa kecepatan benda yang mengalami percepatan
positif ini bertambah (dipercepat). Sebaliknya bila negatif, hal ini
menunjukkan bahwa kecepatan benda menurun (diperlambat). Contoh
percepatan positif adalah : jatuhnya buah dari pohonnya yang
dipengaruhi gravitasi. Sedangkan contoh percepatan negatif adalah :
mengerem mobil.
3.5
FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T.
Dari hukum kedua Newton bahwa massa mengukur ketahanan
benda untuk berubah gerakannya, yaitu inersianya. Massa adalah sifat
intrinsik dari suatu benda, tidak tergantung ketinggian maupun
keadaan yang lain.
Berat merupakan gaya yang diperlukan benda untuk melakukan gerak
jatuh bebas. Untuk gerak jatuh bebas a = g = percepatan gravitasi
setempat.
F =ma
w=mg
Berat tergantung pada lokasi terhadap bumi.
♠ berlawanan arah
Fbt
W” 3.6
FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T.
3.5. PEMAKAIAN HUKUM NEWTON
Hukum kedua Newton , F = m a, merupakan bagian yang
penting di dalam menyelesaikan masalah-masalah mekanika. Ada
beberapa langkah yang berguna untuk membantu menyelesaikan
masalah-masalah mekanika. Gaya Termasuk Vektor penjumlahan gaya
= penjumlahan vektor.
FR = Ö F12 + F22 + 2 F1F2 cos a
q = sudut terkecil antara F1 dan F2
Untuk menjumlahkan beberapa vektor gaya maka gaya-gaya tersebut
harus diuraikan pada sumbu koordinatnya (x,y), jadi:
FR = Ö FX2 + FY2
FX=jumlah komponen gaya pada sb-x
FY=jumlah komponen gaya pada sb-y
FR = resultan gaya
a. Identifikasi obyek/benda yang menjadi pusat perhatian.
Yang menjadi pusat perhatian : balok
m θ
lantai licin
3.7
FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T.
c. Pilih sistem koordinat pada obyek/benda tersebut dan proyeksikan
gaya-gaya yang bekerja pada sumbu koordinat.
y
N F cos θ
F F sin θ
θ
x
w = mg
3.8
FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T.
Pada umumaya GLB didasari oleh Hukum Newton I ( S F = 0 )
. S = X = v . t ; a = Dv/Dt = dv/dt = 0
v = DS/Dt = ds/dt = tetap
Tanda D (selisih) menyatakan nilai rata-rata.
Tanda d (diferensial) menyatakan nilai sesaat.
3.9
FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T.
3.7 Gerak Karena Pengaruh Gravitasi
3.7.1 Gerak Jatuh Bebas
adalah gerak jatuh benda pada arah vertikal dari ketinggian h tertentu
tanpa kecepatan awal (v0 = 0), jadi gerak benda hanya dipengaruhi
oleh gravitasi bumi g.
y=h=1/2gt2t= Ö(2h/g)
yt = g t = Ö(2 g h)
Gaya
Percepatan
Kecepatan
Posisi
g=percepatan gravitasi bumi. y = h = lintasan yang ditempuh benda
pada arah vertikal,(diukur dari posisi benda mula-mula).
t = waktu yang dibutuhkan benda untuk menempuh lintasannya.
3.10
FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T.
a. Kecepatan rata-rata antara t = 2 detik dan t = 3 detik.
b. Kecepatan pada saat t = 2 detik.
c. Jarak yang ditempuh dalam 10 detik.
d. Percepatan rata-rata antara t = 2 detik dan t = 3 detik.
Jawab:
a. v rata-rata = DX / Dt = (X3 - X2) / (t3 - t2) = [(5 . 9 + 1) - (5 . 4 + 1)] /
[3 - 2] =
46 - 21 = 25 m/ detik
b. v2 = dx/dt |t=2 = 10 |t=2 = 20 m/detik.
c. X10 = ( 5 . 100 + 1 ) = 501 m ; X0 = 1 m
Jarak yang ditempuh dalam 10 detik = X10 - X0 = 501 - 1 = 500 m
3.11
FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T.
a. Waktu yang dibutuhkan pada saat kecepatan kedua mobil sama.
b. Jarak yang ditempuh pada waktu menyusul
Jawab:
Dari grafik terlihat jenis gerak benda A dan B adalah GLBB dengan
V0(A) = 30 m/det dan V0(B) = 0.
a. Percepatan kedua benda dapat dihitung dari gradien garisnya,
jadi : aA = tg a = 0.5
10/t = 0.5 ® t = 20 det
aB = tg b = 40/20 = 2 m/det
b. Jarak yang ditempuh benda
SA = V0 t + 1/2 at2 = 30t + 1/4t2
SB = V0 t + 1/2 at2 = 0 + t2
pada saat menyusul/bertemu : SA = SB ® 30t + 1/4 t2 = t2 ® t =
40 det
Jadi jarak yang ditempuh pada saat menyusul : SA = SB = 1/2 . 2 .
402 =
1600 meter
3.8. Gesekan
Gaya gesek adalah gaya yang terjadi antara 2 permukaan yang
bergerak relatif berlawanan.
adhesi permukaan
Tinjau sebuah balok yang terletak pada bidang datar yang kasar.
diam F=0
F1 diam F=0
fs F1 fs = F1
3.12
FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T.
F2 diam F=0
fs F1 fs = F2
F3 diam F=0
fs fs = F3
Gaya gesek yang terjadi selama benda diam disebut gaya gesek statik.
Gaya gesek statik maksimum adalah gaya terkecil yang dibutuhkan
agar benda mulai bergerak. Gaya gesek statik maksimum :
a. Tidak tergantung luas daerah kontak.
b. sebanding dengan gaya normal. Gaya normal muncul akibat
deformasi elastik benda-benda yang bersinggungan.
fs ≤ µs N
µs = koefisien gesek statis
Bila F3 diperbesar sedikit saja, benda akan bergerak.
mulai bergerak F=ma
F1 F4 fk < F4
fk
Gaya gesek yang terjadi selama benda sedang bergerak disebut gaya
gesek kinetik.
fk = µk N
µk = koefisien gesek kinetic
3.13
FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T.
3.9 . Dinamika Gerak Melingkar
w
Pada posisi di bawah, gaya yang menuju ke pusat adalah tegangan tali
T dan berat balok w (arah menjauhi pusat). Jadi Fc = T - w
Bagaimana gaya sentripetalnya bila balok balok berada pada posisi di
samping.
5. Gerak Berbentuk Parabola
3.14
FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T.
3.9.1 Gerak Setengah Parabola
Benda yang dilempar mendatar dari suatu ketinggian tertentu
dianggap tersusun atas dua macam gerak, yaitu :
a. Gerak pada arah sumbu X (GLB)
vx=v0
Sx = X = vx t
b. Gerak pada arah sumbu Y (GJB/GLBB)
vy=0
]®Jatuh bebas
2
y = 1/2 g t
3.9.2 Gerak Parabola/Peluru
Benda yang dilempar ke atas dengan sudut tertentu, juga tersusun
atas dua macam gerak dimana lintasan dan kecepatan benda harus
diuraikan pada arah X dan Y.
a Arah sb-X (GLB)
v0x=v0 cosq(tetap)
X = v0x t = v0 cos q.t
b. Arah sb-Y (GLBB)
V0y =v0sinq
Y =voyt-1/2gt2
=v0sinq.t-1/2gt2
vy = v0 sin q - g t
Syarat mencapai titik P (titik tertinggi): vy = 0
top = v0 sin q / g
sehingga
top = tpq
toq = 2 top
OQ = v0x tQ = V02 sin 2q / g
h max =v oy tp - 1/2 gtp2 = V02 sin2 q / 2g
vt = Ö (vx)2 + (vy)2
beberapa contoh soal dapat dilihat di bawah ini :
Contoh:
3.15
FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T.
1. Sebuah benda dijatuhkan dari pesawat terbang yang sedang
melaju horisontal 720 km/jam dari ketinggian 490 meter.
Hitunglah jarak jatuhnya benda pada arah horisontal ! (g = 9.8
m/det2).
Jawab:
vx=720km/jam=200m/det.
h=1/2gt2® 490=1/2. 9.8 . t2
t = 100 = 10 detik
X = vx . t = 200.10 = 2000 meter
Jawab:
Peluru A:
hA = V02 sin2 30o / 2g = V02 1/4 /2g = V02 / 8g
Peluru B:
hB = V02 sin2 60o / 2g = V02 3/4 /2g = 3 V02 / 8g
hA = hB = V02/8g : 3 V02 / 8g = 1 : 3
3.16
FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T.
Daftar Pustaka :
3.17
FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T.
BAB 4
USAHA DAN ENERGI
A. Tujuan Umum
Mahasiswa memahami konsep tentang usaha – energi, jenis energi, prinsi
usaha dan energi serta daya
B. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa dapat memahami tentang energi, dapat menyebutkan sifat energi,
dan dapat menyebutkan dan memberikan contoh dari macam-macam energi.
2. Mahasiswa dapat menghitung besar suatu kerja lengkap dengan satuan yang
tepat.
3. Mahasiswa dapat menyelesaikan masalah energi dan dapat menerapkan
dan energi
(TENAGA).
Ek trans = 1/2 m
v2 Ek rot = 1/2 I
ω2 m = massa
v = kecepatan
I = momen inersia
ω = kecepatan sudut
2. ENERGI POTENSIAL
(Ep) Ep = m g h
3. ENERGI MEKANIK
(EM) EM = Ek + Ep
benda.
tetapi bentuknya bisa berubah; artinya jika ada bentuk energi yang hilang
harus ada energi bentuk lain yang timbul, yang besarnya sama dengan
Ek + Ep = EM = tetap
= W1 + W2 + W3 + .......
Ep = 1/2 k x2 = 1/2 Fp x
Fp = - k x
∆ x = regangan pegas
k = konstanta pegas
Fp = gaya pegas
Seri paralel
1 = 1 +
1 Ktot = K1 + K2
Ktot K1 K2
Note:
Energi potensial tergantung tinggi benda dari permukaan bumi. Bila jarak
benda jauh lebih kecil dari jari-jari bumi, maka permukaan bumi sebagai
acuan pengukuran. Bila arak benda jauh lebih besar atau sama dengan jari-
Jawab:
Karena paku mengalami perubahan kecepatan gerak sampai berhenti
F. S = Ek akhir - Ek awal
(Tanda (-) menyatakan bahwa arah gaya tahanan kayu melawan arah
gerak paku ).
bidang datar kasar. Gaya sebesar 20 5 N bekerja pada benda itu searah
dengan geraknya dan membentuk sudut dengan bidang datar (tg = 0.5),
Fy = F sin = 20 5 . 1 5 = 20 N
Fy + N = w N = 30 - 20 = 10 N
Fx . S = Ek
potensial pegas !
Jawab:
Fp = - k x k = Fp / x = 18/0.25 = 72 N/m
DAYA adalah usaha atau energi yang dilakukan per satuan waktu.
P = W/t = F v (GLB)
P = Ek/t (GLBB)
Contoh:
Jawab:
Daftar Pustaka